PENERAPANNYA
Struktur internal perkotaan merupakan sesuatu yang
bersifat dinamis, selalu berubah sesuai dengan
perkembangannya.
Struktur internal kota mempengaruhi dan
menggambarkan kualitas hidup masyarakatnya
Ada 3 faktor yang mempengaruhinya:
1. Faktor pembangunan (lokasi, akses ke pusat
pelayanan, permukiman, dst)
2. Faktor ekonomi (perumahan dan biaya
transportasi, lokasi pekerjaan, dst)
3. Faktor social (pendidikan, kesehatan,
kesenangan, teman, dst)
STRUKTUR INTERN KOTA &
PENERAPANNYA
Struktur internal kota digambarkan dari pola penggunaan
lahannya.
Dalam sejarahnya, struktur internal kota berawal dari:
1. kepentingan politik (benteng pertahanan dan kekuasaan);
2. kemudian kepentingan ekonomi;
3. dan terakhir untuk kepentingan keberlanjutan suatu kota
(lingkungan)
Struktur Internal Kota Kolonial di Indonesia
• Struktur internal perkotaan yang bermuatan politik di
Indonesia diciptakan oleh pemerintahan kolonial Belanda.
Bekas-bekas struktur kotanya masih ada sampai sekarang,
seperti Kota Bandung, Yogyakarta, dan Bukittinggi.
• Kota ini merupakan daerah benteng pertahanan. Disini
terdapat bagian kota yang terencana dengan baik dan lengkap
dengan sarana pokoknya dan bagian kota yang tidak
terencana dengan baik.
Struktur Internal Kota Kolonial
di Indonesia
Daerah yang terencana dengan baik (permukiman)
diperuntukan bagi orang-orang Eropa yang bermukim di
Indonesia dengan fasilitas yang lengkap dan akses yang
bagus .
Sedangkan untuk permukiman pribumi merupakan bagian
dari daerah yang tidak terencana dengan baik, dimana
fasilitasnya tidak memadai dan aksesnya kurang bagus dan
identifikasikan sebagai daerah kumuh. Daerah kumuh
terdapat di sekitar pusat usahan dan di pinggir perumahan
baik.
Selain itu pada struktur kota ini masih terdapat penggunaan
tanah pedesaan di dalam batas kota.
Ciri khas yang selalu ada dalam kota kolonial belanda adalah:
alun-alun (pusat pemerintahan) dikelilingi oleh stasiun kereta
api, penjara, dan tempat peribadatan (biasanya gereja).
Struktur Internal
Kota Kolonial di Indonesia
Struktur Internal Kota Lainnya
• Struktur kota yang berkembang di Negara-negara Eropa dan
Amerika lebih tersusun secara detail dan terencana. Struktur
yang berkembang di negara tersebut cukup banyak, namun
secara garis besar ada 3 macam struktur internal kota, yaitu:
1. Teori Jalur Sepusat (Concentric Zone Theory) By E.W.
Burgess .
1. CBD (Central Business Distric), yang terdiri atas bangunan-
bangunan kantor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan toko pusat
perbelanjaan
2. Jalur alih yang terdiri dari rumah-rumah sewaan, kawasan
industri, perumahan buruh
3. Jalur wisma buruh, yaitu kawasan perumahan untuk tenaga
kerja pabrik
4. Jalur madyawisma, yakni kawasan perumahan yang luas untuk
tenaga kerja halus dan kaum madya (middle class)
5. Jalur pengelajon atau pendugdag (jalur ulang-alik),
sepanjang jalan besar terdapat masyarakat golongan madya dan
golongan atas atau masyarakat upakota
1. MODEL KOSENTRIS
1. CBD (Cental Business Distric)
2. Zona Peralihan
3. Murba wisma
4. Madya wisma
5. Zona penglaju/ komuter
2. Teori Sektor (Sector Theory) By Humer Hyot