Anda di halaman 1dari 3

Diagram P&ID Separator Horizontal Tiga Fasa

Keterangan :

PIC : Pressure Indicator Control BDV : Blow Down Valve

PT : Pressure Transmitter PSV : Pressure Safety Valve

PG : Pressure Gauge PCV : Pressure Control Valve

LT : Level Transmitter LCV : Level Control Valve

SDV : Shut Down Valve LIC : Level Indicator Control

FUNGSI

 Controller
Controller adalah sebuah peralatan instrumen yang berfungsi sebagai pemroses
data yang di terima dan mengambil keputusan tentang tindakan yang akan
dilakukan, sesuai program yang telah dibuat untuk pengontrol tersebut. (PIC, LIC)
 Transmitter
Transmitter adalah sebuah peralatan instrumentasi yang mampu
mengolah signal dari sebuah sensor dan merubahnya kedalam bentuk arus. (PT, LT)
 Pressure Gauge
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida
 Shut Down valve
Katup penggerak yang dirancang untuk menghentikan aliran cairan berbahaya saat
mendeteksi kejadian berbahaya
 Blow Down Valve
Pembuangan sejumlah kecil air boiler dengan maksud untuk menjaga tingkat
maximum dari padatan terlarut dan terendap pada tingkat yang diizinkan.
 Pressure Safety valve digunakan untuk melindungi peralatan dari tekanan yang
berlebih dengan cara membuang tekanan berlebih sesuai dengan tekanan yang
telah di set pada PSV.
 Control Valve
Control Valve adalah sebuah peralatan instrumentasi untuk mengatur besaran
proses, adapun yang dimaksud besaran proses adalah suatu keadaan yang dapat
menunjukkan kondisi proses yang sedang beroperasi (PCV, LCV)

SAFETY CONTROL

Jika PT-1 HH, maka SDV-1 aktif dan menutup untuk menghentikan flow inlet. SDV-4
juga menutup untuk mengisolasi potensi bahaya agar tidak berlanjut ke proses
selanjutnya. BDV-1 akan membuka agar gas terbuang ke flare. Jika PT-1 LL, maka
seluruh valve inlet dan outlet akan menutup karena kondisi tersebut abnormal dan
proses operasi tidak perlu dilanjutkan.

Untuk mengatasi LT-1 HH, maka SDV-1 akan menutup agar air tidak bercampur dengan
hasil separasi minyak. Jika LT-1 LL, maka SDV-3 akan menutup dan proses dihentikan
karena level minyak yang terlalu rendah.

Untuk kondisi LT-2 HH, SDV-1 akan menutup agar level tidak terus bertambah sehingga
menyebabkan bercampurnya air ke hasil separasi minyak. Sedangkan jika LT-2 LL,
maka SDV-2 akan menutup untuk mencegah terbawanya minyak ke dalam line air.

PROCESS CONTROL

PT-2 pada kondisi HH memberi sinyal agar PCV 1 semakin membuka untuk membuang
gas ke flare. Sedangkan pada kondisi LL, PCV-1 harus menutup untuk menaikkan
kembali tekanan. PCV-1 memiliki karakter fail to open sehingga pada kondisi eror(tanpa
sinyal), PCV-1 cenderung membuka.
LT-3 pada kondisi LL memerintahkan LCV-1 untuk menutup sedangkan pada kondisi
HH memberikan perintah membuka. LCV-1 memiliki karakter fail-to-close sehingga
LCV-1 cenderung menutup pada kondisi tanpa sinyal.

LT-4 membaca level antarmuka campuran antara minyak dan air. Pada kondisi HH,
LCV-2 akan membuka sedangkan pada kondisi LL, LCV-2 akan menutup. LCV-2
memiliki karakter fail-to-close sehingga LCV-2 cenderung menutup jika tidak ada sinyal.

Anda mungkin juga menyukai