Anda di halaman 1dari 17

V.

1 PENDAHULUAN
Ketenangan dan keberlanjutan usaha menjadi harapan bagi tiap
pengusaha. Ketenangan usaha dapat diperoleh jika lingkungan usaha menerima
dan mendukung keberadaan usaha. Keberadaan usaha yang dapat diterima
lingkungan biasanya mampu memberikan kemanfaatan bagi semua komponen
masyarakat sekitarnya. Manfaat dalam arti yang luas, yaitu membuat lapangan
kerja bagi masyarakat, memberi kontribusi pertumbuhan ekonomi bagi daerah
(pajak), dan menggerakan sektor ekonomi lainnya, sehingga redistribusi aset
akan muncul di daerah dan wilayah tersebut.
Keberlanjutan usaha selain ditentukan faktor-faktor fundamental bisnis
berupa market, produksi, SM, dan keuangan, juga ditunjang dan ditentukan
oleh legalitas usaha. Sebaik apa pun prospek bisnis, secanggih apa pun teknologi
produksi dan operasi, seprofesional apa pun personalia, dan sesolid dan se-liquid
apa pun sumber keuangannya, namun jika legalitas usaha tidak akan atau tidak
dapat diperoleh dari otoritas pemerintah melalui instansi!departemen terkait,
usaha tersebut tidak akan dapat beroperasi dalam waktu lama dan berkelanjutan.
V.2. PENYAJIAN
V.2.1 LEGALITAS USAHA
"saha, dalam bentuk apa pun, memerlukan keabsahan legalitas karena
faktor ini yang menentukan keberlanjutan hidupnya. Sebelum melakukan
in#estasi di suatu daerah!wilayah secara simultan, pada saat menganalisis aspek-
aspek studi kelayakan di awal pra-studi, terlebih dahulu dilakukan e#aluasi dan
pra-penelitian tentang peraturan hukum dan ketentuan-ketentuan
legalitas!peri$inan yang berlaku di daerah!wilayah tersebut. Ketelanjuran
in#estasi di suatu daerah!wilayah yang ternyata melarang bentuk usaha yang
BAB V
ASPEK HUKUM DAN
LEGALITAS BADAN USAHA
1
dimaksud akan menimbulkan kerugian besar. ipandang dari sudut sumbernya,
bentuk legalitas dapat dibedakan menjadi % sumber, yaitu&
(1) Kelompok masyarakat, yaitu sekelompok masyarakat yang hidup dan
tinggal di daerah!wilayah tempat proyek!bisnis akan didirikan. Kelompok
masyarakat ini dapat merupakan bagian dari sistem dan struktur
pemerintahan ataupun kelompok adat!suku. Misal, dalam struktur
pemerintahan ada rukun tetangga ('(), rukun warga (')), desa!kelurahan,
kecamatan, kabupaten!kota madya, dan seterusnya. Selain itu, ada juga
kelompok adat!suku, misalnya suku!adat Minang, ayak, *ugis, dan
sebagainya yang mengusai tanah ulayat.
(2) +emerintah, yang merupakan bagian dari struktur dan sistem pemerintahan
di ,ndonesia, termasuk lembaga pemerintahan dari desa sampai negara serta
instansi!lembaga!departemen yang membidangi sektor-sektor tertentu.
"ntuk mendapatkan legalitas usaha, kedua sumber di atas harus
diperhatikan. "ntuk mendapatkan peri$inan!legalitas pemerintah, perusahaan
harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan kelompok masyarakat. Sebagai
contoh, perusahaan yang ingin mendapatkan i$in -.!S,"+!(+ dari pemda
setempat terlebih dahulu harus meminta Surat Keterangan omisili "saha yang
dikeluarkan kepala desa dengan sepengetahuan ketua '( dan ') tempat lokasi
usaha akan didirikan.
"saha dapat dikatakan legal jika telah mendapatkan izin usaha dari
pemerintah daerah setempat melalui instansi/lembaga/departemen/ dinas
terkait. /amun, analis dan in#estor perlu memperhatikan sumber legal dari
kelompok masyarakat. Memang, tidak sedikit terjadi, ketika pemerintah telah
mengi$inkan suatu usaha, masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi usaha
menolak, sehingga usaha tidak dapat berjalan secara wajar. ,ni akan sangat
merugikan bagi perjalanan bisnis selanjutnya, bahkan perusahan dapat bangkrut
2
dan ditutup. Kasus ini banyak bermunculan di daerah seka diberlakukannya
otonomi daerah di ,ndonesia.
*erikut contoh beberapa ketentuan, peraturan, dan persyaratan peri$inan
usaha yang bersumber dari salah satu daerah &
1. ,$in Mendirikan *angunan (,M*)
(1) 0otokopi K(+
(2) +engisian formulir permohonan.
(3) Surat kepemilikan!penggunaan tanah (berupa sertifikat tanah! perjanjian
sewa-surat keterangan dari kades!lurah diketahui camat).
(4) Surat pernyataan tetangga.
(5) 1ambar bangunan beserta perhitungan dan anggarannya.
(6) 'ekomendasi *ina Marga bila bangunan berada di tipe jalan pro#insi.
(7) 'ekomendasi +" bila bangunan berada di tipe jalan! di atas saluran
iritasi.
(8) +erhitungan beton bertulang bila bangunan bertingkat.
2. Surat ,$in 1angguan (-.)
(1) 0otokopi K(+.
(2) +engisian formulir permohonan
(3) +ernyataan!persetujuan tetangga yang diketahui kades!lurah dan camat
setempat.
(4) 0otokopi ,M* dan denah bangunan.
(5) Surat i$in gangguan (-.) asli yang lama bila akan dilakukan
perpanjangan.
(6) Surat kepemilikan!penggunaan tanah berupa sertifikat tanah atau surat
keterangan dari kades.
3. Surat ,$in "saha +erdagangan (S,"+)
(1) 0otokopi K(+.
(2) +engisian formulir permohonan
3
(3) 0otokopi /+)+ bila berbadan hukum.
(4) +asfoto ukuran 2 3 4 sebanyak % lembar.
(5) 0otokopi i$in gangguan bila wajib.
(6) 0otokopi akta pendirian bila berbadan hukum
(7) Materai 'p. 4555,- sebanyak % lembar
(8) Map 6 buah.
4. ,$in "saha 7ngkutan (,"7)
(1) 0otokopi K(+.
(2) 0otokopi /+)+ bila berbadan hukum.
(3) 0otokopi i$in prinsip
(4) 0otokopi S(/K
(5) 0otokopi K(7 .rganda
(6) 0otokopi akte pendirian bahan hukum.
(7) 0otokopi keterangan domisili perusahaan
(8) 0otokopi i$in -. garasi.
(9) 0otokopi uji kendaraan
5. (anda aftar +erusahaan
(1) 0otokopi K(+.
(2) +engisian formulir permohonan
(3) 0otokopi /+)+ bila berbadan hukum.
(4) 0otokopi i$in gangguan (-.) bila wajib.
(5) 0otokopi akta pendirian bila berbadan hukum.
(6) Materai 'p. 4555,- 8 lembar
Masing-masing daerah memiliki ketentuan sendiri, namun ketentuan
umum kurang lebih sebagaimana tersebut di atas.
4
V.2.2. SKALA USAHA
"saha dapat diklarifikasikan menurut jumlah aset yang dimilikinya, yang
disebut skala usaha. +engklarifikasian ini berguna dalam berbagai akti#itas
bisnis, terutama bagi pemerintah dalam kaitannya dengan kegiatan pembagian
dan pengembangan usaha melalui dinas! departemen terkait. engan
mengelompokkan usaha menjadi beberapa skala, pemerintah dapat melakukan
pemetaan, pemantauan, dan pembinaan melalui pengembangan SM berupa
pendidikan dan pelatihan, pemberian bantuan permodalan, pendukungan akses
pemasaran, dan sebagainya.
Skala usaha di ,ndonesia dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu&
(1) "saha Mikro
"saha mikro merupakan usaha yang tidak berbadan hukum, biasanya tidak
memiliki perizinan yang dikeluarkan instansi berwenang dan sering
disebut usaha informal. 7set usaha yang dimiliki skala mikro ini maksimal
sebesar 'p. %9 juta (di luar tanah dan bangunan).
(2) "saha Kecil
Skala usaha kecil memiliki kekayaan!aset usaha maksimal sebesar 'p %55
juta (di luar tanah dan bangunan). .m$et (perputaran usaha) dalam waktu 8
tahun maksimal sebesar 'p 8 miliar. "saha kecil ini rata-rata sudah
memiliki izin usaa dengan bentuk badan hukum usaha dagang ("),
perusahaan dagang (+), dan sebagian telah mempunyai organisasi yang
lebih baik, seperti koperasi, persekutuan komanditer (:;), dan sebagian
kecil dalam bentuk perseroan terbatas (+().
(3) "saha Menengah
Skala usaha menengah belum mempunyai ketentuan baku tentang batasn
aset, namun dari penelitian berbagai perguruan tinggi yang bekerja sama
dengan instansi pemerintah telah didefinisikan bahwa yang dimaksud
5
dengan usaha menengah adalah usaha yang memiliki kekayaan!aset antara
'p %55 juta dan maksimal 'p 955 juta (di luar tanah dan bangunan).
*entuk badan hukum usaha menengah ini sebagian besar sudah dalam
bentuk :;, koperasi, dan perseroan terbatas (+().
(4) "saha *esar
Skala usaha digolongkan termasuk besar bagi yang memiliki aset di atas 'p
955 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan). "saha besar sebagian besar
bentuk badan hukumnya adalah perseroan terbatas (+().
7nalis studi kelayakan perlu memerhatikan skala usaha yang layak
dibuatkan studi kelayakan, biasanya minimal usaha skala kecil.
V.2.! BENTUK HUKUM PE"USAHAAN DI IND#NESIA
Setelah analis mempertimbangkan skala usaha yang akan didirikan atau
dikembangkan, langkah selanjutnya adalah menentukan bentuk hukum badan
usaha yang akan dipilih. 7da beberapa bentuk perusahaan dari segi yuridis di
,ndoensia, yaitu &
a. +erusahaan +erseorangan
+erusahaan jenis ini biasanya diawasi dan dikelola seseorang. i satu pihak
ia memperoleh semua keuntungan perusahaan, selain menanggung semua
risiko yang timbul dalam kegiatan. *iasanya, bentuk i$in usahanya adalah
usaha dagang (") dan perusahaan dagang (+) dengan i$in operasional
berupa S,"+ Kecil yang dapat diperoleh di inas +erdagangan atau
isperindag (inas +erindustrian dan +erdagangan). +erusahaan
perseroangan ini belum membutuhkan a$%a pendirian walaupun terkadang
ada yang memilikinya, namun jumlahnya sedikit. alam tata peraturan
perdagangan di ,ndonesia, untuk mendapatkan peri$inan, usaha mikro tidak
memerlukan a$%a notaris pendirian usaha.
b. 0irma
6
0irma adalah bentuk perkumpulan usaha yang didirikan olhe beberapa orang
dengan menggunakan nama bersama. alam firma semua anggota
mempunyai tanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama terhadap utang-utang perusahaan pada pihak lain. *ila terjadi
kerugian, kerugian itu akan ditanggung bersama, bila perlu dengan seluruh
kekayaan pribadi. <ika salah satu anggota keluar dari firma, firma otomatis
bubar. *entuk firma ini sudah jarang dijumpai di ,ndonesia, mungkin kurang
diminati, karena pertimbangan faktor risiko yang dianggap terlalu besar bagi
sebagian in#estor.
c. +erseroan Komanditer (:;)
+erseroan Komanditer (:;) merupakan persekutuan yang didirikan oleh
beberapa orang yang dengan masing-masing menyerahkan sejumlah uang
yang tidak perlu sama. Sekutu dalam perseroan komanditer ini ada % macam,
yaitu (8) sekutu kompelementer, yaitu orang-orang yang bersedia mengatur
perusahaan= (%) sekutu komanditer, yaitu orang-orang yang memercayakan
modal usahanya dan bertanggung jawab sebatas modal yang diikutsertakan
dalam perusahaan.
d. +erseroan (erbatas (+()
*adan usaha jenis ini adalah badan usaha yang mempunyai kekayaan hak
milik, dan tanda keikutsertaan seseorang memiliki perusahaan melalui saham
perusahaan. Makin banyak saham yang dimiliki, makin besar pula andil dan
kedudukannya dalam perusahaan tersebut. <ika terjadi utang, harta milik
pribadi tidak dapat dipertanggungkan atas utang perusahaan tersebut, tetapi
terbatas pada sahamnya saja.
e. +erusahaan /egara (+/)
7
+erusahaan negara atau sering disebut *"M/ (*adan "saha Milik /egara)
adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang modalnya secara
keseluruhan dimiliki negara, kecuali jika ada hal-hal khusus berdasarkan
"ndang-undang. (ujuan pendirian perusahaan ini adalah membangun
ekonomi nasional menuju masyarakat adil dan makmur.
f. +erusahaan +emerintah
*adan usaha pemerintah lain di ,ndonesia adalah persero, perusahaan umum
(perum), dan perusahaan daerah (+). +ersero dan perusahaan daerah (+)
adalah perusahaan yang mencari keuntungan bagi negara, sedangkan perum
tidak semata-mata mencari keuntungan.
g. Koperasi
Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi
yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya= sifatnya murni
pribadi dan tidak dapat dialihkan. <adi, badan usaha ini merupakan wadah
penting untuk kesejahteraan anggota berdasarkan persamaan. Menurut
bidang usaha, koperasi dikelompokkan menjadi koperasi produksi, koperasi
konsumsi, koperasi simpan pinjam, dan koperasi serbausaha.
Menurut luas usahanya, koperasi terdiri atas primer koperasi
(+rimkop), pusat koperasi (+uskop), gabungan koperasi (1akop), dan induk
koperasi (,nkop) sebagai satuan terkecil yang melibatkan secara langsung
anggotanya. +usat koperasi merupakan gabungan paling sedikit lima primer
koperasi. 1abungan koperasi merupakan gabungan paling sedikit tiga
+uskop. an, induk koperasi merupakan gabungan paling sedikit tiga 1akop.
h. >ayasan
*erdasarkan "ndang-undang /o. 84 tahun %558 tentang yayasan yang
menjelaskan pemisahan kekayaan pribadi dan lembaga, susunan
8
kepengurusan yayasan, serta pertanggungjawaban yayasan baik kepada
pemerintah maupun publik telah diindikasikan bahwa yayasan di masa
datang akan menjadi salah satu lembaga usaha milik masyarakat yang
pengelolaan dan skala usahanya tidak jauh berbeda dengan badan usaha dan
badan hukum lainnya. Saat ini terbukti telah banyak badan usaha yang
dikelola yayasan, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan
sosial.ketenagakerjaan.
*erkaitan dengan aspek yuridis dalam studi kelayakan bisnis, bentuk
perusahaan yang akan bertanggung jawab dalam pengelolaan proyek perlu
diketahui sebelumnya karena masing-masing memiliki karakteristik sendiri.
V.2.& MET#DE PEMILIHAN BADAN HUKUM
+enentuan dan pemilihan bentuk badan hukum yang paling tepat dan
sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan dipengaruhi oleh 9 faktor, yaitu&
1. 0aktor (ujuan (Goal)
+ertanyaan yang pertama kali muncul adalah apakah tujuan utama
diririkannya perusahaan. 7pakah semata-mata untuk mendapatkan
keuntungan atau berorientasi pada kemanfaatan semata atau kedua-duanya,
yaitu untuk mendapatkan keuntungan (profit) dan kemanfaatan (benefit).
2. 0aktor Kepemilikan (Ownership)
+ertanyaan selanjutnya adalah berapa orangkah pemilik perusahaan yang
akan didirikann&seorang, dua orang, atau lebih dari %5 orang. <awaban
pertanyaan itu dapat membawa konsekuensi terhadap bentuk hukum badan
usaha yang akan dibangun.
3. 0aktor +ermodalan (Capital)
?stimasi modal dasar yang diperlukan untuk mendirikan usaha akan
menentukan bentuk hukum badan usaha karena untuk badan hukum tertentu
mensyaratkan modal minimal.
9
4. 0aktor +embagian 'isiko (Risk sharing)
Setiap usaha (bisnis) pasti mengandung nilai risiko karena hukum ekonomi
mengatakan bahwa antara risiko dan return ada hubungan positif dan
signifikan. +embagian porsi risiko dalam bisnis akan menentukan bentuk
badan hukum yang digunakan. 7da badan hukum yang memiliki risiko tak
terbatas sampai harta pribadi pemilik dan ada juga yang risikonya dibatasi
hanya pada bagian kepemilikan modal usaha.
5. 0aktor <angka )aktu (imely)
*atas waktu usia organisasi berpengaruh dalam menentukan jenis badan
hukum organisasi yang akan dipilih. "ntuk badan hukum tertentu,
pemerintah melalui "ndang-undang dan peraturannya tidak membatasi
(seperti, yayasan)= namun, ada badan hukum yang batas waktunya harus
dibatasi (perseroan terbatas, persekutuan komanditer), walaupun dapat
diperpanjang lagi.
Ta'el (.1 E)aluasi Ben%u$ Ba*an Hu$u+
N,.
Ba*an Hu$u+
G,al #-ne.si/ 0a/i%al
"is$ Sa.ing
Ti+el1
8 +erseorangan
(")
+rofit Single Mikro-Kecil 0ull 'isk "nlimited
% 0irma +rofit % orang Mikro-Kecil 0ull 'isk "nlimited
6 +ersekutuan
Komanditer (:;)
+rofit % orang Kecil-
Menengah
7ktif @ 0'
+asif @ Atd.
Aimited
2 +erseroan (erbatas
(+()
+rofit % orang Kecil-
Menengah
*esar
Aimited Aimited
9 +erusda (*"M/) +rofit!
*enetif
+emerintah Menengah
*esar
Aimited Aimited
4 Koperasi *enefit %5 orang Kecil-
Menengah
*esar
Aimited "nlimited
B >ayasan *enefit % orang Kecil-
Menengah
Aimited "nlimited
Ke%e.angan2
10
0' @ 0ull 'isk
Atd. @ Aimited.
V.2.( P"#SES PE"I3INAN DAN LEGALITAS USAHA
Sebelum kegiatan in#estasi dilakukan, perlu diperhatikan lokasi usaha
yang akan dibangun karena itu tidak akan terlepas dari pengaruh-pengaruh yang
dapat merugikan perusahaan jika tidak dipersiapkan dengan baik.
+erhatikan juga masalah perencanaan wilayah dan status tanah.
1. +erencanaan )ilayah
Aokasi proyek harus disesuaikan dengan rencana wilayah yang telah
ditetapkan pemerintah agar mudah mendapatkan i$in-i$in yang diperlukan.
i samping itu, perlu juga diperhatikan perkiraan situasi dan kondisi lokasi
pada waktu yang akan datang.
2. Status (anah
Status kepemilikan tanah proyek jelas, jangan sampai menjadi masalah di
kemudian hari.
alam pelaksanaannya, apa pun bentuk suatu usaha, diperlukan
peri$inan. Kompleksitas peri$inan ini bergantung pada badan usaha yang akan
dibentuk, keterkaitan dengan pihak-pihak lain, produk yang akan dihabiskan,
sumbe rmaterial yang akan digunakan, dan sumber permodalannya. "ntuk
mendapatkan legalitas usaha, ada beberapa jenis peri$inan yang perlu
dipersiapkan sebelum suatu usaha dijalankan, antara lain&
a. 7kta +endirian
7kta pendirian ini biasanya dalam bentuk a$%a n,%a.is yang berisi
keputusan!rapat pendirian oleh pendiri tentang anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga badan hukum usaha. +erusahaan!usaha mikro pada prinsipnya
dapat memperoleh peri$inan melalui Surat Keterangan "saha dari kelurahan
11
(kepala desa) setempat atau dari kepala pasar tempat pengusaha mikro
tersebut menjalankan usahanya..
b. Surat Keterangan omisili "saha
Surat ini dikeluarkan kepala desa sebagai bukti adanya persetujuan dari
penguasa daerah setempat. Sebelumnya, untuk mendapatkan persetujuan dari
kepala desa, pihak analis (pengurus) peri$inan membutuhkan tanda tangan
persetujuan dari warga yang bertempat tinggal di sekitar lokasi usaha atau
persetujuan dari '(!') setempat.
c. /omor +okok )ajib +ajak (/+)+)
"ntuk mendapatkan surat i$in dari instansi!dinas!departemen pemerintah
berupa S,"+, dalam ketentuannya si pemohon harus sudah mempunyai
/omor +okok )ajib +ajak (/+)+). /+)+ ini dikeluarkan oleh Kantor
inas +ajak aerah tempat lokasi usaha akan didirikan. "ntuk mendapatkan
/+)+, badan hukum harus menyiapkan a$%a n,%a.is pendirian yang berisi
7!7'(, fotokopi K(+ penanggung jawab! pemilik, dan Surat Keterangan
omisili "saha.
d. (anda aftar +erusahaan ((+)
"ndang-"ndang /o. 6 tahun 8CD6 mewajibkan setiap perusahaan di
,ndonesia didaftarkan dalam aftar +erusahaan di epartemen +erindustrian
dan +erdagangan. +erusahaan tersebut kemudian diberi /omor (anda aftar
+erusahaan ((+).
e. (anda aftar "saha +erdagangan (("+) dan Surat ,$in "saha +erdagangan
(S,"+).
*erdasarkan Surat Keputusan Menteri +erindustrian dan +erdagangan /o.
25D!M++!K?+!85!8CCB, setiap perusahaan di ,ndonesia wajib memperoleh
peri$inan di bidang perdagangan, yaitu&
12
(1) (anda aftar "saha +erdagangan (("+) yang dikeluarkan Kepala
Kantor epartemen +erindustrian dan +erdagangan, untuk perusahaan
dengan nilai in#estasi sampai 'p %55 juta.
(2) Surat ,$in "saha +erdagangan (S,"+), yang dikeluarkan Kepala Kantor
epartemen +erindustrian dan +erdagangan, untuk in#estasi dengan nilai
di atas 'p %55 juta.
Selain peri$inan yang bersifat umum, ada pula peri$inan yang bersifat
khusus, yaitu bersifat sektoral, sesuai dengan jenis usaha yang akan didirikan,
antara lain&
a. <asa +erbankan
(1) Mendapatkan i$in prinsip dari Menteri Keuangan 'epublik ,ndonesia.
(2) Mendapatkan pengesahan usaha dari Menteri Kehakiman dan -7M ',.
(3) Mencatat dalam Aembaran /egara
(4) Mendapat i$in operasional dari 1ubernur *ank ,ndonesia.
b. <asa +endidikan
1. +endidikan asar
(1) 'ekomendasi dari kelurahan setempat.
(2) 'ekomendasi dari camat setempat
(3) 'ekomendasi dari bupati!walikota setempat.
(4) 'ekomendasi pendirian dari Kepala Kantor inas +endidikan
setempat.
(5) ,$in operasional dari Kepala inas iknas setempat.
(6) ,$in prinsip dari Mendiknas ',.
(7) ,$in operasional dari irjen iksar dan Menengah epartemen
+endidikan /asional.
2. +endidikan (inggi
(1) 'ekomendasi dari kelurahan setempat.
(2) 'ekomendasi dari camat setempat
13
(3) 'ekomendasi dari bupati!walikota setempat.
(4) 'ekomendasi pendirian dari Kepala Kantor Kopertis )ilayah
setempat
(5) ,$in prinsip dari Menteri +endidikan /asional ',.
(6) ,$in operasional dari irjen ikti epartemen +endidikan /asional
',
14
P"#SEDU" PE"I3INAN BENTUK USAHA
N,. KETE"ANGAN 0V PE"SE#"ANGAN K#PE"ASI
PE"SE"#AN
TE"BATAS
PE"SYA"ATAN
A P"#SEDU"
8 Membuat akata notaris di notaris yang
berkantor di wilayah setempat
Membuat akta notaris Membuat akta
notaris
Membuat akta notaris a. 0otokopi K(+ pendiri
b. raf anggaran dasar
yang sudah
ditandatangani pendiri.
% +endaftaran ke inas +erekonomian
+emda
idaftarkan ke
pengadilan /egeri
idaftarkan ke
pengadilan negeri
idaftarkan ke
pengadilan negeri.
idaftarkan ke
pengadilan negeri.
a. 7kta notaris sudah
ditandatangani pendiri.
6 +ermohonan menjadi wajib pajak di
kantor pajak setempat untuk
mendapatkan /+)+
)ajib +ajak *adan )ajib +ajak +ribadi
(+erdagangan!
+erindustrian
)ajib +ajak *adan )ajib +ajak *adan a. Menyerahkan 7K/.
yang dilegalisasi
pengadilan negeri
setempat.
2 +endaftaran ke epartemen (eknis
(+erdagangan! Koperasi).
inas +erdagangan!
+erindustrian
inas Koperasi inas +erdagangan!
perindustrian
a. ,$in penggunaan nama
b. +engesahan darn
Menkeh E -7M ',
a. 7kta notaris yang
sudah dilegalisasi
pengadilan negeri
setempat
a. 7kta /otaris
b. /+)+
c. 0otokopi K(+ pendiri
9 +endaftaran ke epartemen Kehakiman
dan -7M ', di <akarta.
B. BENTUK PE"I3INAN
8 7kta /otaris 7kta /otaris 7kta notaris 7kta /otaris 7kta /otaris
% Surat keterangan domisili dari kantor
kelurahan! kecamatan setempat.
Surat keterangan
domisili dari kantor
kelurahan! kecamatan
Surat keterangan domisili
dari kantor kelurahan!
kecamatan setempat.
Surat keterangan
domisili dari kantor
kel.!kec.! setempat.
Surat keterangan
domisili dari kantor
kel.!kec.setempat.
6 Surat i$in tempat usaha (S,(") S,(" S,(" S,(" S,("
2 ,$in usaha (perdagangan!industri) S,"+!(+!(, S,"+!(+!(, S,"+!(+!(, S,"+!(+!(,
9 ,$in gangguan (-.) ,$in gangguan (-.)
4 ,$in bangunan (,M*) ,$in bangunan (,M*)

V.! PENUTUP
+ada bagian akhir diberikan contoh kasus sebagai langkah pemantapan
dari teori yang telah diterima, juga untuk membantu dalam mengembangkan
keahlian pemecahan masalah dan mendorong dalam pemahaman dan analisis
untuk mendalami konsep-konsep dalam bidang manajemen.
Kasus I
Sebuah yayasan di <akarta, yang berdiri sejak tahun 8CD6 dan bergerak di bidang
sosial, berencana mengembangkan usaha. Saat ini yayasan tersebut mengelola
sebuah panti asuhan dan panti jompo di Makassar. Sekarang yayasan ingin
mendirikan sekolah dasar di perbatasan Kota Maros. 7lasan yayasan tersebut,
antara lain &
1. i +erbatasan antara makassar dan kota maros terdapat beberapa kompleks
yang belum ada taman kanak-kanak dan sekolah dasar.
2. ,kut membantu masyarakat di lingkungan tersebut dan sekitarnya untuk
mendapatkan kemudahan fasilitas pendidikan yang lebih terjangkau baik
jarak maupun biayanya.
3. *erpartisipasi dalam gerakan pemerintah mengentaskan pendidikan wajib
belajar C tahun.
Ketua pengurus yayasan tersebut menemui Saudara untuk meminta
bantuan dalam pengurusan perin$inan pendirian (K dan S di +erumahan
+ondok "ngu yang berlokasi di wilayah *ekasi "tara. (entukan langkah-
langkah yang seharusnya Saudara lakukan dalam kaitannya dengan penyusunan
analisis as/e$ u$u+ dan legali%as.
KASUS II
7da 6 orang bersahabat yang dulu pernah kuliah di perguruan tingi yang
sama. Sekarang mereka sudah mempunyai kesibukan sendiri-sendiri, 7nton
bekerja di perpustakaan asing yang berkantor di <enderal Sudirman, <akarta &
*endra menjadi seorang konsultan ternama di bidang feasibility study= dan *ayu
menjadi seorang pengusaha pengembang (kontraktor) yang sukses di <awa *arat.
Ketiga sahabat ini ingin menjalin kembali keakraban dan persahabatan
dalam waktu wadah bisnis. -endra mengusulkan untuk mendirikan usaha /asa.
s-ala1an di daerah kelahirannya, yang menurut analisisnya sangat prospektif
dan layak. Ketiga sahabat ini, karena memiliki pekerjaan yang berbeda dan
membutuhkan konsentrasi dan perhatian tinggi, beriktikad hanya mau
menyetorkan modal dalam pendirian usaha bersama ini. Masing-masing
membatasi diri dalam hal risiko, yaitu hanya pada modal yang disetor jika terjadi
kerugian dan wanprestasi.
1. Saudara diminta menentukan badan hukum apa yang tepat untuk mewadahi
organisasi ketiga sahabat tersebut dalam rencana mendirikan /asa.
s-ala1a.
2. <ika saudara sudah menentukan bentuk badan usahanya, apa saja yang harus
dipersiapkan dalam kaitannya dengan peri$inan usahaF
3. *uatkan konsep kerja sama antarketiga sahabat tersebut dalam rangka
mendirikan /asa. s-ala1an sebelum ketiganya menandatangani notaris
untuk dibuatkan anggaran dasar dan rumah tangganya.
4. +eri$inan apa saja yang dibutuhkan bahan hukum yang baru didirikan
tersebut agar usahanya dikatakan legal dan beri$in. Sebutkan jenis i$innya
dan dari dinas mana i$in tersebut dikeluarkanF

Anda mungkin juga menyukai