Anda di halaman 1dari 2

1) Zona pusat daerah kegiatan (Central Business District), yang merupakan pusat

pertokoan besar, gedung perkantoran yang bertingkat, bank, museum, hotel,


restoran dan sebagainya. (konsentris)
2) Teori ini menyatakan bahwa perkembangan struktur kota dapat dilihat dari
variabel ketinggian bangunan. DPK atau CBD secara garis besar merupakan
daerah dengan harga lahan yang tinggi, aksesibilitas sangat tinggi dan ada
kecenderungan membangun struktur perkotaan secara vertikal. Dalam hal
ini, maka di DPK atau CBD paling sesuai dengan kegiatan perdagangan (retail
activities), karena semakin tinggi aksesibilitas suatu ruang maka ruang tersebut
akan ditempati oleh fungsi yang paling kuat ekonominya. (ketinggian bangunan)
3) Teori Konsektoral dilandasi oleh struktur ruang kota di Amerika Latin. Dalam
teori ini disebutkan bahwa DPK atau CBD merupakan tempat utama dari
perdagangan, hiburan dan lapangan pekerjaan. Di daerah ini terjadi proses
perubahan yang cepat sehingga mengancam nilai historis dari daerah tersebut.
Pada daerah daerah yang berbatasan dengan DPK atau CBD di kota-kota
Amerika Latin masih banyak tempat yang digunakan untuk kegiatan ekonomi,
antara lain pasar lokal, daerah-daerah pertokoan untuk golongan ekonomi lemah
dan sebagian lain dipergunakan untuk tempat tinggal sementara para imigran.
(konsektoral)
4) DPK atau CBD dalam teori ini merupakan pusat segala fasilitas kota dan
merupakan daerah dengan daya tarik tersendiri dan aksesibilitas yang tinggi.
(historis)
5) Dalam pengertian Rencana Tata Ruang dan Wilayah, CBD adalah wilayah yang
melayani perdagangan dengan skala pelayanan regional dan
kota/Kabupaten.

Central Business District (CBD) atau Daerah Pusat Kegiatan (DPK) adalah bagian
kecil dari kota yang merupakan pusat dari segala kegiatan politik, sosial budaya,
ekonomi dan teknologi. Central Business District memiliki ciri-ciri yang
membedakannya dari bagian kota yang lain. Ciri-ciri tersebut adalah:
a) Adanya pusat perdagangan, terutama sektor retail.
b) Banyak kantor-kantor institusi perkotaan.
c) Tidak dijumpai adanya industri berat/manufaktur.
d) Permukiman jarang, dan kalaupun ada merupakan permukiman mewah
(apartemen) sehingga populasinya jarang.
e) Ditandai adanya zonasi vertikal yaitu banyak bangunan bertingkat yang
memiliki diferensiasi fungsi.
f) Adanya pedestrian yaitu suatu zona yang dikhususkan untuk pejalan kaki
karena sering terjadi kemacetan lalu lintas. Tetapi zona ini baru ada di negara-
negara maju.
g) Adanya multi storey yaitu perdagangan yang bermacam-macam dan
ditandai dengan adanya supermarket/mall.
h) Sering terjadi masalah penggusuran untuk redevelopment/renovasi bangunan.

Dari beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa ciri CBD yaitu:

















1) Adanya pusat perdagangan,
2) Aksesibilitas yang tinggi.
3) Kecenderungan membangun struktur perkotaan secara vertical
4) Permukiman jarang = permukiman mewah (apartemen) populasinya
jarang
5) Harga lahan yang tinggi
6) Sering terjadi kemacetan lalu lintas Adanya pedestrian
7) Skala pelayanan regional dan kota/Kabupaten



3
2
P
5
7
6
4
1

Anda mungkin juga menyukai