Berawal dari hidup yang indah dan membosankan.. sinopsis 01 Lastri membuat kopi untuk Djalal, suaminya ; karena ia sangat mencintainya. Djalal selalu meningggalkan kopi buatan istrinya. Lasri terus membuat kopi untuk suaminya, karena ia sangat mencintainya. Lastri terus membuat kopi untuk suaminya, tiga sendok teh kopi, setengah sendok teh gula. Karena ia sangat mencintainya. sinopsis 02 Waktu terus berjalan, hidup semakin indah dan semakin membosankan.. sinopsis 03 Lastri terus membuat kopi untuk Djalal, suaminya ; karena ia mencintainya. Harno mencicipi kopi yang dibuat Lastri untuk suaminya, Harno menikmatinya. Lastri terus membuat kopi untuk suaminya, Harno semakin menikmatinya. Lastri terus membuat kopi untuk suaminya ; tiga sendok teh kopi, setengah sndok teh gula. sinopsis 04 Pada akhirnya, hidup memang indah dan benar-benar membosankan.. sinopsis 05 Hidup adalah kebosanan yang indah; Karakter-karakter yang ada di film ini akan sangat membosankan, pengadeganan yang sangat membosankan, percakapan di film ini sangat membosankan, lokasi di film ini sangat membosankan, dan rangkaian dari semua kebosanan itu akan membentuk sebuah keindahan. Semakin penonton bosan, semakin dapat menikmati film ini.
Hal lain di film ini yang lebih bersifat personal adalah film ini merupakan kumpulan dari mimpi-mimpi saya yang tidak saya inginkan menjadi kenyataan. Mimpi untuk bisa minum tiga sendok teh kopi setengah sendok teh gula, mimpi untuk bisa nonton di bioskop murahan, mimpi untuk bisa berselingkuh, mimpi untuk memiliki sebuah keluarga yang kacau, mimpi untuk selalu bisa naik bis jika pergi kemana- mana. directors treatment Titi Dibyo sebagai Lastri Lahir pada tahun 1952 di Jogjakarta. Mulai mengenal dunia seni peran ketika berumur 22 tahun. Sampai saat ini masih aktif bermain di beberapa serial televisi, iklan komersial maupun layar lebar. cast Suparwoto sebagai Harno Suhartono sebagai Djalal Lahir pada tahun 1949 di Jogjakarta. Film ini adalah pengalaman pertama dalam dunia seni peran.
Lahir pada tahun 1947 di Jogjakarta. Sampai sekarang masih aktif mengajar di Multi Media Training Centre Jogjakarta.
Ifa isfansyah Lahir di Jogjakarta pada tahun 1979. Sampai saat ini masih berusaha menyelesaikan studinya di jurusan televisi Institut Seni Indonesia Jogjakarta. Film pendek pertamanya Mayar berhasil meraih penghargaan SET award untuk penata kamera terbaik dan penata artistik terbaik pada Festival Film vVideo Independent Indonesia 2002 dan berhasil masuk di nbeberapa festival termasuk Roterdan dan Hamburg Intl Film festival. Ifa adalah salah satu film maker yang terpilih untuk mengikuti Asian Film Academy di Pusan Intl Film Festival 2006. Film pendek terakhirnya Harap tenang, ada ujian! berhasil memenangkan penghargaan di beberapa festival penting di Indonesia, termasuk menjadi film pendek terbaik di Festival Film Indonesia 2006. Ifa barangkali adalah salah satu sutradara yang menjanjikan di masa depan perfilman Indonesia. Ia memenangkan scholarship award di Asian Film Academy, pada bulan september 2007 ia mulai masuk di Fakultas Film dan Video Dongseo University, Korea. directors profile Bioskop location Rumah Lastri Bis Kota Pemilihan lokasi mengacu ke sebuah tempat yang hidup segan mati tak mau. Sebuah tempat yang dulu pernah mengalami masa keemasan dan sekarang masih bertahan dalam kondisi yang mengenaskan.
props reference Pemilihan lokasi mengacu ke sebuah tempat yang hidup segan mati tak mau. Sebuah tempat yang dulu pernah mengalami masa keemasan dan sekarang masih bertahan dalam kondisi yang mengenaskan.
Djalal wardrobe Lastri Harno Pemilihan lokasi mengacu ke sebuah tempat yang hidup segan mati tak mau. Sebuah tempat yang dulu pernah mengalami masa keemasan dan sekarang masih bertahan dalam kondisi yang mengenaskan.
Scene #01 : Djalal duduk melihat televisi, Lastri membuat secangkir kopi, tiga sendok the kopi, setengah sendok the gula story board 01 Scene #02 : Harno mengemudikan bis, lastri masuk. Harno menanyakan apa yang Lastri pikirkan. Lastri menjawab ia mencintai suaminya. Scene #03 : Lastri kembali membuat kopi untuk suaminya, tiga sendok the kopi, setengah sendok the gula. Karena ia mencintainya. Scene #04 : Lastri menjatuhkan badannya di tempat tidur dan menangis. Scene #05 : Sebuah loket bioskop tempat Lastri bekerja. Harno mencicipi kopi yang dibuat Lastri untuk suaminya. Harno menikmatinya. Scene #06 : Lastri di sebuah bis yang dikemudikan Harno. Lastri meminta harno untuk selalu mencoba kopi yang dia bikin untuk suaminya. Karena Lastri sangat mencintai suaminya. Harno tersenyum. Scene #07 : Lastri membuat kopi untuk Djalal, tiga sendok the kopi, setengah sendok the gula. Djalal tidak meminumnya. story board 02 Scene #08 : di sebuah restoran. Lastri membuat kopi untuk suaminya. Harno mencicipi kopi yang dibuat Lastri untuk suaminya. Scene #09 : Lastri duduk di bibir tempat tidurnya. Terdengar sebuah acara kuis dari ruang tengah rumahnya. Scene #10 : Lastri menangis di dalam bis. Harno bilang kalo ia ingin sekali mencicipi kopi yang Lastri buat untuk suaminya. Lastri berhenti menangis. Scene #11 : Lastri membuat kopi untuk suaminya yang akan dicicipi harno disebuah hotel. Lastri sangat menikmati saat harno terlihat puas mencicipi kopi yang ia buat untuk suaminya. Scene #12 : Djalal di depan TV menonton acata kuis. Tidak ada secangkir kopi disana. Scene #13 : Lastri sendiri di kamarnya. Ia menangis di depan kaca sambil memperhatikan dadanya dari kaca. story board 03 Scene #14 : Loket bioskop tempat Lastri bekerja. Kosong. Scene #15 : Lastri berjalan di sebuah jalan epi. Harno mengikutinya dengan bisnya. Scene #16 : Djalal masih duduk di depan televisi. Televisi mati dan tanpa secangkir kopi di depannya. Scene #17 : Loket bioskop tempat Lastri bekerja. Kosong. Scene #18 : Lastri duduk sendiri di dalam gedung bioskop. Harno masuk dan duduk mdi sebelah lastri untuk mencicipi kopi yang lastri buat untuk suaminya. Scene #19 : Serbuah bis parkir di depan bioskop. story board 04 floor plan 01 floor plan 02 2nd ass director crew list Script writer and director 1st ass director Ifa Isfansyah Agra Aghasa Adi Marsono Director of photography Sri Nugroho Camera asistant Budi Arifianto Chief lighting Ali Purma Sound recordist Krisna Purna Art director Luki Janarko Editor Greg Arya equipment list Camera Video head Canon XL-1s Canon lens 5.5 - 88 mm Color view finder FU-500 Monitor 14 Tripod Libec TH-650 Lighting Audio Blonde 2000 W Redhead 800 W Behringer audio mixer Shotgun Microphone schedule preparation shoting day 8-16 Januari 2006 17-19 Januari 2006 pre production meeting 13 Januari 2006 post production 20 Januari - 3 Februari 2006 present draft 1 5 Februari 2006 revision 6 - 10 Februari 2006 present final draft 12 Februari 2006 2006