Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENGHINDARI RISIKO JATUH PADA LANSIA




Topik : Menghindari risiko jatuh pada lansia
Subtopik : 1. Penyebab jatuh
2. Akibat dari jatuh
3. Pencegahan jatuh
Sasaran : Opa Y.
Tempat : Kamar Opa Y.
Hari/tanggal : Kamis, 10 Juli 2014
Waktu : 15 menit

1. Tujuan Instruksional Umum
Pada akhir proses penyuluhan, Opa Y. dapat mengetahui tentang cara
menghindari risiko jatuh.

2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan Opa Y. dapat :
a. Menjelaskan tentang penyebab jatuh
b. Menjelaskan tentang akibat jatuh
c. Menyebutkan cara mencegah jatuh

3. Sasaran
Opa Y.
4. Metode
Ceramah dan tanya jawab

5. Materi
Lembar balik
6. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens Media
Pembukaan
2 Menit

1. Memberi salam
pembukaan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4. Menjelaskan kontrak
waktu
1. Membalas salam penyaji
2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Mendengarkan dan
memperhatikan
4. Mendengarkan dan
memperhatikan



Pelaksanaan
10 Menit







1. Menjelaskan tentang
penyebab jatuh
2. Menjelaskan akibat
dari jatuh
3. Menjelaskan cara
pencegahan jatuh
4. Memberikan waktu
klien untuk bertanya
1. Mendengarkan dan
memperhatikan
2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Mendengarkan dan
memperhatikan
4. Klien bertanya
Lembar
balik






Penutup
3 menit
1. Memberikan beberapa
pertanyaan untuk
mengevaluasi sejauh
mana pemahaman
klien tentang risiko
jatuh
2. Menyimpulkan secara
bersama-sama
3. Mengakhiri
penyuluhan
4. Memberi salam
penutup
1. Menjawab pertanyaan





2. Menyimpulkan

3. Mendengarkan dan
memperhatikan
4. Membalas salam penutup



7. Evaluasi
a. Dapat menjawab tentang penyebab jatuh
b. Dapat menjawab akibat dari jatuh
c. Dapat menjawab cara mencegah jatuh

8. Materi
Terlampir

MATERI PENYULUHAN
MENGHINDARI RISIKO JATUH PADA LANSIA


A. Penyebab Jatuh pada Lansia
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata,
yang melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring /
terduduk di lantai / tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan
kesadaran atau luka. Jatuh sering terjadi atau dialami oleh usia lanjut yang
dapat disebabkan oleh 2 faktor yaitu
1. Faktor Intrinsik
Penyakit seperti Stroke yang mengakibatkan kelemahan tubuh sesisi
atau dua-duanya,/
Gangguan penglihatan misalnya katarak meningkatkan risiko jatuh pada
lansia.
Gangguan sistem kardiovaskuler akan menyebabkan syncope yang
sering menyebabkan jatuh pada lansia.
2. Faktor Ekstrinsik
Lantai licin/basah
Lantai tidak datar
Penerangan yang tidak baik (gelap atau menyilaukan)
Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara
penggunaannya

B. Dampak dari Jatuh
a) Luka
b) Hematom
c) Fraktur
d) Disabilitas
e) Perawatan rumah sakit
C. Pencegahan Jatuh
1. Latihan fisik
Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan
kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan
meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan, latihan fisik juga bisa
mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan yang
melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah satunya
adalah berjalan kaki.

2. Modifikasi lingkungan
1. Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan berada dalam
jangkauan tanpa harus berjalan dulu
2. Gunakan karpet antislip di kamar mandi.
3. Perhatikan kualitas penerangan di rumah.
4. Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang lampu tambahan
untuk daerah tangga.
5. Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalan yang
biasa untuk melintas.
6. Gunakan lantai yang tidak licin.
7. Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas mudah, menghindari
tersandung.
8. Pasang pegangan tangan ditempat yang diperlukan seperti misalnya di
kamar mandi.
3. Alas Kaki
1. Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar
2. Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk menjaga
keseimbangan.
3. Pakai sandal yang antislip (karet).


4. Alat Bantu Jalan
Terapi untuk pasien dengan gangguan berjalan dan keseimbangan
difokuskan untuk mengatasi atau mengeliminasi penyebabnya atau faktor yang
mendasarinya.
1. Penggunaannya alat bantu jalan memang membantu meingkatkan
keseimbangan, namun di sisi lain menyebabkan langkah yang terputus dan
kecenderungan tubuh untuk membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak
menggunakan roda, karena itu penggunaan alat bantu ini haruslah
direkomendasikan secara individual.
2. Apabila pada lansia yang kasus gangguan berjalannya tidak dapat
ditangani dengan obat-obatan maupun pembedahan. Oleh karena itu,
penanganannya adalah dengan alat bantu jalan seperti cane (tongkat),
crutch (tongkat ketiak) dan walker. (Jika hanya 1 ekstremitas atas yang
digunakan, pasien dianjurkan pakai cane. Pemilihan cane type apa yang
digunakan, ditentukan oleh kebutuhan dan frekuensi menunjang berat
badan. Jika ke-2 ekstremitas atas diperlukan untuk mempertahankan
keseimbangan dan tidak perlu menunjang berat badan, alat yang paling
cocok adalah four-wheeled walker. Jika kedua ekstremitas atas diperlukan
untuk mempertahankan keseimbangan dan menunjang berat badan, maka
pemilihan alat ditentukan oleh frekuensi yang diperlukan dalam
menunjang berat badan.
5. Periksa fungsi penglihatan dan pendengaran.

6. Memelihara Kekuatan Tulang
1. Suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin D terbukti meningkatkan
densitas tulang dan mengurangi resiko fraktur akibat terjatuh pada orang
tua
2. Latihan fisik
Daftar Pustaka
Kris, Pranarka Martono. 2010. Geriatri( Ilmu Kesehatan Lnjut). Jakarta: FKUI.
Patricia, Mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai