Anda di halaman 1dari 10

KONSTRUKSI MESIN

MODUL KE-1
DOSEN PENGASUH
Ir. PIRNADI. T. M.Sc

UNIVERSITAS MERCU BUANA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN


2008

Sabtu, 20/09/08, Jam: 13.30 16.00, Kuliah ke-1


*

Pertimbangan-2 dasar, di dalam perancangan dan konstruksi mesin mekanis.

Falsafah desain, keandalan dalam desain, antara material, proses produksi dan
desain evaluasi dan control biaya (managemen industri), tugas desain.

1. PENDAHULUAN, PENGANTAR UMUM DAN


PERKEMBANGAN KOSTRUKSI MESIN

Pengantar, konstruksi mesin memegang peranan penting dalam era teknologi


industri masa kini dan akan bertambah besar dan keterkaitannya hampir dalam setiap
kegiatan permesinan di masa yang akan datang, dari dalam rumah sampai ke industri.
=

Materi dalam mata kuliah Konstruksi Mesin, meliputi antara lain:


-

Pengenalan teknik perancangan dalam konstruksi mesin mekanis,

Kelebihan dan kekurangan dalam mendesain konstruksi mesin,

Pengenalan proses produksi konstruksi mesin mekanis,

Mengevaluasi kebutuhan biaya dan mengontrolnya, dan

Diakhiri dengan pemberian tugas perancangan konstruksi mesin mekanis.

Diberikan berbagai contoh aplikasi secara umum mengenai konstruksi mesin ,


khususnya konstruksi mesin mekanis (langsung)
=

Banyak buku-buku referensi, dapat digunakan untuk mendukung perkuliahan


konstruksi mesin, seperti:
-

Pahl (Engineering Design), Dieter (Engineering design a material and


processing approach)

Dieter, Engineering Design, A material and Processing Aproach, MCGraw-Hill,


1983

Lewis (Instroduction to reliability engineering), John Wiley, 1987.

Di samping setiap mahasiswa diharuskan memiliki Modul-1 s/d Modul-14)


bahan kuliah Konstruksi Mesin yang di up load di internet.

Atau buku-buku referensi yang lain, yang berhubungan dengan perancangan


mesin baik dari segi biaya (ekonomi) maupun dari segi teknis (kekuatannya),
dengan berbagai contoh aplikasinya.

Konstruksi Mesin, merupakan salah satu bidang ilmu teknik yang perkembangannya
begitu pesat terutama dengan dikembangkannya penggunaan komputer digital
sebagai suatu sarana perancangan (desain). Memang, di Perguruan Tinggi teknik
khususnya pada Jurusan Teknik Mesin, mata kuliah Konstruksi Mesin ini di kenal
sebagai maka kuliah yang bertitik tolak dengan perancangan permesinan. Sistem
perancangan dalam konstruksi mesin ini, diperlukan berbagai persyaratan antara lain,

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Pirnadi. T. M.Sc.

KONSTRUKSI MESIN

ditujukan pada mahasiswa Teknik Mesin yang telah lulus (menyelesaiakan) mata
kuliah Proses Produksi I dan II dan mata kuliah Eemen Mesin II. Pada sistem
konstruksi mesin ini digunakan istilah-istilah dasar yang disesuaikan dengan bidang
penerapannya yaitu apakah di industri, yaitu: mesin-mesin secara umum, rangkaian
listrik (peralatan listrik), dalam penerbangan (sistem daya dorong), pengontrolan biaya
produk, ataupun pemakaian/kebutuhan biaya (perekonomian) lainnya.

Pengertian materi kuliah kostruksi mesin, yang berhubungan dengan cara-cara


(falsafah desain); keandalan dalam desain; antara material, proses produksi dan
desain evaluasi; dan kontrol biaya pada proses (pembahasan dari segi ekonomi), dan
diakhiri dengan pemberian tugas desain sederhana mengenai konstruksi mesin.

Permasalahan pokok dalam konstruksi mesin, diharapkan agar mahasiswa


mengerti atau mampu melakukan perancangan/desain suatu konstruksi mesin baik
dari segi manajemen industri maupun dapat melakukan pemakaian pengalaman dan
pengetahuan selama mengikuti kuliah dari awal hingga akhir. Dengan demikian,
tujuan utama dalam memberikan kuliah konstruksi mesin disamping mahasiswa
mampu merancang permesinan (elemen-elemen atau komponen-komponen konstuksi
mesin) juga mampu memilih jenis material yang akan digunakan dengan biaya
produksi (total ongkos serendah mungkin), tetapi konstruksi tetap optimal.

2. SISTEM GAYA, HUKUM NEWTON DAN GRAVITASI


Sebelum membahas sistem gaya pada komponen konstruksi mesin ini, perlu dibahas
dahulu mengenai sistem besaran secara umum, yaitu: besaran scalar dan besaran
vektoris. Besaran scalar merupakan besaran yang hanya mempunyai besar (magnitude)
saja tanpa perlu arah, seperti: panjang, lebar, volume, massa, dll. Sedangkan besaran
vektoris suatu besaran yang mempunyai besar dan arah, seperti: kecepatan, percepatan,
gaya, momen, kopel, momen punter, dll.
Gaya dapat didefinisikan sebagai aksi-reaksi (Hukun Newton III) dari suatu benda
(komponen mesin) terhadap komponen yang lain yang mengakibatkan komponen
tersebut akan berubah bentuk atau bergerak. Karakteristik suatu gaya dapat dilukiskan
sebagai efek luar (penyebab dari luar) terhadap komponen konstruksi pejal yang berupa
besaran (magnitude) dan mempunyai arah (direction) atau sebagai besaran vektor.
Komponen gaya-gaya dari suatu sistem (komponen konstruksi mesin) dapat
dibedakan, sebagai berikut:
1. Gaya koliner, yaitu semua gaya dari suatu sistem berada pada satu garis.
2. Gaya koncurent-coplanar, yaitu semua garis gaya dari suatu sistem berada pada
satu bidang yang sama dan berpotongan pada satu titik.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Pirnadi. T. M.Sc.

KONSTRUKSI MESIN

3. Gaya parallel-coplanar, yaitu semua garis gaya dari suatu sistem parallel (sejajar)
dan berada pada satu bidang yang sama.
4. Gaya nonconcurrent-nonparalel-koplanar, yaitu semua garis gaya dari suatu
sistem berada pada bidang yang sama tetapi tidak parallel dan tidak berpotongan
pada satu titik.
5. Gaya konkurronng-nonkoplanar, yaitu semua garis gaya dari suatu sistem
berpotongan pada satu titik dan tidak berada pada satu bidang yang sama.
6. Gaya nonconkorong-nonparalel-nonkoplanar, yaitu semua garisn gaya dari suatu
sistem tidak berada pada bidang yang sama, tidak parallel dan tidak berpotongan
pada satu titik.
Hukum Newton I, yaitu sebuah partikel akan tetap diam atau tetap bergerak dengan
kecepatan konstan jika tidak ada gaya yang tidak seimbang bekerja pada partikel
tersebut.
Hukum Newton II, yaitu percepatan partikel proporsional dengan besar dan arah
resultan gaya yang bekerja pada partikel tersebut, dirumuskan, sebagai berikut:
F=ma

(1)

Dimana:
F = resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel
m = massa partikel (komponen, benda), dan
a = percepatan yang terjadi pada partikel tersebut.
Hukum Newton III, yaitu gaya aksi dan gaya reaksi antara komponen yang
berinteraksi mempunyai besar yang sama, tetapi mempunyai arah yang berlawanan dan
coplanar.
Hukum Gravitasi, ilustrasinya berat dan gravitasi, dapat dilihat pada Gambar 2.1,
sebagai berikut:
1. Gaya (force):

2. Massa (mass):

(Penjelasan pada saat tatap muka)

3. Panjang (length):
Gambar 2.1 Illustrasi berat dan gravitasi
Dengan mempertimbangkan benda dengan massa (m) berada dekat dengan
permukaan bumi, sehingga pengaruh gaya gravitasi dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1
yang dapat diekspresikan dengan perumusan, sebagai berikut:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Pirnadi. T. M.Sc.

KONSTRUKSI MESIN

W ( N ) m ( kg ) x g ( m / s 2 )

(2)

Untuk membedakan sistem satuan antara SI (Sistem Internasional) dengan sistem


British atau US telah ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Komponen gaya, gaya tunggal dapat diuraikan menjadi dua atau lebih komponen
gaya, jika komponen-komponen tersebut bekerja bersama-sama menghasilkan efek yang
sama dengan gaya tunggal aslinya, perhatikan pada Gambar 2.2.

(Penjelasan pada saat tatap muka)

Gambar 2.2 Gaya tunggal (F) diuraikan menjadi 2 komponen gaya


Dari gambar di atas, maka kalkulasi gaya (F) terhadap F 1 dan F2 dapat ditunjukkan,
sebagai berikut:
F = F1 + (- F2) pengurangan dua gaya koliner
Dapat ditulis, F = F1 F2
Secara numeric ditulis, F = 50 (N) 20 (N)
Hasil pengurangan adalah, F = 30 (N)
[sama dengan besar F aslinya]
Di dalam problema statika, F1 dan F2 dibuat saling tegak lurus dalam suatu koordinat
kartesian system (salib sumbu tegak), jika F gaya tunggal sedangkan

adalah sudut

antara F1 dan F2, maka perhatikan pada Gambar 2.3.

(Penjelasan pada saat tatap muka)

Gambar 2.3 Gaya tunggal F diurai (F1 & F2) saling tegak lurus
Dari Gambar 2.3, maka gaya tunggal F dapat diuraikan menjadi 2 komponen gaya F 1
dan F2 yang saling tegak lurus dengan besaran adalah, sebagai berikut:
F1 = F cos

dan F2 = F Sin

(3)

Contoh soal 1, (Gambar 2.4)


(Penjelasan pada saat tatap muka)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Pirnadi. T. M.Sc.

KONSTRUKSI MESIN

Gambar 2.4 Vektor gaya F dan komponen-2nya


(pada koordinat X-Y)
Contoh soal 2, (Gambar 2.5).

(Penjelasan pada saat tatap muka)

Gambar 2.5 Tiga vektor gaya bertemu 1 titik


Resultan Gaya-gaya dari sistem gaya adalah yang paling sederhana yang akan
menggantikan komponen-komponen gaya dalam sistem gaya tanpa merubah efek
eksternal pada suatu benda pejal. Pada Gambar 2.6, menunjukkan resultan dari gayagaya P dan Q yang merupakan gaya tunggal R yang melalui titik O sebagai titik temu
ketiga, yaitu gaya P dan gaya Q, dan gaya R. Besar gaya R dapat ditentukan dengan
perumusan aljabar, sebagai berikut:
R

P 2 Q 2 2 P Q cos

(3)

(Penjelasan pada saat tatap muka)

Gambar 2.6 Komponen gaya P & Q & resultan R


Perhatikan sudut

dapat dihitung dengan perumusan, sebagai berikut:


Sin
Sin

Q
R

(4)

Sedangkan resultan sistem gaya dapat ditentukan melalui koordinat X-Y, sebagai
berikut:
R = F1 + F2 + F3 + . =
Rx Fx ;

R y Fy dan

( Fx ) 2 ( Fy ) 2

tan 1 (

Ry
Rx

) tan 1 (

(5)

(6)

F
F

(7)

Contoh soal 3, Gambar 2.7

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Pirnadi. T. M.Sc.

KONSTRUKSI MESIN

(Penjelasan pada saat tatap muka)

Gambar 2.7 Sistem gaya (berbagai sudut)


Momen gaya, dari suatu gaya terhadap garis yang tegak lurus pada suatu bidang
yang dilalui oleh gaya tersebut adalah hasil perkalian gaya dengan jarak tegak lurus dari
gaya ke garis atau sumbu momen. Sebagai ilustrasi dari definisi di atas (momen gaya) ini,
dapat ditunjukkan pada Gambar 2.8.

(Penjelasan pada saat tatap muka)

Gambar 2.8 Momen gaya


Besar momen (M) dari gaya horizontal F terhadap garis vertikal atau sumbu momen
adalah F x d, dimana d adalah jarak tegak lurus dari F ke sumbu momen, dan berlaku:
M=Fxd

(8)

Teori Variqnon, dengan menggunakan prinsip dalam suatu sistem gaya yang berupa
momen dari resultan sistem gaya tersebut ke sembarang sumbu adalah sama dengan
jumlah momen dari gaya-gaya dalam sistem terhadap sumbu yang sama, perhatikan
pada Gambar 2.9.

(Penjelasan pada saat tatap muka)

Gambar 2.9 Sistem gaya dan resultan


Besar momen resultan R terhadap O, adalah:
R x r = R x a sin r
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Pirnadi. T. M.Sc.

KONSTRUKSI MESIN

R sin r = AC = AB + BC
= Q sin q P sin p
= a (Q sin q P sin p )
= Q a sin q P a sin p
=Qxq+Pxp
Contoh soal 4, Gambar 2.10

(Penjelasan pada saat tatap muka)

Gambar 2.10 Gambar contoh 4.


Resultan 2 gaya parallel, bila dua gaya yang parallel (sejajar), dapat digeneralisasi,
sebagai berikut:
1. Resultan 2 gaya parallel sama dengan jumlah kedua gaya tersebut
2. Resultan akan sejajar (parallel) dengan gayanya dan terletak pada garis tegak lurus
terhadap garis dimana gaya-gaya bekerja.
3. Resultan terletak pada titik dimana jumlah momen dari gaya yang parallel tersebut
sama dengan nol.
4. Resultan selalu lebih dekat dengan gaya parallel yang lebih besar.
5. Jika gaya-gaya parallel mempunyai arah yang sama, resultan akan berada diantara
kedua gaya tersebut.
6.

Jika gaya-gaya parallel mempunyai arah yang beda, resultan tidak akan berada
diantara gaya-gaya tersebut.
Contoh soal 5, Gambar 2.11

(Penjelasan pada saat tatap muka)

Gambar 2.11 Dua gaya sejajar (parallel)


Kopel, adalah kasus spesial dari konsep 2 gaya parallel yang besarnya sama dan
arahnya berlawanan. Titik Q terletak pada sembarang titik yang sebidang dengan gayagaya terebut, lihat Gambar 2.12. Kopel gaya dapat digeneralisasi, sebagai berikut:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Pirnadi. T. M.Sc.

KONSTRUKSI MESIN

1. Resultan suatu kopel adalah nol


2. Tidak ada titik dalam bidang kopel dimana jumlah momen F dan Fsama dengan nol.
3. Jumalh momen F dan F terhadap sembarang titik dalam bidang kopel sama dengan
F1 x d atau F2 x d.
4. Sebuah kopel dapat diseimbangkan dengan kopel yang lain pada bidang yang sama
dengan besar momen yang sama dan arahnya berlawanan.

(Penjelasan pada saat tatap muka)

Gambar 2.12 Kopel dan momen kopel


PUSTAKA :
1. Pahl, Britz, Engineering Design, Spinger Verlag.
2. Dieter, Engineering Design, A Material & Prosessing Aproach, MCGraw-Hill 1983
3. Lewis, Introduction to Reliability Engineering, John Wiley, 1987.
______________________________________________________________________
URAIAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN TAHUN AKADEMIK 2008-2009

Mata kuliah/sks/smt

: Konstruksi Mesin/3/VII

Dosen

: Ir. PIRNADI, M.Sc

Tujuan umum mata kuliah : Agar mahasiswa mengerti pertimbangan-2 dasar di dalam
perancangan dan konstruksi mesin mekanis.
Silabus singkat

: Falsafah desain konstruksi mesin, keandalan dalam desain,


pemilihan jenis material untuk konstruksi mesin, proses
produksi dan desain evaluasi dan kontrol biaya; dapat
menyelesaikan tugas desain.

K:
1.
2.
3.
4.

Pokok bahasan
Pendahuluan,
Konstruksi mesin
Strategi Desain
Konstruksi Mesin
Konsep-2 Dasar
Statika Struktur
Pengetahuan Dasar

Sub-pokok bahasan
- Pengantar konstruksi mesin
- Dasar-dasar sistem gaya
- Macam-2 tipe sistem statik
- Contoh aplikasi konstruksi mesin
- Sistem gaya/momen
- Sistem pembebanan
- Teknik memilih material

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Pirnadi. T. M.Sc.

Metode ajar
- Tatap muka
- tanya jawab
- S.d. a

Pust.
1,2,3

- S.d. a

1,2,3

- S.d. a

1,2,3

KONSTRUKSI MESIN

1,2,3

5.
6.
7.
8.
9.
10.

Material Teknik
Uji Material Dalam
Konstruksi Mesin
Komponen-2 Utama
Konstruksi Mesin
Pengetahuan Dasar
Konstruksi Mesin
UTS
Perancangan Dasar
Konstruksi Mesin
Perancangan Lanjut
Konstruksi Mesin

11.

Proses Produksi Dalam


Konstruksi Mesin

12.

Optimasi
Desain
Konstruksi Mesin

13.

Kontrol Kualitas Produk


(Konstruksi Mesin)
Evaluasi Biaya Operasi
Desain Konstruk Mesin
Evaluasi Hasil Produk
Konstruksi Mesin

14.
15.
16.

UAS (Ujian
semester)

akhir

- Teknik pengujian material


- Statik test
- Dinamik test
- Material untuk poros mesin
- Permasalahan blok bantalan
- Sistem penyambungan komponen
- Berbagai aplikasi penyambungan
- Materi kuliah ke-1 s/d ke-7
- Proses manufaktur permesinan
- Contoh-2 aplikasi
- Diagram alir desain & aplikasi
- Contoh-2 aplikasi desain
- Memilih mesin perkakas/produksi
- Contoh-2 aplikasi
- Strategi desain produk
- Contoh-2 aplikasi
- Kualitas pembuatan komponen
- Contoh masalah kualitas produk
- Parameter proses permesinan
- Dasar perhitungan biaya
- Kompetisi material untuk Komponen
- Pengujian material, - Contoh aplikasi
- Materi kuliah ke-9 s/d ke-15,
makalah (tugas perecanaan)

- S.d. a

1,2,3

- S.d. a

1,2,3

-S.d.a

1,2,3

- S.d.a
- S.d. a

1,2,3
1,2,3

- S.d. a

1,2,3

- S.d. a

1,2,3

- S.d. a

1,2,3

- S.d. a

1,2,3

- S.d. a

1,2,3

- S.d. a

1,2,3

- S.d.a

1,2,3

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Pirnadi. T. M.Sc.

KONSTRUKSI MESIN

10

Anda mungkin juga menyukai