Asuhan Keperawatan Pada Pasien MENINGOENCHEFALITIS
Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Blok Clinical Study 2 Disusun Oeh! SUFI INDRAINI "#$#%#&##"""##& PSIK REGULER PROGRAM STUDI ILMU KEPERA'ATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNI(ERSITAS )RA'I*A+A MALANG &#", MENINGOENCHEFALITIS 1) Definisi - Meningitis adalah infeksi akut pada selaput meningen (selaput yang menutupi otak dan medula spinalis). Encephalitis adalah peradangan jaringan otak yang dapat mengenai selaput pembungkus otak dan medula spinalis. Meningoencepalitis adalah peradangan pada selaput meningen dan jaringan otak. - Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medulla spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur (Smelter, !""#). Selain itu, meningitis juga dapat di akibatkan oleh penyebaran infeksi dari tempat lain di tubuh, misalnya sinus, telinga, atau saluran nafas bagian atas. $raktur tengkorak basilar posterior disertai pecahnya gendang telinga juga dapat menyebabkan meningitis(E.%or&in,!""'). - Menurut (arsono (!"")) Meningitis adalah suatu infeksi atau peradangan dari meninges, lapisan tipis atau encer yang mengepung otak dan jaringan saraf dalam sumsum tulang punggung, disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia atau protooa yang dapat terjadi secara akut dan kronik. 2) Etiologi dan Faktor esiko a) Etiologi *mum #. +akteri, Mycobacterium tuberculosa, -iplococcus pneumoniae (pneumokok), .eisseria meningitis (meningokok), Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus aureus, (aemophilus influenae,Escherichia coli, /lebsiella pneumoniae, 0eudomonas aeruginosa !. 0enyebab lainnya lues, 1irus, 2o3oplasma gondhii dan 4icketsia ). $aktor predisposisi , jenis kelamin lakilaki lebih sering dibandingkan dengan &anita 5. $aktor maternal , ruptur membran fetal, infeksi maternal pada minggu terakhir kehamilan 6. $aktor imunologi , defisiensi mekanisme imun, defisiensi imunoglobulin. 7. /elainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang berhubungan dengan sistem persarafan. +erdasarkan *sia Menurut 8apari 9skandar (!""!) penyebab infeksi meningitis dapat diklasifikasikan atas , 0enumococcus, Meningococcus, (emophilus influena, Staphylococcus, E.coli, Salmonella. Selain itu penyebab meningitis dapat dikalsifikasikan dari beberapa golongan umur yaitu, #. .eonatus , Eserichia coli, Streptococcus beta hemolitikus, :isteria monositogenes !. ;nak di ba&ah 5 tahun , (emofilus influena, meningococcus, 0neumococcus. ). ;nak di atas 5 tahun dan orang de&asa , Meningococcus, 0neumococcus. !) Faktor esiko +erikut ini faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya meningitis, 9nfeksi sistemik -idapat dari infeksi di organ tubuh lain yang akhirnya menyebar secara hematogen sampai ke selaput otak, misalnya otitis media kronis, mastoiditis, pneumonia, 2+%, perikarditis, dll. 2rauma kepala +isanya terjadi pada trauma kepala terbuka atau pada fraktur basis cranii yang memungkinkan terpaparnya %S$ dengan lingkungan luar melalui othorrhea dan rhinorhea /elainan anatomis 2erjadi pada pasien seperti post operasi di daerah mastoid, saluran telinga tengah, operasi cranium. 2erjadinya pe < 29/ pada meningitis, mekanismenya adalah sebagai berikut , a. ;gen penyebab = reaksi local pada meninges = inflamasi meninges = pe < permiabilitas kapiler = kebocoran cairan dari intravaskuler ke interstisial = pe < volume cairan interstisial = edema = 0ostulat /ellie Monroe, kompensasi tidak adekuat = pe < 29/. b. 0ada meningitis jarang ditemukan kejang, kecuali jika infeksi sudah menyebar ke jaringan otak, dimana kejang ini terjadi bila ada kerusakan pada korteks serebri pada bagian premotor. Ma"a#$#a"a# En"e%&alitis 'ir(s #en(r(t o!in ) #. 9nfeksi virus yang bersifat epidermik , a). >olongan enterovirus ? 0oliomyelitis, virus co3sackie, virus E%(@. b).>olongan virus ;4+@ ? Aestern eBuire encephalitis, St. louis encephalitis, Eastern eBuire encephalitis, 8apanese +. encephalitis, Murray valley encephalitis. !. 9nfeksi virus yang bersifat sporadic , rabies, herpes simplek, herpes oster, limfogranuloma, mumps, limphotic, choriomeningitis dan jenis lain yang dianggap disebabkan oleh virus tetapi belum jelas. ). Encephalitis pasca infeksio, pasca morbili, pasca varisela, pasca rubella, pasca vaksinia, pasca mononucleosis, infeksious dan jenis-jenis yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik. *) +atofisiologi . Secara langsung dan tidak langsung Secara :angsung Secara 2idak :angsung (%edera 2raumatic)
+akteri ;tau 1irus Masuk Meninges -efisiensi *mum
Meninges 2erinfeksi @titis Media, Sinusitis, 9nfeksi Saluran 0ernafasan Melalui %SS -ijanisme -isebarkan /e @takC8aringan sekitar 2anda 0rodromal tidak khas,gejala mirip (u selama #-! Minggu, :emahC:esu Selama +eberapa Minggu(tanda dan gejala klinis sesuai usia) MENINGITIS ,) Manifestasi -linis .#(#) #. ;ktivitas D istirahat , Malaise, aktivitas terbatas, ataksia, kelumpuhan, gerakan involunter, kelemahan, hipotonia !. Sirkulasi E4i&ayat endokarditis, abses otak, 2- <, nadi F, tekanan nadi berat, takikardi dan disritmia pada fase akut ). Eliminasi E ;danya inkontinensia atau retensi urin 5. Makanan D cairan E ;nore3ia, kesulitan menelan, muntah, turgor kulit jelek, mukosa kering 6. (igiene, 2idak mampu mera&at diri 7. .eurosensori, Sakit kepala, parsetesia, kehilangan sensasi, G(iperalgesiaHmeningkatnya rasa nyeri, kejang, gangguan penglihatan, diplopia, fotofobia, ketulian, halusinasi penciuman, kehilangan memori, sulit mengambil keputusan, afasia, pupil anisokor, hemiparese, hemiplegia, tandaH+rudinskiHpositif, rigiditas nukal, refleks babinski posistif, refkleks abdominal menurun, refleks kremasterik hilang pada laki-laki I. .yeri D kenyamanan, Sakit kepala hebat, kaku kuduk, nyeri gerakan okuler, fotosensitivitas, nyeri tenggorokan, gelisah, mengaduhDmengeluh J. 0ernafasan, 4i&ayat infeksi sinus atau paru, nafas <, letargi dan gelisah -&(s(s /!erdasarkan (sia) a. .eonatus #) >ejala tidak khas !) 0anak (K) )) ;nak tampak malas, lemah, tidak mau minum, muntah dan kesadaran menurun. 5) *bun-ubun besar kadang kadang cembung. 6) 0ernafasan tidak teratur. b. ;nak *mur ! +ulan Sampai -engan ! 2ahun yaitu, #) >ambaran klasik (-). !) (anya panas, muntah, gelisah, kejang berulang. )) /adang-kadang G(igh 0itched EryH. c. ;nak *mur :ebih ! 2ahun #) 0anas, menggigil, muntah, nyeri kepala. !) /ejang )) >angguan kesadaran. 5)2anda-tanda rangsang meninggal, kaku kuduk, tanda brudinskiC kernig (K). 0) +e#eriksaan Diagnostik +e#eriksaan rangsangan #eningeal1 #. 0emeriksaan kaku kuduk. 0asien berbaring telentang dan dilakukan pergerakan pasif berupa fleksi dan rotasi kepala. 2anda kaku kuduk (K) bila didapatkan kekakuan dan tahanan pada pergerakan fleksi kepala disertai rasa nyeri dan spasme otot. -agu tidak dapat disentuh ke dada dan juga didapatkan ahanan pada hperekstensi dan rotasi kepala. !. 0emeiksaan tanda /ernig. 0asien berbaring telentang, tangan diangkat dan dilakukan fleksi pada sendi panggul kemudian ekstensi tungkai ba&ah pada sendi lutut sejauh mungkin tanpa rasa nyeri. 2anda kernig (K) bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut #)6 derajat (kaki tidak dapat diekstensikan sempurna) disertai spasme otot paha biasanya diikuti rasa nyeri ). 0emeriksaaan tanda +rudinski. 0asien berbaring telentang dan pemeriksaan meletakkan tangan kirinya diba&ah kepala dan tanagan kanan d atas dada pasien kemudian dilakukan fleksi kepala dengan cepat kearah dada sejauh mungkin. 2anda brudinski (K) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada leher. +e#eriksaan .#(# #. ;nalisis %SS dari fungsi lumbal , a) Meningitis bakterial, tekanan meningkat, cairan keruhDberkabut, jumlah sel darah putih dan protein meningkat glukosa meningkat, kultur positip terhadap beberapa jenis bakteri. b ) Meningitis virus , tekanan bervariasi, cairan %SS biasanya jernih, sel darah putih meningkat, glukosa dan protein biasanya normal, kultur biasanya negatif, kultur virus biasanya dengan prosedur khusus !. >lukosa serum , meningkat ( meningitis ) ). :-( serum , meningkat ( meningitis bakteri ) 5. Sel darah putih , sedikit meningkat dengan peningkatan neutrofil (infeksi bakteri) 6. Elektrolit darah , ;bnormal 7. ES4D:E- , meningkat pada meningitis I. /ultur darahD hidungD tenggorokanD urine , dapat mengindikasikan daerah pusat infeksi atau mengindikasikan tipe penyebab infeksi J. M49D skan %2 , dapat membantu dalam melokalisasi lesi, melihat ukuranDletak ventrikelE hematom daerah serebral, hemoragik atau tumor '. 4onsen dadaDkepalaD sinus E mungkin ada indikasi sumber infeksi intra kranial. #". 0%4, untuk mendeteksi adanya infeksi meningitis meningokokkus. ##. 0emeriksaan cairan serebrospinal ,Aarna dan jernih terdapat pleocytosis berkisar antara 6"-!"" sel dengan dominasi sel limfosit. 0rotein agak meningkat sedangkan glucose dalam batas normal. #!. 0emeriksaan EE> , Memperlihatkan proses inflamasi yang difuse GbilateralH dengan aktivitas rendah. ). 0emeriksaan virus , -itemukan virus pada %.S didapatkan kenaikan titer antibody yang spesifik terhadap virus penyebab. 2) +enatalaksanaan Medis Far#akologis) a. @bat anti inflamasi , #) Meningitis tuberkulosa , a) 9soniaid #" L !" mgDkgD!5 jam oral, ! kali sehari maksimal 6""gr selama # M tahun. b) 4ifamfisin #" L #6 mgDkgD !5 jam oral, # kali sehari selama # tahun. c) Streptomisin sulfat !" L 5" mgDkgD!5 jam sampai # minggu, # L ! kali sehari, selama ) bulan. !) Meningitis bacterial, umur N ! bulan , a) Sefalosporin generasi ke ) b) ampisilina #6" L !"" mg (5"" gr)DkgD!5 jam 91, 5 L 7 kali sehari. c) /oloramfenikol 6" mgDkgD!5 jam 91 5 kali sehari. )) Meningitis bacterial, umur O ! bulan , a) ;mpisilina #6"-!"" mg (5"" mg)DkgD!5 jam 91 5-7 kali sehari. b) Sefalosforin generasi ke ). b. 0engobatan simtomatis , #)-iaepam 91 , ".! L ".6 mgDkgDdosis, atau rectal ".5 L ".7DmgDkgDdosis kemudian klien dilanjutkan dengan. !) $enitoin 6 mgDkgD!5 jam, ) kali sehari. )) 2urunkan panas , a) ;ntipiretika , parasetamol atau salisilat #" mgDkgDdosis. b) /ompres air 0;M atau es. c. 0engobatan suportif , #) %airan intravena. !) Pat asam, usahakan agar konsitrasi @! berkisar antara )" L 6"Q. +era3atan) a. 0ada &aktu kejang #) :onggarkan pakaian, bila perlu dibuka. !) (isap lender )) /osongkan lambung untuk menghindari muntah dan aspirasi. 5) (indarkan penderita dari rodapaksa (misalnya jatuh). b. +ila penderita tidak sadar lama. #) +eri makanan melalui sonda. !) %egah dekubitus dan pnemunia ortostatik dengan merubah posisi penderita sesering mungkin. )) %egah kekeringan kornea dengan boor &ater atau saleb antibiotika. c. 0ada inkontinensia urine lakukan katerisasi. 0ada inkontinensia alvi lakukan lavement. d. 0emantauan ketat. #) 2ekanan darah !) 4espirasi )) .adi 5) 0roduksi air kemih 6) $aal hemostasis untuk mengetahui secara dini adanya -9%. 4) -o#%likasi ) -apat terjadi , - ;kut , a) Edema otak. b) S9;-(. c) Status konvulsi. - /ronik , %erebral palsy. Epilepsy. >angguan visus dan pendengaran. 5) As(&an -e%era3atan ;. pengkajian -ata-data yang di identifikasikan masalah kesehatan yang dihadapi penderita, meliputi , a. +iodata. Merupakan identitas klien meliputi , nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit, nomor register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis. 9dentitas ini digunakan untuk membedakan klien satu dengan yang lain. 8enis kelamin, umur dan alamat dan kotor dapat mempercepat atau memperberat keadaan penyakit infeksi. b. /eluhan utama. Merupakan kebutuhan yang mendorong penderita untuk masuk 4S. keluhan utama pada penderita encephalitis yaitu sakit kepala, kaku kuduk, gangguan kesadaran, demam dan kejang. c. 4i&ayat penyakit sekarang. Merupakan ri&ayat klien saat ini yang meliputi keluhan, sifat dan hebatnya keluhan, mulai timbul atau kekambuhan dari penyakit yang pernah dialami sebelumnya. +iasanya pada masa prodromal berlangsung antara #-5 hari ditandai dengan demam,s akit kepala, pusing, muntah, nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstrimitas dan pucat. /emudian diikuti tanda ensefalitis yang berat ringannya tergantung dari distribusi dan luas lesi pada neuron. >ejala terebut berupa gelisah, irritable, screaning attack, perubahan perilaku, gangguan kesadaran dan kejang kadang-kadang disertai tanda neurologis fokal berupa afasia, hemiparesis, hemiplegia, ataksia dan paralisi saraf otak. d. 4i&ayat kehamilan dan kelahiran. -alam hal ini yang dikaji meliputi ri&ayat prenatal, natal dan post natal. -alam ri&ayat prenatal perlu diketahui penyakit apa saja yang pernah diderita oleh ibu terutama penyakit infeksi. 4i&ayat natal perlu diketahui apakah bayi lahi rdalam usia kehamilan aterm atau tidak karena mempengaruhi system kekebalan terhadap penyakit pada anak. 2rauma persalinan juga mempengaruhi timbulnya penyakit contohnya aspirasi ketuban untuk anak. 4i&ayat post natal diperlukan untuk mengetahui keadaan anak setelah lahir. %ontoh , ++:4, apgar score, yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. e. 4i&ayat penyakit yang lalu. /ontak atau hubungan dengan kasus-kasus meningitis akan meningkatkan kemungkinan terjdinya peradangan atau infeksi pada jaringan otak (8.>. %husid, #'')). 9munisasi perlu dikaji untuk mengetahui bagaimana kekebalan tubuh anak. ;lergi pada anak perlu diketahui untuk dihindarkan karena dapat memperburuk keadaan. f. 4i&ayat kesehatan keluarga. Merupakan gambaran kesehatan keluarga, apakah ada kaitannya dengan penyakit yang dideritanya. 0ada keadaan ini status kesehatan keluarga perlu diketahui, apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular yang ada hubungannya dengan penyakit yang dialami oleh klien (Soemarno marram, #'J)). g. 4i&ayat social. :ingkungan dan keluarga anak sangat mendukung terhdap pertumbuhan dan perkembangan anak. 0erjalanan klinik dari penyakit sehingga mengganggu status mental, perilaku dan kepribadian. 0era&at dituntut mengkaji status klien ataukeluarga agar dapat memprioritaskan maslaah kepera&atnnya.(9gnatavicius dan +ayne, #''#). h. /ebutuhan dasar (aktfitas sehari-hari). 0ada penderita ensepalitis sering terjadi gangguan pada kebiasaan sehari-hari antara lain , gangguan pemenuahan kebutuhan nutrisi karena mual muntah, hipermetabolik akibat proses infeksi dan peningkatan tekanan intrakranial. 0ola istirahat pada penderita sering kejang, hal ini sangat mempengaruhi penderita. 0ola kebersihan diri harus dilakukan di atas tempat tidur karena penderita lemah atau tidak sadar dan cenderung tergantung pada orang lain perilaku bermain perlu diketahui jika ada perubahan untuk mengetahui akibat hospitalisasi pada anak. i. 0emeriksaan fisik. 0ada klien ensephalistis pemeriksaan fisik lebih difokuskan pad apemeriksaan neurologis. 4uang lingkup pengkajian fisik kepera&atan secara umum meliputi , #. /eadaan umum. 0enderita biasanya keadaan umumnya lemah karena mengalami perubahan atau penurunan tingkat kesadaran. >angguan tingkat kesadaran dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme dan difusi serebral yang berkaitan dengan kegagalan neural akibat prosses peradangan otak. !. >angguan system pernafasan. 0erubahan-perubahan akibat peningkatan tekanan intra cranial menyebabakan kompresi pada batang otak yang menyebabkan pernafasan tidak teratur. ;pabila tekanan intrakranial sampai pada batas fatal akan terjadi paralisa otot pernafasan ($. Sri Susilaningsih, #''5). ). >angguan system kardiovaskuler. ;danya kompresi pada pusat vasomotor menyebabkan terjadi iskemik pada daerah tersebut, hal ini akan merangsaang vasokonstriktor dan menyebabkan tekanan darah meningkat. 2ekanan pada pusat vasomotor menyebabkan meningkatnya transmitter rangsang parasimpatis ke jantung. 5. >angguan system gastrointestinal. 0enderita akan merasa mual dan muntah karena peningkatan tekanan intrakranial yang menstimulasi hipotalamus anterior dan nervus vagus sehingga meningkatkan sekresi asam lambung. -apat pula terjd diare akibat terjadi peradangan sehingga terjadi hipermetabolisme ($. Sri Susilanigsih, #''5). j. 0ertumbuhan dan perkembangan. 0ada setiap anak yang mengalami penyakit yang sifatnya kronuis atau mengalami hospitalisasi yang lama, kemungkinan terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan sangat besar. (al ini disebabkan pada keadaan sakit fungsi tubuh menurun termasuk fungsi social anak. 2ahun-tahun pertama pada anak merupakan Gtahun emasH untuk kehidupannya. >angguan atau keterlambatan yang terjadi saat ini harus diatasi untuk mencapai tugas Ltugas pertumbuhan selanjutnya. 0engkajian pertumbuhna dan perkembangan anak ini menjadi penting sebagai langkah a&al penanganan dan antisipasi. 0engkajian dapat dilakukan dengan menggunakan format --S2. 61 Diagnosa -e%era3atan 1. Kekurangan volue cairan! Tu"uan! kekurangan volue cairan akan teratasi# di $uktikan dengan kesei$angan cairan# elktrolit# asa $asa hidrasi adekuat# status nutrisi adekuat. Kriteria %asil! terpenuhinya ke$utuhan cairan oral dan & intravena yang# adekuat enapilkan hidrasi yang $aik 'e$ran ukosa le$a$(. )ntervensi *asionalisasi +valuasi Mandiri! - Ka"i TT, - Ka"i turgor kulit klien - %itung "ulah cairan yang asuk dan keluar - Tekankan cairan sedikitnya 2-.. l&hari atau sesuai kondisi - Takikardi enun"ukkan kurang cairan sisteik. - )ndikator langsung keadekuatan volue cairan - Me$erikan in/orasi tentang keadaan cairan tu$uh secara uu untuk epertahankannya tetap sei$ang. - 0eenuhan ke$utuhan dasar cairan# enurunkan resiko dehidrasi. 1pakah volue cairan tu$uh klien telah tercukupi secara adekuat2 individual Kola$orasi! - Monitor kadar elektrolit "ika diindikasikan - 0e$erian cairan ), - Beri o$at sesuai indikasi isal antipiretik# antieetik. -+lektrolit khususnya potassiu dan sodiu dapat $erkurang "ika klien diuretik. -Meper$aiki kekurangan cairan -Berguna enurunkan kehilangan cairan. 2. 3yeri 1kut Tu"uan! enun"ukkan tingkat nyeri di $uktikan dengan indikator $erikut! ekspresi nyeri lisan atau pada 4a"ah# posisi tu$uh elindungi# kegelisahan atu ketegangan otot# peru$ahan dala kecepatan perna/asan# denyut "antung atau tekanan darah. Kriteria hasil! elaporkan nyeri hilang& terkontrol# enun"ukkan postur rilieks dan apu tidur& istirahat dengan tepat. )ntervensi *asionalisasi +valuasi Mandiri! - Berikan lingkungan yang tenang# ruangan agak gelap sesuai indikasi. - Tingkatkan tirah $aring#$antulah ke$utuhan pera4atan diri yang penting. - 5etakkan kantung es pada kepala# pakaian dingin - Menurunkan reaksi terhadap stiulasi dari luar atau sensitivitas pada cahaya dan eningkatkan istirahat atau relaksasi - Menurunkan gerakan yang dapat eningkatkan nyeri - Meningkatkan vasokonstriksi# enupulkan resepsi sensori yang selan"utnya akan 1pakah nyeri klien telah hilang2 diatas ata - Dukung untuk eneukan posisi yang nyaan# seperti kepala agak tinggi sedikit pada eningitis. - Berikan latihan rentang gerak akti/&pasi/ secara tepat dan asase otot daerah leher& $ahu. enurunkan nyeri. - Menurunkan iritasi eningeal# resultan ketidaknyaanan le$ih lan"ut. - Dapat e$antu erelaksasikan ketegangan otot yag eningkatkan reduksi nyeri. Kola$orasi! - Berikan analgetik# seperti asetaino/en# kodein - Mungkin di perlukan untuk enghilangkan nyeri yang $erat# catatan: 3arkotik ungkin erupakan kontraindikasi sehingga eni$ulkan ketidakakuratan dala peeriksaan neurologis 6. %iperteria Tu"uan!pasien akan enun"ukkan teroregulasi di $uktikan dengan indikator s$$!suhu kulit dala rentang yang diharapkan '67#8 . C-68#7 o C(# 3adi dan perna/asan dala rentang yang di harapkan'3adi!9.-1..&nt# **! 19- 2.&nt(.# peru$ahan 4arna kulit tidak ada# elaporkan tanda:ge"ala dini hiperteria. )ntervensi *asionalisasi +valuasi Mandiri! - 0antau suhu tu$uh inial 2 "a sesuai ke$utuhan. - 0antau TT, - Mencapai dan & epertahankan suhu tu$uh dala rentang noral yaitu! '67#8 . C-68#7 o C( - 0engupulan dan analisis data kardiovaskuler# respirasi# suhu tu$uh# untuk enentukan dan 1pakah suhu tu$uh klien telah encapai rentang noral '67#8 . C-68#7 o C(2 - ;unakan atras dingin:andi air hangat. encegah koplikasi. - Mengatasi gangguan suhu tu$uh sesuai ke$utuhan. Kola$orasi! - Berikan antipiretik - Menurunkan suhu tu$uh yang a$noral. <. 0enurunan Kapasitas adapti/ intracranial. Tu"uan! enun"ukkan status neurologis di tun"ukkan dengan indikator se$agai $erikut!ukuran reakti/itas pupil# aktivitas ke"ang tidak ada# sakit kepala tidak ada. Kriteria %asil ! tekanan intracranial akan sta$il dengan se$anyak epat episode atau kurang# $entuk gelo$ang tidak noral dala 2< "a. Tekanan per/usi sere$ral akan en"adi =8.hg'pada orang de4asa( )ntervensi *asionalisasi +valuasi Mandiri! - pantau tekanan intracranial dan tekanan per/usi sere$ral secara kontinyu'periksa kaku kuduk( - 0antau status neurologis pada interval yang teratur. Misalnya! TT,# kesadaran dll. - Monitor hasil la$oratoriu sesuai dengan indikasi seperti 5+D dan prothro$in - 0engukuran dan interpretasi data klien untuk engatur tekanan intracranial - 0engupulan dan analisis data pasien untuk encegah atau einialkan koplikasi neurologis. - Me$antu e$erikan in/orasi tentang e/ektivitas pe$erian o$at 1pakah tekanan intracranial klien telah sta$il2 Kola$orasi! - Berikan antipiretik# contohnya -Mengurangi dea asetaino/en. - Berikan steroid seperti de>taethosan# ethylprednisolon. -Menurunkan in/laasi dan enurunkan ede "aringan -. De/isiensi pengetahuan Tu"uan! enun"ukkan pengetahuan proses penyakit yang di tandai dengan klien apu eahai in/orasi yang $erhu$ungan dengan proses ti$ulnya penyakit secara khusus. Kriteria hasil! engungkapkan peahaan tentang kondisi& proses penyakit dan pengo$atan. )ntervensi *asionalisasi +valuasi Mandiri - Berikan in/orasi dala $entuk yang singkat dan sederhana. - Diskusikan engenai keungkinan proses penye$uhan yang laa. - Diskusikan pencegahan proses penyakit yang sesuai dengan ke$utuhan. - Berikan pen"elasan ulang engenai ti$ulnya tanda& ge"ala yang - Menurunnya rentang perhatian pasien dapat enurunkan keapuan untuk eneria& eproses dan engingat& enyipan in/orasi yang di$erikan. - 0roses penye$uhan dapat $erlangsung dala $e$erapa inggu& $ulan dan in/orasi yang tepat engenai harapan dapat enolong pasien untuk engatasi ketidakapuannya dan "uga eneria perasaan tidak nyaan yang laa. - Meningitis virus akut seringkali $erhu$ungan dengan /aktor penye$a$ sepert virus capak# herpes. - +valuasi dan intervensi a4al dapt encegah ka$uhnya penyakit& $erke$angnya koplikasi. 1pakah klien& keluarga telah engetahui dan eahai in/orasi tentang proses# ge"ala dan 4aktu penye$uhan penyakit klien2 e$utuhkan penanganan edis segera# isal! ual& untah# sakit kepala yang ka$uh lagi. DAFTA +.STA-A %or&in.8.eliabeth.!""J.Buku saku Patofisiologi.ed.3. 2erjemahan .ike +.subekti.!""'.8akarta,E>%. -oenges.E. Marilyn. #''). Rencana Asuhan Keperwatan.Ed.3. terjemahan. Monica Ester dkk.#'''.8akarta,E>% (erdman.(eather.2.!""'.Diagnosis Keperawatan ADA !"##$!"#%. &erjemahan Made 'umarwati dkk.!"#".8akarta,E>% 8apardi,9skandar.!""!.Meningitis Meningokokkus.$akultas /edokteran bagian bedah, $akultas /edokteran *S*. :esmana,Murad.September--esember !"""-1ol.#', .o.). Epidemiologi( patogenesis dan gam)aran klinis dari infeksi Meningokok. *urnal Kedokteran +ni,.&risakti,+agian Mikrobiologi $akultas /edokteran *niversitas 2risakti. Smelter %.S C +are +renda.(!"")). Brunner - 'uddarth.s &e/t)ook of Medical 'urgical ursing. #"th Edition. 0hiladelphia, :ippincott. Ailkinson .M.8udith.!""". Buku 'aku Diagnosis Keperawatan dengan 01-21.ed.3. 2erjemahan Aidya&atidkk.!""7. 8akarta,E>%.