Anda di halaman 1dari 4

Hari Raya Some Ribek

Setiap kali kehidupan di dunia ini, dianggap sebagai jalan tangga menuju ke tingkat kehidupan berikutnya. Berbagai upacara selama perjalanan hidup ini, dalam agama Hindu, sudah dimulai sejak bayi masih ada di dalam kandungan ibunya. Di saat bayi berumur 12 hari dan 24 hari diadakan lagi upacara tersendiri, kemudian pada saat bayi berumur 105 hari ada upacara yang agak besar, dimana bayi untuk pertamakalinya menginjakkan kakinya di tanah guna memohon berkat Ibu pertiwi agar dipelihara dengan baik.. Pada hari ke 210 (sesuai kalender Bali) barulah bayi itu diberi nama lengkap. Perjalanan hidup menginjak umur dewasa juga diupacarai baik bagi pria maupun wanita. Menstruasi pertama bagi seorang wanita dirayakan, setelah itu bisa dilakukan upacara potong gigi. Setelah upacara ini, kewajiban orang tua dianggap sudah selesai. Masyarakat Bali percaya bahwa roh pribadi setiap orang akan mengalami reinkarnasi beberapa kali ke dunia, dengan melalui tahapan dan rintangan sampai akhirnya menyatu dengan Tuhan, Sang Pencipta. Adalah kewajiban bagi setiap orang untuk berumah tangga dan selanjutnya memiliki anak, hal ini dalam rangka menyiapkan jalan bagi roh nenek moyangnya saat menjelma nanti. Anak-anak kecil di Bali begitu disayang dan dihormati, terutama yang laki-laki, karena merekalah yang akan melanjutkan garis keturunan keluarganya dan menjaga orang tuanya serta melaksanakan upacara penguburan dan pengabenan nantinya. Seperti itulah gambaran singkat bagaimana dalam menjalani kehidupan ini kita tak pernah jauh dari upacara upacara keagama. Dan tentunya umat Hindu dalam melaksanakan upacara keagamaannya dirayakan dalam masing -= masing hari rayanya. Umat Hindu memiliki banyak hari raya suci keagamaan baik berdasarkan sasih maupun pawukon. Berikut ini akan dijelaskan mengenai salah satu hari raya yang di rayakan oleh umat Hindu yaitu hari raya Soma Ribek. Hari raya Soma Ribek merupakan salah satu hari raya yang tidak begitu dirayakan secara besar besaran. Tapi sebenarnya ada makna implisit yang harus kita pahami sebagai umat menyambut hari raya ini. Hari Raya ini merupakan hari raya yang di rayakan berdasarkan pawukon . Dan hari raya ini merupakan bagian dari lima serangkaian hari raya penting yang

jatuh pada wuku Sinta. Hari Raya Some Ribek ini tepat jatuh pada hari Senin yaitu Soma Pon Sinta. Dimana sebelum kita melalui hari raya ini kita sudah melalui dua hari raya penting yaitu hari raya Saraswati yang tepat jatuh pada hari sabtu yaitu pada saniscara umanis watugunung dan hari raya Banyu Pinaruh yang tepat jatuh pada hari minggu yaitu pada redite paing sinta. Dan pada keesokan harinya setelah melalui hari raya ini, dilanjutkan dengan hari raya Sabuh Mas yang jatuh pada hari selasa tepatnya pada anggara wage sinta dan rangkaian hari raya terakhir yaitu hari raya Pagerwesi yang jatuh pada hari rabu tepatnya pada buda keliwon sinta. Sehingga kelima hari raya ini merupakan rangkaian hari raya yang memiliki makna masing masing pada setiap pelaksanaannya. Hari Raya Some Ribek, dimana pada hari ini Sanghyang Tri Murti Mrtha beryoga, dengan pulu / lumbung (tempat beras dan tempat padi) selaku tempatnya. Makna hari raya ini adalah Sang Hyang Widhi melimpahkan anugerah berupa kesuburan tanah dan hasil panen yang cukup untuk menunjang kehidupan manusia. Dan disebutkan pula bahwa hari raya ini ditujukan pada Dewi/ Bethari Sri ( Dewi Padi atau Kesuburan ). Pada hari raya Some Ribek umat Hindu di Bali disarankan memusatkan perhatian kepada rasa syukur atas keberadaan pangan yang mendamaikan paripurna. Secara fisik dicerminkan dengan melaksanakan tindakan-tindakan khusus terhadap padi dan beras, misalnya: tak boleh menumbuk padi, menggiling beras,melakukan penjualan maupun transaksi jual beli. Selain itu mengadakan widhi widana seperti lazimnya, dipersembahkan pada tempat- tempat penyimpanan beras dan padi, sebagai makanan pokok. Dimana banten widhi widana tersebut yaitu : suci, peras penyeneng sesayut panca-lingga, penek rerayunan dengan raka-raka, wangi-wangian, kembang, asep dupa arum, dihaturkan di tempat tempat penyimpanan beras. Boleh dikatakan, hari ini adalah Hari Pangan bagi umat Hindu. Pada saat- saat itu kita diminta ngastiti Sang Hyang Tri Pramana yaitu: Cri, Sadhana dan Saraswati. Terutama hendaklah kita mengisap sarining tattwa adnjana yaitu memetik sari-sari ajaran-ajaran kebenaran / ketuhanan. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap hari raya memiliki makna tersendiri yang harus dipahami lebih dalam lagi meskipun hari raya tersebut tidak dirayakan secara besar besaran, seperti contoh hari raya Some Ribek yang dirayakan agar kita lebih bersyukur atas anugerah yang diberikan oleh Sang Hyang Widhi. Dan hari raya memang harusnya membawa angin segar bagi kehidupan kita di dunia yang tambah keras, tambah serakah, tambah tidak teratur. Di tengah

segala ilusi duniawi yang indah, kita perlu luangkan waktu, untuk bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat dan sesuai jalannya..Kita semua akan kembali, tapi sebelumnya, berikan yang terbaik untuk semuanya.

Tugas Agama Hindu ( Hari Raya Soma Ribek)

Oleh : Ni Komang Oktari Permata Sari 1015051046

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2010

Anda mungkin juga menyukai