Anda di halaman 1dari 25

BAB XII

DAMPAK LINGKUNGAN
DARI SUDUT PANDANG EKONOMI MIKRO
9)
12.1 Umum
Ekonomi lingkungan pada hakekatnya berdasarkan pada teori
ekonomi mikro. Teori ekonomi mikro berhubungan dengan:
produksi
pertukaran dan
konsumsi barang-barang dan jasa-jasa
Dalam teori produksi, diuraikan mengenai fungsi produksi atau
grafik isoquant, yang menunjukan kombinasi faktor produksi yang
dipergunakan suatu perusahaan untuk memproduksikan berbagai
volume hasil produksi. Sedangkan dalam teori konsumen, dijelaskan
mengenai fungsi kegunaan atau grafik indifference, yang
menunjukkan pilihan konsumen atas berbagai barang-barang dan
jasa-jasa.
Dengan berbagai anggapan tentang jenis struktur pasar, teori-teori
ini dipergunakan untuk menjelaskan alokasi sumber-sumber daya
yang terbatas tersedianya untuk berbagai penggunaan.
9)
Sukanto eksohadiprodjo, Dr, ! "om, # $udi %aramono $rodjonegoro, Ekonomi
&ingkungan
Ekonomi Lingkungan '((-)
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
%ada bab-bab sebelumnya telah dikemukakan bah*a kegiatan
ekonomi, baik produksi maupun konsumsi, yang berpotansi
menyebabkan terjadinya pen+emaran akan mempengaruhi kualitas
lingkungan. Di dalam bab berikut ini akan diuraikan bagaimana
proses pengambilan keputusan untuk mengatasi masalah lingkungan
tersebut, yang dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan harga,
biaya, keuntungan serta kegunaan yang mengatur transaksi di dalam
pasar.
Seperti diketahui, sebagai akibat dari kegiatan ekonomi akan
banyak terdapat bahan yang mengotori lingkungan, baik yang
berasal dari kegiatan pertambangan, pemprosesan, distribusi
maupun konsumsi. %engotoran atau pen+emaran terhadap
lingkungan dapat terjadi langsung maupun tidak langsung. Sehingga
perlu ditelaah akan perlunya keseimbangan bahan serta analisa akan
pengaruh limbah buangan tersebut pada lingkungan serta
kesejahteraan manusia.
12.2 Teori Produki
Seperti diketahui, selama terjadi proses produksi perusahaan akan
membuang limbah ke dalam lingkungan. #pabila proses produksi
dapat ditunjukkan dengan fungsi produksi, maka bentuk
persamaannya adalah sebagai berikut -seperti pada gambar )..))
( ) TK BM f Y , =
dimana
/ 0 jumlah hasil produksi yang diproduksikan
$! 0 jumlah faktor produksi bahan mentah
T1 0 jumlah tenaga kerja yang dipergunakan.
Ekonomi Lingkungan '((-.
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
Dari keseluruhan $! yang dibeli oleh perusahaan untuk proses
produksi, sebagian $! yang dimanfaatkan di dalam proses produksi
tersebut akan masuk dalam produksi, sedang sebagian lagi keluar
dalam bentuk limbah buangan. Sehingga persamaan matematis
untuk $! adalah sbb.:
BM L Y = +
Dimana : & 0 limbah buangan ke dalam lingkungan,
Sehingga besaran jumlah buangan berdasarkan persamaan di atas
adalah :
& 0 $! - / 222222222.22222...-)..3)
4ambaran mengenai persamaan di atas dapat dilihat pada Gambar
12.2.
Ekonomi Lingkungan '((-3

BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
$erdasarkan gambar di atas, terlihat bah*a hanya kombinasi faktor
produksi di mana $! >/
o
saja yang dapat untuk memproduksikan /
o
satuan /. $! < /
o
adalah limbah negatif. 5adi hanya bagian isoquant
kanan dari $! 0 /
o
yang lelevan bagi kemungkinan produksi.
!engenai teori produksi yang menentukan kombinasi faktor produksi
serta produksi yang dipilih perusahaan, dalam hal ini diambil asumsi
bah*a perusahaan membeli faktor produksi dan menjual hasil
produksi pada pasar persaingan sempurna.
Dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan akan berusaha
memaksimumkan keuntungan, dengan memilih tiap faktor produksi
sedemikian rupa, sehingga nilai produksi tiap faktor produksi sama
dengan harga hasil produksi, seperti yang ditunjukkan dalam
persamaan berikut ini:
TK BM BM
H H MP H = =
Ekonomi Lingkungan '((-6

BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
dimana:
7
y
0 harga hasil produksi
!%
$!
0 produk batas bahan mentah,
7
$!
0 harga faktor produksi bahan mentah,
!%
T1
0 produk batas tenaga kerja,
7
T1
0 harga faktor produksi tenaga kerja, upah.
8ntuk lebih jelasnya, persamaan di atas dapat digambarkan dalam
kurva isoquant dan isocost dengan titik singgung yang menyatakan
kombinasi $! dan T1 yang perlu diadakan dibatasi oleh #nggaran #,
seperti yang terlihat pada gambar 12.3.
Ekonomi Lingkungan '((-9

BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
$!
o
dan T1
o
merupakan jumlah faktor produksi $! dan T1, yang
menghasilkan produk yang memaksimumkan keuntungan. 1edua
jumlah tersebut merupakan kombinasi $! dan T1 yang menghasilkan
ongkos yang paling minimum dan yang dapat menghasilkan /
o
.
Selanjutnya dapat dihitung jumlah yang dibuang dengan
menggunakan persamaan / : & 0 $!.
$erdasarkan gambar di atas, terlihat bah*a semakin tinggi 7
T1
relatip terhadap 7
$!,
maka kurva isocost semakin datar dan makin
banyak $! dipakai untuk memproduksikan /. Sedangkan jika $!
makin banyak sedang / tetap, maka & akan semakin besar pula.
$erdasarkan hal ini dapat ditarik kesimpulan bah*a bila bahan
mentah itu relatif murah dibandingkan faktor produksi lain, maka
makin banyak pula faktor produksi bahan mentah yang dapat
dimanfaatkan untuk memproduksi suatu volume produksi tertentu
sehingga limbah buangan pun makin besar. Dengan kata lain, hal-hal
yang menyebabkan bahan itu langka atau mahal dibandingkan
dengan faktor produksi lain akan mendorong perusahaan mengurangi
limbah buangan.
Selanjutnya, untuk menyatakan jumlah limbah buangan sebagai
fungsi kedua dari harga faktor produksi -sedang hasil produksi tak
perlu konstan) dapat dilakukan dengan menyelesaikan persamaan
harga hasil produksi sehingga hasilnya ialah $! dan T1 sebagai
fungsi 7
$!
, 7
T1
dan 7
y
. (ni dikenal sebagai persamaan permintaan
terhadap faktor produksi. 4ambar kurva permintaan akan faktor
produksi bahan mentah dapat dilihat pada gambar 12.4.
Ekonomi Lingkungan '((-;
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
Sedangkan Gambar 12.5 menunjukkan kurva permintaan faktor
produksi tenaga kerja.
Ekonomi Lingkungan '((-<
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
Ekonomi Lingkungan '((-=
$erdasarkan kurva pada G!m"!r 12.# dapat dikatakan bah*a
apabila 7
$!
turun, baik / maupun $! akan meningkat tetapi orang
tak dapat menentukan apakah & naik atau turun. $iasanya bila 7
$!
turun, $! dan / naik dan & juga akan naik. >leh karena itu limbah
buangan akan meningkat bila harga bahan mentah lebih murah dari
pada harga faktor produksi lainnya.
%ada Gambar 12.6 ditunjukkan kurva permintaan terhadap limbah
buangan, dimana & merupakan fungsi 7
$!
.
12.$ Teori Ko%ume%
Seperti diketahui, teori perilaku konsumen beranggapan bah*a
konsumen mempunyai pilihan terhadap berbagai barang-barang dan
jasa-jasa yang dibelinya. Dengan memberikan nilai, berupa angka
Ekonomi Lingkungan '((-?
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
pada barang-barang dan jasa-jasa tersebut sesuai dengan fungsi
kegunaannya, akan dapat diperoleh urutan pilihan konsumsi.
/ang dimaksud fungsi kegunaan barang@jasa dalam hal ini adalah
yang sifatnya AordinalB dan berlaku pada situasi penuh kepastian.
$ila ada dua barang yang dikonsumsikan dalam jumlah-jumlah /
)
dan /
.
maka fungsi kegunaan konsumen adalah sbb.:
( )
2 1
,Y Y U U =
$ila dihubungkan dengan keseimbangan bahan seperti apa yang
dihadapi produsen, maka konsumen membeli barang yang
ditambahkan pada pemilik rumah tangga atau digunakan dan
kemudian dibuang ke lingkungan dalam bentuk buangan di udara,
air, maupun dalam bentuk limbah buangan padat baik langsung
maupun tidak langsung.
Selanjutnya, bila konsumen mempunyai penghasilan sebesar ( dan
dipergunakan untuk membeli barang-barang /
)
dan /
.
dengan harga
7
)
dan 7
.
, maka hal itu dapat ditulis sebagai berikut :
I Y H Y H = +
2 2 1 1
Dan kondisi keseimbangannya ialah :
( )
2
1
2 1
,
H
H
Y Y MRS =
Dimana !S adalah Marginal Rate of Sustitution atau tingkat
substitusi batas, yaitu lereng kurva indifference sebagai fungsi /
)
dan /
.
. 1edua persamaan di atas dapat diselesaikan sebagai berikut:
( ) I H H g Y , ,
2 1 1 1
= , dan
( ) I H H g Y , ,
2 1 2 2
=
4ambaran mengenai kedua persamaan ini dapat doilihat dalam
kurva pada G!m"!r 12.&.
Ekonomi Lingkungan '((-)C
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
$erdasarkan gambar di atas, andaikata / merupakan jumlah barang
yang dibeli seseorang dan jumlah Alimbah buanganB, sedang /
.
merupakan Ajasa tanpa buanganB, maka /
o
)
pada gambar 12.7
tidak saja jumlah barang yang diminta melainkan juga jumlah
limbah buangan konsumen yang semuanya adalah fungsi harga dan
penghasilan.
#pabila konsumen harus menangung biaya limbah buangan, maka
berarti konsumen dipaksa ke kurva indifference yang lebih rendah
Ekonomi Lingkungan '((-))
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
dan tidak akan berada pada titik singgung antara garis anggaran dan
kurva indifference. 7al ini dapat dilihat pada gambar 12.8.
#kibat dari tarif@biaya limbah buangan -effluent fee) dapat dilihat
pada gambar 12.9.
Ekonomi Lingkungan '((-).


BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
>leh karena pembelian-pembelian, konsumsi, dan limbah buangan /,
satu sama lain sama, maka biaya limbah buangan barang sama saja
dengan pajak pada pembelian barang-barang. Dengan demikian
biaya tersebut menaikkan harga setiap satuan /
)
dan 7
)
menjadi 7
)
: 7
.
, dimana 7
&
adalah harga@biaya limbah buangan. >leh karena
itu persamaan berubah menjadi :
( ) I Y H Y H H
L
= + +
2 2 1 1
dan
( )
2
1
2 1
,
H
H H
Y Y MRS
L
+
=
dan konsumen memilih barang
2 1
Y , Y
12.# Teori Kee'!()er!!%
Teori kesejahteraan digunakan untuk menganalisa program-program
yang melindungi lingkungan. Teori kesejahteraan ini berhubungan
dengan penilaian kegiatan sistem perekonomian. $erbagai asumsi
yang berkaitan dengan teori kesejahteraan yang perlu dikemukakan
antara lain :
Suatu pedoman yang disebut !alue "udgement atau penilaian
terhadap nilai-nilai perlu ditentukan. 1eberhasilan suatu sistem
ekonomi dinilai dari kemampuan sistem tersebut dalam
memenuhi kebutuhan serta keinginan manusia.
1ebutuhan serta keinginan manusia dapat dilihat dari segi
konsumsi dan segi produksi.
Dari segi konsumsi, manusia mempunyai pilihan diantaranya
barang-barang konsumsi dan jasa-jasa yang tersedia. Dungsi
kegunaan menjadi ukuran seberapa jauh pilihan ini dipenuhi.
Ekonomi Lingkungan '((-)3
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
Dari segi produksi, manusia menilai suatu pekerjaan berdasarkan
besarnya upah dan kondisi kerja.
Setiap individu menilai kebutuhan dan keinginannya. Dalam hal
lingkungan, ada yang menilai rendah keadaan tersebut.
%emerintah dapat menjadi A*akilB pandangan masyarakat
karena individu-individu sering tidak dapat mengemukakan
penilaiannya terhadap sesuatu hal. >leh karena itu, +ampur
tangan pemerintah pada satu dan lain hal dapat dibenarkan.
$erdasarkan semua asumsi di atas, dapatlah dinyatakan bah*a
sistem ekonomi dapat lebih memenuhi kebutuhan dan keinginan
individu atau memperbaiki kesejahteraan seseorang pada situasi #
-dibanding pada situasi $), bila alokasi sumber daya di #
menempatkan individu tersebut pada kurva indifference yang lebih
tinggi dibanding pada situasi $.
7ampir semua program pemerintah dalam memperbaiki
kesejahteraan individu yang satu pada *aktu yang sama,
kemungkinan justru memperburuk kesejahteraan individu yang lain.
$iasanya dilakukan pemisahan antara efisiensi sosial dan
kesamarataan sistem ekonomi. Suatu alokasi sumber daya disebut
efisien se+ara sosial, apabila tidak ada alokasi -kembali) yang dapat
memperbaiki kesejahteraan seseorang atau lebih tanpa
memperburuk kesejahteraan orang lain. Sedang alokasi sumber daya
disebut sama rata, apabila penghasilan atau kekayaan dibagi atau
didistribusikan se+ara adil.
Ekonomi Lingkungan '((-)6
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
Seperti diketahui telah banyak model ekonomi kesejahteraan yang
dibuat manusia. !odel ini didasarkan pada teori perilaku konsumen,
yang telah dibi+arakan pada a*al bab. Eamun tetap diperlukan
berbagai asumsi untuk dapat menerapkan model ini. !isalkan ada
sejumlah barang /
)
dan /
.
yang perlu dialokasikan pada dua
konsumen # dan $. !asing-masing memiliki kurva indifference
sendiri-sendiri terhadap kedua barang tersebut. %ersoalan
alokasinya terlihat dalam Gambar 12.10
$erdasarkan gambar di atas, konsumsi # atas barang /
)
dan /
.
meningkat dengan gerak horisontal dan vertikal menjauhi titik #.
konsumsi $ atas barang juga meningkat bila bergerak menjauh dari
titik $. dalam hal ini # akan menjadi lebih baik dengan gerak ke atas
Ekonomi Lingkungan '((-)9

BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
dan ke kanan, sedang $ akan lebih baik bila bergerak ke ba*ah dan
ke kiri. Dengan kurva indifference lebih besar # dan $ akan
memperoleh kesejahteraan yang lebih tinggi.
#lokasi yang efisien se+ara sosial harus memenuhi persyaratan :
!S
#
-/
)#
, /
.#
) 0 !S
$
-/
)$
, /
.$
) 0
2
1
H
H


#pakah alokasi ini juga adilF 7al ini sulit dija*ab karena
dimungkinkan adanya berbagai distribusi penghasilan serta tenaga
beli sebagai hasil alokasi efisien se+ara sosial, padahal semuanya
tak adil.
Dengan memasukkan segi produksi maka diperoleh fungsi produksi.
/
)
0 f
)
-T1
)
, $!
)
) dan /
.
0f
.
-T1
.
, $!
.
) 222 -)..)6)
dimana /
)
dan /
.
merupakan jumlah barang ) dan . yang
diproduksikan dengan faktor produksi tenaga kerja T1 dan barang
mentah $!.
#lokasi T1 dan $! yang efisein se+ara sosial mensyaratkan tidak ada
kemungkinan alokasi kembali yang menaikkan hasil produksi yang
satu tanpa mengurangi hasil produksi yang lain.
%erumusannya :
2
2
1
1
TK
BM
TK
BM
MP
MP
MP
MP
=

Ekonomi Lingkungan '((-);
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
%erusahaan atau produsen memaksimumkan keuntungan dengan
memanfaatkan faktor produksi dengan memenuhi persyaratan :
!%
$!)
7
)
0 7
$!
, !%
T1)
7
)
0 7
T1
dan
!%
$!.
7
.
0 7
$!
, !%
T1.
7
.
0 7
T1

Dan lagi
2 TK
2 BM
TK
BM
TK
BM
MP
MP
H
H
MP
MP
1
1
= =

Dengan demikian model yang dikemukakan memperhatikan alokasi,
baik dari faktor produksi maupun hasil produksi. Efisiensi sosial
mensyaratkan alokasi hasil produksi dan faktor produksi harus
memenuhi persamaan di atas.
#pabila ditelaah lebih lanjut dari kedua persamaan yang ada di
atas, maka dapatlah diperoleh :
1 1
TK
TK
1
BM
BM
MP
H
H
MP
H
= =

(ni berarti bah*a untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan
harus menggunakan jumlah faktor produksi sedemikian rupa
sehingga kenaikan ongkos batas hasil produksi yang efisein se+ara
sosial.
Dengan adanya pen+emaran lingkungan terjadilah ketidak-efisienan
ekonomi. !asalah pen+emaran lingkungan merupakan aspek yang
banyak diteliti terutama sehubungan dengan adanya eksternalitas
ekonomi yang sifatnya negatif atau e#ternal diseconomies$ yaitu
kegiatan ekonomi yang mempengaruhi kesejahteraan manusia,
kegiatan ekonomi yang berada di luar sistem pasar yang ada.
Ekonomi Lingkungan '((-)<
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
Sebagai +ontoh, didirikannya kilang minyak yang menghasilkan
bahan bakar tetapi juga mengeluarkan limbah buangan atau sisa
bahan yang men+emari udara daerah pemukiman sekitarnya.
Dapatlah dikatakan bah*a setiap produksi bahan bakar akan
menambah limbah atau sisa buangan dan akibatnya merugikan
daerah permukiman tersebut.
1erusakan karena polusi atau pen+emaran merupakan ongkos sosial
-social cost) produksi bahan bakar tersebut, dan tidak nampak pada
pembukuan kilang. Seandainya kilang tersebut memaksimumkan
keuntungan yang sama dengan pendapatan dari penjualan bahan
bakar dikurangi biaya untuk membeli faktor produksi untuk
menghasilkan bahan-bahan tersebut, maka ongkos sosial batas
-marginal social cost) tambahan produksi ekstra dan polusi, akan
lebih besar dari pada nilai bahan-bahan tersebut bagi konsumen.
Dalam suatu hal, dimungkinkan memperbaiki kondisi sekelompok
orang tanpa merugikan kelompok lain dengan +ara mengurangi
produksi bahan bakar, yaitu dengan memanfaatkan faktor produksi
yang tidak menghasilkan limbah buangan. Dalam hal ini dapatlah
dikatakan bah*a e#ternal diseconom% mengakibatkan industri
-dalam pasar saingan) menghasilkan produksi se+ara berlebihanG
E#ternal Diseconom% adalah ongkos produksi bahan bakar yang
harus ditanggung oleh penghuni yang ter+emar lingkungannya dan
berada diluar perhitungan kilang. 1ilang jelas harus memperhatikan
-ongkos sosial) faktor produksi yang langka yang dimanfaatkannya,
karena kilang harus membayar harga bersaingan untuk
memperolehnya, tetapi kilang Atidak tertarikB atau Atidak perduliB
Ekonomi Lingkungan '((-)=
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
untuk menghitung ongkos sosial limbah buangan yang terjadi dan
yang mengotori lingkungan permukiman tertentu. 5adi, e#ternal
diseconom% produksi bahan bakar oleh kilang melanggar persyaratan
atau kondisi untuk efisensi sosial.
$iasanya pihak-pihak mengadakan perundingan. %ihak yang
dirugikan meminta kilang untuk membatasi jenis, jumlah serta
*aktu pembuangan limbah. #pabila polusi terlalu banyak harus ada
usaha mengurangi yang hasilnya lebih menguntungkan bagi para
penghuni yang lingkungannya ter+emar dari pada ongkos yang perlu
ditanggung oleh kilang. Sebaliknya kilang akan meminta
AsumbanganB dari masyarakat yang ter+emar, untuk usaha-usaha
penaggulangan limbah buangan. Sejumlah uang kiranya diperlukan
dan masyarakat mungkin bersedia untuk menyediakan asal manfaat
yang diperoleh dari penanggulangan tersebut lebih besar dari pada
biayanya.
Seperti diketahui pada pasar persaingan sempurna, agar seorang
produsen memperoleh keuntungan maksimum, maka diperlukan
untuk berproduksi pada tingkat ongkos batas sama dengan harga
barang tersebut di pasar. %ermintaan yang dihadapi oleh seorang
produsen dalam gambar 12.11 ditunjukkan sebagai garis lurus 7
)
7.
Ekonomi Lingkungan '((-)?
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
>ngkos yang ditanggung oleh produsen dinamakan ongkos pribadi
karena semua ongkos faktor produksi ditanggung oleh produsen
tersebut. >ngkos batasnya disebut >ngkos %ribadi $atas ->%$).
#pabila ongkos eksternal dimasukkan dalam perhitungan
ongkos@harga hasil produksi maka ongkosnya disebut ongkos sosial.
>ngkos sosial adalah ongkos pribadi ditambah ongkos eksternal.
>ngkos batasnya adalah >ngkos Sosial $atas ->S$).
$erdasarkan perhitungan pribadi, agar keuntungan perusahaan
maksimum, maka tingkat produksinya sebesar ># -perpotongan
antara kurva ongkos pribadi batas dengan kurva permintaan 7
)
7).
$erdasarkan perhitungan sosial, agar keuntungan maksimum bagi
masyarakat, tingkat produksi perusahaan tersebut sebesar >$
-perpotongan antara kurva ongkos sosial batas dengan kurva
permintaan 7
)
7). 5adi, apabila perusahaan berproduksi sebesar >#,
sedangkan masyarakat menghendaki sebesar >$, maka perbedaan
hasil produksi sebesar $# adalah kelebihan produksi.
Ekonomi Lingkungan '((-.C
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
Terjadinya kelebihan produksi berarti juga kelebihan sumber daya
yang dipergunakan untuk memproduksi barang tersebut. 7al ini
berarti juga ada sesuatu barang yang terlalu sedikit diproduksi atau
tidak diproduksi sama sekali. 1elebihan sumber daya yang
dipergunakan untuk memproduksi barang sebesar $# sebetulnya bisa
dipergunakan untuk memproduksi barang yang lain.
5adi meskipun bentuk pasar berupa persaingan sempurna, akan
tetapi terjadinya e#ternal diseconomies tidak menjamin
ter+apainya kesejahteraan yang tertinggi bagi seluruh masyarakat.
#tau dengan kata lain, terjadinya e#ternalities diseconomies
menghalangi ter+apainya kesejahteraan yang tertinggi bagi seluruh
masyarakat.
#nalisa di atas masih sangat dangkal dan meragukan, untuk lebih
meyakinkan maka dilakukan analisa yang lebih jauh dengan
membuat anggapan bah*a obyek adalah pabrik Tekstil, dimana
semua pabrik tekstil menyebabkan hal yang sama, yaitu teknologi
pembuatan tekstil membutuhkan air sebagai masukan dan limbah
buangan air menyebabkan turunnya kualitas air. Dengan berdasar
pada asumsi ini maka analisa pada tingkat satu perusahaan bergeser
menjadi analisa tingkat industri.
%enjumlahan horisontal semua kurva ongklos pribadi batas di atas
kurva ongkos variabel rata-rata, membentuk kurva pena*aran
industri yang disebut 1urva %ena*aran %ribadi -1%%) atau Pri!ate
Suppl% Sc&edule. %enjumlahan mendatar kurva ongkos sosial batas
membentuk 1urva %ena*aran Sosial -1%S) atau Social Suppl%
Sc&edule. 1%S selalu di atas 1%% karena terdapatnya ongkos
Ekonomi Lingkungan '((-.)
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
eHternal. $esarnya ongkos eHternal untuk setiap tingkat hasil
ditunjukkan oleh jarak tegak antara 1%% dengan 1%S.
(ndustri tekstil menghadapi kurva permintaan masyarakat %! yang
berbentuk garis lurus. $erdasarkan perhitungan keuntungan pribadi
maka industri harus berproduksi sampai tingkat output >I
)
sama
dengan jumlah perusahaan dalam industri tekstil kali ># (gambar
12.12).
%ada gambar 12.12 berdasarkan perhitungan manfaat masyarakat
maka seharusnya perusahaan berproduksi sampai tingkat >I
.
dan
harga pasarnya sebesar >7
.
yaitu perpotongan antara garis %!
dengan 1%S. >I
.
lebih ke+il dari >I
)
hal ini berarti kelebihan hasil
-tekstil) atau kelebihan sumber daya yang digunakan untuk
memproduksi tekstil sedangkan pada industri lain terlalu sedikit
tersedia atau bahkan tidak tersedia sumber daya untuk
memproduksi hasil industri lain tersebut. 5adi meskipun bentuk
Ekonomi Lingkungan '((-..
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
pasar adalah persaingan sempurna akan tetapi bila terjadi
eksternalitas negatif tidak menjamin ter+apainya kesejahteraan
yang tertinggi bagi seluruh masyarakat.
$agi bentuk pasar yang lain adanya eksternalitas negatif
menyebabkan tingkat kesejahteraan yang lebih buruk dibandingkan
apabila tidak terjadi eksternalitas, meskipun tingkat kesejahteraan
yang bisa di+apai oleh bentuk pasar ini lebih buruk dibandingkan
tingkat kesejahteraan yang bisa di+apai oleh pasar persaingan
sempurna.
7al yang lain dapat diamati adalah pada pasar persaingan sempurna
tanpa +ampur tangan pemerintah, adanya e#ternal diseconomies
yang ditimbulkan oleh sebuah industri menyebabkan@memungkinkan
semakin parahnya derajat pen+emaran dan semakin beratnya
ongkos eksternal yang ditimbulkannya. 1esimpulan ini berlaku juga
pada sistem pasar selain pasar persaingan sempurna.
Sebuah perusahaan yang memperhitungkan ongkos sosial, pada
pasar persaingan tanpa +ampur tangan pemerintah akan terdesak
keluar dari industri karena harga barangnya lebih tinggi dibanding
harga barang dari perusahaan persaingannya. 7al inilah yang
menyebabkan perusahaan mengabaikan kualitas barang lingkungan.
#pabila ongkos eksternal tidak diperhitungkan ke dalam harga hasil
maka harganya menjadi lebih murah. 1onsumen mendapat
keuntungan karena hal di atas. Sebaliknya, konsumen sekaligus juga
menjadi penanggung akibat pen+emaran. 5adi pada diri konsumen
terjadi impas -keseimbangan) dia mendapat manfaat karena harga
barang yang lebih murah dan menanggung kerugian karena
pen+emaran yang ditimbulkan oleh proses produksi barang tersebut,
Ekonomi Lingkungan '((-.3
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
bila keutungan dan kerugiannya sama. #kan tetapi hal di atas tidak
selalu benar.
%ada masalah pemakaian listrik, ada konsumen yang bertempat
tinggal jauh dari pusat pembangkitnya dan ada konsumen listrik
yang tinggal dekat dengan pusat pembangkitnya, dan ada pula
bukan konsumen listrik yang tinggal dekat pembangkit listrik. >rang
yang tinggal dekat pembangkit listrik -yang menimbulkan
pen+emaran udara) baik itu konsumen maupun bukan konsumen
listrik adalah orang yang menanggung ongkos eksternal, sedangkan
konsumen yang tinggal jauh dari pembangkit listrik tidak terkena
pen+emaran sama sekali. #ntara konsumen yang bertempat tinggal
jauh dari pembangkit listrik dengan konsumen dan bukan konsumen
listrik yang bertempat tinggal dekat dengan pembangkit listrik
terjadi ketidak adilan dalam menanggung beban pen+emaran,
demikian juga antara konsumen dengan bukan konsumen yang
tinggal dekat pembangkit listrik.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bah*a usaha manusia untuk
menaikkan kesejahteraannya melalui industrialisasi, perluasan dan
perbaikan alat transport, dan sebagainya, mengakibatkan timbulnya
e#ternal diseconomies. Eksternalitas negatif ini mengakibatkan
alokasi sumber daya tidak bisa men+apai efisiensi masksimum, dan
ketidakadilan dalam masyarakat. #pakah manusia harus
menghentikan usahanyaF Tidak, karena hal ini bahkan akan dapat
menurunkan kesejahteraan manusia se+ara +epat. $ila pabrik
menurun usahanya, pekerja kehilangan pendapatannya sehingga
perekonomian tidak berkembang atau bahkan menurun.
Ekonomi Lingkungan '((-.6
BAB XII Dampak Lingkungan dari Sudut Pandang Ekonomi Mikro
%ada prinsipnya, jalan keluar dari eksternalitas ini adalah
menginternalisasikan biaya eksternal, yaitu memperhitungkan
semua biaya eHternal seperti bila menghitung biaya pekerja atau
biaya modal ke dalam perhitungan biaya produksi. Dengan demikian
posisi alokasi sumber daya yang maksimum dan keadilan pembagian
beban pen+emaran dapat ter+apai kembali.
$agaimanapun juga, ketidak-efisienan yang terjadi karena adanya
pen+emaran lingkungan sulit dipe+ahkan karena satu dan lain hal.
Ekonomi Lingkungan '((-.9

Anda mungkin juga menyukai