Anda di halaman 1dari 5

Teori-Teori Kebijakan Dividen

1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)


Pemisahan pemilik dan manajemen di dalam literatur akuntansi disebut
dengan Agency Theory (teori keagenan). Teori ini merupakan salah satu teori
yang muncul dalam perkembangan riset akuntansi yang merupakan modifikasi
dari perkembangan model akuntansi keuangan dengan menambahkan aspek
perilaku manusia dalam model ekonomi. Teori agensi mendasarkan hubungan
kontrak antara pemegang saham/pemilik dan manajemen/manajer. Menurut teori
ini hubungan antara pemilik dan manajer pada hakekatnya sukar tercipta karena
adanya kepentingan yang saling bertentangan (Conflict of nterest).
Pertentangan dan tarik menarik kepentingan antara prinsipal dan agen dapat
menimbulkan permasalahan yang dalam Agency Theory dikenal sebagai
Asymmetric nformation (A) yaitu informasi yang tidak seimbang yang
disebabkan karena adanya distribusi informasi yang tidak sama antara prinsipal
dan agen. !etergantungan pihak eksternal pada angka akuntansi" kecenderungan
manajer untuk mencari keuntungan sendiri dan tingkat A yang tinggi"
menyebabkan keinginan besar bagi manajer untuk memanipulasi kerja yang
dilaporkan untuk kepentingan diri sendiri.
Pemilik atau pemegang saham sebagai prinsipal" sedangkan managemen
sebagai agen. Agency Theory mendasarkan hubungan kontrak agar anggota#
anggota dalam perusahaan" dimana prinsipal dan agen sebagai pelaku utama.
Prinsipal merupakan pihak yang memberikan mandat kepada agen untuk
bertindak atas nama prinsipal" sedangkan agen merupakan pihak yang diberi
amanat oleh prinsipal untuk menjalankan perusahaan. Agen berke$ajiban untuk
1
mempertanggung ja$abkan apa yang telah diamanahkan oleh prinsipal
kepadanya.
Menurut %cott (&''')" terdapat dua macam asimetri informasi yaitu(
)) Ad*erse selection" yaitu bah$a para manajer serta orang#orang dalam
lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek
perusahaan dibandingkan in*estor pihak luar. +an fakta yang mungkin
dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham
tersebut tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham.
&) Moral ha,ard" yaitu bah$a kegiatan yang dilakukan oleh seorang
manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun
pemberi pinjaman. %ehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar
pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya
secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.
1.2 Pecking Order Theory
!onsep pecking order theory merupakan konsep yang pertama kali
diuraikan oleh -ordon +onaldson pada tahun )./) dengan penelitian yang
berjudul Corporate Debt Capacity: A Study of Corporate Debt Policy and
Determination of Corporate Debt Capacity. Pada konsep a$alnya" dikemukakan
bah$a perusahaan cenderung mengutamakan (mendahulukan) pendanaan dari
sumber internal guna membayar de*iden dan mendanai in*estasi" bila kebutuhan
dana kurang maka dipergunakan dana dari sumber eksternal sebagai
tambahannya. Pendanaan internal diperoleh dari sisa laba atau laba ditahan dan
arus kas dari penyusutan (depresiasi). %edangkan pendanaan eksternal dilakukan
terutama dengan menerbitkan obligasi ketimbang dengan penerbitan saham baru.
%esuai dengan hasil penelitiannya" +onaldson ()./)) mengemukakan pendapat
bah$a penerbitan utang (obligasi) dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari
2
atau mengeliminir biaya penerbitan (floatation cost) yang melekat pada
pendanaan eksternal. %ehingga" dipilihnya penerbitan obligasi lebih utama
ketimbang penerbitan saham baru dikarenakan floatation cost untuk penerbitan
obligasi lebih kecil ketimbang penerbitan saham baru.
Pecking order theory yang dikemukakan oleh Myers dan Majluf ().01)
menggunakan dasar pemikiran bah$a tidak ada suatu target debt to equity ratio
tertentu dan tentang hirarkhi sumber dana yang paling disukai oleh perusahaan.
2sensi teori ini adalah adanya dua jenis modal external financing dan internal
financing. Teori ini menjelaskan mengapa perusahaan yang profitable umumnya
menggunakan utang dalam jumlah yang sedikit. 3al tersebut bukan disebabkan
karena perusahaan mempunyai target debt ratio yang rendah" tetapi karena mereka
memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan yang kurang profitable
akan cenderung menggunakan utang yang lebih besar karena dua alasan" yaitu4
())dana internal tidak mencukupi" dan (&)utang merupakan sumber eksternal yang
lebih disukai.
Alhasil teori pecking order ini membuat hirarkhi sumber dana" yaitu dari
internal (laba ditahan)" dan eksternal (utang dan saham). Pemilihan sumber
eksternal menurut Myers dan Majluf ().01) disebabkan karena adanya asimetri
informasi antara manajemen dan pemegang saham. Asimerti informasi terjadi
karena pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak daripada para
pemegang saham. +engan demikian" pihak manajemen mungkin berpikir bah$a
harga saham saat ini sedang overvalue (terlalu mahal) sehingga manajemen akan
menerbitkan saham baru dengan harga yang lebih mahal dari yang seharusnya.
Adanya asimetri informasi ini mengakibatkan terjadinya gap antara pengelola dan
pemilik perusahaan yang memungkinkan terjadinya moral hazard pengelola"
3
sehingga harga saham tidak mencerminkan informasi secara penuh tentang
kondisi perusahaan. Penerbitan saham juga berakibat pada turunnya di*iden
perlembar saham dan turunya harga atau nilai saham karena jumlah saham
bertambah. Akibatnya jika pendanaan eksternal dilakukan ddengan penerbitan
saham baru akan mendapat apresiasi atau respon negatif oleh pasar.
1.3 Teori Sinyal (Signaling Theory)
Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen
perusahaan dan pihak#pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Teori
sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan
sinyal#sinyal pada pengguna laporan keuangan.
Menurut 5ama6an (&''0) %ignaling Theory mengemukakan tentang
bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna
laporan keuangan. %inyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah
dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. %inyal dapat
berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bah$a perusahaan tersebut
lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bah$a pemberian
sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer
memberikan informasi melalui laporan keuangan bah$a mereka menerapkan
kebijakan akuntansi konser*atisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas
karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar#besarkan
laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan
akti*a yang tidak o*erstate.
Menurut Maria mmaculatta (&''/) kualitas keputusan in*estor dipengaruhi
oleh kualitas informasi yang diungkapkan perusahaan dalam laporan keuangan.
!ualitas informasi tersebut bertujuan untuk mengurangi asimetri informasi yang
timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek
4
perusahaan di masa mendatang dibanding pihak eksternal perusahaan. nformasi
yang berupa pemberian peringkat obligasi perusahaan yang dipublikasikan
diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi keuangan perusahaan tertentu dan
menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang yang dimiliki.
Teori signal juga dapat membantu pihak perusahaan (agent)" pemilik
(prinsipal)" dan pihak luar perusahaan mengurangi asimetri informasi dengan
menghasilkan kualitas atau integritas informasi laporan keuangan. 7ntuk
memastikan pihak#pihak yang berkepentingan meyakini keandalan informasi
keuangan yang disampaikan pihak perusahaan (agent)" perlu mendapatkan opini
dari pihak lain yang bebas memberikan pendapat tentang laporan keuangan
(5ama6an" &''0).
5

Anda mungkin juga menyukai