Anda di halaman 1dari 4

Makalah Agama Tentang Perilaku Terpuji Kelas X

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PERILAKU TERCELA
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita
rahmat, kesehatan, dan kesejahteraan, maka penulis bisa menyelesaikan makalah ini yang
berjudul PERILAKU TERCELA, dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
menjadikan referensi bagi pembaca makalah ini, sehingga pembaca lebih mengenal tentang
perilaku tercela yang dilarang oleh Allah SWT.
Makalah ini merupakan bagian dari tugas dan penilaian pendidikan agama islam sebelum
memasuki ulangan tengah semester. Semoga makalah ini dapat dijadikan referensi bagi pembaca
untuk mengetahui perilaku tercela. Sekian dan terima kasih.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Zaman modern merupakan zaman dimana manusia melakukan aktifitasnya sebebas
mungkin. Terkadang dari aktifitas yang dilakukan menimbulkan perilaku tercela.
Ketika perilaku tercela dilakukan, sadarkah manusia tersebut bahwa apa yang
dilakukannya adalah dosa. Tentu manusia tidak tahu, sebab manusia dililit oleh rasa khilaf,
sengaja atau tidak sengaja. Perilaku tercela tersebut diantaranya Hasud, Riya, Aniaya dan
diskriminasi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka dapat ditarik sebuah rumusan
masalah sebagai berikut :
Jelaskan definisi, contoh, dasar hukum, penyebab, serta dampak dari pada perilaku tercela yang
terdiri atas hasud, riya, aniaya, serta diskriminasi ?.
1.3. Tujuan
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang ada, terdapat tujuan dari makalah ini
yakni :
1.3.1. Mengetahui definisi dari perilaku tercela serta bagian-bagian dari perilaku tercela yang terdiri
dari hasud, riya, aniaya serta diskriminasi.
1.3.2. Dapat menyebutkan contoh, dasar hukum, dan dampak dari perilaku tercela yang terdiri atas
hasud, riya, aniaya serta diskriminasi.



BAB II
PEMBAHASAN
2.2. Riya
Riya adalah berbuat kebaikan/ibadah dengan maksud pamer kepada manusia agar orang
mengira dan memujinya sebagai orang yang baik atau gemar beribadah seperti shalat, puasa,
sedekah, dan sebagainya.
2.1.1. Contoh perilaku riya:
Orang yang riya berciri tiga, yakni apabila di hadapan orang dia giat tapi bila sendirian
dia malas, dan selalu ingin mendapat pujian dalam segala urusan. Sedangkan orang munafik ada
tiga tanda yakni apabila berbicara bohong, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia
berkhianat. (HR. Ibnu Babawih). Orang yang riya, maka amal perbuatannya sia-sia belaka.
2.1.2. Dasar hukum
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti
orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia [QS. Al-Baqarah: 264]
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai
dari shalatnya, yang berbuat karena riya [Al Maauun 4-6]
Riya membuat amal sia-sia sebagaimana syirik. (HR. Ar-Rabii)


Sesungguhnya riya adalah syirik yang kecil. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
2.2. Hasud
Hasud adalah sikap tidak senang terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain, dan
berusaha untuk menghancurkan kenikmatan tersebut dari orang lain.
2.2.1. Dasar hukum Hasud
Rasulullah bersabda :
Janganlah kamu saling mendeki, saling memutuskan hubungan, saling membenci dan
saling membelakangi tetapi jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara, sebagaimana yang telah
diperintahkan Allah kepadamu. (H.R. Bukhari dan Muslim).
2.2.3. Dampak dari perilaku Hasud
Dapat menimbulkan kerugian atau bencana, baik bagi pendengki maupun yang yang di dengki.
Dapat merusak mental (hati) pendengki itu sendiri, sehingga kehidupan merasa gelisah dan tidak
memperolah ketentraman.
Dapat merusak iman yang hasud.
Dapat memutuskan hubungan persaudaraan dan menghapus segala kebaikan yang pernah
dilaksanakan.
2.3. Aniaya
Perkataan aniaya berasal dari bahasa sansekerta yang artinya perbuatan bengis
penyiksaan atau lazim. Yang dimaksud dengan aniaya (zalim) ialah tidak adil (tidak
menempatkan sesuatu dengan semestinya atau sesuai dengan ketentuan Allah SWT). Aniaya
yaitu tindakan yang tidak manusiawi, yang bertentangan dengan hak asai manusia.
2.3.1. Dasar hukum
barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang yang zalim.
(Q.S. Al-Baqarah (2) : 229).
2.3.2. Dampak dari aniaya
Tidak akan disenangi bahkan dikucilkan dan dibenci oleh masyarakat.
Hidupnya tidak akan tenang, karena dibayangi rasa takut.
Mencemarkan nama baik dirinya dengan keluarganya.
Orang yang berbuat aniaya seperti merampok dan membunuh, apabila perbuatanya diketahui
oleh alat Negara lalu ditangkap dan diadili, maka tentu ia akan dijatuhi hukuman.
2.4. Diskriminasi
Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesame berdasarkan golongan, warna
kulit, suku, ekonomi, agama, status social, atau sebab-sebab lain.
2.4.1. Dasar hukum
wahai manusia ! sungguh, kami telah mencipatakanmu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian kami jadikan kamu bangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sungguh, Allah maha mengetahui, maha teliti. (Q.S. Al Hujurat (49) : 13).




BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang dipaparkan, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
perilaku tercela adalah perilaku yang dilarang oleh Allah SWT. Sebab perilaku ini dapat
merugikan sesorang dan orang lain. Perilaku tercela terdiri atas hasud yang berarti dengki, riya
berarti pamer sedangkan aniaya merupakan perilaku tidak adil dan diskriminasi berarti
membeda-bedakan orang.
Dari perilaku tercela di atas sesungguhnya Allah SWT, tidak menyukai orang-orang yang
berperilaku tercela.
SARAN
Perilaku tercela selalu menghampiri manusia di muka bumi, untuk menghindari perilaku
tercela khususnya hasud, yakni kita harus yakin pada diri kita sendiri bahwa kenikmatan yang
ada pada saat kita hidup di bumi balasannya tak ada ada tandingannya di surga nanti. Perilaku
riya dapat di cegah dengan meyakinkan diri bahwa apa pun yang kita lakukan selalu di lihat dan
dicatat oleh malaikat Alla SWT. Sedangkan aniaya dan diskriminasi dapat dicegah dengan
meyakinkan diri kita bahwa dimata Allah SWT, manusia dimuka bumi ini memiliki hak dan
kewajiban yang sama di mata Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai