Anda di halaman 1dari 31

RAHASIA

( GELADI )
MARKAS BESAR TENTARA NASIONAL INDONESIA
KOMANDO TUGAS GABUNGAN

Kogasgab TNI
Jakarta
110005 JULI 200H

Analisa Cara Bertindak Staf Operasi No. 01


1.

SITUASI.
a.

Petunjuk strategi.
1)

Percaturan politik internasional dalam kurung waktu mendatang

masih akan diwarnai oleh dominasi negara industri maju. Kemajuan


tehnologi informasi dan transfortasi mengakibatkan timbulnya pergeseran
nlai sosial dan reformasi berbagai aspek kehidupan bangsa-bangsa di
dunia.
2)

Untuk mewujudkan ambisinya dalam memenuhi kebutuhan energi

dan SDA, Negara Sonora berniat untuk mengadakan eksplorasi minyak


dan gas bumi di perairan Kalimantan Timur khususnya kawasan blok
Ambalat dengan memamfaatkan situasi dalam negeri Indonesia yang belum
stabil. Agen-agen sonora yang disusupkan di wilayah NKRI untuk
melaksanakan destabilitasi politik dan ekonomi, telah mampumenciptakan
ketegangan

diantara

kelompok-kelompok

masyarakat

dan

aparat

pemerintah dengan berbagai motif seperti kesenjangan sosial, pelanggaran


HAM, isu korupsi maupun SARA. Ketegangan tersebut telah memicu
terjadinya kerusuhan di beberapa wilayah Kalimantan
mengakibatkan terganggunya roda pemerintahan.

RAHASIA
( GELADI )

sehinggaa

2
3)

Untuk mendukung kebijakan tersebut, negara Sonora berusaha

menddapatkan sumber daya yang ada di kawasan sekitarnya. Kalimantan


sebagai wilayah terdekat dengan negara Sonora dan merupakan wilyah
yang kaya akan sumber daya alam dan mineral, menjadi prioritas utamanya
untuk menanamkan pengaruhnya dalam mendapatkan sumber daya
tersebut.
4)

Berdasarkan hasil analisa Intelijen Strategis, pada pebruari tahun

200H Negara Sonora siap untuk melaksanakan invasi dalam rngka merebut
sasaran di wilayah Malaysia dan Indonesia dengan menggunakan unsurunsur kekuatan darat,laut dan udara. Dalam upayanya untuk menguasai
Malaysia

dan

Indonesia,

Sonora

mengerahkan

Divisi

AD,

ArmadaTempur dan 2 Wing Udara Tempur yang bergerak dengan


menggunakan 2 poros.
b.

Musuh.
1)

Pusat kekuatan.
a)

Strategi. Kemampuan strategi yang dimiliki oleh Negasor adalah:


(1)

Kekuatan dan kemampuan informasi dan intelijen

strategi cukup baik mengingat selama ini agen-agennya sudah


menyebar di wilayah Indonesia dan didukung oleh WNI yang
telah dipengaruh khususnya masyarakat yang ada di Wilayah
Papua.
(2)

Kekuatan dan kemampuan ekonomi Negasor cukup

baik mengingat mendapat dukungan dari negara-negara


persemakmuran.

3
(3)

Kekuatan dan kemampuan diplomasi cukup baik

mengingat negara Sonora dapat memenangkan perebutan


Sipadan dan Ligitan di Mahkamah Internasional.
b)

Operasional. Komposisi kekuatan Negasor di Pangkalan aju

(Sonora) adalah sebagai berikut :


(1)

AD, 1 Div (+), Men Armed, 1 Yon Arhanud PSU 40 mm

dan 1 Den Rudal.


(2)

AL, 4 LST, 3 ASG, 2 BCM, 2 FF Kls Alpa, 2 KK Kelas

Romeo, 1 KK Klas Zulu dan 2 PK.


(3)

AU, 4 PSU 12,7 di ujung Landasan, 1 Site Rudal jarak

sedang, 1 Radar GCI, 11 F-5, 8 F/A 18, 16 Hawk 109/209 dan


2 KC 130.
(4)

Rencana Invasi Negasor akan menguasai wilayah

Kalimantan dengan menempatkan kekuatannya sebagai


berikut :
(a)

Di Singkawang.
i.

Kekuatan Darat.
- 1 Brigade (-) dari Brigade 4, 1 Men
Armed 105 (-), 1 Yon (-) Arh PSU 40 mm,
1 Rai Rudal.
-

Separatis/LSM 110 Orang dengan 47

senjata campuran.

4
ii.

Kekuatan Laut. 1 KS, 2 BAP, 1 MA, 2 PK,

2 PKR dilengkapi Helly AKS, 2 KCR, 2 PR, 6 AT,


1 BU, 1 BTD,4 PC.
iii.
(b)

Kekuatan Udara NIHIL.

Di Pontianak.
i.

Kekuatan Darat.
- 2 Yonif Brigif 4 (-), 1 Rai Armed 105 (-), 1
Rai Arh (-) PSU 40 mm, 1 Rai Rudal
- Separatis/LSM 110 orang dengan 47
senjata campuran.

ii.

Kekuatan Laut. 1 KS, 2 BAP, 1 MA, 2 PK,

2 PKR, dilengkapi Helly AKS, 2 KCR, 2 PR, 6 AT,


1 BU, 1 BTD, 4 PC.
iii.

Kekuatan Udara.

9 F-5, 8 F/A 18, 10

Hawk 109/209 dan 1 KC 130.


(c)

Di Tarakan.
i.

Kekuatan Darat
- 1 Brigade (-) dari Brigade 8, 1 Men
Armed 105 (-) , 1 Yon (-) Arh PSU 40 mm
1 Rai Rudal
- Sparatis/LSM 110 orang dengan 47
senjata campuran.

5
ii.

Kekuatan Laut. 1 KS, 2 BAP, 1 MA, 2 PK,

2 PKR dilengkapi dengan Helly AKS, 2 KCR, 2


PR, 6 AT, 1 BU, 1 BTD, 4 PC.
iii.

Kekuatan Udara. 4 F/A 18, 8 Hawk

109/209.
(d)

Samarinda.
i.

Kekuatan Darat.
- 1 Yonif dari Brigif 8 (-), 1 Rai Armed 105
(-), 1 Rai Arh PSU 40 mm, 1 Rai Rudal.
- Separatis/LSM 110 orang dengan 47
pucuk senjata.

ii.

Kekuatan Laut. 1 KS, 2 BAP, 1 MA, 2 PK,

2 PKR dilengkapi dengan Helly AKS, 2 KCR, 2


PR, 6 AT, 1 BU, 1 BTD, 4 PC.
iii.
(e)

Kekuatan Udara. Nihil.

Balikpapan.
i.

Kekuatan Darat
- 1 Yonif dari Brigif 8 (-), 1 Rai Armed 105
(-), 1 Rai Arh PSU 40 mm, 1 Rai Rudal.
- Separatis/LSM 110 orang dengan 47
pucuk senjata.

6
ii.

Kekuatan Laut. 1 KS, 2 BAP, 1 MA, 2 PK,

2 PKR dilengkapi dengan Helly AKS, 2 KCR, 2


PR, 6 AT, 1 BU, 1 BTD, 4 PC.
iii.

Kekuatan Udara. 11 F-5, 8 F/A 18, 16

Hawk 109/209 dan 1 KC.


(2)

Kemampuan.
(a)

Kemampuan

dari

Negara

Sonora

untuk

melaksanakan Pemika cukup baik terlihat dari indikasi


yang ada guna mendukung invasinya ke Indonesia.
(b)

Kekuatan

dan

kemampuan

antara lain masih adanya

musuh

lainnya

kekuatan yang siap

digerakkan oleh Negara Sonora apabila diperlukan


sewaktu-waktu untuk memperkuat pasukan mereka.
(c)

Kemampuan

untuk

melaksanakan

operasi

Intelijen sangat baik terlihat dari kemampuan Negasor


untuk menyusupkan personil intelijen mereka ke
Indonesia.
2)

Strategi musuh dan kelemahan operasi.


a)

Strategi.
(1)

Untuk memperkuat posisi dari invasi yang telah

dilakukan oleh Negara Sonora saat ini, mereka melaksanakan


invasi ke wilayah lainnya sambil berusaha menggalang
dukungan ke dunia Internasional.

7
(2)

Negara

Sonora

berusaha

mendapatkan

bantuan

persenjataan dari negara perserikatan mereka dalam rangka


memperkuat posisi mereka sendiri dan meneruskan invasi
mereka ke wilayah lain.
b)

Kelemahan operasi.
(1)

Karena Negara Sonora berada di wilayah NKRI, maka

mereka akan mendapatkan kesulitan untuk mengamankan


jalur logistik mereka.
(2)

Kedudukan

dari

tiap

pasukan

yang

tersebar

di

kedudukan saat ini merupakan kelemahan dari negara Sonora


sehingga rawan terhadap kemampuan bertahan dari mereka.
(3)

Dunia Internasional tidak mendukung invasi Negara

Sonora karena hal tersebut melanggar kedaulatan suatu


negara sehingga secara psykologis akan mempengaruhi
semangat tempur mereka.
3)

CB Musuh.
a)

Umum.

Negara Sonora telah siap untuk melaksanakan

invasi dalam rangka merebut sasaran di wilayah Malaysia dan


Indonesia dengan menggunakan unsur-unsur kekuatan darat,laut
dan udara. Dalam upayanya untuk menguasai Malaysia dan
Indonesia, Sonora mengerahkan 3 Divisi AD, 1 ArmadaTempur dan 2
Wing Udara Tempur.
b)

Tujuan akhir.

Menguasai seluruh sumber daya yang ada

wilayah Kalimantan untuk kepentingan Nasional mereka.

8
c)

Sasaran strategis. Mendududuki

Kota

Pontianak

Singkawang,Tarakan, Samarinda dan Balikpapan sehingga seluruh


wilayah Kalimantan bisa dikuasai dalam rangka menggali seluruh
sumber daya yang ada di sana untuk kepentingan negara mereka.
d)

Sasaran operasional.

Musuh

mampu

memenangkan

pertempuran di Udara, Laut dan di darat baik di wilayah Malaysia


maupun di wilayah Indonesia, sehingga tujuan akhir dari mereka
untuk menguasai seluruh wilayah Kalimantan dapat tercapai.
e)

Konsep operasi.

Berdasarkan

informasi

dari

satuan

intelijen strategis, kemungkinan cara bertindak dari negara Sonora


adalah menggunakan 2 poros yaitu :
(1)

Poros I Bergerak dari Negara Sonora setelah poros dua

menguasai Sabah dan Serawak (Malaysia), melalui laut Cina


Selatan-Semenanjung (Malaysia) dengan kekuatan sebagai
berikut :
(a)

Kekuatan darat 1 Divisi. Divisi III bergerak dari

negara Sonora melalui Laut Cina Selatan-NatunaKuantan di Semenanjung Malaysia dalam rangka
merebut

dan

menguasai

negara

bagian

Malysia

selanjutnya untuk menguasai Indonesia.


(b)

Kekuatan Laut. 1Gugus tempur laut bergerak

dari Sonora-Laut Cina Selatan-Kuantan yang terdiri dari


4 LST, @ FF Klas ALPHA, 2 KK Klas Romeo, 1 BCM,
merebut dan menduduki Kuantan.
(c)

Kekuatan Udara. Terdiri dari 1 Wing Tempur

Udara Sonora dengan Home Base di Lanud Kanaro

9
yang terdiri dari 4 PSU 12,7 di ujung landasan, 1 Site
Rudal jarak sedang, 2 EW, 11 F-5, 16 F/A 18, 8 Hawk
dan 8 Mig dan Strategi untuk menyerang dan
melindungi gerakan kekuatan darat dan laut Sonora
menggunakan

Hawk

dan

Mig

29

dengan

menyerang Pangkalan Udara Kuantan (Malaysia).


(2)

Poros Dua.

Bergerak dari negara Sonora melalui Laut

Cina Selatan-Serawak dan Sabah (Malaysia)-Kalimantan


untuk merebut Singkawang, Pontianak, Tarakan, Samarinda
dan Balikpapan dengan kekuatan sebagai berikut :
(a)

Kekuatan Darat ( 1 Devisi ). Divisi I yang

bergerak di Poros dua dalam rangka menguasai Sabah


dan Serawak (Malaysia) dan Klaimantan menggunakan
3 (tiga) poros gerakan sebagai berikut :
i.

Poros 1. Brigade 4 bergerak merebut

Kuching, selanjutnya merebut Singkawang dan


Pontianak.
ii.

Poros 2. Brigade 8 bergerak merebut

Sabah, selanjutnya merebut Tarakan, Samarinda


dan Balikpapan.
iii.

Poros 3.

Brigade 7 bergerak dari Laut

Cina selatan-Serawak.
(b)

Kekuatan Laut.

Terdiri dari 4 LST, 3ASG, 2

BCM, 2 FF Klas Alpha, 2 KK Klas Romeo, 1 KK Klas


Zulu, dan 2 PK untuk mendukung satuan darat dalam

10
rangka merebut dan menduduki Kinibalu selanjutnya
menuju Tarakan dan Balikpapan.
(c)

Kekuatan Udara. Terdiri 1 Wing Tempur Udara

Sonora dengan Home base di Lanud Sanghai terdiri


dari 4 PSU 12,7 di ujung landasan, 1 site rudal jarak
sedang, 1 radar GCI, 11 F-5, 16 F/A 18, 8 Hawk
109/209 dan 2 KC 130. Strategi yang digunakan
bertahan dengan menggunakan 11 F-5, menyerang
untuk melindungi gerakan kekuatan darat dan laut
Sonora dengan menyerang Indonesia dengan 2 sektor
sebagai berikut :
i.

Sektor 1 dengan mengerahkan 4 Hawk

109/209 dan 8 pesawat F/A 18 menyerang


Lanud Supadio didukung dengan 1 pesawat KC130.
ii.

Sektor 2 dengan mengerahkan 8 pesawat

F/A 18 dan

4 pesawat Hawk 109/209 dan 1

pesawat KC-130 menyerang Lanud Tarakan dan


Balikpapan.
4)

Kemampuan dukungan.

Keterbatasan

SDA

serta

dukungan

masyarakat Sonora terhadap militer rendahNegara Sonora mampu


memberikan dukungan logistik dan personil terhadap pasukan mereka yang
melaksanakan operasi.
5)

Tenaga pengganti.

Sonora kurang mampu menyiapkan pasukan

pengganti di Negaranya untuk melaksanakan rotasi penugasan bagi


pasukan mereka yang ada di Indonesia karena minat masyarakatnya untuk
masuk menjadi militer rendah.

11
6)

Mobilisasi cadangan.

Memiliki pasukan Cadangan yang cukup

di negaranya termasuk pasukan cadangan sipil yang mereka sudah didik


dan sudah menerima pelatihan dasar militer.
c.

Sendiri.
1)

Pusat Kekuatan.
a)

Strategi.
(1)

Kekuatan dan kemampuan diplomasi cukup baik

mengingat Indonesia merupakan anggota tidak tetap Dewan


Keamanan PBB sehingga bissa mempengaruhi negaranegara lain untuk menekan secara diplomatik agar negara
Sonora

mau

meninggalkan

wilayah

Indonesia

yang

didudukinya.
(2)

Kekuatan dan kemampuan informasi dan intelijen

strategi cukup baik karena masih ada beberapa anggota TNI


yang melaksanakan pengamatan serta masih banyaknya
dukungan dari masyarakat yang masih setia terhadap NKRI di
wilayah yang diduduki oleh negara Sonora di Kalimantan.
b)

Operasional.
(1)

Kekuatan dan kemampuan sendiri.


(a)

Kekuatan dan kemampuan darat.


i.

Kostrad (Makogasgab)
i)

Makogsgab.

ii)

Satgas penerangan.

12

ii.

iii

iii)

Sat Banmin.

iv)

Sat Komlek.

Divisi-2 (Sub Kogasgabrat).


i)

Mako Subkigasgabrat.

ii)

Kihub Divisi -2.

iii)

Tim Kam.

Brigif-6/TSBJ.
I)

Mako Brigif-6/TSBJ.

ii)

Yonif-411/Pandawa.

iii)

Yonif-412/Raider.

Satuan Perkuatan.
iv)

1 Ki Yonkav Tank-8/Nara Singa.

v)

1 Rai Yonarmed-12/105 Trk.

vi)

! Rai Arhanud Yonarhanudri-2/Abw.

vii)

1 Ki Yonzipur-10/Jaladri Palaka.

viii)

Ki Kes Divif-1/K.

ix)

Ki Bekang Divif-1/K.

x)

Ki Pal Divif-1/K.

xi)

Ton Pom Divif-1/K.

13
iv

Brigif-9/DY.
i)

Mako Brigif-9/DY

ii)

Yonif 509/Balawara Yudha.

iii)

Yonif 514/Sabhada Yudha.

Satuan Perkuatan.
iv)

1 Ki Yonkav Tank-8/Nara Singa.

v)

1 Rai Yon Armed-12/105 Trk.

vi)

1 Rai Arh Yonarhanudri-2/Abw.

vii)

1 Ki Yonzipur-10/Jaladri Palaka.

viii)

1 Ki Kes Divif-2/K

ix)

Ki Bekang Divif-2/K.

x)

Ki Pal Divif-2/K.

xi)

Ton Pom Divif-2/K.

Brigif-18/SE Yonif L-503/Mayangkara.

vi

Satuan Jajaran Divisi-1, Yonif-328/Divif-

1/K.
vii

Balak AD, Ton Perbekud.

viii

Kopassus.
i)

Satgas Passus.

14
ii)
ix

Den Sandha.

Kodam Vi/TPR.
I)

Makodam.

ii)

Operasi Wilayah Timur.

Iii)

(i)

Yonif-611/Korem 091/ASN.

(ii)

Sat Intel Dam VI/TPR

(iii)

Satwil Kodim 0909/Sgt.

Operasi Wilayah Barat.


(i)

Brigif-19 Katulistiwa.

(ii)

Yonif 642/Brigif-19

Katulistiwa.

Xi

(iii)

Yonif-643/Korem 121/ABW.

(iv)

Denkavser-2.

(v)

1 Ki Denzipur-6.

(vi)

Kodim 1202/Skw.

(vii)

1 Ki Ridam VI/Tpr.

Penerbad.
i)

Pokko.

ii)

Helly BO-105.

15

(b)

iii)

Helly MI 35 P

iv)

Helly Bell 205.

V)

Helly Bell 412.

vi)

Cassa. 212.

Kemampuan.
i)

Kemampuan Intelijen.

ii)

Kemampuan Pertempuran.

iii)

Kemampuan Teritorial.

iv)

Kemampuan Dukungan.

v)

Kemampuan Operasi Khusus.

Kekuatan dan Kemampuan Laut.


i

Pasrat dengan Perkuatannya.


I)

Brigade Pendarat Pasrat-1


(i)

(ii)

Brigif-1 Mar
-

Mabrig 1 Mar.

Yonif-1 Mar.

Yonif-3 Mar.

-.

Yonif 5 Mar.

1 Ki Ipam.

16
(iii)

(iv)

(v)

Satuan Kavaleri.
-

1 Kie Taifib.

1 Ki Ranratfib.

1 Kie Kapa.

Satuan Artileri.
-

1 Rai Howitzer.

1 Rai Roket.

1 Rai Arhanud.

Sat Banmin.
-

Masatbanmin.

1 Kie Bekpal.

1 Kie Kom.

1 Kie Ang.

1 Kie Kes.

1 Kie Zipur.

1 Kie Provost.

(vi)

1 BTP Mar Pasmar-2

(vii)

1 Den Jaka.

Satgasla dengan Unsur-unsurnya.

17
I)

1 Kapal Selam.

i)

9 Kapal Perusak kawal Rudal

(PKR).
iii)

10

Kapal

Perusak

Kawal

(PK)/Parchim.
iv)

18 Kapal Angkut Tank.

v)

6 Kapal FPB.

vi)

3 Kapal KCR.

vii)

1 Kapal KCT.

viii)

Kapal

Buru/Penyapu

Ranjau

(PR).
ix)

2 Kapal Bantu Cair Minyak (BCM).

X)

2 Kapal LPD.

xi)

2 Kapal BTD.

xii)

1 Kapal BRS (VVIP).

xiii)2 Kapal BAP.

ii

xiv)

4 Cassa 212

xv)

5 Helly Bell/BO-105.

xvi)

5 Hovercraft.

Satgas Bantu.

18

iii

(c)

i)

Satgas Banmin.

ii)

Satgas Penerangan.

iii)

Satgas Kesehatan.

Pangkalan TNI Angkatan Laut.


i)

Lantamal III Jakarta.

ii)

Lantamal IV Tanjung Pinang.

iii)

Lantamal V Surabaya.

iv)

Lantamal VI Makassar.

v)

Lanal Batam.

vi)

Lanal Pontianak.

vii)

Lanal Semarang.

viii)

Lanal Ranai.

ix)

Lanal Sangata.

x)

Lanal Balikpapan.

xi)

Lanal Palu.

Lanal Tarakan.

xi)

Lanmar Jakarta.

xii)

Lanmar Surabaya.

Kekuatan dan Kemampuan Udara.

19
i

Koopsau I.
i)

ii)

Lanud Operasi.
(i)

Lanud Halim PK.

(ii)

Lanud Supadio.

(iii)

Lanud Ranai.

(iv)

Lanud Tj Pinang/Batam.

(v)

Lanud Pekanbaru.

(vi)

Lanud Palembang.

Skadron Udara.
(i)

18

Hawk

Skadron

Supadio.
(ii)

17

Hawk

Skadron

12

Pekanbaru.

ii

(iii)

11 C-130 Skadron 31 Halim.

(iv)

Skadron 6 ATS.

(v)

Skadron 7 SDM.

(vi)

Skadron 2 Halim.

(vii)

Skadron 17 Halim.

(viii)

Skadron 8 ATS.

Koopsau II.

20
i)

Lanud Operasi.
(i)

Lanud ABD Saleh.

(ii)

Lanud Iswahyudi.

(iii)

Lanud Hasanuddin.

(iv)

Lanud Balikpapan.

(v)

Lanud Syamsuddin Noor

Banjarmasin.
(vi)

Lanud Juanda Surabaya.

(vii)

Lanud

Sam

Ratulangi

Manado.
ii)

Skadron Udara.
(i)

10 F-16 Skadron Udara 3

IWY.
(ii)

7 Cassa Skadron 4 ABD.

(iii)

B-737

Skadron

Hasanuddin.
(iv)

4 Sukhoi 27/30 Skadron 11

Hnd.
(v)

12

Iswahyudi.

F-5

Skadron

14

21
(vi

11

C-130

Skadron

32

Abd.Saleh.
iii

2)

Satgas Paskhasau.
(i)

1 Tim Bravo.

(ii)

3 Tim Dalpur.

(iii)

2 Tim Dallan.

(iv)

13 set Jumping Master.

(v)

1 Yon Satpur.

(vi)

1 Rai Hanud.

(vii)

2 Tim Sar Tempur.

Kelemahan Strategi Operasi Sendiri. Apabila keunggulan udara tidak

ditangan kita maka akan mempengaruhi cara bertindak sendiri.


3)

Kemampuan dukungan.

Legislatif dan komponen Bangsa Lainnya

mendukung penuh pembangunan kekuatan TNI.


4)

Tenaga pengganti.

Tersedianya pasukan pengganti untuk

melaksanakan rotasi penugasan bagi pasukan.


5)

Mobilisasi cadangan.

Mobilisasi

Komponen

cadangan

dan

komponen pendukung.
d.

Praanggapan.
1)

Tidak

ada

penambahan

perbandingan daya tempur relatif.

kekuatan

musuh

yang

melebihi

22
2)

Musuh tidak menggunakan senjata Nubika / senjata pemusnah

massal.
2.

CARA BERTINDAK.
a

Umum. Untuk menlaksanakan tugas pokok dengan baik, maka perlu

direncanakan cara bertindak sendiri. Adapun Cara Bertindak yang direncanakan


adalah sebagai berikut :
1)

KOGASGAB dengan perkuatannya menyelenggarakan Kampanye

Militer dengan diawali operasi tahap pertama (Operasi khusus di PontianakBalikpapan, Operasi serangan udara strategis di Pontianak-BalikpapanTarakan dan operasi laut gabungan I dan II) Secara serentak, kemudian
operasi tahap ke II (operasin amfibi I dan II, operasi Linud, operasi ratmin
dan Operasi Gabrat) secara serentak mulai hari h jam J pada kurung
waktu 200H di Mandala Operasi untuk merebut Singkawang , Balikpapan
,Pontianak, Samarinda dan Tarakan.
2)

KOGASGAB dengan perkuatannya menyelenggarakan Kampanye

Militer dengan diawali operasi tahap pertama (Operasi khusus di PontianakBalikpapan, Operasi serangan udara strategis di Pontianak-BalikpapanTarakan dan operasi laut gabungan I dan II) Secara serentak, kemudian
operasi tahap ke II (operasin amfibi I dan II, operasi Linud, operasi ratmin
dan Operasi Gabrat) secara berurutan mulai hari h jam J pada kurung
waktu 200H di Mandala Operasi untuk merebut Singkawang , Balikpapan
,Pontianak, Samarinda dan Tarakan.
b

Tugas Pokok KOGASGAB

dengan perkuatannya menyelenggarakan

Kampanye Militer dengan diawali operasi tahap pertama (Operasi khusus di


Pontianak-Balikpapan, Operasi serangan udara strategis di Pontianak-BalikpapanTarakan dan operasi laut gabungan I dan II), kemudian operasi tahap ke II
(operasin amfibi I dan II, operasi Linud, operasi ratmin dan Operasi Gabrat) mulai

23
hari h jam J pada kurung waktu 200H di Mandala Operasi untuk merebut
Singkawang , Balikpapan ,Pontianak, Samarinda dan Tarakan dalam rangka
menjaga keutuhan dan kedaulautan NKRI beralih ke operasi selanjutnya atas
perintah.
c

Sasaran Strategis. Sasaran strategis yang perlu dihancukan adalah PSU,

Radar dan pesawat tempur dan markas Kodal musuh sehingga keunggulan udara
di tangan pasukan sendiri.
d

Sasaran Operasional. Melaksanakan kampanye militer untuk merebut

kembali wilayah yang telah dikuasai musuh


e

Konsep Operasi
1)

Waktu Perencanaan waktu adalah tahap persiapan selama 44 hari

tahap pelaksanaan selama 52 hari dan pengahiran dan konsolidasi selama


18 hari sehingga total waktu yang diperlukan adalah 114 hari.
2)

Pentahapan.
a)

CB I
(1)

Tahap I
(a)

Pergeseran unsur udara menuju pangkalan aju

dan Pasrat dari Sby ke Jkt


(b)

Hari

H-34

melaksanakan

s/d

H-31

penghancuran

Satgas

radar

udara,

khusus
PSU,

merusak landasan pacu dan melumpuhkan beberapa


kapal perang musuh di Pontianank dan Balikpapan

24
(c)

H-9

(1hari)

Satlaksopsud

melaksanakan

pengintaian udara untuk mengetahui posisi musuh di


mandala operasi.
(d)

H-10

(1har1)

Satlaksopsud

melasanakan

serangan udara strategis di Pontianak, Balikpapan dan


Tarakan dalam rangka merebut keunggulan udara.
(e)

H-9 s/d H-3 Subkogaslagab1 melaksanakan

Operasi

laut

gabungan

Subkogaslagab

di

Selat

melaksanakan

Karimata,

Operasi

laut

gabungan di Selat Makasar dalam rangka merebut


keunggulan di laut.
(2)

Tahap II
(a)

H-7 s/d H+6 Subkogasgabfib 1melaksanakan

operasi pendaratan Amphibi dalam rangka merebut


tumpuan pantai di Singkawang, Subkogasgabfi 2
melaksanakn operasi Amphibi dalam rangka merebut
tumpuan pantai di Balikpapan.
(b)

Hari

s/d

H+7

Subkogasgablinud

melaksanakan operasi Linud dalam rangka merebut


tumpuan udara di Tarakan
(c)

Hari

H-6

s/d

H+37

Subkogasgabratmin1

melaksanakan operasi pendaratan Administrasi dalam


rangka

bongkar

Subkogasgabratmin

umum
2

di

Singkawang,

melaksanakan

operasi

pendaratan Administrasi dalam rangka bongkar umum


di Balikpapan.

25
(d)

Hari

H+6

s/d

H+37

Subkogasgabrat

melaksanakan operasi darat lanjutan dalam rangka


merebut dan menduduki Pontianak, Subkogasgabrat 2
melaksanakan operasi darat lanjutan dalam rangka
merebut dan menduduki Samarinda.
(3)

Tahap III
(a)

Hari H+37 s/d selesai Komando kewilayahan

melaksanakn operasi pemulihan keamanan dalam


rangka rehabilitasi kerusakan akibat perang.
(b)

Hari H+37 s/d selesai Polri melaksanakan

opskamtibmas
(4)

Tahap IV
(a)

Hari

H+37

melaksanakan

s/d

Operasi

selesai
dukungan

Satlakopsud
udara

dalam

angkutan udara dan perlindungan udara dalam rangka


pull outkembali ke home base.
(b)

Hari

H+37

s/d

selesai

Subkogasgabratmin

melaksanakan dukungan angkutan personel, material


dalam rangka pull out kembali ke home base.
b)

CB II
(1)

Tahap I
(a)

Pergeseran unsur udara menuju pangkalan aju

dan Pasrat dari Sby ke Jkt

26
(b)

Hari

H-34

melaksanakan

s/d

H-31

penghancuran

Satgas

radar

khusus

udara,

PSU,

merusak landasan pacu dan melumpuhkan beberapa


kapal perang musuh di Pontianank dan Balikpapan
(c)

H-9

(1hari)

Satlaksopsud

melaksanakan

pengintaian udara untuk mengetahui posisi musuh di


mandala operasi.
(d)

H-10

(1har1)

Satlaksopsud

melasanakan

serangan udara strategis di Pontianak, Balikpapan dan


Tarakan dalam rangka merebut keunggulan udara.
(e)

H-9 s/d H-3 Subkogaslagab1 melaksanakan

Operasi

laut

Subkogaslagab

gabungan
2

di

Selat

melaksanakan

Karimata,

Operasi

laut

gabungan di Selat Makasar dalam rangka merebut


keunggulan di laut.
(2)

Tahap II
(a)

H-7 s/d H+6 Subkogasgabfib 1melaksanakan

operasi pendaratan Amphibi dalam rangka merebut


tumpuan pantai di Singkawang,
(b)

Hari

H-6

s/d

H+37

Subkogasgabratmin1

melaksanakan operasi pendaratan Administrasi dalam


rangka bongkar umum di Singkawang
(c)

Hari

H+6

s/d

H+37

Subkogasgabrat

melaksanakan operasi darat lanjutan dalam rangka


merebut dan menduduki Pontianak

27
(d)

Hari

H+1

s/d

H+

15

Subkogasgabfi

melaksanakn operasi Amphibi dalam rangka merebut


tumpuan pantai di Balikpapan.
(e)

Hari

s/d

H+7

Subkogasgablinud

melaksanakan operasi Linud dalam rangka merebut


tumpuan udara di Tarakan
(f)

Hari H+2 s/d H+43 Subkogasgabratmin 2

melaksanakan operasi pendaratan Administrasi dalam


rangka bongkar umum di Balikpapan.
(g)

Hari

H+12

s/d

H+43

Subkogasgabrat

melaksanakan operasi darat lanjutan dalam rangka


merebut dan menduduki Samarinda.
(3)

Tahap III
(a)

Hari H+43 s/d selesai Komando kewilayahan

melaksanakn operasi pemulihan keamanan dalam


rangka rehabilitasi kerusakan akibat perang.
(b)

Hari H+43 s/d selesai Polri melaksanakan

opskamtibmas
(4)

Tahap IV
(a)

Hari

H+43

melaksanakan

s/d

Operasi

selesai
dukungan

Satlakopsud
udara

dalam

angkutan udara dan perlindungan udara dalam rangka


pull outkembali ke home base.

28
(b)

Hari

H+43

s/d

selesai

Subkogasgabratmin

melaksanakan dukungan angkutan personel, material


dalam rangka pull out kembali ke home base.
3.

ANALISA ALTERNATIF CB.


a.

Ditinjau dari aspek waktu.


1)

Secara Serentak-serentak.
a)

Dapat memberikan fokus untuk melaksanakan pengerahan

alutsista dan personel lebih terfokus.


b)

Diperlukan waktu yang relatif lebih lama.

b)

Kodal terfokus dan bantuan terpusat pada sasaran demi

sasaran yang dilaksanakan secara .


c)

Kemungkinan besar kegiatan operasi yang dilaksanakan

dapat berhasil.
2)

Secara serentak-berturut-turut.
a)

Diperlukan penggunaan alutsista dan personel yang relatif

yang cukup banyak


b)

Waktu yang diperlukan relatif lebih cepat.

c)

Pelaksanaan kodal mengalami kesulitan karena operasi

dilaksanakan secara bersamaan.


d)

Musuh relatif lebih cepat teratasi atau sasaran cepat direbut

karena musuh terdadak.


e)

Tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas relatif seimbang.

29
3)

Diskusi.
a)

Bila

ditinjau

dari

komando

dan

pengendalian

dalam

pengerahan pasukan, waktu yang digunakan untuk mengatasi


sasaran, pengerahan alutsista dan personel serta kemungkinan
keberhasilan

dalam

pelaksanaan

tugas,

pada

pelaksanaan

kampanye militer secara berturutturut lebih menguntungkan dari


pada secara serentak.
b)

Namun bila Ditinjau dari segi pendadakan dan kecepatan

perebutan sasaran, maka pelaksanaan secara serentak lebih


menguntungkan dari pada berturut-turut.
4)

Kesimpulan. Pelaksanaan kampanye militer secara berturutturut

lebih menguntungkan untuk dilaksanakan.


b.

Ditinjau dari aspek sasaran.


1)

Pontianak
a)

Kemampuan dan Kekuatan darat musuh relatif kecil.

b)

Dukungan pasukan dan bantuan logistik dari pasukan

induknya menemui kesulitan karena terpisah oleh laut.


d)

Bisa dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai Pangkalan Aju

Pasukan sendiri.
2)

Singkawang
a)

Kekuatan musuh lemah karena terpusat di Tarakan

b)

Rentang jalur logistik dan komunikasi ke satuan induk relatif

jauh.

30
c)

Pasukan

musuh

yang

ada

di

Singkawang

memiliki

kemampuan pertahanan udara terbatas.


c)
3)

Rakyat setempat tidak mendukung pasukan musuh.

Tarakan.
a)

Kekuatan musuh relatif lebih besar dan tersebar.

b)

Rentang jalur logistik dan komunikasi ke satuan induk relatif

jauh.
c)

Rakyat setempat tidak mendukung.

d)

Medan operasi relatif lebih sulit khususnya bagi pasukan

sendiri untuk melaksanakan operasi amfibi .


4)

Diskusi.
a)

Dengan telah dikuasainya Pontianak, maka akan bisa

dijadikan

sebagai

pangkalan

aju

untuk

mendukung

operasi

selanjutnya.
b)

Dengan merebut Singkawang akan memberikan dampak

pengamanan dan dukungan yang lebih tinggi terhadap posisi


pasukan sendirii.
d)

Perebutan Pontianak dan Singkawang dibandingkan Tarakan

dan Balikpapan relatif lebih mudah, dari segi Kodal maupun


pengerahan pasukan, sehingga tingkat keberhasilan lebih besar.
e)

Untuk melaksanakan perebutan Tarakan dan Balikpapan akan

lebih sulit dan memerlukan waktu yang relatif lebih lama karena
merupakan pusat kekuatan dari Negasor.

RAHASIA
( GELADI )
31
5)

Kesimpulan.
a)
akan

Dengan melaksanakan prioritas pertama merebut Pontianak,


meninggikan

membentuk

moril

pangkalan

pasukan

aju/depan

Kogasgab
Kogasud

karena

dan

dapat

terwujudnya

pengamanan dan dukungan operasi selanjutnya dalam menunjang


keberhasilan tugas pokok.
b)

Prioritas kedua merebut Singkawang akan merupakan daerah

tumpuan awal untuk melaksanakan operasi lanjutan untuk merebut


Tarakan dan Balikpapan.

4.

KESIMPULAN. Setelah diperbandingkan antara keuntungan dan kerugian dari

kedua Cara Bertindak, maka ditinjau dari berbagai aspek, CB I lebih baik dari CB II Yaitu :
KOGASGAB dengan perkuatannya menyelenggarakan Kampanye Militer dengan diawali
operasi tahap pertama (Operasi khusus di Pontianak-Balikpapan, Operasi serangan
udara strategis di Pontianak-Balikpapan-Tarakan dan operasi laut gabungan I dan II)
Secara serentak, kemudian operasi tahap ke II (operasin amfibi I dan II, operasi Linud,
operasi ratmin dan Operasi Gabrat) secara serentak mulai hari h jam J pada kurung
waktu 200H di Mandala Operasi untuk merebut Singkawang , Balikpapan ,Pontianak,
Samarinda dan Tarakan.
ASISTEN OPERASI

ORPA
KOLONEL INF 26262

RAHASIA
( GELADI )

Anda mungkin juga menyukai