Anda di halaman 1dari 13

Helicobacter pylori

kelompok 10 :

Masitah 2081033
Luthfiyahlaili 2081032
Latifa Hanum pulungan 2081029

Institut kesehatan medistra lubuk pakam


Fakultas farmasi
Prodi D4 teknik laboratorium medik
Apa itu helicobacter pylori?
Bakteri ini pada awalnya dinamai Campylobacter pyloridis dan kemudian lagi diubah
menjadi C.pylori

Helicobacter pylori atau H. pylori merupakan sebuah jenis bakteri yang dapat masuk ke
dalam tubuh yang tinggal dan beradaptasi pada lingkungan saluran pencernaan yang asam
dan memproduksi urease
Kemampuan bakteri ini untuk dapat hidup dalam suasana asam ini, sebagian disebabkan
oleh aktivitas urease yang luar biasa, dimana urease dapat merubah urea pada cairan
lambung menjadi ammonia alkalin dan karbon dioksida. H.pylori menyebabkan inflamasi
ringan yang kronis pada lambung.
Morfologi
1. bakteri gram negatif
2. mikroaeropilik
3. tumbuh baik pada temperatur 37ºC selama 16 – 19 hari dalam media agar basa
dengan dengan pH 6,7 – 8
4. berbentuk batang melengkung atau spiral
5. panjangnya sekitar 3 μm dengan diameter sekitar 0.5 μm.
6. Bakteri ini khususnya resisten terhadap Trimetroprim dan sensitif terhadap Penisilin
dan Metronidazole.
Klasifikasi ilmiah
Bagian dari badan Helicobacter Pylori
• Flagella
Merupakan pergerakan bakteri karena membantu menjajah mukosa lambung

• Lipopolysaccharides (LPS)
membran luar bakteri Gram-negatif,yang terdiri dari lipid dan polisakarida yang terdiri dari antigen-O

• Urease
Helicobacter pylori menggunakan produksi urease untuk menurunkan urea dalam amonia dan karbon dioksida.
untuk memungkinkannya mempertahankan pH alkali di sekitarnya dan dengan demikian terhindar dari
dihancurkannya asam hidroklorat di perut yang menjamin kelangsungan hidup bakteri

• Vakuolat sitotoksin (VacA)


Ini adalah protein yang menyebabkan vakuola di sel epitel lambung, itulah sebabnya jaringan mengalami ulserasi.

• Sitotoksin (CagA)
meningkatkan proliferasi sel lambung tanpa apoptosis, yang mengarah pada modifikasi dalam pola
pembaruan normal epitel lambung terkait dengan gastritis berat, gastritis atrofi, duodenitis atau kanker
lambung.
Diagnosis
Untuk diagnosis Helicobacter pylori ada banyak metode dan diklasifikasikan sebagai
invasif dan non-invasif.
• Metode invasif
Biopsi mukosa lambung
Tes urease
Reaksi rantai polimer (PCR)

• Metode non-invasif
Serologi
Pembiakan Helicobacter
Pertumbuhan kuman H. pylori memerlukan
Pylori suasana yang lembab dan suasana
mikroaerofilik.
Media yang paling sering dipakai adalah
lempeng agar darah yang mengandung 7%
darah. suplemen antibiotik yang menekan
kuman kontaminan tapi tidak menekan
pertumbuhan kuman H. Pylori yaitu suplemen
Skirrow yang mengandung Trimetroprim,
Vankomisin dan Polimiksin-B
untuk pembiakan kuman H. Pylori juga
dianjurkan penambahan Isovitalex atau Vitox
yang berisi asam amino dan vitamin.
Patogenesis

Setelah berhasil menembus asam lambung dan masuk ke dalam habitatnya maka kuman H.
pylori dapat bertahan hidup dan mengadakan multiplikasi. Kuman H. pylori mengadakan
kontak dengan epitel mukosa lambung melalui bagian kuman yang disebut adhesin. Melalui
adhesin H. pylori berikatan dengan suatu gliserolipid yang didapatkan pada epitel lambung.
Kuman H. pylori menghasilkan berbagai enzim misalnya urease, catalase, protease dan
fosfolipase dll. Protease dan fosfolipase dapat merusak mukus lambung.
H. pylori juga memproduksi beberapa macam toksin. Toksin-toksin ini akan menyebabkan
reaksi keradangan dan kerusakan jaringan dan menyebabkan gastritis kronik. Demikian pula
reaksi imun serta reaksi radang lokal akan menambah beratnya gastritis
Penularan

Orang dengan Helicobacter pylori Mereka dapat mengeluarkan bakteri dalam tinja.
Dengan cara ini, air minum bisa terkontaminasi. Oleh karena itu, rute kontaminasi yang
paling penting pada individu adalah fecal-oral.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai