0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
52 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas sikap Rusia terhadap Ukraina dalam pembentukan Eurasian Union. Rusia ingin mengintegrasikan kembali negara-negara bekas Uni Soviet termasuk Ukraina ke dalam bloknya melalui Eurasian Union. Namun Ukraina ingin mendekat ke Barat sehingga menimbulkan ketegangan dengan Rusia yang menganggap Ukraina penting secara geopolitik dan ekonomi.
Dokumen tersebut membahas sikap Rusia terhadap Ukraina dalam pembentukan Eurasian Union. Rusia ingin mengintegrasikan kembali negara-negara bekas Uni Soviet termasuk Ukraina ke dalam bloknya melalui Eurasian Union. Namun Ukraina ingin mendekat ke Barat sehingga menimbulkan ketegangan dengan Rusia yang menganggap Ukraina penting secara geopolitik dan ekonomi.
Dokumen tersebut membahas sikap Rusia terhadap Ukraina dalam pembentukan Eurasian Union. Rusia ingin mengintegrasikan kembali negara-negara bekas Uni Soviet termasuk Ukraina ke dalam bloknya melalui Eurasian Union. Namun Ukraina ingin mendekat ke Barat sehingga menimbulkan ketegangan dengan Rusia yang menganggap Ukraina penting secara geopolitik dan ekonomi.
Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2013 1
Perang dingin berakhir dengan keruntuhan Uni Soviet, salah satu peristiwa dalam sejarah politik internasional yang menandai hancurnya rezim pemerintahan sosialis-komunis terbesar pada masa itu. Hal tersebut menyebabkan Uni Soviet terpecah ke dalam 15 negara yang pada akhirnya memiliki kemerdekaan dan masing-masing berdiri sebagai negara independen. Rusia, negara pecahan terbesar yang merupakan sentral kekuatan komunis di Eropa Timur, menjadi aktor penerus kekuatan Uni Soviet yang juga mendominasi politik regional di wilayah tersebut. Meskipun Rusia sesungguhnya tidak memiliki kontrol apa-apa atas negara mancadekatnya, namun sesungguhnya mereka tetap dibayangi oleh rasa posesif yang dimiliki oleh Rusia, yang berambisi menyatukan negara-negara pecahan Uni Soviet ke dalam suatu komunitas replika Uni Eropa bernama Eurasian Union. Meskipun negara-negara pecahan Uni Soviet, termasuk Ukraina, telah meraih kemerdekaan mereka masing-masing, Rusia tetap bertindak layaknya pemimpin yang selalu ingin ikut campur di dalam urusan negara-negara tersebut. Seakan-akan Rusia ingin tetap menancapkan pengaruhnya dan memperlihatkan bahwa Rusia memiliki peranan sebagai hegemon di Eropa Timur. Hal tersebut terjadi karena pembuat kebijakan luar negeri Rusia masih belum bisa menghilangkan persepsi bahwa negara-negara ini bukan merupakan tanggung jawab Rusia lagi. Salah satu contoh keterlibatan Rusia dalam urusan domestik negara tetangganya adalah pemilihan Presiden Ukraina di tahun 2004, di mana Presiden Putin ikut terlibat secara pribadi di dalamnya. 1
Rusia memiliki keinginan untuk melakukan reintegrasi negara-negara pecahan Uni Soviet. Commonwealth of Independent States (CIS) merupakan suatu wadah yang dibentuk Rusia untuk mengakomodasi kerjasama regional di antara negara-negara di kawasan tersebut, terutama untuk memfasilitasi disolusi Uni Soviet secara damai. Namun dalam prakteknya CIS tidak memperlihatkan dampak yang signifikan, melainkan cenderung gagal mengakomodasi kerjasama di antara negara-negara tersebut. Selain karena Rusia cenderung mendominasi dalam aspek politik, ekonomi, dan teritorial, insignifikansi dari CIS pun dapat terlihat dengan perbedaan arah politik dari negara-negara yang tergabung di dalamnya. Misalnya dengan adanya pola-pola aliansi tersendiri di dalam CIS, seperti kedekatan Rusia, Belarusia, dan Kazakhstan, serta adanya GUUAM yang menolak dominasi Rusia dalam CIS. 2
1 Global Security, Russia & the 2004 President election, Global Security.org, <http://www.globalsecurity.org/military/world/ukraine/election-2004-r.htm> 2 Modul Perkuliahan Hubungan Internasional Di Eropa, hlm. 92 2
Meskipun kerjasama regional dalam CIS telah memperlihatkan bahwa negara-negara pecahan Uni Soviet tidak semuanya memiliki visi dan misi yang sama untuk membangun The New Union di kawasan tersebut, Rusia tidak menyerah begitu saja. Bahkan tidak efektifnya kerjasama regional lain yang dibangun Rusia dalam kawasan Eropa Timur seperti Eurasian Economic Community (EurAsEc), Collective Security Treaty Organization (CSTO), dan Common Economic Space (CES) tidak membuat Rusia berhenti untuk mencetuskan sebuah proyek baru dalam rangka membentuk organisasi regional lainnya yang diharapkan dapat meningkatkan signifikansi reintegrasi Rusia dan negara-negara tetangganya. Moskow masih memiliki pandangan bahwa Rusia dapat menjadi regional leader, tidak hanya di Eropa Timur tetapi di seluruh Eropa. Para pemimpin luar negeri Rusia mensejajarkan kebesaran Rusia dengan Uni Soviet. Menurut Presiden Vladimir Putin, Russia was and will remain a great power. It is preconditioned by the inseparable characteristics of its geopolitical, economic, and cultural existence. They determined the mentality of Russians and the policy of the government throughout the history of Russia and they cannot but do so now. 3
Ia pun pernah menyatakan bahwa pemecahan Uni Soviet merupakan The greatest geopolitical catastrophe of the [20 th ] century. Yang Presiden Putin maksud dalam hal ini bukanlah jatuhnya rezim komunisme terbesar di dunia, tetapi melemahnya posisi geopolitis Rusia sebagai salah satu sentral dari sistem internasional. 4 Eurasian Union merupakan suatu bentuk kerjasama yang dicanangkan oleh Rusia untuk mengakomodasi bentuk kerjasama baru di antara negara-negara Eropa Timur, yang merupakan suatu strategi yang dibuat oleh Rusia sebagai respon terhadap hegemoni Amerika Serikat, serta meningkatnya pengaruh Uni Eropa dan Cina sebagai global player dalam politik internasional. Presiden Vladimir Putin membentuk Eurasian Union untuk mencari aliansi ekonomi dan politik untuk ikut memperbarui pengaruh Rusia dan melakukan reintegrasi dengan negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya. Dua negara aliansi utama Rusia, Kazakhstan dan Belarusia, telah menandatangani perjanjian pembentukan Eurasian Union dengan Rusia di tahun 2011 dengan tujuan untuk benar-benar mengimplementasikannya di tahun 2015. 5
Gagasan Eurasian Union dibuat oleh Putin dengan melihat kepada model Uni Eropa sebuah lembaga supranasional yang kuat yang terdiri dari negara-negara berdaulat dan menghubungan Eropa dan Asia Pasifik. Tujuannya adalah untuk membuat kesatuan zona
3 Martin A. Smith, 2013, Power in the Changing Global Order: The US, Russia, and China, hlm. 176 4 Adam Taylor, 2013, This Map Shows The Huge Scale Of Vladimir Putin's Eurasian Plan, Business Insider, <http://www.businessinsider.com/eurasian-union-map-2013-12> 5 Ibid. 3
ekonomi, hukum, bea cukai, dan juga koordinasi militer bersama, meskipun militer merupakan suatu hal yang sulit karena merupakan bagian dari kedaulatan negara masing- masing. Jika dianalisis lebih jauh, dapat diasumsikan bahwa pembentukan Eurasian Union merupakan pembangunan ulang dari puing-puing kejayaan Uni Soviet, yang nantinya diharapkan Putin dapat mengembalikan peran Rusia sebagai superpower dunia. Beberapa negara di Eropa Timur seperti Armenia, Azerbaijan, dan Georgia, telah diimbau oleh Presiden Putin untuk ikut bergabung di dalam Eurasian Union. Armenia, sebagai negara yang telah bersandar pada bantuan Rusia menyatakan akan mempertimbangkan untuk bergabung, di mana Azerbaijan yang telah sebelumnya menolak keanggotaan Eurasian Union menyatakan bahwa negara tersebut tidak memiliki intensi untuk terlibat dengan Eurasian Union. Georgia, sebagai negara yang memiliki hubungan fluktuatif dengan Rusia, masih belum secara resmi menyatakan ingin bergabung namun menyatakan bahwa akan mengikuti jejak Armenia. 6 Di balik spekulasi atas keikutsertaan negara-negara tersebut, Rusia sesungguhnya memiliki preferensi sendiri terhadap suatu negara yang menjadi core interest Rusia di Eropa Timur, terutama karena pengaruh yang dapat negara tersebut berikan secara tidak langsung kepada Rusia dalam konteks ekonomi dan geografis: Ukraina. Di masa pemerintahannya sebagai Presiden Rusia, Yeltsin pernah menyatakan bahwa, Without Ukraine, it is impossible to imagine Russia. 7 Dapat dikatakan bahwa Ukraina merupakan kepentingan strategis Rusia yang paling utama, terutama setelah peristiwa runtuhnya Uni Soviet. Sejak kemerdekaan Ukraina di tahun 1991, Ukraina telah menjadi negara terbesar kedua di benua Eropa dengan letak geografis yang strategis untuk menjembatani kepentingan geopolitik Rusia di Eropa. Selain itu, Ukraina berbatasan langsung dengan Eropa Barat yang tergabung dalam Uni Eropa dan berbatasan langsung pula dengan Rusia. Hal ini sebenarnya merupakan suatu hal yang dapat membawa keberuntungan sekaligus kerugian bagi Rusia dalam kepentingannya sebagai pemimpin regional di Eropa Timur, terutama berkaitan dengan kepentingan nasional Ukraina sendiri paska Uni Soviet. Setelah lepas dari pengaruh Uni Soviet, Ukraina menunjukkan keinginan untuk melebarkan sayapnya ke arah politik Barat dan bahkan menyatakan dengan gamblang mengenai ketertarikannya untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Rusia melihat hal ini sebagai
6 James M. Roberts, et al., The Eurasian Union: Undermining Economic Freedom and Prosperity in the South Caucasus, The Heritage Foundation,< http://www.heritage.org/research/reports/2013/11/the-eurasian-union- undermining-economic-freedom-and-prosperity-in-the-south-caucasus> 7 Yeltsin, Midnight Diaries, hlm. 273 4
ancaman terhadap negaranya, terutama karena Rusia menganggap bahwa Ukraina bersikap tidak loyal dengan Eropa Timur. Selain itu, perselisihan antara Rusia dan Ukraina dalam Black Sea Fleet dan keinginan Ukraina untuk menasionalisasi nuklir milik Uni Soviet yang ditempatkan di negaranya menjadi alasan mengapa Rusia melihat bahwa jika Ukraina tidak ditarik kembali ke arena politik Eropa Timur, maka Ukraina akan bergabung dengan Eropa Barat dan nantinya akan lebih mengancam situasi regional di Eropa Timur. Hubungan internasional di antara Rusia dengan Ukraina mengalami fluktuasi, yang sebagian besar disebabkan oleh perselisihan ekonomi dalam aspek komoditas gas dan minyak. Ancaman yang diberikan oleh Rusia kepada Ukraina berputar di sekitar hal tersebut, karena Rusia tahu bahwa gas dan minyak merupakan komoditas penting bukan hanya untuk kedua negara tersebut tetapi juga untuk negara-negara di Eropa Barat. Ukraina merupakan negara yang menjembatani pengiriman gas dari Rusia ke negara-negara Uni Eropa dengan pipa gas yang ditanam di wilayah teritorial Ukraina. Perselisihan di antara keduanya dalam lingkup sumber daya alam tersebut sudah dimulai sejak tahun 1992 dan terus pasang surut hingga hari ini, di mana Rusia seringkali mengancam Ukraina dengan pemutusan ekspor gas dari Rusia yang otomatis melumpuhkan Ukraina. Ancaman akan terjadinya gas war di antara Rusia dan Ukraina pun diutarakan oleh Gazprom, perusahaan energi milik pemerintah Rusia, ketika mulai terdengar kabar bahwa Ukraina akan menandatangani perjanjian perdagangan bebas dan kerjasama politik dengan Uni Eropa. 8
Selama lebih dari 20 tahun kemerdekaan Ukraina, pemerintah Rusia sepertinya tidak benar- benar mau mengakui kemerdekaan Ukraina dan seakan tetap menganggap Ukraina sebagai bagian dari wilayah kedaulatan Rusia. Ketika Ukraina dikabarkan akan menjalin kerjasama dengan Uni Eropa yang nantinya dapat memberi kesempatan Ukraina untuk bergabung menjadi anggota tetap organisasi regional Eropa Barat tersebut, Rusia memberikan runtutan ultimatum terhadap Ukraina: jika Ukraina menandatangani perjanjian kerjasama dengan Uni Eropa, maka Ukraina harus menghadapi sanksi perdagangan dalam importnya ke Rusia dan harga beli gas yang lebih tinggi. Hal ini tentu membuat Rusia dianggap melanggar integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina. Bagi Uni Eropa sekalipun, ancaman Rusia merupakan tindakan yang sangat tidak mencerminkan demokrasi dan bersifat blackmailing.
8 Shaun Walker, 2013, Russia threatens gas war with Ukraine, The Hindu, <http://www.thehindu.com/todays- paper/tp-international/russia-threatens-gas-war-with-ukraine/article5299167.ece> 5
Penolakan mentah-mentah Rusia terhadap keinginan Ukraina untuk bekerjasama dengan Uni Eropa disebabkan karena keinginan besar Rusia untuk menarik Ukraina ke dalam Eurasian Union. Rusia ingin Ukraina memainkan peranan besar dalam Eurasian Union, terutama dalam segi ekonomi yang disebabkan oleh pasar domestiknya yang besar, keuntungan geopolitik dalam lingkup perdagangan dengan Uni Eropa, dan populasi besar masyarakat asli Rusia. Mengutip kata-kata Gleb Pavlovsky, seorang spin doctor dari Kremlin yang juga pernah bekerja di Ukraina, The Eurasian Union is a very important project for Putin. Without Ukraine, he will lose all enthusiasm for it. Without Ukraine, Putins project is impossible. 9
Merujuk kepada peta geografis negara-negara yang tergabung dan akan tergabung dalam Eurasian Customs Union, yang di tahun 2015 akan efektif menjadi Eurasian Union, organisasi regional ini membentang dari ujung Vladivostok hingga ujung Barat Ukraina, mencapai lebih dari 3/4 wilayah Benua Eropa. Tidak heran jika Rusia beranggapan bahwa Eurasian Union dapat menjadi kekuatan besar yang nantinya dapat menyaingi Cina dan Uni Eropa, meskipun dalam jumlah perkiraan GDP dan populasi, Eurasian Union masih kalah dibandingkan dua pemain global tersebut. 10
Tidak hanya memberikan ancaman, Putin juga memberikan suatu tawaran kepada Presiden Yanukovich untuk ikut serta dalam European Customs Union dan mempererat hubungan bilateral khususnya dalam lingkup ekonomi dengan Rusia. Putin juga memberikan insentif bahwa Rusia akan memberikan Ukraina harga impor gas yang lebih murah. Yanukovich kemudian menyatakan bahwa ia tidak dapat mengorbankan perdagangan dengan Rusia untuk menjalin hubungan dengan Uni Eropa, yang berarti bahwa Presiden Ukraina tersebut memutuskan untuk memutar arah politik Ukraina dari Barat kembali ke Timur. Hal ini menghasilkan protes di ibukota Ukraina karena masyarakat menganggap keputusan Yanukovich adalah suatu tindakan politik yang tak masuk akal, mengingat bahwa Uni Eropa telah menawarkan Ukraina suatu bentuk investasi jangka panjang sebagai bagian dari Eropa Barat. Masyarakat di Ukraina pun bahkan sampai meminta Presiden Yanukovich untuk turun dari jabatannya. 11
9 Timothy Heritage, 2013, Ukraine holds key to Putin's dream of a new union, Reuters, <http://www.reuters.com/article/2013/11/29/us-ukraine-eu-putin-idUSBRE9AS0F320131129> 10 Adam Taylor, Loc. Cit. 11 Andre Mayer, 2013, Divided Ukraine roiled by protest, love-hate with 'Mother Russia, CBCNews, <http://www.cbc.ca/news/world/divided-ukraine-roiled-by-protest-love-hate-with-mother-russia-1.2457433> 6
Kepentingan strategis Rusia dapat dilihat sepenuhnya dari bagaimana Rusia berusaha menarik Ukraina untuk masuk ke dalam rencana besarnya, yaitu Eurasian Union, sekaligus menjauhkan Ukraina dari aliansi Barat seperti Uni Eropa dan NATO meskipun ancaman dan sanksi yang diberikan Rusia kepada Ukraina cenderung menggebu-gebu. Ukraina menjadi bagian utama dari rencana besar Rusia untuk membangun kembali kerajaannya di Eropa Timur.
Kesimpulan Dalam perannya sebagai regional leader, Rusia ingin terus menancapkan pengaruh dan kekuatannya di Eropa Timur. Pembuat kebijakan luar negeri Rusia kerap mengasosiasikan kekuatan Rusia dengan kekuatan Uni Soviet pada masa lampau, terutama karena Rusia sebagai pewaris takhta Uni Soviet di kancah politik internasional. Eurasian Union merupakan suatu strategi yang dibentuk oleh Rusia untuk membangun kekuatan regional baru yang merupakan kebangkitan dari puing-puing peninggalan Uni Soviet. Rancangan oganisasi regional ini dibentuk sebagai respon terhadap kekuatan-kekuatan yang mendominasi politik global di masa ini, seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Cina. Rusia tetap beranggapan bahwa Eropa Timur dapat kembali menjadi global player yang patut diperhitungkan. Ukraina merupakan kepentingan strategis Rusia di Eropa Timur, terutama karena wilayah geografisnya yang luas dan strategis, peluang pasar domestik yang besar, juga populasinya yang sebagian besar merupakan etnis asli Rusia. Negara ini merupakan kunci dari rencana besar Eurasian Union. Hal inilah yang menyebabkan Putin berusaha untuk menjauhkan Ukraina dari pengaruh Barat seperti Uni Eropa dan NATO. Jika Ukraina dibiarkan lepas, Rusia takut Ukraina dapat menjadi ancaman bagi wilayah negaranya. Maka dari itu, Rusia memilih untuk memanfaatkan potensi yang Ukraina miliki untuk mendukungnya dalam Eurasian Union dan menarik arah politik Ukraina kembali ke Timur.
7
DAFTAR PUSTAKA Global Security, Russia & the 2004 President election, Global Security.org, <http://www.globalsecurity.org/military/world/ukraine/election-2004-r.htm> Modul Perkuliahan Hubungan Internasional Di Eropa, hlm. 92 Martin A. Smith, 2013, Power in the Changing Global Order: The US, Russia, and China, hlm. 176 Adam Taylor, 2013, This Map Shows The Huge Scale Of Vladimir Putin's Eurasian Plan, Business Insider, <http://www.businessinsider.com/eurasian-union-map-2013-12> James M. Roberts, et al., The Eurasian Union: Undermining Economic Freedom and Prosperity in the South Caucasus, The Heritage Foundation,< http://www.heritage.org/research/reports/2013/11/the-eurasian-union-undermining-economic- freedom-and-prosperity-in-the-south-caucasus> Yeltsin, Midnight Diaries, hlm. 273 Shaun Walker, 2013, Russia threatens gas war with Ukraine, The Hindu, <http://www.thehindu.com/todays-paper/tp-international/russia-threatens-gas-war-with- ukraine/article5299167.ece> Timothy Heritage, 2013, Ukraine holds key to Putin's dream of a new union, Reuters, <http://www.reuters.com/article/2013/11/29/us-ukraine-eu-putin- idUSBRE9AS0F320131129> Andre Mayer, 2013, Divided Ukraine roiled by protest, love-hate with 'Mother Russia, CBCNews, <http://www.cbc.ca/news/world/divided-ukraine-roiled-by-protest-love-hate- with-mother-russia-1.2457433>