Anda di halaman 1dari 16

Parameter Farmakodinamik

Harimunsyi A. Pratama
(081.0211.034)
Pharmacodynamic
the study of the biochemical and physiological
effects of drugs and the mechanisms of their
actions, including the correlation of actions
and effects of drugs with their chemical
structure; also, such effects on the actions of a
particular drug or drugs
(Dorlands Medical Dictionary 29
th
edition)
Kadar Terapi
Kisaran kadar terapi adalah kisaran kadar yang
menimbulkan efikasi yang tinggi dengan risiko
toksisitas yang rendah. Beberapa pasien
menunjukkan respon terapi pd kadar di bawah
batas bawah ( Cther,min ), sedangkan beberapa
pasien lain memerlukan kadar di atas batas atas (
Cther,max ) untuk mendapatkan respon terapi.
Obat-obat yang sangat aman tidak mempunyai
Cther,max, sedangkan obat-obat dengan batas
keamanan yang sempit nilai Cther,max biasanya hanya
2-3 x Cther,min
KADAR MANTAP (CSS)
Merupakan kadar yang dicapai setelah 4-5 kali
waktu paruh obat
tss = 5 x t1/2

Selain itu, pemberian dosis berulang juga
menimbulkan kadar mantap sebab terjadi
akumulasi (peningkatan kadar obat) hingga
tercapai suatu keadaan mantap (steady state)
Dicapai apabila kecepatan eliminasi obat oleh
tubuh telah menyamai kecepatan masuknya obat
ke dalam tubuh

EFEK MAKSIMAL
Efek maksimal adalah respon maksimal yang
dapat ditimbulkan oleh obat jika diberikan pada dosis
yang tinggi. Ini ditentukan oleh aktivitas intrinsik obat
dan ditunjukkan oleh plateau pada DEC. Tetapi dlm
klinik, dosis obat dpt dibatasi oleh timbulnya efek
yang tidak diinginkan.
mis : morfin dan aspirin berbeda dlm efek
maksimalnya sebagai analgesik.
efek maksimal obat tidak selalu berhubungan
dengan potensinya
Potensi merupakan kisaran dosis obat yang
menimbulkan efek. Besarnya ditentukan oleh:

1. Kadar obat yang mencapai reseptor
tergantung dari sifat2 farmakokinetik obat

2. Afinitas obat terhadap reseptornya
Jika peningkatan dosis pada pasien tertentu
tidak mengarah pada respons klinik
selanjutnya, dapat dikatakan efek maksimal
telah tercapai

Pengenalan efek maksimal penting untuk
menghindari peningkatan pemberian dosis
yang tidak efektif toksisitas
Referensi
Bertram G. Katzung, Farmakologi Klinik.
Farmakologi dan Terapi edisi 5 FKUI
Dosis berulang


Pada dosis berulang, akan terjadi
peningkatan kadar obat ( akumulasi ) sampai
tercapai keadaan mantap ( steady state ),
dimana kadar obat tidak lagi meningkat ( stabil )
karena kecepatan eliminasi obat oleh tubuh
telah menyamai kecepatan masuknya obat ke
dlm tubuh.

Loading dose =DL
Dosis yang dimaksudkan untuk langsung
mencapai kadar terapi
DL = Css,max x Vd (IV)
= Css,min x Vd F ( oral )


DL biasanya diberikan untuk obat yang t
nya relatif terlalu panjang dibandingkan
dengan waktu yang diinginkan untuk
mencapai kadar terapi

mis : tetrasiklin ( t ~ 12 jam)

INTERVAL DOSIS ( T )
Dari segi famakokinetik, T yg rasional untuk
kebanyakan obat sama dengan t eliminasi
obat yg bersangkutan, dgn demikian kadarnya
berfluktuasi 2 x lipat ( Css,max = Css,min ).
Obat dgn t yg pendek dapat diberikan dgn T bbrp kali tnya
jika obatya cukup aman untk diberikan dalam dosis yg jauh
lebih besar dari yang dibutuhkan untuk menimbulkan efek
terapinya.

Sensitivitas
Kepekaan organ target terhadap konsentrasi
obat direfleksikan oleh konsentrasi yang
diperlukan untuk menghasilkan 50% efek
maksimum.
Kegagalan respon karena berkurangnya
kepekaan dapat dideteksi melalui pengukuran
seorang pasien yang semakin tidak pulih
kesehatannya.

Hal ini mungkin akibat fisiologis yang tidak
normal.
Ex. Hiperkalemia menurunkan responsivitas
terhadap digoxin.

Dosis Pemeliharaan
Dosis yang cukup untuk mempertahankan
pada dosis pengaruh obat yang diinginkan
yang tercapai dengan pemberian jumlah yang
lebih besar sebelumnya.
Referensi
Bertram G. Katzung, farmakologi klinik.
Farmakologi dan terapi ed 5. FKUI

Anda mungkin juga menyukai