BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam
demikian kode etik dan tanggung jawab profesi adalah sistem norma atau aturan
yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak
baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan
pekerjaan (tetap) untuk memperoleh nafkah (Belanda; baan; Inggeris: job atau
occupation), yang legal maupun yang tidak. Jadi, profesi diartikan sebagai setiap
berkeahlian yang berkaitan dengan cara berkarya dan hasil karya yang bermutu
tinggi dengan menerima bayaran yang tinggi. Keahlian tersebut diperoleh melalui
dalam bidang tertentu. Karena itu, ia secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan
pengemban profesi dan pasien atau kliennya adalah hubungan personal, yakni
Makalah ini memuat tentang pentingnya etika profesi, kode etik dan
tanggung jawab profesi. Kode etik di susun oleh organisasi profesi sehingga
masing-masing profesi memiliki kode etik tersendiri. Misalnya kode etik dokter,
guru, pustakawan, pengacara dan pelanggaran kode etik tidak diadili oleh
pengadilan karena melanggar kode etik tidak selalu berarti melanggar hukum. Bila
seorang dokter di anggap melanggar kode etik tersebut, maka dia akan di periksa
yang telah bersatu dengan pikiran, jiwa, dan perilaku tenaga professional. Dengan
membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami dan mengerti tentang
yang disebut etika profesi dan juga dapat memahami faktor dan hal hal yang
masyarakat, bilamana dalam diri para elit professional tersebut ada kesadaran kuat
untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa
B. Batasan Masalah
Fachrul Rasyidin Kadir Thalib / D21116301
2
Kode Etik Profesi
Pembahasan dalam makalah ini mengenai tentang kode etik dari berbagai
macam profesi seperti kode etik insinyur, kedokteran, jurnalistik, dan hakim serta
kerja/industri.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui kode etik insinyur Indonesia.
2. Untuk mengetahui kode etik kedokteran Indonesia.
3. Untuk mengetahui kode etik jurnalistik wartawan Indonesia.
4. Untuk mengetahui kode etik hakim.
5. Untuk mengetahui contoh kasus pelanggaran kode etik yang sering
Tahun 1952 didirikan oleh Bapak Ir. Djuanda Kartawidjaja dan Bapak Ir.
dituliskan dalam Kode Etik Insinyur Indonesia, Catur Karsa Sapta Dharma
Insinyur Indonesia*.
Catur karsa adalah 4 prinsip dasar yang wajib dimiliki oleh Insinyur
Indonesia dituntut menjadi insan yang memiliki integritas (budi pekerti luhur)
tanggung jawabnya di mana pun dia bekerja sehingga dia bisa tetap
kode etik Insinyur menurut saya tidak lain adalah etika dan integritas. Apa
pun yang Insinyur lakukan entah itu dalam rangka pengembangan kompetensi
masing-masing. Beberapa uraian dari sikap dan perilaku ini adalah antara
perlakuan yang menyalahi ketentuan dan prosedur yang berlaku, baik dalam
keinsinyuran mengikuti etika dan aturan hukum yang berlaku, on how the
engineers should act. Insinyur dituntut untuk tidak tergoda dengan segala
bentuk penyuapan atau gratifikasi atau bribe dalam istilah Inggris. Bahkan
organisasi di mana dia berada, ruang lingkup masyarakat, bangsa dan negara
banyak negara.
Insinyur Indonesia adalah sangat relevan dengan cita-cita Pancasila dan UUD
menjadi tugas kita bersama, korupsi dan segala bentuknya ini harus
diberantas dan dibumihanguskan dari tanah air tercinta. Kode etik Insinyur
ini memang hanya berlaku untuk Insinyur Indonesia saja tetapi apabila semua
di Indonesia saya yakin ini bisa menjadi preseden positif di dalam menggiring
diraih bukanlah main-main. Tahun 2011 PDB kita US$846 miliar dengan
PDB per kapita US$3.495 dan menjadikan Indonesia peringkat ke-16 dunia,
maka pada 2025 PDB Indonesia diperkirakan akan mencapai US$4.000 miliar
dengan PDB per kapita US$14.250 dan berada di peringkat ke-11 dunia.
Prediksi yang lebih jauh lagi pada 2045, saat 100 tahun kemerdekaan
peringkat ke-6 dunia dengan PDB per kapita US$44.500. Untuk mengarah
kesana ada beberapa hal yang bisa menjadi pendorong percepatan, yakni: (1)
infrastruktur mulai terlibat dari fase inisiasi, fase perencanaan, fase eksekusi
dan monitoring dan fase project close-out dan ini tidak main-main,
dan waktu penyerahan hasil dari setiap pekerjaan dan karyanya, salah satu
uraian dari tuntunan sikap dan perilaku Insinyur. Output dari proyek-proyek
semakin mature mereka (from technical and attitudes stand point) maka
mereka masih diikat oleh kode etik Insinyur tadi?. Jawabannya iya, di mana
pun mereka berada, apa pun posisi dan jabatannya, sekali insinyur dia tetap
adalah Insinyur dan akan tetap memegang teguh kode etiknya sebagai
bagaimana Insinyur bersikap dan berperilaku sesuai dengan catur karsa sapta
berikut :
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
kemandirian profesi.
Pasal 4
Fachrul Rasyidin Kadir Thalib / D21116301
10
Kode Etik Profesi
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat
memuji diri.
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan
Pasal 6
menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji
masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang
Pasal 8
martabat manusia.
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
menghormati.
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya.
diperlakukan.
Pasal 19
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali
Pasal 20
Pasal 21
1945. Oleh sebab itu kemerdekaan pers wajib dihormati oleh semua pihak.
Maka atas dasar itu, demi tegaknya harkat, martabat, integritas, dan
Indonesia.
BAB I
KEPRIBADIAN DAN INTEGRITAS
Pasal 1
Wartawan Indonesia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mengemban profesinya.
Pasal 2
Pasal 3
berlebihan.
BAB II
CARA PEMBERITAAN
Pasal 5
dan opini sendiri. Tulisan berisi interpretasi dan opini wartawan agar
Pasal 6
dengan tidak menyiarkan berita, tulisan, atau gambar yang merugikan nama
Pasal 7
praduga tak bersalah, prinsip adil, jujur, dan penyajian yang berimbang.
nama dan identitas korban. Penyebutan nama dan identitas pelaku kejahatan
Pasal 9
BAB III
SUMBER BERITA
Pasal 10
Pasal 11
memberi kesempatan hak jawab serta proporsional kepada sumber dan atau
obyek berita.
Pasal 12
Pasal 14
menyangkut fakta dan data bukan opini. Apabila nama dan identitas sumber
berita tidak disebutkan, segala tanggung jawab ada pada wartawan yang
bersangkutan.
Pasal 15
dan tidak menyiarkan informasi yang oleh sumber berita tidak dimasukkan
sebagai bahan berita serta atas kesepakatan dengan sumber berita tidak
BAB IV
KEKUATAN KODE ETIK JURNALISTIK
Pasal 16
pelanggaran Kode Etik Jurnalistik ini adalah sepenuhnya hak organisasi dari
Kehormatan PWI. Tidak satu pihak pun di luar PWI yang dapat mengambil
benar.
komentar.
3. Jurnalis memberi tempat bagi pihak yang kurang memiliki daya dan
masyarakat.
dan dokumen.
masyarakat.
13. Jurnalis tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang dimilikinya untuk
dengan sogokan adalah semua bentuk pemberian berupa uang, barang dan
atau fasilitas lain, yang secara langsung atau tidak langsung, dapat
18. Kasus-kasus yang berhubungan dengan kode etik akan diselesaikan oleh
conditio sine qua non atau persyaratan mutlak dalam sebuah negara yang
sebagai aktor utama atau figure sentral dalam proses peradilan senantiasa
keadilan bagi rakyat banyak. Oleh sebab itu, semua wewenang dan tugas
hukum, kebenaran dan keadilan tanpa pandang bulu dengan tidak membeda-
bedakan orang seperti diatur dalam lafal sumpah seorang hakim, di mana
setiap orang sama kedudukannya di depan hukum dan hakim. Wewenang dan
tugas hakim yang sangat besar itu menuntut tanggungjawab yang tinggi,
oleh Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial RI. Wewenang dan tugas
sebagai pelaksana utama dari fungsi pengadilan itu berintegritas tinggi, jujur,
pencari keadilan. Salah satu hal penting yang disorot masyarakat untuk
Sejalan dengan tugas dan wewenangnya itu, hakim dituntut untuk selalu
perilaku hakim.
candra, sari, dan tirta itu merupakan cerminan perilaku hakim yang harus
sikap dan perilaku hakim yang berlandaskan pada prinsip Ketuhanan Yang
Maha Esa, adil, bijaksana dan berwibawa, berbudi luhur, dan jujur.
kemanusiaan yang adil dan beradab. Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa ini akan mampu mendorong hakim untuk berperilaku baik dan penuh
tanggung jawab sesuai ajaran dan tuntunan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
Berperilaku Adil, (b) Berperilaku Jujur, (c) Berperilaku Arif dan Bijaksana,
(d) Bersikap Mandiri, (e) Berintegritas Tinggi, (f) Bertanggung Jawab, (g)
Menjunjung Tinggi Harga Diri, (h) Berdisplin Tinggi, (i) Berperilaku Rendah
a. Berperilaku Adil
menegakkan hukum yang adil dan benar harus selalu berlaku adil dengan
adalah benar dan yang salah adalah salah. Kejujuran mendorong terbentuknya
pribadi yang kuat dan membangkitkan kesadaran akan hakekat yang hak dan
yang batil. Dengan demikian, akan terwujud sikap pribadi yang tidak berpihak
dan kondisi pada saat itu, serta mampu memperhitungkan akibat dari
tindakannya.
d. Bersikap Mandiri
bebas dari campur tangan siapapun dan bebas dari pengaruh apapun. Sikap
pada prinsip dan keyakinan atas kebenaran sesuai tuntutan moral dan ketentuan
e. Berintegritas Tinggi
Integritas bermakna sikap dan kepribadian yang utuh, berwibawa, jujur dan
tidak tergoyahkan. Integritas tinggi pada hakekatnya terwujud pada sikap setia
dan tangguh berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku dalam
baiknya segala sesuatu yang menjadi wewenang dan tugasnya, serta memiliki
tugasnya tersebut.
Harga diri bermakna bahwa pada diri manusia melekat martabat dan
kehormatan yang harus dipertahankan dan dijunjung tinggi oleh setiap orang.
Prinsip menjunjung tinggi harga diri, khususnya Hakim, akan mendorong dan
membentuk pribadi yang kuat dan tangguh, sehingga terbentuk pribadi yang
h. Berdisiplin Tinggi
pribadi yang tertib di dalam melaksanakan tugas, ikhlas dalam pengabdian dan
dari kesempurnaan dan terhindar dari setiap bentuk keangkuhan. Rendah hati
akan mendorong terbentuknya sikap realistis, mau membuka diri untuk terus
mengemban tugas.
j. Bersikap Profesional
Profesional bermakna suatu sikap moral yang dilandasi oleh tekad untuk
pewarna makanan yang asli warnanya tidak begitu menarik dan mahal.
makanan tersebut dengan pewarna baju atau rodamin B. Hal itu dilakukan
karena pewarna baju lebih menarik warnanya dan harganya lebih murah.
Pembuat makanan tersebut padahal tau bahaya dari pewarna tersebut, yaitu
sekali oleh mereka, karen mereka sudah tidak bertanggung jawab terhadap
Kasus yang kedua yaitu pada seorang yang bekerja di bagian Quality
Control. Orang tersebut melakukan hal yang dianggap tidak baik, yaitu
dengan meloloskan seuatu produk yang sebenarnya dianggap cacat atau tidak
layak. Hal ini disebut pelanggaran etika karena didalam diri orang tersebut
control tersebut, selain itu nama baik dari perusahaan tersebut akan tercoreng
karena tindakan dari oknum yang melakukan hal-hal tidak terpuji itu.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, sebab dihasilkan
berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi
setelah kode etik ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan
Supaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat
mutlak adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri. Kode etik tidak
akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau
instansi-instansi lain; karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang
hidup dalam kalangan profesi itu sendiri. Instansi dari luar bisa menganjurkan
membuat kode etik dan barang kali dapat juga membantu dalam merumuskan,
tetapi pembuatan kode etik itu sendiri harus dilakukan oleh profesi yang
bersangkutan. Supaya dapat berfungsi dengan baik, kode etik itu sendiri harus
menetapkan hitam atas putih niatnya untuk mewujudkan nilai nilai moral yang
dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya
kode etik yang berisikan nilainilai dan cita-cita yang diterima oleh profesi itu
sendiri yang bisa mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan
untuk dilaksanakan untuk dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat
Fachrul Rasyidin Kadir Thalib / D21116301
29
Kode Etik Profesi
lain yang harus dipenuhi agar kode etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa
Kesadaran itu penting dan lebih penting lagi kesadaran itu timbul dari Diri
kita masing - masing yang sebentar lagi akan menjadi pelaksana profesi di bidang
komputer disetiap tempat kita bekerja, dan selalu memahami dengan baik atas
Etika Profesi yang membangun dan bukan untuk merugikan orang lain.
B. Saran
sebagai berikut : Dalam pembuatan makalah diperlukan kerja keras dalam mencari
berbagai referensi agar makalah yang dibuat lebih baik. Pelajari makalah yang
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Kode Etik Profesi ini
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Razak, Habibie. Kode Etik Insinyur Indonesia. Di akses pada 26 September 2017.
http://habibierazak.com/2013/08/kode-etik-insinyur-indonesia-dan-seberapa-jauh-
pengaruhnya-terhadap-profesi-keinsinyuran-dan-kehidupan-berbangsa-dan-
bernegara/
2017.
http://mkekpbidi.org/kode-etik-kedokteran-indonesia/
Kepaniteraan Mahkamah Agung. Kode Etik dan Perilaku Hakim. Di akses pada
26 September 2017.
https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/images/artikel/kode%20etik%20dan
%20pedoman%20perilaku%20hakim%20ma%20ky.pdf