Anda di halaman 1dari 7

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. xx, No.

xx, Tahun xxxx



Pemanfaatan Hukum Snellius Sebagai Dasar Alat Ukur
Indeks Bias Dan Viskositas Larutan Garam Berbasis
Mikrokontroler AVR ATMega8535
Donni Kis Apriyanto, Gurum Ahmad Pauzi, Warsito
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung
Jl. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
Email: donni_kis@yahoo.com, gurum4in@yahoo.com, warsito@unila.ac.id
Diterima (tulis tanggal kirim email), direvisi (tulis tanggal terima revisi email)
Abstrak. Telah direalisasikan sebuah alat pengukur indeks bias larutan yang sekaligus menampilkan
nilai viskositasnya dengan menerapkan hukum Snellius dengan tampilan LCD. Alat tersebut terdiri
dari sensor LDR, potensiometer multiturn, motor stepper, mikrokontroler ATMega 8535 dan LCD
16x2. Proses kerja alat yaitu sensor LDR bergerak horizontal mencari berkas cahaya paling terang
dari sinar laser yang telah dibiaskan oleh cairan. Pergerakan LDR secara horizontal ini dibantu oleh
motor stepper bipolar dan belt. Ketika sensor LDR terkena cahaya laser, maka sensor LDR akan
berhenti bergerak dan mikrokontroler akan membaca keluaran dari potensiometer multiturn yang
sebelumnya ikut berputar seiring dengan pergerakan LDR. Keluaran dari potensiometer multiturn ini
akan dikonversikan sebagai bentuk perubahan jarak LDR dan akan dihitung oleh program sebagai
nilai indeks bias cairan dan viskositas cairan. Nilai viskositas yang didapatkan merupakan hasil
perhitungan numerik program dimana terlebih dahulu dicari hubungan antara perubahan nilai indeks
bias terhadap viskositas yang didapat dari hasil eksperimen. Persamaan empiris antara nilai indeks
bias dan nilai viskositas pada larutan garam yaitu . Alat ini baik digunakan
untuk menampilkan nilai visksositas larutan garam sedangkan nilai indeks bias dapat digunakan
untuk semua cairan yang mampu dilewati cahaya tampak. Rentang pengukuran dari alat yang dibuat
untuk nilai indeks bias larutan garam yaitu 0,66 sampai 5,69 dan nilai viskositasnya antara 0,003718 P
sampai 0,010723 P.
Kata Kunci: Indeks Bias, Viskositas, Larutan Garam, Mikrokontroler

PENDAHULUAN
Indeks bias suatu zat merupakan ukuran
kelajuan cahaya di dalam zat cair dibanding
ketika di udara (Murdaka, Karyono, &
Supriyatin, 2010). Sedangkan viskositas dalam
istilah orang awam adalah ukuran kekentalan
suatu cairan. Semakin besar nilai viskositas
suatu zat cair maka semakin besar pula
kekentalan cairan tersebut. Secara umum
viskositas terdapat pada zat alir (fluida) seperti
zat cair dan gas. Alat pengukur viskositas suatu
cairan disebut viskosimeter (viscometer).
Pengukuran viskositas lebih banyak digunakan
orang untuk zat cair ketimbang zat gas, seperti
viskositas oli pelumas mesin, produk susu, cat,
air minum, darah, minyakg oreng, sirup dan
sangat jarang digunakan untuk zat gas. Ini
berarti tidak sedikit bidang profesi yang
membutuhkan data viskositas diantaranya
fisikawan, kimiawan, analis kimia industri,
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. xx, No. xx, Tahun xxxx

dokter, kimia farmasi, kimia lingkungan,
perminyakan, biokimia dan sebagainya
(Suciyati & Surtono, 2009).
Pengukuran indeks bias dalam industri dapat
digunakan untuk menemukan parameter fisik
berupa konsentrasi, suhu, tekanan dan lain-lain
(Govindan, Gobi, & Raj, 2009). Indeks bias dan
viskositas memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai
parameter kualitas minyak goreng dimana
minyak yang memiliki kualitas paling baik
yaitu minyak yang memiliki indeks bias dan
viskositas yang tinggi (Sutiah, Firdausi, &
Budi, 2008).
Alat ukur indeks bias memiliki banyak
macam sesuai dengan prinsip pengukuran yang
digunakan salah satunya yaitu refraktometer.
Sedangkan untuk mengetahui nilai viskositas
suatu cairan digunakan viskosimeter dengan
berbagai metode. Kedua alat ini cukup rumit.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini didisain
alat pengukur indeks bias dengan menerapkan
hukum Snellius. Alat pengukur ini akan dibuat
dengan hasil dapat dilihat pada LCD. Selain itu,
dilakukan analisis hubungan indeks bias dan
viskositas suatu fluida sehingga pada tampilan
LCD selain nilai indeks bias juga ditampilkan
nilai viskositas fluida tersebut dengan mencari
hubungan keduanya dengan persamaan empiris.

METODE PENELITIAN
PERANCANGAN ALAT
Alat pengukur indeks bias yang dibuat pada
penelitian ini terdiri dari penampung cairan
yang terbuat dari kaca dengan sumber cahaya
laser merah di bagian atasnya, LDR,
potensiometer multiturn, mikrokontroler dan
penampil informasi LCD. Diagram blok
rancangan alat dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram blok alat pengukur indeks bias
dan viskositas cairan.
Cairan ditempatkan di dalam wadah kaca
yang akan dilewatkan cahaya tampak. Akan
terjadi pembelokkan cahaya karena perbedaan
kerapatan medium. Sensor LDR akan bergerak
horizontal terhadap kaca dengan bantuan motor
dan akan berhenti ketika LDR mengenai cahaya
yang telah melewati wadah kaca yang berisi
cairan. Pergerakan LDR ini bersamaan dengan
memutarnya potensiometer multiturn sehingga
jarak yang ditempuh oleh LDR
direpresentasikan oleh besarnya resistansi yang
dihasilkan oleh potensiometer multiturn.
Keluaran dari potensiometer multiturn adalah
tegangan yang akan dibaca oleh mikrokontroler
ATMega8535. Tegangan masukan tersebut
akan dimasukkan dalam persamaan untuk
mencari nilai indeks bias serta viskositas dan
ditampilkan pada LCD. Persamaan yang
digunakan untuk mencari indeks bias suatu
cairan seperti pada persamaan (1) (penjabaran
persamaan terdapat di lampiran) dan
C Motor
Potensiometer Multiturn
LCD
Laser Larutan Garam
LDR
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. xx, No. xx, Tahun xxxx

persamaan yang digunakan untuk nilai
viskositas sesuai dengan persamaan (2).



(1)


(

)

(2)


Persamaan (2) merupakan persamaan
empiris yang didapatkan dari hubungan indeks
bias dan viskositas larutan garam hasil
eksperimen.
PEMBUATAN ALAT
Alat yang dibuat terdiri dari rangkaian catu
daya dengan output 5 volt dan 12 volt,
rangkaian sensor, rangkaian sistem minimum
mikrokontroler ATMega8535, rangkaian LCD
dan rangkaian motor stepper. Secara
keseluruhan, rangkaian elektrik dari alat yang
dibuat seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Rangkaian elektrik alat.

Gambar 3. Diagram alir pembuatan perangkat
lunak.

Perancangan perangkat lunak yang
dilakukan pada penelitian ini meliputi
perancangan lunak pada mikrokontroler ke
LCD serta rangkaian driver motor stepper.
Perangkat lunak mikrokontroler ini berisi
deretan instruksi yang dieksekusi oleh
mikrokontroler untuk kendali ADC, LCD dan
rangkaian driver motor stepper. Perangkat lunak
penelitian ini dibuat dengan menggunakan
bahasa BASIC dan kompiler BASCOM AVR.
Diagram alir pembuatan perangkat lunak seperti
pada Gambar 3.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Telah direalisasikan alat pengukur indeks
bias dan viskositas zat cair berdasarkan hukum
< 70
> 70
Selesai
Motor berhenti
Baca ADC
Potensiometer multiturn
Motor berputar
ke kiri
Low High
Hitung nilai indeks bias dan viskositas
Baca Potensiometer Multiturn
Motor berputar
ke kanan
Motor diam
Mulai
Baca LDR
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. xx, No. xx, Tahun xxxx

snellius. Perangkat terdiri dari perangkat keras
dan perangkat lunak dimana perangkat keras
terdiri dari catu daya, sistem minimum
mikrokontroler ATMega 8535, rangkaian
sensor dan tampilan LCD. Sedangkan
perangkat lunak menggunakan bahasa Basic
dengan program Bascom AVR. Perangkat keras
secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar
4.


Gambar 4. Perangkat keras alat pengukur indeks
bias dan viskositas zat cair yang terdiri dari catu
daya (A), potensiometer (B), motor stepper (C),
driver motor (D), Mikrokontroler (E), rangkaian
sensor LDR dan komparator (F), LCD (G), kotak
kaca (H) dan laser dioda (I).
Pada Gambar 4, alat yang dibuat menjadi
dua bagian dimana pada bagian pertama
terdapat komponen catu daya, mikrokontroler,
rangkaian sensor, motor driver dan LCD.
Sedangkan pada bagian kedua terdapat
potensiometer, motor stepper dan sebuah sensor
LDR yang menempel pada belt. Pada bagian
kedua merupakan tempat untuk meletakkan
wadah yang berisi cairan. Pemisahan bagian-
bagian ini dimaksudkan supaya tidak terjadi
kerusakan ketika cairan pada wadah mengalami
tumpah pada alat.
Sensor yang digunakan pada alat
menggunakan LDR sebagai pendeteksi cahaya
laser hasil pembiasan oleh cairan dan
potensiometer multiturn sebagai pengubah
besaran fisis (jarak) ke besaran elektris. Cahaya
yang melewati zat cair akan dibiaskan dan
besarnya pembiasan diwujudkan dalam bentuk
besaran elektris oleh potensiometer multiturn.
Sensor LDR dan potensiometer multiturn
dihubungkan dengan sumber tegangan yang
tetap, sehingga tegangan potensiometer
multiturn sebanding dengan perputaran
potensiometer multiturn. Tegangan keluaran
dari potensiometer multiturn selanjutnya diubah
oleh ADC yang telah terintegrasi dalam
mikrokontroler ATMega 8535 menjadi sinyal
digital yang akhirnya akan ditampilkan ke
LCD.
Setelah alat pengukur indeks bias dan
viskositas selesai dibuat, langkah selanjutnya
adalah melakukan pengujian dan pengambilan
data pengukuran terhadap sampel (zat cair).
Hasil dari pengambilan data pengukuran
menggunakan alat ini diberikan pada Tabel 1.
Dari data hasil pengukuran dengan alat yang
telah dibuat seperti pada Tabel 1, pada data
viskositas enam angka dibelakang koma bukan
secara langsung menunjukkan resolusi dari alat,
tetapi hanya menyatakan hasil perhitungan
numerik dari data yang diolah oleh alat.



JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. xx, No. xx, Tahun xxxx

Tabel 1. Data pengukuran indeks bias dan viskositas zat cair.
No. Sampel Data Lab Data Alat

n (P) n (P)
1 air biasa 1,33 0,004661 1,31 0,004638
2 Sampel 1 (air 600 mL + garam 10 gr) 1,43 0,004750 1,38 0,004736
3 Sampel 3 (air 600 mL + garam 30 gr) 1,47 0,004782 1,36 0,004707
4 Sampel 5 (air 600 mL + garam 50 gr) 1,50 0,004819 1,49 0,004888
5 Sampel 7 (air 600 mL + garam 70 gr) 1,53 0,004832 1,53 0,004946
6 Sampel 10 (air 600 mL + garam 100 gr) 1,55 0,004918 1,36 0,004707



Analisis Hubungan Indeks Bias Dan
Viskositas Larutan Garam

Analisis hubungan indeks bias dan
viskositas dilakukan untuk mengetahui
bagaimana hubungan antara indeks bias dan
viskositas larutan garam. Pengambilan data
eksperimen dilakukan sebanyak 3 kali dan
diambil data rata-ratanya.
Hasil eksperimen hubungan indeks bias dan
viskositas larutan garam seperti Gambar 5.


Gambar 5. Grafik hubungan indeks bias dan
viskositas larutan garam.

Kenaikan nilai indeks bias dikarenakan
larutan garam (NaCl) mengandung atom Cl
dimana atom Cl akan menambah nilai indeks
bias. Atom Cl merupakan atom berukuran besar
sehingga akan memperbesar kerapatan molekul
dan dengan demikian interaksi antar molekul
akan bertambah. Faktor ini akan menyebabkan
cahaya yang dibiaskan semakin besar dan nilai
indeks bias akan bertambah besar (Tahir &
Nuroniah, 2008). Pada Gambar 5 dapat kita
lihat terjadi kenaikan nilai viskositas seiring
kenaikan nilai viskositas yang cukup linier dan
didapatkan persamaan (2).

Analisis Perangkat Keras

Sensor LDR pada alat digunakan untuk
mendeteksi cahaya, ketika tidak terkena cahaya
maka keluaran dari rangkaian sensor akan
bernilai low begitupun sebaliknya, jika terkena
cahaya maka keluaran sensor akan bernilai
high.
Potensiometer multiturn digunakan untuk
mengubah besaran fisis (jarak) menjadi besaran
elektrik dimana sifat potensiometer multiturn
yaitu memiliki perubahan resistansi yang linier
ketika diputar. Dari data potensiometer
multiturn didapatkan deviasi rata-rata setiap
kenaikan jarak 1 mm, nilai ADC bertambah
sebesar 2 atau setiap kenaikan nilai ADC
y = 0,0014x + 0,0028
R = 0,920
0.00470
0.00475
0.00480
0.00485
0.00490
0.00495
1.43 1.48 1.53
Viskositas
(P)
Indeks Bias
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. xx, No. xx, Tahun xxxx

sebesar 1 merupakan perpindahan jarak sebesar
0,5 mm.
Untuk menggerakkan LDR dan memutar
potensiometer multiturn maka digunakan motor
stepper. Motor steper merupakan motor
penggerak dimana motor ini berputar secara
langkah per langkah sehingga memudahkan
dalam mengatur pergerakan motor. Pada
penelitian digunakan motor stepper jenis
bipolar karena memiliki torsi yang lebih besar
dibandingkan motor stepper unipolar dan motor
dc pada sumber tegangan yang sama.
Pada motor stepper, terdapat sebuah gear
untuk memutar belt yang memiliki jari-jari 7
mm. Pada motor stepper yang digunakan,
memiliki besar step 6
o
sehingga untuk satu
putaran penuh diperlukan 60 step dimana setiap
step diberikan waktu 100 ms sehingga untuk
satu putaran penuh memerlukan waktu 6 detik.
Oleh karena itu, kecepatan sudut dari motor
stepper ini sebesar /3 rad/s atau kecepatan
linier sebesar 7,33 mm/s. Panjang rentang belt
antara titik awal sensor LDR sampai
potensiometer multiturn yaitu 125 mm sehingga
waktu yang diperlukan untuk menggerakkan
LDR tersebut yaitu sekitar 17 detik.
Nilai indeks bias cairan yang mampu dibaca
oleh alat yaitu antara 0,66 sampai 5,69. Untuk
nilai viskositas cairan, pada alat dimasukkan
persamaan empiris antara nilai indeks bias dan
viskositas larutan garam. Hal ini dikarenakan
perbedaan persamaan empiris antara cairan
yang digunakan dalam sampel penelitian. Nilai
viskositas larutan garam hasil pembacaan alat
masih mendekati nilai viskositas hasil uji
laboratorium sehingga untuk pembacaan nilai
viskositas cairan masih dapat dikatakan baik.
Rentang nilai pengukuran viskositas yang
mampu ditampilkan alat yaitu antara 0,003718
P sampai 0,010723 P.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
alat ukur indeks bias dan viskositas yang dibuat
mampu berjalan dengan baik dengan
menampilkan nilai indeks bias dan viskositas
yang mendekati nilai indeks bias dan viskositas
hasil uji laboratorium. Rentang pengukuran
yang mampu ditampilkam alat untuk nilai
indeks bias larutan garam yaitu 0,66 sampai
5,69 dan nilai viskositasnya antara 0,003718 P
sampai 0,010723 P. Untuk pengembangan dan
penyempurnaan penelitian selanjutnya, maka
disarankan untuk pembuatan alat ukur dengan
sumber tegangan dari baterai supaya alat dapat
dibawa serta penelitian lebih lanjut mengenai
hubungan indeks bias dan viskositas pada
larutan garam.

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D. C. (2001). Fisika Edisi ke-5.
Jakarta: Erlangga.
Govindan, Gobi, & Raj, S. G. (2009).
Measurement Of Refractive Index Of Liquids
using Fiber Optic Displacement Sensors.
Journal of American Sciences , 5, 13-17.
Murdaka, B., Karyono, & Supriyatin. (2010).
Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap Indeks
Bias pada Zat Cair Bening. Jurnal Berkala
Fisika , 13, 119-124.
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. xx, No. xx, Tahun xxxx

Suciyati, S. W., & Surtono, A. (2009).
Pemanfaatan Sensor Koil Sebagai Detektor
Pencatat Waktu Pada Viscosimeter Metode
Bola Jatuh Berbasis Komputer. Seminar Hasil
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat .
Sutiah, Firdausi, K. S., & Budi, W. S. (2008).
Studi Kualitas Minyak Goreng Dengan
Parameter Viskositas Dan indeks Bias. Jurnal
Berkala Fisika , 53-58.
Tahir, I., & Nuroniah, K. W. (2008). Hubungan
Kuantitatif Struktur Dan Indeks Bias Dari
Senyawa Organik Berdasarkan Deskriptor
Molekular. Seminar Khemometrik, AIC.

Anda mungkin juga menyukai