Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

Bahwa dalam rangka mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi


terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum,
terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat,
dipandang perlu melibatkan dan meningkatkan potensi pengamanan swakarsa
untuk membantu salah satu tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Bahwa Satuan Pengamanan merupakan bentuk pengamanan swakarsa yang


bertugas membantu Polri di bidang penyelenggaraan keamanan dan ketertiban
masyarakat, terbatas pada lingkungan kerjanya.

Bahwa pengaturan mengenai satuan pengamanan pada organisasi,


perusahaan dan/atau instansi/lembaga pemerintah merupakan kewenangan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan pengelolaannya dilakukan secara
profesional dalam suatu Sistem Manajemen Pengamanan.

Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud diatas perlu


menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang
Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau
Instansi/Lembaga Pemerintah.

Sistem Manajemen Pengamanan yang selanjutnya disingkat SMP adalah


bagian dari manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan pengamanan dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan usaha guna mewujudkan lingkungan yang aman, efisian
dan produktif.

Industrial Satpam adalah segala upaya yang berkaitan dengan perlindungan


terhadap instansi, sumberdaya, utility, material dan informasi rahasia industri
dalam rangka mencegah terjadinya kerugian dan kerusakan, Organisasi adalah
suatu badan berbasis kemasyarakatan yang melakukan kegiatannya dengan tidak
berorientasi pada aspek komersial, yang beroperasi di wilayah Republik Indonesia.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RSK BHAKTI WARA

Untuk mengantisipasi kebutuhan kesehatan yang terus berkembang, unit


kesehatan Bhakti Wara Pangkalpinang yang dibangun tahun 1979 perlu
dikembangkan menjadi Rumah Sakit Katolik. Pengembangan pelayanan
kesehatan di lingkungan Yayasan Bhakti Wara sesuai dengan visinya, telah
lama tidak tumbuh, ditinjau dari kenyataan, unit Bhakti Wara I dibangun
tahun 1979, unit Bhakti Wara II Belinyu tahun 1984, unit Bhakti Wara III
Mentok tahun 1997 dan unit Bhakti Wara IV Koba tahun 2005.

Perkembangan Bangka Belitung menjadi propinsi Bangka Belitung


menjadikan Kota Pangkalpinang menjadi salah satu tujuan investasi.

Harga tanah di lokasi strategis di Kota Pangkalpinang berlipat dalam


setahun terakhir menunjukkan peningkatan harga yang sangat signifikan, yaitu
sampai 5 x lipat, bisa menjadi salah satu indicator perkembangan kota.

Pengembangan kota dengan pembangunan jalan lingkar luar


merupakan peluang terbaik bagi masa depan RSK.

Tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita yang menunjukkan


peningkatan yang cukup signifikan.

Akhirnya unit Bhakti Wara I Pangkalpinang dikembangkan menjadi


RSK Bhakti Wara tipe D dan memiliki kapasitas tempat tidur 50 bed. RSK
Bhakti Wara Pangkalpinang mulai beroperasi pada tanggal 20 Mei 2003.

A. SEJARAH RSK BHAKTI WARA PANGKALPINANG


1 April 1970 : BP/ RB di Jl. Gereja No.2 Pangkalpinang

2 September 1973 : Pindah Ke Jl. Melintas No.3 Pangkalpinang, dikelola


oleh Susteran KKS dan Bruderan Budi Mulia,dengan
ketua unit Sr. Yasinta KKS

2
2 September 1977 : Pindah ke Jl.Masjid Jamik, Pengelola Delsos
Keuskupan Pangkalpinang (Yayasan Cipta Karya)
dengan ketua Pastor J.Williem L,SSCC dan ketua
unitnya Bidan Rettyani

Tahun 1981 : Pindah ke Jl. Sungai Selan Km.4 dengan ketua unit sbb

- Bidan Rettyani (1980 1982 )


- Bidan Kartini ( 1982 1984 )
- Dr. Yustus ( 1984 1987 )
- Dr. Labaron ( 1987 1990 )
- Bidan Waniati ( 1990 1992 )

6 Juni 1991 : Pengelola Yayasan Bhakti Wara dengan ketua A Kamit


Sihono dan ketua unit sbb :

- Bidan Kartini ( 1992 1993 )


- Dr Sr. Luciana, CB ( 1993 1998 )
- Dr. Yohanes Laban ( 1998 2000 )

Tahun 2001 : Pengelola Yayasan Tunas Karya dengan ketua Yayasan


dan ketua unit dr. Hadisiswo Arsad ,MBA.

20 Mei 2003 : RSK Bhakti Wara diresmikan, dengan direkturnya dr


Hadisiswo Arsad, MBA

Tahun 2003 : Pengelola Yayasan Tunas Karya dengan ketuanya


Pastor Pieters Padiservus,Pr, dan direktur sbb :

- Dr. Hadisiswo Arsad , MBA ( 2003 )


- Dr. Justinus Liusono ( 2003 2007 )
- Dr. Suryadi Halim ( 2007 2014 )

11 Maret 2014 : Pengelola Yayasan Bhakti Wara dengan ketuanya


Pastor Pieters Padiservus,Pr, dan direktur sbb :

- Dr. Suryadi Halim ( s/d Juni 2014 )


- Dr. Melly ( Juli 2014 sekarang )

3
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN, MOTTO, NILAI RUMAH SAKIT


KATOLIK BHAKTI WARA

Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Katolik Bhakti Wara

Kelas Rumah Sakit : Tipe D

Jumlah Tempat Tidur : 83 tempat tidur

Tanggal diresmikan : 20 Mei 2003

Jenis Rumah sakit : Non Pendidikan

Lingkup Layanan : General / Umum

Badan Hukum : Yayasan

Bidang Usaha : Jasa Kesehatan

Izin Usaha : SK Kepala Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu Kota Pangkalpinang

No.0002/KEP-KES/KPPT/IX/2011

Pemilik Rumah Sakit : Keuskupan Pangkalpinang

Pengelola : Yayasan Bhakti Wara

Alamat : Jalan Solihin GP Km4 No.180

kel.Asam,Kec.Rangkui,KotaPangklapinang,

kep. Bangka Belitung

Telp / fax : 0717 422605/424314/432280

Karya Misi : Suster-suster KKS dan SSpS

Karya Kerasulan : Kesehatan dan Pastoral Care

4
A. VISI :
Menjadi rumah sakit pilihan yang membela kehidupan dengan
semangat cinta kasih
B. MISI :
1. Memberikan Pelayanan kesehatan secara prefesional dan terpadu.
2. Meningkatkan mutu sumber daya manusia yang humanis, kreatif, dan
edukatif
3. Membangun, memelihara, dan mengembangkan sarana dan prasarana
rumah sakit
4. Menciptakan lingkungan yang aman. Ramah, nyaman, bersih, dan indah
5. Menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan dan martabat
manuasia
C. FALSAFAH : Melangkah Maju Bersama Dalam
Persaudaraan
D. MOTTO : Pasien Adalah Tamu Illahi
E. SPIRITUALITAS : Kemuridan dan Hamba Allah
F. LOGO

Makna / arti logo :

a. Obor (ada 7 lidah api) : melambangkan sumber Cahaya Karunia Roh


Kudus
b. Salib (warna hijau) : melambangkan kehidupan
c. Palang (warna kuning) : melambangkan semangat pelayanan
d. Tangan (warna coklat tua) : melambangkan permohonan berkat kepada
Tuhan dan kesiapsediaan untuk melayani

5
e. Lingkaran bertuliskan RSK BHAKTI WARA PANGKALPINANG,
melambangkan pertalian yang erat dalam kesatuan karya,kebersamaan
dalam pelayanan.
f. Bintang ( warna kuning) : melambangkan pelayanan sederhana yang
menjawab kebutuhan masyatakat.
G. JENIS PELAYANAN
a. IGD terdiri dari 10 tempat tidur
b. Rawat Jalan terdiri dari 9 poli , yaitu :
Poli Umum
Poli KIA / KB
Poli Gigi dan Mulut
Poli Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Poli Spesialis Penyakit Anak
Poli Spesialis Penyakit Dalam
Poli Spesialis Penyakit Bedah Umum
Poli Spesialis THT
Poli Mata
c. Rawat Inap terdiri dari 83 tempat tidur. Yaitu :
St. Elisabeth : Rawat inap untuk Bayi
Inkubator : 4 buah
Box bayi : 7 buah
St. Monika : Rawat inap untuk kebidanan dan
kandungan
Kelas II : 3 tempat tidur
Kelas III : 6 tempat tidur
St. Theresia : Rawat inap untuk anak
Kelas Utama : 2 tempat tidur
Kelas I : 2 tempat tidur
Kelas II : 4 tempat tidur
Kelas III : 5 tempat tidur
St. Lukas : Rawap inap untuk dewasa
Kelas VIP : 1 tempat tidur
Kelas Utama : 1 tempat tidur
6
Kelas I : 3 tempat tidur
Kelas II : 6 tempat tidur
St.Anna : Rawat inap untuk dewasa
Kelas VIP : 1 tempat tidur
Kelas Utama : 1 tempat tidur
Kelas I : 3 tempat tidur
Kelas II : 10 tempat tidur
Isolasi : 2 tempat tidur
St Yosep : Rawat inap untuk laki laki dewasa
Kelas III : 8 tempat tidur
Isolasi : 3 tempat tidur
St. Maria : Rawat inap untuk wanita dewasa
Kelas III : 9 tempat tidur
Isolasi : 2 tempat tidur
d. Farmasi :
Farmasi Umum
Farmasi BPJS
Farmasi IGD
e. Radiologi :
USG
Rontgen
f. Laboratorium :
Pemeriksaan darah sederhana / rutin
Pemeriksaan kimia darah
Pemeriksaan urine
Pemeriksaan faeces
Pemeriksaan dahak
Pemeriksaan spesifik lainnya

g. Pelayanan lainnya :
Pastoral Care (PC)
Operasi Mata Katarak ( Sosial )
PKRS
7
Kelas Ibu
Kelas balita
Laktasi
Pelayanan Mobil Ambulance
Pelayanan Mobil Jenazah
Laundry

8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Organisasi Rumah Sakit diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia No. 933/MENKES/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit.

Struktur organisasi RSK. Bhakti Wara tidak menutup kemungkinan untuk


terjadinya perubahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan organisasi RSK.
Bhakti Wara

9
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT SATPAM

Sebelum kita memahami mengenai, mengerti struktur organisasi Satpam


alangkah baiknya jika kita ketahui tentang apa itu organisasi.

Organisasi adalah ; sekelompok orang (dua orang atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Struktur organisasi bertujuan untuk menguatkan efektifitas dan efisiensi suatu


pengamanan RSK. Bhakti Wara Pangkalpinang.

Bagan dan komponen dalam struktur organisasi Satuan Pengamanan RSK. Bhakti
Wara Pangkalpinang disesuaikan dengan kondisi yang ada didalam ruang lingkup
RSK. Bhakti Wara.

A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT SATPAM.

STRUKTUR ORGANISASI UNIT SATPAM


DIREKTUR

KABAG SDM

KOORDINATOR

DAN RU DAN RU DAN RU

SEMUA ANGGOTA SATPAM

RSK. BHAKTI WARA

10
B. Tugas Pokok, Fungsi dan Peranan

1) Tugas pokok Satpam adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di


lingkungan/tempat kerjanya yang meliputi aspek pengamanan fisik, personel,
informasi dan pengamanan teknis lainnya.

2) Fungsi Satpam adalah melindungi dan mengayomi lingkungan/tempat kerjanya


dari setiap gangguan keamanan, serta menegakkan peraturan dan tata tertib
yang berlaku di lingkungan kerjanya.

3) Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas,


Satpam berperan sebagai:

a. Unsur pembantu pimpinan organisasi, perusahaan dan/atau instansi/


lembaga pemerintah, pengguna Satpam di bidang pembinaan keamanan
dan ketertiban lingkungan/tempat kerjanya.

b. Unsur pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban


masyarakat, penegakan peraturan perundang-undangan serta menumbuhkan
kesadaran dan kewaspadaan keamanan (security mindedness dan security
awareness) di lingkungan/tempat kerjanya.

Organisasi, perusahaan dan/atau instansi/lembaga pemerintah harus


membentuk struktur organisasi Satpam dalam rangka mendukung
pencapaian penerapan SMP.

Pengorganisasi Satpam dilaksanakan secara fungsional dan struktural yang


penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Bentuk organisasi Satpam pada setiap organisasi, perusahaan dan/atau
instansi/lembaga pemerintah pengguna Satpam berbeda antara satu dengan
lainnya, tergantung dari sifat dan ruang lingkup kerjanya.
Bentuk organisasi Satpam sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah :
c. Secara umum organisasi Satpam mencerminkan organ-organ yang
mempunyai fungsi sebagai berikut :

11
1. Unsur pimpinan (penanggung jawab), sebagai pimpinan puncak
Satpam yang bertanggung jawab atas pengelolaan sistem keamanan
dan ketertiban dilingkungan kerja;
2. Unsur staf dan pelaksana (back office), yang bertugas sebagai
pembantu pimpinan dalam bidang perencanaan, keuangan, material
dan logistik;
3. Unsur pelaksana (front office), yang bertugas melaksanakan semua
kegiatan pengamanan dilingkungan kerja;
4. Unsur pengawasan (internal audit), sebagai pembantu pimpinan
dalam pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh kegiatan
pengamanan di lingkungan kerja;
d. Berdasarkan penyelenggaraan dan manfaatnya, organisasi Satpam
sebagai berikut :
1. organisasi BUJP, yaitu para anggota Satpam diorganisir dalam satu
badan usaha yang bergerak di bidang industri jasa pengamanan;
2. organisasi Sat
3. pam organik, yaitu merupakan satu komponen bagian dari suatu
organisasi, perusahaan dan/atau instansi/ lembaga pemerintah;
e. Asosiasi yang menampung Satpam yaitu organisasi massa yang
menampung aspirasi dan kepentingan profesi Satpam.
4) Unsur pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a angka 3 dapat
dibagi menurut obyek fisik tempat geografis/instansi produksi dan/atau obyek
khusus yang secara kegunaan diperlukan sesuai kebutuhan.
5) Asosiasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dibentuk oleh komunitas
Satpam dengan mengikutsertakan kominitas terkait.
6) Pembentukan asosiasi difasilitasi dan disahkan oleh Kapolri serta menjadi mitra
Polri dalam rangka pembinaan industrial security di Indonesia.
7) Bentuk organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan antara lain menurut stratifikasi jenjang otoritas kewenangan
baik secara struktural maupun fungsional.
8) Tipikal bentuk organisasi Satpam dan organisasinya sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang tidak terpisahkan dengan peraturan ini

12
BAB VI
URAIAN JABATAN

Satuan Pengamanan RSK. Bakti Wara memiliki uraian jabatan sebagai berikut ;
Koordinator Satpam ;
Pengertian Koordinator Satuan Pengamanan adalah Koordinator yang ditunjuk
oleh RSK. Bakti Wara dan diberi tugas dan tanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab RSK. Bakti Wara Pangkalpinang.

A. Tujuan Koordinator SATPAM ;


Menyelenggarakan, mengatur dan mengorganisasikan seluruh kegiatan.
Tanggung Jawab Koordinator adalah memastikan bahwa pengelolaan,
penyelenggaraan dan pengorganisasian kegiatan operasional berjalan sesuai
dengan peraturan dan mempertanggung jawabkan tugasnya secara langsung
kepada Pimpinan, serta secara tidak langsung kepada operasional Pimpinan.
B. Wewenang / Uraian Jabatan Koordinator :
a. Bertangung Jawab kepada Pimpinan RSK. Bakti Wara atas keamanan,
ketertiban, rasa aman dan nyaman di seluruh area RSK. Bakti Wara yang
meliputi keamanan personil dan material di RSK. Bakti Wara
Pangkalpinang.
b. Menerapkan dan mengawasi pelaksanaan SPO.
c. Melakukan Koordinasi dengan Pimpinan terkait dilingkungan RSK.
Bakti Wara dan pelaksanaan kegiatan tugas-tugas pengamanan.
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas pengamanan
yangdilakukan anggota dan kegiatan pelaksanaan pengamanan secara
umum.
d. Melakukan pembinaan dan pelatihan secara meningkatkan kedisiplinan
seluruh anggota Satpam yang di Pimpin.
e. Merencanakan dan menyusun kegiatan keamanan dann pengamanan
secara berkala dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, demi
terciptanya suasana aman, nyaman, tentram dan dinamis di RSK. Bakti
Wara.
f. Mengorganisir dan mengendalikan anggota Satpam.

13
g. Melakukan evaluasi kinerja masing-masing anggota Satpam yang
dipimpin.
h. Memberikan masukan/saran kepada pimpinan melalui operasional
pimpinan dalam rangka mengembangkan sistem pengamanan sesuai
dengan visi dan misi RSK. Bakti Wara yang telah ditetapkan.
i. Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada anggota dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari maupun tugas khusus.
j. Sebagai jembatan informasi dan instruksi yang datang dari Pimpinan
untuk seluruh anggota Satpam.
k. Melakukan koordinasi dengan aparat pengamanan wilayah
(Polsek/Polres/Kodim/Koramil) dan tokoh masyarakat sekitar, dalam
rangka peningkatan hubungan kerja sama dibidang pengamanan wilayah.
l. Mengevaluasi dan mengoreksi usulan susunan jadwal jaga dan
menyetujuinya.
m. Mengambil langkah-langkah awal dalam mengatasi masalah yang terjadi
di lapangan, serta melaporkan kepada Pimpinan apabila permasalahan
sudah bisa diatasi dan atau ada hal-hal yang tidak dapat diatasi untuk
mendapat petunjuk pelaksanaan tugas selanjutnya.
n. Melakukan investigasi, memproses dan membuat berita acara
pemeriksaan bila terjadi tindak pidana atau kejahatan lain serta
melaporkan kepada Pimpinan.
o. Memberikan teguran dan tindakan administrative kepada anggota
Satpam yang melakukan pelanggaran sesuai dengan tingkat
kesalahannya dan dilaporkan kepada Pimpinan operasional.
C. Tugas inti DANRU dalam mengamankan area RSK. Bhakti Wara ;
a. Periksa semua tamu dan yang masuk atau lihat Id card kepemilikan yang
keluar,
b. Minta identitas diri ( KTP/SIM)
c. Tanyakan mau bertemu dengan siapa.
d. Mengisi buku tamu dan menyerahkan tanda identitas diri.
e. Pintu depan harus selalu tertutup.
f. Petugas selalu siap di pintu masuk.
g. Posko tidak boleh kosong.

14
h. Anggota di pos setiap jam di rolling,
i. Perkuat posisi penjagaan.
j. Patroli dari Pos Ke Pos 1(satu) jam sekali.
D. Tugas anggota Satpam ;
Satuan Pengamanan RSK. Bakti Wara memiliki beberapa anggota dan
tugasnya sebagai berikut ;
1. Pengertian Tugas Satpam ;
Satuan Pengamanan yang selanjutnya di singkat SATPAM adalah satuan
atau kelompok petugas yang dibentuk oleh RSK. Bakti Wara untuk
melaksanakan pengamanan dalam rangka menyelenggarakan keamanan
swakarsa dilingkungan RSK. Bakti Wara sesuai dengan peraturan
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007
tentang Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) organisasi RSK. Bakti
Wara.
2. Tujuan Pengamanan ;
Aman adalah suatu keadaan yang bebas dari gangguan, bebas dari
ancamanan dan bebas dari resiko mempertahankan lingkungan yang
aman dan nyaman pengawasan, pemeriksaan dan pemantauan.
3. Wewenang / uraian tugas Satuan Pengamanan/Anggota
Tugas pokok yaitu menyelenggarakan keamanan dan ketertiban
dilingkungan objek pengamanan khususnya pengamanan fisik yang
bersifat preventif.
4. Uraian Tugas Anggota Satpam ;
h. Mengamankan suatu aset RSK.Bakti Wara dan melakukan pemantauan
peralatan, pengawasan, pemeriksaan dan jalur akses untuk memastikan
keamanan dan mencegah kerugian atau kerusakan yang di sengaja.
i. Melakukan tindakan preventif keamanan.
j. Melengkapi laporan dengan mencatat pengamatan, informasi kejadian
dan kegiatan pengawasan.
k. Mempertahankan lingkungan dengan memantau dan pengaturan
bangunan dan kontro peralatan.
l. Menjaga stabilitas dan reputasi organisasi dengan memenuhi persyaratan
hukum.

15
m. Memastikan pengoperasian peralatan dengan melengkapi persyaratan
pemeliharaan preventif mengikuti instruksi, mengevaluasi peralatan baru
dan teknik.
n. Kontribusi untuk tim upaya mencapai hasil terkait yang diperlukan.
o. Mencegah dan deteksi dini penyusup, kegiatan atau orang yang masuk
secara tak sah, vandalisme atau penerobos/peloncat pagar di wilayah
kuasa tempat RSK.Bakti Wara.
p. Mencegah dan deteksi dini pencurian, kehilangan, penyalahgunaan atau
penggelapan perkakas, mesin, komputer, peralatan, sediaan barang, uang
obligasi saham, catatan atau dokumen atau surat-surat berharga milik
RSK. Bhakti Wara.
q. Melindungi (pengawalan terhadap bahaya fisik) orang dan barang yang
menjadi aset milik RSK. Bhakti Wara Pangkalpinang.
r. Melakukan upaya kepatuhan, penegak tata tertib dan menerapkan
kebijakan RSK. Bhakti Wara, peraturan kerja dan praktik-praktik dalam
rangka pencegahan tindak kejahatan.
s. Melapor dan menangani awal (TPTKP) terhadap pelanggaran,
t. Melaporkan dan menangani kejadian dan panggilan/permintaan bantuan
Satpam, termasuk konsep pemasangan dan pemeliharaan sistem alarm.

16
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA UNIT SATPAM

Pengertian dari Tata Hubungan Kerja adalah hubungan kerja satu unit dengan
unit yang lain.

Bagan Tata Hubungan Kerja Satuan Pengamanan


Rumah Sakit Khatolik Bhakti Wara Pangkalpinang

LOGISTIK UMUM

RM INFORMASI

IGD KASIR

Satuan Pengamanan
LONDRY TEKNISI
SATPAM

KEPERAWATAN
DAPUR

KEBUN LOGISTI FARMASI

FARMASI

17
(1) Hubungan dan Tata Cara Kerja (HTCK) Satpam adalah :
a. Vertikal ke atas, yaitu :
1. Dengan satuan Polri, menerima direktif yang menyangkut hal-hal
legalitas kompetensi, pemeliharaan kemampuan dan kesiap siagaan
serta asistensi dan bantuan operasional;

2. Dengan instansi/departemen teknis pemerintah, menerima direktif hal-


hal yang berkaitan dengan pembinaan teknis sesuai dengan
bidangnya;

3. Dengan asosiasi yang membawahi Satpam, menerima direktif hal-hal


yang berkaitan dengan pembinaan keprofesian termasuk kesejahteraan
di bidang industrial security dan advokasi terhadap masalah-masalah
hukum yang terjadi;

b. Horizontal, yaitu antar Satpam dengan komponen organisasi yang sejajar


di lingkungan kerja maupun dengan organisasi kemasyarakatan di sekitar
lingkungan kerja, dengan ketentuan;
1. Antar Satpam bersifat koordinatif saling tukar informasi guna
mendukung pelaksanaan tugas masing-masing;
2. Dengan komponen organisasi di lingkungan kerja bersifat koordiasi
untuk efisiensi dan efektivitas kegiatan dalam pembinaan keamanan
dan ketertiban;
3. Dengan masyarakat dan organisasi kemasyarakatan di sekitar tempat
tugas bersifat koordinasi guna menciptakan situasi yang saling
manfaat dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat;
c. Vertikal ke bawah, yaitu;
1. Dalam ikatan organisasi, maka organisasi yang lebih atas melakukan
pengawasan, pengendalian dan bantuan terhadap kegiatan serta
menerima laporan pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

18
2. Dalam ikatan perorangan, maka kompetensi yang lebih atas dapat
melakukan pengawasan teknis penerapan kode etik dan tuntunan
pelaksanaan tugas serta melakukan tindakan korektif.
(2) Pada setiap lingkungan kerja HTCK harus dijabarkan dalam satu prosedur
standar (Standart Operating Procedure/SOP) yang menjadi pedoman pokok
pelaksanaan kegiatan pengamanan.
(3) Apabila pada satu tingkat eskalasi keamanan tertentu menimbulkan ancaman
dan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat umum, maka
Satpam harus di bawah komando dan kendali langsung Pejabat Polri yang
berwenang.

1. Produk staf/naskah administrasi pengamanan terdiri dari;

a. Rencana pengamanan (Renpam) merupakan produk/naskah


kebijaksanaan pengamanan yang menetapkan arahan dan kerangka
prinsip kegiatan yang lengkap untuk setiap organisasi yang disusun oleh
pimpinan Satpam;
b. Rencana kontinjensi (Renkon), merupakan produk tertulis pada tatanan
manajemen puncak, yang menetapkan arahan dan kerangka prinsip
kegiatan lengkap untuk satu ;
c. Rencana kegiatan dan rencana kontijensi (Activities Plan and
Contingency Plan), merupakan produk tertulis yang disusun oleh setiap
bagian dan unit kerja dari organisasi Satpam, secara bulanan dan
mingguan yang akan menjadi acuan kegiatan bagi setiap anggota
Satpam yang melaksanakan;
d. Laporan pelaksanaan, merupakan laporan pertanggung jawab
pelaksanaan kegiatan, meliputi ;
1. Laporan bulanan, dibuat oleh setiap bagian/komponen organisasi
Satpam yang ditujukan kepada penganggun jawab Satpam, dan
setelah dikompulir dan dievaluas, diolah menjadi laporan kegiatan
pengamanan kepada pimpinan puncak manajemen (Direksi);
2. Laporan pelaksanaan tugas, dibuat oleh penanggung jawab Satpam
sebagai pertanggungjawaban lengkap dari pelaksanaan tugas selama 1
(satu) periode kerja/kontrak;

19
e. Laporan kejadian, merupakan laporan yang dibuat oleh petugas Satpam
yang berkompeten dan diberikan kewenangan secara fungsional, yang
berisi tentang peristiwa/kejadian gangguan keselamatan/keamanan yang
terjadi dan harus segera diketahui oleh penganggun jawab maupun
manajemen puncak (Direksi).

20
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL UNIT
SATPAM

Kebutuhan ketenagaan di Satuan Pengamanan RSK. Bhakti Wara


Pangkalpinang merupakan salah satu bagian dari pengembangan pengamanan
RSK. Bhakti Wara pola ketenagaan ini terdiri dari kebutuhan tenaga apabila proses
perencanaan tenaga dilakukan secara tepat, maka pola ketenagaan tersusun secara
tepat sehingga pelaksanaan kegiatan pengamanan dapat mencapai hasil yang
maksimal.
Perencanaan tenaga harus memenuhi suatu standar tertentu yang di
sesuaikan dengan situasi dan kondisi RSK. Bhakti Wara, adapun pola ketenagaan
di Satuan Pengamanan disusun berdasarkan kebutuhan dan tujuan pengamanan,
tujuan pengamanan suatu keadaan yang bebas dari gangguan, bebas dari ancaman
dan bebas dari risiko, mempertahankan lingkungan yang aman dan nyaman.

A. Kwalifikasi Personil Satpam ;


a. Dasar (Gada Pratama);
Merupakan pelatihan dasar wajib bagi calon anggota Satpam, lama
pelatihan empat minggu dengan pola 232 jam pelajaran, materi pelatihan;
internal personel mempunyai skill. Etika profesi, tugas pokok, fungsi dan
peranan Satpam, kemampuan Kepolisian terbatas, bela diri, pengenalan
bahan peledak, barang berharga dan latihan menembak, pengetahuan
narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya, penggunaan tongkat Polri
dan borgol, pengetahuan baris berbaris dan penghormatan.
b. Pelatihan Gada Madya dilaksanakan menggunakan minimal pola 160
(seratus enam puluh) jam pelajaran, penambahan disesuaikan dengan
kebutuhan perkembangan industrial security.
Tujuan pelatihan Gada Madya yaitu menghasilkan anggota Satpam yang
memilik sikap mental kepribadian, kesamaptaan fisik, dan memiliki
pengetahuan dan keterampilan manajerial tingkat dasar dengan
kualifikasi supervisor petugas Satpam.

c. Pelatihan Gada Utama dilaksanakan minimal menggunakan pola 100


21
(seratus) jam pelajaran, penambahan disesuaikan dengan kebutuhan
perkembangan industrial security.
Alokasi waktu, rincian mingguan, rincian harian, metode pengajaran,
mata pelajaran dan jam pelajaran pelatihan Gada Pratama, Gada Madya
dan Gada Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak
terpisahkan dengan peraturan ini.

22
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI UNIT SATPAM

A. LATAR BELAKANG
Untuk mendapatkan sumber daya manusia ssatuan pengamanan yang baik dan bermutu,
maka perlu dilaksanakan program orientasi bagi anggota yang baru yang akan bertugas di
satuan pengamanan, hal itu sejalan dengan meningkatnya jumlah kegiatan di satuan
pengamanan dari tahun ke tahun, maka untuk kelancaran tugas dilakukan penambahan
jumlah personil, pemberian ceramah dan diskusi perlu dilakukan sebelum pelatihan
sehingga dapat memberikan pemahaman mengenai kegiatan yang ada satuan
pengamanan RSK. Bhakti Wara.

B. TUJUAN
1. Umum ;
Agar anggota yang baru memperoleh gambaran tentang semua kegiatan di satuan
pengamanan sehingga dapat memahami tugas dan tanggung jawab dan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik.

2. Khusus :
p. Anggota yang baru harus memahi visi misi Rumah Sakit Bhakti Wara, juga
memahi kegiatan ke administrasian dan kegiatan pengamanan di RSK. Bhakti
Wara.
q. Anggota yang baru dapat memahi tugas dan kewajibannya selaku anggota
satpam di RSK. Bhakti Wara.
r. Anggota yang baru memahami dan dapat menjalankan kebijakan prosedur yang
berlaku di satuan pengamanan RSK. Bhakti Wara.
s. Sebagai persiapan untuk mengikuti pelatihan sehingga dapat dijalani dengan
yang baik.

Pelaksanaan program orientasi anggota baru satuan pengamanan


dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Ceramah dan diskusi ;


Ceramah dan diskusi yang akan diberikan secara bergantian sesuai dengan jadwal,
oleh Direktur, Kabag SDM serta koodinator satuan pengamanan RSK. Bhakti
Wara. Untuk anggota yang baru materinya :
a. Pemahaman mengenai visi dan misi RSK. Bhakti Wara.
b. Memahami struktur organisasi satuan pengamanan.
c. Standart prosedur operational di satuan pengamanan RSK. Bhakti Wara.
2. Pelatihan :
23
Pelatihan akan dipandu oleh manajemen dan koordinator satuan pengamanan
RSK. Bhakti Wara.
3. Jadwal pelaksanaan :
Jadwal pelaksanaan orientasi satuan pengamanan RSK. Bhakti Wara sesuai
dengan surat keputusan dari manajemen.
4. Evaluasi :
Evaluasi dilakukan oleh manajemen dan koordinator satuan pengamanan 1 (satu)
bulan pertama, 6 (enam) bulan pertama, evaluasi terakhir pada satu tahun pertama
calon karyawan tersebut bekerja di satuan pengamanan RSK. Bhakti Wara
Pangkalpinang sampai diangkat menjadi karyawan tetap.
5. Pelaporan:
Pelaporan dilakukan setelah masa orientasi dan evaluasi selesai dilakukan.

24
BAB X

PERTEMUAN RAPAT

Pertemuan rapat untuk memberikan pengamanan yang bermutu di satuan pengamanan


RSK. Bhakti Wara, maka pertemuan dilaksanakan setiap bulan minggu pertama. Pertemuan
rapat ini terdiri dari rapat rutin dan rapat insidentil.

a. Rapat Rutin
Rapat rutin adalah rapat yang dilakukan setiap bulan minggu pertama :

Waktu : Setiap bulan minggu pertama


Jam : Menyesuaikan
Tempat : Pos Satpam
Peserta : Koordinator dan anggota Satuan Pengamanan
Materi : Evaluasi kerja

b. Rapat insidentil
Rapat insidenti diselenggarakan sewaktu waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu di bahas segera.

25
BAB XI
PELAPORAN

A. Laporan Harian :
Laporan harian dibuat berdasarkan hasil kegiatan rutin pelaksanaan pengamanan oleh
anggota Satuan Pengamanan RSK. Bhakti wara kepada koordinator dan diteruskan
kepada manajemen.

B. Laporan Mingguan :
Laporan mingguan dibuat berdasarkan hasil kegiatan rutin pelaksanaan pengamanan
oleh anggota satuan pengamanan RSK. Bhakti Wara selama satu minggu yang di
rekapitulasi oleh koordinator satuan pengamanan.

C. Laporan Bulanan :
Laporan bulanan dibuat berdasarkan hasil kegiatan rutin pelaksanaan pengamanan
oleh anggota satuan pengamanan RSK. Bhakti Wara selama periode satu bulan yang
di rekapitulasi dari laporan harian dan laporan bulanan oleh koordinator satuan
pengamanan untuk di laporkan kepada manajemen untuk dapat di ketahui dan
diperiksa.

26

Anda mungkin juga menyukai