Batubara
Batubara
-
A
B A
A =Berat batubara mula mula (gr)
B =Berat setelah dikeringkan (gr)
3.5.3.3. Penentuan kadar Volatile Matter Batubara
Panaskan furnace sampai suhu 200
o
C
Masukkan cawan khusus +tutup kedalam furnace pada
suhu 900
o
C kurang lebih 7 menit. Kemudian dinginkan
dalam dessicator
Timbang cawan kosong beserta tutupnya
Timbang contoh 1 gram + 0,01 gram dan masukkan
kedalam cawan
Ratakan contoh dalam cawan dengan mengetuk- ketukan
dasar cawan pada alas yang keras dan bersih
Masukkan cawan yang berisi contoh kedalam furnace
disekitar ujung thermokopel dan tutup furnace kemudian
30
tahan tepat 7 menit contoh dikeluarkan.Dinginkan dalam
dessicator
Timbang contoh dan catat hasilnya
Perhitungan :
VM = m
m m
m m
-
-
-
% 100
1 2
3 2
m
1
=Berat cawan kosong
m
2
=Berat cawan +contoh sebelum dipanaskan
m
3
=Berat cawan +contoh sesudah dipanaskan
m =Kandungan air pada saat volatile matter ditentukan
3.5.3.4. Penentuan kadar abu Batubara
Timbang 1 gram contoh kedalam cawan yang telah
diketahui beratnya
Masukkan contoh kedalam oven mulai dari suhu 450o
500oC
Kemudian perlahan lahan suhu dinaikkan dalam waktu 1
jam mencapai 700o 750oC.Pemanasan ditahan selama 2
jam pada suhu 750oC ( abu sempurna)
Keluarkan contoh dari oven, dinginkan dalam dessicator
31
Timbang contoh dan catat hasilnya
Perhitungan :
Kadar abu = % 100
contoh berat
abu berat
3.5.3.5.Penentuan kadar Fixed Carbon Batubara
Perhitungan :
Fixed Carbon =100% - ( % Inherent Moisture +% Ash Content +% Volatile Matter)
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Tabel Hasil Pengamatan Campuran Endapan Batubara
Dengan Minyak Pada Berbagai Suhu Dan Waktu.
Suhu
(
o
C)
Waktu
(mnt)
Batubara
(gram)
Minyak
(ml)
120 30 123,10 125
40 128,76 117
50 128,71 97
60 131,41 81
70 127,95 75
140 30 119,81 105
40 118,08 95
50 129,05 91
60 124,06 50
70 131,60 48
160 30 130,74 97
40 127,06 90
50 137,46 85
60 135,90 75
70 132,50 50
180 30 135,24 85
40 135,95 95
50 132,38 65
60 130,72 65
70 129,34 40
200 30 133,35 81
40 132,01 80
50 133,28 65
60 121,95 65
70 131,03 25
33
IV.2. Hasil Analisa Proksimat Endapan Campuran Batubara
Minyak Tanah Dan Minyak Residu Pada Berbagai Suhu
Dan Waktu.
Suhu
(
o
C)
Waktu
(mnt)
Kadar Air
(%)
Kadar
Abu
(%)
Kadar
Volatile
Matter (%)
Kadar Fixed
Carbon (%)
Nilai
Kalor
(Kcal/kg)
120 30 1,321 5,633 51,544 41,502
40 1,233 6,997 47,976 43,794
50 1,198 8,905 43,738 46,159
60 1,153 10,006 38,135 50,709
70 1,098 10,566 36,461 51,876 4816
140 30 1,214 6,365 50,445 41,976
40 1,132 7,998 46,583 44,287
50 0,993 9,205 42,946 46,856
60 0,903 10,324 37,916 50,857
70 0,806 10,771 34,976 53,447 5228
160 30 1,153 7,767 48,323 42,757
40 0,986 8,453 45,751 44,828
50 0,861 9,537 41,953 47,649
60 0,803 10,531 36,777 51,889
70 0,741 11,139 33,843 54,277 5750
180 30 1,142 8,355 47,217 43,286
40 0,968 8,782 44,948 45,302
50 0,853 10 41,018 48,129
60 0,804 10,784 35,100 53,312
70 0,732 11,573 31,383 56,316 6320
200 30 1,105 9,387 45,847 43,661
40 0,953 8,545 42,669 47,833
50 0,847 10,325 39,600 49,228
60 0,779 10,989 33,319 54,913
70 0,668 11,833 30,122 57,377 6692
IV.3 Pembahasan
Dari hasil analisa batubara didapatkan hubungan antara suhu
dan waktu terhadap kadar fixed carbon . Semakin tinggi suhu
34
adsorpsi, maka semakin tinggi fixed carbonnya. Hal ini disebabkan
karena minyak residu terdiri dari gugus hidrokarbon dan heteroatom
yang cukup banyak, [Suwandi, 2003] dan pengaruh semakin tinggi
suhu adsorpsi maka sebagian hidrokarbon dan heteroatom terlepas
membentuk senyawa karbon sehingga dapat meningkatkan kadar
fixed carbon. Terlihat pada gambar, bahwa fixed carbon tertinggi
adalah 57,377% pada suhu 200
o
C dan waktu 70 menit.
Gambar 4.3.2 terlihat bahwa semakin tinggi suhu
pencampuran bahan, semakin tinggi pula nilai kalor. Hal ini
disebabkan karena pada keadaan itu terjadi pelepasan senyawa
organik ( volatile matter ), kadar air dan kadar abu semakin menurun
serta fixed carbon meningkat sehingga akan meningkatkan nilai
kalor. Nilai kalor tertinggi terdapat pada suhu 200
o
C dan waktu 70
menit yaitu dengan nilai 6692 Kcal/kg
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Suhu dan waktu campuran batubara, minyak tanah dan minyak
residu berpengaruh terhadap peningkatan nilai kalor batubara.
2. Dengan pengaruh suhu dan waktu, diperoleh nilai kalor dari
batubara peringkat rendah 4702 kcal/kg menjadi 6692 kcal/kg
dengan perolehan kadar air: 0,668 %, kadar abu: 11,883 %,
volatile matter: 30,122 %, fixed carbon: 57,377 %,
3. Pada penelitian ini diperoleh peningkatan nilai kalor rata rata
sebesar 17,198%.
V.2 Saran
Berdasar hasil penelitian dan pembahasan, perlu diadakan
penelitian lanjutan mengenai variabel kondisi operasi ( suhu reaksi
dan waktu reaksi ) yang lebih kompleks. Sehingga didapatkan
36
kondisi operasi yang optimum pada proses adsorpsi batubara dengan
pelarut minyak residu dan media minyak tanah
37
DAFTAR PUSTAKA
Ardhika, 2006, Daur Ulang Minyak Pelumas Bekas Menggunakan
Batubara Sebagai Adsorben, UPN Veteran J awa Timur
Bernasconi,G.,1995,Teknologi Kimia Bagian 2, PT Pradnya
Paramita, J akarta
Borrow,G.M.,1996,Pysical Chemistry,6
th
ed.,P321,MC.Graw Hill
Companies Inc.,USA
Fadarina,1997,Pengaruh Temperatur Proses dan Kadar Tembaga
Terhadap Penurunan Leges dan Kenaikan Kalor Batubara Kalsel,
Institut Teknologi Bandung
Hardjono, Ir. 1987,Teknologi Minyak Bumi I,edisi
kedua.,Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Hatiniati, 2003, Pengaruh Penambahan Residu Minyak Pada Proses
Pencairan Batubara Banko Tengah ( Co-Processing), Pusat
Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Konservasi Dan Konversi
Energi, J akarta
http ://mining.lit.itb.ac.id/go.php?id=jbptitbmining-gdl-52-1997-
dyahprob-138
http ://www.pertamina.com/Minyak_Tanah
http ://www.tekmira.esdm.go.id/kp/Batubara/ubcskalapilot.asp
Laboratorium Pengujian Bahan dan Bangunan,2006,Hasil Pengujian
Batubara, PT Semen Gresik (Persero)Tbk
Maslakhah, 2004,Kajian Model Matematik Dan Distribusi
Pengambilan Ion Logam Ni Dan Cr Dengan Proses Adsorpsi Karbon
Aktif, UPN Veteran J awa Timur
38
Mc. Cabe. W.L, Smith, J .C and Harriot,P, 1985,Unit Operation of
Chemical Engineering, 4thedition.,Mc.Graw Hill International Book
Company, Singapore
Sukandarrumidi,1995,Batubara Dan Gambut,Gadjah Mada
University Press,Yogyakarta
Suwandi, 2003, Pengaruh Kondisi Operasi Pada Co-Processing
Batubara Banko Tengah Dengan Pelarut Short Residu,
UPNVeteran J awa Timur
Van Krevelen D.W., 1971, Coal, Elsevier Science Publisher B.V.,
Amsterdam
Yunita Purnamasari, 2000, Pembuatan Briket Dari Batubara
Kualitas Rendah Dengan Proses Non Karbonisasi Dengan
Menambahkan MgO dan MgCl
2
, UPNVeteran J awa Timur
39
LAMPIRAN
Perhitungan analisa batubara.
Pada T =20
o
C dan t =70 menit
v Perhitungan kadar air batubara :
Kadar air = % 100
) (
-
A
B A
= % 100
5566 , 35
5566 , 35 7878 , 35
-
= 0,6675 %
A =Berat batubara mula mula (gr)
B =Berat setelah dikeringkan (gr)
v Perhitungan kadar abu batubara :
Kadar abu = % 100
contoh berat
abu berat
= % 100
99 , 0
117 , 0
= 11,833 %
40
v Perhitungan volatile matter batubara :
Kadar Volatile Matter = m
m m
m m
-
-
-
% 100
1 2
3 2
= 668 , 0 % 100
150 , 26 402 , 27
016 , 27 402 , 27
-
-
-
= 30,122%
m
1
=Berat cawan kosong
m
2
=Berat cawan +contoh sebelum dipanaskan
m
3
=Berat cawan +contoh sesudah dipanaskan
m =Kandungan air pada saat volatile matter ditentukan
v Perhitungan fixed carbon batubara :
Kadar fixed carbon =100% - ( % Inherent Moisture +% Ash
Content +%Volatile Matter)
=100% - (0,668% +11,833% +30,122%)
=57,377%