1. Definisi Hordeolum adalah infeksi kelenjar pada palpebra (Vaughan et al., 2009). Hordeolum dikenal dalam 2 bentuk (Ilyas, 2009) yaitu: 1) Hordeolum internum atau radang kelenjar meibom, dengan penonjolan terutama ke daerah konjungtiva tarsal. 2) Hordeolum eksternum atau radang kelenjar Zeis atau moll, dengan penonjolan terutama ke daerah kulit kelopak.
2. Insidensi Hordeolum merupakan jenis penyakit infeksi kelopak mata yang paling sering ditemukan pada praktek kedokteran. Insidensi tidak bergantung pada ras dan jenis kelamin. Dapat mengenai semua usia, tapi lebih sering pada orang dewasa (Lang, 2000).
3. Patofisiologi Kebanyakan Hordeolum disebabkan infeksi stafilokokus aureus. (Vaughan et al., 2000; Lang, 2000) Hordeolum externum timbul dari blockade dan infeksi dari kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar meibom yang terletak di dalam tarsus. Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini memberikan reaksi pada tarsus dan jaringan sekitarnya. Kedua tipe hordeolum dapat timbul dari komplikasi blefaritis (Ilyas, 2009).
4. Gambaran Klinis Gambaran klinis hordeolum berupa sakit, merah, dan bengkak. Intensitas sakit mencerminkan hebatnya pembengkakan palpebra (Vaughan et al., 2000). Hordeolum internum biasanya berukuran lebih besar dibanding hordeolum eksternum. Adanya pseudoptosis atau ptosis terjadi akibat bertambah beratnya kelopak sehingga sukar diangkat. Pada pasien dengan hordeolum, kelenjar preaurikel biasanya ikut membesar. Hordeolum sering membentuk abses dan pecah dengan sendirinya. (Ilyas, 2009)
Gambar: Hordeolum Interna
Gambar: Hordeolum eksterna
5. Diagnosa Diagnosa hordeolum yaitu dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik pada mata yang dilakukan secara menyeluruh mulai dari sekitar mata, bola mata hingga permukaan konjungtiva. Inspeksi secara teliti bagian dalam untuk melihat ada tidaknya hordeolum interna. Tidak ada pemeriksaan penunjang yang spesifik menunjukkan diagnosis hordeolum (Ilyas, 2009; Lang, 2000). 6. Diagnosa Banding - Hordeolum Interna / eksterna - Xantelasma - Blefaritis - Kista Meilbomian - Selulitis Preseptal - Chalazion - Karsionoma Sel Basal 7. Penanganan Pengobatan untuk hordeolum adalah dengan kompres panas, 3-4 kali sehari selama 10-15 menit. Jika keadaan tidak membaik dalam 48 jam, dilakukan insisi dan drainase bahan purulen. Hendaknya dilakukan insisi vertikal pada permukaan konjuntiva untuk menghindari terpotongnya kelenjar meibom. Sayatan ini dipencet untuk mengeluarkan sisa nanah. Jika hordeolum mengarah keluar, dibuat sayatan horizontal pada kulit untuk mengurangi luka parut. Salep antibiotik pada sakus konjungtiva setiap 3 jam memberikan manfaat. Antibiotik sistemik diindikasikan jika terjadi selulitis. (Vaughan et al.,2009)
8. Komplikasi Penyulit hordeolum adalah selulitis palpebra, yang merupakan radang jaringan ikat jarang palpebra di depan septum orbita dan abses palpebra. (Ilyas, 2009)
9. Prognosis Hordeolum biasanya sembuh spontan dalam waktu 1-2 minggu. Resolusi lebih cepat dengan penggunaan kompres hangat dan ditutup yang bersih. Hordeolum internal terkadang berkembang menjadi chalazion, yang mungkin memerlukan steroid topical atau bahkan insisi dan kuretase. (Ilyas, 2009)
Daftar Pustaka Ilyas, Sidarta. 2009. Ilmu Penyakit Mata. FKUI Press. Jakarta Lang, G. 2000. Ophtalmolofy-A short Text Book. Thieme. Stuttgart. Newyork Vaughan, Daniel G; Taylor Asvury; Paul riordan-Eva. 2009. Oftalmologi Umum. Widya Medika. Jakarta