DOSEN PEMBIMBING :
Dahlia Indah Amareta
GOLONGAN
/ KELOMPOK
A/9
Anindiya Tazkiyah
(13/G42150152)
Siti Sofiya
(16/G42150182)
(18/G42150205)
2016
1. Filosofi / Sejarah Nasi Liwet
Sejarah atau asal muasal nasi liwet sebenarnya berawal dari peringatan
bulan maulud nabi, dimana setiap bulan maulud masyarakat Solo rutin
menggelar upacara selametan atau yang biasa disebut dengan (Kenduri).
Upacara Selametan itu ditujukan untuk memperingati hari lahir Nabi
Muhammad SAW dengan harapan mendapatkan berkah. Dalam sumber tradisi
lisan, konon utusan Gusti Pangeran itu gemar menyantap nasi samin.
Dikarenakan orang Jawa tidak bisa memasak nasi samin, maka mereka
membuat nasi yang menyerupai nasi samin, yakni nasi liwet, nasi liwet
dihadirkan ketika Pulau Jawa diguncang gempa bumi. Oleh karena itu nasi
liwet dihadirkan dengan sebaris doa yang dilantunkan untuk keselamatan.
Dalam naskah kuno juga memuat kalimat: liwet anget ulam kang nggajih atau
wus lumajeng ngarsi atau sadaya kemebul. dan sebuah cerita mengatakan dulu
Paku Buwana IX (1861-1893) memborong nasi liwet untuk para pangrawit
keraton. Ketika hendak pulang, para penabuh gamelan keraton disediakan
makanan nasi liwet. para pangrawit diminta makan supaya istrinya nanti tidak
repot menyiapkan sarapan (di rumah).
Dari cerita ini, nasi liwet ternyata sejak dulu memang sudah termasuk
kuliner khas pada jaman kerajaan Solo ketika masih berjaya. Perjalanan wisata
kuliner nasi liwet bergerak di dalam ruang yang berbeda dari masa ke masa,
Nasi liwet sanggup bertarung di tengah arus kuliner beraroma modern. Kuliner
lawas yang sederhana, nasi liwet tidak kalah dengan kuliner yang dikemas
mewah. Nasi liwet menerabas batas dan sekat-sekat sosial baik kaya-miskin,
pribumi-nonpribumi,dari orang kantoran hingga jalanan.
Didalam budaya Jawa, Nasi liwet mempunyai banyak makna bahkan
menurut Mardiwarsito dalam buku Peribahasa dan Saloko Bahasa Jawa
(1980),Nasi (bahasa Jawa: sego, sekul) sangat kaya pesan dan makna.
menjelaskan beberapa pesan kultural tentang nasi (sego, sekul). Bisa
Menu
Nasi gurih
Bahan
Makanan
Beras giling
Santan
Jumlah
Jumlah
URT
1 1/2 gls
2 1/4 gls
Gram
250
600
850
Energ
i
(kkal)
900
732
1632
Protein
Lemak
(gr)
17
12
29
(gr)
1,75
60
61,75
Karbohidra
t
(gr)
197,25
45,6
242,85
Nasi gurih mengandung 1632 kkal, protein 29 gram, lemak 61,75 gram
dan karbohidrat sebesar 242,85 gram.
2.2 Ingkung
Menu
Ingkung
Bahan
Makanan
ayam
kampung
Santan
gula aren
bawang
merah
bawang putih
kemiri
ketumbar
kunyit
Jumlah
Jumlah
URT
Gram
Energi
(kkal)
Protein
(gr)
Lemak
(gr)
Karbohidrat
(gr)
1 ekor
4 gls
1 sdm
900
1000
8
2718
1220
29,44
163,8
20
0
225
100
0
0
76
7,6
8 siung
2 siung
6 butir
1 sdt
2 cm
24
6
18
3
5
9,36
5,7
114,48
12,12
3,15
4112,25
0,072
0,012
11,34
0,483
0,135
337,04
2
0,048
1,386
1,44
1,626
0,455
1964
0,36
0,27
3,42
0,423
0,1
188,37
3
Nutrisi yang penting dalam ayam kampung terdiri dari berbagai macam
diantaranya adalah air 60-70%, protein setiap daging ayam dewasa mencapai
18,1%. Selain ituAyam Kampung adalah sumber vitamin B, berupa vitamin B1,
B2, niasin, asam pantotenat, B6, folasin, dan B12. Vitamin B akan keluar dari
daging jika daging ayam direbus.Tidak seperti ayam ras yang kandungan
lemaknya 15,06 %, kandungan lemak ayam kampung justru lebih rendah, yakni
12 %. Dan ayam kampung juga mengandung banyak zat mineral,pigmen yang
membuat daging ayam berwarna merah mengandung zat besi (Fe) yang mudah
diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh manusia. Selain zat besi, daging ayam
88,555
juga banyak mengandung phosphor dan kalium. Zat mineral lain yang
dikandungnya adalah kalsium (K), magnesium (Mg), natrium (Na), seng (Zn),
kuprum (Cu), dan mangan (Mn).
Ingkung memiliki kandungan gizi yaitu energi 4112,25 kkal, protein
188,373 gram, lemak 337,042 gram, dan karbohidrat 88,555 gram.
2.3 Telur Pindang
Menu
Telur
Pindang
Bahan
Makanan
telur
Jumlah
URT
Gram
(kkal)
Protei
n
(gr)
4 butir
200
200
324
324
25,6
25,6
Jumlah
Energi
(gr)
Karbohidra
t
(gr)
23
23
1,4
1,4
Lemak
Bahan
Makanan
Menu
Sayur labu
siam
labu siam
bawang
merah
bawang
putih
cabai
merah
cabai rawit
gula aren
Santan
minyak
goreng
Jumlah
Energi
Protein
Lemak
Karbohidra
t
(kkal)
(gr)
(gr)
(gr)
52
1,2
0,2
13,4
2 buah
Gra
m
200
8 siung
24
9,36
0,36
0,072
0,048
4 siung
12
11,4
0,54
0,024
2,772
4 buah
10 buah
1/2 sdm
3 gls
20
30
4
800
6,2
30,9
14,72
976
0,2
1,41
0
16
0,06
0,72
0
80
1,46
5,97
3,8
60,8
2 sdm
16
139,2
1239,7
8
0,16
15,68
19,87
96,756
88,25
URT
Jumlah
1106
2.
3.
4.
5.
Cara Memasak :
Rebus beras, daun salam, serai, garam, dan santan sampai mendidih. Tutup
panci. Kecilkan api. Masak sampai matang sambil sesekali di aduk. Angkat.
Aduk-aduk sampai pulen.
3.2 Ayam Ingkung
Bahan :
1. 1 ekor ayam kampong
2. Santan 1000 ml dari 1 butir kelapa
3. Salam 2 lembar
4. Daun jeruk 3 lembar
5. Serai 2 batang , memarkan
6. Lengkuas 3 cm, memarkan
7. Gula merah 1 sendok makan
8. Garam secukupnya
Bumbu halus :
1.
2.
3.
4.
5.
Cara memasak :
Masak ayam dan semua bumbu serta santan, ungkep dengan api kecil
hingga kuah menyusut dan santan mengental, sambi l sesekali di aduk dan di
koreksi rasanya. Angkat ayam..sisihkan kuah santannya untuk membuat areh.
3.3 Sayur Labu Siam
Bahan :
1. 2 buah labu siam, dipotong korek api
2. 8 butir bawang merah, diiris
3. 4 siung bawang putih, diiris
4. 2 lembar daun salam
5. 2 cm lengkuas, dimemarkan
6. 4 buah cabai merah, dibuang biji, di haluskan ( Jika suka pedas,
bijinya tidak perlu di buang )
7. 10 buah cabai rawit utuh
8. 1/2 sendok makan ebi, rendam air hangat, haluskan
9. 1 sendok teh kaldu bubuk
10. Garam secukupnya
11. Gula merah 1/2 sendok makan
12. 800 ml santan dari 1/2 butir kelapa
13. 2 sendok makan minyak goreng untuk menumis
Cara memasak :
Tumis bawang merah, bawang putih, dan cabe halus hingga harum dan
matang, masukkan ebi,aduk rata. Tuang santan dan bumbu2 lain, tunggu sampai
mendidih, baru masukkan labu dan masak hingga matang. Koreksi rasa.
3.4 Telur Pindang
Bahan :
1. 4 butir telur rebus, kupas
2. 1500 ml air
3. 1 1/2 sendok teh garam
4. Segenggam kulit bawang merah ( bisa juga pakai daun jati )
5. 2 lembar daun salam
Cara memasak :
Rebus semua bahan hingga telur kecoklatan