Anda di halaman 1dari 2

Founder effect adalah hilangnya variasi genetik yang terjadi ketika suatu

populasi baru terbentuk oleh sejumlah individu dalam populasi yang sangat kecil.
Efek ini pertama kali dijabarkan oleh Ernst Mayr pada tahun 1952 (Provine,
2004). Akibat dari hilangnya variasi genetik, populasi baru dapat berubah, baik
secara genotipe ataupun fenotipe, dari populasi asalnya. Dalam kasus ekstrem,
efek pendiri diduga menyebabkan spesiasi dan evolusi spesies baru.
Kadang-kadang, sepanjang sejarah, populasi kecil spesies telah berpindah
ke daerah yang cukup jauh dan terisolasi dari populasi aslinya. Isolasi ini
mencegah perkembangbiakan antara dua populasi. Secara kebetulan, frekuensi
alel dari satu atau lebih gen dalam populasi baru bisa sangat berbeda
dibandingkan dengan populasi asli. Perubahan frekuensi alel ini karena ada
terciptanya spesies baru. Populasi yang terisolasi disebut founder effect.

Dalam gambar di atas, populasi asal memiliki jumlah individu biru dan
merah yang sama rata. Tiga populasi pendiri yang lebih kecil menunjukkan
bahwa salah satu warna akan mendominasi oleh karena percontohan acak dari
populasi asal.
Founder effect merupakan kasus khusus dari hanyutan genetik. Selain
founder effect, populasi baru tersebut sering kali berpopulasi kecil, sehingga
menunjukkan sensitivitas yang besar terhadap hanyutan genetik, peningkatan
perkawinan sekerabat, dan variasi genetik yang relatif rendah. Hal ini dapat
terpantau pada gene pool orang Islandia, Pulau Paskah, dan Pulau Pitcairn.
Contoh lainnya terlihat pada populasi orang tuli yang sangat tinggi di Martha's
Vineyard.
Golongan Darah Penduduk asli Amerika
Para penjajah asli Amerika kemungkinan tiba dengan menyeberangi
jembatan Selat Bering sekitar 20.000 tahun yang lalu dan secara bertahap
berpindah ke selatan melalui Amerika Utara dan menuju Amerika Selatan.
Populasi pendiri ini mungkin memiliki banyak variasi alel dari populasi asli.
Sementara kita memiliki sangat sedikit informasi tentang variasi alel pada
populasi asli, hari ini sangat jarang untuk menemukan penduduk asli Amerika
dengan golongan darah B. Hal ini menunjukkan bahwa dalam populasi terjadi
founder effect atau frekuensi alel darah tipe B sangat rendah. Selama sebagian
besar sejarah Amerika Utara, sampai kedatangan orang Eropa, penduduk asli
Amerika untuk sebagian besar secara geografis terisolasi. Isolasi ini, selama
ribuan tahun, menghasilkan frekuensi rendah dari darah tipe B di penduduk asli
Amerika yang diamati hari ini.

Anda mungkin juga menyukai