Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tasya Endah Anggraini

NIM : 030903236
Diskusi 4
1. Pada abad ke-18, ekonom klasik seperti Adam Smith mengamati bahwa harga pasar produk
dapat dipecah menjadi komponen yang berbeda. Mereka menyebut ini tiga faktor produksi:
tanah, tenaga kerja, dan modal. Belakangan para ekonom menambahkan faktor keempat yang
disebut perusahaan (atau kewirausahaan).
a Tanah

Awalnya, tanah mengacu pada tanah di mana tanaman tumbuh. Istilah ini sekarang mencakup
semua sumber daya alam yang diambil manusia dari bumi dan lautan, tidak berubah dari
kondisi aslinya. Emas, besi, minyak, air, dan semua bahan baku lainnya digunakan untuk
menghasilkan barang. Penghasilan yang diperoleh pemilik tanah untuk penggunaannya
disebut sewa.

b Tenaga kerja

Buruh mengubah tanah (termasuk sumber daya yang diambil darinya) menjadi barang dan
jasa. Secara tradisional, tenaga kerja mengacu pada upaya yang diberikan untuk mengerjakan
tanah. Definisi modern tentang tenaga kerja mencakup semua pekerjaan dengan imbalan upah
(bukan laba, yang dicadangkan untuk pengusaha). Ketika seorang musisi menyusun uang, itu
adalah kerja keras.

Ketika dia melakukannya untuk bersenang-senang, itu bukan. Definisi tenaga kerja yang
lebih luas ini juga menangkap pekerjaan yang tidak secara langsung berkontribusi pada
produk akhir. Itu termasuk manajemen proyek, pengawasan, sumber daya manusia, dan
semua peran lain yang tidak sesuai dengan definisi tradisional.

c Modal

Meskipun “modal” dalam bisnis dan ekonomi sering merujuk pada modal finansial (uang), itu
tidak terjadi di sini. Sebagai faktor produksi, modal mengacu pada semua alat dan peralatan
yang digunakan dalam proses pembuatan barang lain. Bangunan, peralatan kantor, mesin, dan
program perangkat lunak dianggap sebagai modal. Uang digunakan untuk membeli barang-
barang itu, tetapi uang itu tidak digunakan secara langsung untuk membuat produk.

Modal sendiri merupakan produk dari faktor produksi lainnya. Misalnya, bangunan terbuat
dari kayu, baja, beton, dan bahan konstruksi lainnya yang dirangkai dengan tenaga dan
peralatan. Secara keseluruhan, produk jadi dapat mewakili upaya ribuan pekerja mengubah
bahan menjadi produk bernilai lebih tinggi. Hal-hal yang dibangun dengan pengguna akhir
dalam pikiran disebut barang konsumen, sedangkan barang yang dibuat untuk menghasilkan
produk lain disebut barang modal.

Modal, sering disebut modal tetap, cenderung tahan lama dan digunakan oleh bisnis selama
beberapa tahun. Dalam akuntansi, aset modal harus didepresiasi (nilai aset terkikis dari waktu
ke waktu di buku perusahaan) selama masa manfaatnya. Biasanya dilacak sebagai properti,
pabrik, dan peralatan (PP&E) di neraca perusahaan.

Itu kontras dengan istilah “modal kerja,” yang merupakan ukuran finansial dari aset likuid
perusahaan. Secara umum, modal kerja dan modal finansial tidak termasuk dalam definisi
modal sebagai faktor produksi. Bentuk modal lain yang dijelaskan dalam bidang ekonomi
mikro – seperti modal sosial (manfaat dari hubungan dan jaringan) atau modal manusia
(pendidikan dan keterampilan teknis) – juga berada di luar ruang lingkup.

Perlu dicatat bahwa modal biasanya merupakan pengganti tenaga kerja. Alat dapat membuat
pekerja lebih produktif, mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja. Misalnya, mungkin
diperlukan 10 orang per jam untuk menggali lubang yang bisa digali satu orang dengan
backhoe dalam lima menit. Peralatan juga dapat menggantikan tenaga kerja sepenuhnya
melalui otomatisasi. Pemilik pendapatan dari modal dapat disebut bunga.
d Wirausaha (alias Kewirausahaan)

Orang-orang dapat mengerjakan tanah mereka sampai sapi pulang dan masih belum
menghasilkan uang. Bisnis membutuhkan lebih dari sekadar membuat produk. Ini melibatkan
mencari tahu apa yang diinginkan konsumen, menciptakan cara-cara baru untuk mengubah
bahan dan tenaga kerja menjadi hal-hal yang memuaskan keinginan itu, dan kemudian
mendapatkan produk dan layanan kepada pelanggan tersebut.

Pemikiran ekonomi modern mencoba menangkap kegiatan-kegiatan tak berwujud ini sebagai
faktor produksi keempat: kategori yang mencakup semua yang disebut perusahaan, atau
kewirausahaan.

Perusahaan termasuk kesediaan seseorang untuk mengambil risiko waktu dan uang untuk
membuka usaha kecil. Ini juga mengacu pada kemampuan untuk menarik pelanggan,
menemukan produk baru, dan meningkatkan proses yang ada. Singkatnya, perusahaan adalah
semua hal tak terlihat yang dilakukan orang di latar belakang yang mendorong perekonomian
ke depan. Pengusaha menghasilkan uang disebut laba.
2 karena dalam jangka panjang perusahan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus
menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan meminimumkan biaya
produksi. Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-
rata (AC). Dengan demikian analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan
produksinya dalam usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan
kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.

Pengguna ini akan meminimumkan biaya. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa
peminimuman biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor berikut yaitu tingkat produksi
yang ingin dicapai dan sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.

Produksi adalah berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (masukan) dipergunakan
untuk menghasilkan produk(keluaran). Produksi jangka panjang adalah semua faktor
produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan. Dalam teori produksi jangka panjang
juga terdapat teori-teori biaya yakni antara lain :
a. Biaya Total (jangka panjang)

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat
variabel. Biaya total sama dengan perubahan biaya variabel ditulis dengan rumus :

LTC = LVC
Dimana :
LTC = Biaya Jotal Jangka Panjang (Long Run Total Cost)
LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable Cost)
b. Biaya Marjinal

Adalah tambahan biaya karena menambahkan produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya
total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. Maka rumusnya adalah :

LMC =∆𝑳𝑻𝑪 / ∆𝑸
Dimana :
LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang (Long Run Marginal Cost)
∆𝐿𝑇𝐶 = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang
∆𝑄 = Perubahan Output
c. Biaya Rata-Rata

Adalah biaya total dibagi jumlah output. Ditunjukkan dengan rumus :

LRAC = LTC / Q
Dimana :
LRAC = Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah Output.
3 Besar kecilnya biaya produksi yang dikeluarkan seorang produsen untuk menghasilan output
tertentu ditentukan oleh dua hal, yaitu : a) Banyaknya input yang digunakan b) Harga input di
pasar Dengan asumsi harga beli input dipasar bersifat konstan, maka besar kecinya biaya
yang dikeluarkan produsen akan mempengaruhi jumlah output yang dihasilkan. Dalam fungsi
produksi dianalisis hubungan antara output dengan input yang digunakan, sedangkan dalam
fungsi biaya produksi dianalisis hubungan antara biaya yang dikeluarkan produsen dengan
output yang akan dihasilkan. Hubungan antara fungsi biaya produksi dan fungsi produksi
dapat dilihat dari gambar dibawah ini. Dengan memperhatikan gambar diatas terlihat jelas
bahwa ada hubungan khusus antara bentuk kurve fungsi biaya dengan kurve fungsi produksi.
Bentuk kurve fungsi biaya dalah kebalikan (bayangan cermin) dari fungsi produksi. Kalau
bentuk kurve produksi pada tingkat permulaan cembung keatas lalu kemudian cembung
kebawah, maka nentuk kurve biaya permulaan cembung ke bawah lalu kemudian cembung
keatas. Ini semua tidak lain dari berlakunya hukum law of diminishing returns dalam
produksi jangka pendek. Dalam gambar nampak bahwa bentuk kurva AVC adalah kebalikan
APL dan bentuk kurva MC adalah kebalikan dari bentuk kurva MPL.. Dengan demikian
berarti dapat disimpulkan bahwa antara fungsi produksi dan fungsi biaya bada hubungan
khusus. Hubungan tersebut aialah fungsi biaya merupakan kebalikan fungsi produksi, artinya
bentuk fungsi biaya produksi ditentukan oleh bentuk kurva produksinya.
Untuk dapat memahami kasus diatas marilah kita gunakan ilustrasi berikut ini, misal fungsi
produksi model Cobb-Douglas. Fungsi produksi Cobb-Douglas diperkenalkan oleh Cobb,
C.W dan Douglass, P.H (1982), yang dituliskan dan dijelaskan Cobb, C.W dan Douglass, P.(
dalam artikelnya DzA Theory of Productiondz. Artikel ini dimuat dalam majalah American
Economic Review 18, halaman 139-165. Pendekatan Cobb-Douglas merupakan bentuk
fungsional dari fungsi produksi secara luas digunakan untuk mewakili hubungan output untuk
input. Untuk produksi, fungsi dapat digunakan rumus :

Y = ALα Kβ

Keterangan:
Y = Total Produksi (Nilai Moneter Semua Barang Yang Diproduksi Dalam Setahun)
L = Input Tenaga Kerja
K = Input Modal
A = Produktivitas Total
α dan β adalah elastisitas output dari tenaga kerja dan modal, masing-masing. Nilai-nilai
konstan ditentukan oleh teknologi yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai