Anda di halaman 1dari 3

HORDEOLUM

Gol Penyakit SKDI: 4A


Syifa Munawarah
0907101010121
syifamunawarah@gmail.com

1. Definisi
Hordeolum adalah infeksi kelenjar pada palpebra (Vaughan et al., 2009).
Hordeolum dikenal dalam 2 bentuk (Ilyas, 2009) yaitu:
1) Hordeolum internum atau radang kelenjar meibom, dengan penonjolan
terutama ke daerah konjungtiva tarsal.
2) Hordeolum eksternum atau radang kelenjar Zeis atau moll, dengan
penonjolan terutama ke daerah kulit kelopak.

2. Insidensi
Hordeolum merupakan jenis penyakit infeksi kelopak mata yang paling
sering ditemukan pada praktek kedokteran. Insidensi tidak bergantung pada ras
dan jenis kelamin. Dapat mengenai semua usia, tapi lebih sering pada orang
dewasa (Lang, 2000).

3. Patofisiologi
Kebanyakan Hordeolum disebabkan infeksi stafilokokus aureus.
(Vaughan et al., 2000; Lang, 2000)
Hordeolum externum timbul dari blockade dan infeksi dari kelenjar Zeiss
atau Moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar meibom yang
terletak di dalam tarsus. Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini memberikan reaksi
pada tarsus dan jaringan sekitarnya. Kedua tipe hordeolum dapat timbul dari
komplikasi blefaritis (Ilyas, 2009).

4. Gambaran Klinis
Gambaran klinis hordeolum berupa sakit, merah, dan bengkak. Intensitas
sakit mencerminkan hebatnya pembengkakan palpebra (Vaughan et al., 2000).
Hordeolum internum biasanya berukuran lebih besar dibanding hordeolum
eksternum. Adanya pseudoptosis atau ptosis terjadi akibat bertambah beratnya
kelopak sehingga sukar diangkat. Pada pasien dengan hordeolum, kelenjar
preaurikel biasanya ikut membesar. Hordeolum sering membentuk abses dan
pecah dengan sendirinya. (Ilyas, 2009)

Gambar: Hordeolum Interna

Gambar: Hordeolum eksterna

5. Diagnosa
Diagnosa hordeolum yaitu dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik
pada mata yang dilakukan secara menyeluruh mulai dari sekitar mata, bola mata
hingga permukaan konjungtiva. Inspeksi secara teliti bagian dalam untuk melihat
ada tidaknya hordeolum interna. Tidak ada pemeriksaan penunjang yang spesifik
menunjukkan diagnosis hordeolum (Ilyas, 2009; Lang, 2000).
6. Diagnosa Banding
- Hordeolum Interna / eksterna
- Xantelasma
- Blefaritis
- Kista Meilbomian
- Selulitis Preseptal
- Chalazion
- Karsionoma Sel Basal
7. Penanganan
Pengobatan untuk hordeolum adalah dengan kompres panas, 3-4 kali
sehari selama 10-15 menit. Jika keadaan tidak membaik dalam 48 jam, dilakukan
insisi dan drainase bahan purulen. Hendaknya dilakukan insisi vertikal pada
permukaan konjuntiva untuk menghindari terpotongnya kelenjar meibom. Sayatan
ini dipencet untuk mengeluarkan sisa nanah. Jika hordeolum mengarah keluar,
dibuat sayatan horizontal pada kulit untuk mengurangi luka parut. Salep antibiotik
pada sakus konjungtiva setiap 3 jam memberikan manfaat. Antibiotik sistemik
diindikasikan jika terjadi selulitis. (Vaughan et al.,2009)

8. Komplikasi
Penyulit hordeolum adalah selulitis palpebra, yang merupakan radang
jaringan ikat jarang palpebra di depan septum orbita dan abses palpebra. (Ilyas,
2009)

9. Prognosis
Hordeolum biasanya sembuh spontan dalam waktu 1-2 minggu. Resolusi
lebih cepat dengan penggunaan kompres hangat dan ditutup yang bersih.
Hordeolum internal terkadang berkembang menjadi chalazion, yang mungkin
memerlukan steroid topical atau bahkan insisi dan kuretase. (Ilyas, 2009)

Daftar Pustaka
Ilyas, Sidarta. 2009. Ilmu Penyakit Mata. FKUI Press. Jakarta
Lang, G. 2000. Ophtalmolofy-A short Text Book. Thieme. Stuttgart. Newyork
Vaughan, Daniel G; Taylor Asvury; Paul riordan-Eva. 2009. Oftalmologi Umum.
Widya Medika. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai