Anda di halaman 1dari 15

AKTIVITAS INDUSTRI DAN PENGEMBANGAN WILAYAH PERDESAAN

oleh:
GALUH FATHIA SHANTI
2.1. Konsep Aktiit!s In"#st$i
2.1.1 Pen%e$ti!n Aktiit!s In"#st$i
Studi mengenai industri pada umumnya akan selalu dititikberatkan pada bahasan
mengenai industri manufaktur yang identik dengan kegiatan membuat atau menghasilkan
dalam !umlah besar dengan menggunakan teknologi dan mesin"mesin #$hapman dan
%alker& '((')*
+enurut ,al!oeni #'((-: './) akti0itas industri didefinisikan sebagai usaha
pengubahan suatu komoditi agar men!adi lebih bermanfaat #commercial manufacturing)*
Setidaknya terdapat tiga hal dalam setiap kegiatan industri ini& yaitu pengumpulan bahan
mentah& ada peningkatan terhadap kegunaannya le1at pengubahan bentuk serta pengiriman
komoditi yang lebih berharga ini ke tempat lain. ,ari pengertian tersebut& maka dapat
dikatakan bah1a sebuah akti0itas industri akan sangat bergantung pada faktor"faktor
produksi yang berkaitan satu sama lain sebagai suatu sistem produksi* Faktor produksi
yang terlibat dalam akti0itas industri antara lain faktor produksi berupa bahan mentah&
bahan bakar #energi)& faktor produksi tenaga ker!a #buruh)& modal serta kemampuan
mana!erial*
Aktiit!s In"#st$i Se&!%!i K#t#& Pe$t#'&#(!n
2onsep dasar kutub pertumbuhan pada a1alnya diperkenalkan se3ara sistematis
oleh 4errou5 dalam tulisannya pada tahun '(66* 2onsep ini terkait erat dengan ekonomi
keruangan yang tersusun atas kekuatan sentrifugal dan sentripetal dari sebuah pusat atau
kutub pertumbuhan* Setiap kutub akan men!adi pusat keluarnya kekuatan sekaligus sebagai
pusat yang akan menarik berbagai kekuatan ke dalamnya* ,ari sini dapat di3atat bah1a
konsep dasar kutub pertumbuhan 4errou5 ini kemudian diaplikasikan se3ara !elas dengan
keberadaan industri #2uklinski: 7')*
+enurut 4errou5& industri merupakan akti0itas dengan tingkat ino0asi tinggi dan
dapat berlangsung dalam unit ekonomi yang luas* Akti0itas industri dapat mendominasi
lingkungannya dan memberikan pengaruh kepada unit ekonomi lain*
4ada dasarnya& 4errou5 memfokuskan bahasan mengenai perkembangan kutub
pertumbuhan ini dalam lingkup ekonomi* Namun kemudian& $hristaller dan Los3h
mengembangkan teori ini dengan menambahkan dimensi geografi dan keruangan*
Sehingga& istilah kutub pertumbuhan menurut konsep 4errou5 tidak meru!uk pada dimensi
geografi& sedangkan pada perkembangan berikutnya& terdapat istilah pusat pertumbuhan
#growth centre) yang menga3u pada aspek lokasi keruangan #Glasson& '(/-: '/7)*
Sementara& terdapat pendapat lain& bah1a istilah kutub pertumbuhan lebih menga3u kepada
lingkup nasional& sedangkan pusat pertumbuhan menga3u kepada skala regional*
+enurut Glasson #'(/-: '/8)& pada prinsipnya terdapat tiga konsep dasar ekonomi
dan pengembangan lingkup geografinya sebagai berikut:
a* 2onsep leading industries dan perusahaan propulsif*
,alam konsep ini sebuah kutub pertumbuhan berupa perusahaan propulsif yang
men!adi leading industries dan mendominasi unit ekonomi lain* Hal tersebut dapat
berbentuk sebuah perusahaan propulsif sa!a atau !uga dapat berupa kompleks atau ka1asan
industri* Lokasi industri9industri tersebut se3ara geografis umumnya disebabkan oleh
beberapa faktor& antara lain adanya sumberdaya alam& seperti air dan bahan bakar adanya
faktor sumberdaya buatan& seperti !aringan komunikasi& pelayanan infrastruktur serta
ketersediaan tenaga ker!a atau adanya kesempatan dan peluang lain di lokasi tersebut*
2onsep ini menun!ukkan adanya kaitan yang kuat antara industri dengan sektor
ekonomi lainnya* 2aitan tersebut dapat berbentuk kaitan :ke depan; #forward linkages)&
artinya industri mempunyai rasio pen!ualan hasil industri yang tinggi terhadap rasio total*
Sedangkan kaitan ke belakang #backward linkages) berarti bah1a industri mempunyai
rasio input output terhadap rasio total*
b* 2onsep 4olarisasi
2onsep ini menyatakan bah1a pertumbuhan leading industries yang 3epat dapat
menyebabkan ter!adinya polarisasi unit ekonomi yang lain ke dalam kutub pertumbuhan
tersebut* 4roses polarisasi ini se3ara implisit akan menimbulkan berbagai keuntungan
aglomerasi ekonomi& baik keuntungan internal maupun eksternal* 4olarisasi ekonomi ini
akan memi3u polarisasi geografi melalui aliran sumberdaya dan konsentrasi akti0itas
ekonomi*
3* 2onsep Spread Effect
2onsep ini menyatakan bah1a ketika men3apai keadaan dinamik& kualitas propulsif
suatu kutub pertumbuhan akan menyebar ke daerah di sekitarnya* 2onsep spread effect
dan trickling down ini men!adi semakin populer sebagai teori yang men!adi dasar bagi
berbagai kebi!akan*
2.2 A%)o'e$!si In"#st$i
4ara ahli geografi dan peren3ana 1ilayah pada umumnya 3enderung
menghubungkan masalah pengembangan industri dengan teori"teori lokasi klasik yang
a1alnya diperkenalkan oleh %eber #'(7() dan kemudian diperbaharui men!adi teori lokasi
neoklasik oleh Hoo0er #'(8/)& Isaard #'(6.) dan +oses #'(6-)* Se3ara eksplisit& teori"teori
yang berbasis pada teori %eber ini dapat di!elaskan melalui logika sebuah proses
penentuan lokasi organisasi industri*
2onsep tersebut dihubungkan dengan adanya dinamika se3ara agregat dari suatu
kutub pertumbuhan* Inilah yang men!adi dasar adanya pemikiran tentang proses
aglomerasi industri* 2aitannya dengan industri& kutub pertumbuhan disini diartikan sebagai
sektor produksi yang memiliki kaitan ke belakang #backward linkages)& baik se3ara
langsung maupun tak langsung& dengan sektor"sektor lainnya dalam !umlah besar* 2utub
pertumbuhan men!adi posisi sentral dalam struktur input dan output produksi*
4roses aglomerasi industri dia1ali dari adanya industri utama pada lokasi tertentu
yang men!adi pusat pertumbuhan bagi lingkungan sekitarnya* 2emudian seiring dengan
proses perkembangan industri utama tersebut& akan bermun3ulan !enis industri"industri
hulu #upstream industries) dalam !umlah besar yang berlokasi di tempat tersebut* Industri
hulu ini menghasilkan produksi yang nantinya men!adi input bagi industri utama* ,alam
perkembangan berikutnya& !enis industri"industri hilir #downstream industries) yang
memindahkan lokasi industri mendekati industri utama semakin bertambah* Hal ini untuk
mempermudah akses memperoleh produksi industri utama sebagai input bagi proses
produksi industri"industri hulu #S3ott& '((<:=6"=.)*
,ari proses aglomerasi tersebut& terbentuk pula adanya keterkaitan ke depan dan ke
belakang dalam sebuah kutub pertumbuhan& sebagai satu kekuatan yang berdimensi
keruangan #4errou5& '(.')*
>fek turunan yang 3ukup signifikan dari adanya aglomerasi industri tersebut antara
lain:
4enyerapan tenaga ker!a di sekitar pusat aglomerasi
Hal ini akan men!adi konsekuensi logis& karena keberadaan industri umumnya
dapat menyerap tenaga ker!a dalam !umlah besar* +enurut S3ott& bila sistem proses
produksi yang ada 3ukup ber0ariasi akan dapat me1u!udkan keragaman ketrampilan dan
kemampuan baru bagi para peker!a* 2eragaman kemampuan peker!a ini dapat menarik
industri baru untuk berlokasi di tempat tersebut*
Ter!adi efek pengganda #multiplier effects) bagi daerah di sekitar pusat aglomerasi industri
Se3ara sederhana& ini dapat di!elaskan melalui upah yang diterima oleh para
peker!a* 4ara peker!a akan membelan!akan uangnya untuk membeli barang dan !asa yang
dita1arkan di sekitar tempat ker!a mereka* 4erputaran uang inilah yang sering disebut efek
pengganda dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekitar industri*
+endorong dan memper3epat pertumbuhan ekonomi di daerah pusat aglomerasi industri
tersebut berada
Aglomerasi industri men!adi pemi3u bagi pertumbuhan dan dinamika ekonomi di
daerah tersebut* Ini karena keberadaan aglomerasi industri menyebabkan naiknya arus
migrasi serta modal ke daerah itu*
2euntungan lokalisasi dan urbanisasi ekonomi*
+enurut Hoo0er #'(8/)& keberadaan aglomerasi industri dapat mendorong naiknya
kualitas serta !umlah sarana dan prasarana buatan yang memerlukan biaya besar di daerah
itu seperti !aringan !alan& terminal barang& dan sebagainya*
2.* Kete$k!it!n In"#st$i
Transmisi pertumbuhan yang ter!adi se3ara sentripetal dan sentrifugal dari sebuah
kutub pertumbuhan terhadap daerah dimana industri tersebut berada dapat mengalir
melalui keterkaitan antarindustri #2uklinski& '(/')* ,ari pernyataan tersebut& terdapat dua
hal yang dapat di3atat& pertama& keterkaitan antarindustri #inter-indsutrial linkages) yang
menun!ukkan sistem produksi atau rantai produksi dari sebuah akti0itas industri* Kedua&
keterkaitan industri terhadap daerah di sekitarnya yang masih mendapat pengaruh dari
akti0itas industri tersebut*
+enurut S3ott #'((<: =-)& keterkaitan antarindustri dalam sistem produksi akan
mempengaruhi besar biaya produksi yang harus dikeluarkan* +enurutnya& terdapat
beberapa aspek penting yang dapat mempengaruhi keterkaitan antarindustri tersebut& yaitu:
a* Transportasi dan komunikasi
2egiatan transportasi dan komunikasi sebagi salah satu keterkaitan antarindustri
dalam sistem produksi* Fungsi !arak menun!ukkan besarnya biaya yang harus dibayar serta
tingkat kesulitan industri untuk memperoleh bahan baku sebagai input maupun saat mereka
harus melepas produk ke pasaran atau kepada industri hilir yang lain*
b* 2arakter produk dan struktur produksi
2eterkaitan antarindustri dapat ter!adi bila proses produksi yang ter!adi dalam
sebuah industri saling melengkapi atau terkait dengan industri lain untuk menghasilkan
produknya*
3* Lokasi
Lokasi merupakan salah satu faktor yang mendorong ter!adinya keterkaitan
antarindustri* Sebagai ilustrasi& bila terdapat sebuah industri bersakala ke3il dengan
akti0itas produksi yang memiliki ketergantungan tinggi dengan industri lain& maka akan
3enderung berlokasi dekat dengan dengan industri partner utamanya*
Konsep Pen%e'&!n%!n Wi)!+!(
4engembangan 1ilayah diartikan sebagai usaha memberdayakan suatu masyarakat
yang berada di suatu daerah untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di
sekitarnya dengan menggunakan teknologi yang rele0an dengan kebutuhan& dan bertu!uan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang bersangkutan* ,alam konsep
pengembangan 1ilayah& setidaknya terdapat tiga sasaran utama yang ditempuh yaitu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi& memperluas kesempatan usaha dan men!aga agar
pembangunan tetap ber!alan se3ara berkesinambungan* 4ada umumnya konsep
pengembangan 1ilayah dimaksudkan untuk memperke3il kesen!angan #disparitas)
pertumbuhan dan ketimpangan kese!ahteraan antar 1ilayah #Alkadri& '((()*
Namun dalam implementasinya& konsep pengembangan 1ilayah ini sendiri sangat
sulit diterapkan* 2egagalan tersebut sangat nyata terlihat dari beberapa 1ilayah yang
diprioritaskan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi sehingga mengalami kema!uan pesat&
sedangkan 1ilayah lain !auh dari kemampuan untuk berkembang*
?erkaitan dengan konsep pengembangan 1ilayah ini& terdapat dua teori yang
rele0an& yaitu teori atau model pusat"pinggiran yang dikemukakan oleh Friedman serta
teori tahap perkembangan dari Adam Smith* +enurut Friedman dengan model pusat"
pinggiran #core-periphery) terdapat empat tahapan dalam perkembangan dan perubahan
sistem keruangan dalam suatu 1ilayah&yakni sebagai berikut #Gilbert dan Gugler& '(/():
'* Tahap pertama #struktur pra"industrialisasi)
,itandai oleh adanya 1ilayah yang belum tereksploitasi dengan 3iri permukiman
perdesaan yang terpen3ar& dengan pusat"pusat tertentu yang mengatur dan melayani
masing"masing kegiatan di 1ilayah tersebut* +asing"masing 1ilayah berdiri sendiri dan
tingkat ketergantungan antar 1ilayah ke3il*
7* Tahap kedua #permulaan industri)
,i3irikan dengan adanya industrialisasi dan meningkatnya konsentrasi in0estasi ke
dalam satu atau beberapa kota besar* 2esen!angan 1ilayah mulai nampak karena
sumberdaya& baik alam maupun manusia& terus mengalir ke 1ilayah yang lebih produktif&
maninggalkan 1ilayah yang dianggap telah usang* +un3ul karakter dualistik 1ilayah&
ditandai dengan adanya pusat pertumbuhan dengan pembangunan yang ma!u& 3epat dan
intensif& sementara kondisi 1ilayah pinggiran dengan kegiatan ekonomi yang tidak terkait
dengan pusat& bersifat stagnan bahkan merosot*
8* Tahap ketiga #pematangan industri)
,itandai dengan adanya proses pematangan industri dan kesadaran 1ilayah
pinggiran atas eksploitasi terhadap sumberdaya dari 1ilayah pinggiran* Hal sema3am ini
merespon pemerintah untuk membuat kebi!akan mengenai kesen!angan perkembangan
1ilayah pusat"pinggiran* Sehingga akhirnya& pada tahap ini kesen!angan 1ilayah pusat"
pinggiran semakin berkurang*
=* Tahap 2eempat #terbentuknya sistem)
,itandai dengan mun3ulnya suatu sistem ekonomi keruangan yang terintegrasi
penuh* +asing"masing pusat pertumbuhan berinteraksi dalam lingkup sebuah sistem*
,alam kondisi seperti ini& kesen!angan 1ilayah semakin dapat diminimalisir*
Sedangkan menurut teori tahapan #stages theory) yang dikemukakan oleh Adam
Smith& menyebutkan bah1a perkembangan suatu 1ilayah akan mengalami tahap"tahap
sebagai berikut:
Tahap pertama, adalah tahap perekonomian s1asembada& dimana hanya terdapat sedikit
in0estasi atau perdagangan* 4enduduk pertanian men!adi basis distribusi menurut lokasi
sumberdaya alam*
Tahap kedua, dengan kema!uan perangkutan& 1ilayah yang bersangkutan mengembangkan
perdagangan dan spesialisasi& maka mun3ullah lapisan kedua yang mengusahakan industri
desa sederhana untuk memenuhi kebutuhan para petani* 2arena pada mulanya semua
bahan& pasar dan tenaga ker!a disediakan oleh penduduk pertanian& maka lapisan baru ini
berlokasi di tempat yang berkaitan dengan lapisan basis*
Tahap Ketiga& dengan semakin bertambahnya perdagangan inter"regional& 1ilayah yang
bersangkutan berkembang melalui suatu urutan perubahan !enis produksi tanaman
pertanian dan peternakan& yaitu dari tanaman bi!i"bi!ian dan peternakan yang ekstensif
menu!u !enis tanaman buah"buahan dan peternakan yang intensif*
Tahap Keempat& dengan semakin bertambahnya !umlah penduduk dan semakin
bekurangnya tanaman hasil pertanian& 1ilayah yang bersangkutan melakukan
industrialisasi* Industri sekunder berkembang& mula"mula mengolah produk"produk primer
tetapi kemudian semakin lebih terspesialisasi* 2etiadaan industrialisasi akan
mengakibatkan ter!adinya tekanan penduduk& menurunnya taraf hidup dan stagnasi serta
kemerosotan se3ara umum di 1ilayah tersebut*
Tahap kelima& adalah pengembangan industri tersier yang berproduksi untuk ekspor*
%ilayah tersebut mengekspor model& ketrampilan dan !asa"!asa yang bersifat khusus ke
1ilayah" 1ilayah lain yang telah berkembang*
,ilihat dari faktor pemi3u perkembangannya& terdapat dua ma3am perkembangan
1ilayah& yaitu:
4erkembangan dari dalam
+enurut Teori Sektor yang dikemukakan oleh $lark dan Fisher disebutkan bah1a
kenaikan pendapatan per kapita berbagai 1ilayah dalam berbagai 1aktu pada umumnya
dibarengi oleh adanya realokasi sumberdaya& dengan penurunan proporsi angkatan ker!a
dalam kegiatan"kegiatan primer #pertanian)& dan kenaikan proporsi dalam kegiatan"
kegiatan sekunder #manufakturing) dan kemudian disusul dalam kegiatan"kegiatan tersier
atau !asa #Glasson diter!emahkan oleh Sihotang& '(//)*
4erkembangan dari dalam suatu 1ilayah !uga didasarkan pada potensi sumberdaya
alam& sumberdaya manuasia& serta beberapa faktor lokasi yang menentukan suatu 1ilayah
dapat terakses dengan baik dari 1ilayah lainnya*
4erkembangan dari luar
,i dalam teori basis ekspor #export base theory) dikemukakan bah1a pertumbuhan
suatu 1ilayah ditentukan oleh eksploitasi pemanfaatan"pemanfaatan alamiah dan
pertumbuhan basis ekspor 1ilayah yang bersangkutan yang selan!utnya dipengaruhi oleh
tingkat permintaan ekstern dari 1ilayah"1ilayah lain* 4endapatan yang diperoleh dari
pen!ualan ekspor akan mengakibatkan berkembangnya kegiatan"kegiatan penduduk
setempat& perpindahan modal dan tenaga ker!a& keuntungan"keuntungan eksternal dan
perkembangan 1ilayah lebih lan!ut* Teori ini memandang tingkat permintaan luar terhadap
produk dari industri"industri ekspor suatu 1ilayah sebagai penentu bagi perkembangan
regional*
+etode lain yang !uga memasukkan faktor"faktor dari luar ke dalam perkembangan
1ilayah adalah model"model alokasi sumberdaya inter regional yang dikemukakan @hlin*
,alam model ini diasumsikan bah1a faktor"faktor produksi& terutama tenaga ker!a dan
modal& akan mengalir keluar dari 1ilayah yang imbalannya rendah ke 1ilayah yang
imbalannya tinggi* Aadi& !ika suatu 1ilayah yang lebih rendah daripada di semua 1ilayah
lainnya& maka ada kemungkinan ter!adinya arus keluar ke 1ilayah"1ilayah lain atau arus
masuk modal yang hendak memanfaatkan rendahnya biaya tenaga ker!a tersebut& atau !uga
merupakan kombinasi dari dua kemungkinan tersebut #Glasson&'(//)*
Faktor lain yang tidak kalah menentukan dalam perkembangan suatu 1ilayah
adalah faktor kebi!aksanaan* 2ebi!aksanaan ini meliputi kebi!aksanaan ekonomi&
kebi!aksanaan sosial dan budaya serta kebi!aksanaan lain yang menentukan arah
pengembangan 1ilayah*
Sementara& aspek interaksi keruangan yang ter!adi dalam konsep pengembangan
1ilayah ini meliputi #Bondinelli& '(/-):
a* 2eterkaitan fisik& dapat berupa !aringan transportasi yang menghubungkan antar
1ilayah*
b* 2eterkaitan ekonomi& keterkaitan ini dapat berupa keterkaitan aliran komoditas
barang& modal& keterkaitan produksi serta berbagai elemen ekonomi lainnya*
2eterkaitan ekonomi erat hubungannya dengan keterkaitan fisik& dimana semakin
baik kondisi fisik yang menghubungkan antar 1ilayah& maka aspek ekonomi
dapat lebih 3epat berkembang*
3* 2eterkaitan pergerakan peduduk& pola migrasi baik permanen maupun non
permanen merupakan gambaran dalam keterkaitan pergerakan penduduk ini*
4ergerakan penduduk dari perdesaan ke perkotaan merupakan bentuk interaksi
keruangan desa"kota*
d* 2eterkaitan teknologi& terutama peralatan& 3ara dan metode produksi harus
terintegrasi se3ara spasial dan fungsional karena ino0asi teknologi sa!a tidak
3ukup untuk mema3u transformasi sosial dan ekonomi pada suatu 1ilayah&
terutama bila teknologi yang diterapkan tidak tepat guna*
e* 2eterkaitan sosial& pola hubungan sosial dalam keterkaitan ini men!adi pengaruh
dari adanya keterkaitan ekonomi*
f* 2eterkaitan pelayanan sosial& adanya keterkaitan fisik& ekonomi dan teknologi
merupakan upaya untuk memperluas !aringan berbagai fasilitas pelayanan sosial&
seperti rumah sakit& puskesmas& sekolah& dan sebagainya*
g* 2eterkaitan administrasi& politik& dan kelembagaan& bentuk"bentuk keterkaitan ini
dapat dilihat pada struktur pemerintahan& batas"batas administrasi& sistem
pengelolaan anggaran dan pembiayaan pembangunan*
2., Konsep K!-!s!n Pe$"es!!n
2.,.1 Pen%e$ti!n Des! "!n Pe$"es!!n
,ari berbagai sumber& terdapat beberapa pengertian desa adalah permukiman yang
terletak di luar kota dan penduduknya beker!a dalam bidang agraris #,ald!oeni& '((-)*
Sementara menurut 2amus Tata Buang& terdapat dua definisi desa& pertama& desa
merupakan suatu 1ilayah yang ditempati oleh se!umlah penduduk sebagai kekuatan
masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
organisasi pemerintahan terendah langsung diba1ah 3amat dan berhak menyelenggarakan
rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara 2esatuan Bepublik Indonesia* 4engertian
kedua& desa adalah permukiman ke3il di luar kota !umlah penduduk terbatas& luas daerah
georafis terbatas& kepadatan penduduk rendah& berpola hubungan tradisional& mata
pen3aharian utama di bidang pertanian*
Sedangkan pengertian 1ilayah perdesaan menurut ,ir!en 4embangunan ,esa&
diartikan sebagai 1ilayah yang memiliki 3iri"3iri sebagai berikut:
4erbandingan tanah dan manusia 3ukup besar
Lapangan ker!a didominasi oleh sektor agraris
Hubungan penduduk yang akrab
Sifat masyarakat menurut tradisi
Sementara menurut Custika #7<<7: '<()& 1ilayah perdesaan umumnya di negara"
negara dunia ketiga& dideskripsikan sebagai tempat bagi orang"orang untuk beker!a di






sektor pertanian* 4enurunan proporsi penduduk yang tinggal di 1ilayah perdesaan dalam
76 tahun terakhir ini men!adi sebuah fenomena nyata* Hal ini !uga merupakan konsekuensi
dari semakin beragamnya kegiatan ekonomi yang tidak hanya bertumpu pada sektor
pertanian& dan umumnya berlangsung di perkotaan* Fenomena ini pula yang kemudian
mendorong masyarakat perdesaan berpindah ke daerah perkotaan*
Kete$k!it!n Des!.Kot!
2eterkaitan desa"kota pada dasarnya dipengaruhi oleh gerakan manusia dan !uga
sifat keinginan manusia untuk saling melengkapi& dikarenakan suatu 1ilayah dengan
1ilayah lain memiliki keadaan yang berbeda #,al!oeni& '((.)*
?atasan desa"kota !uga diper!elas oleh ?intarto #'(-() dalam skema Done interaksi
desa"kota& bah1a ka1asan desa"kota meliputi daerah di sekitar kota& mulai dari suburban
hingga rural urban fringe* 4ada ka1asan tersebut dapat di!umpai berbagai karakteristik
daerah perkotaan& namun lokasinya sudah berada di luar inti kota dan karakteristik
penduduknya lebih bersifat seperti masyarakat perdesaan* ?erikut ini skema untuk
memper!elas pengertian ka1asan desa"kota*
GAMBAR 2.1
/0NE INTERAKSI DESA.K0TA
Sumber: Bintarto (!"!#$%&
2eterangan:
'* 'ity& merupakan kota atau pusat kota
3
6
5
4
2
1
7* Suburban, merupakan suatu area yang lokasinya dekat pusat kota dengan luas
men3akup daerah pengla!u atau commuter* ,aerah ini disebut !uga subdaerah
perkotaan*
8* Suburban fringe, merupakan suatu area yang melingkasi suburban dan merupakan
daerah peralihan antara kota dan desa #!alur tepi sub daerah perkotaan)*
=* (rban fringe, meliputi semua daerah batas luar kota yang mempunyai sifat mirip
kota #!alur tepi daerah perkotaan paling luar)*
6* )ural urban fringe merupakan suatu !alur daerah yang terletak antara daerah kota
dan daerah desa yang ditandai dengan penggunaan tanah 3amuran #!alur batas
desa"kota)*
.* )ural& perdesaan*
2.,.* Konsep D#!)is'e "!)!' Inte$!ksi Aktiit!s In"#st$i "en%!n K!-!s!n
Pe$"es!!n
Sebagaimana telah di!elaskan sebelumnya& bah1a keberadaan akti0itas industri di
suatu tempat dapat men!adi sebuah titik pertumbuhan baru yang dapat mendorong
perkembangan 1ilayah di sekitarnya* Akti0itas industri ini memiliki kekuatan untuk
mendorong ter!adinya pemusatan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar daripada daerah
hinterlandnya* ,aerah ini kemudian menyerap tenaga terlatih dan in0estasi dari 1ilayah
hinterlandnya sebagai 1ilayah yang relatif kurang berkembang* Inilah yang men!adi
an3aman bagi perkembangan 1ilayah perdesaan di sekitar pusat akti0itas industri* +enurut
>stalita #7<<')& bila kondisi seperti ini berlan!ut& maka akan ter!adi ge!ala dualisme
ekonomi yang dapat dideskripsikan sebagai suatu daerah perkotaan yang dinamis& tumbuh
dan modern yang dilingkupi oleh daerah perdesaan yang statis& menurun dan tradisional*
4erdesaan yang sering diidentikkan dengan sektor tradisional& khususnya pertanian*
Sektor tradisional& se3ara umum& memiliki pengertian menga3u kepada segala sesuatu yang
telah dilakukan oleh petani se3ara turun temurun atau sudah men!adi kebiasaan* Selain itu&
sektor pertanian tidak memakai mana!emen modern dengan mempertimbangkan faktor
biaya dan keuntungan #Custika& 7<<7: ''/)* +enurut Norton dan Al1ang #'((8)& terdapat
beberapa karakteristik sektor tradisional yang di1akili oleh sektor pertanian& antara lain
#Custika& 7<<7: ''-):
a* 4ertanian 3ampuran dan dominasi hubungan keluarga
Artinya& pertimbangan hubungan dalam keluarga lebih mendominasi berbagai
keputusan dalam pengolahan pertanian mereka* 4ertanian tradisional di!alankan dengan
berbagai bentuk serta teknik yang berbeda& dengan !enis tanaman yang dapat berganti"ganti
pula*
b* 4emanfaatan tenaga ker!a dan lahan
4emanfaatan lahan untuk pertanian tradisional umumnya sangat ke3il #antara '"8
Ha)* Namun tenaga ker!a yang dipakai per hektarnya sangat tinggi*
3* +usiman
4enggunaan tenaga ker!a pada pertanian tradisional 3enderung untuk
mempertimbangkan 0ariasi musim yang berdampak pada siklus pertanian* Sehingga
!umlah tenaga ker!a yang dipakai akan berbeda setiap musimnya*
d* 4rodukti0itas dan efisiensi
4ertanian tradisional dikarakteristikkan oleh rendahnya penggunaan input"input
yang harus dibeli dibandingkan dengan pemanfaatan tenaga ker!a* ,engan demikian&
!umlah panen per hektar& produksi per orang& dan ukuran"ukuran lain menyebabkan
produkti0itas 3enderung men!adi rendah*
e* Basionalitas dan resiko
4etani tradisional sesungguhnya se3ara ekonomi sangat rasional* +ereka beker!a
dengan dimoti0asi oleh keinginan untuk meningkatkan mutu standar hidup* Namun
demikian& resiko gagal panen& terserang hama dan ben3ana alam selalu membebani sektor
pertanian tradisional*
Sektor industri tumbuh dan berkembang dengan melibatkan bantuan modal yang !auh
lebih besar* 2arena sektor industri memakai teknik padat modal dan koefisien teknik tetap
maka sektor ini tidak dapat men3iptakan kesempatan ker!a pada la!u yang sama dengan
la!u pertumbuhan penduduk* ,engan demikian surplus buruh harus men3ari alternatif
peker!aan lain diluar sektor industri*
+enurut Higgins& sebelum adanya proses ekspansi& sektor pedesaan tidak mengalami
kelebihan atau kekurangan faktor produksi* 4ada permulaannya sektor tersebut menyerap
tenaga buruh tambahan dengan memanfaatkan tanah untuk pertanian lebih banyak* Ini
menyebabkan naiknya kombinasi buruh dan modal saat output !uga naik* Basio buruh
dengan modal yang ada di sektor tersebut naik se3ara teratur dan karena tersedia koefisien
teknis maka teknik yang dipakai di sektor ini men!adi berubah"ubah* Sebagai 3ontoh&
penanaman padi dengan irigasi telah menggantikan penanaman padi kering* 4ada akhirnya&
seluruh tanah yang tersedia diolah dengan teknik padat"buruh dan produkti0itas marginal
buruh turun ke nol atau bahkan di ba1ah nol* Aadi dengan pertumbuhan penduduk yang
terus menerus& pengangguran tersembunyi mulai mun3ul* ,alam kondisi ini&petani tidak
termoti0asi untuk menanam modal lebih banyak atau memeperkenalkan teknik yang dapat
menghemat buruh* ,isamping itu& tidak tersedia teknik untuk menigkatkan output perorang
dan tidak ada keinginan dari pihak buruh untuk meningkatkan produkti0itas mereka
sendiri* Akibatnya& teknik produksi& produkti0itas orang per !am dan kese!ahteraan sosial
ekonomi masyarakat perdesaan tetap berada di tingkat yang rendah*
Higgins !uga berpendapat bah1a hanya sedikit sa!a atau tidak ter!adi kema!uan
teknologi di sektor perdesaan sementara di sektor industri ter!adi kema!uan teknologi yang
begitu 3epat* Hal tersebut 3enderung meningkatkan !umlah pengangguran tersembunyi*
Situasi seperti ini semakin diperburuk dengan adanya tingkat upah yang tinggi* 2arena
tingkat upah buruh industri yang semakin tinggi dan tidak sebanding dengan tingkat
produkti0itasnya akan mendorong pengusaha untuk men3ari teknik yang menghemat
buruh& sehingga ini semakin mengurangi kemampuan sektor industri dalam menyerap
kelebihan buruh dari perdesaan di sekitarnya*
2.1 Ik(tis!$ K!2i!n Teo$i
2eberadaan pusat"pusat pertumbuhan di suatu daerah atau 1ilayah akan
memberikan pengaruh bagi perkembangan 1ilayah di sekitarnya* ?egitu pula dengan pusat
pertumbuhan berupa akti0itas industri* +enurut 4errou5& industri merupakan akti0itas
dengan tingkat ino0asi tinggi dan dapat berlangsung dalam unit ekonomi yang luas*
Akti0itas industri dapat mendominasi lingkungannya dan memberikan pengaruh kepada
unit ekonomi lain*
+enurut ,al!oeni #'((-: './)& akti0itas dari industri didefinisikan sebagai usaha
pengubahan suatu komoditi agar men!adi lebih bermanfaat #commercial manufacturing)*
4engertian akti0itas industri akan selalu berorientasi pada suatu bentuk usaha pengolahan*
Akti0itas industri merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan berbagai faktor
produksi& sehingga dapat dikatakan bah1a akti0itas industri adalah sebuah sistem produksi
yang beker!a saling berkaitan* @leh karena itu& dalam sektor industri selalu ter!adi apa yang
disebut dengan keterkaitan industri* ,alam sistem produksinya& keterkaitan antarindustri
dapat dilihat dari kebutuhan input yang diperoleh dari industri"industri hulu #upstream







industries) dan penggunaan output suatu industri bagi industri hilir #downstream
industries)*
2eterkaitan industri dengan perdesaan di sekitarnya& dapat dilihat dari kaitan sistem
proses produksi dengan sektor9sektor perdesaan yang ada* ,idalamnya& ter3akup pula
kebutuhan industri akan tenaga ker!a* ?erdasarkan tipe"tipe keterkaitan keruangan yang
dikemukakan oleh Bondinelli #'(/-)& maka keterkaitan yang difokuskan dalam studi ini
adalah:
a* Keterkaitan Ekonomi& keterkaitan ini dapat berupa keterkaitan aliran komoditas
barang& modal& keterkaitan produksi serta berbagai elemen ekonomi lainnya*,alam
keterkaitan ini !uga dapat diketahui backward dan forward linkage antara akti0itas
industri dengan perdesaan di sekitarnya*
b* Keterkaitan pergerakan peduduk& untuk studi ini akan lebih difokuskan kepada pola
interaksi keruangan yang ditin!au dari pola arus tenaga ker!a serta keterikatan lokasi
antara akti0itas industri dengan perdesaan sekitarnya*
Ikhtisar dari keseluruhan ka!ian literatur di atas dapat disa!ikan dalam Tabel II*'
berikut ini*
TABEL II.1
VARIABEL PENELITIAN
Konsep V!$i!&e) Pene)iti!n E)e'en St#"i
2onsep akti0itas industri Akti0itas internal industri
Sistem produksi industri
?atasan akti0itas industri yang
diteliti*
2aitan akti0itas internal
industri dengan ka1asan
perdesaan di 2e3amatan Tugu*
2eterkaitan industri Bantai produksi industri 2arakter akti0itas internal
industri di 2e3amatan Tugu*
2onsep pengembangan
1ilayah
Generator pertumbuhan
1ilayah*
Industri sebagai generator
pertumbuhan 1layah
perdesaan di 2e3amatan Tugu*
2eterkaitan ekonomi dan
keruangan industri dengan
1ilayah perdesaan di
2e3amatan Tugu*





Konsep V!$i!&e) Pene)iti!n E)e'en St#"i
2onsep ka1asan perdesaan 4engertian perdesaan
2arakter perdesaan
2egiatan ekonomi masyarakat
perdesaan di 2e3amatan Tugu*
2eterkaitan ekonomi akti0itas
industri dengan ka1asan
perdesaan di 2e3amatan Tugu*
Sumber: *nalisis, +,,-

Anda mungkin juga menyukai