Anda di halaman 1dari 34

STANDAR PROFESI dan SERTIFIKASI

DOKTER SPESIALIS MATA INDONESIA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Saat ini dunia kedokteran mulai atau sedang memasuki era, dimana semua
proses, atau hasil tindakan harus dapat terukur dan di prediksi terlebih dahulu
(Predicted and Computed). Sehingga diperlukan penilaian atau standarisasi
adapun bentuk standarisasi yang banyak dipergunakan adalah Standar Profesi,
Standar Pelayanan, Standar Prosedur dan yang tertinggi adalah Standar Kinerja
(Standar of Performance / outcome).

Standar Profesi / keahlian adaa! "atasan #e$a$%&an 'knowledge, skill
and professional attitude( $ini$a )an* !ar&s di#&asai oe! seoran*
indi+id& (dalam hal ini Spesialis Mata) &nt&# da%at $ea#&#an #e*iatan
%rofesiona,n)a %ada $as)ara#at se-ara $andiri. Standar Profesi ditetapkan
oleh perhimpunan profesi bersama dengan institusi pendidikan, dengan
memperhatikan kebutuhan dan kemampuan masyarakat di dalam negeri serta
perkembangan profesi secara global.
Pada aalnya, adalah keajiban lembaga profesi secara moral untuk
melindungi masyarakat terhadap tindakan!tindakan yang dilaksanakan oleh para
anggotanya dalam lingkup profesi spesifiknya. Perkembangan selanjutnya,
mengarah kepada #e.a/i"an dan #e.enan*an se-ara !&#&$ &nt&#
$enent&#an standar #e$a$%&an %rofesiona $ini$a dan standar
%ea)anan )an* di"eri#an #e%ada $as)ara#at. "al ini dinyatakan daa$
"ent&# %e$"erian Sertifi#asi.

#alaupun belum secara terpadu, P$%&'M( melalui Kolegium )ftalmologi
(ndonesia (KOI, sebelumnya &KM*), tea! $enent&#an standar #e$a$%&an
%rofesi $ini$a melalui penyetaraan kriteria Do#ter S%esiais Mata den*an
$en)een**ara#an &/ian nasiona sejak tahun +,,-. Standar kelulusan
(kompetensi) ini merupakan persyaratan untuk Sertifi#asi A.a. Sertifikat
menunjukkan adanya keahlian, namun untuk dapat melakukan praktek profesi
secara mandiri di masyarakat, masih diperlukan adanya keenangan secara
hukum melalui suatu Re*istrasi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat, kebutuhan dan
tingkat kesadaran masyarakat menuntut pelaku profesi untuk tetap selalu
mengikuti (up to date) perkembangan keilmuan profesi!nya. "al ini, berlaku
secara nyata dalam bidang kedokteran dalam rangka pembelajaran sepanjang
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
1
hayat (medicine is a long live learning), baik secara informal maupun terstruktur
(Continuing Medical Education). Program ter!struktur ini menghasilkan suatu
#riteria o"/e#tif $ini$a )an* !ar&s di-a%ai dalam jangka aktu tertentu
(se-ara %eriodi#) untuk mendapatkan Sertifi#asi Uan* dan selanjutnya
melakukan Re*istrasi Uan*. Sertifi#asi Uan* pada hakekatnya adaa! s&at&
proses a#reditasi untuk indi+id& %ea#& %rofesi.
Kedalaman pengetahuan keilmuan, tingkat keterampilan dan kinerja spesialistik
hanyalah dapat dinilai oleh organisasi profesi itu sendiri. )leh karena itu,
P$%&'M( perlu menuntut adanya keenangan dari (&( untuk menentukan
kriteria SKP!nya sendiri yang spesifik. &engan pengertian baha SKP tersebut
bukan merupakan sekedar Certificate of Attendance.
Pergeseran atau perkembangan yang terjadi dalam pemberian sertifikasi secara
nasional, sebenarnya sedang juga terjadi secara global. 'sia Pasific 'cademy of
)phthalmology juga telah mulai merintis usaha untuk melakukan standarisasi
kemampuan dokter spesialis mata secara regional.
Sejalan dengan itu, International Federation of Ophthalmological Societies
((.)S) sedang melakukan proses identifikasi dan ad/okasi untuk menyetarakan
proses pendidikan residen dan pendidikan berkelanjutan bagi spesialis mata.
Standar profesi mempunyai tujuan meningkatkan kualitas pelayanan profesi
oftalmologi secara berkesinambungan sehingga dapat melayani dan melindungi
masyarakat secara optimal.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
2
BAB II
LANDASAN
+. 0ndang!0ndang nomor 12 tahun +,,1, tentang Kesehatan.
1. Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun +,,3, tentang 4enaga
Kesehatan.
2. Kode $tik Kedokteran (ndonesia.
5. 'nggaran &asar P$%&'M(, 6ab (((, 4ujuan dan 0saha. Pasal 3, ayat +
mengenai peningkatan derajat kesehatan rakyat (ndonesia dan
kesehatan mata khususnya. 'yat 1, mengenai perkembangan ilmu
penyakit mata dan kemampuan profesi, sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. 'nggaran %umah 4angga P$%&'M(, 6ab ((( mengenai Kolegium
)ftalmologi (ndonesia. Pasal +3 ayat + mengenai mutu dokter spesialis
mata dan dokter spesialis mata konsultan. 'yat 3 mengenai penilaian
terhadap dokter spesialis mata / spesialis mata konsultan lulusan luar
negeri.
3. 'nggaran %umah 4angga P$%&'M(, 6ab (8 mengenai 4ujuan dan
0saha. 'yat 2 yaitu mempertinggi derajat keahlian mata serta ilmu!ilmu
yang berhubungan.
-. "asil Kongres *asional P$%&'M( ke (9, tahun 1::: di Surabaya
mengenai persetujuan terhadap 0sulan Standar Pelayanan Kesehatan
Mata dan Standar Profesi &okter Spesialis Mata.
;. "asil %akernas P$%&'M( tahun 1::+ di <akarta mengenai
pembentukan P)K<' Standar Profesi / Pelayanan.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
3
BAB III
STANDAR PROFESI
PENGERTIAN
Standar Profesi adalah kriteria kemampuan (knowledge, skill and professional
attitude) keahlian spesialistik minimal yang harus dikuasai.
Sertifi#asi adalah pemberian pengakuan telah memenuhi standar profesi.

Do#ter S%esiais Mata adalah tenaga kesehatan yang mampu melakukan
pemeriksaan mata paripurna, tindakan pengobatan dan pembedahan mata
umum sesuai Kurikulum Program Pendidikan &okter Spesialis Mata (ndonesia.
Do#ter S%esiais Mata Kons&tan adalah tenaga kesehatan yang mampu
melakukan pemeriksaan mata spesialistik dan sub!spesialistik spesifik, tindakan
pengobatan serta pembedahan mata umum maupun spesialistik sesuai dengan
bidang keahliannya.
Do#ter S%esiais Mata
II.1 Kriteria U$&$0 1
+. Mempunyai sikap dan perilaku Pancasila dan menjunjung tinggi
etika kedokteran (ndonesia.
1. Mempunyai kompetensi akademis profesional spesialistik untuk
memberikan pelayanan kesehatan mata.
2. Mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dengan
memakai sumber belajar yang sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang menjurus ke tingkat akademik
tertinggi.
5. Mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan secara
mandiri sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.
II.2. Kriteria K!&s&s01
+. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional
berdedikasi dalam melaksanakan pelayanan kesehatan mata untuk
menurunkan angka kebutaan.
1. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam mengaasi
gaat darurat di bidang pelayanan kesehatan mata.
2. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan serta melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat di bidang mata secara promotif,
pre/entif, kuratif dan rehabilitatif.
5. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan
penelitian dibidang (lmu Penyakit Mata dengan memegang teguh
etika penelitian.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
4
7. Melakukan pelayanan kesehatan mata sesuai dengan standar
pelayanan medik dan etika keilmuan.
II.3. Kriteria Do#ter S%esiais Mata Kons&tan
+. Memiliki pengetahuan, keterampilan diagnostik dan terapeutik dalam
bidang oftalmologi spesifik yang minimal setara dengan standar
regional.
1. Mampu memberikan pelayanan oftalmologi spesifik sesuai dengan
standar pelayanan medik, etika kedokteran dan menunjukkan peran
serta dalam kegiatan pengabdian masyarakat (community
responsibility) sebagai usaha untuk menurunkan angka kebutaan
atau masalah kesehatan mata spesifik lainnya.
2. Mampu dan menunjukkan peran serta untuk mengembangkan bidang
keilmuan spesifiknya (teaching responsibility).
5. Mampu dan menunjukkan peran serta untuk mengembangkan
publikasi ilmiah di bidang keilmuan spesifiknya (publication
responsibility).
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
5
BAB I4
SERTIFIKASI
III.1. SASARAN Sertifi#asi adaa!1
+. &okter Spesialis Mata.
Sertifikasi 'al
Sertifikasi 0lang
1. &okter Spesialis Mata Konsultan.
Sertifikasi 'al
Sertifikasi 0lang
2. Penyesuaian Sertifikasi =uar *egeri.
&okter Spesialis Mata
&okter Spesialis Mata Konsultan.
III.2. PERS5ARATAN SERTIFIKASI
A. Sertifi#asi A.a.

+. &okter Spesialis Mata.
a. 4elah mengikuti pendidikan terstruktur di =embaga Pendidikan
di dalam *egeri yang terakreditasi.
b. =ulus 0jian *asional Sp.M..

1. &okter Spesialis Mata Konsultan.
a. Pemberian Sertifikat Konsultan hanya pada periode transisi.
b. 4elah mengikuti pendidikan terstruktur di lembaga pendidikan di
dalam negeri yang terakreditasi .
c. =ulus 0jian *asional Sp.M Konsultan.
2. &okter Spesialis Mata lulusan =* (#*( dan #*').
a. Mempunyai sertifikat//erifikasi &okter Spesialis Mata umum dari
)rganisasi Profesi *egara ybs.
b. Memenuhi standar profesi &okter Spesialis Mata (ndonesia.
c. =ulus ujian 6ahasa (ndonesia (oleh (nstitusi 6ahasa (ndonesia)
dengan derajat kesulitan setara 4)$.= minimal 3::
d. Mempunyai surat keterangan dokter dalam keadaan sehat.
e. Mengikuti psikotest dan aancara kultural dalam 6ahasa
(ndonesia.
f. 4elah mengikuti proses adaptasi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
g. =ulus 0jian *asional (tulis, keterampilan diagnostik dan bedah).
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
6
5. &okter Spesialis Mata Konsultan lulusan =*
a. Mempunyai sertifikat//erifikasi &okter Spesialis Mata umum dari
)rganisasi Profesi *egara ybs.
b. Mempunyai sertifikat keahlian percabangan keilmuan
(fellowship) tertentu.
c. Memenuhi standar profesi dokter Spesialis Mata Konsultan
(ndonesia.
d. =ulus ujian 6ahasa (ndonesia (oleh (nstitusi 6ahasa (ndonesia)
dengan derajat kesulitan setara dengan 4)$.= minimal 3::.
e. Mempunyai surat keterangan dokter dalam keadaan sehat.
f. Mengikuti psikotest dan aancara kultural dalam 6ahasa
(ndonesia.
g. 4elah mengikuti proses adaptasi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
h. =ulus ujian keterampilan medik dan bedah spesifik oleh tim
penguji K)(.
B. Sertifi#asi Uan*.
+. &okter Spesialis Mata.
a. Mengumpulkan sejumlah angka SKP (program terstruktur)
dalam bidang (lmu Penyakit Mata 0mum dan Seminat.
b. Menunjukkan data kinerja profesi minimal, serta peran serta
dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
c. Memperlihatkan bukti kinerja pengembangan keilmuan (sebagai
nilai tambah).
d. Memperlihatkan bukti kinerja publikasi ilmiah (yang
terakreditasi, sebagai nilai tambah).
e. 4idak mempunyai masalah / pelanggaran etika profesi.
f. &alam keadaan sehat.

1. &okter Spesialis Mata Konsultan.
a. Mengumpulkan sejumlah angka SKP minimal, dengan
mayoritas bidang keilmuan spesifiknya
b. Menunjukkan data kinerja profesi spesifik minimal, serta peran
serta dalam pengabdian masyarakat.
c. Memperlihatkan bukti kinerja pengembangan keilmuan spesifik
(misal pembicara dalam Pertemuan Seminat)
d. Memperlihatkan bukti kinerja publikasi ilmiah (yang
terakreditasi).
e. 4idak mempunyai masalah / pelanggaran etika profesi.
f. &alam keadaan sehat.
III.3. TATA 6ARA
Mengisi borang / formulir >Self 'ssesment? Sertifikasi 0lang.
$/aluasi oleh tim penilai.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
7
III.7. HASIL E4ALUASI
(Sertifikasi 'al, =ulusan =* dan Sertifikasi 0lang)
+. &iberikan Sertifikasi 0lang tanpa syarat.
1. &iharuskan mengikuti program remedial terlebih dahulu.
2. &itolak / &egradasi Sertifikasi.
III.8. PERIODISASI @ 7 tahun.
III.9. PUBLIKASI HASIL E4ALUASI
"asil e/aluasi diberikan secara tertulis kepada ybs., dengan ketentuan apabila
tidak ada keberatan dalam tempo 1 minggu, maka akan dikirimkan tembusan ke
Aabang P$%&'M( sesuai dengan domisili, institusi tempat bekerja dan kepada
MKK(.
III.:. ORGANISASI dan TATA LAKSANA SERTIFIKASI
Pengelolaan program sertifikasi ulang dilakukan oleh Komisi Sertifikasi. 'nggota
komisi ini terdiri dari unsur &epartemen Pengembangan Profesi (&P2) dan
Kolegium )ftalmologi (ndonesia serta akil dari Aabang!Aabang, dengan masa
bakti sesuai periode Pengurus Pusat P$%&'M(. Selanjutnya, Komisi Sertifikasi
dapat membentuk beberapa tim e/aluasi sesuai dengan kebutuhan dan
tingkatan sertifikasi.

Masing!masing 4im $/aluasi, terdiri dari 2!7 orang, yang diangkat dengan Surat
Keputusan Pengurus Pusat P$%&'M(. Ketua 4im $/aluasi harus anggota
Komisi Sertifikasi, sedangkan anggota 4im terdiri dari unsur anggota biasa
P$%&'M( yang bekerja di institusi pendidikan dan/atau praktisi dengan kinerja
profesi yang menonjol. 4im $/aluasi bekerja untuk periode tertentu sesuai
kebutuhan.
III.;. PENDANAAN1
P.P. P$%&'M(.
Kolegium )ftamologi (ndonesia.
Perdami Aabang.
Peserta Sertifikasi.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
8
LAMPIRAN
BORANG SERTIFIKASI ULANG
DOKTER SPESIALIS MATA < DOKTER SPESIALIS MATA KONSULTAN
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS MATA INDONESIA
I. DATA DIRI
* a m a =engkap @ .......................................
4anggal lahir @........................................
*omor 'nggota @ ..........
Aabang @ .......................................
'lamat %umah
@ ....................................................................................................................
............................................................
4elepon / .aB @ ........................... / ............................
e!mail @ ....................C.......................
'lamat Kantor
@ ....................................................................................................................
............................................................
4elepon / .aB @ .......................... / ............................
e!mail @ ....................C ......................
'lamat Praktek
+@ ...................................................................................................
4elepon / .aB @ ........................ / ..............................
e!mail @ .....................C .....................
'lamat Praktek
1@ ..................................................................................................................
..............................................................
4elepon / .aB @ ......................./.................................
e!mail @ ....................C .......................
'lamat Praktek
2@ ..................................................................................................................
..............................................................
4elepon / .aB @ ......................./.................................
e!mail @ ....................C ......................
4ahun Sertifikasi Sp.M@ .............
4empat Pendidikan @ .............................
4ahun Sertifikasi Sp.M.K @ .............
6idang @ .............................
4empat Pendidikan @ .............................
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
9
II. KREDIT PENDIDIKAN < PELATIHAN.
T!n
<No
Na$a Ke*iatan Te$%at SKP Tota Niai0
Aours
Se$inar
Si$%osi&$
Kon*res
.elips
0 Di,isi oe! E+a&ator.

A. DATA KINER=A PROFESIONAL
T!n<No Pe$eri#saan<Tinda#an =&$a! Niai0
Dia*nosti#<%asien
O%erasi U$&$
O%erasi S%esifi#
0 Di,isi oe! E+a&ator.
PENGABDIAN MAS5ARAKAT<PROFESI.
T!n<No =enis
Ke*iatan
Te$%at Peranan<
=a"atan
Niai0
Pen*a"dian
Mas)ara#at
Pen*a"dian
Profesi
0 Di,isi oe! E+a&ator
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
10
B. DATA KINER=A PENGEMBANGAN KEILMUAN.
T!n<No Na$a Ke*iatan Te$%at Peranan Niai0
Pendidi#an
Perte$&an
I$ia! U$&$
Perte$&an
S%esiaisti#
0 Di,isi oe! E+a&ator
6. DATA KINER=A < PUBLIKASI ILMIAH .
T!n<No =&d& Na$a Ma/aa! <
B&#&
Edisi Niai
Saya bertanda yang tangan dibaah ini, menyatakan bertanggung jaab atas
kebenaran pelaporan data tersebut, dan bersedia untuk memberikan
pembuktian apabila diperlukan.
...............................> t*. ..... < ......< 2?....
'Dr. ..................................................... (
6ATATAN < TEGURAN KOMISI ETIK
Tida# Ada < Ada> ..........................................................

KONDISI KESEHATAN 1
6aik / Kurang 6aik / 4idak =ayak.

HASIL E4ALUASI
a. Di"eri#an Sertifi#asi Uan* tan%a s)arat.
". Di"eri#an Sertifi#asi Uan* den*an %ro*ra$ re$edia
daa$ "idan* )an* tida# di%en&!i.
-. Ditoa# < De*radasi.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
11
E4ALUATOR
..........................> t* ........< ..... < 2?.....
No N a $ a =a"atan Tanda Tan*an
1 Ket&a
2 An**ota
3 An**ota
7 An**ota
8 An**ota
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
12
INTERPRETASI BORANG SERTIFIKASI ULANG
I. Data Diri D jelas.
II. Kredit Pendidi#an < Peati!an.
*ilai satuan kredit partisipasi (SKP) adalah yang tercantum dalam
sertifikat berbagai kegiatan ilmiah oftalmologi (kongres, seminar,
simposium, kursus, continuing ophthalmological education, fellowship
dsb) di dalam negeri (diberikan oleh II)..
'lternatif lain, adalah membuat penilaian SKP spesifik oftalmologi
(dikeluarkan oleh &P2 Perdami bersama K)(). SKP dibuat
berdasarkan @
+. 6obot kegiatan ilmiah. Sebagai contoh nilai transfer informasi akan
dibedakan dengan nilai transfer keterampilan, informasi yang
bersifat mendasar, terintegrasi atau multi!disiplin dibedakan dengan
informasi klinis!praktis, lamanya kegiatan dsb.
1. Penilaian SKP peserta tidak otomatis didapat dari kehadiran, namun
berdasarkan hasil@
a. Mengembalikan kuesioner ilmiah yang berisikan salah satu
topik bahasan dalam kegiatan tersebut.
b. Mengembalikan formulir feed!back presentasi, prosentase
kehadiran pada kegiatan ilmiah satu tersebut.
2. Partisipasi dalam kegiatan ilmiah di luar negeri dapat dikon/ersikan
ke SKP lokal @
a. Seminar
i. "alf day seminar 2
ii. )ne day seminar 5
iii. 1 days seminar 7
i/. 2 or more days seminar 3
b. Skill transfer course
i. &idactic 7
ii. #etlab -
5. Pembicara akan mendapat pula nilai kredit Pengembangan
Keilmuan, sedangkan sebagai panitia penyelenggara mendapatkan
juga nilai kredit Pengabdian Profesi.
6atasan minimal adalah 17 kredit dalam 7 tahun.

III. A. Data Kiner/a Profesiona
Kinerja profesional menggambarkan kegiatan indi/idu dalam
masyarakat di!hitung selama + tahun. 0ntuk mempersempit ruang
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
13
lingkup pengukuran dan agar sejalan dengan paradigma
oftalmologi, serta hasil sur/ey nasional (evidence based)E maka
secara umum materi yang dinilai adalah tindakan terapetik yang
berkaitan dengan penanggulangan penyebab kebutaan nasional
(katarak, glaukoma, kornea, refraksi dan retina). 4indakan
spesialistik spesifik yang dilakukan dapat dimasukkan sebagai nilai
tambah.

Kinerja Profesional &okter Spesialis Mata adalah semua tindakan
operasi pada keadaan yang menyebabkan kebutaan dan morbiditas
tinggi, misalnya operasi pada kasus!kasus katarak, glaukoma,
retina atau kornea. Sedangkan untuk &okter Spesialis Mata
Konsultan adalah tindakan spesifik bagi cabang keilmuannya (yang
saat ini tidak tercantum dalam tujuan katalog/kurikulum PP&S Mata
atau diputuskan oleh Kelompok Seminat, atau nantinya oleh
kelompok konsultan spesifik).
*ilai kinerja diagnostik adalah sbb@
F+::: pasien/tahun nilai 7
+::+ D +7:: pasien/tahun nilai -
G +7:: pasien/tahun nilai +:
*ilai kinerja operasi adalah sbb.@
F 1: tindakan/tahun nilai 7.
1+ ! 7: tindakan/thn nilai +:.
7+ !+:: tindakan/thn nilai 2:.
+:+ !+7: tindakan/thn nilai 5:.
+7+ ! 17: tindakan/thn nilai 7:
G 17: tindakan/thn nilai -:.
*ilai minimal adalah 7: kredit dalam 7 tahun.
B. Pen*a"dian Mas)ara#at < Profesi.
Pengabdian Masyarakat adalah peran serta aktif dalam berbagai kegiatan
untuk mengatasi masalah kebutaan atau morbiditas pada masyarakat luas.
Kegiatan ini dapat dilakukan secara indi/idual atau bergabung dalam
kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan oleh P$%&'M( (misal Proyek
Katarak Perdami D &harmais), oleh =SM lain.
'dapun, Pengabdian dan Pengembangan Profesi adalah peran serta dalam
kepengurusan dan kegiatan ilmiah organisasi P$%&'M( dan organisasi
para!oftalmologi lain!nya (misal 6ank Mata, (K='S(, Pengajar =$P%(*&),
dll) atau kegiatan profesi lain yang ada kaitan dengan lain.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
14
Kriteria penilaian adalah sbb.@
*ilai
Mengikuti Kegiatan Skreening Masal /
kali
Mengikuti Kegiatan )perasi Katarak
harian / kali.
Mengikuti Program )perasi Katarak
(mingguan) / kali +:
Mengkoordinasi kegiatan operasi
massal
o Kurang dari 7::
o =ebih dari 7::
Menjadi Pengurus )rganisasi Para!
)ftalmologi
Menjadi Pengurus P$%&'M( dan
perangkatnya /thn
Menjadi juri penilai makalah P(4 /
K)*'S per kali
Menjadi Panitia Kegiatan (lmiah yang
terakreditasi / kali
+
1
+:
7
+:
1
3
+:
1
6atasan Minimal +7 kredit dalam 7 tahun
I4. Data Kiner/a Pen*e$"an*an Kei$&an.
Salah satu professional attitude yang diharapkan dari anggota, adalah
kinerja pengembangan keilmuan (teaching responsibilit!) berupa peran
serta ybs. dalam proses pendidikan masyarakat luas dan tenaga profesi
kesehatan lain!nya. Kinerja ini dapat berupa sebagai pembicara dalam
pertemuan ilmiah!popular umum, spesialistik atau spesialistik spesifik
(bagi spesialis konsultan). Sebagai pendidik atau pembimbing dalam
program pendidikan magang dan ter!struktur, atau bahkan dengan
sekedar menulis/di!aancara/berbicara di surat kabar, majalah umum
atau media elektronik.

KEGIATAN NILAI
#aancara/Penyuluhan di media
elektronik atau &irujuk oleh media cetak
umum.
Menjadi pembicara di pertemuan ilmiah
popular
Menjadi moderator, co!moderator,
+
1
2
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
15
panelis/ kali
Menjadi pembicara di pertemuan ilmiah
spesialistik/ Spesifik didalam negeri
Menjadi co!author dari makalah
yang dipresentasikan mendapat nilai
separuh dari nilai pembicara / kali
Menjadi pembicara pertemuan ilmiah luar
negeri
Membimbing / mendidik secara magang
o
Spesialis Mata
C

o
Spesialis Mata
konsultan /
fellowships
C

Membimbing / mendidik dalam program
terstruktur
o
Sekolah Keperaatan
H


o
Program &iploma
Keperaatan
H
o
.akultas Keperaatan
H
o
Program &iploma Para!
)ftalmologi
H
o
.akultas Kedokteran
o
Program Pendidikan
&okter pesialis
o
Program Pendidikan
&okter Spesialis
Konsultan
5
7
7
-
+
+
1
2
7
+:
+1
Keteran*an1
I ! Sesuai dengan nilai SKP yang didapat.
C ! Seminat atau felloships, minimal + bulan.
H ! minimal + mata ajaran / tahun.
6atasan minimal adalah @ +: / 7 tahun.
4. Data Kiner/a < P&"i#asi I$ia!
Kinerja ilmiah (publication responsibilit!) $er&%a#an niai ta$"a! "a*i
Do#ter S%esiais Mata> ter&ta$a "a*i %ra#tisi@ na$&n $er&%a#an
#e!ar&san &nt&# Do#ter S%esiais Mata Kons&tan.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
16
Kinerja / Publikasi (lmiah adalah makalah penelitian sendiri / bersama
sebagai penulis utama atau pembimbing yang telah dipublikasikan pada
media publikasi. *ilai yang diberikan adalah sbb@
&okumentasi pada perpustakaan lokal+
Majalah / koran, ilmiah popular 1
Majalah ilmiah lokal 2
Majalah ilmiah nasional 5
Majalah ilmiah nasional terakreditasi 7
Majalah ilmiah regional/internasional 3
Majalah internasional terakreditasi +:
Monograf //ideo pendidikan +:
6uku 4eks 1:
Sebagai penulis kedua dan seterusnya, maka nilai didapat adalah
separuh dari nilai yang ada.
Kriteria minimal kinerja / publikasi ilmiah adalah +: dalam 7 tahun.
4I. Re#o$endasi Ko$isi Eti#
'pabila dianggap perlu,4im Sertifikasi 0lang berkeajiban untuk
bertanya kepada &ean Kehormatan $tik Kedokteran Perdami (pada
lokasi kerja) tentang etika dan perilaku profesionalisme calon. Aatatan
perilaku etik atau teguran &K$K merupakan unsur yang penting dalam
pemberian sertifikasi ulang.
4II. Kondisi Kese!atan.
'pabila dianggap perlu, 4im Sertifikasi 0lang berhak meminta surat
keterangan dokter.
4III. Hasi E+a&asi.
a. Sertifi#asi Uan* tan%a s)arat
&iberikan bila calon dapat memenuhi semua kriteria minimal yang
dipersyaratkan.
". Sertifi#asi Uan*> den*an %ro*ra$ re$edia ...
&iberikan bila calon tidak dapat memenuhi kriteria minimal
persyaratan secara penuh. Program remedial adalah prasyarat
yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh calon sebelum dapat
diberikan Sertifikat 0lang.
<enis dan lamanya remedial disesuaikan dengan peryaratan
minimal yang tidak terpenuhi, Misalnya, mengikuti kegiatan
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
17
Pengabdian Masyarakat, re!edukasi untuk periode tertentu yang
ditentukan dan dinilai oleh institusi pendidikan.

-. Ditoa# < De*radasi
Penolakan pemberian Sertifikasi 0lang dilakukan apabila calon
tidak dapat memenuhi sebagian besar persyaratan, terutama bila
dalam keadaan kesehatan yang buruk.
&egradasi Sertifikat, hanya diberikan kepada &okter Spesialis
Konsultan yang tidak dapat memenuhi sebagian besar peryaratan
minimal.
Penolakan pemberian Sertifikasi 0lang dilakukan apabila calon
tidak dapat memenuhi sebagian besar persyaratan, terutama bila
dalam keadaan kesehatan yang buruk.
&egradasi Sertifikat, hanya diberikan kepada &okter Spesialis
Konsultan yang tidak dapat memenuhi sebagian besar peryaratan
minimal.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
18
STANDAR FASILITAS PELA5ANAN
KESEHATAN MATA
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Bea#an* 1
+. Mata adalah indera yang menjadi jalur informasi utama (;:J) dalam
kehidupan sehari!hari sejak dilahirkan sampai usia tua.
1. Mata terdiri dari kelopak mata, sistim lakrimal, jaringan lunak orbita dan
tulang orbita serta bola mata E merupakan satu kesatuan fungsional yang
saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga standar pelayanan kesehatan
mata paripurna harus meliputi semua organ mata tersebut.
2. 0paya Kesehatan Mata dan Pencegahan Kebutaan (0KM!PK) dan
Penanggulangan Kebutaan Katarak Paripurna (PKKP), serta %encana
Strategi *asional Penanggulangan Kangguan Penglihatan dan Kebutaan
*asional 1::2 (PKPK) yang dijalankan oleh pemerintah dan masyarakat,
termasuk organisasi D organisasi profesi dan lembaga sosial
kemasyarakatan bertujuan untuk meujudkan optimalisasi fungsi
penglihatan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta
menunjang harapan hidup produktif.
5. 0KM/PK dan PKKP sejak tahun +,;- telah menjadi salah satu dari +;
upaya kesehatan pokok &epartemen Kesehatan dengan target menurunkan
angka kebutaan menjadi :,7 J pada tahun 1:::.
7. Pada tahun 1::2 angka kebutaan adalah +,7 J, dengan demikian target
0KM!PK dan PKKP belum tercapai, bahkan terjadi peningkatan pre/alensi
kelainan mata degeneratif sebagai akibat bertambahnya umur harapan
hidup rata D rata penduduk (ndonesia.
3. Perkembangan era globalisasi dan informasi menyebabkan meningkatnya
tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan mata yang bertanggung
jaab, bermutu dan merata.
-. 0ntuk mengantisipasi hal D hal diatas diperlukan suatu tatanan tentang
fungsi, peran, dan tanggung jaab semua pihak yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan mata serta keikutsertaan pihak D pihak yang terkait
dalam bentuk standar pelayanan kesehatan mata.
;. P$%&'M( sebagai organisasi profesi terdepan dalam pelayanan kesehatan
mata perlu menyusun suatu standar pelayanan guna meujudkan
Pelayanan Kesehatan Mata yang profesional serta melindungi masyarakat
dari pelayanan yang merugikan termasuk tindakan mal praktek. Standar
tersebut diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah (&epkes dan
Pemda) untuk menyusun berbagai peraturan atau ketentuan yang
mendukung pelaksanaan 0KM!PK dan PKKP.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
19
II. LANDASAN
+. 0ndang!undang *o. 12 tahun +,,1 tentang Kesehatan.
1. Peraturan Pemerintah *o. 21 tahun +,,3 tentang 4enaga Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan %( *o. +7, b/Menkes/Per/((/ +,,; tahun
+,,; tentang %umah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan %( *o. 523/Menkes/ SK/8(/ +,,2 tahun
+,,2 tentang Pelayanan Medis.
7. Peraturan Menteri Kesehatan %( *o. 7-7/Menkes/ Perd/(9/+,;, tahun
+,;, tentang Persetujuan 4indakan Medik.
3. Peraturan Menteri Kesehatan %( *o. ,1:/Menkes/Per/ 9((/+,;3 tahun
+,;3 tentang 0paya Pelayanan Kesehatan Sasta di 6idang Medik.
-. %encana Strategi *asional Penanggulangan Kangguan Penglihatan dan
Kebutaan *asional (PKPK) &epkes tahun 1::2.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
20
BAB II
Standar =enis Pea)anan
Pasa 1 1 =ENIS PELA5ANAN
Sesuai dengan jenisnya pelayanan kesehatan mata diklasifikasikan sebagai
berikut@
1. Pelayanan kesehatan mata primer adaa! %e$eri#saan dan ata& tinda#an
$edi# $ata.
2. Pelayanan kesehatan mata sekunder adaa! %e$eri#saan dan ata&
tinda#an $edi# s%esiaisti# $ata.
3. Pelayanan kesehatan mata tersier adaa! %e$eri#saan dan ata& tinda#an
$edi# s&",s%esiaisti# $ata.
Pasa 2 1 KEGIATAN
1. Pe$eri#saan dan tinda#an $edi# %ea)anan #ese!atan $ata '%ri$er(
a. Melakukan anamnesa
b. Menjelaskan proses pemeriksaan yang akan dijalani oleh pasien.
c. Mengukur dan menentukan tajam penglihatan (/isus).
d. Melakukan pemeriksaan segmen depan mata dengan lup dan lampu
senter.
e. Melakukan pemeriksaan lapang padangan dengan metode konfrontasi
atau kampus sederhana.
f. Mengukur tekanan bolamata dengan tonometer SchiotL.
g. Memeriksa kejernihan media refrakta dan segmen belakang mata
dengan oftalmoskop direk.
h. Memeriksa dan menentukan ada tidaknya kelainan penglihatan arna
dengan 4es (shihara!Kanehara.
i. Melakukan tindakan bedah kecil (kalasion dan hordeolum), serta
peraatan pascabedah katarak dan glaukoma.
j. Memeriksa dan menangani penyakit mata luar.
k. Mampu melakukan pertolongan pertama pada kedaruratan mata.
l. Memberikan penyuluhan kesehatan mata
m. Penyaringan penyakit mata penyebab kebutaan (skrining ).
2. Pe$eri#saan dan tinda#an $edi# %ea)anan #ese!atan $ata
s%esiaisti# 'se#&nder(
a. Melakukan pemeriksaan dan tindakan medik mata primer.
b. Melakukan penanganan lanjut terhadap pasien rujukan dari sarana
kesehatan primer.
c. Melakukan pemeriksaan dan tindakan medik mata spesialistik
(sekunder) yang meliputi@
1c.+. Pemeriksaan segmen depan mata menggunakan slip!lamp.
1c.1. Pemeriksaan segmen belakang mata menggunakan
oftalmoskop direk dan atau indirek.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
21
1c.2. Pemeriksaan khusus tonometri, gonioskopi, kampimetri.
1c.5. Pemeriksaan penunjang diagnostik lainnya.
1c.7. 4indakan bedah sedang dan besar (lihat lampiran)
1c.3. Peraatan pra/pasca bedah.
d. Merujuk pasien yang membutuhkan pemeriksaan dan tindakan medik
matasubspesialistik (tersier ).
e. Memberikan penyuluhan kesehatan mata
f. Khusus untuk 6KMM.
3. Pe$eri#saan dan tinda#an $edi# %ea)anan #ese!atan $ata
s&"s%esiaisti# 'tersier(
a. Melakukan pemeriksaan mata primer dan sekunder.
b. Menindaklanjuti pasien rujukan dari sarana kesehatan sekunder.
c. Melakukan pemeriksaan penunjang diagnostik lanjut.
d. Melakukan pemeriksaan dan tindakan medik mata subspesialistik yang
ditentukan oleh kebutuhan masyarakat, tersedianya tenaga ahli serta
tersedianya sarana dan prasarana yang meliputi @
2d.+. Katarak dan bedah refraktif
2d.1. Klaukoma
2d.2. 8itreoretina
2d.5. (nfeksi dan imunologi
2d.7. Pediatri oftalmologi
2d.3. Strabismus
2d.-. *euro oftalmologi
2d.;. )nkologi mata
2d.,. 6edah plastik dan rekonstruksi.
2d.+:.%efraksi dan =ensa Kontak (Kontaktologi)
e. Peraatan pra dan pasca bedah subspesialistik.
f. Memberikan penyuluhan kesehatan mata
Pasa 3 1 Instaasi Pea)anan Kese!atan Mata
Pelayanan lesehatan mata dapat dilaksanakan di @
+. 6alai Pengobatan 0mum
1. Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Praktek dokter umum dan spesialis mata.
5. %umah Sakit 0mum tipe &
7. %umah Sakit 0mum tipe A
3. 6alai Kesehatan (ndera Masyarakat
-. %umah Sakit 0mum tipe 6 pendidikan dan non pendidikan
;. Praktek bersama dokter spesialis
,. %umah Sakit 0mum tipe ' atau rumah sakit rujukan nasional
+:. %umah Sakit Khusus Mata
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
22
BAB III
Standar R&an*an dan Peraatan
Pasa 7 1 Standar R&an*an
1. Standar R&an*an %ea)anan #ese!atan $ata %ri$er
a. %uangan pemeriksaan mata.
b. %uangan pemeriksaan dengan peralatan sesuai 6ab ((( pasal 7.
c. %uangan tindakan bedah kecil mata di Puskesmas dengan fasilitas
raat inap

2. Standar R&an*an %ea)anan #ese!atan $ata se#&nder.
a. %uangan pemeriksaan mata.
b. %uangan raat inap untuk penderita penyakit mata .
c. %uangan untuk tindakan pembedahan mata sedang dan besar.
d. %uangan pemeriksaan dengan peralatan sesuai 6ab ((( pasal 7.
e. Pada 6alai Kesehatan (ndera Masyarakat (6K(M) selain ruangan pada
butir 1 a,b,c diatas perlu disediakan ruang pertemuan, mobil unit untuk
penyuluhan dan kegiatan operasi di lapangan.
f. 0ntuk %umah sakit tipe 6 pendidikan perlu disediakan ruang kuliah.
3. Standar R&an*an %ea)anan #ese!atan $ata tersier
a. %uangan D ruangan poliklinik untuk pemeriksaan berbagai sub!
spesialistik mata.
b. %uangan pemeriksaan dan bedah mata emergency
c. %uang raat inap untuk penderita penyakit mata .
d. %uang bedah mata sedang dan besar.
e. %uangan pemeriksaan dengan peralatan sesuai 6ab ((( pasal 7.
f. %uang kuliah untuk penyelenggaraan pendidikan.
g. %uangan ! ruangan sesuai ketentuan yang berlaku bagi rumah sakit
tipe '.
Pasa 8 1 Standar Peraatan
1. Sarana %ea)anan #ese!atan $ata %ri$er $ini$a !ar&s tersedia
%eraatan se"a*ai "eri#&t1
1.1. Peraatan dia*nosti#1
a. =embar optotip Snellen yang dilengkapi clock dial .
b. =embar kartu tes baca.
c. 6ingkai ujicoba trial lens (trial frame) dan + (satu) set lensa ujicoba
(trial lens set)
d. 6uku (shihara!Kanehara.
e. =up binokuler (lensa pembesar) 2 D 7 &ioptri.
f. )ftalmoskop direk.
g. 4onometer SchiotL.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
23
h. )bat!obatan diagnostik midriatikum, anestesi topical.
i. =ampu senter.
1.2. Peraatan "eda!
a. Set peralatan bedah kecil
b. =ampu operasi
2. Pada Sarana #ese!atan $ata se#&nder tersedia 1
2.1. Peraatan dia*nosti#
2.1.1. Peraatan dia*nosti# $ini$a
a. =embar optotip Snellen yang dilengkapi clock dial .
b. =embar kartu tes baca.
c. 6ingkai ujicoba trial lens (trial frame) dan + (satu) set lensa ujicoba
(trial lens set)
d. 6uku (shihara!Kanehara.
e. =ensometer
f. )ftalmoskop direk dan atau indirek
g. Slit lamp
h. 4onometer SchiotL dan atau 'planasi
i. Streak retinoscopy
j. =ensa Konioskopi dengan tiga cermin.
k. Set dilator punktum, probe lakrimal dan anel.
2.1.2. Peraatan dia*nosti# %een*#a%
a. Kampimeter
b. 'lat untuk biometri '!scan.
c. Keratometer.
d. 0SK Mata
e. #orth .our &ot 4est.
f. %etinometer
2.2. Peraatan "eda! 1
a. Mikroskop operasi.
b. Set peralatan bedah segmen anterior.
c. Set peralatan bedah segmen posterior sederhana.
d. Set peralatan bedah adneksa dan orbita sederhana.
2.3. Peraatan ta$"a!an &nt&# BKIM 1
a. Sebuah mobil unit dengan perlengkapan penyuluhan.
b. Satu unit mikroskop operasi beserta peralatan bedah.

Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
24
3. Pada sarana #ese!atan $ata tersier> seain %eraatan %ada Pasa 8.2. >
!ar&s %&a tersedia1
3.1. KATARAK DAN BEDAH REFRAKTIF
Peraatan Dia*nosti# 1
1. Slitlamp
2. Keratometer
3. '!scan 6iometer
4. 4opografi kornea @ 8ideo keratografi
5. %etinometri
6. 6!scan ultrasonografi
7. 4rial lens set
8. 4rial .rame
9. Ahart Projector
10. 'utorefractometer
11. =ensmeter
12. P& meter
13. =ampu senter
14. )ftalmoskop direk
15. Specular Microscope
Peraatan "eda! )an* di"&t&!#an a*ar $a$%& $ea#&#an tinda#an 1
(. 6edah Katarak $K$K dengan implantasi ()=
((. 6edah katarak .ako dengan impolasi ()=
(((. 6edah 4ransplantasi tembus kornea
(8. 6edah 4ransplantasi lamellar kornea
8. 6edah %efraktif kornea.
PERALATAN SET BEDAH KATARAK DASAR
+. 4oel Alamp
1. Aur/ed "emosstatic Alamp
2. MosMuito forceps
5. Aaliper
7. #ired $yelid speculum
3. $yespeculum scre controlled
-. Superior rectus speculum
;. 4enotomy scissors cur/ed
,. "ook, 8.graefe, +:mm
+:. "ook, Sinskey, angled
++. %aLorblade, breadker N holder
+1. Stitch scissors, sharp
+2. Scissors, Aorneal, ++mm,
%ight,blunt
1
1
1
+
+
+
+
+
+
1
1
+
+
+
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
25
+5. Scissors, Aorneal,++mm, left,bulnt
+7. Scissors, iris,++mm,cur/ed,sharp
+3. Scissors,8annas, micro,+2 mm,
angled
+-. Scissors, 8annas, bulnt, , mm
+;. *eedle holder,hea/y,+3 mm
+,. *eedle holder, fine ++ mm
1:. *eedle holder, ; mm cur/ed
1+. *eedle holder, delicate, -
mm,cur/ed
11. .orceps, utilty
12. .orceps, iris, collibry
15. .orceps,corneal :,2 mm
17. .orceps, fiBation, :,+1 mm
13. .orceps,tying, :,2 mm, straight
1-. .orseps, tying, :,2 mm, cur/ed
1;. .orceps, Mc Pherson
1,. .orceps, AapsulorheBis
2:. .orceps, 6iopolar, Mc. Pherson,
angled
2+. =ens loop irrigating, 3 mm,ide
21. =ens loop, 7mm ide 9 - mm long
22. Spatula, iris, 1 mm!ide, angled
25. Spatula, iris, + mm!ide, angled
27. Spatula,cyclodialysis, +mm ide, +:
mm long, angled
23. Aannules. +/',Symcoe
2-. Aannules, '/A irrigating, +, Kauge,
angled
2;. Aannules, '/A irrigating, 12 Kauge,
angled
2,. Aannules '/A irrigating,1-
mm,angled
5:. Aannules, "ydrodissection, cur/ed
5+. 6ipolar Aoagulator
51. %otator, ()=
+
+
+
+
+
+
+
1
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
1
2
1
+
+
SET FAKO,EMULSIFIKASI
4erdiri dari Set bedah katarak dasar ditambah @
1. Slit knife keratome disposable, 1,7 mm, angled
2. Keratome, &iamond, 2,: mm. angled
3. Arescent knife, disposable, be/el up
4. *ucleus Ahopper
5. Sinskey hook
6. *ecleus manipulator
+ per pasien
+ buah
+ per pasien
+ buah
+ buah
+ buah
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
26
7. Mesin fako!emulsifikasi @
"and D piece, 0S
"and!piece, (/' Straight
"and!piece, (/', Aur/ed
"and D piece, (/', bi!manual
+ 0nit
1 buah
+ buah
+ buah
+ buah
SET TRANSPLANTASI TEMBUS KORNEA
4erdiri dari set bedah katarak dasar ditambah @
1. .licringa .iBation %ings ( +: !+; mm)
2. 4rephine "endle, 0ni/ersal
3. Punch,Aottingham
4. 6ase Plug, for Aottingham punch
5. 4rephine 6lade, disposable, (3.: D ,,7 mm )
6. Scissors, Aorneal section, %ight
7. Scissors, Aorneal section, =eft
+ set
+ set
+ set
1 buah
+ set
+ buah
+ buah

3.2. REFRAKSI DAN LENSA KONTAK
'lat &iagnostik @
- Peralatan Standar untuk %efraksi @
+. )ptotip Snellen
1. 4rial =ens Set
2. 4rial .rame
5. Streak %etinoscope
7. <ackson Aross Aylinder
3. =ensometer
- Peralatan Standar untuk Pelayanan =ensaKontak @
1. )ptotip Snellen
2. 4rial =ens Set
3. 4rial .rame
4. Streak %etinoscope
5. Keratometer
6. Slit lamp
7. 4rial Set =ensa Kontak
8. Aairan Pencuci, pembasah =ensa Kontak
9. Sarana untuk mencuci lensa 0ji Aoba (#astafel )
10. Suction Pipet untuk emlepas lensa uji coba
11. Kaca cermin
12. .luorescein Strip
13. Magnifier khusus untuk melihat detail lensa kontak
14. 6urton lamp ( untuk menilai fitting pada bayi / anak D anak ).
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
27
3.3. GLAUKOMA 1
Peraatan Dia*nosti# 1
1. Aomputed Perimetry
2. "andheld tonometri
3. Konioscopi Kuppe
4. "and held Slit!lamp
5. 4onometer non kontak
6. 4onometer aplanasi
7. O'K laser
8. 'rgon laser
9. (maging andlaser
10. .oto fundus stereoskopis
Peraatan "eda! 1
1. *on penehatys filtration up set
2. 4ubekulektomi set
3. &i/ice inplant ( 'hmed , "oltens)
3.7. RETINA
Peraatan Dia*nosti#
1. Slit lamp
2. =ensa .undus ( kontak dan non kontak )
3. oftalmoskop (ndirek dengan lensa kondensing
4. )fthalmoskop &irek
5. Kamera .undus dengan 'ngiography .luorescein .undus ( ..'
) pencitraan digital
6. 0ltrasonograpjy ' scan dan 6 scan.
7. 'msler Krid Ahart.
8. 'msler chart
9. 4es 6uta #arna
Aat Beda! dan aat &nt&# tinda#an 1
+. =aser Photocoagulation instrument
1. (nstrumen untuk bedah /itreoretina, &esmarres, muscle hock,
calper,, microscissors, microforceps, membranepeeler, , silicon
injector, Aontact lens (=anders)
2. 8itrectomy 0nit.
5. 'lat krio set, diaterm set.
7. Microscope dengan #ide 'gle 8ieing (6()M atau $6)S ).
3. =aser photocoagulation for $ndolaser and =aser (ndirect
)phthalmoscope A=() ).
-. =oupe *o. 2, 7 - )
;. Alose Aircuit 48
,. Pengamanan terhadap sinar laser ( laser Safety precaution for
=aser rays ! Koggles )
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
28
3.8. INFEKSI A IMUNOLOGI
Aat dia*nosti# 1
1. Mikroskocope Aasay ( Monocular/6inocular )
2. Slit lamp
3. .luorescein strip.
4. Schimmer paper
5. 0SK
6. %ose 6ensal
7. Klass %od
8. Klass )bject
9. 6runssen 6rander
10. 4onoapplair
11. (ndirect oftalmoscopy
12. =oupe
13. 'lat untuk 'nel 4est
14. 6aumann Sonde
15. &ilatator punction
16. Pearna
Kram
K)"
Aat "eda! dan aat &nt&# tinda#an 1
"odeolum
.lap konjungti/a
'mmion graft
#nucleasi
$/iserasi
&emofatgoaff, .ascialah graff.
3.9. STRABISMUS
Peraatan Dia*nosti# 1
+. Major 'mblyoscope/Synophtore
1. MaddoB Scale
2. Prisma 6ar /ertical dan horiLontal
5. =oose prisma
7. 4rial len set
3. 'dult and pediatric frame
-. Stereotest (4itmus, %andot, =ang, 4*) )
;. #.&4 dengan KM %ed Kreen
,. 6agolini lenses
+:. %etinoscope
++. %efraction lens bar ith con/eB and conca/e lenses
+1. %ed dan #hite madoB rods
+2. Portable biomicroscope
+5. &irect and indirect ophthalmoscope
+7. 8isual acuity chart
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
29
+3. *ear /ision card
+-. )ptokinetic drum
+;. .ine tooth forceps ( passi/e duction and estimation of
generation muscle force)
+,. "ees or =eesP screen
1:. *etral density filters
1+. 8isuscope or similar de/ice to test fiBation pattern
11. Perimeter to determine field of single binocular /ision

Peraatan "eda! 1
+. =up ( alat pembesar )
1. Set bedah strabismus

3.:. PEDIATRIK OFTALMOLOGI
Aat Dia*nosti# 1
1. 4rial lens set, 4rial .rame, Ahart Projector, Preferential looking
2. =ensometer
3. Streak %etinoskope dan 'uto %efraktometer
4. Slit =amp / "and "eld slit lamp
5. 4onopen
6. &irek dan atau indirek oftalmoskop (Aondensing =ens 5: &)
7. 6leharostat 6ayi
8. + set alat pemeriksaan anel dan probing (dengan berbagai
ukuran)
9. 0SK
10. $%K, 8$P.
Aat O%erasi 1
+. peralatan operasi katarak dengan atau tanpa 8itrektomi anterior
1. peralatan operasi enukleasi / e/iserasi / eksenterasitio orbitae
2. peralatan operasi glaukoma
3.;. REKONSTRUKSI DAN ONKOLOGI MATA
Dia*nostik @
+. "ertel
1. 'nel test N sonde
2. 0SK
5. Slit lamp
7. Pungtum dilalator
O%erasi @
1. Set peralatan bedah plastik terdiri dari pinset, gunting,
pisau,needle holder
2. &ilatator pungtum, probe lakrimal, anel
3. %ounger
4. Periosteal ele/ator
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
30
5. 6oor
6. Kunting dan perisoteal ele/ator iga
7. Sryker sa
8. "ak orbita berbagai ukuran
9. Silicon lacrimal tube
10. 6ahan sintetik untuk rekonstruksi fraktur, a.l @ silicon blok dll
11. Kaat halus atau prolen 2,: atau plate N scre
12. (mplan orbita
13. $ndoscope
3.B. NEURO OFTALMOLOGI
Dia*nosti#
1. $%K / *$P
2. Perimeter )ctopus
3. "ess Screen
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
31
BAB I4
Ketena*aan
Pasa 9
+. Pada sarana pelayanan kesehatan mata primer@
Pelayanan dilakukan oleh dokter umum atau dokter spesialis mata yang
telah ter!registrasi, dengan mitra kerja peraat/peraat mahir mata dan
refraksionis optisien.
1. Pada sarana pelayanan kesehatan mata sekunder
Pelayanan dilakukan oleh dokter spesialis mata yang telah ter!registrasi,
dengan mitra kerja dokter spesialis lain yang terkait, peraat mahir mata
dan refraksionis optisien.
2. Pada sarana pelayanan kesehatan mata tersier
Pelayanan dilakukan oleh dokter spesialis mata konsultan, dokter spesialis
mata yang telah ter!registrasi, dengan mitra kerja dokter spesialis lain yang
terkait serta peraat mahir mata dan refraksionis optisien.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
32
Ba" 4
Pe$"inaan dan Pen*a.asan
Pasa : 1 Pe$"inaan
+. Sarana dan prasarana dilaksanakan oleh pimpinan/ manajemen pimpinan
institusi atau badan yang melaksanakan pelayanan kesehatan mata
dengan ad/okasi P$%&'M(.
1. Ketenagaan @
a. Memiliki kedalaman pengetahuan yang memadai dan mengikuti
perkembangan keilmuan sesuai profesinya.
b. Kemampuan dan keterampilan dilaksanakan sesuai dengan
standar profesi P$%&'M(
c. $tika profesi dilaksanakan oleh &ean Kehormatan dan $tik
Kedokteran (&K$K) P$%&'M( dan Maje(is Kehormatan $tik
Kedokteran (&(
2. 'dministrasi medik
&ilaksanakan sesuai dengan bentuk standar yang berlaku dan
mencerminkan kinerja untuk masing D masing instalasi atau badan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata.
Pasa ; 1 Pen*a.asan
+. (nternal @ dilaksanakan oleh Pembina masingDmasing instalasi atau badan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata, termasuk
memperhatikan fungsi dan ketepatan (kalibrasi) peralatan medik.
1. $ksternal @ Pelaksanaan bekerjasama dengan P$%&'M( yaitu @
a. Program akreditasi dengan ad/okasi oleh &epartemen Kesehatan c.M.
Komite 'kreditasi %umah Sakit dan Sarana / prasarana pelayanan
kesehatan ( K'%S ).
b. 0ntuk tingkat propinsi dilaksanakan oleh Kepala &inas Kesehatan
Propinsi
c. 0ntuk tingkat Kabupaten / Kota dilaksanakan oleh Kepala &inas
Kesehatan Kabupaten / Kota
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
33
BAB 4I
E+a&asi
Pasa B 1 E+a&asi standar %ea)anan
&ilakukan tiap tiga tahun sekali oleh P$%&'M(
BAB 4I
PENUTUP
Pasa 1? 1 Pen&t&%
6agi sarana pelayanan kesehatan, yang telah atau akan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan mata agar menyesuaikan dengan ketentuan yang terdapat
dalam standar pelayanan kesehatan mata ini dan dapat mengembangkannya
sesuai dengan situasi dan kondisi yang kondusif bagi masingDmasing daerah
atau ilayah.

Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
34

Anda mungkin juga menyukai