Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MUHAMAD DIHWAL WALMUHTIAR

NIM : 045350409

TUGAS 3
(1).Kurva penawaran agregat jangka panjang menggambarkan hubungan antara tingkat output agregat
(jumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian) dan tingkat harga umum di ekonomi dalam
jangka panjang. Dalam konteks ini, "jangka panjang" merujuk pada periode waktu di mana semua faktor
produksi dapat disesuaikan. Berikut adalah konsep dan karakteristik utama dari kurva penawaran agregat
jangka panjang:
1. Konsep dan Karakteristik

a. Tenaga Kerja Dalam jangka panjang, jumlah tenaga kerja dapat beradaptasi dengan tingkat upah
dan kondisi pasar tenaga kerja.
b. Modal Faktor modal dapat disesuaikan dengan tingkat suku bunga dan faktor-faktor lainnya.

c. Fleksibilitas Penuh Kurva penawaran agregat jangka panjang diasumsikan bersifat elastis atau
responsif terhadap perubahan harga. Ini disebabkan oleh kemampuan penuh untuk menyesuaikan faktor-
faktor produksi.

2. Pengaruh Perubahan Faktor Produksi dan Teknologi


a. Perubahan dalam Tenaga Kerja Jika ada peningkatan dalam jumlah atau keterampilan tenaga kerja,
kurva penawaran agregat jangka panjang dapat bergeser ke kanan karena output agregat meningkat.

b. Perubahan dalam Modal Kenaikan investasi dalam modal dapat meningkatkan produktivitas dan
menggeser kurva penawaran agregat ke kanan.
3. Contoh Konkret Misalkan terdapat peningkatan dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
menyebabkan peningkatan keterampilan. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan
menyebabkan pergeseran kurva penawaran agregat ke kanan.

(2).Dampak pengangguran terhadap perekonomian dapat dianalisis dari berbagai perspektif teori
ekonomi yang relevan. Berikut adalajh dampak pengangguran secara komprehensif

1. Teori Keynesian Pengangguran dapat mengurangi belanja konsumen, mengurangi pendapatan rumah
tangga, dan mempengaruhi permintaan agregat. Keynesianisme menekankan pentingnya intervensi
pemerintah untuk meningkatkan pengeluaran agregat melalui kebijakan fiskal dan moneter.

2. Teori Monetarisme Monetarisme, yang dikembangkan oleh Milton Friedman, menyoroti hubungan
antara tingkat uang beredar, inflasi, dan pengangguran. Kebijakan moneter yang tepat dianggap penting
untuk menjaga stabilitas harga dan mengurangi tingkat pengangguran.

3. Teori Pasar Tenaga Kerja Teori ini menekankan hubungan antara tingkat upah dan tingkat
pengangguran. Upah yang fleksibel dapat mempengaruhi tingkat pekerjaan, dan kebijakan yang
memengaruhi fleksibilitas pasar tenaga kerja dapat berdampak pada tingkat pengangguran.

4. Teori Ekonomi Neoklasik Neoklasikisme menyoroti peran pasar dalam menentukan tingkat
pengangguran. Mereka berpendapat bahwa pasar tenaga kerja yang efisien akan mencapai keseimbangan
antara pasokan dan permintaan tenaga kerja.

5. Teori Siklus Bisnis Teori ini mengaitkan tingkat pengangguran dengan fase siklus bisnis. Selama
resesi, tingkat pengangguran cenderung meningkat karena penurunan aktivitas ekonomi, sedangkan dalam
ekspansi ekonomi, tingkat pengangguran cenderung menurun.
6. Teori Pengangguran Struktural Pengangguran struktural dapat terjadi karena ketidaksesuaian antara
keterampilan yang dimiliki oleh pekerja dan permintaan pasar tenaga kerja. Pendidikan dan pelatihan
keterampilan dianggap sebagai solusi untuk mengurangi pengangguran struktural. Penting untuk dicatat
bahwa dampak pengangguran dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi ekonomi dan kebijakan yang
diterapkan. Kombinasi berbagai teori ini dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif tentang
kompleksitas dampak pengangguran pada perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai