Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat waktu. Makalah ini berjudul
HARI RAYA IDUL FITRI. Dalam penyusunan makalah ini, saya mendapat banyak
tantangan dan hambatan, akan tetapi dengan dukungan dari orang tua, guru, dan beberapa
teman lainnya tantangan itu bisa teratasi.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya dan dukungannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari penulisan,
bentuk penyusunan penulisan maupun pemilihan materinya. Kritik dan saran sangat saya
harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lebaran atau hari raya Idul Fitri merupakan hari besar yang dinanti-nantikan oleh
umat Islam di dunia, karena dihari itu adalah hari kemenangan bagi umat Islam setelah
sebulan berpuasa di bulan Ramadhan. Di Indonesia lebaran sudah merupakan suatu kebiasaan
atau adat, dimana masyarakatnya sibuk menyiapkan semuanya, seperti makanan-makanan
hari raya misalnya, ketupat, opor ayam, kue-kue kecil dan lain lain.
Di hari lebaran masyarakat muslim di Indonesia biasanya melakukan mudik, yaitu
orang yang bekerja di luar kota, dan akibat mudik tersebut jalan jalan di Indonesia macet
total. Pada hari lebaran setiap muslim saling bersilaturahmi dan saling maaf-memaafkan
kesalahan masing-masing.
Liburan lebaran juga sering dijadikan moment untuk berkumpul dengan keluarga,
saudara-saudara, bahkan kerabat jauh. Di hari-hari biasa, biasanya setiap orang sibuk dengan
aktvitasnya masing-masing, sehingga jarang berkumpul dengan keluarga atau kerabat, jadi
lebaran merupakan hari yang special sekali.
Di hari lebaran biasanya bahan-bahan makanan dan sembako harganya melonjak naik,
tetapi karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat tak menghiraukannya lagi, bahkan
membelinya lebih banyak dari biasanya.
Melihat kedaan ini, lebaran memang merupakan hari yang special sekali, karena dapat
mempengaruhi tatanan hidup masyarakat, khusunya masyarakat Indonesia dari segi agama,
segi sosial, dan budaya, serta segi ekonomi, maka dari itu saya tertarik ingin mengetahui lebih
jauh tentang lebaran di tinjau dari ketiga segi. Dalam aspek kehidupan masyarakat Indonesia
dan apa dampak terhadap lingkungan kehidupan kita semua, dan akan saya dokumentasikan
dalam bentuk makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN DAN MAKNA HARI RAYA IDUL FITRI


Kami akan awali dari pengertian Hari Raya Idul Fitri merupakan sebuah hari raya
umat Islam yang jatuh tepat pada tanggal 1 syawal dalam penanggalan hijriyah, Satu syawal
ini ditentukan berdasarkan peredaran bulan tersebut. Maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa
dapat jatuh di tanggal yang berbeda-beda pada setiap tahunnya apabila kita lihat dari
penanggalan masehi. Untuk dapat menentukan tanggal 1 syawal memiliki cara yang
bervariasi, sehingga boleh dibilang kita sebagai umat Islam yang merayakan pada tanggal
masehi bisa berbeda-beda dari tahun sebelumnya.
Hari Raya Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan dengan tujuan yang dicapai
setelah kita berpuasa selama sebulan penuh, yang menunjukan bahwa manusia yang bertakwa.
Jika kita melihat dai kata Id yang berasal dari kata aada-yauudu yang memiliki arti kembali,
sedangkan untuk kata fitri bisa memiliki arti berbuka puasa untuk makan dan bisa berarti suci.
Adajuga kata fitri yang memiliki arti buka puasa berdasarkan kata ifthar atau sighat mashdar
dari aftharo yufthiru. Dan sesuai hadis dari Rasululiah SAW yang memiliki arti Dari Anas bin
Malik: Taksekalipun Nabi Muhammad SAW. Pergi untuk shalat pada hari raya idul Fitri
tanpa makan beberapa kurma sebelumnya.
Dalam riwayatnya yang lain: Nabi Solaloh Alaihi Wasalam. Makan kurma dalam
jumlah ganjil. HR Bukhari. Sesuai dengan uraian yang telah kami berikan diatas, makna Hari
Raya Idul Fitri adalah hari raya dimana kita sebagai umat Islam untuk kembali berbuka atau
makan. Oleh karena itulah salah satu sunah sebelum kita melaksanakan shalat Idul fitri
hendaknya kita makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini mencerminkan bahwa Hari Raya
Idul Fitri 1 Syawal adalah waktunya berbuka dan haram hukumnya untuk berpuasa. Jadi
hendaknya kita makan sesuatu atau minum sebelum melaksanakan Hari Raya Idul Fitri.
Sedangkan kata Fitri yang memiliki arti Suci atau bersih dari segala dosa, kejelekan,
kesalahan, keburukan berdasarkan dari kata fathoro yafthiru dan sesuai hadis Rasulullah SAW
yang artinya adalah Barang siapa yang melakukan puasa di bulan Ramadhan dengan
berlandasan Iman dan semata-mata karena mengharapkan rodho dari Allah SWT, maka akan
diampuni segala dosa-dosanya. Muttafaq alayh. Dan Barang siapa yang menjalankan shalat
malam pada bulan Ramadhan yang didasari iman dan semata-mata karena mengharapkan
ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Muttafaq alayh.
Kita dapat menyimpulkan dari penjelasan di atas bahwa Hari Raya Idul Fitri bisa
berarti kembalinya kita dalam keadaan suci, atau kebebasan dari segala dosa-dosa sehingga
berada dalam keadaan suci atau fitrah. Jadi yang dimaksud dengan Idul Fitri dalam konteks
kali ini memiliki arti kembali kepada asal kejadiannya yang suci dan mengikuti semua
petunjuk Islam yang benar. Bagi umat Islam yang telah lulus dalam melaksanakan Ibadah
Puasa di Bulan Ramadhan akan diampuni dari segala dosa-dosanya sehingga menjadi suci
seperti keadaan kita sewaktu bayi yang baru dilahirkan. Sebagai sabda Nabi SAW yang
artinya adalah Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci.

2. TINJAUAN DARI BERBAGAI ASPEK


2.1 Tinjauan Agama
Ditinjau dari segi agama jelas lebaran merupakan hari besar agama Islam, setiap
muslim di dunia sangat menantikan datangnya hari lebaran. Lebaran merupakan hari
kemenangan setiap muslim yang telah melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan
(kalender Hijriah). Pada bulan Ramadhan setiap muslim di dunia wajib melaksanakan ibadah
puasa selama sebulan penuh, pada tanggal 1 Syawal barulah umat merayakan hari
kemenangan Idul Fitri yang sering kita sebut dengan lebaran.
Di hari lebaran setia muslim melakukan ibadah shalat Idul Fitri di pagi hari, dan
setelah itu mereka berkumpul dengan keluarga masing masing dan biasa sungkem kepada
orang yang lebih tua, lalu kepada semua kerabat-kerabat dekat, setelah itu saling
bersilaturahmi ke rumah-rumah tetangga dekat dan tetangga jauh, kadang-kadang kepada
orang yang bertemu diperjalanan.
Lebaran merupakan hari yang spesial dimana setiap muslim kembali ke fitrahnya,
seolah-olah seperti bayi yang baru lahir ke dunia, dan pada malam lebaran setiap muslim
wajib membayar zakat paling lambat sebelum shalat Idul Fitri selesai. Zakat berfungsi untuk
mensucikan harta dan hati kita, lalu zakat yang diberikan kepada orang-orang yang tidak
mampu atau fakir miskin.
Hari lebaran memang hari yang sangat spesial karena di hari itu. Kita dapat
menyambung tali silaturahmi yang mungkin ada yang sudah terputus sekian bulan lamanya.
Di dalam Al-Qur'an juga kita diperintahkan supaya kita harus tetap mempererat tali
silaturahmi dengan sesama muslim
Lebaran dan agama sangatlah erat kaitannya, bahkan tidak bisa dipisah-pisahkan satu
sama lainnya. Lebaran merupakan hari yang istimewa yang diberikan oleh Allah SWT bagi
muslim di dunia untuk dapat merenungkan tetang kesalahan-kesalahan yang telah
diperbuatnya.
Setiap muslim memang wajib mengerjakan ibadah puasa di bulan Ramadhan karena
hal itu sangat berguna bagi kita semua. Supaya kita dapat menahan segala hawa nafsu yang
ada dalam pikiran kita dan lebih meningkatkan lagi ibadah kita terhadap Allah SWT, untuk
mendapatkan ampunan, serta hidayah dari Allah SWT
Di hari lebaran setiap muslim dapat merenungkan segala kesalahan kesalahan atau
dosa-dosa yang diperbuatnya dan bisa menjadikan dirinya lebih baik di hari hari kemarin dan
di hari yang akan datang bisa mendapatkan hidup yang benar-benar baik.

2.2 Tinjauan Sosial Dan Budaya


Di Indonesia lebaran sudah menjadi kebiasaan dan sudah menjadi adat istiadat,
dimana setiap muslim biasanya merayakan dengan sangat antusias, di hari lebaran banyak hal-
hal yang jarang di lihat di hari-hari biasa.
Biasanya seminggu sebelum lebaran ruas-ruas jalan di seluruh Indonesia terjebak
macet karena dalam lebaran kita akan mengenal budaya mudik atau pulang kampung yang
biasanya mudik orang-orang yang bekerja di luar kota.
Di hari lebaran kita juga akan melihat beberapa makanan-makanan khas lebaran
misalnya; ketupat, lontong sayur, opor ayam, dll. Bakhan setiap daerah memiliki makanan-
makanan khas daerahnya sendiri.
Dari segi sosial lebaran merupakan hari nyang menyatukan setiap orang berbagai kelas
sosial, biasanya merka tidak mengenal siapa mereka, mereka tetap saling memaafkan satu
sama lainnya, sehingga lingkungan menjadi rukun, aman, dan damai. Tapi ada juga yang
kadang yang tak memanfaatkan moment lebaran ini dengan sebaik-baiknya, bisanya mereka
mengandalkan imej dan ego mereka sendiri. Sehingga tetap tidak rukun yang sesanya bahkan
keluarga mereka sendiri.
Di bulan Ramadhan dan di hari lebaran bisanya anak-anak suka bermain petasan dan
kembang api, di pasar-pasar / warung banyak sekali orang berjualan petasan dan kembang api.
Padahal petasan di larang oleh pemerintah karena dapat membahayakan keselamatan tapi
mungkin karena sudah tradisi, tetap saja banyak orang yang menjual petasan sembunyi-
sembunyi, bahkan ada yang secara terang-terangan.
Selain hal tersebut di atas, yang sudah menjadi budaya di hari lebaran adalah memakai
baju baru, bisanya anak-anak, tetapi orang dewasa pun tidak mau kalah dengan anak-anak,
bisanya orang tua selalu memberikan baju lebaran untuk anak-anak mereka. Katanya sih
lebaran tidak meriah tanpa baju lebaran. Budaya ini seakan akan tidak bisa lepas dari
masyarakat Indonesia bisa dilihat banyak pusat-pusat pembelanjaan di kunjungi pembeli.
Budaya lainnya yang kita sering jumpai adalah tradisi salam temple, biasanya anak-anak
mengharapkan dari orang tua, saudara-saudaranya yang biasanya sudah bekerja atau biasanya
anak yang sudah bekerja memberikan kepada orang tuanya.
Selain itu juga biasanya stasiun-stasiun televisi selalu menayangkan acara-acara yang
berhubungan dengan bulan Ramadhan dan lebaran. Hal ini sangatlah baik supaya lebaran
tetap pada hakikatnya yaitu hari kemenangan bagi muslim di Indonesia, bahkan di seluruh
Indonesia.
Satu hal lagi yang sudah menjadi budaya di hari lebaran yaitu yang berziarah ke kuburan
keluarga kita, banyak sekali masyarakat yang datang untuk mendoakan arwah-arwah
kaluarganya, bahkan sekarang di Jakarta khusunya banyak sekali jasa-jasa yang mau
mendoakan atau memimpin doa, biasanya orang-orang itu dari luar kota yang mengais rejeki
yang mendoakan orang yang meninggal

2.3 Tinjauan Ekonomi


Ternyata benar bahwa lebaran sangatlah besar pengaruhya terhadap tatanan kehidupan
kita, setelah mengkaji dari dua segi yaitu agama dan sosial budaya, sekarang kita akan
mengkaji dari segi ekonomi yang menurut saya sangatlah berkaitan dengan dua segi yang
telah kita bahas.
Jelas sekali lebaran memang sangat mempengaruhi segi ekonomi, terutama ekonomi
negara kita lebaran tidak lepas dari bahan-bahan pokok seperti makanan-makanan, pakaian-
pakain baru, yang jelas-jelas berhubungan erat dengan ekonomi.
Bisanya di bulan Ramadhan sampai lebaran harga-harga bahan pokok melonjak naik,
harga BBM bisanya juga naik, minyak tanah, LPG, dll, Ikut naik. Tapi masyarakat tetap
membeli yang harus mereka beli, walaupun harga-harga sangat mahal. Hal ini diakibatkan
karena kebutuhan-kebutuhan meningkat di hari lebaran ini.
Memang setiap orang tidak mampu membeli kebutuhan kebutuhan lebaran tetapi
mereka tetap menyambut lebaran dengan suka cita walaupun dengan alakadarnya.
Hal ini jelas sekali sangatlah penting dalam lebaran, walaupun hal itu tidak diwajibkan.
Dalam segi ekonomi kita membahas hanya seperti ini, karena semuanya sudah kita bahas
dalam dua segi sebelumnya yaitu segi agama dan segi sosial budaya. Telah kita ketahui benar
bahwa lebaran dalam segi agama, sosial budaya dan segi ekonomi saling berkaitan satu sama
lainnya. Sehingga tidak perlu di jelaskan lagi.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Lebaran memang adalah hari besar umat Islam di dunia. Setiap muslim sangatlah
menanti-nantikannya, karena di hari itu kita dapat meleburkan kesalahan-kesalahan yang
sudah kita buat.
Lebaran juga sangatlah berpengaruh terhadap tatanan kehidupan kita karena saling
berkaitan satu sama lainnya. Dari segi agama, sosial budaya, ekonomi, sangatlah berhubungan
sangat erat, bahkan tidak bisa di pisahkan satu sama lain.
Semakin jelas bahwa lebaran tidak bisa dipisahkan dengan segi apapun karena lebaran
adalah hari yang istimewa yang diberikan oleh Allah SWT kepada tiap muslimnya, jadi kita
tidak bisa menyia-nyiakan moment besar seperti ini, kita harus antusias merayakannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://tuntunansholat.info/hari-raya-idul-fitri/
http://zahralja69.blogspot.co.id/2013/03/makalah-idul-fitri.html

Anda mungkin juga menyukai