Anda di halaman 1dari 20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
II.1.1Pengertian konduktometri
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan
daya hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik berhubungan
dengan pergerakan suatu ion didalam larutan ion yang mudah
bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar (Hendayana,
1995).
Konduktometri merupakan analisa kimia berdasarkan pengukuran
daya hantar listrik larutan. Daya hantar listrik suatu larutan
bergantung pada jenis dan konsentrasi senyawa ion. lat untuk
melakukan per!obaan ini adalah konduktometer yang dihubungkan
dengan dua elektroda sejenis,biasanyan logam "t. Dalam metode
inidikenal titrasi konduktometri, kur#anya berupa hubungan antara
daya hantar listrik ($) dengan "enambahan #olume penitran pada
titrasi larutan %H
&
oleh larutan baku 'H
&
'((H (Hendayana, 1995).

Gambar II.1 Kur#a hubungan antara daya hantar listrik ($)
dengan #olume pereaksi yang diperoleh dari
pengukuran
Konduktometri merupakan prosedur titrasi, sedangkan
konduktansi bukanlah prosedur titrasi. )etode konduktansi dapat
digunakan untuk mengikuti reaksi titrasi jika perbedaan antara
konduktansi !ukup besar sebelum dan sesudah penambahan
reagen (Khopkar, 19*&).
II.1.2 Daya antar !istrik
Daya Hantar +istrik sebanding dengan konsentrasi larutan
pada temperatur tetap, tetapi pengen!eran akan menyebabkan
,,-1
., ml 'H
&
'((H
,,-/
0itrasi Konduktometri
hantarannya tidak ber1ungsi se!ara linear lagi dengan konsentrasi
(Khopkar, 19*&). Konduktometri adalah suatu metoda analisis yang
berdasarkan kepada pengukuran daya hantar listrik yang dihasilkan
oleh sepasang elektroda inert yang mempunyai luas penampang ()
dan jarak tertentu (d). Daya hantar listrik tersebut merupakan
1ungsi konsentrasi dari larutan elektrolit yang di ukur. Daya hantar
listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan
ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang
besar (%uansa, /211).
Daya hantar listrik (3) merupakan kebalikan dari tahanan (4),
sehingga daya hantar listrik mempunyai satuan ohm
-1
. 5ila arus
listrik dialirkan dalam suatu larutan mempunyai dua elektroda,
maka daya hantar listrik (3) berbanding lurus dengan luas
permukaan elektroda () dan berbanding terbalik dengan jarak
kedua elektroda (l) (Hendayana, 1995). 6adi
Dimana 7
3 8 Daya hantar listrik (ohm
-1
)
4 8 0ahanan (ohm)
8 +uas permukaan elektroda (!m
/
)
+ 8 6arak kedua elektroda (!m)
k 8 Daya hantar jenis (ohm
-1
!m
-1
)
"rinsip kerja dari konduktometri ini adalah sel hantaran
di!elupkan kedalam larutan ion positi1 dan negati1 yang ada dalam
larutan menuju sel hantaran menghasilkan sinyal listrik berupa
hambatan listrik larutan. Hambatan listrik dikon#ersikan oleh alat
menjadi hantaran listrik larutan (%uansa, /211).
II.1.2Daya antar "ki#a$en %"&ui#a$en 'ondu(tan(e)
Kemampuan suatu 9at terlarut untuk menghantarkan arus
listrik disebut daya hantar eki#alen (:) yang dide;nisikan sebagai
daya hantar satu gram eki#alen 9at terlarut di antara dua elektroda
dengan jarak kedua ele!troda 1!m. <ang dimaksud dengan berat
ekui#alen adalah berat molekul dibagi jumlah muatan positi1 atau
negati1. 'ontoh berat eki#alen 5a'l
/
adalah 5) 5a'l
/
dibagi dua.
.olume larutan (!m
&
) yang mengandung satu gram eki#alen 9at
terlarut diberikan oleh 7
Dimana 7
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
0itrasi Konduktometri
,,-&
' 8 konsentrasi (eki#alen per !mA
&
),
bilangan 1222 menunjukkan 1 liter 8 1222 !m
&
.
.olume dapat juga dinyatakan sebagai hasil kali luas () dan jarak
kedua elektroda (1).
Keterangan 7
. 8 .olume (!m
&
)
l = Jarak kedua elektroda (cm)
A = Luas (cm
2
)
dengan l sama dengan 1 !m ,
Keterangan 7
. 8 .olume (!m
&
)
1 8 (!m
&
)
' 8 Konsentrasi (eki#alen per !m-
&
),
bilangan 1222 menunjukkan 1 liter 8 1222 !m
&
.
>ubstitusi persamaan ini ke dalam persamaan 3 diperoleh,
3 8 Daya hantar listrik (m>B!m)
4 8 0ahanan (ohm)
k 8 Kondukti#itas (ohm
-1
!m
-1
)
' 8 Konsentrasi (eki#alen per !mA
&
)
Daya hantar eki#alen (:) akan sama dengan daya hantar listrik (3)
bila 1 gram eki#alen larutan terdapat di antara dua elektroda
dengan jarak 1 !m.
Keterangan 7
^ = Daya hantar eki#alen
4 8 tahanan (ohm)
k 8 Kondukti#itas (ohm
-1
!m
-1
)
' 8 Konsentrasi (eki#alen per !mA
&
)
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
V= l A
V = A =
,,-C
0itrasi Konduktometri
Daya hantar eki#alen pada larutan en!er diberi simbol yang
harganya tertentu untuk setiap ion (Hendayana, 1995).
Tabe$ 2.1 "engaruh konsentrasi pada daya hantar eki#alen
Konsentrasi Na'$* ek+1 Daya ,antar ekui#a$en
(m>B!m)
2,1 12D,E
2,21 11*,5
2,221 1/&,E
F 1/D,C (:o)
(Hendayana, 1995)
II.1.-Pengukuran Daya antar !istrik
"engukuran daya hantar memerlukan sumber listrik, sel untuk
menyimpan larutan dan jembatan (rangkaian elektronik) untuk
mengukur tahanan larutan.
1. Sumber $istrik
Hantaran arus D' (misal arus yang berasal dari baterai)
melalui larutan merupakan proses @araday, yaitu oksidasi dan
reduksi terjadi pada kedua elektroda. >edangkan arus ' tidak
memerlukan reaksi elektro kimia pada elektroda- elektrodanya,
dalam hal ini aliran arus listrik bukan akibat proses 1araday.
"erubahan karena proses @araday dapat merubah si1at listrik sel,
maka pengukuran konduktometri didasarkan pada arus non1araday
atau arus '.
2. Ta,anan Jembatan
6embatan wheatstone merupakan jenis alat yang digunakan
untuk pengukuran daya hantar.
-. Se$
>alah satu bagian konduktometer adalah sel yang terdiri dari
sepasang elektroda yang terbuat dari bahan yang sama. 5iasanya
elektroda berupa logam yang dilapisi logam platina untuk
menambah e1ekti;tas permukaan elektroda (nuansa, /211).
II.1..Titrasi konduktometri
II.1...1 Pengertian Titrasi Konduktometri
0itrasi Konduktometri merupakan metode analisa kimia
berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (3)
suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam
larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu
ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya
hantar listrik yang besar (Hendayana, 1995).
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
0itrasi Konduktometri
,,-5
Daya hantar listrik (3) merupakan kebalikan dari tahanan (4),
sehingga daya hantar listrik mempunyai satuan ohm
-1
. 5ila arus
listrik dialirkan ke dalam suatu larutan melalui dua elektroda, maka
daya hantar listrik (3) berbanding lurus dengan luas permukaan
elektroda () dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda
(l) (Hendayana, 1995). >ehingga,
1
.
1 A
K
R
G = =
Keterangan 7
k 8 Kondukti#itas (ohm
-1
!m
-1
)
3 8 Daya hantar listrik (m>B!m)
l 8 6arak kedua elektroda (!m)
4 8 0ahanan (ohm)
8 +uas permukaan elektroda (!m
/
)
Kekuatan listrik mengalir melalui suatu penghantar, jadi
jumlah listrik yang mengalir perdetik, ditentukan oleh beda
potensial dan tahanannya. >atuan-satuan beda potensial (?) dan
tahanan (4) dipilih, hingga 1 8 1.
>atuan-satuan listrik dapat dinyatakan dalam 7
!gs electromagnetic units (emu), berdasarkan hukum
penarikan dan penolakan magnet.
cgs electrostatic units (esu), berdasarkan hukum daya
tarik antara muatan-muatan listrik.
absolute unit diturunkan dari emu.
,nternational units
(>ukardjo, /22/)
0itrasi konduktometri merupakan salah satu dari sekian banyak
ma!am G ma!am titrasi. Didalam titrasi konduktometri ini tidak
terlalu berbeda jauh dari titrasi G titrasi yang lainya, yang
membedakan biasanya hanya terdapat bagaimana !ara untuk
mengetahui titik eki#alen dari larutan itu. Kalau kita menggunakan
titrasi #olumetri yang biasa kita praktikan sebelumnya titik eki#alen
diketahui ketika terjadi perubahan warna, 9at itu akan mengalami
peruban warna bila 9at itu dalam keadaan setimbang. =ntuk
mempermudah kita untuk melihat 9at itu sudah men!apai eki#alen
maka digunakan indikator. 0etapi banyak sekali para praktikan yang
merasa kesulitan untuk menentukan dengan tepat titik eki#alen
dengan menggunkan titrasi #olumetri ini. )aka kami membuat
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
,,-D
0itrasi Konduktometri
makalah yang berjudul titrasi kondutometri ini, titrasi konduktometri
ini lebih mudah jika dibandingkan dengan titrasi lainya, walaupun
ada kelemahan tetapi juga ada kelebihanya. 0itik eki#alen dapat
kita ketahui dari daya hantar dari larutan yang kita ukur, jika daya
hantar sudah konstan berarti titrasi sudah men!apai eki#alen.
0itrasi ini juga tidak perlu menggunakan indikator (>upadi, /212).
0itrasi konduktometri sangat sesuai untuk asam atau basa
lemah, karena penggunaan potensiograph B titropro!essor dengan
elektroda ka!a menghasilkan titik akhir yang kurang jelas. %amun
titrasi konduktometri tidak dapat dilakukan dalam !uplikan yang
mengandung konsentrasi ion lain yang tinggi, karena titik akhir
menjadi kurang tajam. 0itrasi konduktometri sangat berguna untuk
melakukan titrasi pengendapan. Keuntungan titrasi konduktometri
adalah gra;k titrasi seluruhnya digunakan untuk menentukan titik
akhir sedangkan pada kur#a titrasi potensiometri titik akhir
ditentukan dari bentuk gra;k dekat titik akhir saja. Kepekaan !ara
konduktometri jauh lebih baik. 0itrasi konduktometri masih memberi
titik akhir yang jelas untuk asam atau basa lemah dalam
konsentrasi en!er, sedangkan dengan potensiometri titik akhir
tidak jelas lagi .
)enurut hukum (hm,
di mana7
, 8 rus (ampere)
? 8 0egangan (#olt)
4eaksi 8 0ahanan (ohm)
Hukum di atas berlaku bila di1usi dan reaksi elektroda tidak
terjadi. Konduktansi sendiri dide;nisikan sebagai kebalikan dari
tahanan sehingga,
>atuan dari hantaran (konduktansi) adalah mho. Hantaran L
suatu larutan berbanding lurus pada luas permukaan elektroda a,
konsentrasi ion persatuan #olume larutan '
i
, pada hantaran
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
0itrasi Konduktometri
,,-E
eki#alen ionik >
1
, tetapi berbanding terbalik dengan jarak elektroda
d, sehingga7
Dimana7
> menyatakan bahwa sumbangan berbagai ion terhadap
konduktansi bersi1at aditi1. Karena a dan d dalam satuan !m, maka
konsentrasi ' tentunya dalam ml. 5ila konsentrasi dinyatakan
dalam normalitas, maka harus dikalikan 1aktor 1222. nilai dBa 8 >
merupakan 1aktor geometri selnya dan nilainya konstan untuk suatu
sel tertentu sehingga disebut tetapan sel. =ntuk mengukur
kondukti#itas suatu larutan, larutan ditaruh dalam sebuah sel, yang
tetapan selnya telah ditetapkan dengan kalibrasi dengan suatu
larutan yang kondukti#itasnya diketahui dengan tepat, misal, suatu
larutan kalium klorida standar. >el ditaruh dalam satu lengan dari
rangkaian jembatan Hheatstone dan resistansnya diukur.
"engaliran arus melalui larutan suatu elektrolit dapat menghasilkan
perubahan-perubahan dalam komposisi larutan di dekat sekali
dengan lektrode-elektrode, begitulah potensial-potensial dapat
timbul pada elektrode-elektrode, dengan akibat terbawanya
sesatan-sesatan serius dalam pengukuran-pengukuran
kondukti#itas, ke!uali kalau e1ek-e1ek polarisasi demikian dapat
dikurangi sampai proporsi yang terabaikan (>upadi, /212).
Kondukti#itas suatu larutan elektrolit, pada setiap temperatur
hanya bergantung pada ion-ion yang ada, dan konsentrasi ion-ion
tersebut. 5ila larutan suatu elektrolit dien!erkan, kondukti#itas akan
turun karena lebih sedikit ion berada per !m
&
larutan untuk
membawa arus. 6ika semua larutan itu ditaruh antara dua elektrode
yang terpisah 1 !m satu sama lain dan !ukup besar untuk
men!akup seluruh larutan, konduktans akan naik selagi larutan
dien!erkan. ,ni sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya e1ek-
e1ek antar-ionik untuk elektrolit-elektrolit kuat dan oleh kenaikan
derajat disosiasi untuk elektrolit-elektrolit lemah.
"enambahan suatu elektrolit kepada suatu larutan elektrolit
lain pada kondisi-kondisi yang tak menghasilkan perubahan #olume
yang berarti akan mempengaruhi konduktansi (hantaran) larutan,
tergantung apakah ada tidaknya terjadi reaksi-reaksi ionik. 6ika tak
terjadi reaksi ionik, seperti pada penambahan satu garam
sederhana kepada garam sederhana lain (misal, kalium klorida
kepada natrium nitrat), konduktans hanya akan naik semata-mata.
6ika terjadi reaksi ionik, konduktans dapat naik atau turnI begitulah
pada penambahan suatu basa kepada suatu asam kuat, hantaran
turun disebabkan oleh penggantian ion hidrogen yang
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
,,-*
0itrasi Konduktometri
kondukti#itasnya tinggi oleh kation lain yang kondukti#itasnya lebih
rendah. ,ni adalah prinsip yang mendasari titrasi-titrasi
konduktometri yaitu, substitusi ion-ion dengan suatu kondukti#itas
oleh ion-ion dengan kondukti#itas yang lain (>upadi, /212).
Konduktometri merupakan metode untuk menganalisa
larutan berdasarkan kemampuan ion dalam mengantarkan
muatan listrik di antara dua elektroda. ,ni berarti
konduktometri adalah salah satu metode analisa elektrokimia
di samping potensiometri, amperometri dan sebagainya.
"engukuran kondukto#itas (hantaran) dapat pula di gunakan
untuk penentuan titik ahir titrasi. 0itrasi konduktometri dapat
dilakukan dengan dua !ara, tergantung pada 1rekuensi arus
yang digunakan.
6ika 1rekuensi arus bertambah !ukup besar, maka
pengaruh kapasitan dan indukti1 akan makin besar. dapun jenis
titrasi tersebut adalah sebagai berikut7
1. 0itrasi konduktometri yang dilakukan dengan 1rekuensi
arus rendah (maksimum &22H9)
/. 0itrasi yang dilakukan dengan menggunakan 1rekuensi arus
tinggi disebut titrasi 1rekuensi tinggi
II.1...2 Titrasi Konduktometri %/rekuensi renda,)
"enambahan suatu elektolit ke elektrolit lain pada
keadaan yang tidak ada perubahan #olum yang begitu besar
akan mempengaruhi kondukto#itas larutan terjadi reaksi ionik
atau tidak. 6ika tidak terjadi reaksi ioni!, maka perubahan
kondukto#itas sedikit sekali atau hampir tidak ada. 5ila terjadi
reaksi ionik, maka perubahan kondukti#itas yang relati1 !ukup
besar sehingga dapat diamati, seperti pada titrasi basa kuat
oleh asam kuat. Dalam titrasi ini terjadi penurunan
kondukti#itas karena terjadi penggantian ion hydrogen, yang
mempunyai kondukto#itas tinggi, dengan kation lain yang
mempunyai kondukti#itas rendah.
"ada titrasi penetralan, pengendapan dll, penentuan titik
ahir titrasi titrasi di tentukan berdasarkan perubahan
kodukti#itas(hantaran) dari reaksi kimia yang terjadi.
Hantaran di ukur pada setian penambahan sejumlah pereaksi
dan titik pengukuran tersebut bila di alurkan memberikan
/ garis lurus yang saling perpotongan dinamakan titik
eki#alen titrasi.
Ketepatan metode ini bergantung pada sudut perpotongan
dan kerapatan titik pengukuran. >e!ara praktik konsentrasi
penitran /2-122 kali lebih kali pekat dari larutan yang dititrasi.
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
0itrasi Konduktometri
,,-9
Kelebihan titrasi ini, baik untuk asam yang sangat lemah
seperti asam borat dan 1enol yang se!ara potensiometri
tidak dapat di lakukan. >elain itu, titrasi konduktometri tidak
, perlukan !ontrol suhu (>upadi, /212).
"ada konduktometri yang dientukan adalah daya hantar suatu
larutan. +aruatn berada dalam sel daya hnatar yang didalamnya
terletak / elektrode platina yang dipasang pada sumber arus (lihat
gambar). =ntuk menghindari penguraian elektrode. Digunakan arus
bolak balik. =ntuk pengukuran daya hantar digunakan jembatan
wheatstone. <ang diukur adalah tahanan 4 antara
elektrode platina.
Dari sini 4
1
dan sebagai harga kebaliikan daya hantar dapat
dihitung.
Kontak penututp tahanan dapat diatut (trayek ') , digeser sampai
pada alat penunjuk tidak ada aliran arus lagi. )aka rasio tahanan
41 terhadao tahanan pembanding rasio 4/ adalah trayek 5 per 5'
7
Keterangan 7
41 8 4asio 0ahanan 1
4/ 8 4asio 0ahanan /
5 8 0rayek 5
5' 8 0rayek 5'
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
,,-12
0itrasi Konduktometri
Gambar II.1 "engukuran Daya Hantar
Daya hantar larutan
Dimana 7
4 8 0ahanan ((hm)
J 8 0ahanan spesi;k ((hm. !m)
, 8 "anjang kolom !airan (jarak antara elektrode (!m)
J 8 "enampang melintang kolom !airan yang menghantar
(bidang elektrode (!m
/
)
@aktor proporsionalitas pada persamaan diatas dinyatakan
sebagai tahanan spesi;k dan merupakan tahanan yang diukur pada
penampang elektrode dengan luas 1 !m
/
dan jarak 1 !m. Harga
resiproknya disebut daya hantar spe1si;k. Daya hantar + adalah
harga resiprok tahanan 4.
Konstanta sel dapat ditentukan se!ara eksperimen dengan
larutan yang daya hantar spesi;knya diketahui (larutan kalium
klorida 2,1 molar, larutan kalium sul1at jenuh).
"endekatan pertama adalah bahwa daya hantar spesi;k
proporsional dengan kjonsentrasi ! Kmol. ,A
1
)
Keterangan 7
K 8 Konstanta sel
8 Daya hantar molar (!m
/
.mol
-1
)
' 8 Konsentrasi (molar)
@aktor proporsional dinyatakan sebagai daya hantar molar dan
mempunyai dimensi 7 !m
/
.mol
-1
Daya hantar molar dipengaruhi suhu dan konsentrasi.
Ketergantungan akan konsentrasi ini pada elektrolit lemah
disebabkan oleh berambahnya disosiasi denagn berambahnya
pengen!eran, pada elektrolit kuat, dengan pengen!eran yang besar
antara kation dan anion yang berjalan berlawanan akan berkurang
saling menghalangi. "ada pengen!eran tidak terhingga. Daya
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
0itrasi Konduktometri
,,-11
hantar molar men!apai harga limit 9 . Daya hantar liimt inii untuk
setiap elketrolit merupakan harga karakteristik. Daya hantar
keseluruhan suatu larutan, adalag akibat gerakan semua kation
dan anion yang tegak lurus terhadap arus balok balik antara
elektrode. Dalam larutan en!er, pengaru jenis ion terhadap daya
hantar bertambah limnier dengan bertambahnya konsentrasi jenis
ion ini komponen daya hantar tergantung dari gerakan ion, yang
untuk setiap jenis dan muatan ion dapat sangat berbeda. "ada tabel
sebagai !ontoh diberikan daya hantar untuk kation dan anion
ber#alensi satu .
Tabe$ II.1 Komponen daya hantar ion ber#alensi satu
Kation Anion
H
&
(
L
&15 (HA 1EC
K
L
D5 'lA DD
g
L
5C %(
&
A D/
%a
L
CC 'H
&
'((A &C
Dalam suatu larutan kalium klorida, ion kalium dan ion klorida
mempunyai pengaruh yng hampir sama pada daya hantar
keseluruhan, karena kedua ion pada muatan unsur yang sama
hampir mempunyai daya hantar yang sama. >rbaliknya pada
larutan asam klorida, karena dibandingkan dengan ion klorida on
hidronium mempunyai daya hantar empat kali lebih besar, maka ion
hidronium akan menganmbil alih transport arus.
Konduktometri sesuai untuk penentuan titik eki#alen banyak
prosedur titrasi dan dapat juga diterapkan untuk larutan sangat
en!er atau larutan berwarna. )etode ini dapat digunakan dengan
aanyan garam asing dengan konsentrasi tinggi. "ada titrasi
konduktometri sedapat muungkin larutan yang hendak dititrasi
adalah larutan pekat. =ntuk men!egah perubahan #olume selama
titrasi. 6uga harus diaduk untuk menjaminpen!ampuran yang baik.
II.1...- Titrasi Konduktometri 0rekuensi Tinggi
)etode ini sesuai untuk sel yang terdiri atas sistem kimia
yang dibuat bagian dari atau di pasangkan dengan sirkuit
osilator beresonasi pada 1rekuensi beberapa mega hert9.
Keuntungan Keuntungan !ara ini antara lain elektroda di
tempatkan di luar sel dan tidak langsung kontak dengan
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
,,-1/
0itrasi Konduktometri
larutan uji. Kerugiannya adalah respon tidak spesi1ik karena
bergantung pada kondukto#itas(hantaran) dan tetapan di
elektrik dari sistem (>upadi, /212).
>atu ohm internasional ialah tahanan pada 2
o
' suatu kolom air
raksa dengan penampang sama, panjang 12D,&22 !m dan berat
1C,C5/1 gram (>ukardjo, /22/).
II.1.1 Kondukti#itas
Kondukti#itas adalah suatu bilangan yang dinyatakan dengan
tepat dari suatu larutan, sehingga menimbulkan suatu aliran listrik.
Ketepatan tersebut meliputi ion, konsentrasi total, mobilitas, #alensi
dan konsentrasi yang berhubungan serta pengukuran suhu atau
temperatur. "erhitungan se!ara ;sika dalam laboratorium
dipengaruhi oleh kondukti#itas dimana biasanya berlawanan,
dihitung dalam satuan ohm atau mega ohm. Hal yang bertentangan
atau berlawanan dari konduktor adalah kebalikan proporsional dari
area yang berlapis-lapis silang dan yang menunjukkan proporsional
dari sebagian area tersebut. =kuran yang berlawanan dalam larutan
begitu penting, karena itu karakteristik dari kondukti#itas
bergantung dari sel yang digunakan dan tidak dapat dide;nisikan
tanpa adanya pengetahuan dari karakteristik tersebut. >pesi;kasi
dari hal yang bertentangan tersebut adalah pipa yang berukuran 1
!m yang berlawanan yang berada di tepi. Dalam suatu larutan
seperti pengukuran dapat dikatakan jarang karena sukarnya
pembuatan elektroda. "rakteknya, mengukur elektroda memberikan
1raksi dari spesi;kasi hal bertentangan tersebut, 1raksi tersebut
berupa konstanta '. >atuan dari hantaran (konduktansi) adalah
ohm. Hantaran + suatu larutan berbanding lurus pada luas
permukaan elektroda a, konsentrasi ion per satuan #olume larutan
'
1
, pada hantaran akui#alen ionik MI tetapi berbanding terbalik
dengan jarak elektroda d, sehingga 7
1 1
C
d
a
L =
Keterangan7
+ 8 Daya hantar (ohm
-1
!m
-1
)
a
8 +uas (!m
/
)
d 8 6arak elektroda (!m)
' 8 Konsentrasi (eki#alenB!m
&
)
(Khopkar, 19*&)
0anda N menyatakan bahwa sumbangan berbagai ion
terhadap konduktansi si1atnya aditi1. Karena a dan d dalam satuan
!m, maka konsentrasi ' tentunya ml. 5ila konsentrasi dinyatakan
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
0itrasi Konduktometri
,,-1&
dalam normalitas, maka harus dikalikan 1aktor 1222 (Khopkar, 19*&).
%ilai
Keterangan7
O 8 konstanta sel (!m
-1
)
a
8 +uas (!m
/
)
d 8 6arak elektroda (!m)

merupakan 1aktor geometri selnya dan nilainya konstan untuk suatu
sel tertentu sehingga disebut sebagai tetapan sel (Khopkar, 19*&).
>eperti 7
d
a C C
L
i i i i
1000 1000

=
Keterangan7
+ 8 Daya hantar (ohm
-1
!m
-1
)
a
8 +uas (!m
/
)
d 8 6arak elektroda (!m)
' 8 Konsentrasi (eki#alenB!m
&
)
P 8 Konstanta sel (!m
-1
)
>elain hantaran ekui#alen ionik, dikenal pula hantaran
ekui#alen , yang nilainya
i
. =
sedang kondukti#itas spesi;k
dide;nisikan sebagai (Khopkar, 19*&)7
Keterangan7
+ 8 Daya hantar (ohm
-1
!m
-1
)
a
8 +uas (!m
/
)
d 8 6arak elektroda (!m)
O 8 Konstanta sel (!m
-1
)
(Khopkar, 19*&)
0etapan sel dapat ditentukan se!ara eksperimental dengan
persamaan tersebut, dimana pengukuran hantaran dilakukan pada
larutan yang diketahui hantaran spesi;knya. "ada umumnya, K'l
digunakan sebagai larutan pembanding. %ilai konduktansi spesi;k
(K) pada /2
Q
' pada konsentrasi berbeda-beda ialah7

E1,1& gBkg 8 2,111&C mho !m


-1

+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
,,-1C
0itrasi Konduktometri

E,C19 gBkg 8 2,21/D5 mho !m


-1

2,EC9 gBkg 8 2,221C2 mho !m


-1
.
Hantaran elektrolitik merupakan besaran yang tergantung pada
temperatur. 5erarti pengukuran harus dilakukan pada temperatur
yang tetap. 5iasanya semua pengukuran dibuat pada temperatur
/5
Q
'. tergantung pada konsentrasi total konsentrasi ionik suatu
larutan dan bertambah besar dengan pengen!eran (Khopkar, 19*&).
"roses penghantaran arus listrik dalam larutan elektrolit dapat
terjadi karena perpindahan ion-ion bermuatan positi1 ke arah anoda
dan yang bermuatan negati1 ke arah katoda.Daya hantar larutan
dide;nisikan sebagaiukuran dari aliran arus pada suatu kekuatan
listrik teretntu, bergantung pada jumlah muatan partikelGpartikel
dari dalamnya. @raksi arus yang di bawa oleh suatu jenis ion
ditentukan oleh suatu konsentrasi dan mobilitas ion-ion. >uatu
metode yang penting untuk menentukan derajat disosiasi
didasarkan atas pengukuran kondukti#itas elektrolirt tersebut
(metode kondukti#itasBkonduktometri). )etode ini berkaitan dengan
1akta, bahwa arus listrik dibawa oleh ion-ion ini yang terdapat dalam
larutan. 6umlah relati1 ion-ion ini yang sangat erat kaitannya dengan
derajat disosiasi, akan menentukan kondukti#itas larutan itu.
Kondukti#itas itu sendiri adalah suatu besaran yang diturunkan
karena kondukti#itas tersebut tidak dapat diukur langsung. =ntuk
menentukan kondukti#itas kita harus mengukur resistensi spesi;k
(resis#itas) dari larutan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan
memasukkan larutan kedalam sebuah sel kubus bentuknya dengan
sisi berkisar 1 !m yang dua dari dua bidangnya paralel terbuat dari
9at penghantar (konduktor7 !ontohnya platina) kenyataannyatidak
perlu menggunakan sel khusus untuk pengukuran. >etiap sel dari
dimensi-dimensi yang konstan adalah sesuai bahwa sel konstannya
telah ditentukan oleh prosedur kalibrasi menggunakan suatu
elektrolit misalnya larutan kalium klorida, dengan tahanan yang
se!ara khusus diketahui. >el yang berbentuk kubus ini lalu
dihubungkan sebagai resistansi yang tidak diketahui dalam suatu
rangkaian jembatan Wheatstone, yang diberi aliran arus bolak-balik
yang simetris sempurna (tahanan spesi;k atau sinisoid), pada
tegangan rendah. rus searah akan menimbulkan perubahan-
perubahan konsentrasi larutan karena elektrolosis. 4esistansi
spesi;k (tahanan spesi;k), R, dinyatakan dalam satuan SB!m.
Kebalikan dari resistensi spesi;k , dinamakan konduktani
spesi;k(daya hantar spesi;k) atau kondukti#itas, k, dan dinyatakan
dalam satuan S
-1
!m
-1
. =ntuk larutan elektrolit, biasanya kita
menyatakan besaran yang disebut kondukti#itas molar, , ini
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
0itrasi Konduktometri
,,-15
adalah suatu kondukti#itas larutan yang mengandung 1 mol 9at
terlarut antara dua elektroda yang besarnya tidak terhingga, dan
berjarak 1 !m satu sama lain (5asset.6, 199C).
Kondukti#itas pada laboratorium digunakan untuk mengukur 7
1. )enetapkan tingkat dari mineralisasi untuk menunjukkan e1ek
yaitu konsentrasi total ion kimia sampai men!apai
keseimbangan, e1ek pada tumbuhan dan hewan se!ara
;siologi, ukuran korosi, dll.
/. )enunjukkan tingkat mineralisasi dalam penyulingan dan
pengionan kembali air.
&. .ariasi nilai dalam pemisahan konsentrasi mineral dari air
baku atau air berlebihan.
C. "ena1siran ukuran sampel untuk digunakan menentukan kimia
se!ara umum dan untuk menge!ek hasil dari analisa kimia.
5. )enentukan banyaknya reagen ion yang dibutuhkan dalam
nyata dan reaksi neutralisasi, point akhir yang berarti
perubahan dalam memiringkan kur#a hasil dari pemba!aan
buret dalam peren!anaan kondukti;tas.
D. "ena1siran 0D> (0otal Dissol#ed >olids) dalam sampel dengan
perkalian kondukti#itas (mi!romhosB!m) oleh 1aktor
pengalaman.
(Hil1red H. >!hott, dkk, 19/2)
Ke$ebi,an titrasi konduktometri
a. titrasi tidak menggunakan indikator, karena pada titik kei#alen
sudah dapat ditentukan dengan daya hantar dari larutan
tersebut.
b. Dapat digunkan untuk titrasi yang berwarna
!. Dapat digunakan untuk titrasi yang dapat menimbulkan
pengendapatan
d. +ebih praktis
e. +ebih !epat atau waktu yang diperlukan lebih sedikit
1. =ntuk persen kesalahanya lebih ke!il jika dibandingkan dengan
titrasi #olumetri
Kekurangan titrasi konduktometri
a. Hanya dapat diterapkan pada larutan elektrolit saja
b. >angat dipengaruhi temperatur
!. Dapat ditunjukka dengan tidak langsung
d. "eralatan !ukup mahal
e. 6ika tidak hati G hati maka akan !epat rusak
1. 0idak bisa digunakan pada larutan yang sangat asam atau basa
karena akan meleleh (%a1aly, /21/).
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
,,-1D
0itrasi Konduktometri
Adsor2si Para&uat o$e, Pa$eudu$t*Dystrande2t dan
Dystrude2t 2ada Berbagai Jenis Pe$arut
Tainal )uktamar,)arlina, dan %anik >etyowati
@akultas "ertanian,=ni#ersitas bengkulu
Penda,u$uan
"enggunaan herbisida untuk pengendalian gulma semakin
meningkat seiring dengan pengelolaan lahan yang semakin intensi1.
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
0itrasi Konduktometri
,,-1E
"engelolaan lahan tanpa olah tanah dan usaha perkebunan telah
menyebabkan peningkatan penggunaan herbisida. >aay ini
pemakaian herbisida menepati posisi tertinggi dari #olume total
penjualan pestisida di dunia yaitu C9,D U, selebihnya /D,/ U
insektisida, 19,5 U 1ungisida dan jenis lainnya CE U.
"emakain herbisida yang tepat dan benar untuk
mwngwndalikan gulma mempunyai beberapa keuntunganseperti
daya berantas yang lebih baik, hemat waktu dan hemat biaya bila
dibandingkan dengan penyiangan menggunakan tangan. gar
penggunaan herbisdia e1ekti1 makab gulma yang akan diendalikan
harus bereaksi dengan herbisida yang diaplikasikan. )enurut waktu
aplikasinnya, herbisida pra-pengolahan tanah, pra tanah , pra
tumbuhan, dan paska tumbuh.
Herbisida yang banyak digunakan diantarnya adalah
herbisida yang berbahan akti1 para Vuat. Herbisida paraVua (1-1
dimthyl -C,-C bipiridinium) merupakan herbisida golongan piridin
yang bersi1at kontak non-selekti1 dan digunakan se!ara purna
tumbuh. Herbisida ini e1ekti1 untuk mengendalikan pertumbuhan
gulma semusim, khususnya rerumputan. 6enis herbisida ini dapat
terikat kuat pada komponen tanah setelah plikasi dan dapat
membunuh biji gulma yang sedang betke!ambah apablia terjadi
kntak dengan herbisida ( Humberg et al, 19*9).
Ba,an dan metode 2er(obaan
0anah yang digunakan dalam penelitian ini adalah paleudlut.
Dys trandept, dan Dys trudept. "aleudult diambil dari Desa Dusun
baru Ke!amatan talang ?mpat, Kabupaten 5engkulu utara. Dau
sampel tanah lainnya diambil dari kabupaten 4ejang +ebng.
Dystrandep diambil dari Desa >umebr =rip, Ke!amatan selepu
4ejang dan Dystrupet diambil dari Deas 5atu ampar,ke!amatan
'urup. Krtiga sampel dikeringkan selama &-C hari dan diayak
dengan mata ayakan 2,5 mm.
"elarut herbisida terdiri atas aVuades, air hujan, air sumur, air
sungai, air gambut dan air payau. >ampel air sumur diambil dari
kelurahan "intu batu kota bengkulu, air sungai diambil dari ir
"adang 5engkulu utara, air gambut dar kampus =%,5 da air payau
dari patai kelurahan 5eringin 4aya Kota 5engkulu. >ebelum
digunakan , pelrut tersebut disimpan dalam lemari es. +arutan
"araVuat yang digunakan dalam per!obaam adsorpsi memiliki
konsentrasi paraVuat untuk per!obaan adsorpsi pada "aleudult
digunakan 522 mg +-1 karena pada konsentrasi &22 mg +-1, semua
herbisida diadsorpsi oleh tanah tersebut.
4an!angan per!obaan yang digunakan pada penenlitian ini ialah
4an!angan !ak lengkap (4+), dengan & set per!obaam terpisah
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
,,-1*
0itrasi Konduktometri
yaitu adsorpsi oleh "aleudult,Dystrandept dan dystrudept. dapun
perlakuan yang diuji se!ara berturut-turut adalah paraVuat
dilarutkan dalam aVuadesI paraVuat dilarutkan dalam air hujan,
paraVuay dilarutkan dalam air sumur, paraVuat dilarukan dalam air
sugai, paraVuat dilarutkan pada air gambut, dan paraVuat dilarukan
pada air payai . )asing-masing perlakuan diulang C kali.
.ariabel yang diamatai dalam penelitian ini adalah herbisida
yang teradsorpsi (prosedur5at!h), pH (metode elektrometri dengan
pH meter) dan DH+ (Daya Hantar +istrik) metode elektrometri
dengan konduktometer).
6umlah paraVuat yang teradsorpsi ditentukan dengan
menggunakan prosedur 5at!h. >ebanyak 5 gram sampel tanaha
dierlukan dengan 52 ml larutan araVuat dengan konsentrasi 522 mg
+-1 untuk "aleudul dan &22 mg +-1 masing-masing untuk
Dystrandept dan Dystrudept, yang dilarutkan sesuai dengan jenis
pelarutnya. >uspensi kemudian digojog dengan rotary shaker
selama &2 menit. >etelah digojog suspensi kemudian diukur pH
meter dan konduktometer. Hasil pengukuran disebut pH dan DH+
suspensi awal per!obaan. Kemudian suspesi dibiarkan selama / jam
pada suhu ruang. >etelah itu suspensi digojag selama &2 menit.
+alu pH dan DH+ diukuu kembali (hasil ini disebut pH dan DH+
suspensi akhir per!obaan ). >elanjutnya suspensi disaring dengan
kertas saring Hhatman no.C/ dan ;ltratnya ditampung untuk
kemudian dianalisis konsentrasi paraVuatnya dengan menggunakan
spektro1otometer =.-.,> spe!troni! /1 D )ilton 4oy pada panjang
gelombang /5* nm dengan sensi#itas tinggi. "araVuat yang
teradsorpsi merupakan selisih antara konsentrasi yang diberikan
dikurangi konsentrsi antara konsentrasi paraVuat dlam ;ltrat,yang
dinyatakan dalam emo(L)kg-1. Data dianalisis dengan
menggunakan uji @ tara1 5 . apabila terdapat perbedaan nyata
dilakukan uji beda rata-rata D)40 pada tara1 5U.
asi$ dan Pemba,asan
dsorpsi paraVuat pada enam jenis "elarut
>etiap tanah yang digunakan pada penelitan ini memiliki
kemampuan mengadsorpsi paraVuat yang berbeda seperti pada
tabel 1.
Tabe$ II.II.1 dsorpsi paraVuat oleh "aleudut, Dystrandept dan
dystrudept pada D jenis pelarut.
Karakteristik
0isik3kimia
Jenis tana,
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
0itrasi Konduktometri
,,-19
Tana,
Pa$eudu$t Dystrande2t Dystrude2t
pH (H
/
2) C,&D D,D1 5,E2
pH K'+ (1%) &,C2 C,D2 C,C2
DH+ (us m
-1
) DE,22 &2,&2 EC,12
'-org (U) 2,2& 2,2E 2,/2
5-org(U) 2,25 2,1/ 2,&5
K0K (!m ol (L) kg
-1
) /9,DE //,22 &1,&2
Uliat C5,29 D,*E 5,99
K
L
(!mol(L)kg
-1
) 2,1* 2,D2 2,25
)g
/L
(!m ol (L)kg
-1
) C,/2 /,&9
'a(!m ol (L)kg
-1
) &,22 &,*2 &,/2
l-dd (!m ol (L)kg
-1
) D,22 2,12 2,22
H-dd(!m ol (L)kg
-1
) 2,*2 2,&5 2,/2
Keterangan 7 ngka-angka yang diikuti oleh huru1 yang sama pada
koloom yang sama berbeda tidak nyata menurut uji )D40 pada
tara1 5 U.
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa pada semua pelarut yang
digunakan ., "aleudlut dapat mengadsorpsi paraVuat lebih tinggi
dibandingkan dua tanah lainnya. >eperti dijelaskan pada metode
peelitian konsentrasi paraVuat yang digunakan pada per!obaan
dengan "aleudult sebesar 522 mg-1 sementara tanah yang lain
menggunakan konsentrasi paraVuat &22 mg-1+. "ada konsentrasi
&22 mg +-1, paleudult dapat mengadsorpsi se!ara keseluruhan
walaupun dilarutkan pada pelarut yang berbeda. dsorpsi paraVuat
oleh "aleudlut ini terkait dengan kadar liat yang lebih tinggi
dibandingkan kedua tanah lainnya.
Kesim2u$an 4
1. "ada "aleudult adsorpsi herbisida paraVuat tertinggi
dihasilkan pelarut air hujan dan yang terendah oleh pelarut
aVuadest. =ntuk Dystrandept adsorpsi tertinggi dihasilkan
oleh pelarut air hujan dan yang terendah oleh pelarut air
payau.
/. dsorpsi herbisida paraVuat pada semua jenis pelarut
menyebabkan penurunan pH tanah baik pada paleudult ,
Dystrandept maupun Dystrudept, namun disisi lain dapat
meningkatakan DH+.
&. plikasi herbisida paraVuat pada semua jenig pelarut
menyebabkan penurunan pH tanah baik pada "aleudult,
Dystrudrandept maupun Dystrudept, namun disisi lain dapat
meningkatkan DH+.
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<
,,-/2
0itrasi Konduktometri
C. "enggunaan pelarut herbsidia yang memungkinkan
berkurangnya adsorpsi herbisidaoleh tanah dapat
meningkatakan e1ekti;tas paraVuat dalam mengendalikan
gulma tetatpi pada saat yang sama akan meningkatkan
kemungkinan terjadinya pen!emaran lingkungan.
+5(40(4,=) %+,> ,%>04=)?%
"4(34) >0=D, D& 0?K%,K K,),
@0,-,0> >=45<

Anda mungkin juga menyukai