Anda di halaman 1dari 4

Klasifikasi Resorpsi Akar

Resorpsi akar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu resorpsi akar internal yang dimulai dari
pulpa, dan resorpsi akar eksternal yang dimulai dari luar gigi.
2.2.1 Resorpsi Internal
Resorpsi internal diduga terjadi akibat pulpitis kronis. Tronstad (1988) berpendapat adanya
jaringan nekrotik menyebabkan resorpsi internal menjadi progresif. ada kebanyakan kasus,
kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit se!ingga "enderung !anya dapat didiagnosa se#aktu
pemeriksaan radiografi rutin. ulpitis kronis dapat terjadi akibat trauma , karies atau prosedur
iatrogenik seperti preparasi gigi yang sala!, ataupun idiopatik. Resorpsi internal jarang terjadi,
namun dapat mun"ul pada setiap gigi, baik gigi yang tela! direstorasi ataupun gigi yang bebas
karies. $efeknya bisa terdapat di mana saja di dalam saluran akar. %ila !al tersebut terjadi pada
ruang pulpa, dinamakan &pink spot& karena pulpa yang membesar terli!at melalui ma!kota.
Resorpi internal biasanya berjalan lambat. 'amun bila tidak dira#at, maka lesi akan menjadi
progresif dan menyebabkan perforasi dinding saluran akar se!ingga pulpa menjadi mati.
eng!an"uran dentin yang para! dapat menyebabkan gigi fraktur. era#atan untuk resorpsi
internal tanpa perforasi adala! dengan pera#atan saluran akar. (asus ini memiliki prognosis
yang baik dan resorpsi tidak akan terjadi lagi.
2.2.2 Resorpsi )ksternal
Resorpsi akar dapat disebabkan ole! beberapa !al, baik umum maupun lokal. *danya peruba!an
keseimbangan antara osteoblas dan osteoklas pada ligamen periodontal dapat meng!asilkan
sementum tamba!an pada permukaan akar (!ipersementosis) atau menyebabkan !ilangnya
sementum bersama dengan dentin, yang dinamakan resorpsi eksternal. Resorpsi dapat dida!ului
ole! peningkatan suplai dara! ke suatu daera! yang berdekatan dengan permukaan akar. roses
inflamasi mungkin disebabkan ole! infeksi, kerusakan jaringan pada ligamen periodontal, atau
gingi+itis !iperplastik pas"a trauma dan epulis. ,steoklas diduga berasal dari deri+at monosit
dara!. Inflamasi meningkatkan permeabilitas dari pembulu! dara!, se!ingga memungkinkan
pelepasan monosit yang akan bergerak ke tulang atau permukaan akar yang "edera. enyebab
lain dari resorpsi meliputi tekanan, ba!an kimia, penyakit sistemik dan gangguan endokrin.
-enurut Tronstad, resorpsi akar eksternal dapat dibagi menjadi enam jenis.
2.2.2.1 Resorpsi ermukaan
Resorpsi permukaan merupakan temuan patologis yang umum terjadi pada permukaan akar.
*kti+itas osteoklas merupakan respon ter!adap injuri pada ligamen periodontal atau sementum.
Resorpsi permukaan biasanya dapat dili!at melalui ."anning )le"tron -i"ros"opy (.)-).
ermukaan akar menunjukkan resorption la"unae superfisial (/ambar 2). (ondisi ini dapat
mengalami perbaikan spontan berupa pembentukan sementum baru.
2.2.2.2 Resorpsi *kibat Inflamasi
Resorpsi akibat inflamasi diduga terjadi karena infeksi jaringan pulpa. $aera! yang terinfeksi
biasanya berada di sekitar foramen apikal dan "analis lateralis. .ementum, dentin, dan jaringan
periodontal yang berdekatan juga dapat terlibat. ada pemeriksaan radiografi terli!at adanya
radiolusen pada daera! tersebut. .aluran akar dan tubulus dentin terinfeksi dan nekrosis, serta
respon inflamatori dengan akti+itas osteoklas terjadi di dentin dan tulang. ertamba!an akti+itas
osteoklas yang berada di dentin pada sebela! kanan menunjukkan pengaru! bakteri yang berada
di tubulus dentin.
2.2.2.0 Resorpsi enggantian
Resorpsi penggantian (/ambar 1) biasanya terjadi pada trauma yang berat. Resorpsi penggantian
sering terjadi setela! replantasi, terutama bila replantasi terlambat dilakukan. 2edera pada
permukaan akar biasanya berat, se!ingga penyembu!an dengan sementum tidak dapat terjadi,
yang menyebabkan kontak langsung antara tulang al+eolar dan permukaan akar. roses ini dapat
bersifat re+ersibel apabila permukaan akar yang terlibat kurang dari 234. (arena osteoklas
berkontak langsung dengan dentin, maka resorpsi dapat terus berlangsung tanpa stimulasi !ingga
tulang al+eolar mengggantikan dentin. Istila! ankylosis dapat digunakan pada kasus ini karena
tulang al+eolar melekat langsung ke dentin..e"ara radiografis, ruang ligamen periodontal tidak
akan terli!at karena penggabungan tulang dengan dentin. ada kasus ini, saluran akar !arus
diobturasi untuk men"ega! resorpsi akar akibat infeksi pulpa.
2.2.2.1 Resorpsi *kibat Tekanan
Tekanan pada akar gigi dapat menyebabkan resorpsi yang merusak jaringan ikat diantara dua
permukaan. Tekanan dapat disebabkan ole! gigi yang erupsi atau impaksi, pergerakan ortodonti,
trauma karena oklusi, atau jaringan patologis seperti kista atau neoplasma. Resorpsi akibat
tekanan, misalnya akibat pera#atan ortodonti dapat terjadi pada apeks gigi , dengan "edera
berasal dari tekanan pada sepertiga apeks se#aktu menggerakkan gigi. *kibatnya dapat terjadi
pemendekkan akar gigi. Rangsangan ter!adap akti+itas osteoklas di apeks akibat tekanan
berlebi!an selama pera#atan ortodonti dapat menyebabkan terjadinya resorpsi akar. ,steoklas
dapat meluas sampai ke dentin dan mengenai tubulus dentin tanpa adanya bakteri. -enurut
'e#man, gigi yang paling sering mengalami resorpsi akibat tekanan adala! gigi insisi+us karena
gigi insisi+us lebi! sering digerakkan. Tekanan yang diberikan dapat membangkitkan pelepasan
sel5sel monosit dan pembentukan osteoklas se!ingga terjadi resorpsi. *pabila penyebab tekanan
di!ilangkan, maka resorpsi dapat di!entikan.

2.2.2.6 Resorpsi .istemik
Resorpsi sistemik adala! resorpsi yang diakibatkan adanya gangguan sistemik. 7enis ini dapat
terjadi pada sejumla! penyakit dan gangguan endokrin, seperti 8 aget9s disease, "al"inosis,
/au"!er9s disease dan Turner9s syndrome. .elain itu, resorpsi ini dapat terjadi pada pasien yang
menjalani terapi radiasi.
2.2.2.: Resorpsi Idiopatik
)tiologi resorpsi akar idiopatik sampai saat ini masi! belum diketa!ui se"ara jelas. ada
beberapa kasus dapat terjadi resorpsi akar yang penyebabnya bukan karena faktor sistemik
maupun lokal . Resorpsi ini dapat terjadi pada satu gigi maupun beberapa gigi. ;aju resorpsi
ber+ariasi dari lambat (berta!un5ta!un), sampai "epat dan agresif (beberapa bulan) yang
melibatkan sejumla! besar kerusakan jaringan. ;etak dan bentuk defek resorpsi juga ber+ariasi.
Resorpsi idiopatik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu resorpsi apikal dan resorpsi ser+ikal.
Resorpsi apikal biasanya lambat dan dapat ber!enti se"ara spontan, yang mungkin akan
mempengaru!i satu atau beberapa gigi, dengan pemendekan akar se"ara berta!ap, dan apeks gigi
tetap bulat. .edangkan resorpsi ser+ikal terdapat pada bagian ser+ikal gigi. $efek dapat melebar
dan berbentuk lekukan dangkal (/ambar <). Tipe ini dapat juga disebut sebagai resorpsi perifer ,
resorpsi tersembunyi, pseudo pink spot, atau ekstrakanal in+asif. $efek dapat juga dijumpai pada
permukaan eksternal gigi yang kemudian berlanjut ke dentin berupa ramifikasi. =al ini tidak
mempengaru!i dentin dan predentin pada sekitar pulpa. Resorpsi tipe ini sering dianggap keliru
sebagai resorpsi internal. Resorpsi ser+ikal dapat disebabkan ole! inflamasi kronis ligamen
periodontal atau trauma. Resorpsi ser+ikal paling baik ditangani dengan pembeda!an dan
pembuangan jaringan granulasi. $efek tersebut lalu dibentuk untuk direstorasi. >sia rata5rata
pasien yang mengalami resorpsi idiopatik pada #anita adala! berusia 02 ta!un, sedangkan laki5
laki berusia 11 ta!un. Resorpsi idiopatik lebi! sering terjadi pada perempuan daripada laki5laki.
Resorpsi akar idiopatik yang terdapat pada beberapa gigi biasanya asimptomatik. Resorpsi ini
biasanya dapat diketa!ui dari foto radiografi. %eberapa pasien mengelu!kan tambalan longgar,
restorasi lepas, goyangnya gigi, dan juga nyeri yang ber!ubungan dengan gigi dan jaringan
sekitarnya, namun nyeri ter!adap perkusi dan palpasi bukan merupakan gejala a#al. enyebab
resorpsi ini tidak tunggal, melainkan berkaitan dengan kondisi lain seperti adanya inflamasi
periapikal, tumor atau kista, kekuatan mekanis yang berlebi!an atau reimplantasi gigi.

Anda mungkin juga menyukai