Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KASUS TINEA CORPORIS

Oleh: Rizki Ana Wijayanti (07700015) I Putu Sistawidyautama (07700067) IDENTITAS Nama Usia Agama Pekerjaan : Ny. Kusmiati : 44 tahun : Islam : Ibu Rumah Tangga

Tanggal pemeriksaan : 30 Agustus 2012 SUBJEKTIF (Autoanamnesa) Keluhan Utama: Gatal-gatal di badan Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengeluh gatal-gatal di badan, di bawah lipat payudara kanan dan kiri, dan sekitar pantat sudah sejak 1 bulan ini. Awalnya muncul sedikit- sedikit saja, disertai warna kemerahan, bentuk seperti keringet buntet, terasa agak basah. Karena merasa gatal sangat mengganggu pasien sering menggaruk-garuk bagian tubuhnya dan sekitar pantat sehingga disertai luka, terasa perih dan warna menjadi kehitaman. Gatal terutama dirasakan waktu berkeringat, gatal di daerah kepala tidak ada, gatal di antara jari- jari kaki juga tidak ada. Gatal juga tidak timbul waktu pasien makan-makanan tertentu sperti ikan laut atau ayam potong Gatal-gatal ini sempat membaik setelah diberi salep hidrocortisone, tapi dalam seminggu ini gatal di bagian badan malah semakin meluas sampai perut dan punggung dan warnanya semakin menghitam disertai rasa kasar di kulit yang gatal tersebut. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien sebelumnya tidak pernah gatal- gatal seperti saat ini

Pasien juga tidak punya riwayat alergi kalau makan makanan laut atau makanan lainnya. Tidak pernah gatal- gatal kalau minum obat-obat tertentu Pasien tidak punya hipertensi, kencing manis, dan asma Riwayat Sosial Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga, biasanya gatal- gatal waktu sehabis bekerja/ waktu berkeringat Riwayat minum jamu pegal linu disangkal Riwayat Penyakit Keluarga Anak pasien yang umurnya 14 tahun juga gatal- gatal di pelipatan paha kanan dan kiri mirip seperti pasien tapi hanya sebentar saja lalu diobati miconazole sudah tidak gatal lagi. Riwayat Pengobatan 1 bulan ini sudah diobati dengan salep hidrocortisine 2-3x sehari, sudah habis 2 tube merasa gatal berkurang pemakaian dilanjutkan sampai 1 bulan ini. Salep miconazole selama 7 hari, merasa tidak ada perubahan salep akhirnya distop Tablet acyclovir 3x400 mg selama 5 hari karena merasa perih dan dikira herpes Semua obat ini dibeli sendiri, tidak diobati dari resep dokter. OBJEKTIF : Effloresensi: Makula Hiperpigmentasi batas tidak tegas (difus), tertutup skuama kasar susunan anular di regio hipokondrium dextra meluas sampai regio epigastrium dan lumbal dextra. Central healing (-) Regio inguinal dextra et. Sinistra tampak macula eritematous dengan skuama halus diameter 3-4 cm

ASSESMENT : Diagnosa kerja : Tinea Corporis Diagnosis Banding: Dermatitis alergika Dermatitis Seboroik Pytiriasis rosea

PLANNING : Planning Diagnosis : 1. Kerokan kulit dengan KOH 20% 2. Pemeriksaan Kulit dengan lampu Wood 3. Kultur 4. Kadar IgE serum Planning terapi : Terapi Medikamentosa 1. Antifungi oral (dapat dipilih salah satu): a. ketoconazole 1 x 200 mg/hari b. Itraconazole 1 x 100 mg/hari c. Griseofulvin 500-1000 mg/hari (10-20 mg/kg/hari) 2. Antihistamin Oral :Loratadine 1 x 10 mg/hari malam selama 5 hari 3. Antifungitopikal (dapat dipilih salah satu): a. Salep Whitfield/AAV I (acid salicylicum 3% + acid benzoic 6%) sehari 2x b. miconazole ointment atau cream 2-3x sehari sesudah mandi atau sebelum tidur selama 3 minggu ( 2minggu sesudah KOH negatif/klinis membaik) 4. Antiseptik : Talkum yang mengandung acid saycylicum Terapi Non medikamentosa Edukasi untuk stop salep hydrocortisone Edukasi untuk tidak mengobati mandiri, bila keluhan masi tetap diedukasi untuk berobat kembali ke dokter

Sesudah mandi, badan dikeringkan dan ditaburi bedak antiseptic Pakaian dicuci bersih Menggunakan pakaian tidak terlalu ketat Bekas antijamur pada umumnya hilang dalam waktu sekitar 3-4 bulan oleh karena itu pasien hendaknya diberi penjelasan yang cukup

PROGNOSIS : Umumnya baik, bila pengobatan antifungi dipakai secara teratur dan edukasi dilaksanakan dengan betul oleh pasien.

Anda mungkin juga menyukai