4.1 Profile Responden PT. Destindo Putramakmur Abadi didirikan oleh J S Soebroto dan Olianawati Sutaman pada tanggal 4 J uli 2001 yang berlokasi di J alan Karawaci Office park. PT. Destindo Putramakmur Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang barang dan jasa (Distributor) yang dibagi dalam beberapa segmen pasar yaitu: untuk Anak-anak produk yang ditawarkan adalah mainan robot-robotan, mobil-mobilan, HotWheel dll; untuk remaja dan dewasa produk yang ditawarkan seperti Scrabble, Tamiya, Uno Card, Boneka, dan lain-lain; dan produk umum untuk ketiga segmen pasar diatas yaitu: anak-anak, remaja dan dewasa adalah Stationary, dan Aroma Theraphy dan miniatur mobil atau motor segmen pasar untuk orang tua. PT. Destindo Putramakmur Abadi juga memiliki Komisaris, Direktur Utama, Manajer Operasional, Administrasi dan Finance, Store, Kepala Gudang, dan SPG. Di perusahaan ini memiliki 35 orang karyawan yang ditempatkan di kantor pusat dan ada beberapa SPG dan sales yang ditempatkan di toko dan Gudang. PT. Destindo Putramakmur Abadi juga memiliki toko atau store yang terletak di Bintaro. Pangsa pasar meliputi pasar dalam negeri untuk melayani kebutuhan segmen pasar masyarakat secara umum. Masyarakat di sekitar toko memberikan respon yang baik terhadap keberadaan PT. Destindo Putramakmur Abadi ini, karena adanya penyerapan tenaga kerja dan peningkatan perdagangan serta jasa di sekitarnya. Agar dapat terus tumbuh dan berkembang manajemen perusahaan terus berusaha meningkatkan penjualan dari tahun ke tahun, hal tersebut dimulai sejak PT. Destindo Putramakmur Abadi beroperasi.
4.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi PT. Destindo Putramakmur Abadi adalah : memperbaiki ekonomi negara dan mengurangi pengganguran dan menjadi Top Leadear dibidang distributor penjualan mainan. Sedangkan Misi PT. Destindo Putramakmur Abadi adalah : mengembangkan perusahaan lebih besar lagi di Indonesia dan untuk mensejahterakan karyawan dan juga ingin menerapkan Online service dan E-Sailing. 4.3 Kondisi Bisnis Perusahaan Setiap perusahaan memiliki struktur yang mendasarinya, yaitu sekumpulan karakteristik ekonomis dan teknis yang memunculkan kekuatan-kekuatan persaingan ini. Penyusun strategi yang ingin memposisikan perusahaannya agar dapat menyesuaikan diri dengan para pesaingnya dan mempengaruhi pesaingnya tersebut untuk keuntungan perusahaan. Dilihat dari kondisi bisnis perusahaan saat ini, PT. Destindo Putramakmur Abadi termasuk dalam pasar persaingan sempurna. Menurut Sukirno (1996, p229), pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang sangat tinggi efisiensinya. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut: Dimana didalam perusahaan terdapat banyak penjual dan pembeli. Disini pembelinya bermacam-macam dari anak-anak sampai orang tua. Terdapat beraneka ragam jenis produk atau model mainan yang ditawarkan kepada konsumen. Dalam PT. Destindo Putramakmur Abadi pembeli tidak menentu jumlahnya setiap hari, sehingga terjadi persaingan antara perusahaan-perusahaan lain.
Untuk mengetahui lebih lanjut kondisi bisnis perusahaan saat ini dapat kita lihat melalui analisa Porter pada gambar 4.1 berikut ini:
Sumber : Hasil Penelitian Penulis Gambar 4.1 Kekuatan Persaingan Dalam Industri
Pendatang Baru Potensial (Ancaman Mobilitas)
- Kids Stations Pemasok (Kekuatan Pemasok)
- Cina
Pesaing-Pesaing (Rival Segment)
- Toy City - Toys Corner - Gregory - Cats - Cindy
Pembeli (Kekuatan Pembeli)
- Anak-anak - Remaja - Dewasa - Orang Tua
Substitusi atau Pengganti (Ancaman Substitusi)
- Games Elektronik (seperti PS2, PSP, game cube, Komputer) - Timezone - Amazone - Fun City
Berikut ini adalah keterangan mengenai kekuatan persaingan dalam industri menurut Michael E. Porter, yaitu: 1. Pendatang Baru (Ancaman Mobilitas) J ika dilihat dari kondisi persaingan yang ada pada saat ini, kemungkinan persaingan tidak hanya muncul dari pemain lama saja tetapi juga dapat muncul dari para pendatang baru pada bidang yang sama. Dimana masih lebih didominasi oleh para pemain lama, Pendatang baru membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar (market share) dan seringkali sumber daya yang cukup besar. Besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada dan pada reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada menurut perkiraan calon pendatang baru. J ika hambatan masuk tinggi dan calon pendatang baru memperkirakan akan menghadapi perlawanan keras dari peserta dari persaingan yang sudah ada, pendatang baru ini jelas tidak merupakan ancaman yang serius. Pendatang baru yang merupakan ancaman bagi perusahaan, yaitu PT. Kids Statons. Ada 6 sumber utama hambatan masuk, yaitu: Skala ekonomis (Economics of Scale) Skala ekonomis menghalangi masuknya pendatang baru ke suatu industri karena memaksa pendatang baru ini untuk masuk dengan skala besar atau harus memikul biaya tinggi (cost disadvantage). Skala ekonomis yang dapat berfungsi sebagai perintang dalam industri, utilitas armada penjualan, pendanaan, dan hampir semua aspek bisnis lainnya. Diferensiasi produk Identifikasi merek menimbulkan hambatan karena memaksa pendatang baru untuk mengeluarkan biaya besar guna merebut kesetiaan pelanggan iklan, layanan pelanggan menjadi yang pertama dalam industri dan diferensiasi produk merupakan beberapa faktor yang menciptakan identifikasi merek.
Kebutuhan modal (Capital Requirements) Keharusan mananamkan sumber daya keuangan yang besar agar dapat bersaing menimbulkan hambatan masuk, khususnya jika modal tersebut dibutuhkan untuk pengeluaran yang bersifat tidak akan kembali, seperti iklan rintisan atau R & D. Modal dibutuhkan bukan hanya untuk fasilitas tetap melainkan juga kredit pelanggan, sediaan dan penutup kerugian awal. Hambatan biaya bukan karena skala Perusahaan-perusahaan yang sudah ada mungkin memiliki keunggulan biaya yang tidak dimiliki calon pendatang baru, terlepas dari ukuran dan skala ekonomis yang dapat mereka capai. Keunggulan ini dapat bersumber dari pengaruh kurva belajar dan pengaruh dari saudara tuanya, kurva pengalaman, teknologi rahasia, akses ke sumber bahan baku, aset yang dibeli dengan harga murah, subsidi pemerintah, atau lokasi yang menguntungkan. Adakalanya keunggulan biaya diperoleh dari jalan hukum, seperti melalui hak paten. Akses ke saluran distribusi Makin terbatas saluran pedagang besar dan pengecer yang ada dan makin erat ikatan perusahaan yang sudah ada dengan saluran ini, jelas makin sukar usaha masuk ke dalam suatu industri. Kebijakan pemerintah Pemerintah dapat membatasi atau bahkan melarang masuknya pendatang baru ke dalam industri, melalui tindakan-tindakan seperti keharusan adanya ijin dan pembatasan akses ke bahan baku. Pemerintah juga dapat memainkan peran tak langsung dengan mempengaruhi hambatan masuk melalui pengawasan seperti standar polusi udara, air, dan peraturan mengenai keamanan produk.
2. Pemasok yang kuat (kekuatan tawar-menawar pemasok) / Supplier Kekuatan masing-masing pemasok atau pembeli bergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada tingkat kepentingan relatif penjualan atau pembeliannya tersebut dibandingkan dengan keseluruhan bisnisnya. Pemasok merupakan orang atau perusahaan yang bertugas untuk menyediakan produk-produk yang akan dijual ke masyarakat oleh distributor dinegara tertentu. Pemasok sangat memegang peranan penting dalam memberikan pasokan suatu negara, karena dari pemasoklah produk yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. PT. Destindo Putramakmur Abadi mempunyai pemasok dari luar negeri, yaitu negara Cina yang memasok produk mainan dan stationary. Kelompok pemasok kuat jika: Kelompok ini didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi ketimbang industri tempat mereka menjual produk. Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi atau jika terdapat biaya pengalihan (switching cost). Biaya pengalihan adalah biaya tetap yang harus ditanggung pembeli jika berganti pemasok. Ini timbul karena, antara lain, spesifikasi produk pembeli terikat pada pemasok tertentu, pembeli telah menginvestasikan dana besar untuk peralatan khusus atau untuk menguasai cara pengoperasian peralatan dari pemasok atau lini produknya terkait dengan fasilitas produksi pemasok. Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri. Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri pembelinya. Ini memberi kekuatan bagi pemasok untuk memaksa industri menerima syarat-syarat pembelian yang ditetapkan pemasok. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. J ika industri adalah pelanggan penting, nasib pemasok akan sangat bergantung pada industri yang
bersangkutan dan mereka akan berusaha melindungi industri melalui penetapan harga yang wajar dan dukungan dalam kegiatan-kegiatan seperti R & D dan lobi. 3. Pembeli yang kuat Kekuatan tawar-menawar pembeli pada PT. Destindo Putramakmur Abadi terletak pada harga. Namun bagi pembeli, harga bukan masalah yang utama. Harga dapat menjadi sangat relatif jika disesuaikan dengan kualitas yang diberikan. Walaupun harga sama dengan pesaing tetapi pembeli lebih cenderung mengutamakan kualitas dan pelayanan. Kualitas yang baik merupakan hal utama yang diinginkan pembeli. Pembeli mengharapkan adanya jaminan dari perusahaan yang dipilihnya untuk selalu memberikan kualitas produk yang baik serta pelayanan yang memuaskan, seperti menyelesaikan produk yang tepat waktu, staf yang ramah hingga menyebabkan pembeli melakukan repeat order. Daya tawar pembeli menjadi kuat bila: Membeli sejumlah besar hasil produksi Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen yang tidak signifikan dari biaya produksi pembeli Biaya switching cost rendah untuk pindah pemasok Produk pemasok tidak eksklusif atau standar dan memiliki ancaman kuat untuk berintegrasi ke belakang industri pemasok Penambahan kapasitas harus dalam volume yang besar Hambatan ke luar tinggi (high exit berrier) Perusahaan yang terlibat persaingan memiliki strategi, asal-usul, dan kepribadian yang beragam
4. Produk substitusi atau pengganti PT. Destindo Putramakmur Abadi tidak hanya menghadapi para pesaing-pesaingnya tetapi juga harus mengantisipasi dengan adanya produk pengganti dari PT. Destindo Putramakmur Abadi sendiri yaitu teknologi game dimana masyarakat tidak perlu lagi untuk membeli mainan maupun boneka. Hal ini mengakibatkan penjualan dari PT. Destindo Putramakmur Abadi sendiri akan menurun. Oleh karena itu harus diambil antisipasi untuk lebih memperbanyak produknya mungkin tidak hanya dengan mainan atau boneka tetapi lebih mengarah ke mainan Robot dengan teknologi. 5. Persaingan diantara perusahaan yang ada Persaingan yang ada dalam pasar yaitu persaingan harga, mutu dan pelayanan. Persaingan tersebut membuat perusahaan harus ikut dalam persaingan tersebut guna mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang paling dominan dalam persaingan adalah Kids Stations. Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan perusahaan, yaitu: a) Skala perusahaan. b) Kecepatan tindakan dan tanggapan bersaing. c) Kegiatan inovasi. d) Kualitas produk. 4.4 Proses kegiatan bisnis perusahaan Proses kegiatan bisnis yang terjadi di dalam perusahaan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagian Operasional mengecek barang ke Store dan ke gudang barang apa saja yang kurang dan harus dipesan ke pemasok, 2. Lalu hasil laporan dari Manajer Operasional atas barang-barang yang akan dipesan di berikan kepada komisaris untuk disetujui atas pemesanan barang-barang tersebut,
3. Setelah dari komisaris, dilanjutkan ke Direktur Utama untuk mengeluarkan surat anggaran pembelanjaan barang yang akan dipesan, 4. Lalu dilanjutkan ke bagian finance untuk memperkirakan besar anggaran pembelanjaan perusahaan dan langsung diberikan ke bagian pembelian, 5. Bagian pembelian memesan barang kepada supplier sesuai kebutuhan. Pemesanan terjadi melalui telepon ataupun internet. 6. Setelah pemesanan terjadi, barang yang akan dipesan datang setelah dua minggu waktu pemesanan. Pengiriman barang dari pemasok dilakukan melalui kapal laut, 7. Setelah barang yang dipesan datang, bagian gudang mengecek barang yang datang apakah telah sesuai dengan pesanan dan apakah terdapat kecacatan produk atau tidak. 8. Setelah itu penagihan atas pemesanan barang terjadi setelah dua minggu barang diterima dan pembayaran dilakukan oleh bagian financial dengan cara mentranfer uang tersebut. 9. Bagian counter-counter maupun toko melakukan permintaan barang kepada bagian operasional mengenai barang yang diperlukan. 10. Setelah itu bagian operasional melakukan permintaan barang kepada bagian gudang sesuai dengan permintaan di counter-counter maupun toko. 11. Setelah itu bagian gudang melakukan packaging terhadap barang yang diminta, kemudian mengirimnya ke counter-counter maupun toko.
Sumber : PT. Destindo Putramakmur Abadi Gambar 4.2 STRUKTUR ORGANISASI PT. DESTINDO PUTRAMAKMUR ABADI DIREKTUR UTAMA MANAGER OPERASIONAL ACCOUNTING PURCHASING FINANCE GUDANG KOMISARIS Bagian Stock Bagian ekspedisi Bagian Quality Control Bagian hutang piutang Penjualan Bagian ADM Bagian Pajak Store SPG
4.5 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan 4.5.1 Struktur Organisasi Struktur organisai adalah bagan organisasi suatu usaha, lembaga atau unit usaha. Struktur organisasi sebuah perusahaan menetapkan garis wewenang dan tanggung jawab dan memberikan kerangka menyeluruh untuk perencanaan, pengarahan, dan pengendalian operasi perusahaan. Struktur organisasi setiap perusahaan akan berbeda satu dengan yang lainnya. Bagan tersebut akan menjelaskan bagian-bagian yang ada didalam perusahaan dan mengkomunikasikan hubungan antara atasan dan bawahan. Struktur organisasi juga merupakan sebuah penggabungan antara tugas dan tanggung jawab dari masing-masing divisi yang ada di dalam perusahaan. Dimana struktur organisasi ini sangat berpengaruh untuk mengetahui perilaku setiap individu memiliki tugas dan tanggung jawab dari masing-masing divisnya didalam perusahaan. Suatu struktur organisasi sangat membantu perusahaan didalam mengontrol setiap kegiatan-kegiatan yang ada diperusahaan sendiri dan juga membantu dalam memperjelas hubungan yang ada di masing-masing divisi yang ada didalam perusahaan agar tidak salah dalam mengambil tindakan. 4.5.2 Uraian pekerjaan Berikut ini akan dijelaskan struktur organisasi pada PT. Destindo Putramakmur Abadi serta penjelasan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing divisi yang ada: 1. Komisaris Bertanggung jawab untuk memimpin perusahaan serta mengawasi jalannya kegiatan didalam perusahaan. Bertanggung jawab dalam pencapaian misi dan visi di dalam perusahaan.
Berhak menentukan jumlah karyawan serta fasilitas yang akan diberikan sesuai dengan hasil kerja masing-masing karyawan di perusahaan. Merancang strategi dan struktur organisasi untuk menetapkan rencana perusahaan. Menentukan tujuan, kebijakan umum dan peraturan perusahaan. Memimpin perusahaan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi semua divisi yang ada di perusahaan. Menetapkan berbagai kebijaksanaan perusahaan. Menerima semua hasil laporan dari Managing Director yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan baik secara terperinci maupun secara keseluruhan. Merumuskan misi dan tujuan dari perusahaan dan mengajukan rumusan misi dan tujuan. Menyusun rencana perusahaan yang mencakup rencana strategis jangka panjang, rencana jangka menengah serta rencana operasional tahunan dan mengajukan rencana-rencana perusahaan tersebut. Menentukan garis besar atau pokok kebijakan perusahaan serta menyusun program, sistem dan prosedur pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut. Mewakili perusahaan dalam hubungan dengan pihak luar perusahaan seperti: pemerintah, pengadilan, dan badan atau instansi lain yang berkenaan dengan perusahaan. Mengambil keputusan-keputusan yang bersifat kebijaksanaan (policy) bagi perusahaan. Memantau dan menganalisa perkembangan keadaan politik, ekonomi, sosial, dan bisnis yang terjadi di luar perusahaan yang relevan dan bersifat strategi. Bertanggung jawab secara menyeluruh mengenai pelaksanaan misi, rencana dan pencapaian tujuan perusahaan dalam segala aspek.
2. Direktur Utama Bertanggung jawab untuk melakukan tugas-tugas yang diberikan komisaris. Bertanggung jawab dalam melakukan korespondensi dengan perusahaan lain. Bertanggung jawab dalam membantu komisaris dalam menjalankan tugasnya. Bertanggung jawab melaporkan segala hal yang berhubungan dengan pekerjaannya kepada Komisaris. 3. Manajer operasional Bertanggung jawab dalam mengontrol tugas-tugas didalam perusahaan. Berhak memberikan penilaian atas hasil kerja yang dikerjakan oleh setiap karyawan pada masing-masing divisi. Berkewajiban memberikan laporan kepada komisaris atas hasil kerja dari para manajer masing-masing divisi. Mengawasi semua kegiatan operasional perusahaan yang berkaitan dengan gudang, Accounting, dan Finance. 4. Finance Bertanggung jawab kepada Manajer operasional dalam hal keuangan. Mengontrol dan bertanggung jawab atas pemasukan dan pengeluaran uang perusahaan. Membuat laporan mengenai pajak. Menganalisa laporan keuangan dari bagian-bagian yang dibawahinya untuk menjelaskan lebih lanjut ke komisaris. Memberikan laporan analisa dan persentasi keuntungan perusahaan tiap tahun pada manajer operasional.
Menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang diperlukan oleh Manajer operasional. Membuat laporan outstanding bank setiap hari untuk dilaporkan kepada Manajer opersional, laporan outstanding bank adalah suatu laporan yang memuat saldo rekening perusahaan pada suatu bank berikut mutasinya baik penerimaan maupun pengeluarannya. Finance membawahi: Bagian pajak Bertanggung jawab atas ketepatan waktu dalam membayar pajak di dalam perusahaan. ADM Bertanggung jawab atas setiap kwitansi yang ada di counter-counter dan di toko setelah itu bertugas untuk membuat laporan transaksi setiap minggunya dan memberikan laporan tersebut kepada Finance. Pembelian Bertanggung jawab kepada Finance mengenai biaya yang dikeluarkan untuk pembelian produk mainan dari Supplier. Melakukan survei pasar mengenai produk-produk termasuk produk substitusi. Mengkoordinasi, mengawasi dan bertangung jawab atas semua aktivitas pembelian perusahaan, dari pembelian produk sampai biaya bea cukai dan biaya pengiriman produk sampai ke gudang. Membuat laporan pembelian secara periodik. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian lokal dan luar negeri. Melakukan pemesanan barang yang dibutuhkan, kepada Supplier yang dipilih dengan cara membuat Purchase Order.
Memperhatikan minimum stock. Menyeleksi dan mencari informasi mengenai Supplier yang diinginkan. Melakukan hubungan baik dengan Supplier. Membuat laporan pembelian dan hutang dagang berdasarkan Purchase Order yang dikeluarkan serta menyerahkannya ke bagian Finance. 5. Accounting Memeriksa dan mencocokkan laporan penjualan serta piutang dagang dan laporan pembelian serta hutang dagang berdasarkan bukti pendukung. Membuat laporan keuangan. Melakukan verifikasi bukti penerimaan dan pengeluaran baik kas maupun non kas. Menerima dan mencatat faktur pembelian pada buku besar. Melakukan penagihan atas piutang perusahaan dan pembayaran atas hutang. Membuat kuintansi atas penjualan yang dilakukan. Melakukan pembayaran gaji bagi karyawan perusahaan. Membuat dan melakukan pembayaran perhitungan pajak baik PPN maupun PPh pasal 21, pasal 22 mengenai import dan pasal 23 mengenai sewa gedung. Mengembangkan dan membina hubungan baik dengan instansi pemerintah terutama instansi yang berhubungan dengan hal perpajakan. Accounting sendiri membawahi: Penjualan Bertanggung jawab atas penjualan yang terjadi di toko. Bertugas menangani pesanan yang diterima dan mengatur jadwal pengiriman barang agar sampai tepat pada waktunya. Berusaha mencari pelanggan baru untuk memperluas pangsa pasar. Bagian Hutang-Piutang Bertanggung jawab mencatat setiap transaksi yang dilakukan perusahaan yang berhubungan dengan hutang-piutang perusahaan.
6. Kepala Gudang Bertanggung jawab untuk menjaga segala persediaan yang ada di gudang serta mengecek jumlah persediaan yang tersedia di perusahaan, jika persediaan telah habis, maka kepala gudang bertugas untuk mengajukan permintaan pembelian atas barang-barang dan peralatan yang telah habis. Kepala gudang membawahi: Bagian Stock Bertanggung jawab dalam mengkoordinir semua persediaan yang ada di dalam gudang. Memberitahukan kepada kepala gudang jika persediaan di gudang telah habis. Bagian ekspedisi Bertanggung jawab atas segala macam pengiriman dari perusahaan ke toko maupun pelanggan yang khusus memesan dari perusahaan hingga sampai ke tujuan. Bagian Quality Control Bertanggung jawab dalam mengecek atau memeriksa kualitas mutu produk yang ada didalam gudang. Mengontrol seluruh persediaan yang ada di dalam gudang. Bertanggung jawab atas persediaan yang ada digudang yang akan diantar ke toko. 7. Kepala Store Bertanggung jawab atas penjualan yang terjadi di toko atau counter. Bertugas atas penerimaan barang-barang dari gudang. Bertanggung jawab memesan barang-barang kepada kepala gudang yang telah habis stok-nya.
Bertanggung jawab mencatat setiap transaksi yang terjadi di toko atau counter. Bertanggung jawab memberi pengarahan kepada SPG. Kepala Store membawahi: SPG (Sales Promotion Girl) Bertugas menjaga hubungan baik dengan para konsumen. Bertugas melayani konsumen dengan baik dan ramah. Bertugas melakukan promosi penjualan kepada konsumen. Bertanggung jawab atas kegiatan penjualan.
4.6 Hasil Penelitian Kinerja yang Ada Di Perusahaan PT. Destindo Putramakmur Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang barang dan jasa (distributor). Dimana pengukuran kinerja yang dilakukan perusahaan saat ini adalah berdasarkan pada laporan keuangan yang ada didalam perusahaan yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Laporan laba-rugi tahunan yang digunakan untuk mengetahui Profitabilitas yang didapat oleh perusahaan. 4.6.1 Data Laba / Rugi Dari data penjualan bersih tahun 2002 adalah sebesar Rp. 150.000.000 Ke tahun 2003 adalh sebesar Rp. 179.000.000 menunjukan terjadi kenaikan penjualan sebesar Rp. 29.000.000 atau 19,33%. sementara ditahun 2003 penjualan bersih adalah sebesar Rp. 179.000.000 ke tahun 2004 adalah sebesar Rp. 195.540.000 menunjukan terjadi kenaikan penjualan sebesar Rp. 16.540.000 atau 9,24%. sedangkan ditahun 2004 penjualan bersih adalah sebesar Rp. 195.540.000 ke tahun 2005 adalah sebesar Rp. 225.000.000 menunjukan kenaikan penjualan sebesar Rp. 29.460.000 atau 15,06%. dan di tahun 2005 penjualan bersih adalah sebesar Rp. 225.000.000 ke tahun 2006 penjualan bersih adalah sebesar Rp.
250.000.000 menunjukan kenaikan penjualan sebesar Rp. 25.000.000 atau 11,11%. kenaikan penjualan yang terjadi dari tahunke tahun disebabkan karena harga-harga juga saat ini juga terus meningkat, disamping itu juga karena adanya banyak permintaan dari konsumen sehingga PT. Destindo Putramakmur Abadi berusaha memenuhi pasar. Dilihat dari laporan laba / Rugi bersih PT. Destindo Putramakmur Abadi pada tahun 2002 adalah sebesar Rp. 4.500.000 ke tahun 2003 adalah sebesar Rp. 7.810.000 menunjukkan bertambahnya keuntungan yang didapatkan PT. Destindo Putramakmur Abadi sebesar Rp. 3.310.000 atau 73,55%. Sementara di tahun 2003 laba / rugi bersih PT. Destindo Putramakmur Abadi ditahun 2003 adalah sebesar Rp. 7.810.000 ke tahun 2004 adalah sebesar Rp. 8.946.250 menunjukkan bertambahnya keuntungan yang didapatkan PT. Destindo Putramakmur Abadi sebesar Rp. 1.136.250 atau 14,55%. Sedangkan di tahun 2004 adalah sebesar Rp. 8.946.250 ke tahun 2005 adalah sebesar Rp. 11.350.000 menunjukkan bertambahnya keuntungan yang didapatkan PT. Destindo Putramakmur Abadi sebesar Rp. 2.403.750 atau 26,87%. dan di tahun 2005 laba / rugi PT. Destindo Putramakmur Abadi sebesar Rp. 11.350.000 ke tahun 2006 adalah sebesar Rp. 14.250.000 menunjukkan bertambahnya keuntungan yang didapatkan PT. Destindo Putramakmur Abadi sebesar Rp. 2.900.000 atau 25,55%. Keuntungan yang didapat dalam perusahaan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang disebabkan karena adanya kegiatan didalam perusahaan yang semakin baik dan juga perusahaan semakin dikenal dimasyarakat sehingga semakin banyak orang yang menggunakan produk PT. Destindo Putramakmur Abadi yang menyebabkan peningkatan penjualan serta keuntungan bagi perusahaan. 4.6.2 Neraca Aktiva Pada tahun 2002 total aktiva lancar pada PT.Destindo Putramakmur Abadi adalah sebesar RP. 88.821.490 ke tahun 2003 adalah sebesar Rp. 104.648.057 menunjukkan kenaikan sebesar RP. 15.826.567 atau 17.82%. Sementara ditahun 2003 total aktiva
lancar pada PT Destindo Putramakmur Abadi adalah sebesar Rp. 104.648.057 ketahun 2004 adalah sebesar Rp. 107.040.590 menunjukkan kenaikan sebesar Rp. 2.392.533 atau 2,29%. Sedangkan ditahun 2004 total aktiva lancar Pada PT. Destindo Putramakmur Abadi adalah sebesar Rp. 107.040.590 ke tahun 2005 adalah sebesar Rp. 121.800.250 menunjukkan kenaikan sebesar Rp. 14.759.660 atau 13,79%. Dan di tahun 2005 total aktiva lancar pada PT. Destindo Putramakmur Abadi adalalh sebesar Rp. 121.800.250 ke tahun 2006 adalah sebesar Rp. 137.200.000 menunjukkan kenaikan sebesar Rp. 15.399.750 atau 11,22%. Kenaikan yang terjadi disebabkan karena adanya minat dari masyarakat untuk menggunakan produk PT Destindo Putramakmur Abadi. Dilihat dari total aktiva tetap PT. Destindo Putramakmur Abadi pada tahun 2002 adalah sebesar Rp. 48.565.240 ke tahun 2003 adalah sebesar Rp. 50.721.310 mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.156.070 atau 4,44%. Sementara di tahun 2003 total aktiva tetap pada PT. Destindo Putramakmur Abadi adalah sebesar Rp. 50.721.310 ke tahun 2004 adalah sebesar Rp. 67.950.890 mengalami kenaikan sebesar Rp. 17.229.580 atau 33,97%. Sedangkan di tahun 2004 total aktiva tetap pada PT. Destindo Putramakmur Abadi adalah sebesar Rp. 67.950.890 ke tahun 2005 adalah sebesar Rp. 68.560.000 mengalami kenaikan sebesar Rp. 609.110 atau 0,90%. Dan di tahun 2005 total aktiva tetap pada PT. Destindo Putramakmur Abadi adalah sebesar Rp. 68.560.000 ke tahun 2006 adalah sebesar Rp. 70.000.000 mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.440.000 atau 2,10%. Kewajiban Pada tahun 2002 total kewajiban lancar pada PT. Destindo Putramakmur Abadi adalah sebesar Rp. 32.346.480 ke tahun 2003 adalah sebesar Rp. 41.769.117 menunjukkan sebesar Rp. 9.422.637 atau 29,13%. Sementara ditahun 2003 adalah sebesar Rp. 41.769.117 ke tahun 2004 adalah sebesar Rp. 51.535.230 menunjukkan peningkatan sebesar Rp. 9.766.113 atau 23,38%. Sedangkan di tahun 2004 adalah
sebesar Rp. 41.769.117 ke tahun 2005 adalah sebesar Rp. 54.354.000 juga menunjukkan peningkatan sebesar Rp. 2.818.770 atau 5,47%. Dan di tahun 2005 adalah sebesar Rp. 54.354.000 ke tahun 2006 adalah sebesar Rp. 55.443.750 menunjukkan peningkatan sebesar Rp. 1.089.750 atau 2%. Ekuitas Ekuitas pada PT. Destindo Putramakmur Abadi pada tahun 2002 adalah sebesar Rp. 105.040.250 ke tahun 2003 adalah sebesar Rp. 113.600.250 menunjukkan peningkatan sebesar Rp. 8.560.000 atau 8,15%. sementara di tahun 2003 sebesar Rp. 113.600.250 ke tahun 2004 adalah sebesar Rp. 123.456.250 menunjukkan kenaikan sebesar Rp. 9.856.000 atau 8,67%. sedangkan di tahun 2004 Rp. 123.456.250 ke tahun 2005 adalah sebesar Rp. 136.006.250 menunjukkan kenaikan sebesar Rp. 12.550.000 atau 10,16%. dan di tahun 2005 adalah sebesar Rp. 136.006.250 ke tahun 2006 adalah sebesar Rp. 151.756.250 menunjukkan peningkatan sebesar Rp. 15.750.000 atau 11,58%.
Tabel 4.1 Perbandingan Data Keuangan PT. Destindo Putramakmur Abadi PERIODE LAPORAN KEUANGAN 2002 2003 % 2004 % 2005 % 2006 % Laporan Laba / Rugi Penjualan Bersih Laba Bersih
150.000.000 4.500.000
179.000.000 7.810.000
195.540.000 8.946.250
225.000.000 11.350.000
250.000.000 14.250.000
Neraca Total Aktiva Lancar Total Aktiva Tetap Total Kewajiban Lancar Total Ekuitas
88.821.490 48.565.240 32.346.480 105.040.250
104.648.057 50.721.310 41.769.117 113.600.250
107.040.590 67.950.890 51.535.230 123.456.250
121.800.250 68.560.000 54.354.000 136.0060250
137.200.000 70.000.000 55.443.750 151.756.250
PERBANDINGAN Berkurang / Bertambah Laporan Laba / Rugi Penjualan Bersih Laba Bersih 2003 29.000.000
3.310.000 %
19,33
73,55 2004 16.540.000
1.136.250 % 9,24 14,55 2005
29.460.000
2.403.750 %
15,06
26,87 2006
25.000.000
2.900.000 %
11,11
25,55 Neraca Total Aktiva Lancar Total Aktiva Tetap Total Kewajiban Lancar Total Ekuitas
15.826.567
2.156.070
9.422.637
8.560.000
17,82
4,44
29,13 8,15
2.392.533
17.229.580
9.766.113
9.856.000
2,29
33,97
23,38
8,67
14.759.660
609.110
2.818.770
12.550.000
13,79
0,90
5,47
10,16
15.399.750
1.440.000
1.089.750
15.750.000
11,22
2,10
2
11,58 Sumber : Laporan Keuangan PT.Destindo Putramakmur Abadi
4.6.3 Analisis Rasio Keuangan Penilaian dalam analisis rasio keuangan ini dibagi menjadi tiga, yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Masing-masing perhitungannya dapat dilihat sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi hutang lancar Tahun 2002 = 88.821.490 = 2,74 kali 32.346.480 Tahun 2003= 104.648.057 = 2,50 kali 41.769.117 Tahun 2004 = 107.040.590 = 2,11 kali 51.535.230 Tahun 2005 = 121.800.250 = 2,24 kali 54.354.000 Tahun 2006 = 137.200.000 = 2,47 kali 55.443.750 Rasio Lancar pada PT. Destindo Putramakmur Abadi dari tahun 2002 ke tahun 2004 mengalami penurunan dan dari tahun 2004 ke tahun 2006 mengalami kenaikan. Rasio lancar pada tahun 2002 sebesar 2,74 kali menunjukkan terjadinya penurunan sebesar (0,24) kali sehingga Rasio Lancar pada tahun 2003 menjadi sebesar 2,50 kali. Sementara di tahun 2003 sebesar 2,50 kali menunjukkan terjadinya penurunan sebanyak (0,39) kali sehingga Rasio Lancar pada tahun 2004 menjadi sebesar 2,11
kali. Sedangkan di tahun 2004 sebesar 2,11 kali menunjukkan terjadinya kenaikan sebanyak 0,13 kali sehingga Rasio Lancar pada tahun 2005 menjadi sebesar 2,24 kali. Dan pada tahun 2005 sebesar 2,24 kali menunjukkan kenaikan sebesar 0,23 kali sehingga Rasio Lancar pada tahun 2006 menjadi sebesar 2,47 kali. Dilihat dari rata- rata rasio per tahun dengan hasil perhitungan diatas, menunjukkan bahwa PT. Destindo Putraakmur Abadi pada tahun 2002 hingga 2004 tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya, tetapi pada tahun 2004 ke tahun 2006 PT. Destindo Putramakmur Abadi mulai mengalami kenaikan dan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya. c. Quick Ratio = Aktiva Lancar Persediaan Hutang lancar Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menutupi hutang lancarnya. Perhitungannya adalah pengurangan antara aktiva lancar terhadap persediaan kemudian dibagi dengan kewajiban lancar. Tahun 2002 = 15.867.426 = 0,49 kali 32.346.480 Tahun 2003 = 17.266.110 = 0,41 kali 41.769.117 Tahun 2004 = 19.400.000 = 0,38 kali 51.535.230 Tahun 2005 = 14.780.000 = 0,27 kali 54.354.000 Tahun 2006 = 21.700.000 = 0,39 kali 55.443.750
Quick Ratio pada Tahun 2002 sebesar 0,49 kali. Sedangkan pada tahun 2003 mengalami penurunan sebesar 0,08 kali menjadi sebesar 0,41 kali. Sedangkan pada tahun 2004 Quick Ratio kembali mengalami penurunan sebesar 0,03 kali menjadi sebesar 0,38 kali. Sementara pada tahun 2005 Quick Ratio mengalami penurunan sebesar 0,11 kali menjadi sebesar 0,27 kali. Dan di tahun 2006 Quick Ratio mengalami kenaikan sebesar 0,12 kali menjadi 0,39 kali. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan pada tahun 2002 ke tahun 2005 tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dan di tahun 2006 perusahaan mengalami peningkatan dan mulai mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio Solvabilitas a. Rasio Hutang Atas Modal = Total Hutang Modal Ratio ini menunjukkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang terhadap pihak luar. Tahun 2002 = 32.346.480 = 0,30 kali 105.040.250 Tahun 2003 = 41.769.117 = 0,36 kali 113.600.250 Tahun 2004 = 51.535.230 = 0,41 kali 123.456.250 Tahun 2005 = 54.550.000 = 0,39 kali 136.006.250
Tahun 2006 = 55.443.750 = 0,36 kali 151.756.250 Rasio Hutang Atas Modal mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2002 ke tahun 2006. seperti di tahun 2002 Rasio Hutang Atas Modal sebesar 0,30 kali terjadi kenaikan sebesar 0,06 kali sehingga pada tahun 2003 Rasio Hutang Atas Modal menjadi sebesar 0,36 kali. Sementara di tahun 2003 Rasio Hutang Atas Modal sebesar 0,36 kali mengalami kenaikan juga sebesar 0,05 kali sehingga Rasio Hutang Atas Modal pada tahun 2004 menjadi sebesar 0,41 kali. Sedangkan di tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 0,03 kali sehingga Rasio Hutang Atas Modal pada tahun 2005 menjadi sebesar 0,39 kali. Dan di tahun 2005 Rasio Hutang Atas Modal sebesar 0,39 kali kembali mengalami penurunan tetapi hanya sebesar 0,03 kali sehingga Rasio Hutang Atas Modal pada tahun 2006 menjadi sebesar 0,36 kali. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan pada tahun 2002 hingga tahun 2004 sudah belum mampu menutupi hutang-hutangnya, tetapi pada tahun 2004 ke tahun 2006 perusahaan sudah mampu menutupi hutang-hutangnya sehingga menjadi semakin baik. b. Rasio Hutang Atas Aktiva = Total Hutang Total Aktiva Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat tertutup oleh aktiva Tahun 2002 = 32.346.480 = 0,23 kali 137.386.730 Tahun 2003 = 41.769.117 = 0,26 kali 155.369.367
Tahun 2004 = 51.535.230 = 0,29 kali 174.991.480 Tahun 2005 = 54.354.000 = 0,28 kali 190.360.250 Tahun 2006 = 55.443.750 = 0,26 kali 207.200.000 Rasio Hutang Atas Aktiva mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2002 sampai tahun 2006. Seperti di tahun 2002 Rasio Hutang Atas Aktiva sebesar 0,23 kali mengalami kenaikan sebesar 0,03 kali sehingga Rasio Hutang Atas Aktiva pada tahun 2003 menjadi sebesar 0,26 kali. Sementara pada tahun 2003 Rasio Hutang Atas Aktiva sebesar 0,26 kali mengalami kenaikan sebesar 0,03 kali sehingga Rasio Hutang Atas Aktiva pada tahun 2004 menjadi sebesar 0,29 kali. Sedangkan pada tahun 2004 Rasio Hutang Atas Aktiva sebesar 0,29 kali mengalami penurunan 0,01 kali sehingga Rasio Hutang Atas Aktiva pada tahun 2005 menjadi sebesar 0,28 kali. Dan pada tahun 2005 Rasio Hutang Atas Aktiva sebesar 0,28 kali menurun sebesar 0,26 kali sehingga Rasio Hutang Atas Aktiva pada tahun 2006 menjadi sebesar 0,26 kali. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2002 ke tahun 2004 perusahaan menghadapi kesulitan dalam menutupi hutang-hutangnya, sedangkan pada tahun 2004 ke tahun 2006 perusahaan mulai dapat menutupi hutang-hutangnya. 3. Rasio Rentabilitas / Profitabilitas a. Profit Margin = Laba Bersih Sebelum Pajak x 100 % Penjualan Bersih
Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase penjualan bersih yang didapat. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam menempatkan laba cukup tinggi. Tahun 2002 = 5.000.000 x 100 % = 3,33% 150.000.000 Tahun 2003 = 8.560.000 x 100 % = 4,78% 179.000.000 Tahun 2004 = 9.896.250 x 100 % = 5,06% 195.540.000 Tahun 2005 = 12.550.000 x 100 % = 5,57% 225.000.000 Tahun 2006 = 15.750.000 x 100 % = 6,30% 250.000.000 Profit Margin PT. Destindo Putramakmur Abadi pada tahun 2002 sebesar 3,33% mengalami kenaikan sebanyak 1,45% sehingga Profit Margin pada tahun 2003 menjadi sebesar 4,78%. Sementara di tahun 2003 Profit Margin sebesar 4,78% mengalami kenaikan juga sebanyak 0,32% sehingga Profit Margin pada tahun 2004 menjadi sebesar 5,10%. Sedangkan di tahun 2004 Profit Margin sebesar 5,10% mengalami kenaikan sebesar 0,47% sehingga Profit Margin pada tahun 2005 menjadi sebesar 5,57%. Dan pada tahun 2005 Profit Margin sebesar 5,57% mengalami kenaikan sebesar 0,73% sehingga Profit Margin pada tahun 2006 menjadi sebesar 6,30%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memprioritaskan labanya.
d. Gross Margin Ratio = Laba kotor x 100 % Penjualan Bersih Tahun 2002 = 30.700.000 x 100 % = 20,5 % 150.000.000 Tahun 2003 = 46.000.000 x 100 % = 25,7 % 179.000.000 Tahun 2004 = 68.439.000 x 100 % = 35 % 195.000.000 Tahun 2005 = 101.250.000 x 100 % = 45 % 225.000.000 Tahun 2006 = 125.000.000 x 100 % = 50 % 250.000.000 Gross Margin Rasio pada tahun 2002, sebesar 20,5% mengalami kenaikan sebanyak 5,2% sehingga Gross Margin Ratio pada tahun 2003 menjadi sebesar 25,7%. Sementara di tahun 2003, Gross Margin Ratio sebesar 25,7% mengalami kenaikan sebanyak 9,3% sehingga Gross Margin Ratio pada tahun 2004 menjadi 35%. Sedangkan di tahun 2004, Gross Margin Ratio sebesar 35% mengalami kenaikan sebanyak 10% sehingga Gross Margin Ratio pada tahun 2005 menjadi 45%. Dan di tahun 2005, Gross Margin Ratio sebesar 45% mengalami kenaikan sebanyak 5% sehingga Gross Margin Ratio pada tahun 2006 menjadi 50%.
e. Return On Investment (ROI) = Laba Bersih Sebelum Pajak x 100 % Total Aktiva Perhitungan ROI didasarkan pada Laba Bersih Sebelum Pajak dibagi dengan Total Aktiva, dengan perhitungan sebagai berikut : Tahun 2002 = 5.000.000 x 100 % = 3,63% 137.386.730 Tahun 2003 = 8.560.000 x 100 % = 5,51% 155.369.367 Tahun 2004 = 9.896.250 x 100 % = 5,78% 170.991.480 Tahun 2005 = 12.550.000 x 100 % = 6,60% 190.360.250 Tahun 2006 = 15.750.000 x 100 % = 7,60% 207.200.000 ROI (Retun On Investment) PT. Destindo Putramakmur Abadi mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya. ROI pada tahun 2002 sebesar 3,36% mengalami kenaikan sebesar 1,88% sehingga ROI pada tahun 2003 menjadi sebesar 5,51%. Sementara pada tahun 2003 ROI sebesar 5,51% mengalami kenaikan sebesar 0,27% sehingga ROI pada tahun 2004 menjadi sebesar 5,78%. Sedangkan pada tahun 2004 ROI sebesar 5,78% mengalami kenaikan sebesar 0,28% sehingga ROI pada tahun 2005 menjadi sebesar 6,60%. Dan pada tahun 2005 ROI sebesar 6,60% mengalami kenaikan sebesar 1,00% sehingga ROI pada tahun 2006 menjadi sebesar 7,60%.
Data-data yang dicapai adalah sebagai berikut: 1. Target ROI (Return On Investment) untuk periode 1 tahun adalah sebesar 8% 2. Target NPM (Nett Profit Margin) untuk periode 1 tahun adalah sebesar 10% Tabel 4.2 Kriteria penilaian ROI dan NPM Keterangan Kinerja Saat ini Tingkat Nilai 7,6 s/d 8 % 4 5,1% s/d 7,5% 3 2,6% s/d 5% 2 ROI
Tabel 4.3 Analisis Rasio Keuangan PT.Destindo Putramakmur Abadi PERIODE RASI O 2002 2003 2004 2005 2006 Rasio Likuiditas Current Ratio Quick Ratio
2,74 kali
0,49 kali
2,50 kali
0,41 kali
2,11 kali
0,38 kali
2,24 kali
0,27 kali
2,47 kali
0,39 kali Rasio Solvabilitas Rasio Hutang atas Modal Rasio Hutang terhadap aktiva
0,30 kali 0,23 kali
0,36 kali 0,26 kali
0,41 kali 0,29 kali
0,39 kali 0,28 kali
0,36 kali 0,26 kali Rasio Rentabilitas Profit Margin Gross margin Ratio Return On Assestment (ROI)
3,33 % 20,5 % 3,63 %
4,78 % 25,7 % 5,51 %
5,06 % 35 % 5,78 %
5,57 % 45 % 6,60 %
6,30 % 50 % 7,60% Sumber : Penelitian Penulis 4.7 Pengukuran Kinerja Perusahaan Berdasarkan Perspektif Balanced Scorecard Pengukuran kinerja berdasarkan perspektif Balanced Scorecard didasarkan pada empat perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. PT. Destindo Putramakmur Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan produk-produk mainan, dimana perusahaan sendiri memiliki misi untukmengembangkan perusahaan lebih besar lagi di Indonesia dan untuk mensejahterakan karyawan dan juga ingin menerapkan Online service dan E-Sailing. Dan visinya adalah
memperbaiki ekonomi negara dan mengurangi pengganguran dan menjadi Top Leader di bidang distributor penjualan mainan. Untuk mencapai misinya maka digunakan tolak ukur dari masing-masing perspektif Balanced Scorecard berikut ini yang akan menunjukkan suatu pengukuran kinerja perusahaan. 4.7.1 Perspektif Keuangan Tujuan Keuangan dari berbagai berdasarkan Yuwono (2004, p31), PT.Destindo Putramakmur Abadi berada dalam tahapan bertumbuh. Dimana perusahaan mampu mendapatkan produk-produk mainan dengan prospek yang baik. PT. Destindo Putramakmur Abadi dalam hal ini berusaha untuk memenuhi harapan pelanggannya dan mengembangkan hubungan dengan pelanggannya. Dalam perspektif keuangan, sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan adalah memenuhi harapan pemegang saham. Tingkat pemegang saham (ROI) dapat dihitung melalui perbandingan antara laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva. Hasil perhitungan tingkat pengembalian pemegang saham dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.4 Tingkat Pengembalian Pemegang Saham PT. Destindo Putramakmur Abadi Tahun Laba bersih sebelum pajak Total Aktiva ROI 2002 5.000.000 137.386.730 3,63 % 2003 8.560.000 155.369.367 5,51 % 2004 9.896.250 170.991.480 5,78 % 2005 12.550.000 190.360.250 6,60 % 2006 15.750.000 207.200.000 7,60 % Sumber : Hasil Penelitian Penulis
Berdasarkan data diatas, maka dapat dilihat bahwa tingkat pengembalian pemegang saham PT. Destindo Putramakmur Abadi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2002 sebesar 3,36% mengalami kenaikan sebesar 1,88% sehingga ROI pada tahun 2003 menjadi sebesar 5,51%. Sementara pada tahun 2003 ROI sebesar 5,51% mengalami kenaikan sebesar 0,27% sehingga ROI pada tahun 2004 menjadi sebesar 5,78%. Sedangkan pada tahun 2004 ROI sebesar 5,78% mengalami kenaikan sebesar 0,28% sehingga ROI pada tahun 2005 menjadi sebesar 6,60%. Dan pada tahun 2005 ROI sebesar 6,60% mengalami kenaikan sebesar 1,00% sehingga ROI pada tahun 2006 menjadi sebesar 7,60%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah mampu memenuhi kewajibannya dalam mengembalikan investasinya. 4.7.2 Perspektif Pelanggan Pada perspektif ini, sasaran yang ingin dicapai adalah melihat sejauh mana perusahaan telah memberikan pelayanannya sehingga pelanggan dapat puas dengan apa yang telah diberikan oleh perusahaan. Dalam hal ini, untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan digunakanlah kuesioner terhadap 298 pelanggan secara acak. Tolok ukur yang dipakai pada perspektif ini adalah: a. Atribut Produk Atribut produk dari PT. Destindo Putramakmur Abadi yang akan dianalisis akan dijelaskan pada tabel 4.4 sampai 4.6
Tabel 4.5 Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap J umlah dan J enis Suplai (Pasokan)
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 220 880 74 % Puas 3 60 180 20 % Biasa 2 10 20 3 % Kurang Puas 1 8 8 3 % J umlah 298 1088 100 % Nilai Rata-rata = 1088/ 298 = 3,65 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 8 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 3 %; 10 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 3 %; 60 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 20%; 220 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 74%, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 3,65. J umlah skor yang ideal = 4 x 298 = 1192 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 298 responden, maka tingkat kepuasan pelanggan terhadap jumlah dan jenis suplai (pasokan) yaitu: 1088/1192 x 100% = 91 % tergolong sangat puas.
Tabel 4.6 Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Mutu Atau Kualitas Mainan
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 15 60 5 % Puas 3 130 390 43 % Biasa 2 145 290 49 % Kurang Puas 1 8 8 3 % J umlah 298 727 100 % Nilai Rata-rata = 727/ 298 = 2,44 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 8 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 3 %; 145 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 49 %; 130 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 43 %; 15 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 5 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 2,44. J umlah skor yang ideal = 4 x 298 = 1192 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 298 responden, maka tingkat kepuasan pelanggan terhadap mutu atau kualitas mainan yaitu: 727/1192 x 100% = 61 % tergolong puas.
Tabel 4.7 Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Harga yang Ditawarkan
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 220 880 74 % Puas 3 60 180 20 % Biasa 2 10 20 3 % Kurang Puas 1 8 8 3 % J umlah 298 1088 100 % Nilai Rata-rata = 1088/ 298 = 3,65 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 8 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 3 %; 10 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 3 %; 60 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 20 %; 220 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 74 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 3,65. J umlah skor yang ideal = 4 x 298 = 1192 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 298 responden, maka tingkat kepuasan pelanggan terhadap harga yang ditawarkan yaitu: 1088/1192 x 100% = 91 % tergolong sangat puas.
b. Penelitian hubungan dengan pelanggan Hubungan dengan pelanggan pada PT. Destindo Putramakmur Abadi yang akan dianalisa akan dijelaskan pada tabel 4.7 sampai 4.9
Tabel 4.8 Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Pelayanan yang Diberikan
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 35 140 12 % Puas 3 94 282 31 % Biasa 2 158 316 53 % Kurang Puas 1 11 11 4 % J umlah 298 749 100 % Nilai Rata-rata = 749/ 298 = 2,51 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 11 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 4 %; 158 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 53 %; 94 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 31 %; 35 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 12 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 2,51. J umlah skor yang ideal = 4 x 298 = 1192 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 298 responden, maka tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan yaitu: 749/1192 x 100% = 63 % tergolong puas.
Tabel 4.9 Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Ketersediaan Toko-toko atau Counter- counter PT. Destindo Putramakmur Abadi Didaerah Sekitar Pelanggan
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 124 496 42 % Puas 3 110 330 37 % Biasa 2 55 110 18 % Kurang Puas 1 9 9 3 % J umlah 298 945 100 % Nilai Rata-rata = 945/ 298 = 3,17 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 9 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 3 %; 55 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 18 %; 110 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 37 %; 124 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 42 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 3,17. J umlah skor yang ideal = 4 x 298 = 1192 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 298 responden, maka tingkat kepuasan pelanggan terhadap ketersediaan toko-toko atau counter-counter PT. Destindo Putramakmur Abadi didaerah sekitar pelanggan yaitu: 945/1192 x 100% = 79 % tergolong sangat puas.
Tabel 4.10 Tingkat Kenyamanan Pelanggan dalam Berbelanja Di Counter-counter Atau Toko- toko PT. Destindo Putramakmur Abadi
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 75 300 25 % Puas 3 125 375 42 % Biasa 2 60 120 20 % Kurang Puas 1 38 38 13 % J umlah 298 833 100 % Nilai Rata-rata = 833/ 298 = 2,79 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 38 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 13 %; 60 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 20 %; 125 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 42 %; 75 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 25 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 2,79 J umlah skor yang ideal = 4 x 298 = 1192 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 298 responden, maka tingkat kenyamanan pelanggan dalam berbelanja di counter-counter atau toko-toko PT. Destindo Putramakmur Abadi yaitu: 833/1192 x 100% = 70% tergolong puas
c. Penelitian terhadap citra dan reputasi perusahaan Citra dan reputasi yang akan dianalisis akan dijelaskan pada tabel 4.10 sampai 4.12 Tabel 4.11 Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Pelayanan Customer Service yang Disediakan Oleh Perusahaan
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 75 300 25 % Puas 3 206 618 69 % Biasa 2 15 30 5 % Kurang Puas 1 2 2 1 % J umlah 298 950 100 % Nilai Rata-rata = 950/ 298 = 3,18 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 9 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 3 %; 55 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 18 %; 110 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 37 %; 124 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 42 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 3,18. J umlah skor yang ideal = 4 x 298 = 1192 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 298 responden, maka tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Customer Service yang disediakan oleh perusahaan yaitu: 945/1192 x 100% = 79 % tergolong sangat puas.
Tabel 4.12 Tingkat Kepuasan Pelanggan Berkomunikasi Dengan Perusahaan
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 198 792 66 % Puas 3 50 150 17 % Biasa 2 30 60 10 % Kurang Puas 1 20 20 7 % J umlah 298 1022 100 % Nilai Rata-rata = 1022/ 298 = 3,43 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 20 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 7 %; 30 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 10 %; 50 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 17 %; 198 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 66 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 3,43. J umlah skor yang ideal = 4 x 298 = 1192 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 298 responden, maka tingkat kepuasan pelanggan berkomunikasi dengan perusahaan yaitu: 1022/1192 x 100% = 86 % tergolong sangat puas.
Tabel 4.13 Tingkat Keperluan Komunikasi Antara Pelanggan dengan PT. Destindo Putramakmur Abadi
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 90 360 30 % Puas 3 143 429 48 % Biasa 2 60 120 20 % Kurang Puas 1 5 5 2 % J umlah 298 914 100 % Nilai Rata-rata = 914/ 298 = 3,07 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 5 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 2 %; 60 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 20 %; 143 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 48 %; 90 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 30 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 3,07. J umlah skor yang ideal = 4 x 298 = 1192 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 298 responden, maka Tingkat keperluan komunikasi antara pelanggan dengan PT. Destindo Putramakmur Abadi yaitu: 914/1192 x 100% = 77 % tergolong sangat puas.
Tabel 4.14 Kriteria Penilaian Pendapat Responden Nilai (a) Tingkat kepuasan Sangat Puas 4 76-100% Puas 3 51-75% Biasa 2 26-50% Kurang Puas 1 0-25 % Sumber: Hasil Penelitian Penulis
Berdasarkan hasil diatas maka disimpulkan secara keseluruhan nilai rata-rata yang dihasilkan dari pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi yaitu: 3,65 + 2,44 + 3,65 + 2,51 + 3,17 + 2,79 + 3,18 + 3,43 + 3,07 = 3,10 9 Dari nilai rata-rata diatas menunjukkan bahwa persentase tingkat kepuasan pelanggan yaitu : 91 % + 61 % + 91 % + 63 % + 79 % + 60 % + 79 % + 86 % + 77 % = 76 % 9 Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan adalah 76% yang artinya pelanggan sangat puas terhadap apa yang selama ini sudah dijalankan oleh PT. Destindo Putramakmur Abadi
4.7.3 Perspektif Proses Bisnis Internal Didalam perspektif proses bisnis internal ini akan dilihat bagaimana cara perusahaan untuk dapat memenangkan kompetisi dengan para pesaingnya. Untuk itu perusahaan harus memiliki strategi-strategi untuk memenuhi targetnya sesuai dengan kondisi lingkungan bisnis internalnya dan juga eksternal perusahaan.
Proses Inovasi Nilai performance setelah memakai produk PT. Destindo Putramakmur Abadi adalah sebagai berikut: 1. Produknya sangat beraneka ragam. 2. Kemasan yang bentuknya kurang baik diberi harga diskon atau sale untuk konsumen. Nilai ekonomis setelah memakai produk PT. Destindo Putramakmur Abadi adalah sebagai berikut: 1. Barang bergaransi apabila ada kerusakan sebelum 1 minggu. 2. Kualitas atau mutu produk tidak mudah rusak.
Untuk dapat meningkatkan pelayanan terhadap para pelanggannya serta berusaha untuk meningkatkan efektivitas kinerja operasionalnya, maka perusahaan telah melakukan berbagai cara, yaitu: 1. Para SPG diberi training agar dapat melayani konsumen dengan ramah dan cepat. 2. Memberikan hadiah / Merchandise langsung dengan nominal pembelanjaan tertentu, berupa: kaos, topi, alat-alat tulis / Stationery, dan tas sekolah. 3. Mengadakan promosi sesuai dengan musim atau season.
b. Proses operasi Untuk mengukur seberapa efektif proses operasi pada PT. Destindo Putramakmur Abadi, maka dapat digunakan rumus Macnufacturing Cycle Effectiveness (MCE). MCE = Waktu pengolahan Waktu pengolahan + waktu pemeriksaan + waktu pemindahan + waktu menunggu Waktu pengolahan adalah waktu dimana lama suatu produk benar-benar dikerjakan, sedangkan waktu pemeriksaan produk, waktu pemindahan produk dari satu tempat ke
tempat lainnya sampai waktu menunggu merupakan sisa waktu dari pengolahan sehingga dapat dilihat melalui perhitungan berikut ini: MCE = Waktu Pengolahan = 5 jam Waktu Penyelesaian 5 jam + 1.5 jam + 1.5 jam + 16 jam MCE = 5 jam = 0,2083 = 20,83% 24 jam Dalam hal ini perusahaan masih kurang dalam hal memenuhi kebutuhan para pelanggannya atau memenuhi pesanan para pelanggannya karena masih jauh dari angka 1. karena hal ini ketika radio MCE yang dipakai mendekati angka 1, perusahaan mengetahui bahwa waktu yang terbuang untuk memindahkan, memeriksa, mereparasi, dan menyimpan produk berkurang dan kemampuan perusahaan masih kurang dalam hal memenuhi kebutuhan para pelanggannya atau menanggapi pesanan para pelanggannya dengan cepat, sehingga diperlukan perbaikan dalam ha kualitas pelayanannya.
4.7.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Sasaran strategis dari perspektif pelanggan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan terhadap perusahaan. Karena adanya kepuasan dari pelanggan terhadap perusahaan memberikan suatu keuntungan bagi perusahaan sendiri untuk dapat lebih bersaing lagi dan untuk mencapai targetnya dimasa yang akan datang. Untuk itu perusahaan berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya dan berusaha untuk memenuhi keinginan para pelanggannya. Yang menjadi ukuran-ukuran dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini dalam mencapai keberhasilan didalam pengukuran kinerja perusahaan adalah kuesioner karyawan dan juga perhitungan pendapatan laba masing-masing karyawan setiap tahunnya. J umlah ukuran sample yang diambil adalah karyawan yang hanya middle up position pada PT.Destindo Putramakmur Abadi yang berjumlah 25 karyawan. Kategori yang diambil
dibagi dalam empat kelompok yaitu: usia, jenis kelamin, lama bekerja, dan pendidikan terakhir. Dapat dilihat dari data yang diperoleh dari perusahaan yaitu terdapat: 7 orang Karyawan wanita dan 13 0rang karyawan laki-laki 5 orang Karyawan berusia antara 20-25 tahun 20 orang Karyawan berusia antara 26-30 tahun 23 orang Karyawan lulusan SMA 1 orang Karyawan lulusan D1 1 orang karyawan D3 1 orang karyawan telah bekerja selama kurang lebih 1 tahun 24 karyawan telah bekerja diatas 3 tahun
Tolok ukur yang dipakai dalam menentukan kepuasan karyawan dijadikan pertanyaan dalam kuesioner ini yaitu: 1. Kepuasan terhadap pembagian tugas yang diberikan oleh perusahaan 2. Kepuasan terhadap fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh perusahaan 3. Kpuasan terhadap hubungan kerja sama antara sesama karyawan di perusahaan 4. Kepuasan anda terhadap gaji dan tunjangan yang diberikan perusahaan 5. Kepuasan Anda terhadap jabatan yang anda tempati sekarang ini pada perusahaan 6. Kepuasan terhadap ketepatan informasi yang didapat selama bekerja di perusahaan 7. Kepuasan terhadap penghargaan yang diberikan oleh perusahaan atas prestasi kerja karyawannya 8. Kepuasan terhadap kenyamanan lingkungan atau suasana kerja di perusahaan 9. Kepuasan Anda terhadap strategi bisnis yang ada di dalam perusahaan
Tabel 4.15 Tingkat Kepuasan Karyawan terhadap Pembagian Tugas yang Diberikan Oleh Perusahaan
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 15 60 60% Puas 3 8 24 32% Biasa 2 2 4 8% Kurang Puas 1 0 0 0% J umlah 25 88 100% Nilai Rata-rata = 88/ 25 = 3,52 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 0 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 0 %; 2 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 8 %; 8 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 32 %; 15 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 60 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 3,52. J umlah skor yang ideal = 4 x 25 = 100 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 25 responden, maka Tingkat kepuasan karyawan terhadap pembagian tugas yang diberikan oleh perusahaan yaitu: 88/100 x 100% = 88 % tergolong sangat puas.
Tabel 4.16 Tingkat Kepuasan Karyawan terhadap Fasilitas-fasilitas yang Diberikan Oleh PT. Destindo Putramakmur Abadi
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 6 24 24% Puas 3 6 18 24% Biasa 2 10 20 40% Kurang Puas 1 3 3 12% J umlah 25 65 100% Nilai Rata-rata = 65/ 25 = 2,6 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 3 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 12 %; 10 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 40 %; 6 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 24 %; 6 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 24 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 2,6 J umlah skor yang ideal = 4 x 25 = 100 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 25 responden, maka tingkat kepuasan karyawan terhadap fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh PT. Destindo Putramakmur Abadi yaitu: 65/100 x 100% = 65 % tergolong puas.
Tabel 4.17 Tingkat Kepuasan Karyawan terhadap Hubungan Kerja Sama Antara Sesama Karyawan Di PT. Destindo Putramakmur Abadi
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 1 4 4% Puas 3 6 18 24% Biasa 2 15 30 60% Kurang Puas 1 3 3 12% J umlah 25 55 100% Nilai Rata-rata = 55/ 25 = 2,2 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 3 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 12 %; 15 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 60 %; 6 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 24 %; 1 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 4%, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 2,2. J umlah skor yang ideal = 4 x 25 = 100 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 25 responden, maka tingkat kepuasan karyawan terhadap hubungan kerja sama antara sesama karyawan di PT. Destindo Putramakmur Abadi yaitu: 55/100 x 100% = 55 % tergolong puas.
Tabel 4.18 Tingkat Kepuasan Karyawan terhadap Gaji dan Tunjangan yang Diberikan Oleh PT. Destindo Putramakmur Abadi
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 6 24 24% Puas 3 12 36 48% Biasa 2 4 8 16% Kurang Puas 1 3 3 12% J umlah 25 71 100% Nilai Rata-rata = 71/ 25 = 2,84 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 3 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 12 %; 4 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 16 %; 12 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 16 %; 6 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 24 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 2,84. J umlah skor yang ideal = 4 x 25 = 100 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 25 responden, tingkat kepuasan karyawan terhadap gaji dan tunjangan yang diberikan oleh PT. Destindo Putramakmur Abadi yaitu: 71/100 x 100% = 71 % tergolong puas.
Tabel 4.19 Tingkat Kepuasan karyawan terhadap J abatan yang Ditempati Sekarang Ini Pada PT. Destindo Putramakmur Abadi
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 5 20 20% Puas 3 14 42 56% Biasa 2 6 12 24% Kurang Puas 1 0 0 0% J umlah 25 74 100% Nilai Rata-rata = 74/ 25 = 2,96 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 0 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 0 %; 6 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 24 %; 14 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 56 %; 5 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 20 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 2,96. J umlah skor yang ideal = 4 x 25 = 100 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 25 responden, maka tingkat kepuasan karyawan terhadap jabatan yang ditempati sekarang ini pada PT. Destindo Putramakmur Abadi yaitu: 74/100 x 100% = 74 % tergolong puas.
Tabel 4.20 Tingkat Kepuasan Karyawan terhadap Ketepatan Informasi yang Didapat Selama Bekerja Di PT. Destindo Putramakmur Abadi
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 6 24 24% Puas 3 16 48 64% Biasa 2 2 4 8% Kurang Puas 1 1 1 4% J umlah 25 77 100% Nilai Rata-rata = 77/ 25 = 3,08 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 1 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 4 %; 2 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 8 %; 16 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 64 %; 6 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 24 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 3,08. J umlah skor yang ideal = 4 x 25 = 100 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 25 responden, maka Tingkat kepuasan Karyawan terhadap ketepatan informasi yang didapat selama bekerja di PT. Destindo Putramakmur Abadi yaitu: 77/100 x 100% = 77 % tergolong sangat puas.
Tabel 4.21 Tingkat Kepuasan Karyawan terhadap Penghargaan yang Diberikan Oleh PT. Destindo Putramakmur Abadi Atas Prestasi Kerja Karyawannya
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 4 16 16% Puas 3 8 24 32% Biasa 2 9 18 36% Kurang Puas 1 4 4 16% J umlah 25 62 100% Nilai Rata-rata = 62/ 25 = 2,48 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 4 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 16 %; 9 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 36 %; 8 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 32 %; 4 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 16 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 2,48. J umlah skor yang ideal = 4 x 25 = 100 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 25 responden, maka Tingkat kepuasan Karyawan terhadap penghargaan yang diberikan oleh PT. Destindo Putramakmur Abadi atas prestasi kerja karyawannya yaitu: 62/100 x 100% = 62 % tergolong puas.
Tabel 4.22 Tingkat Kepuasan Karyawan terhadap Kenyamanan Lingkungan Atau Suasana Kerja Di PT. Destindo Putramakmur Abadi
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 3 12 12% Puas 3 5 15 20% Biasa 2 12 24 48% Kurang Puas 1 5 5 20% J umlah 25 56 100% Nilai Rata-rata = 56/ 25 = 2,24 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 5 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 20 %; 12 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 48 %; 5 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 20 %; 3 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 12 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 2,24. J umlah skor yang ideal = 4 x 25 = 100 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 25 responden, maka Tingkat kepuasan Karyawan terhadap kenyamanan lingkungan atau suasana kerja di PT. Destindo Putramakmur Abadi yaitu: 56/100 x 100% = 56 % tergolong puas.
Tabel 4.23 Tingkat Kepuasan Anda terhadap Strategi Bisnis yang Ada Di Dalam PT. Destindo Putramakmur Abadi
Pendapat Responden Nilai (a) J umlah Responden (b) J umlah (a x b) Persentase Pendapat Responden Sangat Puas 4 5 20 20% Puas 3 9 27 36% Biasa 2 11 22 44% Kurang Puas 1 0 0 0% J umlah 25 69 100% Nilai Rata-rata = 69/ 25 = 2,76 Sumber : Hasil kuesioner pelanggan PT. Destindo Putramakmur Abadi Hasil tabel menunjukkan bahwa 0 responden memberikan nilai 1 (Tidak Puas) sebanyak 0 %; 11 responden memberikan nilai 2 (Kurang Puas) sebanyak 44 %; 9 responden memberikan nilai 3 (Puas) sebanyak 36 %; 5 responden memberikan nilai 4 (Sangat Puas) sebanyak 20 %, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 2,76. J umlah skor yang ideal = 4 x 25 = 100 J adi berdasarkan jumlah skor ideal yang diperoleh dari 25 responden, Tingkat kepuasan Anda terhadap strategi bisnis yang ada di dalam PT. Destindo Putramakmur Abadi yaitu: 69/100 x 100% = 69 % tergolong sangat puas.
Berdasarkan hasil kuesioner yang ada, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan nilai rata-rata yang dihasilkan karyawan adalah: 3,52 + 2,6 + 2,2 + 2,84 + 2,96 + 3,08 + 2,48 + 2,24 + 2,76 = 24,68 = 2,74 9 9 Dari nilai rata-rata diatas menunjukkan bahwa persentase tingkat kepuasan karyawan yaitu: 88% + 60% + 55% + 71% + 74% + 77% + 62% + 56% + 69% = 60,67% 9 Yang menunjukkan bahwa tingkat kepuasan karyawan adalah 60,67% yang artinya karyawan puas terhadap apa yang selama ini sudah diberikan oleh PT. Destindo Putramakmur Abadi. b. Kemampuan Teknis dan Manajerial Karyawan Rasio ini digunakan untuk menghitung kemampuan setiap karyawan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan dilihat dari jumlah laba bersih dibandingkasn dengan jumlah seluruh karyawan dan dilihat dari persentase kenaikan laba karyawan. Tabel 4.24 Rasio J umlah Laba dengan J umlah Karyawan Tahun 2002, 2003, 2004, 2005, 2006 Tahun Laba (Rugi) Bersih (Rp) J umlah Karyawan (orang) J umlah Laba per Karyawan (Rp) 2002 4.650.000 25 186.000 2003 8.110.000 25 324.400 2004 9.346.250 25 373.850 2005 11.900.000 25 476.000 2006 15.000.000 25 600.000 Sumber :Hasil Penelitian Penulis Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah laba yang didapat tiap karyawan pada tahun 2002 adalah sebesar 186.000 ke tahun 2003 adalah sebesar Rp. 324.400 menunjukkan peningkatan laba sebesar Rp. 138.400 atau 1,74%. Sementara pada tahun 2003 Rp. 324.400 ke tahun 2004 adalah Rp. 373.850 menunjukkan peningkatan laba
sebesar Rp. 49.450 atau 1.15%. Sedangkan di tahun 2004 Rp. 373.850 ke tahun 2005 adalah sebesar Rp. 476.000 menunjukkan peningkatan laba sebesar Rp. 102.150 atau 1,27%. Dan di tahun 2005 Rp. 476.000 ke tahun 2006 Rp. 600.000 menunjukkan peningkatan laba sebesar Rp. 124.000 atau 1,26%. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah laba setiap tahunnya sesuai dengan kemampuan teknis dan manajerial dari karyawan diperusahaan dimana sasaran strategi perusahaan tercapai.
4.8 Analisis penelitian Hasil penelitian pada PT. Destindo Putramakmur Abadi secara keseluruhan yang dilihat dari empat perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu: Tabel 4.25 Analisis Penelitian NO ASPEK YANG DIUKUR KATEGORI HASIL PENGUKURAN SKOR I. KINERJ A KEUANGAN 1. ROI (Return on Investment) Sangat Baik 4 2. NPM (Nett Profit Margin) Baik 3 Skor keseluruhan Indikator I 7
II. KINERJ A PELANGGAN 1. Kepuasan Pelanggan Sangat baik 4 2. Hubungan dengan pelanggan Baik 3 3. Citra dan Reputasi Baik 3 Skor Keseluruhan Indikator II 10
I I I . KI NERJ A PROSES BISNI S INTERNAL 1. Proses Inovasi Baik 3 2. Proses Operasi Kurang baik 1 Skor Keseluruhan Indikator III 4
IV. KINERJ A PEMBELAJ ARAN DAN PERTUMBUHAN
1. Tingkat Kepuasan Kerja Baik 3 Skor Keseluruhan Indikator IV 3
TOTAL SKOR ASPEK I ,II ,I II , DAN IV 24 Sumber: Hasil Penelitian Penulis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor keseluruhan yang didapat adalah 24 sedangkan skor maksimum yang dapat diperoleh adalah 32 dan skor minimum yang dapat diperoleh adalah 8, maka hasil tersebut bila dikategorikan dalam 4 interval seperti: Tabel 4.26 Kategori Skor dan Interval Kelas Interval Skor Kategori 8-13.99 1 Kurang Baik 14-19.99 2 Biasa 20-25.99 3 Baik 26-32 4 Sangat baik Sumber: Hasil Penelitian Penulis Maka dari hasil tersebut menunjukkan kinerja perusahaan tergolong dalam kategori baik, sehingga pengukuran kinerja pada PT. Destindo Putramakmur Abadi Baik. Perhitungan interval untuk mengetahui panjang kelas: C = 32-8 = 6 4
4.9 Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka rekomendasi yang dapat diberikan bagi PT. Destindo Putramakmur Abadi dilihat dari: 1. Kinerja Keuangan Dilihat dari kinerja keuangan secara keseluruhan pada PT. Destindo Putramakmur Abadi sangat baik, sehingga diharapkan perusahaan dapat menggunakan investasinya dengan baik.
2. Kinerja Pelanggan Dilihat dari kinerja pelanggan, PT. Destindo Putramakmur Abadi sudah mampu untuk memenuhi kepuasan pelanggannya, sehingga diharapkan perusahaan mampu mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan melakukan promosi melalui iklan yang kreatif. 3. Kinerja Proses Bisnis Internal Dilihat dari kinerja proses bisnis internal secara keseluruhan cukup baik sehingga perusahaan harus terus mempertahankan inovasi yang sudah ada dan memperbaiki pelayanannya terhadap pelanggan dengan lebih baik lagi. 4. Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan Dilihat dari kinerja pembelajaran dan pertumbuhan secara keseluruhan sudah baik, karena PT. Destindo Putramakmur Abadi sudah mampu untuk memberikan kepuasan bagi para karyawannya sehingga kinerja di perusahaan pun menjadi baik.
4.9 Analisa SWOT Dengan dasar hasil Balanced Scorecard perusahaan merencanakan Strategi untuk menganalisa kondisi internal dan eksternal perusahaan. Dengan Balanced Scorecard sebagai pertimbangan untuk merencanakan strategi beberapa pertimbangan Balanced Scorecard terhadap strategi adalah kekuatan utama adalah perspektif keuangan yang baik, dan perspektif pelanggan yaitu loyalitas pelanggan dan menjaga hubungan perusahaan dengan pelanggan agar lebih baik lagi, perspektif bisnis internal perusahaan mempunyai kelemahan yang akan ditekan dari segi proses operasi yang harus ditingkatkan agar dapat lebih memuaskan pelanggannya, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yaitu dengan memberikan tunjangan terhadap karyawan yang berprestasi dan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan, dengan dasar hasil Balanced Scorecard diatas ini yang berupa kekuatan dan kelemahan direncanakan strategi bisnis untuk kemajuan perusahaan.Pada analisa SWOT, dilakukan analisa mengenai kondisi eksternal perusahaan, dilihat dari
beberapa faktor seperti kekuatan, kelemahan yang ada terhadap perusahaan. Intinya bagaimana perusahaan menyingkapi diri dengan segala kekurangan dan kelebihannya untuk menghadapi persaingan yang ada. Faktor Internal: a) Lokasi Lokasi adalah tempat perusahaan itu berada agar dapat menjual barang barang yang dibutuhkan konsumen. Lokasi yang strategis memungkinkan masyarakat akan dengan mudah untuk mengunjungi dan meminta layanan sesuai kebutuhan. Dengan semakin strategisnya dan terjangkaunya lokasi tersebut dan layanan yang memuaskan pelanggan,maka akan dapat meningkatkan jumlah pelanggannya dan tentunya didukung dengan pelayanan yang maksimal. b) Tenaga Penjual yang Profesional Diperlukan tenaga penjual yang profesional dalam menangani transakasi dengan konsumen sehingga konsumen dapat merasa nyaman dan terpenuhi kebutuhannya. c) Sistem terkomputerisasi dan terintegrasi Sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi akan memberikan manfaat dalam mempercepat transaksi dengan konsumen maupun dalam pekerjaan dalam pembuatan laporan yang diperlukan. Sistem ini sangat mendukung segala jenis penanganan data yang ada di dalam perusahaan, mulai dari data tentang pelanggan, penjualan, pembelian, data-data mengenai tipe-tipe kendaraan, dan lain-lain. d) Fasilitas toko Fasilitas toko adalah suatu fasilitas yang disediakan perusahaan bagi konsumen dan masyarakat untuk membuat nyaman konsumen dalam berbelanja, seperti jasa pembungkus kado gratis e) Produk Harga produk yang bersaing dengan produk perusahaan lainnya.
f) SDM perusahaan Semua kegiatan pada perusahaan berpusat pada SDM-nya, oleh karena itu dituntut untuk memiliki SDM yang berkualitas, profesional dan kompeten. Faktor Eksternal: a) Faktor persaingan dari perusahaan distributor yang lain Ada banyak perusahaan distributor lain yang punya pengaruh pada industri ini, sehingga menyebabkan tingginya tingkat persaingan yang ada. b) Pangsa pasar yang luas Dalam kondisi sekarang ini, tingkat kebutuhan masyarakat semakin tinggi, oleh karena itu menimbulkan munculnya kesempatan pada industri perdagangan mainan dan harga produk yang dapat terjangkau. c) Perkembangan teknologi Sekarang perkembangan kreativitas manusia semakin baik sehingga menyebabkan perkembangan teknologi yang lebih memudahkan manusia. Perkembangan teknologi secara umum berpengaruh terhadap perkembangan mainan elektronik. d) Kondisi perekonomian Faktor ekonomi sangat berpengaruh terhadap masyarakat secara global, dengan tidak stabilnya kondisi perekonomian negara sekarang ini menyebabkan labilnya jumlah pelanggan yang menggunakan produk. Dari faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan tersebut di atas, kita dapat mengelompokkan faktor-faktor yang merupakan komponen-komponen SWOT perusahaan. Strength Lokasi strategis Sistem yang terkomputerisasi Kondisi keuangan yang baik (ROI dan NPM) Harga yang sangat terjangkau sehingga terkenal dengan toko diskon
Loyalitas pelanggan Weakness Masalah produk: stok barang yang kurang. Sumber daya yang kurang disiplin, dan teliti. kurangnya komunikasi antar karyawan sehingga kerjasama yang terjadi kurang maksimal Tidak adanya sistem untuk mengukur kinerja perusahaan dan sistem perencanaan strategi bisnis yang baik Opportunity Pangsa pasar yang luas Perkembangan teknologi Pola hidup berubah Pertumbuhan penduduk Threats Munculnya Pesaing-pesaing baru dipasar Pertumbuhan pasar yang lamban Kondisi perekonomian yang tidak menentu Kenaikan tarif BBM Ancaman persaingan dari mainan konvensional Perubahan teknologi Dengan dasar hasil Balanced Scorecard perusahaan merencanakan Strategi untuk menganalisa kondisi internal dan eksternal perusahaan. Dengan Balanced Scorecard sebagai pertimbangan untuk merencanakan strategi beberapa pertimbangan Balanced Scorecard terhadap strategi adalah kekuatan utama adalah perspektif keuangan yang baik, dan perspektif pelanggan yaitu loyalitas pelanggan dan menjaga hubungan perusahaan dengan pelanggan agar lebih baik lagi, perspektif bisnis internal perusahaan mempunyai kelemahan yang akan ditekan dari segi proses operasi yang harus ditingkatkan agar dapat lebih memuaskan pelanggannya, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yaitu dengan
memberikan tunjangan terhadap karyawan yang berprestasi dan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan, dengan dasar hasil Balanced Scorecard diatas ini yang berupa kekuatan dan kelemahan direncanakan strategi bisnis untuk kemajuan perusahaan.
Pada tabel 4.27 dibawah ini menunjukkan perhitungan dari faktor-faktor internal perusahaan. Tabel 4.27 Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) Keterangan Bobot Rating Total Kekuatan 1. Lokasi strategis 2. Sistem yang terkomputerisasi 3. Kondisi keuangan yang baik (ROI dan NPM) 4. Harga yang sangat terjangkau sehingga terkenal dengan toko diskon 5. Loyalitas pelanggan
0.13 0.08 0.07 0.10
0.05
4 3 3 3
4
0.52 0.24 0.21 0.30
0.10 Total 0.43 1.37 Kelemahan 1. Masalah produk: stok barang yang kurang. 2. Sumber daya yang kurang disiplin, dan teliti 3. kurangnya komunikasi antar karyawan sehingga kerjasama yang terjadi kurang maksimal 4. Tidak adanya sistem untuk mengukur kinerja perusahaan dan sistem perencanaan strategi bisnis yang baik
0.08 0.18 0.08
0.23
2 2 1
2
0.16 0.36 0.08
0.46 Total 0.57 1.06 TOTAL 1.00 2.43 Sumber : Hasil Penelitian Penulis 1. Matriks Faktor Strategi Internal Setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan di identifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor- faktor strategis tersebut dalam kerangka strength and weakness perusahaan. Tahapannya adalah :
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1 (satu), 0 (nol) (paling penting) sampai 0 (nol), 0 (nol) (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap posisi strategi pemasaran. c. Hitung rating (dalam kolom 3 (tiga)) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (empat) (outstanding) sampai dengan 1 (satu) (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variable yang masuk kategori kekuatan). Diberi nilai dari +1 (satu) sampai dengan +4 (empat) (sangat baik) dengan membandingkannya rata-rata industri atau pesaing utama. Sedangkan variable yang bersifat negatif kebalikannya. d. Kalikan bobot pada kolom 2 (dua) dengan rating pada kolom 3 (tiga), untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4 (empat). e. J umlahkan skor pembobotan (pada kolom 4 (empat)), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. 1. J umlah dari hasil perkalian bobot dan rating pada kekuatan dan kelemahan diselisihkan untuk mendapatkan titk X. Kekuatan : 1.37 Titik X = Kekuatan Kelemahan Kelemahan : 1.06 = 1.37 - 1.06 = 0.31
Pada tabel 4.28 dibawah ini menunjukkan hasil perhitungan faktor-faktor eksternal dari perusahaan. Tabel 4.28 Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Keterangan Bobot Rating Total Peluang 1. Pangsa pasar yang luas 2. Perkembangan teknologi 3. Pola hidup berubah 4. Pertumbuhan penduduk
0.09 0.11 0.03 0.22
3 4 3 4
0.27 0.44 0.09 0.88 Total 0.45 1.68 Ancaman 1. Munculnya Pesaing-pesaing baru dipasar 2. Pertumbuhan pasar yang lamban 3. Kondisi perekonomian yang tidak menetap 4. Kenaikan tarif BBM 5. Ancaman persaingan dari mainan konvensional 6. Perubahan teknologi
0.05 0.10 0.15 0.15 0.04 0.06
2 2 2 2 1 1
0.10 0.20 0.30 0.30 0.04 0.06 Total 0.55 1.00 TOTAL 1.00 2.68 Sumber : Hasil Penelitian Penulis 2. Matriks Faktor Strategi Eksternal Sebelum membuat matrix faktor strategi eksternal, perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal. Berikut ini adalah cara-cara penentu faktor strategi eksternal (EFAS) : a. Susunlah dalam kolom 1 (satu) (5 (lima)) sampai dengan 10 (sepuluh) peluang dan ancaman. b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2 (dua), mulai dari 1 (satu), 0 (nol) (sangat penting) sampai dengan 0 (nol), 0 (nol) (tidak penting). c. Hitung rating (dalam kolom 3 (tiga)) untuk masing-masing faktor dengan memberi skala mulai dari 4 (empat) (outstanding) sampai dengan 1 (satu) (poor) berdasarkan
pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar di beri rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, di beri rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. d. Kalikan bobot pada kolom 2 (dua) dengan rating pada kolom 3 (tiga), untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4 (empat), e. J umlahkan skor pembobotan pada kolom 4 (empat), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. 2. J umlah dari hasil perkalian bobot dan rating pada peluang dan ancaman diselisihkan untuk mendapatkan titk Y. Peluang : 1.68 Titik Y = Peluang Ancaman Ancaman : 1.00 = 1.68 1.00 = 0.68
Matriks Internal Eksternal (Matriks IE) Dalam tahap pencocokan ini, digunakan dua metode, yaitu: matriks internal eksternal dan diagram matriks SWOT. Hal ini dilakukan agar diperoleh strategi yang benar-benar tepat untuk dijalankan oleh PT. Destindo Putramakmur Abadi.
TOTAL NILAI I FAS YANG DI BERI BOBOT Kuat Rata-rata Lemah 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99 4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 3,0-4,0 3,0 I I I I I I Sedang 2,0- 2,99 2,0 I V V VI T O T A L
N I L A I
E F A S
Y A N G
D I B O B O T
Rendah 1,0- 1,99 1,0 VI I VI II IX (Sumber : hasil analisa peneliti) Gambar 4.3. Hasil Matriks Internal Eksternal
Berdasarkan hasil evaluasi faktor eksternal dan faktor internal diatas maka dapat disimpulkan hasil perhitungan ke dalam matriks Internal Eksternal sebagai tahap pencocokan strategi perusahaan dimana nilai EFAS adalah 2.68 dan nilai IFAS adalah 2.43 Menurut perhitungan diatas dapat diketahui bahwa PT. Destindo Putramakmur Abadi berada pada Kuadran V yaitu merupakan suatu keadaan dimana perusahaan mengalami suatu masa pertumbuhan. PT. Destindo Putramakmur Abadi ini juga berada dalam daya tarik industri yang sedang, maka dari strategi yang digunakan adalah strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal, yang memiliki syarat: Perusahaan mempunyai posisi monopolistic tanpa ada
tentangan dari pemerintah, Berkompetisi dalam industri yang sedang tumbuh, Menaikkan skala ekonomi merupakan keunggulan kompetitif, Kebimbangan yang terkait dengan kurangnya keahlian manajerial atau kebutuhan SD tertentu, Memiliki modal dan SDM yang berbakat yang dibutuhkan untuk mengelola ekspansi bisnis. Tujuan dari strategi ini adalah melakukan kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan membangun perusahaan dilokasi lain, dan juga meningkatkan jenis produk yang lebih baik lagi. Dan menghindari hilangnya penjualan dan hilangnya profit. Dan memperluas pangsa pasar, fasilitas produksi, dan teknologi. 4.10 Matrik SWOT Matrik SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. Berikut ini adalah tabel 4.29 Matrik SWOT PT. Destindo Putramakmur Abadi.
Tabel 4.29 Matriks SWOT PT. Destindo Putramakmur Abadi IFAS
EFAS Strengths 1. Lokasi strategis 2. Sistem yang terkomputerisasi 3. Kondisi keuangan yang baik (ROI dan NPM) 4. Harga yang sangat terjangkau sehingga terkenal dengan toko diskon 5. Loyalitas pelanggan Weaknesses 1. Masalah produk: stok barang yang kurang. 2. Sumber daya yang kurang disiplin, dan teliti 3. kurangnya komunikasi antar karyawan sehingga kerjasama yang terjadi kurang maksimal 4. Tidak adanya sistem untuk mengukur kinerja perusahaan dan sistem perencanaan strategi bisnis yang baik Opportunities 1. Pangsa pasar yang luas 2. Perkembangan teknologi 3. Pola hidup berubah 4. Pertumbuhan penduduk Strategi SO 1. Membangun pangsa pasar dengan membuka cabang- cabang baru dilokasi yang strategis. 2. Memanfaatkan teknologi tinggi pada pelayanan 3. Melakukan pemesanan barang yang disesuaikan dengan stok yang tersedia dan permintaan customer 4. Menjaga loyalitas pelanggan Strategi WO 1. Penambahan pada kuantitas dan kualitas produk. 2. Memberikan pelatihan tentang kedisiplinan, strategi pemasaran 3. Membangun sebuah aplikasi yang seragam sehingga sistem pengukuran kinerja perusahaan menjadi maksimal Threats 1. Munculnya Pesaing- pesaing baru dipasar 2. Pertumbuhan pasar yang lamban 3. Kondisi perekonomian yang tidak menetap 4. Kenaikan tarif BBM 5. Ancaman persaingan dari mainan konvensional 6. Perubahan teknologi Strategi ST 1. Meningkatkan kualitas maupun kuantitas pelayanan sekaligus mutu produk yang baik dengan harga yang terjangkau bagi customer. 2. Meningkatkan penjualan dengan sistem pencapaian target dan membuka cabang baru. 3. Peningkatan penggunaan TI untuk mendukung kinerja operasional perusahaan. Strategi WT 1. Lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas dari produk 2. Melakukan pengawasan terhadap kinerja dari tenaga penjual. 3. Pemakaian teknologi aplikasi yang seragam untuk mengurangi redudansi data 4. Memberikan penawaran khusus dari setiap produk yang ditawarkan. Sumber : Penelitian Penulis Berdasarkan analisa SWOT melalui penggunaan Matriks IE, maka dapat disimpulkan bahwa PT. Destindo Putramakmur Abadi mengambil alternatif strategi dan yang diterapkan adalah memperbaiki dan meningkatkan kuantitas dan kualitas produk, membangun pangsa
pasar dan meningkatkan penjualan dengan membuka cabang baru di lokasi yang strategis, meningkatkan penggunaan teknologi informasi untuk mendukung kinerja operasional perusahaan dan meningkatkan pelayanan dan aplikasi yang seragam untuk mengurangi redudansi data.