Anda di halaman 1dari 7

Daftar Isi

Pendahuluan
Klasifikasi Helicobacter pylori
Sejarah Helicobacter pylori
Sifat-sifat Helicobacter pylori
Cara membiakkan
Kegunaan - Pengobatan





















Klasifikasi Helicobacter pylori
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Epsilon Proteobacteria
Order : Campylobacterales
Family : Helicobacteraceae
Genus : Helicobacter
Species : H. Pylori



















Sejarah H.pylori
Pada tahun 1875 seorang sarjana Jerman menemukan kuman berbentuk spiral pada
mukosa lambung manusia. Hal itu diperkuat oleh seorang sarjana Italia bernama Giulio
Bizzozero yang menemukan bakteri spiral yang hidup dalam lambung anjing yang bersifat
asam kuat. Pada tahun 1899 Professor Walery Jaworski seorang professor Polandia meneliti
hubungan antara kuman tersebut dengan penyakit lambung yang ditemukan dalam sedimen
cairan lambung yang dinamakan vibrio rugula namun laporan ini kurang mendapatkan respon
yang baik. Penelitian Professor tersebut juga ditentang dengan dogma yang dianut oleh para
dokter bahwa tidak ada kuman yang dapat hidup dalam lambung yang bersuasana sangat
asam. Pada tahun 1979 Robin Warren seorang ahli patologi Australia menemukan kembali
kuman tersebut. Warren melanjutkan penelitian tersebut bersama Barry Marshall dan berhasil
membiakkan kuman spiral tersebut dan mereka telah menyatakan bahwa penyakit ulkus
lambung dan gastritis disebabkan oleh kuman tersebut. Mereka membuktikan hal tersebut
dengan melakukan percobaan terhadap tubuh Marshall sendiri. Marshall menelan biakan
kuman H. pylori dan beberapa hari kemudian ia melakukan endoskopi dan ternyata dalam
lambung Marshall terjadi gastritis disertai dengan adanya kuman H. pylori. Marshall
kemudian mengobati dirinya sendiri dengan gabungan garam Bismuth dan Metronidazol
selama 2 minggu dan akhirnya bebas dari kuman tersebut. Dalam laporannya mereka
menamakan kuman tersebut dengan Campylobacter pyloridis yang kemudian berganti nama
menjadi Campylobacter pylori. Kemudian kedua sarjana yang menemukan kembali kuman
spiral yang kemudian dinamakan Helicobacter pylori dan telah menerima hadiah nobel pada
tahun 2005 di bidang Physiology of Medicine.













Sifat sifat helicobacter
Helicobacter pylori adalah suatu bakteri gram negative, sangat mortil,
bakteri berbentuk spiral dan masih berhubungan dengan Campylobacter.
Organisme ini memiliki panjang 2.5-3.5 m dan diameter 0.5-1.0 m serta
memiliki satu hingga 6 flagella polar pada salah satu bagian ujung. Sifat
pertumbuhan H pylori adalah suatu oxidase-positive dan catalase-positive.
Helicobacter mengalami adaptasi untuk dapat hidup dalam mukus (lendir) lambung
yang menutupi selaput lendir (mukosa) lambung yang bersuasana asam kuat. Kuman ini
dapat bertahan hidup dalam suasana asam kuat dengan cara memproduksi enzim urease.
Enzim urease akan mengubah urea yang ada dalam cairan lambung menjadi amoniak.
Tubuh kuman Helicobacter selalu diliputi oleh awan amoniak ini, dan karenanya dapat
bertahan terhadap asam lambung.
Bakteri ini bersifat pleomorfik, artinya dapat dijumpai dalam beberapa bentuk.
Dalam keadaan normal bakteri ini berbentuk spiral atau batang bengkok, tetapi dalam
keadaan tertentu yang kurang baik akan merubah dirinya menjadi bentuk kokoid yang
merupakan bentuk pertahanan yang resisten. Selain itu, bakteri ini termasuk bakteri
mikroaerofilik artinya hanya tumbuh dalam suasana dimana didapatkan oksigen dalam
kadar rendah. Bakteri ini mati pada suasana dengan kadar oksigen normal, dan mati
dalam keadaan anaerobik sempurna.














Cara membiakkan
Media atau kultur :
Media yang paling sering dipakai adalah lempeng agar darah yang mengandung 7%
darah. Hal ini dikarenakan H. pylori peka sekali terhadap produk-produk toksik, maka untuk
menumbuhkan kuman H. pylori diperlukan medium yang mengandung substansi yang mudah
menyerap bahan-bahan toksik, misalnya darah, serum, heme, charcoal. Karena kuman H.
pylori tumbuh lambat, agar tidak kalah dengan pertumbuhan kuman lain yang mungkin ada
dalam bahan yang akan dibiakkan (seperti Pseudomonas) , maka diberikan suplemen
antibiotik yang menekan kuman kontaminan tapi tidak menekan pertumbuhan kuman H.
pylori. Yang paling banyak dipakai adalah suplemen Skirrow yang mengandung
Trimetroprim, Vankomisin dan Polimiksin-B. Selain itu, diberikan penambahan antibiotic
untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan fungi lain selain H. pylori, seperti Cefsulodin
(suatu derivat cephalosporin, dikhususkan untuk bakteri Pseudomonas), amfoterisin
(mencegah fungi). Sensitivitas kultur dapat dibatasi oleh terapi sebelumnya, kontaminasi
dengan bakteri mukosa lainnya, dan faktor lainnya. H pylori tumbuh dalam 3-6 hari ketika
diinkubasi pada suhu 37 C dalam lingkungan mikroaerofilik, seperti untuk C jejuni.
Selain media lempeng agar darah, dapat digunakan Medium lain yang dapat dipakai
untuk kultur H. pylori adalah medium yang mengandung emulsi kuning telur, medium yang
mengandung 0,1% pati jagung (cornstarch), medium yang mengandung 0,2 % arang
(charcoal). H pylori tumbuh optimal pada pH 6,0-7,0 dan akan terbunuh atau tidak tumbuh
pada pH di dalam lumen lambung. Lendir lambung relatif kedap asam dan memiliki kapasitas
buffer yang kuat. Di sisi lumen lendir, pH rendah (1,0-2,0) sementara di sisi epitel pH sekitar
7,4. H pylori ditemukan jauh di dalam lapisan mukosa dekat permukaan epitel mana pH
fisiologis hadir.











Kegunaan
H. pylori merupakan bakteri pantogen yang menyebabkan antralgastritis, duodenal
(peptic) ulcer disease, gastric ulcers, and gastric carcinoma. Spesies Helicobacter lain
menginfeksi gastric mucosa tetapi jarang. H. pylori dipercaya menjadi penyebab peptic ulcers
sebanyak 70 90% (ulcers dapat disebabkan karena adanya penyakit autoimmune dan obat
nonstreroidal anti- inflammatory seperti aspirin) dan berhubungan dengan perut. Pada tahun
1994 WHO dan Badan Riset Kanker Internasional telah mengklasifikasikan H. pylori sebagai
karsinogen kelompok 1 (definite), sejajar dengan Hepatitis B dan C untuk Kanker Hati
Primer.
H pylori hadir pada mukosa lambung kurang dari 20% dari orang di bawah usia 30
tetapi meningkatkan dalam penyebaran 40-60% dari orang usia 60, termasuk orang-orang
yang tidak menunjukkan gejala. Di negara berkembang, tingkat infeksi mungkin 80% atau
lebih tinggi pada orang dewasa. Penularan dari orang-ke-orang dari H pylori mungkin terjadi
karena pengelompokan intrafamilial infeksi. Epidemi akut gastritis menyarankan sumber
umum untuk H pylori
Infeksi akut dapat menghasilkan penyakit gastrointestinal atas dengan mual dan nyeri,
muntah dan demam mungkin ada juga. Gejala akut dapat berlangsung selama kurang dari 1
minggu atau selama 2 minggu. Setelah berkoloni, infeksi pylori H berlangsung selama
bertahun-tahun dan mungkin puluhan tahun atau bahkan seumur hidup. Sekitar 90% pasien
dengan ulkus duodenum dan 50-80% dari mereka dengan ulkus lambung mengalami infeksi
pylori H. H pylori juga mungkin memiliki peran dalam karsinoma lambung dan limfoma.
Bukti pada saat ini menunjukkan bahwa H. pylori penyebab utama dari banyak
gastric ulcers. Bacterium tersebut sedikit invensif dan berkoloni pada permukaan gastric
mukosa, dimana ia terlindungi dari efek asam pada perut oleh lapisan gastric mucus. Setelah
berkoloni pada mukosa, suatu kombinasi dari hasil pantogen dan respons induk menghasilkan
inflamasi, kerusakan jaringan dan ulcerasi. Hasil pantogen seperti as vacA (a cytotoxin),
urease, and lipopolysacharide memungkinkan untuk berkontibusi pada kerusakan jaringan
lokal dan ulcerasi. Antibodi pada H. pylori biasanya ada pada individu yang terinfeksi, tetapi
tidak melindungi atau mencegah terjadinya kolonisasi. Individu yang terkena H. pylori
biasanya memiliki infeksi kronik kecuali individu tersebut dirawat dengan antibiotic.
Gastritis kronik yang terjadi karena tidak terawatnya infeksi H. pylori mengakibatkan
perkembangan menuju kanker gastric.
Pengobatan
Terapi tiga kombinasi dengan metronidazole dan juga subsalisilat atau subcitrate
bismut ditambah baik amoksisilin atau tetrasiklin selama 14 hari melenyapkan infeksi H
pylori pada 70-95% pasien. Suatu zat penekan asam diberikan selama 4-6 minggu
meningkatkan penyembuhan ulkus. Inhibitor pompa proton secara langsung menghambat H
pylori dan tampaknya potensial inhibitor urease. Baik 1 minggu proton pump inhibitor
ditambah amoksisilin dan klaritromisin atau amoxicillin ditambah metronidazol juga sangat
efektif.

Anda mungkin juga menyukai