Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

Asuhan Keperawatan Pada Pasien MENINGOENCHEFALITIS


Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Blok Clinical Study 2
Disusun Oeh!
SUFI INDRAINI
"#$#%#&##"""##&
PSIK REGULER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERA'ATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNI(ERSITAS )RA'I*A+A
MALANG
&#",
MENINGOENCHEFALITIS
1) Definisi
- Meningitis adalah infeksi akut pada selaput meningen (selaput yang menutupi otak
dan medula spinalis). Encephalitis adalah peradangan jaringan otak yang dapat
mengenai selaput pembungkus otak dan medula spinalis. Meningoencepalitis
adalah peradangan pada selaput meningen dan jaringan otak.
- Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan
medulla spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur
(Smelter, !""#). Selain itu, meningitis juga dapat di akibatkan oleh penyebaran
infeksi dari tempat lain di tubuh, misalnya sinus, telinga, atau saluran nafas bagian
atas. $raktur tengkorak basilar posterior disertai pecahnya gendang telinga juga
dapat menyebabkan meningitis(E.%or&in,!""').
- Menurut (arsono (!"")) Meningitis adalah suatu infeksi atau peradangan dari
meninges, lapisan tipis atau encer yang mengepung otak dan jaringan saraf dalam
sumsum tulang punggung, disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia atau protooa
yang dapat terjadi secara akut dan kronik.
2) Etiologi dan Faktor esiko
a) Etiologi
*mum
#. +akteri, Mycobacterium tuberculosa, -iplococcus pneumoniae
(pneumokok), .eisseria meningitis (meningokok), Streptococus
haemolyticuss, Staphylococcus aureus, (aemophilus
influenae,Escherichia coli, /lebsiella pneumoniae, 0eudomonas
aeruginosa
!. 0enyebab lainnya lues, 1irus, 2o3oplasma gondhii dan 4icketsia
). $aktor predisposisi , jenis kelamin lakilaki lebih sering
dibandingkan dengan &anita
5. $aktor maternal , ruptur membran fetal, infeksi maternal pada
minggu terakhir kehamilan
6. $aktor imunologi , defisiensi mekanisme imun, defisiensi
imunoglobulin.
7. /elainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang
berhubungan dengan sistem persarafan.
+erdasarkan *sia
Menurut 8apari 9skandar (!""!) penyebab infeksi meningitis dapat diklasifikasikan
atas , 0enumococcus, Meningococcus, (emophilus influena, Staphylococcus,
E.coli, Salmonella. Selain itu penyebab meningitis dapat dikalsifikasikan dari
beberapa golongan umur yaitu,
#. .eonatus , Eserichia coli, Streptococcus beta hemolitikus, :isteria
monositogenes
!. ;nak di ba&ah 5 tahun , (emofilus influena, meningococcus,
0neumococcus.
). ;nak di atas 5 tahun dan orang de&asa , Meningococcus,
0neumococcus.
!) Faktor esiko
+erikut ini faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya meningitis,
9nfeksi sistemik
-idapat dari infeksi di organ tubuh lain yang akhirnya menyebar secara hematogen
sampai ke selaput otak, misalnya otitis media kronis, mastoiditis, pneumonia, 2+%,
perikarditis, dll.
2rauma kepala
+isanya terjadi pada trauma kepala terbuka atau pada fraktur basis cranii yang
memungkinkan terpaparnya %S$ dengan lingkungan luar melalui othorrhea dan
rhinorhea
/elainan anatomis
2erjadi pada pasien seperti post operasi di daerah mastoid, saluran telinga tengah,
operasi cranium.
2erjadinya pe < 29/ pada meningitis, mekanismenya adalah sebagai berikut ,
a. ;gen penyebab = reaksi local pada meninges = inflamasi meninges = pe
< permiabilitas kapiler = kebocoran cairan dari intravaskuler ke interstisial
= pe < volume cairan interstisial = edema = 0ostulat /ellie Monroe,
kompensasi tidak adekuat = pe < 29/.
b. 0ada meningitis jarang ditemukan kejang, kecuali jika infeksi sudah
menyebar ke jaringan otak, dimana kejang ini terjadi bila ada kerusakan
pada korteks serebri pada bagian premotor.
Ma"a#$#a"a# En"e%&alitis 'ir(s #en(r(t o!in )
#. 9nfeksi virus yang bersifat epidermik ,
a). >olongan enterovirus ? 0oliomyelitis, virus co3sackie, virus E%(@.
b).>olongan virus ;4+@ ? Aestern eBuire encephalitis, St. louis encephalitis,
Eastern eBuire encephalitis, 8apanese +. encephalitis, Murray valley encephalitis.
!. 9nfeksi virus yang bersifat sporadic , rabies, herpes simplek, herpes oster,
limfogranuloma, mumps, limphotic, choriomeningitis dan jenis lain yang dianggap
disebabkan oleh virus tetapi belum jelas.
). Encephalitis pasca infeksio, pasca morbili, pasca varisela, pasca rubella, pasca
vaksinia, pasca mononucleosis, infeksious dan jenis-jenis yang mengikuti infeksi
traktus respiratorius yang tidak spesifik.
*) +atofisiologi
. Secara langsung dan tidak langsung
Secara :angsung Secara 2idak :angsung
(%edera 2raumatic)

+akteri ;tau 1irus Masuk Meninges -efisiensi *mum

Meninges 2erinfeksi @titis Media, Sinusitis,
9nfeksi Saluran
0ernafasan
Melalui %SS
-ijanisme -isebarkan /e @takC8aringan sekitar
2anda 0rodromal tidak khas,gejala mirip (u selama #-! Minggu,
:emahC:esu Selama +eberapa Minggu(tanda dan gejala klinis sesuai usia)
MENINGITIS
,) Manifestasi -linis
.#(#)
#. ;ktivitas D istirahat , Malaise, aktivitas terbatas, ataksia, kelumpuhan,
gerakan involunter, kelemahan, hipotonia
!. Sirkulasi E4i&ayat endokarditis, abses otak, 2- <, nadi F, tekanan nadi berat,
takikardi dan disritmia pada fase akut
). Eliminasi E ;danya inkontinensia atau retensi urin
5. Makanan D cairan E ;nore3ia, kesulitan menelan, muntah, turgor kulit jelek,
mukosa kering
6. (igiene, 2idak mampu mera&at diri
7. .eurosensori, Sakit kepala, parsetesia, kehilangan sensasi,
G(iperalgesiaHmeningkatnya rasa nyeri, kejang, gangguan penglihatan,
diplopia, fotofobia, ketulian, halusinasi penciuman, kehilangan memori, sulit
mengambil keputusan, afasia, pupil anisokor, hemiparese, hemiplegia,
tandaH+rudinskiHpositif, rigiditas nukal, refleks babinski posistif, refkleks
abdominal menurun, refleks kremasterik hilang pada laki-laki
I. .yeri D kenyamanan, Sakit kepala hebat, kaku kuduk, nyeri gerakan okuler,
fotosensitivitas, nyeri tenggorokan, gelisah, mengaduhDmengeluh
J. 0ernafasan, 4i&ayat infeksi sinus atau paru, nafas <, letargi dan gelisah
-&(s(s /!erdasarkan (sia)
a. .eonatus
#) >ejala tidak khas
!) 0anak (K)
)) ;nak tampak malas, lemah, tidak mau minum, muntah dan kesadaran
menurun.
5) *bun-ubun besar kadang kadang cembung.
6) 0ernafasan tidak teratur.
b. ;nak *mur ! +ulan Sampai -engan ! 2ahun yaitu,
#) >ambaran klasik (-).
!) (anya panas, muntah, gelisah, kejang berulang.
)) /adang-kadang G(igh 0itched EryH.
c. ;nak *mur :ebih ! 2ahun
#) 0anas, menggigil, muntah, nyeri kepala.
!) /ejang
)) >angguan kesadaran.
5)2anda-tanda rangsang meninggal, kaku kuduk, tanda brudinskiC
kernig (K).
0) +e#eriksaan Diagnostik
+e#eriksaan rangsangan #eningeal1
#. 0emeriksaan kaku kuduk.
0asien berbaring telentang dan dilakukan pergerakan pasif berupa fleksi dan
rotasi kepala. 2anda kaku kuduk (K) bila didapatkan kekakuan dan tahanan pada
pergerakan fleksi kepala disertai rasa nyeri dan spasme otot. -agu tidak dapat
disentuh ke dada dan juga didapatkan ahanan pada hperekstensi dan rotasi kepala.
!. 0emeiksaan tanda /ernig.
0asien berbaring telentang, tangan diangkat dan dilakukan fleksi pada sendi
panggul kemudian ekstensi tungkai ba&ah pada sendi lutut sejauh mungkin tanpa
rasa nyeri. 2anda kernig (K) bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut #)6
derajat (kaki tidak dapat diekstensikan sempurna) disertai spasme otot paha
biasanya diikuti rasa nyeri
). 0emeriksaaan tanda +rudinski.
0asien berbaring telentang dan pemeriksaan meletakkan tangan kirinya diba&ah
kepala dan tanagan kanan d atas dada pasien kemudian dilakukan fleksi kepala
dengan cepat kearah dada sejauh mungkin. 2anda brudinski (K) bila pada
pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada leher.
+e#eriksaan .#(#
#. ;nalisis %SS dari fungsi lumbal ,
a) Meningitis bakterial, tekanan meningkat, cairan keruhDberkabut, jumlah sel
darah putih dan protein meningkat glukosa meningkat, kultur positip terhadap
beberapa jenis bakteri.
b ) Meningitis virus , tekanan bervariasi, cairan %SS biasanya jernih, sel darah
putih meningkat, glukosa dan protein biasanya normal, kultur biasanya
negatif, kultur virus biasanya dengan prosedur khusus
!. >lukosa serum , meningkat ( meningitis )
). :-( serum , meningkat ( meningitis bakteri )
5. Sel darah putih , sedikit meningkat dengan peningkatan neutrofil (infeksi bakteri)
6. Elektrolit darah , ;bnormal
7. ES4D:E- , meningkat pada meningitis
I. /ultur darahD hidungD tenggorokanD urine , dapat mengindikasikan daerah pusat
infeksi atau mengindikasikan tipe penyebab infeksi
J. M49D skan %2 , dapat membantu dalam melokalisasi lesi, melihat ukuranDletak
ventrikelE hematom daerah serebral, hemoragik atau tumor
'. 4onsen dadaDkepalaD sinus E mungkin ada indikasi sumber infeksi intra kranial.
#". 0%4, untuk mendeteksi adanya infeksi meningitis meningokokkus.
##. 0emeriksaan cairan serebrospinal ,Aarna dan jernih terdapat pleocytosis
berkisar antara 6"-!"" sel dengan dominasi sel limfosit. 0rotein agak meningkat
sedangkan glucose dalam batas normal.
#!. 0emeriksaan EE> , Memperlihatkan proses inflamasi yang difuse GbilateralH
dengan aktivitas rendah.
). 0emeriksaan virus , -itemukan virus pada %.S didapatkan kenaikan titer
antibody yang spesifik terhadap virus penyebab.
2) +enatalaksanaan Medis
Far#akologis)
a. @bat anti inflamasi ,
#) Meningitis tuberkulosa ,
a) 9soniaid #" L !" mgDkgD!5 jam oral, ! kali sehari maksimal 6""gr
selama # M tahun.
b) 4ifamfisin #" L #6 mgDkgD !5 jam oral, # kali sehari selama # tahun.
c) Streptomisin sulfat !" L 5" mgDkgD!5 jam sampai # minggu, # L ! kali sehari,
selama ) bulan.
!) Meningitis bacterial, umur N ! bulan ,
a) Sefalosporin generasi ke )
b) ampisilina #6" L !"" mg (5"" gr)DkgD!5 jam 91, 5 L 7 kali sehari.
c) /oloramfenikol 6" mgDkgD!5 jam 91 5 kali sehari.
)) Meningitis bacterial, umur O ! bulan ,
a) ;mpisilina #6"-!"" mg (5"" mg)DkgD!5 jam 91 5-7 kali sehari.
b) Sefalosforin generasi ke ).
b. 0engobatan simtomatis ,
#)-iaepam 91 , ".! L ".6 mgDkgDdosis, atau rectal ".5 L ".7DmgDkgDdosis kemudian
klien dilanjutkan dengan.
!) $enitoin 6 mgDkgD!5 jam, ) kali sehari.
)) 2urunkan panas ,
a) ;ntipiretika , parasetamol atau salisilat #" mgDkgDdosis.
b) /ompres air 0;M atau es.
c. 0engobatan suportif ,
#) %airan intravena.
!) Pat asam, usahakan agar konsitrasi @! berkisar antara )" L 6"Q.
+era3atan)
a. 0ada &aktu kejang
#) :onggarkan pakaian, bila perlu dibuka.
!) (isap lender
)) /osongkan lambung untuk menghindari muntah dan aspirasi.
5) (indarkan penderita dari rodapaksa (misalnya jatuh).
b. +ila penderita tidak sadar lama.
#) +eri makanan melalui sonda.
!) %egah dekubitus dan pnemunia ortostatik dengan merubah posisi penderita
sesering mungkin.
)) %egah kekeringan kornea dengan boor &ater atau saleb antibiotika.
c. 0ada inkontinensia urine lakukan katerisasi.
0ada inkontinensia alvi lakukan lavement.
d. 0emantauan ketat.
#) 2ekanan darah
!) 4espirasi
)) .adi
5) 0roduksi air kemih
6) $aal hemostasis untuk mengetahui secara dini adanya -9%.
4) -o#%likasi )
-apat terjadi ,
- ;kut ,
a) Edema otak.
b) S9;-(.
c) Status konvulsi.
- /ronik , %erebral palsy. Epilepsy. >angguan visus dan pendengaran.
5) As(&an -e%era3atan
;. pengkajian
-ata-data yang di identifikasikan masalah kesehatan yang dihadapi penderita,
meliputi ,
a. +iodata.
Merupakan identitas klien meliputi , nama, umur, jenis kelamin, agama, suku
bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit, nomor register, tanggal pengkajian
dan diagnosa medis.
9dentitas ini digunakan untuk membedakan klien satu dengan yang lain. 8enis
kelamin, umur dan alamat dan kotor dapat mempercepat atau memperberat
keadaan penyakit infeksi.
b. /eluhan utama.
Merupakan kebutuhan yang mendorong penderita untuk masuk 4S. keluhan
utama pada penderita encephalitis yaitu sakit kepala, kaku kuduk, gangguan
kesadaran, demam dan kejang.
c. 4i&ayat penyakit sekarang.
Merupakan ri&ayat klien saat ini yang meliputi keluhan, sifat dan hebatnya
keluhan, mulai timbul atau kekambuhan dari penyakit yang pernah dialami
sebelumnya. +iasanya pada masa prodromal berlangsung antara #-5 hari
ditandai dengan demam,s akit kepala, pusing, muntah, nyeri tenggorokan,
malaise, nyeri ekstrimitas dan pucat. /emudian diikuti tanda ensefalitis yang
berat ringannya tergantung dari distribusi dan luas lesi pada neuron. >ejala
terebut berupa gelisah, irritable, screaning attack, perubahan perilaku, gangguan
kesadaran dan kejang kadang-kadang disertai tanda neurologis fokal berupa
afasia, hemiparesis, hemiplegia, ataksia dan paralisi saraf otak.
d. 4i&ayat kehamilan dan kelahiran.
-alam hal ini yang dikaji meliputi ri&ayat prenatal, natal dan post natal.
-alam ri&ayat prenatal perlu diketahui penyakit apa saja yang pernah diderita
oleh ibu terutama penyakit infeksi. 4i&ayat natal perlu diketahui apakah bayi
lahi rdalam usia kehamilan aterm atau tidak karena mempengaruhi system
kekebalan terhadap penyakit pada anak. 2rauma persalinan juga mempengaruhi
timbulnya penyakit contohnya aspirasi ketuban untuk anak. 4i&ayat post natal
diperlukan untuk mengetahui keadaan anak setelah lahir.
%ontoh , ++:4, apgar score, yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya.
e. 4i&ayat penyakit yang lalu.
/ontak atau hubungan dengan kasus-kasus meningitis akan meningkatkan
kemungkinan terjdinya peradangan atau infeksi pada jaringan otak (8.>. %husid,
#'')). 9munisasi perlu dikaji untuk mengetahui bagaimana kekebalan tubuh
anak. ;lergi pada anak perlu diketahui untuk dihindarkan karena dapat
memperburuk keadaan.
f. 4i&ayat kesehatan keluarga.
Merupakan gambaran kesehatan keluarga, apakah ada kaitannya dengan
penyakit yang dideritanya. 0ada keadaan ini status kesehatan keluarga perlu
diketahui, apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular yang
ada hubungannya dengan penyakit yang dialami oleh klien (Soemarno marram,
#'J)).
g. 4i&ayat social.
:ingkungan dan keluarga anak sangat mendukung terhdap pertumbuhan dan
perkembangan anak. 0erjalanan klinik dari penyakit sehingga mengganggu
status mental, perilaku dan kepribadian. 0era&at dituntut mengkaji status klien
ataukeluarga agar dapat memprioritaskan maslaah kepera&atnnya.(9gnatavicius
dan +ayne, #''#).
h. /ebutuhan dasar (aktfitas sehari-hari).
0ada penderita ensepalitis sering terjadi gangguan pada kebiasaan sehari-hari
antara lain , gangguan pemenuahan kebutuhan nutrisi karena mual muntah,
hipermetabolik akibat proses infeksi dan peningkatan tekanan intrakranial. 0ola
istirahat pada penderita sering kejang, hal ini sangat mempengaruhi penderita.
0ola kebersihan diri harus dilakukan di atas tempat tidur karena penderita lemah
atau tidak sadar dan cenderung tergantung pada orang lain perilaku bermain
perlu diketahui jika ada perubahan untuk mengetahui akibat hospitalisasi pada
anak.
i. 0emeriksaan fisik.
0ada klien ensephalistis pemeriksaan fisik lebih difokuskan pad apemeriksaan
neurologis. 4uang lingkup pengkajian fisik kepera&atan secara umum meliputi ,
#. /eadaan umum.
0enderita biasanya keadaan umumnya lemah karena mengalami perubahan
atau penurunan tingkat kesadaran. >angguan tingkat kesadaran dapat
disebabkan oleh gangguan metabolisme dan difusi serebral yang berkaitan
dengan kegagalan neural akibat prosses peradangan otak.
!. >angguan system pernafasan.
0erubahan-perubahan akibat peningkatan tekanan intra cranial menyebabakan
kompresi pada batang otak yang menyebabkan pernafasan tidak teratur.
;pabila tekanan intrakranial sampai pada batas fatal akan terjadi paralisa otot
pernafasan ($. Sri Susilaningsih, #''5).
). >angguan system kardiovaskuler.
;danya kompresi pada pusat vasomotor menyebabkan terjadi iskemik pada
daerah tersebut, hal ini akan merangsaang vasokonstriktor dan menyebabkan
tekanan darah meningkat. 2ekanan pada pusat vasomotor menyebabkan
meningkatnya transmitter rangsang parasimpatis ke jantung.
5. >angguan system gastrointestinal.
0enderita akan merasa mual dan muntah karena peningkatan tekanan
intrakranial yang menstimulasi hipotalamus anterior dan nervus vagus
sehingga meningkatkan sekresi asam lambung. -apat pula terjd diare akibat
terjadi peradangan sehingga terjadi hipermetabolisme ($. Sri Susilanigsih,
#''5).
j. 0ertumbuhan dan perkembangan.
0ada setiap anak yang mengalami penyakit yang sifatnya kronuis atau
mengalami hospitalisasi yang lama, kemungkinan terjadinya gangguan
pertumbuhan dan perkembangan sangat besar. (al ini disebabkan pada keadaan
sakit fungsi tubuh menurun termasuk fungsi social anak. 2ahun-tahun pertama
pada anak merupakan Gtahun emasH untuk kehidupannya. >angguan atau
keterlambatan yang terjadi saat ini harus diatasi untuk mencapai tugas Ltugas
pertumbuhan selanjutnya. 0engkajian pertumbuhna dan perkembangan anak ini
menjadi penting sebagai langkah a&al penanganan dan antisipasi. 0engkajian
dapat dilakukan dengan menggunakan format --S2.
61 Diagnosa -e%era3atan
1. Kekurangan volue cairan!
Tu"uan! kekurangan volue cairan akan teratasi# di $uktikan dengan
kesei$angan cairan# elktrolit# asa $asa hidrasi adekuat# status nutrisi
adekuat.
Kriteria %asil! terpenuhinya ke$utuhan cairan oral dan & intravena yang#
adekuat enapilkan hidrasi yang $aik 'e$ran ukosa le$a$(.
)ntervensi *asionalisasi +valuasi
Mandiri!
- Ka"i TT,
- Ka"i turgor kulit
klien
- %itung "ulah
cairan yang
asuk dan
keluar
- Tekankan cairan
sedikitnya 2-..
l&hari atau
sesuai kondisi
- Takikardi enun"ukkan kurang
cairan sisteik.
- )ndikator langsung keadekuatan
volue cairan
- Me$erikan in/orasi tentang
keadaan cairan tu$uh secara uu
untuk epertahankannya tetap
sei$ang.
- 0eenuhan ke$utuhan dasar cairan#
enurunkan resiko dehidrasi.
1pakah volue cairan
tu$uh klien telah
tercukupi secara
adekuat2
individual
Kola$orasi!
- Monitor kadar
elektrolit "ika
diindikasikan
- 0e$erian
cairan ),
- Beri o$at sesuai
indikasi isal
antipiretik#
antieetik.
-+lektrolit khususnya potassiu dan
sodiu dapat $erkurang "ika klien
diuretik.
-Meper$aiki kekurangan cairan
-Berguna enurunkan kehilangan
cairan.
2. 3yeri 1kut
Tu"uan! enun"ukkan tingkat nyeri di $uktikan dengan indikator $erikut!
ekspresi nyeri lisan atau pada 4a"ah# posisi tu$uh elindungi# kegelisahan atu
ketegangan otot# peru$ahan dala kecepatan perna/asan# denyut "antung atau
tekanan darah.
Kriteria hasil! elaporkan nyeri hilang& terkontrol# enun"ukkan postur rilieks
dan apu tidur& istirahat dengan tepat.
)ntervensi *asionalisasi +valuasi
Mandiri!
- Berikan
lingkungan yang
tenang# ruangan
agak gelap sesuai
indikasi.
- Tingkatkan tirah
$aring#$antulah
ke$utuhan
pera4atan diri
yang penting.
- 5etakkan kantung
es pada kepala#
pakaian dingin
- Menurunkan reaksi terhadap
stiulasi dari luar atau sensitivitas
pada cahaya dan eningkatkan
istirahat atau relaksasi
- Menurunkan gerakan yang dapat
eningkatkan nyeri
- Meningkatkan vasokonstriksi#
enupulkan resepsi sensori
yang selan"utnya akan
1pakah nyeri klien
telah hilang2
diatas ata
- Dukung untuk
eneukan posisi
yang nyaan#
seperti kepala
agak tinggi sedikit
pada eningitis.
- Berikan latihan
rentang gerak
akti/&pasi/ secara
tepat dan asase
otot daerah leher&
$ahu.
enurunkan nyeri.
- Menurunkan iritasi eningeal#
resultan ketidaknyaanan le$ih
lan"ut.
- Dapat e$antu erelaksasikan
ketegangan otot yag
eningkatkan reduksi nyeri.
Kola$orasi!
- Berikan analgetik#
seperti
asetaino/en#
kodein
- Mungkin di perlukan untuk
enghilangkan nyeri yang $erat#
catatan: 3arkotik ungkin
erupakan kontraindikasi
sehingga eni$ulkan
ketidakakuratan dala
peeriksaan neurologis
6. %iperteria
Tu"uan!pasien akan enun"ukkan teroregulasi di $uktikan dengan indikator
s$$!suhu kulit dala rentang yang diharapkan '67#8
.
C-68#7
o
C(# 3adi dan
perna/asan dala rentang yang di harapkan'3adi!9.-1..&nt# **! 19-
2.&nt(.# peru$ahan 4arna kulit tidak ada# elaporkan tanda:ge"ala dini
hiperteria.
)ntervensi *asionalisasi +valuasi
Mandiri!
- 0antau suhu tu$uh
inial 2 "a
sesuai ke$utuhan.
- 0antau TT,
- Mencapai dan & epertahankan
suhu tu$uh dala rentang noral
yaitu! '67#8
.
C-68#7
o
C(
- 0engupulan dan analisis data
kardiovaskuler# respirasi# suhu
tu$uh# untuk enentukan dan
1pakah suhu tu$uh
klien telah encapai
rentang noral
'67#8
.
C-68#7
o
C(2
- ;unakan atras
dingin:andi air
hangat.
encegah koplikasi.
- Mengatasi gangguan suhu tu$uh
sesuai ke$utuhan.
Kola$orasi!
- Berikan
antipiretik
- Menurunkan suhu tu$uh yang
a$noral.
<. 0enurunan Kapasitas adapti/ intracranial.
Tu"uan! enun"ukkan status neurologis di tun"ukkan dengan indikator se$agai
$erikut!ukuran reakti/itas pupil# aktivitas ke"ang tidak ada# sakit kepala tidak
ada.
Kriteria %asil ! tekanan intracranial akan sta$il dengan se$anyak epat
episode atau kurang# $entuk gelo$ang tidak noral dala 2< "a. Tekanan
per/usi sere$ral akan en"adi =8.hg'pada orang de4asa(
)ntervensi *asionalisasi +valuasi
Mandiri!
- pantau tekanan
intracranial dan
tekanan per/usi
sere$ral secara
kontinyu'periksa kaku
kuduk(
- 0antau status
neurologis pada
interval yang teratur.
Misalnya! TT,#
kesadaran dll.
- Monitor hasil
la$oratoriu sesuai
dengan indikasi
seperti 5+D dan
prothro$in
- 0engukuran dan interpretasi data
klien untuk engatur tekanan
intracranial
- 0engupulan dan analisis data
pasien untuk encegah atau
einialkan koplikasi
neurologis.
- Me$antu e$erikan in/orasi
tentang e/ektivitas pe$erian o$at
1pakah tekanan
intracranial klien telah
sta$il2
Kola$orasi!
- Berikan antipiretik#
contohnya
-Mengurangi dea
asetaino/en.
- Berikan steroid
seperti
de>taethosan#
ethylprednisolon.
-Menurunkan in/laasi dan
enurunkan ede "aringan
-. De/isiensi pengetahuan
Tu"uan! enun"ukkan pengetahuan proses penyakit yang di tandai dengan
klien apu eahai in/orasi yang $erhu$ungan dengan proses
ti$ulnya penyakit secara khusus.
Kriteria hasil! engungkapkan peahaan tentang kondisi& proses penyakit
dan pengo$atan.
)ntervensi *asionalisasi +valuasi
Mandiri
- Berikan in/orasi
dala $entuk yang
singkat dan
sederhana.
- Diskusikan
engenai
keungkinan
proses
penye$uhan yang
laa.
- Diskusikan
pencegahan proses
penyakit yang
sesuai dengan
ke$utuhan.
- Berikan pen"elasan
ulang engenai
ti$ulnya tanda&
ge"ala yang
- Menurunnya rentang perhatian
pasien dapat enurunkan
keapuan untuk eneria&
eproses dan engingat&
enyipan in/orasi yang
di$erikan.
- 0roses penye$uhan dapat
$erlangsung dala $e$erapa
inggu& $ulan dan in/orasi yang
tepat engenai harapan dapat
enolong pasien untuk engatasi
ketidakapuannya dan "uga
eneria perasaan tidak nyaan
yang laa.
- Meningitis virus akut seringkali
$erhu$ungan dengan /aktor
penye$a$ sepert virus capak#
herpes.
- +valuasi dan intervensi a4al dapt
encegah ka$uhnya penyakit&
$erke$angnya koplikasi.
1pakah klien&
keluarga telah
engetahui dan
eahai in/orasi
tentang proses# ge"ala
dan 4aktu
penye$uhan
penyakit klien2
e$utuhkan
penanganan edis
segera# isal! ual&
untah# sakit
kepala yang
ka$uh lagi.
DAFTA +.STA-A
%or&in.8.eliabeth.!""J.Buku saku Patofisiologi.ed.3. 2erjemahan .ike
+.subekti.!""'.8akarta,E>%.
-oenges.E. Marilyn. #''). Rencana Asuhan Keperwatan.Ed.3. terjemahan.
Monica Ester dkk.#'''.8akarta,E>%
(erdman.(eather.2.!""'.Diagnosis Keperawatan ADA !"##$!"#%.
&erjemahan Made 'umarwati dkk.!"#".8akarta,E>%
8apardi,9skandar.!""!.Meningitis Meningokokkus.$akultas /edokteran bagian
bedah, $akultas /edokteran *S*.
:esmana,Murad.September--esember !"""-1ol.#', .o.). Epidemiologi(
patogenesis dan gam)aran klinis dari infeksi Meningokok. *urnal Kedokteran
+ni,.&risakti,+agian Mikrobiologi $akultas /edokteran *niversitas 2risakti.
Smelter %.S C +are +renda.(!"")). Brunner - 'uddarth.s &e/t)ook of Medical
'urgical ursing. #"th Edition. 0hiladelphia, :ippincott.
Ailkinson .M.8udith.!""". Buku 'aku Diagnosis Keperawatan dengan
01-21.ed.3. 2erjemahan Aidya&atidkk.!""7. 8akarta,E>%.

Anda mungkin juga menyukai