Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN INTERNASIONAL EROPA

Sikap Rusia terhadap Ukraina dalam


Pembentukan Eurasian Union



Marguerite Afra Sapiie
2011330049



Jurusan Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik





UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2013
1

Perang dingin berakhir dengan keruntuhan Uni Soviet, salah satu peristiwa dalam sejarah
politik internasional yang menandai hancurnya rezim pemerintahan sosialis-komunis terbesar
pada masa itu. Hal tersebut menyebabkan Uni Soviet terpecah ke dalam 15 negara yang pada
akhirnya memiliki kemerdekaan dan masing-masing berdiri sebagai negara independen.
Rusia, negara pecahan terbesar yang merupakan sentral kekuatan komunis di Eropa Timur,
menjadi aktor penerus kekuatan Uni Soviet yang juga mendominasi politik regional di
wilayah tersebut. Meskipun Rusia sesungguhnya tidak memiliki kontrol apa-apa atas negara
mancadekatnya, namun sesungguhnya mereka tetap dibayangi oleh rasa posesif yang
dimiliki oleh Rusia, yang berambisi menyatukan negara-negara pecahan Uni Soviet ke dalam
suatu komunitas replika Uni Eropa bernama Eurasian Union.
Meskipun negara-negara pecahan Uni Soviet, termasuk Ukraina, telah meraih kemerdekaan
mereka masing-masing, Rusia tetap bertindak layaknya pemimpin yang selalu ingin ikut
campur di dalam urusan negara-negara tersebut. Seakan-akan Rusia ingin tetap menancapkan
pengaruhnya dan memperlihatkan bahwa Rusia memiliki peranan sebagai hegemon di Eropa
Timur. Hal tersebut terjadi karena pembuat kebijakan luar negeri Rusia masih belum bisa
menghilangkan persepsi bahwa negara-negara ini bukan merupakan tanggung jawab Rusia
lagi. Salah satu contoh keterlibatan Rusia dalam urusan domestik negara tetangganya adalah
pemilihan Presiden Ukraina di tahun 2004, di mana Presiden Putin ikut terlibat secara pribadi
di dalamnya.
1

Rusia memiliki keinginan untuk melakukan reintegrasi negara-negara pecahan Uni Soviet.
Commonwealth of Independent States (CIS) merupakan suatu wadah yang dibentuk Rusia
untuk mengakomodasi kerjasama regional di antara negara-negara di kawasan tersebut,
terutama untuk memfasilitasi disolusi Uni Soviet secara damai. Namun dalam prakteknya
CIS tidak memperlihatkan dampak yang signifikan, melainkan cenderung gagal
mengakomodasi kerjasama di antara negara-negara tersebut. Selain karena Rusia cenderung
mendominasi dalam aspek politik, ekonomi, dan teritorial, insignifikansi dari CIS pun dapat
terlihat dengan perbedaan arah politik dari negara-negara yang tergabung di dalamnya.
Misalnya dengan adanya pola-pola aliansi tersendiri di dalam CIS, seperti kedekatan Rusia,
Belarusia, dan Kazakhstan, serta adanya GUUAM yang menolak dominasi Rusia dalam CIS.
2


1
Global Security, Russia & the 2004 President election, Global Security.org,
<http://www.globalsecurity.org/military/world/ukraine/election-2004-r.htm>
2
Modul Perkuliahan Hubungan Internasional Di Eropa, hlm. 92
2

Meskipun kerjasama regional dalam CIS telah memperlihatkan bahwa negara-negara pecahan
Uni Soviet tidak semuanya memiliki visi dan misi yang sama untuk membangun The New
Union di kawasan tersebut, Rusia tidak menyerah begitu saja. Bahkan tidak efektifnya
kerjasama regional lain yang dibangun Rusia dalam kawasan Eropa Timur seperti Eurasian
Economic Community (EurAsEc), Collective Security Treaty Organization (CSTO), dan
Common Economic Space (CES) tidak membuat Rusia berhenti untuk mencetuskan sebuah
proyek baru dalam rangka membentuk organisasi regional lainnya yang diharapkan dapat
meningkatkan signifikansi reintegrasi Rusia dan negara-negara tetangganya. Moskow masih
memiliki pandangan bahwa Rusia dapat menjadi regional leader, tidak hanya di Eropa Timur
tetapi di seluruh Eropa. Para pemimpin luar negeri Rusia mensejajarkan kebesaran Rusia
dengan Uni Soviet. Menurut Presiden Vladimir Putin,
Russia was and will remain a great power. It is preconditioned by the inseparable
characteristics of its geopolitical, economic, and cultural existence. They determined
the mentality of Russians and the policy of the government throughout the history of
Russia and they cannot but do so now.
3

Ia pun pernah menyatakan bahwa pemecahan Uni Soviet merupakan The greatest
geopolitical catastrophe of the [20
th
] century. Yang Presiden Putin maksud dalam hal ini
bukanlah jatuhnya rezim komunisme terbesar di dunia, tetapi melemahnya posisi geopolitis
Rusia sebagai salah satu sentral dari sistem internasional.
4
Eurasian Union merupakan suatu
bentuk kerjasama yang dicanangkan oleh Rusia untuk mengakomodasi bentuk kerjasama
baru di antara negara-negara Eropa Timur, yang merupakan suatu strategi yang dibuat oleh
Rusia sebagai respon terhadap hegemoni Amerika Serikat, serta meningkatnya pengaruh Uni
Eropa dan Cina sebagai global player dalam politik internasional. Presiden Vladimir Putin
membentuk Eurasian Union untuk mencari aliansi ekonomi dan politik untuk ikut
memperbarui pengaruh Rusia dan melakukan reintegrasi dengan negara-negara pecahan Uni
Soviet lainnya. Dua negara aliansi utama Rusia, Kazakhstan dan Belarusia, telah
menandatangani perjanjian pembentukan Eurasian Union dengan Rusia di tahun 2011
dengan tujuan untuk benar-benar mengimplementasikannya di tahun 2015.
5

Gagasan Eurasian Union dibuat oleh Putin dengan melihat kepada model Uni Eropa sebuah
lembaga supranasional yang kuat yang terdiri dari negara-negara berdaulat dan
menghubungan Eropa dan Asia Pasifik. Tujuannya adalah untuk membuat kesatuan zona

3
Martin A. Smith, 2013, Power in the Changing Global Order: The US, Russia, and China, hlm. 176
4
Adam Taylor, 2013, This Map Shows The Huge Scale Of Vladimir Putin's Eurasian Plan, Business Insider,
<http://www.businessinsider.com/eurasian-union-map-2013-12>
5
Ibid.
3

ekonomi, hukum, bea cukai, dan juga koordinasi militer bersama, meskipun militer
merupakan suatu hal yang sulit karena merupakan bagian dari kedaulatan negara masing-
masing. Jika dianalisis lebih jauh, dapat diasumsikan bahwa pembentukan Eurasian Union
merupakan pembangunan ulang dari puing-puing kejayaan Uni Soviet, yang nantinya
diharapkan Putin dapat mengembalikan peran Rusia sebagai superpower dunia.
Beberapa negara di Eropa Timur seperti Armenia, Azerbaijan, dan Georgia, telah diimbau
oleh Presiden Putin untuk ikut bergabung di dalam Eurasian Union. Armenia, sebagai negara
yang telah bersandar pada bantuan Rusia menyatakan akan mempertimbangkan untuk
bergabung, di mana Azerbaijan yang telah sebelumnya menolak keanggotaan Eurasian
Union menyatakan bahwa negara tersebut tidak memiliki intensi untuk terlibat dengan
Eurasian Union. Georgia, sebagai negara yang memiliki hubungan fluktuatif dengan Rusia,
masih belum secara resmi menyatakan ingin bergabung namun menyatakan bahwa akan
mengikuti jejak Armenia.
6
Di balik spekulasi atas keikutsertaan negara-negara tersebut, Rusia
sesungguhnya memiliki preferensi sendiri terhadap suatu negara yang menjadi core interest
Rusia di Eropa Timur, terutama karena pengaruh yang dapat negara tersebut berikan secara
tidak langsung kepada Rusia dalam konteks ekonomi dan geografis: Ukraina.
Di masa pemerintahannya sebagai Presiden Rusia, Yeltsin pernah menyatakan bahwa,
Without Ukraine, it is impossible to imagine Russia.
7
Dapat dikatakan bahwa Ukraina
merupakan kepentingan strategis Rusia yang paling utama, terutama setelah peristiwa
runtuhnya Uni Soviet. Sejak kemerdekaan Ukraina di tahun 1991, Ukraina telah menjadi
negara terbesar kedua di benua Eropa dengan letak geografis yang strategis untuk
menjembatani kepentingan geopolitik Rusia di Eropa. Selain itu, Ukraina berbatasan
langsung dengan Eropa Barat yang tergabung dalam Uni Eropa dan berbatasan langsung pula
dengan Rusia. Hal ini sebenarnya merupakan suatu hal yang dapat membawa keberuntungan
sekaligus kerugian bagi Rusia dalam kepentingannya sebagai pemimpin regional di Eropa
Timur, terutama berkaitan dengan kepentingan nasional Ukraina sendiri paska Uni Soviet.
Setelah lepas dari pengaruh Uni Soviet, Ukraina menunjukkan keinginan untuk melebarkan
sayapnya ke arah politik Barat dan bahkan menyatakan dengan gamblang mengenai
ketertarikannya untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Rusia melihat hal ini sebagai

6
James M. Roberts, et al., The Eurasian Union: Undermining Economic Freedom and Prosperity in the South
Caucasus, The Heritage Foundation,< http://www.heritage.org/research/reports/2013/11/the-eurasian-union-
undermining-economic-freedom-and-prosperity-in-the-south-caucasus>
7
Yeltsin, Midnight Diaries, hlm. 273
4

ancaman terhadap negaranya, terutama karena Rusia menganggap bahwa Ukraina bersikap
tidak loyal dengan Eropa Timur. Selain itu, perselisihan antara Rusia dan Ukraina dalam
Black Sea Fleet dan keinginan Ukraina untuk menasionalisasi nuklir milik Uni Soviet yang
ditempatkan di negaranya menjadi alasan mengapa Rusia melihat bahwa jika Ukraina tidak
ditarik kembali ke arena politik Eropa Timur, maka Ukraina akan bergabung dengan Eropa
Barat dan nantinya akan lebih mengancam situasi regional di Eropa Timur.
Hubungan internasional di antara Rusia dengan Ukraina mengalami fluktuasi, yang sebagian
besar disebabkan oleh perselisihan ekonomi dalam aspek komoditas gas dan minyak.
Ancaman yang diberikan oleh Rusia kepada Ukraina berputar di sekitar hal tersebut, karena
Rusia tahu bahwa gas dan minyak merupakan komoditas penting bukan hanya untuk kedua
negara tersebut tetapi juga untuk negara-negara di Eropa Barat. Ukraina merupakan negara
yang menjembatani pengiriman gas dari Rusia ke negara-negara Uni Eropa dengan pipa gas
yang ditanam di wilayah teritorial Ukraina. Perselisihan di antara keduanya dalam lingkup
sumber daya alam tersebut sudah dimulai sejak tahun 1992 dan terus pasang surut hingga hari
ini, di mana Rusia seringkali mengancam Ukraina dengan pemutusan ekspor gas dari Rusia
yang otomatis melumpuhkan Ukraina. Ancaman akan terjadinya gas war di antara Rusia
dan Ukraina pun diutarakan oleh Gazprom, perusahaan energi milik pemerintah Rusia, ketika
mulai terdengar kabar bahwa Ukraina akan menandatangani perjanjian perdagangan bebas
dan kerjasama politik dengan Uni Eropa.
8

Selama lebih dari 20 tahun kemerdekaan Ukraina, pemerintah Rusia sepertinya tidak benar-
benar mau mengakui kemerdekaan Ukraina dan seakan tetap menganggap Ukraina sebagai
bagian dari wilayah kedaulatan Rusia. Ketika Ukraina dikabarkan akan menjalin kerjasama
dengan Uni Eropa yang nantinya dapat memberi kesempatan Ukraina untuk bergabung
menjadi anggota tetap organisasi regional Eropa Barat tersebut, Rusia memberikan runtutan
ultimatum terhadap Ukraina: jika Ukraina menandatangani perjanjian kerjasama dengan Uni
Eropa, maka Ukraina harus menghadapi sanksi perdagangan dalam importnya ke Rusia dan
harga beli gas yang lebih tinggi. Hal ini tentu membuat Rusia dianggap melanggar integritas
teritorial dan kedaulatan Ukraina. Bagi Uni Eropa sekalipun, ancaman Rusia merupakan
tindakan yang sangat tidak mencerminkan demokrasi dan bersifat blackmailing.

8
Shaun Walker, 2013, Russia threatens gas war with Ukraine, The Hindu, <http://www.thehindu.com/todays-
paper/tp-international/russia-threatens-gas-war-with-ukraine/article5299167.ece>
5

Penolakan mentah-mentah Rusia terhadap keinginan Ukraina untuk bekerjasama dengan Uni
Eropa disebabkan karena keinginan besar Rusia untuk menarik Ukraina ke dalam Eurasian
Union. Rusia ingin Ukraina memainkan peranan besar dalam Eurasian Union, terutama
dalam segi ekonomi yang disebabkan oleh pasar domestiknya yang besar, keuntungan
geopolitik dalam lingkup perdagangan dengan Uni Eropa, dan populasi besar masyarakat asli
Rusia. Mengutip kata-kata Gleb Pavlovsky, seorang spin doctor dari Kremlin yang juga
pernah bekerja di Ukraina, The Eurasian Union is a very important project for Putin.
Without Ukraine, he will lose all enthusiasm for it. Without Ukraine, Putins project is
impossible.
9

Merujuk kepada peta geografis negara-negara yang tergabung dan akan tergabung dalam
Eurasian Customs Union, yang di tahun 2015 akan efektif menjadi Eurasian Union,
organisasi regional ini membentang dari ujung Vladivostok hingga ujung Barat Ukraina,
mencapai lebih dari 3/4 wilayah Benua Eropa. Tidak heran jika Rusia beranggapan bahwa
Eurasian Union dapat menjadi kekuatan besar yang nantinya dapat menyaingi Cina dan Uni
Eropa, meskipun dalam jumlah perkiraan GDP dan populasi, Eurasian Union masih kalah
dibandingkan dua pemain global tersebut.
10

Tidak hanya memberikan ancaman, Putin juga memberikan suatu tawaran kepada Presiden
Yanukovich untuk ikut serta dalam European Customs Union dan mempererat hubungan
bilateral khususnya dalam lingkup ekonomi dengan Rusia. Putin juga memberikan insentif
bahwa Rusia akan memberikan Ukraina harga impor gas yang lebih murah. Yanukovich
kemudian menyatakan bahwa ia tidak dapat mengorbankan perdagangan dengan Rusia untuk
menjalin hubungan dengan Uni Eropa, yang berarti bahwa Presiden Ukraina tersebut
memutuskan untuk memutar arah politik Ukraina dari Barat kembali ke Timur. Hal ini
menghasilkan protes di ibukota Ukraina karena masyarakat menganggap keputusan
Yanukovich adalah suatu tindakan politik yang tak masuk akal, mengingat bahwa Uni Eropa
telah menawarkan Ukraina suatu bentuk investasi jangka panjang sebagai bagian dari
Eropa Barat. Masyarakat di Ukraina pun bahkan sampai meminta Presiden Yanukovich untuk
turun dari jabatannya.
11


9
Timothy Heritage, 2013, Ukraine holds key to Putin's dream of a new union, Reuters,
<http://www.reuters.com/article/2013/11/29/us-ukraine-eu-putin-idUSBRE9AS0F320131129>
10
Adam Taylor, Loc. Cit.
11 Andre Mayer, 2013, Divided Ukraine roiled by protest, love-hate with 'Mother Russia, CBCNews,
<http://www.cbc.ca/news/world/divided-ukraine-roiled-by-protest-love-hate-with-mother-russia-1.2457433>
6

Kepentingan strategis Rusia dapat dilihat sepenuhnya dari bagaimana Rusia berusaha
menarik Ukraina untuk masuk ke dalam rencana besarnya, yaitu Eurasian Union, sekaligus
menjauhkan Ukraina dari aliansi Barat seperti Uni Eropa dan NATO meskipun ancaman dan
sanksi yang diberikan Rusia kepada Ukraina cenderung menggebu-gebu. Ukraina menjadi
bagian utama dari rencana besar Rusia untuk membangun kembali kerajaannya di Eropa
Timur.

Kesimpulan
Dalam perannya sebagai regional leader, Rusia ingin terus menancapkan pengaruh dan
kekuatannya di Eropa Timur. Pembuat kebijakan luar negeri Rusia kerap mengasosiasikan
kekuatan Rusia dengan kekuatan Uni Soviet pada masa lampau, terutama karena Rusia
sebagai pewaris takhta Uni Soviet di kancah politik internasional. Eurasian Union merupakan
suatu strategi yang dibentuk oleh Rusia untuk membangun kekuatan regional baru yang
merupakan kebangkitan dari puing-puing peninggalan Uni Soviet. Rancangan oganisasi
regional ini dibentuk sebagai respon terhadap kekuatan-kekuatan yang mendominasi politik
global di masa ini, seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Cina. Rusia tetap beranggapan
bahwa Eropa Timur dapat kembali menjadi global player yang patut diperhitungkan.
Ukraina merupakan kepentingan strategis Rusia di Eropa Timur, terutama karena wilayah
geografisnya yang luas dan strategis, peluang pasar domestik yang besar, juga populasinya
yang sebagian besar merupakan etnis asli Rusia. Negara ini merupakan kunci dari rencana
besar Eurasian Union. Hal inilah yang menyebabkan Putin berusaha untuk menjauhkan
Ukraina dari pengaruh Barat seperti Uni Eropa dan NATO. Jika Ukraina dibiarkan lepas,
Rusia takut Ukraina dapat menjadi ancaman bagi wilayah negaranya. Maka dari itu, Rusia
memilih untuk memanfaatkan potensi yang Ukraina miliki untuk mendukungnya dalam
Eurasian Union dan menarik arah politik Ukraina kembali ke Timur.

7

DAFTAR PUSTAKA
Global Security, Russia & the 2004 President election, Global Security.org,
<http://www.globalsecurity.org/military/world/ukraine/election-2004-r.htm>
Modul Perkuliahan Hubungan Internasional Di Eropa, hlm. 92
Martin A. Smith, 2013, Power in the Changing Global Order: The US, Russia, and China,
hlm. 176
Adam Taylor, 2013, This Map Shows The Huge Scale Of Vladimir Putin's Eurasian Plan,
Business Insider, <http://www.businessinsider.com/eurasian-union-map-2013-12>
James M. Roberts, et al., The Eurasian Union: Undermining Economic Freedom and
Prosperity in the South Caucasus, The Heritage Foundation,<
http://www.heritage.org/research/reports/2013/11/the-eurasian-union-undermining-economic-
freedom-and-prosperity-in-the-south-caucasus>
Yeltsin, Midnight Diaries, hlm. 273
Shaun Walker, 2013, Russia threatens gas war with Ukraine, The Hindu,
<http://www.thehindu.com/todays-paper/tp-international/russia-threatens-gas-war-with-
ukraine/article5299167.ece>
Timothy Heritage, 2013, Ukraine holds key to Putin's dream of a new union, Reuters,
<http://www.reuters.com/article/2013/11/29/us-ukraine-eu-putin-
idUSBRE9AS0F320131129>
Andre Mayer, 2013, Divided Ukraine roiled by protest, love-hate with 'Mother Russia,
CBCNews, <http://www.cbc.ca/news/world/divided-ukraine-roiled-by-protest-love-hate-
with-mother-russia-1.2457433>

Anda mungkin juga menyukai