Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3

NAMA : ADE GRACYA WULAN DINI SIANTURI


NIM : 049820031
KELAS : SEMESTER II / AKUNTANSI
UT : JAKARTA

SOAL TUGAS 3 ESPA4110 PENGANTAR EKONOMI MAKRO

1. Jelaskan konsep dan karakteristik dari kurva penawaran agregat jangka panjang dalam
ekonomi. Bagaimana perubahan dalam faktor-faktor produksi dan teknologi dapat
memengaruhi posisi dan bentuk kurva penawaran agregat jangka panjang? Berikan
contoh konkret untuk mendukung penjelasan Anda! (Skor: 50)

2. Analisis secara komprehensif dampak pengangguran terhadap perekonomian


berdasarkan berbagai teori ekonomi yang relevan!(Skor: 50)

JAWABAN

1. Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang dalam Ekonomi

Kurva penawaran agregat jangka panjang (Long-run Aggregate Supply, LRAS)


menggambarkan hubungan antara tingkat harga umum (price level) dan output agregat
jangka panjang dalam ekonomi. Konsep ini didasarkan pada asumsi bahwa faktor-faktor
produksi dan teknologi berada pada tingkat optimal dalam jangka panjang.

Karakteristik Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang

- Vertikal pada tingkat output penuh: Pada jangka panjang, tingkat output agregat tidak
dipengaruhi oleh tingkat harga umum. Kurva penawaran agregat jangka panjang
cenderung vertikal, menunjukkan bahwa tingkat output agregat jangka panjang
(output penuh) tidak bergantung pada tingkat harga umum.
- Faktor-faktor produksi optimal: Kurva LRAS didasarkan pada asumsi bahwa faktor-
faktor produksi, seperti tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam, berada pada
tingkat optimal dalam jangka panjang. Dalam jangka panjang, faktor-faktor produksi
dapat beradaptasi dan mencapai tingkat produksi penuh.
- Teknologi konstan: Kurva LRAS juga didasarkan pada asumsi bahwa teknologi
produksi tetap konstan dalam jangka anjang. Perubahan dalam teknologi akan
mempengaruhi posisi dan bentuk kurva penawaran agregat jangka anjang.

Pengaruh Perubahan Faktor Produksi dan Teknologi

Perubahan dalam faktor-faktor produksi dan teknologi dapat memengaruhi posisi dan
bentuk kurva penawaran agregat jangka panjang. Berikut adalah contoh konkret:

- Perubahan dalam faktor-faktor produksi: Jika terjadi peningkatan dalam kualitas


atau kuantitas faktor-faktor produksi, seperti peningkatan keterampilan tenaga kerja
atau investasi dalam infrastruktur, maka kurva LRAS akan bergeser ke kanan. Ini
akan mengakibatkan peningkatan tingkat output agregat jangka panjang pada tingkat
harga umum yang sama.
- Perubahan dalam teknologi: Jika terjadi kemajuan teknologi, seperti pengenalan
mesin baru atau inovasi dalam proses produksi, maka kurva LRAS akan bergeser ke
kanan. Ini akan mengakibatkan peningkatan tingkat output agregat jangka panjang
pada tingkat harga umum yang sama.

Contoh konkretnya adalah ketika terjadi revolusi industri di abad ke-18. Perkembangan
teknologi dan peningkatan dalam faktor-faktor produksi, seperti mesin uap dan
peningkatan kualitas tenaga kerja, mengakibatkan pergeseran kurva LRAS ke kanan.
Hal ini memungkinkan peningkatan tingkat output agregat jangka panjang tanpa
peningkatan tingkat harga umum yang signifikan.

Dalam kesimpulannya, kurva penawaran agregat jangka panjang menggambarkan


hubungan antara tingkat harga umum dan output agregat jangka panjang dalam
ekonomi. Perubahan dalam faktor-faktor produksi dan teknologi dapat memengaruhi
posisi dan bentuk kurva LRAS. Contoh konkret seperti revolusi industri menunjukkan
bagaimana perubahan dalam faktor-faktor produksi dan teknologi dapat mempengaruhi
kurva LRAS.
2. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian

Pengangguran memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian suatu negara.


Berikut adalah beberapa teori ekonomi yang relevan dalam menganalisis dampak
pengangguran secara komprehensif:

- Teori Ekonomi Klasik: Menurut teori ini, pengangguran adalah hasil dari
ketidakseimbangan antara upah dan produktivitas. Jika upah lebih tinggi dari
produktivitas, perusahaan akan mengurangi jumlah pekerja, menyebabkan
pengangguran. Dampaknya adalah penurunan produksi dan pertumbuhan ekonomi
yang lebih lambat.
- Teori Keynesian: Teori ini menekankan pentingnya permintaan agregat dalam
menentukan tingkat pengangguran. Jika permintaan agregat rendah, perusahaan
akan mengurangi produksi dan jumlah pekerja. Dampaknya adalah penurunan
pendapatan nasional, konsumsi, dan investasi.
- Teori Pasar Buruh Efisiensi: Teori ini berpendapat bahwa pengangguran adalah
hasil dari ketidakcocokan antara keterampilan pekerja dan kebutuhan perusahaan.
Dampaknya adalah penurunan efisiensi ekonomi karena sumber daya manusia tidak
digunakan secara optimal.
- Teori Pengangguran Struktural: Teori ini mengatakan bahwa pengangguran adalah
hasil dari perubahan struktural dalam perekonomian, seperti perubahan teknologi
atau pergeseran permintaan pasar. Dampaknya adalah kesenjangan keterampilan
dan penurunan mobilitas pekerja.
- Teori Pengangguran Siklikal: Teori ini menyatakan bahwa pengangguran adalah
hasil dari fluktuasi siklus bisnis. Dampaknya adalah penurunan produksi,
pendapatan, dan investasi selama periode resesi.

Dalam analisis dampak pengangguran terhadap perekonomian, penting untuk


mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat pengangguran, durasi pengangguran,
dan dampaknya pada tingkat inflasi, kemiskinan, dan ketimpangan sosial. Selain itu,
kebijakan pemerintah seperti program pelatihan kerja, subsidi upah, dan stimulus fiskal
juga dapat mempengaruhi dampak pengangguran terhadap perekonomian.

Referensi : ESPA4110.94

Anda mungkin juga menyukai