Anda di halaman 1dari 3

Analisis Teori Struktur Kota

Nama : Christopher Reyner


Kelas : XII 6 / 07

Dalam teori keruangan, sebuah kota tumbuh berdasarkan 3 konsep klasik. 3 konsep klasik tersebut yakni
Teori Kosentris, Sektoral, dan Inti Ganda. Ketiga konsep ini memiliki ciri – ciri yang berbeda. Zona yang
terkandung pun berbeda – beda, serta penempatan posisi sektor – sektor yang juga sama berbeda.

Teori Kosentris terdiri dari 5 zona, yaitu :


1. Zona Pusat Industri
2.Zona Peralihan
3.Zona Pemukiman Kelas Proletar
4.Zona Kelas Menengah
5.Zona Penglaju

Zona Konsentris memiliki ciri – ciri. Biasanya, masyarakat yang terkandung dalam konsep tersebut
memiliki aspek sosial budaya yang heterogen, basis ekonomi yang mereka punya merupakan industri
komersil yang berorientasi pada proft, terdapat juga persaingan ruang untuk zona ekonomi dan ruang
pribadi, terdapat perluasan area dan peningkatan populasi kota, transportasi dengan harga yang murah,
mudah dan cepat, serta pusat kota yang dipakai untuk kegiatan pusat ekonomi sehingga daerah
sekitarnya cenderung terbatas dan bernilai tinggi.

Teori Sektoral terdiri dari 5 zona, yaitu :


1. Pusat Kota
2. Daerah Manufaktur
3. Pemukiman Kelas Rendah
4. Pemukiman Kelas Menengah
5. Pemukiman Kelas Atas

Harga daerah – daerah yang berada di luar kota justru cenderung lebih mahal. Kebalikannya, harga
daerah yang berada di jalur dari pusat ke perbatasan kota memiliki harga yang lebih terjangkau. Seperti
konsep lainnya, zona pusat merupakan pusat kegiatan ekonomi.
Teori Inti Ganda terdiri dari 9 zona, yaitu:
1. Pusat Kota
2. Daerah Grosir dan Manufaktur
3. Pemukiman Kelas Rendah
4. Pemukiman Kelas Menengah
5. Pemukiman Kelas Tinggi
6. Daerah Manufaktur Berat
7. Daerah Luar CBD
8. Pemukiman Suburban
9. Daerah Industri Suburban

Biasanya dalam konsep ini, zona dibagi – bagi berdasarkan fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan
tertentu. Hal ini dilakukan untuk memajukan perekonomian sehingga orientasi lebih terfokuskan,
berdasarkan zona – zonanya. Karena itu, terdapat pemisahan zona tempat tinggal dikarenakan oleh
aktivitas perekonomian dan pendapatan yang berbeda.

Berdasarkan 3 teori tersebut, konsep yang paling identik dengan Bandung adalah Konsep Kosentris. Hal
ini dikarenakan oleh kandungan masyarakat yang memang terdiri dari berbagai latar belakang. Banyak
juga industri - indusri dan UKM yang berdiri di zona tersebut. Untuk menjalankan kegiatan ekonomi
tersebut, banyak masyarakat yang berlomba – lomba untuk mendapatkan ruang zona ekonomi pribadi
untuk menjalankan usaha – usahanya, seperti ruko, gedung, dll. Bandung juga mengalami kenaikan
pertumbuhan penduduk secara konstan. Berikut data dari Badan Pusat Statistik :

Seperti yang kita ketahui juga, transportasi Bandung tidak perlu diragukan lagi. Kepadatan transportasi
dalam jalur sudah sangat tinggi, sehingga transportasi dapat diakses dengan mudah di setiap kalangan
masyarakat entah itu transportasi publik ataupun online. Akan tetapi, daerah dekat kota cenderung
memiliki harga yang lebih tinggi dikarenakan oleh keberadaannya yang strategis sehingga pelaksana
kegiatan ekonomi berani untuk menetapkan harga yang lebih tinggi dari standar.

Anda mungkin juga menyukai