Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN OPERASI HISTEREKTOMI

Nama Pasien : Ny. Sri Wahyuni/ 38 tahun Operator : dr. Wahdi S., Sp. OG
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Mei 2014 Asisten I :
Alamat : Metro Asisten II :
Med. Rec/Reg : 237025/5018 Anestesi : dr. Yusnita, Sp. An.
Jenis Anestesi : Spinal Anesthesia Instrumen :

Pukul 11.00 WIB Operasi Dimulai

Penderita terlentang dalam keadaan narkosis spina, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik
pada daerah perut dan sekitarnya. Lapangan operasi dipersempit dengan duk steril. Dilakukan
insisi Pfanensteil dua jari di atas simphisis sepanjang 10 cm. Insisi diperdalam secara tajam
dan tumpul sampai menembus peritoneum. Setelah peritoneum dibuka, dilakukan eksplorasi,
didapatkan:
Uterus sebesar kepala dewasa, konsistensi padat-kenyal
Ovarium dalam batas normal
Tuba kanan dan kiri dalam batas normal
Tidak terdapat ascites

Diputuskan untuk melakukan histerektomi parsial dengan cara sebagai berikut:
Dilakukan pemasangan spreader dan 2 buah kassa besar
Dilakukan tegel pada uterus dengan menggunakan zeide no. 0
Menjepit, memotong, dan mengikat ligamentum rotundum kiri dengan chromic catgut
no. 1.0
Membuka plika vesikouterina, kemudian vesica urinaria disisihkan ke bawah dan
lateral lalu dilindungi dengan hak besar
Menembus ligamentum latum kiri dari arah belakang ke depan secara tumpul
Menjepit, memotong, dan mengikat ligamentum infundibulopelvikum kiri dengan
chromic catgut no. 1.0
Dilanjutkan dengan menggunakan klem 90, puncak vagina dipancung setinggi porsio,
lalu kedua sudut puncak vagina dijahit secara figure of eight dengan polisorb no. 0
Tunggul vagina dijahit tertutup secara jelujur feston dengan Polisorb no. 0
Tunggul ligamentum rotundum kiri dan tunggul ligamentum infundibulopelvikum kiri
disatukan kemudian dijahitkan pada sudut tunggul vagina kiri dengan chromic catgut
No.I
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya, setelah diyakini tidak ada perdarahan lagi,
dilakukan retroperitonelisasi dengan plain cat gut no 2.0
Dilakukan pencucian dengan NaCl 0,9%, kemudian penutupan dinding abdomen lapis
demi lapis dengan cara :
o Peritoneum dijahit secara jelujur dengan plain catgut no. 2.0
o Otot dijahit secara terputus satu-satu dengan plain catgut no. 2.0
o Fascia dijahit secara jelujur feston dengan polisorb no. 0
o Subkutis dijahit secara terputus satu-satu dengan plain catgut no. 2.0
o Kutis dijahit secara jelujur subkutikuler dengan chromic catgut no. 2.0
o Luka operasi ditutup dengan kassa, sufratule, dan hipafix

Pada pembelahan uterus didapatkan massa intramural sebesar kepala dewasa dengan diameter
20 cm.

Pukul 11.50 WIB Operasi Selesai

Diagnosis Pra Bedah : Mioma Uteri
Diagnosis Pasca Bedah : Mioma Uteri Intramural
Tindakan : Histerektomi Supravaginal


Konsulen Operator



dr. Wahdi S., Sp. OG dr. Wahdi S., Sp. OG





LAPORAN OPERASI

Nama Pasien : Ny. Tri Seftriana/ 25 tahun Operator : dr. Wahdi S., Sp. OG
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Mei 2014 Asisten I :
Alamat : Pugung Raharjo Asisten II :
Med. Rec/Reg : 238005/5275 Anestesi : dr. Yusnita, Sp. An.
Jenis Anestesi : Spinal Anesthesia Instrumen :

Pukul 10.45 WIB Operasi Dimulai

Penderita terlentang dalam keadaan narkosis spina, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik
pada daerah perut dan sekitarnya. Lapangan operasi dipersempit dengan duk steril. Dilakukan
insisi Pfanensteil dua jari di atas simphisis sepanjang 10 cm. Insisi diperdalam secara tajam
dan tumpul sampai menembus peritoneum. Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus sebesar
kehamilan aterm. Diputuskan untuk melakukan Seksio Sesaria Transperitonealis Profunda
dengan cara sebagai berikut:
Insisi SBR semilunar sepanjang 6 cm secara tajam, didapatkan cairan ketuban jernih
Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala

Pukul 10.55 WIB. Lahir neonatus hidup perempuan dengan BB 2800 g, PB 46 cm, AS 8/9
PT AGA.
Ke dalam cairan infuse dimasukkan oksitosin 20 IU. Plasenta dilahirkan dengan tarikan
ringan pada tali pusat.

Pukul 11.00 WIB. Lahir plasenta lengkap dengan berat 500 g, panjang tali pusat 50 cm
dengan ukuran 16 x 17 cm. Selanjutnya dilakukan pembersihan cavum uteri dengan kassa.
Kemudian dilakukan pemasangan IUD dalam cavum uteri. Dilakukan penutupan dinding
uteri dengan cara sebagai berikut:
Dilakukan penjahitan pada kedua sudut luka insisi SBR secara figure of eight dengan
benang chromic catgut No. 1
Dilajukan penjahitan SBR satu lapis jelujur festoon dengan benang chromic catgut
No. 1
Perdarahan diperlakukan sebagaimana mestinya.
Dilanjutkan penutupan dinding abdomen lapis demi lapis dengan cara sebagai berikut:
Peritoneum dijahit jelujur dengan plain nomor 2.0
Otot dijahit secara satu-satu dengan catgut nomor 2.0
Fascia dijahit secara jelujur festoon dengan PGA nomor 1.0
Subkutis dijahit secara satu-satu dengan plain catgut nomor 2.0
Kutis dijahit secara jelujur subkutikuler dengan chromic catgut nomor 2.0
Luka operasi dibersihkan lalu ditutup dengan sofratule, kassa dan hypafix.

Pukul 11.30 WIB Operasi Selesai

Diagnosis Pra Bedah : G2P1A0 hamil 36 minggu JTH intrauterine preskep dengan
KPD
Diagnosis Pasca Bedah : P2A0 Post SSTP ai KPD
Tindakan : SSTP


Konsulen Operator



dr. Wahdi S., Sp. OG dr. Wahdi S., Sp. OG

Anda mungkin juga menyukai