Anda di halaman 1dari 26

TRAUMA TERMIS

I.

PENDAHULUAN Semua mahkluk hidup memiliki suhu optimal dimana mereka dapat berfungsi dengan baik, manusia sebagai mamalia berdarah panas, adalah salah satu spesies optimal, ang dapat meregulasi suhu tubuhn a di batas ang suhu !alaupun suhu lingkungan berubah"berubah, tetapi

lingkungan ang ekstrim dapat menimbulkan luka"luka dan #edera pada berbagai organ tubuh kita, kulit sebagai barier pertama adalah ang pertama kali rusak.$ %ubuh mempun ai mekanisme tertentu untuk selalu mempertahankan suhu tubuh ini. &ika suhu lingkungan kita terlalu panas, maka untuk men#egah kenaikan suhu tubuh, kita akan menghasilkan keringat. 'eringat ini akan menguap dan dalam proses menguap ini terbuang panas sehingga suhu tubuh kita akan selalu tetap. Sebalikn a, (ika suhu lingkungan kita terlalu dingin, maka tubuh kita akan berusaha menghasilkan panas dengan #ara melakukan kontraksi otot"otot ang kita kenal dengan istilah menggigil. Akan tetapi, mekanisme ini ada batasn a. &ika sudah men#apai batasn a, maka tubuh kita tidak mampu lagi mentolerir suhu lingkungan ang terlalu ekstrim.$

II.

DE)INISI %rauma termis adalah luka akibat persentuhan tubuh bagian luar maupun dalam dengan bahan ang panas, dingin, bahan kimia, atau aliran listrik.*

III.

EPIDE+I,L,-I +enurut data dari Ameri#an .urn Asso#iation, diperkirakan /00.000 korban luka bakar mendapat pera!atan medis tahunan di Amerika Serikat. %ahun *001 %he National .urn 2epositor melaporkan pen ebab paling umum dari luka bakar langsung3tubuh kontak dengan api seban ak 456 diikuti oleh luka bakar air panas seban ak 506. Luka bakar akibat air panas paling sering pada anak di ba!ah usia / tahun.5 Luka bakar ang ter(adi di rumah seban ak 7/,/6 dari semua luka bakar di Amerika Serikat tiap tahun, dan memiliki angka kematian sebesar 46 se#ara keseluruhan. %ingkat mortalitas ang berpengaruh se#ara langsung adalah usia lan(ut, ukuran luka bakar, adan a trauma inhalasi dan !anita. Diperkirakan bah!a sekitar 8/6 dari kematian akibat luka bakar dan kebakaran di Amerika Serikat ter(adi baik mati di tempat tersebut atau di rumah sakit.5 Se#ara demografis, orang ang mengalami luka bakar di Amerika Serikat #enderung laki"laki 9806: dan ang menderita luka di perumahan 9456:. Insiden tertinggi ter(adi luka bakar pada kelompok usia $;"5/ tahun, sedangkan insiden tertinggi ter(adi luka bakar pada anak $"/ tahun dan orang de!asa di atas 7/ tahun.5 Di India sekitar 800.000 orang per tahun ang dira!at di rumah sakit, meskipun sangat sedikit ang dira!at di unit spesialis luka bakar. Sekitar 106 luka bakar ter(adi di negara berkembang dan 806 dari ini adalah pada anak"anak. Angka harapan hidup korban luka bakar dengan area luka lebih besar dari 406 total permukaan tubuh (arang ditemukan pada negara berkembang.5

-ambar $. Pen ebab dan insiden luka bakar 4

I<.

'LASI)I'ASI %2AU+A %E2+IS Adapun klasifikasi dari trauma termis adalah= I<.$ Heat .urn I<.* >old %rauma I<.5 >hemi#al .urn I<.4 Ele#tri#al .urn

I<.$ Heat .urn I<.$.$ Definisi Luka .akar Luka bakar didefinisikan sebagai (aringan rusak ang disebabkan oleh panas. Luka bakar biasan a ter(adi karena sumber panas ang kering dry heat dan sumber panas ang basah wet heat./ Segera setelah ter(adi luka bakar, berbagai respon patologi ter(adi. Suhu tinggi akan merusak lapisan kulit. %er(adi dilatasi kapiler dan permeabilitas kapiler meningkat, protein terlepas dari plasma masuk kedalam ruang ekstraseluler men ebabkan udem, penurunan ?olume darah dan gangguan sirkulasi darah. Pada saat ang sama, timbul bula di kulit dengan memba!a

serta elektrolit, sehingga ter(adi penurunan #airan intra?askuler. Eritrosit dan leukosit tetap dalam sirkulasi dan men ebabkan peningkatan hematokrit dan leukosit. Darah dan #airan akan hilang melalui e?aporasi sehingga ter(adi kekurangan #airan.7 I<.$.* Patofisiologi )aktor patofisiologis ang berpengaruh pada gangguan sirkulasi dan metabolik akibat luka bakar sudah dapat diidentifikasi. Peningkatan permeabilitas kapiler berhubungan dengan akti?asi komplemen dan pelepasan histamin. Histamin berinteraksi dengan @antin oksidase sehingga ter(adi peningkatan akti?itas katalitik. ,ksigen ang bersifat toksik, sebagai hasil dari @antin oksidase, termasuk H*,* dan h dro@ l radi#al merusak endotel pembuluh darah.7 'ompensasi terhadap s ok dengan kehilangan #airan maka tubuh mengadakan respon dengan menurunkan sirkulasi sistem gastrointestinal ang mana dapat ter(adi ileus paralitik, ta#h #ardia dan ta#h pnea merupakan kompensasi untuk menurunkan ?olume ?askuler dengan meningkatkan kebutuhan oksigen terhadap (aringan ang luka. 'emudian menurunkan perfusi pada gin(al, dan ter(adi ?asokontriksi ang akan berakibat pada depresi filtrasi glomerulus dan oliguri.7,8 I<.$.5 Pen ebab 'ematian Pada Luka .akar=/ $. S ok. 'eadaan ini biasan a ter(adi dalam 4; (am pertama, berupa s ok neurogenik akibat rasa n eri atau ketakutan. *. Asfiksia. Hal ini akibat asap atau gas sisa pembakaran. Pada kasus dimana korban diambil dari rumah ang sudah terbakar, maka luka bakar ang ter(adi bisa merupakan postmortem. 5. >edera dan ke#elakaan. Hal ini bisa dialami se!aktu berusaha menghindari kebakaran dan mengakibatkan #edera fatal. 4. Inflamasi beberapa bagian tubuh, misaln a meningitis, peritonitis, dll.

/. Lemas akibat kehilangan ban ak #airan dehidrasi. Septikemia, gangren, dan tetanus.

ang bisa men ebabkan

-ambar 5. Perubahan sistemik setelah luka bakar 4

I<.$.4 Penilaian Se#ara 'linis Luka .akar = 4 Se#ara klinis, luka bakar dinilai menurut persentasi dari luas pemukaan tubuh ang terpa(an dan kedalaman luka. >ara untuk menilai dera(at luka bakar menurut persentasi luas permukaan tubuh ang terpa(an pada orang de!asa dan anak"anak adalah dengan Arules of ninesB.5,4

-ambar 4. Calla#e rule of nines4

.erat ringann a luka bakar dari Ameri#an .urn Asso#iation dalam Chale and Crong9$111: adalah sebagai berikut =4 $. Luka minor adalah luka bakar kurang dari $06 luas permukaan tubuh *. Luka bakar moderate adalah luka bakar $0"*06 luas pemukaan tubuh. 5. Luka bakar ma or adalah luka bakar lebih dari *06 luas permukaan tubuh.

.erdasarkan kedalaman luka, luka bakar terbagi atas 4 dera(at aitu =


Dera(at luka Lapisan ang terlibat Caktu pen embuhan

-ambaran

%ekstur

Sensasi

'omplikasi

-ambar

Dera(at $

Epidermis

Eritema

'ering

N eri

D $ minggu

%idak ada

Dera(at * 9superfisial:

Dermis 9papillar :

'emerahan dgn lepuhan bening

Lembab

N eri

*"5 minggu

Selulitis

Dera(at * 9profunda:

Dermis 9retikular:

'emerahan dan putih dgn lepuhan g berisi darah

Lembab

N eri

.eberapa minggu atau dapat progresif men(adi dera(at tiga

Skar, kontraktur 9membutuhka n eksisi dan skin graft:

Dera(at 5

+eluas pada seluruh dermis +eluas di lapisan kulit, (aringan subkutan sampai (aringan otot dan tulang

Carna putih3#oklat

'ering, kasar

Sedikit n eri

+embutuhkan eksisi

Skar, kontraktur, amputasi

Dera(at 4

Hitam, hangus dengan eskar

'ering

Sedikit n eri

+embutuhkan eksisi

Amputasi dan rehabilitasi

-ambar /. Dera(at luka bakar 5

$. Luka bakar dera(at pertama adalah setiap luka bakar

ang dalam proses

pen embuhann a tidak meninggalkan (aringan parut. Luka bakar dera(at pertama tampak sebagai suatu daerah ang ber!arna kemerahan, terdapat gelembung"gelembung9skin blister, ?esikulae, bullae:, ang ditutupi oleh daerah putih, epidermis ang tidak mengandung pembuluh darah dan dibatasi oleh kulit ang ber!arna merah serta hiperemis. Se#ara mikroskopik tampak adan a kongesti dari pembuluh darah, mungkin pula di(umpai perdarahan" perdarahan dan infiltrasi sel radang pol morphonu#lear9P+N:. Pemeriksaan kimia!i dari #airan bakar, ang terdapat di dalam gelembung"gelembung luka ang dilan(utkan dengan pemeriksaan mikroskopik menun(ukkan

bah!a dalam #airan tersebut ka a akan protein, ang kadang"kadang dapat menggumpal akibat panasE sel"sel P+N dapat di(umpai !alaupun tidak terdapat infeksi. Luka bakar dera(at pertama dapat berakhir dengan kematian korban bila luas daerah ang terbakar sama atau lebih dari sepertiga luas permukaan tubuh.5,4,; *. Luka bakar dera(at dua adalah luka bakar ang pada proses pen embuhann a akan selalu membentuk (aringan parutE oleh karena pada luka bakar dera(at kedua ini seluruh kulit mengalami kerusakan, dan tergantung dari lokasi kerusakann a kontraktur dapat ter(adi. Daerah ang terbakar akan mengkerut, terdapat daerah dikelilingi oleh ang tertekanoleh karena ter(adi koagulasi (aringan, kulit ang ber!arna kemerahan dan kulit ang

menggelembung. Dalam !aktu sekitar satu minggu (aringan ang nekrotik

akan terlepas dan meninggalkan tukak ang !aktu pen embuhann a lama. Pengobatan biasan a memerlukan operasi plastik. -ambaran luka bakar dera(at kedua pada umumn a tidak berbeda dengan luka bakar dera(at pertama, han a sa(a pada luka bakar dera(at kedua rasan n eri sangat hebat dan seringkali diakhiri dengan sho#k, kemungkinan ter(adin a sho#k pada luka bakar dera(at kedua lebih besar.5,4,; 5. Luka bakar dera(at ketiga dan keempat, tubuh akan mengalami destruksi ang hebat, tidak sa(a terbatas pada kulit dan subkutis, akan tetapi sampai kelapisan ang lebih dalam, (aringan otot atau tulang. 'erusakan pada u(ung"u(ung saraf pada luka bakar dera(at ketiga akan men ebabkan kurangn a rasa sakit. %er(adin a de?italisasi (aringan akan memudahkan ter(adin a infeksi dan lambatn a pen embuhan. .aha a lain ang dapat timbul adalah sho#k, ang biasan a ter(adi lambat aitu setelah $ atau 5 hari. Sampai fase tersebut dile!ati prognosa tetap dubius oleh karena korban dapat (atuh dalam koma atau mati.5,4,;

I<.$./ Identifikasi 'eadaan sekitar dari kasus kebakaran se#ara langsung membantu identifikasi korban. &ika ditemukan tubuh dengan ditutupi oleh (elaga dan tidak begitu parah, (elagan a bisa dibersihkan terlebih dahulu agar !a(ah dan gambaran eksternal lainn a dapat terlihat se#ara ?isual. Pakaian dan personal effe#ts, (ika tidak terbakar, dapat membantu identifikasi. Hangus dapat melen apkan identifikasi gambaran eksternal. %inggi badan dan berat badan tidak dapat di(adikan identifikasi ang akurat karena ter(adi reduksi tinggi badan dan berat badan oleh karena kontraksi panas. Sesuai dengan obser?asi splitF rambut !arna kelabu berubah men(adi pirang pada suhu $*0> 9*/0):. Setelah $0"$/ menit pada suhu *0/G> 9400G):, rambut #oklat akan berubah

men(adi sedikit kemerahan. Dan rambut hitam tidak mengalami perubahan !arna.7,; &ika terdapat identifikasi sementara, seperti gigi dan #atatan medis harus diperoleh oleh pen idik. 'egunaan dari #atatan ini tergantung dari spesifitas dan keakuratann a. Salah satu #ara untuk mengidentifikasi tubuh ang hangus dilakukan pemeriksaan radiologi. &ika ke#o#okan antara informasi antemortem dan postmortem tidak (elas, ketetapann a masih dapat masih dapat diperkuat oleh ahli patologi dan ahli lainn a untuk analisa DNA.7,; -ambaran Post"+ortem Pemeriksaan luar $. Pakaian dari korban diambil dan diperiksa se#ara teliti untuk men#ari terdapatn a min ak tanah, bensin atau bahan lainn a ang mudah terbakar.; *. -ambaran kulit bisa ber?ariasi, misaln a =5,; a. Putih. Pada luka bakar akibat panas radiasi. b. +elepuh dan merah. Ukuran dan bentukn a bergantung pada ukuran benda panas. .entuk luka seperti ini adalah karena bersentuhan dengan benda panas. #. Luka merah terpanggang. +erupakan akibat bersentuhan dengan benda panas dalam !aktu ang #ukup lama. d. 'ehitaman dan seperti tattoo. +erupakan luka akibat ledakan tambang batubara. .iasan a ukuran luka sangat luas. e. Hitam dan ber(elaga pada beberapa bagian tubuh, aitu luka bakar akibat min ak tanah. f. 'emerahan dan pembentukan ?esikel pada kulit, aitu akibat terkena uap panas, misaln a dari air mendidih atau uap panas. ang terlibat. &ika metode pembanding kon?ensional tidak (elas, maka gigi dan tulang dapat digunakan

g. Luka basah dan kulit kehilangan sifat elastisn a, aitu pada luka bakar akibat uap ang sangat panas. 5. Sikap pugilistik. Sikap ini mirip sikap defensi?e dan terdapat pada ma at ang lama terpapar temperatur tinggi sehingga ma at men(adi kaku. Pada beberapa kasus, temperatur ang sangat tinggi ini bisa mengakibatkan keretakan dan #elah sehingga sangat mirip dengan luka potong.7 4. Penentuan (enis kelamin adalah berdasarkan =7,; a. Adan a uterus atau kelen(ar prostat. 'edua (aringan tersebut lebih tahan terhadap suhu tinggi dibandingkan (aringan tubuh lainn a. b. &ika ang tertinggal han a tulang kerangka, maka proses identifikasin a berdasarkan ukuran dan bentuk tulang pel?is. Pemeriksaan dalam $. Hematoma dalam kepala 9pseudoepidural hematom: hampir selalu ada (ika tulang tengkorak terbakar. Hematoma ini lunak, berupa bekuan darah ber!arna #oklat dan sangat rapuh serta tampak seperti sarang lebah. Perbedaan pseudoepidural dan epidural hematom Pseudoepidural hematom Epidural hematom Carna bekuan darah #oklat Cana bekuan darah hitam 'onsistensi rapuh 'onsistensi ken al .entuk otak mengkerut seluruhn a .entuk otak #ekung sesuai dengan bekuan darah -aris patah tidak menentu -aris patah mele!ati sul#us arteri meningeal %anda postmortem %anda intra?ital.7,; *. %ulang tengkorak sering mengalami fraktur pada kematian akibat kebakaran. &aringan otak sangat men usut !alau bentukn a masih dapat dikenali. Lapisan ang menutupi otak dan menings mengalami kongesti.5,7 5. &ika kematian akibat asfiksia, pada traktus respiratorius bisa ditemukan partikel karbon. Seluruh traktus respiratorius bagian atas mengalami kongesti dan dilapisi #airan mukus ang berbusa.;

10

4. Inflamasi pleura bisa ter(adi dan terdapat efusi ke dalam rongga pleura.; /. .ilik (antung penuh berisi darah.; 7. Lambung dan duodenum menun(ukkan reaksi inflamasi. Setelah kematian, pada duodenum mungkin terdapat tukak 9>urlingBs ul#er:.; 8. Pada hati terdapat perlemakan.7 ;. Pada gin(al terdapat pembengkakan 9#loud s!elling:, thrombosis kapiler, bahkan mengalami infark.7 1. Limpa dan kelen(ar mengalami kongesti.7 Perbedaan antara luka bakar antemortem dengan luka bakar post mortem adalah batas kemerahan. .atas kemerahan pada luka bakar antemortem selalu ada. .atas ini berupa garis ang permanen ang tampak setelah kematian. Eritema pada daerah disekitar luka tidak ada karena dilatasi pembuluh darah han a sementara dan semakin tidak (elas setelah kematian.7,; Pembentukan ?esikel. Luka bakar se!aktu masih hidup men ebabkan terbentukn a ?esikel ang mengandung albumin dan klorida. Dasar ?esikel mengalami inflamasi dengan papil ang menon(ol. 'eadaan ini sangat berbeda dengan luka bakar postmortem dimana ?esikel biasan a berisi udara. Calaupun sangat (arang ada (uga ?esikel ang mengandung #airan serosa, tetapi han a mengandung albumin dan tidak ada klorida. Dasar ?esikel kering dan keras. Proses pen embuhan pada luka bakar antemortem bisa tampak proses perbaikan luka, berupa inflamasi, pembentukan pus, pembentukan (aringan granulasi atau pengelupasan kulit. Hal ini tidak terdapat pada luka bakar postmortem.7,; I<.$.7 Penilaian +edikolegal Luka .akar ang disebut tukak >urling

11

Se#ara prinsip medikolegal, ang dinilai adalah bagaimana luka bakar itu ter(adi, apakah ter(adi se#ara senga(a atau karena ke#elakaan. 'e(elasan ang diperoleh baik dokter maupun pen idik adalah apakah korban ang ditemukan terbakar itu memang mati karena terbakar atau sebelumn a telah mendapat pengania aan, pera#unan atau pembunuhan terlebih dahulu, baru kemudian ma atn a dibakar. Adan a tanda"tanda intra?ital, baik pada luka bakar atau gelembung"gelembung, adan a (elaga"(elaga di saluran pernapasan3 trakea dan #abang"#abangn a serta adan a karbonmonoksida dalam darah korban merupakan tanda bah!a ang terbakar itu adalah orang ang masih hidup. Saturasi karbonmonoksida diatas $0 persen menun(ukkan bah!a korban masih hidup se!aktu terbakar dan kematian korban karena terbakar, bukan karena kera#unan karbonmonoksida. %idak terlepas kemungkinan bah!an a pada kasus kebakaran, sebab kematian (ustru karena kera#unan gas karbonmonoksidaE ini dimungkinkan karena setiap proses pembakaran tidak akan sempurna. Saturasi karbonmonoksida di dalam darah dapat men#apai 8/ persen han a dalam !aktu *"$/ menitE dengan demikian dalam kasus ini kematian korban adalah karena kera#unan gas karbonmonoksida dan bukan karena terbakar. Lebam ma at ang ber!arna #herr red menun(ukkan bah!a kematian korban karena kera#unan gas karbonmonoksida, tentun a (ika tubuh korban tidak seluruhn a hangus, sehingga penilaian lebam ma at tidak mungkin. 'ematian korban dengan demikian dapat disebabkan oleh karena terbakar, kera#unan gas karbonmonoksida serta pen ebab"pen ebab lain ang memerlukan ketelitian dalam pemeriksaann a./,7,; 'emungkinan adan a anak peluru dalam tengkorak, patahn a tulang lidah pada pen#ekikan, terberak, patahn a tulang lidah pada pen#ekikan, terbelahn a (antung karena tusukan benda ta(am, retakn a tengkorak ang disertai dengan kerusakan (aringan otak dan perdarahan intrakranial akibat kekerasan benda tumpul, demikian pula adan a ra#un"ra#un di dalam tubuh korban, ang bila ditemukan pada korban, akan mengungkapkan sebab kematian ang sebenarn a dan tentun a #ara kematian, bukan lagi ke#elakaan melainkan pembunuhan atau bunuh diri.7,;

12

I<.* >old %rauma &arang ter(adi, biasan a pada Negara dingin. Lokalisasi terutama pada tangan, kaki, hidung, telinga, pipi. Ha!a dingin ang basah lebih berbaha a daripada ang kering.7 I<.*.$ >ara 'ematian= 1 $. 'e#elakaan *. Pembunuhan 9infanti#ide: I<.*.* &enis &e(as Akibat Suhu Dingin = 1,$0 $. &e(as dingin lo#al &e(as lokal ang khusus, aitu= a. 'aki terendam 9tren#h foot:= tren#h foot mulai dikenal saat ter(adi perang dunia pertama. 'eadaan ini sebagai akibat dari pemaparan kaki se#ara (angka pan(ang dengan air dan lumpur pada suhu ang dingin namun tidak membeku. Perubahan dapat (uga ter(adi pada bagian lain dari tubuh kita. 2espon a!al (aringan terhadap air dingin adalah ?asokontriksi. <asokonstriksi ang berkepan(angan akan mengakibatkan kerusakan iskemik pada ototdan saraf. Setelah beberapa (am kaki terendam, maka ter(adi paralisis ?asomotor, ang mengakibatkan dilatasi miikrosirkulasi. &aringan ang menetap dan kerusakan terhadap ang bersangkutan akan membengkak ang diakibatkan oleh suhu dingin tergantung pada temperatur, la(u pendinginan, lama pemaparan. %erdapat dua keadaan

9edem: dan membiru sehingga tidak (arang dapat ter(adi blister. Pada akhirn a dapat ter(adi thrombosis biasan a setelah beberapa hari terendam air, dan ter(adi ganggren. b. )rosbite= frosbite ter(adi lebih #epat daripada tren#h foot, dan ter(adi pada bagian tubuh ang terpapar dengan temperatur beku. 'e(adian ini bukan merupakan hal ang tidak laFim pada negara ang

13

mempun ai empat suhu udara. .ilamana seseorang terperangkap pada udara dingin ang membeku 9misaln a dalam badai sal(u: tanpa persiapan, maka ke#elakaan tersebut dapat ter(adi. <asokonstriksi, ?asodilatasi dan oklusi pembuluh darah oleh sel darah pada (aringan ang terpapar han a dalam beberapa (am sa(a.1,$0 *. &e(as dingin men eluruh 9hipotermi: a. +ekanisme ter(adin a (e(as= hipotermia generalisata ter(adi bilamana seluruh tubuh terpapar dengan suhu ang rendah.hal ini sering ter(adi pada penderita usia lan(ut 9lansia: di musim dingin, terutama pada gelandangan. Pemaparan terhadap suhu dingin akan mengakibatkan generaliFed ?asokontriksi pada kulit, hal ini ter(adi sebagai respons refleks untuk mengkonser?asi panas tubuh. <asokonstriksi organ" organ dalam ter(adi han a bilamana temperatur H#oreI menurun. Setelah beberapa !aktu pemaparan, refleks ?asokonstriksi pembuluh darah kulit gagal, sehingga ter(adi ?asodilatasi <asodilatasi ang luas. ang men eluruh ini mengakibatkan penurunan ang teraglutinasi dan thrombi, akan mengakibatkan nekrosis iskemia

temperatur H#oreI, sehingga ter(adi pengumpulan darah 9pooling: pada pembuluh darah perifer. 'eadaan ini pada gilirann a akan mengakibatkan ?olume plasma efektif menurun, dan ter(adi kegagalan sirkulasi. b. -ambaran klinis= perubahan klinis ang ter(adi tergantung pada temperatur dan laman a pemaparan terhadap suhu rendah. .ilama penurunan temperatur se#ara #epat dan mendadak, maka dapat mengakibatkan kematian. 'ematian pada kasus demikian disebabkan oleh kegagalan metabolisme seluler sebagai konsekuensi turunn a temperatur H#oreI. #. Pemanfaatan terapi hipotermia= penurunan tingkat metabolisme selluler3 (aringan sebagai akibat dari hipotermi dapat dimanfaatkan untuk pembedahan di bidang kardio?askuler dan operasi otak. Sirkulasi pada organ tersebut dapat dihentikan beberapa menit pada

14

suhu hipotermia, sehingga dapat dilakukan pembedahan sederhana seperti operasi aneur sma, ?al?otom darah sampai beberapa minggu:. d. ,topsi =/ " &antung berisi darah merah #erah " ,rgan dalam kongesti hebat " Lebam .right 2ed 9merah #erah ber#ampur ber#ak merah gelap: " >airan tubuh men(adi es 9bila lama baru ditemukan: mitral, penggunaan lemari pendingin (uga penting untuk blood bank .9 40 > dapat menga!etkan

I<.5 >hemi#al .urn I<.5.$ Definisi >hemi#al burn adalah luka bakar pada organ luar maupun organ dalam tubuh ang disebabkan oleh bahan"bahan kimia ang merupakan asam kuat atau basa kuat 9sering disebut alkali:. Luka bakar akibat bahan kimia ter(adi pada saat tubuh atau kulit terpapar oleh asam atau basa. .ahan kimia ini dapat menimbulkan reaksi terbatas pada kulit, reaksi pada seluruh tubuh ataupun keduan a. 'ekuatan dari asam dan basa ditentukan oleh skala pH, ang berkisar antara $"$4. Asam kuat biasan a memiliki pH kurang dari *. .ahan ang mengandung alkali biasan a memiliki pH $$,/ atau lebih untuk dapat melukai kulit. Luka bakar oleh bahan kimia biasan a merupakan ke#elakaan, pembunuhan dengan #ara ini sangat (arang dilakukan, melemparkan #airan ang bersifat korosif seperti #airan asam pada korban lebih sering dimaksudkan untuk melukai dibandingkan untuk membunuh korban. .unuh diri dengan menggunakan asam maupun basa kuat sangat (arang dilakukan saat ini tetapi ditemukan di negara"negara miskin.7,$$ I<.5.* )aktor"faktor ang berperan dalam ter(adin a #hemi#al burn aitu =$$,$*

15

" pH " 'onsentrasi " Durasi " .entuk fisik dari bahan 9padat, #air atau gas: " Lokasi 9mata, kulit, mukosa: " %ertelan atau terhirup I<.5.5 Patofisiologi >hemi#al .urn Asam dengan pH kurang dari * memper#epat proses nekrosis koagulasi ang disebabkan oleh protein. Luka bakar tampak dengan batas (elas, kering dan kasar, dengan !arna luka tergantung dari bahan asam. Asam nitrat men ebabkan !arna luka #oklat kekuningan, asam sulfat 9?itriol: ber!arna #oklat kehi(auan, hidroklorin ber!arna putih hingga abu"abu dan asam karbol 9fenol atau lisol: men ebabkan !arna luka abu"abu sampai #oklat terang./,7 Alkali dengan pH $$,/ atau lebih men ebabkan kerusakan (aringan ang lebih luas dibandingkan dengan asam karena sifatn a ang men#airkan (aringan ang nekrosis, ang men ebabkan alkali dapat berpenetrasi lebih dalam. Alkali, seperti sodium hidroksida 9soda atau sabun: dan amonium hidroksida, menimbulkan luka ber!arna #oklat keabu"abuan.7,; Substansi alkali dalam bentuk padat ang tertelan menampilkan keuntungan dari faktor ini. .ahan padat ini akan tinggal dalam lambung dalam !aktu ang lama, hal ini akan menghasilkan luka bakar ang berat. )aktor lain ang penting adalah bentuk lain dari substansi asam dan basa luka bakar akibat bahan"bahan kimia tetapi (uga luka bakar akibat suhu.7,$$ Sebagian ter(adi akibat luka bakar ang diakibatkan oleh bahan asam ang menghasilkan neksrosis koagulasi dengan (alan denaturasi protein. Luka bakar akibat alkali menghasilkan luka bakar ang dalam pada (aringan akibat produksi dari pengen#eran (aringan nekrosis ang melibatkan denaturasi
16

ang

menghasilkan panas ketika mereka terdilusi, hal ini tidak han a men ebabkan

protein dan (uga saponifikasi (aringan lemak. -angguan penglihatan atau kebutaan total ter(adi bila bahan kimia masuk ke dalam mata.$$ I<.5.4 -e(ala"ge(ala >hemi#al .urn Pada kasus luka bakar akibat bahan"bahan kimia ang berat dimana bahan tersebut tertelan, terhirup atau terabsorbsi ke dalam pembuluh darah, ge(ala sistemik ang dapat timbul antara lain =7,$$ " .atuk atau sesak napas. " Penurunan tekanan darah. " Pusing, lemas sampai pingsan. " N eri kepala. " 'e(ang otot. " Henti (antung atau aritmia. I<.5./ Penatalaksanaan Penatalaksanaan korban luka bakar akibat bahan kimia. +eskipun pengobatan memiliki peran ang terbatas pada keban akan kasus luka bakar oleh bahan kimia, antibiotik topikal, kalsium dan magnesium masih tetap digunakan. Setelah dekontaminasi pemberian #airan intra?ena dan terapi narkotik diperlukan.$$,$* Sil?adene digunakan pada luka bakar pada kulit dan berguna untuk men#egah infeksi pada luka bakar dera(at dua dan tiga. Ini harus diberikan pada luka satu sampai dua kali sehari dan membersihkan sisa obat sebelumn a sebelum memberikan ang baru.4,8 Er tromisin oinmen 9ba#itra#in: digunakan untuk men#egah infeksi akibat luka bakar pada mata. +orfin, a#etaminophen diberikan untuk mengatasi n eri dan bias digunakan untuk memberikan efek sedasi ang menguntungkan pada pasien ang menderita luka bakar pada mata.$$

17

Nonsteroid Anti"inflammator Agents Ad?il, +otrin Ansaid, Napros n dan anapro@ adalah golangan anti"inflamasi dengan n eri ringan sampai sedang.4 I<.4 Ele#tri#al .urn I<.4.$ &enis %egangan Dalam kehidupan sehari"hari, terdapat dua (enis tenaga listrik ang dapat kita manfaatkan, aitu tenaga listrik alam seperti petir dan kilat, serta tenaga listrik buatan meliputi arus searah 9D>: seperti telepon 950"/0 ?olt: dan arus listrik bolak"balik 9A>: seperti listrik rumah, pabrik, dan lain"lain. %erdapat tiga (enis tegangan 9?oltase: ang umumn a kita gunakan dalam melangsungkan rutinitas setiap harin a, aitu=4,$5 $. <oltase rendah 9$$0"470 <: misaln a penerangan, pabrik, tram listrik. *. .<oltase tinggi 9J$.000 <: misaln a transpor arus listrik. 5. <oltase sangat tinggi 9*0.000"$.000.000 <: misaln a deep K"ra s therap dan diatermi ang digunakan untuk pasien

-ambar 8. Perbedaan antara true high tension dan flash injury 4

I<.4.* )aktor"faktor ang mempengaruhi efek listrik pada tubuh kita, aitu=;,$4

18

$. %egangan listrik 9?oltase: %egangan listrik minimal ang dapat men ebabkan kematian aitu /0"70 ?olt. <oltase ang rendah, aitu sekitar $00 ?olt lebih sering men ebabkan kematian bila dibandingkan dengan ?oltase ang lebih tinggiE misaln a $0.000 ?olt malah tidak mematikan. 'ematian orang ang terkena arus listrik ang bertegangan rendah berbeda dengan mereka ang terkena arus listrik bertegangan tinggi, dimana pada kematian akibat listrik tegangan rendah disebabkan karena ter(adin a fibrilasi ?entrikel, sedangkan pada tegangan tinggi biasan a disebabkan karena luka bakar 3 panas. *. 'uat arus listrik 9ampere: 'uat arus listrik minimal tubuh. 5. %ahanan listrik 9resistensi: .esarn a tahanan pada manusia tergantung dari ban ak sedikitn a air ang terdapat pada bagian tubuh. %ahanan ang paling besar adalah kulit, kemudian tulang, lemak, saraf, otot, darah, dan ang paling rendah adalah #airan tubuh. Semakin tinggi tahanan listrik semakin besar efek listrik lokaln a namun efek listrik generaln a semakin kurang membaha akan (i!a kita. %ahanan listrik pada kulit basah *.000"5.000 ,hm sedangkan kulit kering /.000"$0.000 ,hm. 'orban ang meninggal akibat arus listrik ang kehu(anan atau berada dalam air sangat sulit kita temukan #urrent mark 3 ele#tri# mark 3 ele#tri# burn pada kulit korban karena tahanan listrik pada tubuh korban rendah. 4. Arah aliran +anusia dapat mati bila terkena arus listrik bila aliran dari arus listrik tersebut melintasi otak atau (antungE misaln a arah aliran dari kepala ke kaki atau dari lengan satu ke lengan ang lainn a. /. Lama kontak dengan arus listrik Caktu laman a seseorang kontak dengan benda ang beraliran listrik menentukan ke#epatan datangn a kematian. Sebagai #ontoh, bila intensitas ang dapat menimbulkan kematian aitu 7/ miliampere. Semakin tinggi kuat arus listrik semakin besar efek listrik pada

19

sekitar 80"500 mA, maka kematian akan ter(adi dalam !aktu / detik. Sedangkan pada intensitas sekitar *00"800 mA, kematian akan ter(adi dalam !aktu $ detik. 7. 'ebiasaan dan peker(aan I<.4.5 Patofisiologi Luka ang disebabkan arus listrik ang fatal pada umumn a bersifat ke#elakaan, dimana (enis arus listrik bolak"balik 9A>: lebih sering sebagai pen ebab ke#elakaan, sedangkan ke#elakaan karena arus listrik searah 9D>: lebih (arang dan pada umumn a ter(adi di pabrik"pabrik, seperti pabrik pemurnian logam dan pen epuhan.;,$/ +anusia lebih sensitif, aitu sekitar 4"7 kali terhadap arus listrik bolak" balik bila dibandingkan dengan arus listrik ang searah. .ila seseorang terkena arus listrik bolak"balik dengan intensitas ;0 mA, ia dapat matiE akan tetapi dengan arus listrik searah ang intensitasn a */0 mA tidak akan berakibat kematian. Pada eksperimen didapatkan hasil sebagai berikut= manusia ang terkena arus listrik 9A>: dengan intensitas diba!ah */ mAE atau arus listrik 9D>: sekitar */";0 mA, tidak akan menimbulkan efek apa"apa. Sedangkan bila terkena arus listrik 9A>: dengan intensitas */";0 mA atau arus listrik 9D>: sebesar ;0"500 mA, akan ter(adi penurunan kesadaran dan gangguan den ut (antung 9fibrilasi ?entrikel:. .ila kekuatan arus listrik melebihi 5 Amper, maka akan ter(adi penghentian den ut (antung 9#ardia# arrest:.;,$5 I<.4.4 Pen ebab kematian pada luka listrik 9ele#tri#al burn:, aitu=4 $. )ibrilasi ?entrikel. 'eadaan ang paling berbaha a apabila arus listrik masuk melalui tangan kiri lalu keluar melalui kaki ang berla!anan.

20

-ambar ;. )ibrilasi atrium 4

*. Paralisis sentrum medullare 9pusat pernapasan:. Paralisis ini ter(adi akibat spasme otot pernapasan sehingga korban meninggal karena asfiksia. Hal ini (uga men ebabkan (antung berhenti lalu ter(adi sho#k respirator paral sis. >ara +enentukan 'ematian Akibat Aliran Listrik= Untuk dapat memastikan korban meninggal akibat sengatan arus listrik atau bukan, dapat dilakukan beberapa hal berikut ini=/,; $. Penemuan korban. 'ita menemukan masih berhubungan dengan ka!at ang beraliran listrik. *. %idak ada tanda"tanda pen ebab kematian lain dan tanda"tanda kekerasan. 5. ,topsi. I<.4./ -ambaran Post"+ortem $. Pemeriksaan Luar Ada tiga tanda penting ang dapat kita temukan pada pemeriksaan luar otopsi, aitu=; a. >urrent mark 3 ele#tri# mark 3 ele#tri# burn Dera(at luka bakar ber?ariasi. Energi listrik diubah men(adi energi panas karena tinggin a tahanan listrik pada kulit. Port de entr listrik ke badan

21

9tidak khas:. .iasan a ditemukan pada telapak tangan, telapak kaki, atau punggung tangan. Carna kuning, #okelat putih atau #okelat hitam 9luka bakar: dikelilingi oleh daerah halo. Daerah halo ber!arna kemerahan dan edema ang lebih menon(ol dari daerah sekitarn a. >ara men#arin a aitu men#u#i sampai bersih daerah telapak tangan, telapak kaki, atau punggung tangan. 'adang"kadang kita tidak dapat menemukan #urrent mark 3 ele#tri# mark 3 ele#tri# burn karena kulit korban dalam keadaan basah saat tersengat aliran listrik 9tahanan listrik sangat rendah:. b. Ele#tris#he metalisatie 9metalisasi: +etalisasi ter(adi karena metal 3 logam dari kabel ka!at meleleh atau menguap lalu mengalami deposisi metal dan menempel pada kulit korban. #. Luka keluar Luka keluar dari luka listrik tidak khas dapat berupa luka le#et, luka robek, atau luka bakar. Sepatu korban dapat terko ak, pakaian korban dapat sobek dan terbakar. *. Pemeriksaan Dalam a. ,tak. ,tak korban mengalami perdarahan ke#il pada ?entrikel III dan I< dan ter(adi ?akuolisasi di sekitar pembuluh darah otak. b. &antung. &antung korban berhenti akibat fibrilasi ?entrikel lalu ter(adi dilatasi (antung sehingga (antung berisi penuh darah. #. Paru"paru. Paru"paru korban mengalami kongesti dan edema. d. ,rgan ?is#era lainn a mengalami kongesti. e. %ulang. %ulang korban meleleh 9fusi >aP,4: dan ter(adi fraktur. Lelehan tulang tersebut membentuk butiran kalsium fosfat ang mirip mutiara. .utiran ini disebut Hpearl like body. f. ,tot. ,tot korban putus akibat perubahan hialin.

22

g. Perikard, pleura, dan kon(ungti?a korban terdapat bintik"bintik perdarahan. h. Ekstremitas. Pembuluh darah korban mengalami nekrosis dan ruptur lalu ter(adi perdarahan kemudian terbentuklah gangren. I<.4.7 Pemeriksaan +ikroskopis a. Sel epitel memipih. b. Stratum korneum menggelembung dan ?akum 9?akuolisasi:. <akum akibat penguapan keringat korban. #. Stratum basale men(adi lon(ong 9tersusun polidase: dan memutar ke arah bagian ang terkena listrik. d. )olikel rambut dan kelen(ar keringat meman(ang dan memutar ke arah bagian ang terkena listrik. I<.4.8 Petir 9Lightning 3 Eliksem: Petir 3 Lighting 3 eliksem adalah ke#elakaan akibat sambaran petir. Petir termasuk arus searah 9D>: dengan tegangan *0 (uta ?olt dan kuat arus *0 ribu ampere. Petir mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dalam !aktu men#ederai orang"orang ang ada di sekitarn a.; Ada tiga keadaan ang berpotensi besar terkena petir, aitu=; $. .erada di tanah lapang. *. .erada di ba!ah pohon ang tinggi. 5. 'ehu(anan dan memakai perhiasan ang terbuat dari logam. Adapun bukti se#ara tidak langsung ang dapat memperkuat dugaan korban meninggal akibat tersambar petir adalah= $. Adan a ri!a at ter(adin a badai petir pada daerah tersebut disertai dengan bukti adan a kerusakan. *. .enda"benda ang terbuat dari besi men(adi mengandung magnet. 5. %idak terdapat bukti"bukti ang mengarah ke pembunuhan. ang sangat singkat. .eberapa lon#atan arus listrik ini ada ang menu(u ke bumi dan

23

Luka Akibat Sambaran Petir Akibat ang ditimbulkan oleh petir disebabkan oleh dua hal, pertama arus listrik bertegangan sangat tinggi dan oleh karena adan a efek ledakan 9blast effe#t: dari udara ang ekspansi dengan #epat. Pen ebab pertama 9akibat arus listrik bertegangan tinggi: akan menimbulkan luka bakar, ang biasan a relatif terbatas han a pada permukaan sa(a 9superfisial:. Sedangkan Hblast effe#tI akan dapat men ebabkan robek atau pe#ahn a pakaian korban, ang sering menimbulkan kesan akan adan a unsur ke(ahatan. .ila korban kebetulan memakai (am tangan atau perhiasan ang terbuat dari metal pada tempat masuk dan keluarn a arus, maka logam tersebut dapat meleleh. Luka bakar ang primer biasan a ter(adi pada daerah kepala dan dapat pula difus. &alann a luka bakar dapat diketahui dari adan a robekan atau pakaian ang terbakar.7,; $. Petir bila mengenai tubuh manusia dapat menimbulkan beberapa (enis luka, aitu= surfa#e burns, linear burns, dan arbores#en#e 3 filigree burns
7,;

Surfa#e burn. +erupakan suatu keadaan dimana luka bakar ang terdapat pada tubuh biasan a berkaitan dengan benda"benda metal ang dipakai korban. *. Linear burn. Adalah luka bakar ang mempun ai ukuran *,/ #m L */ #m @ 5 mm L *,/ mm ang sering didapatkan di daerah kulit ang mempun ai tahanan rendah, misaln a pada daerah ang basah atau daerah lipatan kulit. 5. Arbores#en#e 3 filigree burn. Arbores#en#e atau filigree dari luka bakar ang mempun ai gambaran ber#abang"#abang seperti #abang atau ranting pohon, ang akan menghilang bila korban #epat mendapat pertolongan. Hasil ,topsi 9-ambaran Post"+ortem: ; $. Pemeriksaan Luar a. 'aku ma at #epat terbentuk dan #epat menghilang b. %anda"tanda luka atau #edera eksternal bisa ada, bisa tidak ada. *. Pemeriksaan Dalam %anda"tandan a tidak begitu khas, mungkin terdapat beberapa hal seperti ang ter#antum di ba!ah ini=

24

a. Laserasi dan perdarahn otak b. Perdarahan pada perikardium (antung #. 'ongesti paru"paru d. ,rgan tubuh lainn a mungkin mengalami perdarahn, kongesti, atau nekrosis. <. ASPE' +EDI',LE-AL Dalam Pasal $5$ men ebut bah!a= 9$: Dalam hal pen idik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, kera#unan ataupun mati ang diduga karena peristi!a ang merupakan tindak pidana, ia ber!enang menga(ukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainn a. 9*: Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam a at 9$: dilakukan se#ara tertulis, ang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan ma at dan atau pemeriksaan bedah ma at. 95: +a at ang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan se#ara baik dengan penuh penghormatan terhadap ma at tersebut dan diberi label ang memuat identitas ma at, dilak dengan diberi #ap (abatan ang dilekatkan pada ibu (ari kaki atau bagian lain badan ma at. %rauma kimia ang disebabkan oleh pengania aan dapat dian#am dalam Pasal 5/$ 'UHP di mana= 9$: Pengania aan dian#am dengan pidana pen(ara paling lama dua tahun delapan bulan atau denda paling ban ak tiga ratus rupiah 9*: &ika perbuatan mengakibatkan luka"luka berat, dikenakan pidana pen(ara paling lama lima tahun 95: &ika mengakibatkan mati, dikenakan pidana pen(ara paling lama tu(uh tahun 94: Dengan pengania aan disamakan senga(a merusak kesehatan 9/: Per#obaan untuk melakukan ke(ahatan ini tidak dipidana ang bersalah

25

Pasal 5/* 'UHP 9$: 'e#uali ang tersebut dalam pasal 5/5 dan 5/7, maka pengania aan ang tidak menimbulkan pen akit atau halangan untuk men(alankan peker(aan (abatan atau pen#aharian, dian#am sebagai pengania aan ringan, dengan pidana pen(ara paling lama tiga bulan atau denda paling ban ak tiga ratus rupiah. Pidana ditambah sepertiga bagi orang ang beker(a padan a, atau men(adi ba!ahann a 9*: Per#obaan untuk melakukan ke(ahatan ini tidak dipidana Dera(at berat dari trauma kimia dapat dikenakan pidana sesuai dengan Pasal 10 'UHP. Mang mendifinisikan luka berat sebagai= " " " " " " " &atuh sakit atau mendapat luka ang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau ang menimbulkan baha a maut %idak mampu terus"menerus untuk men(alankan tugas (abatan atau peker(aan pen#aharian 'ehilangan salah satu pan#a indera +endapat #a#at berat 9?erminking: +enderita sakit lumpuh %erganggun a da a pikir selama empat minggu lebih -ugurn a atau matin a kandungan seorang perempuan

26

Anda mungkin juga menyukai