Anda di halaman 1dari 9

Stoikiometri : Penguraian KClO

3
I. Tujuan
1. Menghitung koefisien reaksi penguraian KClO
3
2. Menghitung volum molar gas oksigen dalam keadaan STP
3. Menghitung persentase O
2
dalam KClO
3

II. Tinjauan Pustaka
Cabang ilmu yang mempelajari atau membahas hubungan bobot antar unsure-
unsur dan senyawa dalam reaksi kimia baik dalam skala molekuler maupun dalam skala
eksperimental disebut stokiometri.(R.A Day,Jr.1999:295)
Dengan kata lain bisa dikatakan stoikiometri ialah bagian ilmu kimia yang
mempelajari hubungan kuantitatif antar zat didalam reaksi (antara zat-zat yang
bereaksi,maupun dengan hasil reaksi).Perihal nisbah bobot antar zat dalam reaksi dibahas
dalam stoikiometri sebuah istilah yunani.Stoikhein artinya unsur dan metrein artinya
mengukur.
Menentukan nisbah stoikiometri adalah nisbah bobot antar zat dalam
reaksi.Dengan memahami mol dan massa molar (gramaton dan grammolekul),kita mudah
menentukan nisbah ini.
Stoikiometri adalah hubungan antara bobot dengan reaksi-reaksi kimia yang
berarti mengukur unsur.Hal ini berguna untuk menentukan komponen senyawa dan
campuran.Ini merupakan dasar dari konsep mol untuk menyeimbangkan persamaan
reaksi.
Zat yang dihasilkan dari penguraian termal KClO
3
adalah zat KCl dan gas O
2
dengan menggunakan katalis MnO
2
:
2KClO
3 (s)

MnO2
2 KCl
(s)
+ 3O
2 (g)
Jumlah mol O
2
yang dibebaskan dapat dihitung dari hokum gas ideal,n = PV /
RT,sehingga diperlukan informasi tentang tekanan,volume dan suhu dari gas O
2.

Jika salah satu zat sudah diketahui molarnya maka mol zat-zat lain pada
persamaan reaksi tersebut dapat dicari dengan cara membandingkan koefisien :

Mol zat A = koefisien zat A X mol zat B
koefisien zat B
Pada tekanan cukup rendah dan suhu yang cukup tinggi semua gas ternyata
mematuhi hokum yang menyatakan hubungan antara volume gas dan tekanan suhu.
Volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi sesuai dengan koefisien reaksi masing-
masing gas tersebut.Volum gas-gas yang bereaksi dan volum gas-gas yang bereaksi
hasil,bila diukue pada tekanan dan suhu yang sama berbanding sebagai bilangan-bilangan
bulat dan sederhana,jadi pada gas-gas koefisien reaksi berfungsi ganda :
a. Mengetahui perbandingan mol
b. Mengetahui perbandingan volum
Hukum avogadroPada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang volumnya
sama,mengandung jumlah molekul yang sama pula.Maka gas-gas yang bervolum sama
akan mempunyai jumlah mol yang sama.(Irfan Anshory,1988 : 71-75)
Tekanan yang disebabkan oleh sebuah komponen partikel gas dalam mixture
dikenal sebagai tekanan persial.
Fenomena ini diambil dari teori kinetic yang dikemukakan oleh jhon Dalton
dalam teori atom modern,sebagaimana diketahui bahwa tekanan total di dalam sebuah
system adalah jumlah dari tekanan parsial dari setiap komponen gas :
P
total
= P
1
+ P
2
+ P
3
+
Tekanan juga dapat dihitung dengan menggunakan persen massa suatu gas dalam
atmosfir dikali tekanan standar.Misal O
2
di atmosfir 21 % maka tekanannya :
PO
2
= 0,21 x 760 atm = 160 atm (Leo J.Malone.1938 : 290-291)
Hukum gas V
P
T
Hukum Avogadro V n
Dikombinasikan ke satu relasi yang akan memperoleh volum gas V
P
T
n
Ini bias diubah ke sebuah kualitas dengan mengguanakan isi dari
kepropesional.Konstanta yang digunakan disini adalah R yang disebut konstanta
gas.Akan diperoleh hokum gas ideal
V =
P
nRT
atau PV = nRT (Leo J.Malone.1983 : 293)
Pada n Konstan dalam dua kondisi
P
1
V
1
= P
2
V
2

T
1
T
2
Mencari harga tetapan R pada STP 1 mol gas
n V T R
1 mol 22,414 273,15 K 1 atm
Harga ini dapat disubtitusikan ke dalam persamaan dan cari harga R
R =
Tn
VP
=
mol
atm
K 1
1
15 , 273
414 , 22

l
= 0,082057
Kmol
atm

l

Volum 1 mol gas pada STP adalah
P V = n R T
1 V = 1.0,08205.273
V = 22,4
Sehingga volum n mol zat adalah V = n x 22,4(Charles W.Keenam.1986 : 263-264)
Dengan mengingat banyaknya mol zat itu sama dengan massa dibagi massa
molekulnya maka persamaan gas ideal menjadi
P V = n R T dengan n =
mr
m

Sehingga PV =

mr
m
.R.T atau mr =
PV
mRT

Karena massa jenis p =
) (
) (
v volum
m massa
maka mr =
P
RT l

(Suharno Pikir.1989 : 11)

III. Pelaksanaan Percobaan
A.Alat dan Bahan yang digunakan
Timbangan Listrik Statif dan Klem
Tabung Reaksi Pyrex Labu Florent
Botol Timbang Gelas Ukur
Lampu Spritus Termometer
Klem Penjepit Sudip atau sendok zat
KClO
3
MnO
2
b. Cara Kerja
Persiapan Alat :
1. Dipasang alat-alat yang digunakan.
2. Sebelum dilakukan percobaan alat-alat dites terhadap kebocorannya.
3. Labu florent diisi dengan air hingga hampir penuh dan klem penjepit dibuka.
4. Selang karet bagian atas labu florent yang berhubungan dengan tabung reaksi
dilepas.Pipa kaca ditiup hingga selang karet terisi penuh dengan air sehingga air
akan mengalir dari labu kegelas kaca.
5. Selang karet dihubungkan kembali dengan pipa kaca pendek pada labu florent
selama air masih mengalir.
6. Jika tidak ada ada kebocoran selang karet dijepit dengan klem penjepit dan gelas
piala dikosongkan.
Cara Kerja :
1. Dalam keadaan bersih,kering dan kosong tabung reaksi pyrex 200 ml ditimbang
dengan menggunakan neraca timbang ketelitian 0,001 g.
2. KClO
3
ditimbang sekitar 0,2 gram dengan ketelitian 0,001 g dalam tabung reaksi
lalu ditambah MnO
2
.
3. KClO
3
dihomogenkan dengan MnO
2
. dalam tabung reaksi.
4. Dipasang tabung reaksi yang berisi KClO
3
dan MnO
2
menggantikan tabung reaksi
kosong pada alat yang telah disiapkan.
5. Dasar tabung reaksi dipanaskan dengan api spritus sekitar 1 menit dan buka klem
penjepit.
6. Dilanjutkan pemanasan hingga tidak ada lagi yang mengalir dari selang karet ke
gelas kimia(selama pengaliran tekanan dalam alat dan udara diusahakan sama
dengan mengatur tinggi permukaan air didalam labu dan gelas kimia).
7. Setelah tidak ada lagi air yang menetes (30 menit pemanasan) selang karet dijepit
kembali dan api dipadamkan.
8. Air dalam gelas kimia diukur volumenya dengan gelas ukur dan dicata suhu airnya.
9. Setelah tabung reaksi dingin,lepaskan tabung reaksi dan bersihkanlah dan timbang
kembali dengan ketelitian 0,001 g dan catat tekanan dan suhu udara di
laboratorium.

IV. Hasil dan Pembahasan
1.Hasil Pengamatan
Setelah melakukan percobaan hasil pengamatan yang didapat adalah :
a.Muncul gelembung-gelembung udara pada pipa penyalur
b. KClO
3
habis bereaksi dan MnO
2
masih tertinggal didalam tabung reaksi
c.Volume air dalam tabung eudiometer habis
d.Volume air dalam bezana bertambah
2.Pengamatan
No Data Kerja Ulangan I Ulangan II
1 Massa tabung pyrex + KClO
3
31,9 gram 31,9 gram
2 Massa tabung reaksi pyrex 31,6 gram 31,6 gram
3 Massa KClO
3
0,3 gram 0,3 gram
4 Massa KClO
3
+ MnO
2
0,4 gram 0,4 gram
5
Suhu air
C 27

C 27

6 Tekanan air 26,74 mmHg 26,74 mmHg
7 Tekanan udara 760 mmHg 760 mmHg
8
Volume air yang pindah
(bobot jenis H
2
O 1,00 g/ml)
68 ml 68 ml
9 Volume yang timbul 0,068 l 0,068 l
10
Massa tabung reaksi pyrex
dan perlengkapannya setelah
pemanasan
3,58 g 3,58 g




No Data Kerja
A.Koefisien reaksi penguraian KClO
3

1 Mol KClO
3
0,0016 mol
2 Mol MnO
2
0,0023 mol
3 Mol KCl 0,0016 mol
4 Persamaan reaksi penguraian KClO
3
2 KClO
3
2 KCl + 3 O
2


No Data Kerja
B.volume molar O
2
dan % dalam KClO
3

1 Tekanan dari O
2
kering 729,96 mmHg
2 Tekanan O
2
dalam STP 0,05184 mmHg
3 Mol O
2
yang timbul 0,0023 mol
4
Volum molar O
2
(1/mol) pada STP 39,63 l
mol
1

5
Volum molar rata-rata 19,84 l
mol
1

6 Persentase O
3
dalam KClO
3
35 %

3.Perhitungan
A.Data kerja
1. mol KClO
3
= gram / Mr = 0,2 / 122 = 0,0016 mol
2. mol MnO
2
= gram / Mr = 0,2 / 86,9 = 0,0023 mol
3. mol KCl = gram / Mr = 2/2 x KClO
3
= 2/2 x 0,0016 = 0,0016 mol
4. Persamaan reaksi penguraian KClO
3
2 KClO
3
2 KCl + 3 O
2

B.Data Kerja
1.Tekanan dari O
2
kering
P O
2
= P udara P air
= 760 mmHg 30,04 mmHg
= 729,96 mmHg
2.Volume O
2
pada STP
V O
2
= V O
2
x
mmHg
mmHg
PO
760
2
x
) (
273
2 K TO

= 0,06 x
760
96 , 729
x
302
273
= 0,05184
3.mol O
2
yang timbul = massa sebelum timbul reaksi pyrex + KClO
3

dipanaskan massa tabung reaksi pyrex dan perlengkannya = 32,07-32
= 0,07 gram.Mol O
2
= gram / Mr =0,07 / 32 = 0,023 mol
4.Volume molar O
2
(1/mol) pada STP
Volume molar O
2
=
padaSTP
nO
VO
2
2
n O
2
= volume O
2
yg timbul x O
2
= 0,061 x 0,00218 = 0,001308 maka
V molar O
2
=
001308 , 0
05184 , 0
=39,63 L
mol
1


5.Volume molar rata-rata O
2
(1/mol) pada STP :
Volume molar rata-rata O
2
=
padaSTP
Vmolar
padaSTP
VO
2
2
+

=
2
63 , 39 05184 , 0 +

= 19,84 L
mol
1

6.% O
2
dalam KClO
3
% O
2
=
KClO
O
massa
massa
3
2 x 100%
=
2 , 0
07 , 0
x 100 %
= 35 %
4.Pembahasan
a.Gelembung-gelembung udara yang dihasilkan dalam penguraian KClO
3
diperk
irakan gas O
2
yang mana keadaan airnya mengalami pengurangan pada tabung
reaksi setelah homogen KClO
3
dan MnO
2
dipanaskan.
b.Dari reaksi diketahui bahwa MnO
2
tidak ikut bereaksi hal ini disebabkan
karena MnO
2
bertindak sebagai katalisator,katalisator adalah suatu zat yg dapat
mempercepat reaksi atau memperlambat laju reaksi tetapi tidak ikut
bereaksi.Hal ini dapat dibuktikan karena didalam tabung reaksi masih tersisa zat
yang berwarna hitam,zat ini merupakan senyawa MnO
2
.
c.Dari O
2
yg dihasilkan (mol O
2
diperkirakan tidak seluruh unsur O
2
yg terdapat
dalam KClO
3
dibebaskan (dilihat dari koefisien).
d.Volume O
2
yg dihasilkan diukur dengan cara pemindahan air.Air dipindahkan
dari tabung iudiometer bejana oleh tekanan O
2
,pada akhirnya reaksi volume air
dalam gas kimia sama dengan volume O
2
dalam labu.
Persamaan Reaksi = 2 KClO
3

>
MnO2 2 KCl + 3 O
2
Dalam melakukan percobaan penguraian KClO
3
untuk mendapatkan Mr dan O
2

maka digunakan gas ideal yaitu PV = n R T jadi Mr O
2
= 95,38.
Dalam percobaan yg dilakukan terjadi kesalahan-kesalahan dalam melakukan
percobaan tersebut.Kesalahan-kesalahan yaitu :
Kesalahan dari praktikan dalam melihat atau menggunakan alat.
Ketidakpasan alat-alat yg digunakan dari laboratorium dalam melakukan
percobaan.
Kesalahan dalam mengguanakan peralatan-peralatan di laboratorium kimia dasar
sehingga dalam melakukan praktikum dengan serius dan tidak melakukan
kesalahan sehingga menghasilkan pembahasan yg baik.

V.Kesimpulan
1.Dalam menentukan koefisien reaksi penguraian KClO
3
menghasilkan gas O
2
dan zat
padat KCl dengan menggunakan katalis MnO
2
.
2.Dalam reaksi penguraian KClO
3
bertindak sebagai katalisator adalahMnO
2
.
3.Tidak seluruh O
2
dalam senyawaKClO
3
dibebaskan dalam reaksi KClO
3
4.Volume air dalam gelas kimia 1 Liter sama dengan volum O
2
dalam tabung iudiometer.
Daftar Pustaka

Anshory,Irfan.1988.Penuntun Pelajaran Kimia.Untuk SMA Kelas 1.Bandung :
Gama Exact
Jr,R A Day.1999.Analisis Kimia Kauntitatif.Edisi kelima.Jakarta : Erlangga.
Keenam,Charles W.1986.Kimia untuk Universitas.Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai