Hotel Akmani 26 Mei 2014

Proses mengurai dan menelaah data dan informasi

secara sistematis tentang laki-laki dan perempuan untuk
mengungkapkan kedudukan, fungsi, peran dan tanggung
jawab masing-masing, serta fakor-faktor yang
mempengaruhinya.
ANALISIS GENDER
MENEMUKAN
PERBEDAAN KESENJANGAN
MASALAH
1. MENGIDENTIFIKASI KESENJANGAN GENDER DARI
ASPEK PERAN, AKSES, KONTROL DAN MANFAAT

2. MENGETAHUI LATAR BELAKANG/PENYEBAB TERJADINYA
KESENJANGAN GENDER

3. MENGHIMPUN MASALAH/ISU GENDER DAN UPAYA
PEMECAHANNYA

4. MENYUSUN TUJUAN YANG RESPONSIF GENDER

5. MENENTUKAN LANGKAH-LANGKAH
INTERVENSI/RENCANA AKSI

TUJUAN ANALISIS GENDER
ANALISIS GENDER MEMBANTU KITA UNTUK MEMAHAMI
PERBEDAAN ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERKAITAN
DENGAN ASPEK EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN POLITIK DALAM
KONTEKS TERTENTU DAN PADA SETIAP LEVEL (KELUARGA,
MASYARAKAT, ORGANISASI DAN PEMERINTAHAN).
MENJAGA KESINAMBUNGAN PROGRAM KARENA SASARAN DAN
PELAKSANANYA TEPAT..
PROGRAM AKAN LEBIH EFEKTIF KARENA SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN.
BERGUNA DALAM MELAKUKAN PUG (PENGARUSUTAMAAN
GENDER DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN)
ADANYA KESETARAAN DAN KEADILAN ANTARA LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN & KEHIDUPAN.
MANFAAT ANALISIS GENDER
DATA TERPILAH
FAKTA INFORMASI
PERISTIWA/
KONDISI
YANG RIIL
CIRI YG
DIAMATI DLM
BENTUK
ANGKA/
ATRIBUT
PERNYATAAN/
PESAN YG
BERMAKNA
DATA TERPILIH
DATA YG DIPILIH DR
BERBAGAI DATA YG
MEMPUNYAI RELEVANSI
DGN KEGIATAN/ TUJUAN
DATA TERPILAH
DATA YG DIPILAH/
DIPISAHKAN ANTARA LK
DAN PRP
DATA
BERGUNA SEBAGAI PEMBUKA WAWASAN
OLEH PENGAMBIL KEPUTUSAN/ PERENCANA
PROGRAM

PENTING UNTUK MENGIDENTIFIKASI
KESENJANGAN GENDER

PENTING UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN
PROGRAM PEMBANGUNAN, MONITORING
DAN EVALUASI GENDER.

DATA TERPILAH
INDIKATOR adalah
INDIKATOR UMUM INDIKATOR KINERJA INDIKATOR GENDER
ALAT UKUR STATISTIK
YANG DAPAT MENUNJUKKAN
PERBANDINGAN KECENDERUNGAN ATAU
PERKEMBANGAN
SUATU HAL YANG MENJADI
POKOK PERHATIAN
SIFATNYA NETRAL TIDAK
MEMANDANG LAKI-LAKI
ATAU PEREMPUAN
INPUT
PROSES
OUTPUT
OUTCOMES
DAMPAK
DAPAT MENYAJIKAN
SECARA
LANGSUNG PERBEDAAN
STATUS LAKI-LAKI ATAU
PEREMPUAN TERHADAP
KELOMPOK DAN WAKTU
TERTENTU
INDIKATOR
INDIKATOR UMUM : INDIKATOR YANG DIHITUNG DARI
SUATU KELOMPOK PENDUDUK TANPA MEMBEDAKAN LAKI-
LAKI DAN PEREMPUAN.

INDIKATOR YANG DIGENDERKAN : INDIKATOR YANG
DIHITUNG MENURUT JENIS KELAMIN.

INDIKATOR GENDER : SEDERETAN INDIKATOR YANG DAPAT
MENJELASKAN TOTALITAS PERBEDAAN ANTARA LAKI-LAKI
DAN PEREMPUAN.
MEASURABLE : TERUKUR (MAMPU MENGUKUR DGN BAIK)
APPROPRIATE : TEPAT (LAYAK DIGUNAKAN)
SPECIFIC : KHUSUS, TENTENTU (HANYA MENGUKUR
PERUBAHAN DIMAKSUD)
TIMETABLE : MEMPUNYAI BATAS-BATAS WAKTU
OBJECTIVE : MENGGAMBARKAN KONDISI YG SEBENARNYA
NAIVE : TIDAK DIBUAT-BUAT
IMPLEMENTATIVE : DAPAT DILAKSANAKAN
SYARAT INDIKATOR
1. INPUT
UKURAN YANG MENGGAMBARKAN SUMBER DAYA ATAU MODAL
DASAR UNTUK TERLAKSANANYA PROSES KEGIATAN/PROGRAM
CONTOH : TERSEDIANYA DANA : .. RP
TENAGA : ..ORANG
SARANA : UNIT
UNTUK , DIPA TAHUN . DI .

2. PROSES
UKURAN YG MENCERMINKAN TERLAKSANANYA PROSES KEGIATAN
ATAU PERKEMBANGAN PROGRAM SELAMA KURUN WAKTU
TERTENTU
CONTOH :DIBANGUNNYA 20 KLINIK DI KAB. BEKASI PADA TAHUN
2013 YANG MEMPUNYAI SARANA YANG KOMPREHENSIF.

JENIS INDIKATOR
3. OUTPUT
UKURAN MENGGAMBARKAN KELUARAN LANGSUNG/PRODUK
DARI TERLAKSANANYA PROSES KEGIATAN/PROGRAM
CONTOH : 90% KLINIK DI KAB. BEKASI PADA TAHUN 2013 DAPAT
DIJANGKAU DAN MEMBERIKAN PELAYANAN KLINIK YANG
MEMADAI

4. OUTCOME/HASIL
UKURAN YANG MENGGAMBARKAN HASIL DARI PROSES SUATU
KEGIATAN/PROGRAM
CONTOH : 80% BUMIL DI KAB. BEKASI PADA TAHUN 2013 DAPAT
DILAYANI DENGAN BAIK

5. DAMPAK
UKURAN YANG MENCERMINKAN PENGARUH/EFEK DARI HASIL
KEGIATAN/PROGRAM
CONTOH : MENURUNNYA AKI DARI 370/100.000 MENJADI
300/100.000 DI KAB.BEKASI PADA TAHUN 2013.

1. MODEL HARVARD
2. MODEL MOSER
3. MODEL SWOT
4. MODEL GAP (GENDER ANALYSIS
PATHWAY)
5. MODEL PROBA
MODEL ANALISIS
MODEL HARVARD
MODEL ANALISIS PADA TINGKAT MIKRO (MASYARAKAT DAN
RUMAH TANGGA) YANG BERTUJUAN UNTUK MENUNJUKKAN :
INVESTASI EKONOMI OLEH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SECARA
RASIONAL

CARA MERANCANG PROYEK YANG EFISIEN DAN MEMPERBAIKI
PRODUKTIVITAS KERJA

PEKERJAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM MASYARAKAT SERTA
MELIHAT FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN (PROFIL KEGIATAN)

PROFIL AKSES DAN KONTROL: MERINCI SUMBER-SUMBER YANG
DIKUASAI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK BERPARTISIPASI DALAM
KEGIATAN SERTA MANFAAT YANG DITERIMA DARI HASIL KEGIATAN
TERSEBUT.

MODEL MOSER
1. IDENTIFIKASI TRI PERAN : PETA PERAN GENDER DLM RUMAH
TANGGA SELAMA 24 JAM (PRODUKTIF, REPRODUKTIF, SOAIAL)
2. PENILAIAN KEBUTUHAN GENDER (PRAKTIS/ STRATEGIS)
3. PEMISAHAN POSISI KONTROL ATAS SUMBER DAYA DALAM RUMAH
TANGGA.
4. MENYEIMBANGKAN PERANAN (TRI PERAN)
5. MATRIKS KEBIJAKAN WID/ GAD DG 5 PENDEKATAN
(KESEJAHTERAAN, KEADILAN, ANTI KEMISKINAN, EFISIENSI,
PEMBERDAYAAN)
6. MELIBATKAN PEREMPUAN, NGO, PERENCANA DALAM
PERENCANAAN PROGRAM.
PERENCANAAN MERUPAKAN ASPEK POLITIK DAN TEKNIS
PROSES PERENCANAAN SUATU KONFLIK/ DEBAT
TERFOKUS KEPADA PEREMPUAN
TEKNIK ANALISIS MANAJEMEN DENGAN
MENGIDENTIFIKASI SECARA :
INTERNAL : KEKUATAN DAN KELEMAHAN
EKSTERNAL : PELUANG DAN ANCAMAN


MEMAKSIMALKAN KEKUATAN DAN PELUANG, SERTA
MEMINIMALKAN KELEMAHAN DAN
ANCAMAN

MODEL KEKEPAN
MODEL GAP
(GENDER ANALYSIS PATHWAY)
MENCARI KESENJANGAN GENDER DARI ASPEK-ASPEK,
AKSES, PERAN, KONTROL DAN MANFAAT YANG
DIPEROLEH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM
PROGRAM PEMBANGUNAN SEBAGAI DASAR MERANCANG
KEGIATAN INTERVENSI YANG RESPONSIF GENDER.

DIAWALI DENGAN ANALISIS KEBIJAKAN S/D MONITORING
DAN EVALUASI, MENGGUNAKAN FORM/ LEMBAR
KERJA DENGAN SEMBILAN LANGKAH (BILANG)

TEKNIK TERBARU YANG MEMPERKAYA PENDEKATAN
YANG SUDAH ADA BERDASARKAN MASALAH/ ISU
GENDER
CIRI KHAS :
MULAI DARI ANALISIS MASALAH KESENJANGAN
GENDER BERDASARKAN DATA TERPILAH S/D
RENCANA KERJA YANG RESPONSIF GENDER SERTA
MONITORING DAN EVALUASI
MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA YANG RUNTUT
DAN KAIT MENGAIT

MODEL PROBA
(PROBLEM BASED APPROACH)
PERAN GENDER
(TRI PERAN)
ASPEK EKONOMI
KELANGSUNGAN SDM
PENYEDIAAN DAN
PEMELIHARAAN
SUMBERDAYA
KEBUTUHAN GENDER
1. KEBUTUHAN PRAKTIS GENDER : BERHUBUNGAN DENGAN KONDISI
KEHIDUPAN.
2. KEBUTUHAN STRATEGIS GENDER : BERHUBUNGAN DENGAN POSISI
SUBORDINASI
1. PERAN PRODUKTIF
2. PERAN REPRODUKTIF
3. PERAN POLITIK/
SOSIAL/ MASYARAKAT
KEGUNAAN
Menetapkan program yang responsif gender
Efesiensi dan efektivitas
Layak untuk rencana pembangunan
KONSEP DASAR GAP
PENGERTIAN
GAP adalah suatu model analisis untuk mengetahui
kesenjangan gender dengan melihat aspek,
akses, peran, kontrol dan manfaat yang diperoleh
laki-laki dan perempuan dalam parogram pembangunan
mulai kebijakan sampai dengan monitoring dan evaluasi.
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
PUSAT DAN DAERAH
ANALISIS KEBIJAKAN
GENDER
Pelaksanaan
RENCANA
AKSI
RESPONSIF
GENDER
REFORMULASI
KEBIJAKAN
GENDER
Tujuan
Kebijakan
Saat ini
Data Pembuka
Wawasan
(terpilah menurut
jenis kelamin)
* Kuantitatif
* Kualitatif
Faktor Gap
* Akses
* Partisipasi
* Kontrol
* Manfaat
Isu-Isu
Gender
Apa, Dimana,
dan Mengapa
ada gap ?
Indikator
Gender
Kegiatan
Sasaran
Monitoring
dan
Evaluasi
GENDER ANALYSIS PATHWAY
( GAP )
Tujuan
kebijakan
gender
bagaimana
mengecilkan/
menutup gap ?
2
3
4
5
1
ALUR PELAKSANAAN GAP
ANALISA KEBIJAKAN
RESPONSIF GENDER
1
REFORMULASI KEBIJAKAN
YANG RESPONSIF GENDER
PELAKSANAAN
PROGRAM
RENCANA AKSI
YANG RESPONSIF GENDER
2
3
4
MONITORING
DAN
EVALUASI
5
PERENCANAAN PROGRAM SECARA KOMPREHENSIF
(SIKLUS PERENCANAAN SAMPAI EVALUASI)
I PERENCANAAN
TAHAP 1. ANALISIS KEBIJAKAN YG
RESPONSIF GENDER (5 Langkah)
2. KEBIJAKAN, RENCANA AKSI
KEDEPAN (2 LANGKAH)
3. PENGUKURAN HASIL (2 LANGKAH)
II. PELAKSANAAN
III. MONITORING & EVALUASI
MODEL GAP
(GENDER ANALYSIS PATHWAY)
FAKTOR KESENJANGAN GENDER
AKSES
PARTISIPASI
KONTROL
MANFAAT
:
:
:
:
PELUANG BAGI LK & PRP UNTUK
MENJANGKAU/ MEMPEROLEH
SUMBERDAYA PEMBANGUNAN
KEIKUTSERTAAN BAGI LK & PRP DALAM
PROSES KEGIATAN PEMBANGUNAN
KEMAMPUAN ATAU KEWENANGAN LK &
PRP UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN
DLM PEMBANGUNAN
HASIL GUNA YANG DIRASAKAN DAN
DINIKMATI LK & PRP DARI PROSES
PEMBANGUNAN
DILIHAT DARI FAKTOR APKM:
ALUR KERJA ANALISIS GENDER (GENDER ANALYSIS PATHWAY/GAP)
ANALISIS KEBIJAKAN YANG
RESPONSIF GENDER
PILIH KEBIJAKAN/ PROGRAM/
KEGIATAN YANG AKAN DIANALISIS.
IDENTIFIKASI DAN TULISKAN TUJUAN
KEBIJAKAN/ PROGRAM/ KEGIATAN
SAJIKAN DATA PEMBUKA WAWASAN
TERPILAH MENURUT JENIS KELAMIN :
KUANTITATIF
KUALITATIF
3. TEMU
KENALI ISU
GENDER DI
PROSES
PERENCANAA
N KEBIJAKAN/
PROGRAM
KEGIATAN
4. TEMU
KENALI ISU
GENDER DI
INTERNAL
LEMBAGA/
BUDAYA
ORGANISASI
5. TEMU
KENALI ISU
GENDER DI
EKSTERNAL
LEMBAGA
(MASYARAKA
T)
KEBIJAKAN, RENCANA
AKSI KE DEPAN
6. RUMUSKAN KEMBALI
TUJUAN KEBIJAKAN
PROGRAM/ KEGIATAN
PEMBANGUNAN
PENGUKURAN HASIL
8. TETAPKAN BASE LINE DATA
9. TETAPKAN INDIKATOR
GENDER
PELAKSANAAN
MONITORING
& EVALUASI
PERENCANAAN
ISU GENDER
7. SUSUN RENCANA AKSI YANG
RESPONSIF GENDER
PENGGUNAAN INSTRUMEN MANAJEMEN BERBASIS KINERJA KETIKA MENGIDENTIFIKASI APA YANG HENDAK DIHASILKAN
DAN BAGAIMANA MENGUKUR PENCAPAIAN HASIL YANGTERCERMIN DALAM PROSES REFORMULASI TUJUAN, PENYUSUNAN
RENCANA AKSI, DAN INDIKATOR.
Keb/Prog/Keg
Data Pembuka
Wawasan
Isu Gender Ren. Aksi Pengukuran Hasil
Kesenjangan Internal Eksternal
Perumusan
kembali
Rencana
Aksi
Data Dasar Indikator
(1)
Pemilihan/
penentuan
kebijakan/
program/
kegiatan
pembangunan
yang akan
dianalisis
dengan fokus
melihat pada
tujuan dari
kebijakan/
program/
kegiatan
tersebut
(2)
Penggunaan
data pembuka
wawasan
untuk
memberi
gambaran
kesenjangan
gender
terkait
dengan
kebijakan/
program/
kegiatan
tersebut.
Data bisa
berupa data
kuantitatif
maupun
kualitatif
(3)
Menemukenali
isu gender
dengan
menggunakan
alat analisis
Harvard,
yakni: akses,
partisipasi,kon
trol dan
manfaat laki-
laki dan
perempuan
terkait dengan
kebijakan/pro
gram/kegiatan
tersebut
(4)
Menemukenali
isu gender di
internal
lembaga yang
akan
memproduksi
kebijakan/
program/
kegiatan
tersebut baik
dari sisi
individual staf
(misalnya
persepsi),
mekanisme
kerja maupun
kebijakan-
kebijakan
lainnya. Apa
yang
menyebabkan
isu gender
tersebut?
(5)
Menemukenali
isu gender di
luar lembaga
pada saat
proses
perencanaan
yang fokus
pada faktor-
faktor
penghambat
pelaksana
kebijakan/
program/
kegiatan
tersebut terkait
dengan
persepsi
masyarakat
atau nilai-nilai
budaya lainnya
(6)
Perumusan
kembali
(reformulasi)
tujuan
kebijakan/
program/
kegiatan
pembangunan
sehingga
tujuannya
menjadi lebih
responsif
gender
(7)
Penyusunan
rencana
aksi yang
responsif
gender
yang
merujuk
pada hasil
reformulasi
tujuan
(8)
Penetapan
baseline, yaitu
data dasar yang
dipilih sebagai
titik awal untuk
mengukur
kemajuan
pelaksanaan
kebijakan/
program/
kegiatan
tersebut. Data
dasar tersebut
dapat diambil
dari data
pembuka
wawasan yang
ada pada
langkah 2
(9)
Penetapan
indikator gender,
yakni ukuran
kuantitatif
maupun kualitatif
untuk
memperlihatkan
tingkat
perubahan pada
tingkatan hasil
(dampak,
outcome dan
output)
Rumuskan
- dampak
- outcome
(tingkat
program)
- output
(tingkat
kegiatan)
Rumuskan
rencana aksi
Rumuskan
nilai baseline
(data dasar)
Rumuskan nilai
target kinerja
LEMBAR KERJA ANALISIS GAP (BILANG) TERMASUK IDENTIFIKASI
KERANGKA KINERJA, RENCANA AKSI DAN PENGUKURAN
LANGKAH
1

LANGKAH 2 LANGKAH 3 LANGKAH 4 LANGKAH 5 LANGKAH 6 LANGKAH 7 LANGKAH 8 LANGKAH 9
Kebijakan Atau
Program Kegiatan
Yang Akan Dianalisis
Data Pembuka
Wawasan
Isu Gender Kebijakan Dan Rencana Aksi Pengukuran Hasil
Faktor
Kesenjangan
(Akses,
Partisipasi,
Kontrol, Manfaat)
Sebab
Kesenjangan
Internal
Sebab
Kesenjangan
Eksternal
Reformulasi
Tujuan
Rencana Aksi
Data Dasar
(Target)
Pindahkan Kolom
2 Ke 8
Indikator Gender
Program
Peningkatan jalan
dan penggantian
jembatan.
Kegiatan
Pembebasan tanah
jaringan jalan lintas
selatan.
Tujuan
Mendukung
pengembangan
perekonomian antar
wilayah
Data pemilik
lahan (laki-laki
dan perempuan)
jumlah laki-laki
dan perempuan
pelaku usaha
Akses:
Laki-laki lebih
banyak dilibatkan
dalam sosialisasi
dan penetapan
harga dibanding
perempuan
Pertisipasi:
Laki-laki lebih
banyak hadir
dalam pertemuan
sosialisasi
dibanding
perempuan
Kontrol:
Pengambilan
keputusan atas
harga lahan tidak
berada pada
perempuan
walaupun hak
milik tanah ada
pada perempuan.
Manfaat:
Laki-laki lebih
menikmati
keuntungan
finansial
dibanding
perempuan
Tidak
terstrukturnya
data kepemilikan
lahan.
Masih ada
anggapan di
Pemerintah
bahwa pemilik
lahan adalah laki-
laki sebagai
kepala keluarga;
juga anggapan
pelaku usaha
hanya laki-laki.
Belum ada kajian
mengenai
dampak
pembebasan
lahan bagi laki-
laki dan
perempuan.
Dalam
masyarakat laki-
laki lebih
dominan
mengambil
keputusan
terutama
menyangkut
sumber daya
(tanah, lahan).
Perempuan
merasa takut dan
malas mengurus
pembebasan
lahan walaupun
hak milik tanah
atas namanya,
sehingga
menyerahkan
kepada suami
atau keluarga
laki-laki.
Tujuan program:
Mendukung
perekonomian
antarwilayah
melalui
peningkatan
mobilitas laki-laki
dan perempuan
pelaku ekonomi.
Tujuan kegiatan:
Melakukan
pembebasan
lahan secara adil
dengan
memperhatikan
kepentingan laki-
laki dan
perempuan
sebagai pemilik
lahan dan pelaku
usaha.
Penstrukturan
data kepemilikan
lahan.
Kajian mengenai
dampak
pembebasan
lahan bagi laki-
laki dan
perempuan.
Pemberian
informasi yang
berimbang
mengenai proses
pembebasan
lahan dan
penetapan harga
kepada laki-laki
dan perempuan.
Keterampilan
pengembangan
usaha bagi laki-
laki dan
perempuan yang
terkena dampak
pembebasan
lahan.
Data pemilik
lahan (laki-laki
dan perempuan)
Jumlah laki-laki
dan perempuan
pelaku usaha.
Laki-laki dan
perempuan pemilik
lahan yang
mendapatkan
informasi mengenai
pembebasan lahan
dan penetapan harga
(indikator output)
Kesepakatan dengan
pemilik lahan laki-
laki dan perempuan
mengenai
pemanfaatan lahan
dan jumlah ganti rugi
(output).
Laki-laki dan
perempuan pelaku
usaha yang
memanfaatkan jalan
dan jembatan
(indikator hasil)
CONTOH ANALISIS GAP (LK BILANG) DI DINAS
BINAMARGA PROVINSI X