Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


MASAMO
BENIH LELE BERKUALITAS DAN TAHAN BANTING
BIDANG KEGIATAN:
PKM-K

Muhammad Abdul Ro'uf

NIM : 124010130

Th. Angkatan 2012

Shofiatun

NIM : 094010065

Th. Angkatan 2012

Reni Fatmawati

NIM : 111020201

Th. Angkatan 2011

Taif Mafkhuri

NIM : 114010107

Th. Angkatan 2011

UNIVERSITAS WAHID HASYIM


SEMARANG
2013
1

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN


1

Judul Kegiatan

Bidang Kegiatan :

3 Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap

Masamo Benih
Lele Berkualitas
Dan Tahan Banting

PKM-K
: Muhammad Abdul Rouf
: 124010130
: Agribisnis
: Wahid Hasyim Semarang

b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas

Jl Menoreh Tengah
II/14 Sampangan

e. Alamat Rumah
dan No Telp/HP

Semarang,0877314
45358
bolokurowo4@gmail.com

f. Alamat email
4 Anggota Pelaksana Kegiatan
5 Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIP
c. Alamat rumah dan No Telp/HP
6 Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber lain (sebutkan)
8 Jangka Waktu Pelaksanaan

4 Orang

: Rossi Prabowo, S.Si M.Si


: 06.05.0.0136
: Puri Dinar Elok Blok.O No.5
Meteseh Tembalang
: Rp. 12.000.000
: : 5 bulan (maksimum)
Semarang, 28 Juli 2014

RINGKASAN
Kualitas induk lele di Indonesia yang sudah sangat menurun, bikin waktu budidaya semakin
lama. Pasar butuh induk unggul yang gres. Setiapbulan, pembudidaya lele di kota semarang > 500ribu
ekor, kebutuhan tersebut belum terpenuhi dan masih mendatangkan dari daerah lain, Dulu
memelihara lele umur 50 hari atau dua bulan bisa panen, sekarang ini kok sampai 90100 hari,
semakin panjang umurnya. Padahal yang dibudidayakan tetap lele yang sama berarti menurun kualitas
benihnya. Hal itu tidak terlepas dari kualitas induk. Induk lele saat ini kebanyakan keturunan strain
dumbo, lele hibrida yang diintroduksi pada 1986. Nyaris tanpa introduksi strain baru dalam waktu 15
tahun, kecuali Sangkuriang pada 2004, penurunan kualitas genetik induk pun tak terelakkan karena
banyak terjadi perkawinan sedarah (inbreeding). Akibatnya, Lele semakin panjang umur
budidayanya, semakin rentan terhadap perubahan iklim, tingkat stresnya semakin tinggi, kemudian
efisiensi pakannya semakin rendah.
Kota Semarang merupakan salah satu sentra penghasil ikan lele konsumsi. Mayoritas petani
lele membudidayakan ikan lele hanya dalam proses pembesaran saja. Ikan lele menjadi pilihan
masyarakat penikmat daging lele, selain yang mudah didapat, ikan lele juga bergizi tinggi serta
harganya yang terjangkau. Bagi petani sendiri memilih untuk membudidayan ikan lele dikarenakan
ikan lele memiliki pertumbuhan yang cepat, selain itu kondisi lingkungan yang sangat mendukung
seperti sarana dan prasarana yang mudah didapat dan yang paling terpenting petani juga lebih cepat
dalam mengambil hasil panen. Berkembangnya budidaya ikan lele di kota Semarang dirasa masih
kurang maksimal karena masih terbatasnya benih yang kualitas dan masih kekurangan jumlah benih
yang tersedia sehingg menghambat usaha budidaya petani, maka dengan adanya usaha budidaya
pembenihan ikan lele kebutuhan akan benih lele akan sangat strategis dalam memasarkan benih ikan
lele tersebut.
Dipilihnya strain masamo sebagai usulan usaha kami karena ikan jenis ini di nilai lebih
unggul di banding dengan jenis lele lain, lele masamo lebih tahan terhadap berbagai penyakit serta
mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan mampu bertahan di iklim yang ekstrim, dagingnya
pun lebih enak jika dibandingkan dengan jenis lele lain. Tahap pelaksanaan pemasaran terbilang
sangat mudah karena di kota Semarang kebutuhan bibit lele masih sangat tinggi, banyak pengepul
atau padagang bibit lele yang siap menampung hasil pembibitan dan juga kita dapat secara langsung
memasarkan kepada para petani pembesaran ikan lele di kota semarang dan sekitarnya.
Secara perhitungan dapat kita asumsikan bahwa dalam kurun waktu 2 bulan kita akan
memanen hasil benih tersebut dengan taksiran,dari 10 kolam pendadarn dan indukan 3 pasang akan
menaghasilkan 60.000 butir telur per indukan dalam setiap kali pijah,harga jual dengan ukuran benih
ikan lele 5-7 cm yaitu Rp 135, maka dalam 2 bulan akan didapatkan keuntungan dengan nominal Rp
8.100.000 setiap kali pijah dalam 2 bulan, jadi dalam satu tahun kita dapat memproduksi 360.000 ekor
benih, hal itu diharapkan dapat sangat membantu memenuhi kebutuhan benih ikan lele untuk petani
pembesaran lele di Kota Semarang dan sekitarnya. Dengan harapan budidaya pembenihan ikan lele
MASAMO ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya bagi mahasiswa, dan juga
dapat mengoptimalkan dan memanfaatkan segala potensi yang ada dilingkungan sekitar dan
khususnya di daerah Kota Semarang untuk mengembangkan usaha budidaya pembenihan ikan lele
secara efektif dan efisien.

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................................

ii

RINGKASAN.................................................................................................................................

iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iv


BAB I: PENDAHULUAN ....... ......................... 1
1. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
2. Luaran Yang Diharapkan ............................... .............................................. 2
3. Manfaat Program ............................................... 2
.. ............................................................. 3
BAB III: Metode Pelaksanaan ............................... 3
3.1 Pemilihan lokasi ..................................................................................... 3
3.2 Tahap persiapan kebutuhan................................................. 3
3.3 Tahap pelaksanaan pembenihan.................................................. 4
3.4 Tahap pelaksanaan pemasaran ................................................................................................... 4
3.5 Tahap pengamatan pelaksanaan budidaya dan pemasaran ........................................................ 4
3.6 Tahap evaluasi ............................................................................................................................ 4
BAB IV: Hasil Pelaksanaan dan
Pembahasan ...................................................................................................................................... 5
BAB V: Kesimpulan dan Saran........................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ............................... 6
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................... ............................. 7
1. Penggunaan dana ................................................................................................................... 8
2. Bukti-bukti pendukung kegiatan........................................................................................... 9

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah di budidayakan secara
komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat
dikarenakan :
1. Dapat diBudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi,
2. Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,
3. Pemasarannya relatif mudah dan
4. Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32C. Suhu air akan
mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan
oksigen dalam air. pH air yang ideal berkisar antara 6-9. Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l.
Budidaya ikan lele dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. Dalam Budidaya
ikan lele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan
pengeluaran air.
Ikan yang berkulit licin dan berkumis ini sudah lama di konsumsi oleh masyarakan indonesia.
Saat ini, semakin banyak yang gemar menyantap daging dari ikan lele. Hampir setiap lestoran,rumah
makan dan pedagang kaki hampir selalu wajibkan menu olahan lele. Selain daging gurih, harganya
juga relatif terjangkau oleh masyarakat serta mempunyai gizi yang tinggi .
Berikut nilai gizi lele 100 gram. (FAO,1972)
1. Kadar air ( %) 78,5 47,1
2. Sumber energi (cal.) 90 54
3. Protein (gr) 18,7 11,2
4. Lemak (gr) 1,1 O,7
5. Kalsium (Ca) (mgr) 15 9
6. Phosphor (P) (mgr) 260 156
7. Zat besi(Fe) (mgr) 2 1,2
8. Natrium (mgr) 150 90

9. Thiamine (vit B1) (mgr) 0,10 0,06


10. Riboflavin (vit B2) (mgr) 0,05 0,03
Jenis lele yang di gunakan dalam usaha ini adalah strain masamo. Lele Masamo Si Pendatang
Baru dari Mojokerto, adalah keluaran terbaru dari PT.matahari sakti induknya di datangkan langsung
dr afrika. kelebihan dari lele masamo adalah pertumbuhan lele yg cepat besar dan tahan terhadap
perubahan iklim. hal ini sudah di buktikan oleh petani lele di indonesia.
Kelebihan MASAMO dibanding strain sangkuriang/paiton/phyton/dumbo adalah lebih cepat
besar (rakus) semakin cepat besar, panen lebih cepat, perputaran uang lebih cepat, untung lebih
banyak semakin irit pakan, pengeluaran lebih kecil, untung lebih banyak. Hal itu di harapkan dapat
membantu meningkatkan hasil produksi benih lele yang unngul dan berkualitas di Kota Semarang.
Program kreatifitas ini juga berguna sebagai langkah awal berwirausaha bagi mahasiswa yang
menjadi tujuan aplikasi program usaha mengembangkan tata kelola potensi ekonomi dari benih ikan
lele berdaya hasil signifikan. Untuk itu menjadi langkah positif dalam upaya menciptakan peluang
usaha pembenihan ikan lele masamo untuk memenuhi kebutuhan bibit yang unggul dan berkualitas
khususnya di kota semarang.
2. Luaran Yang Diharapkan
Dalam program rencana usulan proposal PKM ini ada beberapa luaran yang diharapkan yaitu
1. Hasil produksi, yang berupa Benih ikan lele Masamo yang unggul dan berkualitas.
2. Benih ikan lele yang dibudidayakan dapat menjadi pasokan benih-benih yang siap dibesarkan oleh
para petani ikan lele yang berad di daerah sekitar lokasi budidaya.
3. Budidaya ikan yang tidak hanya sampai pembenihan saja, melainkan juga sampai pembesaran dan
penanganan pasca panen,yaitu diolah menjadi aneka macam olahan ikan lele.
3. Manfaat Progam
Program kreatifitas ini berguna sebagai langkah awal berwirausaha bagi mahasiswa yang
menjadi tujuan aplikasi program usaha mengembangkan tata kelola potensi ekonomi dari benih ikan
lele berdaya hasil signifikan serta sebagai upaya untuk menumbuhkan lagi semangat petani ikan yang
akhir-akhir ini turun dikarenakan ketersediaan benih yang kurang dan kualitasnya yang kurang bagus.

BAB II
2. METODE PELAKSANAAN
1. Pemilihan Lokasi

Lokasi atau tempat dari pelaksanaan proposal PKM ini adalah Kelurahan Sampangan
Kecamatan Gajah Mungkur Semarang .Alasan pemilihan lokasi ini karena potensi dari
wilayah sebagai salah satu sentra budidaya ikan lele pada tahap pembesaran, terbatasnya
pengadaan benih ikan lele disekitar budidaya menjadi langkah positif bagi kami untuk
membudidayakan ikan lele pada tahapan pembenihan dilokasi tersebut.

2. Tahap Persiapan Kebutuhan

Pada tahapan ini adalah pemenuhan kelengkapan alat dan bahan yang diperlukan
dalam budidaya, yaitu menyiapkan alat untuk membuat media budidaya yaitu kolam yang
terbuat dari terpal. Ada beberapa kolam yang harus dibuat pada fase pembenihan, yakni
kolam induk, kolam pemijahan, kolam karantina, kolam penetasan dan kolam pendederan
yang meliputi kolam pendederan I, II, dan III. Setelah itu perlakuan terhadap kolam sebelum
digunakan, serta alat penunjang lainnya seperti kakaban, serok kasar dan serok halus.Untuk
bahan yaitu seleksi indukan, ikan lele jantan dan betina yang akan dijadikan indukan harus
benar-benar lele dewasa yang telah matang kelamin (gonad),serta menyiapkan pakan, pupuk,
obat-obatan, kapur perikanan, serta pengemasan.

3. Tahap Pelaksanaan Pembenihan


Tahap pembenihan meliputi :
a. Pemijahan
b. Penetasan Telur
c. Perawatan Larva
d. Pemanenan Burayak
e. Pendederan

4. Tahap Pelaksanaan Pemasaran

Tahap pelaksanaan pemasaran yang kami lakukan terbilang sangat mudah karena
banyak pengepul atau padagang bibit lele yang siap menampung hasil pembibitan para petani
sehingga dapat secara langsung memasarkan kepada para petani ikan lele.

5. Tahap Pengamatan Pelaksanaan Budidaya dan Pemasaran

Setelah melaksanakan budidaya dan pemasaran perlu dilakuakan aktifitas pengamatan


terhadap alur pelaksanaan tersebut dengan harapan dapat ditemukannya metode yang lebih
tepat dalam proses budidaya dan pemasaran serta agar dapat diketahui tingkat keberhasilan
dalam budidaya benih ikan lele dalam menghasilkan kualitas benih yang baik. Selain dalam
hal pemasaran dapat pula mengetahui peluang-peluang baru yang dapat diakses sehingga
didapatkan hasil yang maksimal.

6. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mencari kelebihan dan kelemahan selama
proses pelaksanaan baik dalam persiapan kebutuhan, budidaya serta pemasaran.

BAB IV

4. Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan

Sampai saat ini kami sudah melakukan kegiatan produksi benih/pemijahan sebanyak
dua kali dengan jumlah kolam yang kami gunakan yaitu 7 buah. Hasil panen yang kami dapat
dari pemijahan pertama yaitu sebanyak 21.000 benih, dengan rincian ukuran 2x3 cm
sebanyak 7.500 ekor benih, ukuran 3x4 cm sebanyak 11.500 ekor benih, ukuran 3x5 cm
sebanyak 1.000 ekor benih, serta longgoran (ukuran 8-10 cm) sebanyak 100 ekor benih.
Tanggal 27 Juni 2014 kami melakukan pemijahan yang kedua dengan tingkat penetasan
90%. Pada pemijahan yang kedua ini, kami telah melakukan penyortiran yang pertama pada
tanggal 22 Juli dengan hasil sebagai beriku :
No
.

Ukuran (cm)

Jumlah (ekor)

Rete

200

12

19800

23

66800

34

8000

TOTAL

94800

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono Bambang. 2001. Budidaya Ikan Perairan Umum.Yogyakarta: Knisius


Wibowo, B. Prasetya. 2013. Bisnis benih lele untung 200%. Jakarta : Penebar Swadaya
Tim penulis PS. 2013. Belajar dari kegagalan bisnis lele. Jakarta : Penebar Swadaya
http://sidoarjo.olx.co.id/benih-lele-masamo-cepat-besar-iid
Susanto Heru. 1998.budidaya ikan lele.Yogyakarta: Kanisius
Puspowardoyo Harsono.2002.pembenihan dan pembesaran lele dumbo. Yogyakarta:Kanisius

LAMPIRAN
1. Penggunaan dana
Tanggal

Pemasukan

Pengeluaran (Rp)

04 Maret 2014

Buku budidaya lele

06 Maret 2014

Kg paku

14 Maret 2014

1 roll plastik 0.10

263.000

20 Maret 2014

5 Ikat bambu

150.000

17 April 2014

Dana talangan sementara


Rp.2.000.000

1 Kg pelet 782
1 Serok

30.000
5.000

10.000
6.500

23 April 2014

2 Probiotik MA-11

100.000

29 April 2014

2 liter cacing sutra

44.000

01 Mei 2014

3 Indukan lele

02 Mei 2014

05 Mei 2014

14 Mei 2014

600.000

Transportasi

50.000

2 Terpal A5 ukuran 2x3

72.000

1,5 Kg paku

18.000

1 Sak PF 999

142.000

1 Serok TB

5.000

1 Serok tali

13.000

1 buah rafia

15.000

2 AP 005

80.000

30m selang

30.000

2 Stop kontak

25.000

2 Stekem

5.000

1 Lampu shinyoku 11w

25.000

15 Mei 2014

1 Senter

30.000

18 Mei 2014

4 Taker cacing sutra


48.000

20 Mei 2014

10

1 kg Fengli.0

16.500

21 Mei 2014

1,5m Waring ijo


3 liter Cacing sutra

7.500
60.000

22 Mei 2014

1 AK - 105

25 Mei 2014

1 liter cacing sutra

20.000

1 kg Fengli.0

16.500

2 liter cacing sutra

40.000

1 kg Fengli.0

16.500

30 Mei 2014

1 Senter

25.000

31 Mei 2014

1 P3900

160.000

2 AP-005

80.000

25m Selang putih

25.000

15m Toler/selang

75.000

28 Mei 2014

03 Juni 2014

1 Sak PF 1000

143.000

1 Kg Fengli.1

16.500

1 Kg PF 800

16.000

07 Juni 2014

40m Kabel

08 Juni 2014

1 Kg PF

18 Juni 2014

140.000

100.000
17.000

Penjualan Benih
Ukuran 2x3cm=7.500ekor
=Rp.225.000
Ukuran 3x4cm=9.000ekor
=Rp.540.000
Ukuran 3x5cm=1.000ekor
=Rp.100.000

19 Juni 2014

22 Juni 2014

24 Juni 2014

11

33 Batang bambu

204.000

Ongkos kirim bambu

30.000

1 Kg Paku reng

13.000

1 Buah meteran

14.000

Kg paku reng

4.000

2 Pralon 1 inch

58.000

28 Juni 2014

29 Juni 2014

30 Juni 2014

10 pipa L 1 inch

30.000

1 Solder

10.000

Terpal 3x4 7 buah

588.000

Terpal 3x5 1 buah

105.000

10 Pralon inch

148.000

10 Pipa T

20.000

2 Pipa L

4.000

11 Dop

11.000

PF 1000 I Sak

143.000

FF 999 1 Sak

145.000

Fengli 1 1Sak

158.000

1 Box Sterofom

40.000

Transportasi

15.000

TOTAL

4.481.000

DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBENIHAN LELE MASAMO


12

1. Persiapan Lahan

2. Pembuatan Kolam

3. Pemilihan Induk yang siap pijah

13

4. Pemijahan

5. Penetasan Telur

6. Penyortiran serta pemanenan benih

14

15

Anda mungkin juga menyukai