Anda di halaman 1dari 1

Contoh P&ID.

Dry Leg Transmitter



Gambar di atas merupakan sebuah tangki bertekanan yang berfungsi untuk menekan air
keluar dari tangki tersebut. Tekanan dimaksud berasal dari tekanan udara luar yang jaga oleh dua
buah regulator, PCV1 diset pada 90 PSIG dan PCV2 pada 100 PSIG, jika tekanan di dalam
tangki turun di bawah 90 PSIG, maka PCV1 akan membuka secara proporsional memberikan
tambahan udara, jika tekanan di dalam tangki naik melebihi 100 PSIG, maka PCV2 akan
membuka secara proporsional, membuang kelebihan tekanan ke atmosfer. Konfigurasi ini
biasana dipakai pada air utility, misalnya untuk keperluan air yang demand-nya intermittent atau
tidak konstan.
LT (Level Transmitter) yang dipakai untuk mengukur ketinggian air di dalam tangki
yang digunakan adalah DP transmitter. Sisi low dari LT disambung ke tangki bagian atas hal ini
dilakukan untuk meng-equalize tekanan udara di sisi H dan L dari transmitter, sehingga yang
terukur oleh LT adalah tekanan hidrostatik dari air yang berbanding lurus dengan ketinggian air
di dalam tangki.
Pada keadaan ketinggian air di dalam tangki nol, atau ketinggian air menyentuh titik
pengukuran sisi H-nya atau dengan kata lain tangki realtif sedang kosong, maka transmitter tidak
mendeteksi adanya tekanan hidrostatik, atau dp = 0. Penjelasan di atas menerangkan konfigurasi
transmitter dengan metode dry-leg. Disebut dry leg dikarenaka sensing line transmitter dibiarkan
kering.

Anda mungkin juga menyukai