Anda di halaman 1dari 2

Ragam Tulisan Mading

Rubrik mading sekolah dapat beragam sesuai kreativitas pengelola dan


kebutuhan pembaca atau warga sebuah sekolah. Rubrik yang dihadirkan untuk sekolah
menengah (SMP-SMA dan MTs-MA) didominasi oleh tulisan jurnalisme, opini, dan
sastra. Sisahnya adalah jatah rubrik yang berhubungan dengan kreativitas seni,
misalnya fotografi dan album foto, komik pendek, karikatur, lukisan, ilustrasi, dan
sebagainya.
Tulisan yang lazim muncul dalam mading adalah spot news, feature, dan
reportase. Reportase sebenarnya hanyalah proses dalam pengumpulan data. Jadi,
pengelompokan tulisan yang mungkin dilakukan di mading adalah news, feature,
opini, dan sastra. News adalah tulisan yang disajikan secara langsung dan apa adanya
yang biasanya menjadi andalan surat kabar harian. News dibangun dengan sistem
5W + 1H (what, who, where, when, why, dan how). What mengupas apa yang terjadi,
who berkenaan dengan pelaku peristiwa, where memuat tempat terjadi peristiwa yang
diberitakan, when bersinggungan dengan waktu terjadi peristiwa, why menjawab
masalah sebab terjadi peristiwa, dan how menghadirkan informasi tentang bagaimana
kejadiannya. Pada majalah dinding, news biasanya hanya berupa tulisan pendek,
bahkan kadangkala hanya ditampilkan dalam bentuk berita foto yang disertai caption
(tulisan di bawah foto atau gambar yang berfungi sebagai keterangan).
Tulisan feature bisa dikatakan lebih ringan daripada berita (dan artikel opini).
Namun, bukan berarti feature bisa dianggap enteng. Ciri khas feature adalah
bagaimana penulis berkreativitas (dalam menulis), menyajikan tulisan yang
informatif (isinya), dan menghibur (cara penyajian, bahasa, dan penuturannya).
Tulisan jenis ini terbagi menjadi news feature, science feature, dan human interest
feature. News feature muncul bersamaan dengan terjadinya peristiwa (tepatnya beberapa
saat setelah peristiwa terjadi). Berita disajikan dengan disertai proses terjadinya. Science
feature ditandai dengan kedalaman pembahasan dan objektivitas pandangan yang
dikemukakan. Sementara itu, human interest feature adalah feature yang lebih banyak
menuturkan situasi yang menimpa seesorang dengan cara penyajian yang menyentuh
hati dan menyentil perasaan.
Baik news maupun feature, harus ditulis berdasarkan proses reportase. Proses
reportase dilakukan melalui observasi, interview (wawancara), hingga riset (penelitian
atau pengamatan intensif dan cermat baik secara langsung maupun dengan studi
pustaka).
Jenis tulisan yang juga menjadi favorit mading dan surat kabar pada
umumnya adalah artikel opini. Artikel opini merupakan tulisan yang berisi gagasan,
ulasan, atau kritik terhadap suatu persoalan yang ada dan berkembang di tengah-
tengah masyarakat yang ditulis dengan bahasa ilmiah populer. Atikel opini ini terbagi
menjadi pengetahuan populer, penuntun praktis (guidance), politik, olahraga, dan
kebudayaan. Data untuk penulisan artikel ini dapat diperoleh melalui wawancara,
penelitian atau penyelidikan langsung, dan bahan cetakan.
Terdapat perbedaan mendasar antara tulisan feature (dan news) dengan artikel
opini. Artikel opini membuat orang berpikir dan isinya menyangkut analisis, pendapat,
saran, yang penuh muatan sebab-musabab. Tulisan opini didorong oleh alasan-alasan
ilmiah yang mengandung resiko polemik, baik yang bersifat mendukung maupun
membantah. Hal ini berbeda dengan feature, feature lebih bersifat rileks, berpengaruh
pada perasaan pembaca, membuat pembaca menjadi senang, terharu, bersemangat,
bahkan menangis. Walaupun begitu, setiap media mempunyai gaya sendiri dalam
menyampaikan tulisan-tulisannya.
Kemudian, jenis keempat yang kerap menghiasi wajah mading adalah jenis
tulisan sastra, yaitu cerbung, cerpen, dan puisi. Namun, lazimnya, yang terpublikasi
hanyalah cerpen dan puisi, sementara cerbung jarang ditampilkan berkenaan sulitnya
mendapatkan tulisan yang bermutu dan layak untuk diterbitkan di mading.
Untuk menghadirkan semua jenis tulisan tersebut pengelola (redaktur tiap-tiap
rubrik) harus memberitahukannya secara luas pada semua warga sekolah, misalnya
melalui pemberitaan pada edisi sebelumnya, pada majalah-majalah biasanya tertulis:
Tema Edisi Depan (Berikutnya). Melalui pemberitaan tersebut, para siswa, karyawan,
dan guru memiliki informasi yang jelas dan waktu cukup untuk menulis sesuai
minatnya. Dalam pengumpulan tulisan tersebut, pengelola harus membatasi waktu
penyerahan tulisan dengan menyisahkan waktu untuk proses penenerbitan, mulai
penyeleksian, editing atau penyuntingan, hingga layout atau perwajahan. Untuk itu,
para redaktur harus memilih naskah terbaik secara objektif.

Anda mungkin juga menyukai