Anda di halaman 1dari 74

PENGELOLAAN B3 & LIMBAH B3

Materi PDIL: Setyo S. Moersidik



Program Studi Ilmu Lingkungan
Program Pascasarjana - Universitas Indonesia
12 Mei 2009
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 2
BAGIAN I: PRINSIP SML
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 3
DEFINISI SML
Pendekatan pengorganisasian untuk
pengelolaan lingkungan
Target dan obyektif dari pengelolaan
dilaksanakan sebagai bagian dari
operasi/kegiatan sehari-hari
SML dilaksanakan dalam struktur dan
kebijakan yang dilembagakan dan
merupakan bagian dalam sistim
perbaikan lingkungan yang berlanjut

7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 4
KEBERHASILAN SML
Efektif dalam pembiayaan
Ekonomis/murah
Selaras dengan peraturan
Berlandaskan sistim dan kinerja
Dapat dilaksanakan, praktis dan
terpakai
Fokus pada perbaikan secara terus-
menerus (continuous improvement)
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 5
PRINSIP UMUM
SML membantu/mendukung lembaga/institusi
dalam menjalankan misinya bukan
sebaliknya
SML adalah sebuah proses bukan hasil akhir
SML adalah orang dengan kegiatannya bukan
aspirasi/ gagasan atau kata-kata yang tidak
terimplementasikan
Perbaikan lingkungan tercermin pada
perubahan sikap dan perilaku pada lingkungan
Berawal dari komitmen atasan dan yang
dilaksanakan pada seluruh jajaran
institusi/lembaga

7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 6
KOMPONEN BESAR SML
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 7
SIKLUS PDCA
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 8
P: PLANNING (Perencanaan)
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 9
P: PLANNING (Perencanaan)
Identifikasi sumber kegiatan penghasil
Limbah B3
Identifikasikan peraturan dan perundangan
terkait
Identifikasi aspek lingkungan dan
dampaknya
Tetapkan dampak yang harus dikelola
sebagai prioritas
Susun obyektif dan target pengelolaannya
Buat program pengelolaan lingkungannya !


7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 10
D: DO (Implementasi)
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 11
D: DO (Implementasi)
Pengorganisasian dengan struktur yang
dilembagakan
Training tentang keperdulian dan
kompetensi yang terkait
Komunikasikan pada seluruh jajaran
manajemen
Kontrol:
Dokumentasi SML
Dokumen kontrol
Dokumen pengoperasian
Dokumen Sistim Tanggap Darurat (STD)


7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 12
C: Check (Kontrol & Awasi)
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 13
C: Check (Kontrol & Awasi)
Pengukuran dan monitoring dari
kegiatan yang sedang berjalan
Audit internal SML secara periodik
Koreksi dan pencegahan pada
penyimpangan yang ada
Rekam seluruh kejadian




7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 14
A: ACTION (Kaji dan Kelola)
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 15
A: ACTION (Kaji dan Kelola)
Perhitungkan:
Hasil temuan audit
Rekaman kemajuan dan obyektif perubahan pada
fasilitas yang ada
Perubahan pada aktivitas, produk dan jasa yang ada
Perubahan teknologi
Concern pada fihak terkait
Informasi lain yang relevan
Kaji: kelayakan, kepantasan, dan kinerja SML
Tetapkan dan putuskan hal terkait:kebijakan
lingkungan secara umum, kebijakan dan target SML
yang dibuat, elemen lain dari SML yang diperlukan
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 16
KETERKAITAN DALAM SML
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 17
BAGIAN II:
PENGELOLAAN LIMBAH B3
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 18
LATAR BELAKANG
PENGELOLAAN B3-LIMBAH B3
meningkatnya penggunaan bahan berbahaya dan beracun
pada berbagai kegiatan, antara lain pada kegiatan
perindustrian, pertambangan, kesehatan dan juga
kegiatan rumah tangga
adanya kebutuhan industri penghasil limbah B3 - terutama
sekitar Jakarta - terhadap kesediaan fasilitas pengolahan
dan penimbunan limbah B3 yang berwawasan lingkungan
meningkatnya upaya pengendalan pencemaran udara dan
pengendalian pencemaran air yang akan menghasilkan
lumpur atau abu yang berbahaya dan beracun
Indonesia merupakan salah satu negara tujuan tempat
pembuangan limbah
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 19
MENGAPA LIMBAH HARUS
DIOLAH/KELOLA ?

Limbah harus dikelola dengan alasan lingkungan, bahwa
limbah dapat (berpotensi) mencemari lingkungan
kehidupan manusia.
Limbah harus dikelola dengan proses dan pendekatan
untuk memperkecil dampak melalui upaya memperpanjang
nilai tambah sebagai produk/produk sampingan sebelum
nantinya limbah diolah
Upaya yang dilakukan adalah melalui pendekatan reduce
dengan 3R (reuse, recycle dan recovery)
Dengan bertambahnya nilai manfaat limbah maka
pemakaian sumberdaya dapat diefesiensikan
pemanfaatannya
Pengolahan limbah sendiri harus menggunakan proses dan
pendekatan teknologi yang akrab lingkungan
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 20
APA ITU LIMBAH
Limbah adalah sisa dari suatu
usaha/kegiatan (UU 23/1997 PLH)
Limbah dihasilkan dari suatu proses
transformasi dari bahan menjadi
produk
Dalam proses dan transformasi yang
terjadi terdapat perubahan
karakteristik dan sifat dari bahan
yang berpotensi merusak/mencemari
lingkungan
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 21
PRINSIP PENGKAJIAN LIMBAH
Proses Produksi
Produk
Aliran
Bahan
Baku &
Penolong
Pengelolaan limbah
Pada proses produksi
Pengelolaan limbah
Pasca produk
Manufacturing Packaging
Sales Transportation
& Distributions
Consumers Final Dispositions
Pengembangan
Produk (sbg.kebutuhan)
Persepsi atas nilai
Dan manfaat barang
(pengaruh budaya)
Dampak Pada Lingkungan
Limbah
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 23
SIFAT DAN KARAKTERISTIK
LIMBAH
Kegiatan Jenis
Limbah
Sifat Potensi
Pencemar
Media
Tercemar
Domestik
(rumah
tangga
Padat, cair, Non B3 Pencemaran
ringan-sedang
Air, tanah, pantai
Pertanian/
perikanan
Padat, cair, Non B3 Pencemaran
ringan-sedang
Air, tanah, pantai

Industri
wisata
Padat, cair Non B3 dan
Limbah B3

Pencemaran
sedang-berat

Air, tanah, pantai

Industri
rumah
(kerajinan
dsb)
Padat, cair,
gas
Non B3 dan
Limbah B3

Pencemaran
sedang-berat


Air, tanah, pantai

7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 24
MATRIKS TEKNOLOGI
PENGELOLAAN LIMBAH
Input
Proses
Proses
Produksi
Pengel.
Limbah
Pasca
Produksi
(Teknologi)
bahan yang
terkait dengan
proses
Jenis dan
karakteristik
teknik unit-proses
Pengolahan
Limbah padat dari
proses dan
pendukung kegiatan
Recovery bahan
dari produk pasca
penggunaan
(limbah)
Pewadahan dan
Transportasi
bahan baku
Unit pendukung
proses untuk
air,udara,energy
system
Pengolahan
limbah cair dari
proses dan
pendukung kegiatan
Pengolahan dan
pemusnahan bahan
off-spec dan
kadaluawarsa
Storage: stock
system, layout
dan flow
Flow process:
system, layout
dan flow
Pengendalian
pencemaran udara
dan kebisingan
Pengelolaan
kemasan

Pengelolaan
sludge dan limbah
B3

7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 25
DEFINISI B3
bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup dan/atau
membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta mahluk hidup lain.
26
B3 LIMBAH B3
B3
Penggunaan/
Pemanfaatan

Limbah
B3
Penanganan
Bahan
Off spec
Sisa Bahan
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 27
DEFINISI B3 (PP74/2001)
Sisa suatu usaha atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya
dan/atau beracun yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup dan/atau
membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta mahluk hidup lain.
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 28
PENGELOLAAN B3
Penghasil
Pengangkut
Pengedar
Penyimpan
Pengguna
Pembuangan
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 29
KLASIFIKASI B3
Mudah meledak
Pengoksidasi
Sangat mudah
menyala
Mudah menyala
Amat sangat
beracun
Beracun

Berbahaya
Korosif
Bersifat iritasi
Berbahaya bg
lingkungan
Karsinogenik
Teratogenik
Mutagenik

7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 30
TINGKATAN RACUN B3
Urutan Kelompok LD 50 (mg/kg)
1 Amat sangat beracun < 1
2 Sangat beracun 1 50
3 Beracun 51 500
4 Agak beracun 501 5000
5 Praktis tidak beracun 5001 15000
6 Relatif tidak berbahaya > 15000
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 31
KLASIFIKASI B3
(PP 74/2001)
B3 yang dapat dipergunakan (209
bahan: Ammoniak, Asam khlorida )
B3 yang dilarang dipergunakan: jenis
B3 yg dilarang digunakan, diproduksi,
diedarkan dan atau diimpor (10 bahan:
Aldrin, Endrin, DDT )
B3 yang terbatas dipergunakan: B3 yg
dibatasi penggunaan, impor, dean atau
produksinya (45 bahan: Mercury, CFC
)
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 32
TATALAKSANA
PENGELOLAAN B3
Registrasi oleh penghasil dan pengimpor
Prosedur notifikasi bagi impor B3 yg
terbatas dipergunakan dan atau pertama
kali
Produsen wajib membuat MSDS
Pengangkutan menggunakan sarana yang
memenuhi syarat dari instansi yang
berwenang
Penggunaan simbol dan label
Tempat penyimpanan sesuai syarat teknis
dan mempunyai STD

7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 33
NOTIFIKASI B3
Notifikasi ekspor: pemberitahuan terlebih
dahulu dari otoritas negara penerima dan
negara transit apabila akan dilaksanakan
perpindahan lintas batas untuk B3 yg
terbatas dipergunakan
Notifikasi impor: pemberitahuan terlebih
dahulu dari otoritas negara pengekspor dan
negara transit apabila akan dilaksanakan
perpindahan lintas batas untuk B3 yg
terbatas dipergunakan dan atau yg
pertama kali diimpor

7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 34
PENGGUNAAN/
PEMANFAATAN B3
Kaidah penggunaan bahan
berdasarkan prinsip K3
Prosedur penggunaan peralatan kerja
Kaidah penggunaan bahan
berdasarkan MSDS (merek dagang,
rumus kimia B3, jenis B3, klasifikasi
b3, teknik penyimpanan, tata cara
bila terjadi kecelakaan)
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 35
PENANGANAN B3
Faktor-faktor dalam penyimpanan B3
(temperatur, kelembaban, interaksi
dengan wadah, interaksi antar bahan)
Persyaratan teknis penyimpanan
Sarana dan prasarana penyimpanan
(pencahayaan, sirkulasi udara -
exhaust fan, pendingin, termometer,
higrometer..)
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 36
PENANGANAN SISA
OFF-SPEC B3
Prosedur pembuangan dan
pemusnahan bahan
Sarana dan prasarana pembuangan


7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 37
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
1. Proses Kimia-Fisik
2. Metoda Thermal
3. Kombinasi kimia-fisik dan thermal
4. Stabilisasi dan Solidifikasi
5. Land disposal (setelah stabilisasi)
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 38
PROSES KIMIA-FISIK
1. Reaksi oksidasi-reduksi
2. Netralisasi
3. Stripping
4. Presipitasi
5. Evaporasi
6. Destilasi

7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 39
METODA THERMAL
(Incenerasi)
Proses pembakaran
Gas dan uap beracun
Sistim injeksi
Pengendalian gas pencemar
Pengelolaan bottom ash dan fly ash


7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 40
LAND DISPOSAL
(pasca stabilisasi)
Stabilisasi bahan B3
Solidifikasi
Encapsulasi
Landfill system
Leachate management
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 41
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 42
IDENTIFIKASI LIMBAH B3

Berdasarkan Sumber (PP 18/1999):
Lampiran I, tabel 1: sumber tidak spesifik
Lampiran I, tabel 2: sumber spesifik
Lampiran I, tabel 3:
bahan kimia kadaluarsa
tumpahan,
bekas kemasan,
buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 43
IDENTIFIKASI LIMBAH B3

Berdasarkan Sumber (PP 18/1999):
Lampiran I, tabel 1: sumber tidak spesifik
Pelarut terhalogenasi (kode limbah D1xxxa)
Pelarut yang tidak terhalogenasi (kode limbah D1xxxb)
Asam/Basa (kode limbah D1xxxc)
Yang tidak spesifik lainnya (D1xxxd)
Contoh PCB (poly chlorinated Biphenyls) di trafo lama PLN
Lead scrap
Limbah minyak diesel industri
Pelumas bekas




7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 44
IDENTIFIKASI LIMBAH B3

Berdasarkan Sumber (PP 18/1999):
Lampiran I, tabel 2: sumber spesifik
Jenis industri/kegiatan sumber pencemaran dan
pencemar utama
Kode limbah D2xx
Berasal dari mulai penyimpanan bahan, proses sampai dengan
pemanfaatan bahan dan limbah
Di lingkungan PLN:
Khas di pembangkit berbahan bakar batubara
(D223)
Semua jenis industri yang
menghasilkan/menggunakan listrik (proses
replacement, refilling, reconditioning, atau
retrofitting dari transformer dan capasitor (D249)
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 45
IDENTIFIKASI LIMBAH B3

Berdasarkan Sumber (PP 18/1999):
Lampiran I, tabel 3:
bahan kimia kadaluarsa
tumpahan,
bekas kemasan,
buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi
Kode (D3xxx)
Terdapat 178 bahan pencemar dari asetaldehida s/d
seng fosfit
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 46
KARAKTERISASI LIMBAH B3

Berdasarkan Karakteristik (PP 85/1999):
Mudah meledak
Mudah terbakar
Bersifat reaktif
Bersifat racun
Infeksius
Korosif

Bersifat toksik/racun (BMTCLP-Lampiran II)
Bersifat kronis (daftar zat pencemar-Lampiran
III)
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 47
KARAKTERISASI LIMBAH B3

Bersifat toksik/racun (BMTCLP-Lampiran II)
Kode limbah (D4xxx)
Terdapat 53 jenis
Dari Aldrin/dieldrin s/d Zinc
Prosedur pengetesan TCLP, LD
50
dan LC
50
Diperuntukkan dari kerangka penggunaan bahan sampai
dengan pemanfaatan limbah B3

Bersifat kronis (daftar zat pencemar-Lampiran
III)
Kode limbah (D4xxx)
Terdapat 491 jenis
Dari Acetonitrile s/d Ziram
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 48
DASAR PELAKSANAAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun
1993, tentang Pengesahan Basel
Convention on The Control of
Transboundary Movement of Hazardous
Wastes and Their Disposal
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
1999 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 85
tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 49
Surat Keputusan Kepala Bapedal
No. Kep-68/Bapedal/05/1994 tentang Permohonan Ijin Pengelolaan
Limbah B3
No. Kep-01/Bapedal/09/1995 tentang tentang Tata Cara & Persyaratan
Teknis Penyimpana dan Pengumpulan Limbah B3
No. Kep-02/Bapedal/09/1995 tentang tentang Dokumen Limbah B3
No. Kep-03/Bapedal/09/1995 tentang tentang Persyaratan Teknis
Pengolahan Limbah B3
No. Kep-04/Bapedal/09/1995 tentang tentang Tata Cara & Persyaratan
Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi bekas Pengolahan dan
Lokasi bekas Penimbunan Limbah B3
No. Kep-05/Bapedal/09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah B3
No. Kep-255/Bapedal/08/1996 tentang Tata Cara & Persyaratan
Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas
No. Kep-02/Bapedal/01/1998 tentang Tata Laksana Pengawasan
Pengelolaan Limbah B3
No. Kep-03/Bapedal/01/1998 tentang Program Kemitraan dalam
Pengelolaan Limbah B3 (KENDALI)
No. Kep-04/Bapedal/01/1998 tentang Penetapan Prioritas Daerah Tingkat I
Program KENDALI B3
DASAR PELAKSANAAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 50
PP 18/1999 jo. PP 85/1999
mengatur tentang..
Kewajiban bagi setiap penghasil limbah B3 untuk
mengolah limbahnya. Jika tidak sanggup, maka tanggung
jawab pengolahan dapat dialihkan kepada badan usaha
pengolah limbah B3 yang telah mendapat ijin Bapedal.
Pengaturan ini juga termasuk kewajiban untuk melakukan
pengelolaan sebelum limbah diolah, speerti pengemasan,
penyimpanan, pengangkutan dll.
Kewajiban-kewajiban bagi badan usaha /kegaiatan
pengelola limbah B3, seperti badan usaha yang
melakukan pengumpulan, pengolahan, penimbunan,
pemanfaatan dan usaha pengangkut limbah B3.
Ketentuan mengenai pengawas dan pelaksanaan
pengawasan dalam kegiatan pengelolaan limbah B3.
Ketentuan teknis administratif dalam kegiatan pengelolaan
limbah B3, termasuk sanksi-sanksi bagi pelanggarannya.
Ketentuan dalam penetapan limbah B3.
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 51
PELAKU PENGELOLAAN
LIMBAH B3
penghasil
pengumpul
pengangkut
pengawas
pengolah (penimbun dan pemanfaat)
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 52
KETENTUAN PENGHASIL
LIMBAH B3
wajib mengolah limbah B3 atau menyerahkannya
kepada Pengolah
tempat penyimpanan sesuai dengan persyaratan
melaporkan kegiatan
dapat menjadi pengumpul, pengangkut, pemanfaat
atau pengolah bila memenuhi persyaratan
label pada kemasan
mengisi dokumen limbah B3
membantu pengawas
memiliki sistim tanggap darurat
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 53
KETENTUAN PENGANGKUT
LIMBAH B3
ijin dari Departemen Perhubungan dengan
rekomendasi dari Bapedal
alat angkut memenuhi ketentuan
menyerahkan dokumen muatan dan
dokumen limbah
menyerahkan dokumen kepada
penghasil/pengumpul
membantu pengawas
mempunyai sistm tanggap darurat
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 54
KETENTUAN PENGUMPUL
LIMBAH B3
lokasi pengumpulan sesuai dengan
persyaratan
membuat catatan tentang kegiatan dan
mel;aporka kepada Bapedal
maksismum 90 hari penyimpanan sebelum
diolah/diserahkan ke pengolah
ijin operasi dari bapedal
membantu pengawas
memiliki sistim tanggap darurat
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 55
KETENTUAN PENGOLAH/
PENIMBUN LIMBAH B3
memiliki dokumen Amdal
badan hukum
ijin Bapedal
memiliki laboratorium
minimum luas lahan 1 Ha dan memenuhi
persyaratan
permeablitas tanah minimum 10-7 cm/detik
fasilitas pengolahan atau penimbunan sesuai
ketentuan
teknis kegiatan dan pemantauan sesuai ketentuan
memiliki sistim tanggap darurat
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 56
PEDOMAN TEKNIS
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kep-01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan
Limbah B3.
Pengemasan: prakemas, kemasan, prinsip
pengemasan, tata cara pengemasan
Pewadahan dengan tangki dan penempatannya
Persyaratan penyimpanan: palet, penumpukan, jarak
bangunan penyimpanan: konstruksi, cuaca, limbah
mudah terbakar, limbah mudah meledak dsb.
Pengumpulan: lahan, syarat bangunan, lay out,
fasilitas tambahan.
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 57
PEDOMAN TEKNIS
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kep-02/Bapedal/09/1995 tentang
Dokumen Limbah B3.
Chain of custody
Jumlah lembar dokumen 7 atau 11
Bagian diisi penghasil/pengumpul,
pengangkut, pengumpul/pemanfaat/
pengolah/penimbun.
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 58
PEDOMAN TEKNIS
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kep-03/Bapedal/09/1995 tentang Persyaratan
Teknis Pengolah Limbah B3.
Syarat lokasi
Syarat fasilitas keamanan (security,
kebakaran, tumpahan, STD, pengujian,
peralatan, pelatihan)
Penanganan limbah sebelum pengolahan
Pengolahan: fisika-kimia (pretreatment),
pengolahan thermal, BMLC-PPLIB3
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 59
PEDOMAN TEKNIS
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kep-04/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara Penimbunan Hasil
Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan dan
Lokasi Penimbunan Limbah B3.
Lokasi: banjir, geologi lingkungan, hidrogeologi, hidrologi,
iklim, flora-fauna
Rancang bangun landfill
Persyaratan prakonstruksi, konstruksi dan pasca
konstruksi
Fasilitas landfill
Persyaratan sebelum penimbunan dan kualitas limbah
untuk penimbunan
Pengelolaan lindi: kontrol air, pengumpul, pengolahan,
dan pembuangan
Pemantauan kualitas air tanah/permukaan
Persyaratan penutupan akhir
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 60
PEDOMAN TEKNIS
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kep-05/Bapedal/09/1995 tentang Simbol dan
Label Limbah B3.
Simbol: bentuk dasar, jenis (mudah
meledak, mudah terbakar, reaktif,
beracun, korosif, infeksius, campuran)
Cara pemasangan pada: kemasan,
kendaraan pengangkut, tempat
penyimpanan
Label: label identitas limbah, kemasan
kososng, penunjuk tutup kemasan.
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 61
PEDOMAN TEKNIS
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kep-68/Bapedal/05/1994 tentang Tata
Cara Memperoleh Izin Penyimpanan,
Pengumpulan, Pengoperasian Alat
Pengolahan, Pengolahan dan
Penimbunan Akhir Limbah B3.
Persyaratan administratif
Dokumen penunjang
Berita acara pemeriksaan
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 62
EVALUASI INTERNAL
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Menggunakan data pengelolaan yang sudah
berjalan, maka observasi dan kaji:
Layout dari fasilitas
Process flow diagram
Deskripsi dari sumber limbah B3 yang diketahui
Peraturan perundangan yang berlaku termasuk
perijinannya
Perintah-perintah yang bersifat khusus dari pengadilan
dan/atau badan administrasi yang terkait
Kebijakan perusahaan yang diterapkan
Fasilitas yang digunakan dalam menunjang kebijakan dan
prosedur yang digunakannya
SOP dan instruksi yang menunjang prosedur dalam
penanganan limbah B3
Cara pengelolaan limbah B3 (on site maupun off site),
yang meliputi pengumpulan, transportasi, pengolahan,
pembuangan akhir.

7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 63
EVALUASI INTERNAL
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Dokumentasikan hasil temuan dan informasi yang
diperoleh untuk memudahkan pengkategorian
tanggungjawab dan langkah dalam pengelolaan
limbah B3:
Penanggungjawab dalam pengkategorian/penetapan
limbah B3
Labelling
Penyimpanan
Transportasi/pengangkutan
Pengujian sample
Pemelihara/penyimpan/pengolah manifest limbah
Tindakan lain yang diperlukan
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 64
EVALUASI INTERNAL
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pada saat dilaksanakan audit dan evaluasi,
ikuti process flow diagram untuk lebih
mengikuti alur kegiatan dan
kemanfaatannya untuk:
Menetapkan titik pengahasil limbah B3 dengan
tidak melewati untuk memperhitungkannya
Menginspeksi cara pengumpulan, penanganan
dan penimbunannya
Menginspeksi fasilitas penannganan
Menginspeksi tempat yang berpengaruh pada
luasan dari pengelolaan limbah b3
Menginspeksi tempat pembuangan yang tidak
diketahui/disembunyikan
Menginspeksi penggunaan bahan, alat dan
sistim dsb.
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 65
EVALUASI INTERNAL
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pada Timbulan limbah:
Catat pada titik teridentifikasi sebagai pengahasil dan
titik yang tidak teridentifikasi sebelumnya
Kaji bilamana limbah tersebut telah diujikan atau
bahkan belum diujikan
Tetapkan pada titik mana limbah tersebut telah
diujikan dan diukur serta diberi tanda/label, runut
siapa penanggung jawabnya
Bilamana limbah diolah oleh fihal lain, runut siapa
kapan dan dengan apa mereka
mengambil/mengelolaanya
Catat dan kaji laporan mengenai mutu limbah yang
dilaporkan serta jenis dan frekuensi pelaporan yang
dilakukan
Catat bilamana ada laporan lain seperti laporan
tahunan yang berkenaan dengan timbulan limbah ini.
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 66
EVALUASI INTERNAL
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pada saat melihat dan mengkaji
fasilitas pengolahan yang
berhubungan dengan limbah:
Kaji sejarah penggunaan peralatan, jenis dan
karakteristiknya
Identifikasikan jenis dan fungsi masing-masing
unit peralatan pengolahan serta hasil kinerjanya
Catat bilamana ada temuan tentang
penyimpangan alat/cara dalam mengolah
limbah misalnya adanya saluran siluman dan
atau proses lain
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 67
EVALUASI INTERNAL
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Identifikasi, karakterisasi dan analisis dari
laporan bagian lingkungan yang diperoleh
untuk mengetahui lebih lanjut atas:
Status administrasi pelaporan
Status kinerja dari pengelolaan limbah
Status dari ketaatan terhadap hukum dan
peraturan
Perijinan dan rekomendasi yang dipunyai serta
penyimpangan dan/atau kebenanrannya; termasuk
masa berlakunya
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 68
EVALUASI INTERNAL
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Terhadap fasilitas pengelolaan limbah
lakukan kajian yang rinci secara teknis
dengan melihat persyaratannya,
teknologi yang digunakannya,
keandalan dan kinerjanya,
pengoperasiannya termasuk SDMnya.
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 69
BAGIAN III:
LIMBAH B3 KEGIATAN PLN
7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 70
LIMBAH B3 KEGIATAN PLN
Limbah PLTD
Limbah Cair
Minyak pelumas ex penggantian
Bahan bakar bekas pencucian
Limabh reject purifier
Ceceran limbah dari mesin
Limbah Padat
Filter-filter/saringan bekas
Battery ex pakai
Isolasi asbes/keramik
Meterial non metal ex pemeliharaan
Limbah PLTU
Limbah Cair
Minyak pelumas ex penggantian
Bahan bakar bekas pencucian
Limbah reject purifier/separator
Ceceran limbah dari mesin
Limbah water treatment plant dan limbah lab
Blowdown dan drain steam water cycle
Limbah Padat
Filter-filter saringan bekas
Battery ex pakai
Isolasi asbes/keramik
Material non metal ex pemeliharaan
Unburn carbon, fly ash, bottom ash, reject mill


7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 71
LIMBAH B3 KEGIATAN PLN
Limbah PLTG/U
Limbah Cair
Minyak pelumas ex penggantian
Bahan bakar bekas pencucian
Limabah reject purifier
Ceceran limbah dari mesin
Limbah water treatment plant dan limbah lab
Blowdown dan drain steam water cycle
Limbah Padat
Filter-filter/saringan bekas
Battery ex pakai
Isolasi asbes/keramik
Meterial non metal ex pemeliharaan
Unburn carbon
Limbah PLTP
Limbah Cair
Minyak pelumas ex penggantian
Bahan bakar bekas pencucian
Limbah reject purifier/separator
Ceceran limbah dari mesin


7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 72
LIMBAH B3 KEGIATAN PLN
Limbah PLTP
Limbah Padat
Filter-filter/saringan bekas
Battery ex pakai
Isolasi asbes/keramik
Meterial non metal ex pemeliharaan
Limbah ex water washing
Limbah water treatment plant dan limbah lab

Limbah PLTA
Limbah Cair
Minyak pelumas ex penggantian
Limbah reject purifier/separator
Limbah Padat
Filter-filter saringan bekas
Battery ex pakai
Material non metal ex pemeliharaan


7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 73
PERMASALAHAN DI PLN
Pengusaha pengumpul limbah padat B3 belum ada, sehingga
sehingga limbah padat B3 bertumpuk di Pusat Pembangkit
Tempat Penyimpanan Sementara limbah B3 semua Pusat
Pembangkit memiliki tempat ijin
Belum semua Pusat Pembangkit bersertifikat ISO 14001 & SMK3
Pembangkit yang berbahan bakar MFO lebih banyak menghasilkan
limbah dan lebih sulit penanganannya
Belum ada pos anggaran khusus untuk pengelolaan limbah
Tidak semua Pusat Pembangkit memiliki organisasi yang menangani
lingkungan dan keselamatan kerja (selama ini ditangani Sup
Operasi)
Bukti penerimaan limbah/manifes oleh Pengelola diterimakan
kepada PLN cukup lama (+ 4 bulan)
Belum ada legalisasi masalah kompensasi penggantian drum


7/16/2014 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 74
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai