Disusun oleh: Jawad Sareh (041311433014) Ahmad Hafid Afandi (041311433051) Muhammad Ibnu Sudarianto (041311433058) Muhammad Windi Siliwangi (041311433106) Balkis Sapto Budiyono (041311433160)
Jika mengingat ungkapan kapitalis sumber daya yang terbatas dan kebutuhan yang tidak terbatas dengan mudah Islam dapat membantahnya. Tidak ada yang dapat mengelak dari bantahan itu karena Allah sendiri yang membantahnya. Sebagaimana yang Allah firmankan di dalam Al-Quran surat Hud ayat 6, Dan tidak ada satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya.. Kebutuhan terbatas yang harus kita penuhi, makan secukupnya, minum secukupnya, memakai pakaian secukupnya, dan lain sebagainya. Hingga berubahlah teori itu menurut Islam sumber daya yang tidak terbatas dan kebutuhan yang terbatas.
Biaya Produksi Biaya produksi secara umum adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang produksi oleh perusahaan tersebut. Untuk analisis biaya produksi perlu diperhatikan dua jangka waktu, yaitu : 1. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan 2. Jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi dapat berubah dan sebagian lainnya tidak dapat berubah. Biaya produksi dapat dibedakan ke dalam dua macam, yaitu Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost).
Pengertian Produksi Muhammad Abdul Mannan menyatakan bahwa system produksi dalam Islam harus dikendalikan oleh kriteria objektif maupun subjektif. Kriteria yang objektif akan tercermin dalam bentuk kesejahteraan yang dapat diukur dari segi uang, dan kriteria subjektif dalam bentuk kesejahteraan yang dapat diukur dari segi etika ekonomi yang didasarkan atas perintah-perintah kitab suci Al- Quran dan Sunnah. Jadi dalam Islam, keberhasilan sebuah system ekonomi tidak hanya disandarkan pada segala sesuatu yang bersifat materi saja, tapi bagaimana agar setiap aktifitas ekonomi termasuk produksi, bisa menerapkan nilai-nilai, norma, etika, atau dengan kata lain adalah akhlak yang baik dalam berproduksi. Sehingga tujuan kemaslahatan umum bisa tercapai dengan aktifitas produksi yang sempurna. Ayat dan Hadits Tentang Produksi Allah berfirman di surat An-Nahl ayat 65-69, yang artinya : Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). (65) Dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (66) Dan dari buah kurma dan anggur, kamu membuat minuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.(67) Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di gunung- gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",(68)
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.(69) ( Q.S An-Nahl : 65 69)
Dan hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik Radhiallahu Anhu. Ia berkata, Kami berperang bersama Rasulullah Saw. Di Tabuk, lalu melintas di depan kami seorang pemuda yang gesit membawa hasil kerjanya, maka kami berkata, Alangkah bila pemuda itu berjihad dalam perang fisabilillah, maka ia akan mendapatkan yang lebih baik daripada hasil kerjanya itu. Akhirnya pembicaraan kami sampai kepada Rasulullah Saw, maka beliau berkata, Apa yang telah kalian katakan? kami menjawab, Demikian, dan demikian, Maka beliau berkata, Ketahuilah, bahwa bila dia bekerja untuk kedua orangtuanya atau salah satu dari keduanya, maka dia berjuang di jalan Allah.
Jika dia bekerja untuk mencukupi keluarganya, Maka dia berjuang di jalan Allah. Dan, jika dia bekerja untuk mencukupi dirinya, maka dia berjuang di jalan Allah. (Hadist ini dikeluarkan oleh Al- Mundziri). Hadist ini menjelaskan keutamaan produksi, baik yang memanfaatkan dirinya sendiri atau orang lain. Keuntungan Al-Quran telah memberikan tuntunan visi bisnis yang jelas yaitu visi bisnis masa depan yaitu untuk kepentingan mashlahah yang bukan semata- mata mencari keuntungan sesaat, tetapi dalam keuntungan sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam agama islam, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.
Faktor Produksi Menurut Al-Maududi dan Abu-Suud, faktor produksi terdiri atas amal/kerja (labor), tanah (land), dan modal (capital), A. Amal/Kerja (Labor) Amal adalah segala daya dan upaya yang dicurahkan dalam menghasilkan dan meningkatkan kegunaan barang dan jasa, baik dalam bentuk teoritis (pemikiran, ide, konsep) maupun aplikatif (tenaga, gerakan) yang sesuai dengan syariah.
B. Bumi/Tanah (Land) Land (tanah) meliputi segala sesuatu yang ada di dalam dan di luar ataupun disekitar bumi yang menjadi sumber-sumber ekonomi, seperti pertambangan, pasir, tanah pertanian, sungai dan lain sebagainya.
C. Modal (Capital) Capital adalah bagian dari harta kekayaan yang digunakan utuk menghasilkan barang dan jasa, seperti mesin, alat produksi, equipment (peralatan), gedung, fasilitas kantor, transportasi dan lain sebagainya.