Anda di halaman 1dari 4

Teori Transisi Demografi

Teori Transisi Demografi



- Teori Malthus.
Thomas Malthus merupakan orang pertama yang menulis secara sistematis tentang
bahaya dari pertumbuhan. Ia merupakan ahli politik ekonomi Inggris. Pendapat
Malthus dikenal dengan naturalaw atau hukum alamiah yang mempengaruhi
atauu menentukan pertumbuhann penduduk. Menurunya, penduduk akan terus
bertambah lebihh cepat dibanding dengan pertambahan bahan makan. Kecuali
terhambat oleh penyakit atau malapetaka
- Warren Thompson
Teori ini muncul sebagai dampak dari fenomena pertumbuhan yang terus
berlangsung hingga abad ke-20 hingga perang dunia pertama, yang merupakan
akibat dari revolusi industri, beberapa diantara negara-negara itu seperti Perancis,
Inggris dan Skandinavia menunjukkan bahwa pertumbuhannya telah terhenti atau
adanya gejala akan berhenti.
Teori hasil dari observasi Thompson dan kawan-kawan pada 1929 ini diberi nama
hipotesis transisi demografi, dan sekarang teori yang telah diperbaiki ini dikenal
dengan nama theory of the demographic transition atau teori transisi demografi.
Teorii ini menggambarkan empat prooporsi yang saing berhubungan yang
diinnyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya
keadaan penduduk..
Teori ini menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang
dinyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya
keadaan penduduk.
Tahap 1 : Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran,
menghasilkan angka pertumbuhan nol (zero)
Tahap 2 : Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka
kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan
meningkat terus
Tahap 3 : Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya
angka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi
menurun.
Tahap 4 : Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya
adalah pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol
(zero)
- Teori Transisi Demografi Blacker (1948)
Blacker membagi transisi demografi dalam 5 tahap :
1. Stationer tinggi
Tingkat kelahiran yang tinggi, tingkat kematian yang tinggi dan pertambahan
alami yang nol. Contohnya : Eropa pada abad ke 14
2. Awal perkembangan
Tingkat kelahiran yang tinggi, tingkat kematian menurun dan pertambahan alami
lambat. Contohnya : India sebelum tahun PD II
3. Akhir perkembangan
Tingkat kelahiran menurun, tingkat kematian lebih cepat dari pada tingkat
kelahiran dan pertambahan alami cepat. Contohnya :India setelah PD II
4. Stationer rendah
Tingkat kelahiran yang rendah, tingkat kematian yang rendah, dan pertambahan
alami nol/ sangat rendah. Contohnya : Amerika Serikat pada tahun 1930-an.
5. Menurun
Tingkat kelahiran yang rendah, tingkat kematian yang lebih tinggi dari pada
tingkat kelahiran, pertambahan alami negatif. Contohnya ; Perancis sebelum PD II.
- Transisi Demografi menurut Bogue (1965)
Tahap transisi sebagai berikut :
1. Pratransisi (Pre- Transitional)
Ditunjukkan dengan tingkat fertilitas dan mortalitas yang tinggi.
2. Tahap Transisi (Transitional)
Ditunjukkan dengan tingkat fertilitas tinggi dan tingkat mortalitas rendah.
3. Tahap Pasca Transisi (Past Transitional)
Dinyatakan dengan tingkat fertilitas dan mortalitas sudah rendah.
Teori transisi demografi menggambarkan berubahnya tingkat pertumbuhan
penduduk dari tingkat yang tinggi menuju tingkat yang rendah yang dapat dilihat
melalui tiga tahapan.
Pada tahap pertama, mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggii karena berada
pada tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi, sehingga berlangsung lama.
Tingginya tingkat kematian saat itu dikarenakan belum ditemukanya obat-obatan
untuk menyembuhkan penyakit. Ppada saat ini tingkat kelahiran yang tinggi juga
disebabbkann oleh perseppsi masyarakat yang menganut paham banyak anak
banyak rejeki, selain itu juga belum ditemukanya alat kontrasepsi.
Pada tahap kedua, masuk pada tahap dimana tingkat kematian sudah mulai turun,
hal ini disebabkan oleh ditemukanya penicilin. Namun tingkat kelahiran masih
tetap tingi sebagai akibat dari penemuan penicilin yang secara tidak langsung
membendung tingkat kematian yang tinggi/ menurunkann tingkat kematian
Pada tahap ketiga, tingkat kelahiran sudah dapat dikendalikan, karena pada saat
ini telah ada sistem pengobatan yang baik, serta telah ditemukanya slat kontrasepsi.
Pada tahap ini di Indonesia sedang gencar-gencarnya program Keluarga
Berencana. Selain itu pada tahap ini juga telah ada campur tangan dari pemerintah
dan meningkatnya kesejahteraan keluarga dan pendidikan. Tingkat kematian dan
tingkat kelahiran sudah mulai dapat seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Lucas, David.1990. Pengantar Kependudukan. Gajah Mada univ. Press:
Yogyakarta.
Lembaga Demografi FE UI. 1981. Dasar-dasar demografi. Jakarta : Lembaga
Penerbit Lembaga Fakultas UI.

Anda mungkin juga menyukai