Anda di halaman 1dari 3

NAMA : JEFRY BERLY LIAN BIT

NPM : 22.11.1001.3443.062
MATKUL : MAKRO ( UTS )

1). terdapat 3 masalah pokok yang dihadapi yaitu apa, bagaimana, dan untuk siapa jelaskan apa
makasudnya masing-masing?

2). Perekonomian sederhana / tertutup dapat berjalan dgn mekanisme produksi sendiri dan tanpa
pertukaran namun disisi lain spesialisasi dan pertukaran memiliki manfaat tersendiri. Apakah manfaat
dari spesialisasi dan pertukaran, dan apa dampaknya terhadap perekonomian ?

3). jelaskan mengapa terdapt konflik antara kesempatan kerja penuh dan stabilitas harga? gambarkan
dengan kurva jika perlu ?

4). Susunlah tersistematis perkembangan teori pertumbuhan ekonomi dari masa ke masa ?

JAWAB
1). Terkadang dalam memecahkan sebuah masalah, kita perlu memahami tiga aspek penting yaitu apa,
bagaimana, dan untuk siapa. Ketiga aspek ini disebut sebagai 3 masalah pokok. Berikut ini adalah
penjelasan singkat tentang masing-masing aspek tersebut:
- Apa : Masalah yang dihadapi harus diidentifikasi dengan jelas dan spesifik. Apa yang menjadi
sumber masalah tersebut harus dipahami dengan baik agar solusi yang diberikan dapat tepat sasaran.
- Bagaimana : Setelah masalah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mencari tahu bagaimana
masalah tersebut terjadi. Dalam hal ini, perlu dilakukan analisis terhadap penyebab masalah agar
dapat ditemukan solusi yang tepat dan efektif.
- Untuk Siapa : Masalah yang dihadapi tidak selalu hanya berdampak pada satu pihak saja. Oleh
karena itu, perlu dipertimbangkan juga siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan bagaimana
dampaknya pada mereka. Dengan mempertimbangkan aspek ini, solusi yang diberikan dapat
menguntungkan semua pihak yang terlibat.
Dengan memahami ketiga aspek tersebut, diharapkan kita dapat mengatasi masalah dengan lebih
efektif dan efisien.

2). Pada dasarnya, perekonomian dapat berjalan dengan mekanisme produksi sendiri dan tanpa
adanya pertukaran dengan pihak lain. Namun, spesialisasi dan pertukaran memiliki manfaat tersendiri
yang dapat meningkatkan kesejahteraan perekonomian.

 Manfaat Spesialisasi
Spesialisasi adalah fokus pada produksi barang atau jasa tertentu yang dimiliki oleh suatu negara atau
individu. Beberapa manfaat dari spesialisasi adalah:
- Efisiensi produksi: Dengan fokus pada produksi barang atau jasa tertentu, individu atau negara dapat
meningkatkan efisiensi produksi mereka karena mereka dapat mengembangkan keahlian dan
pengalaman khusus pada bidang tersebut.
- Penurunan biaya produksi: Dengan keahlian dan pengalaman khusus tersebut, biaya produksi dapat
ditekan karena proses produksi menjadi lebih efisien.
- Peningkatan inovasi: Fokus pada produksi tertentu memungkinkan individu atau negara untuk
mengembangkan teknologi atau proses baru untuk meningkatkan produksi.
 Manfaat Pertukaran
Pertukaran adalah kegiatan menukar barang atau jasa antara individu atau negara yang memiliki
spesialisasi berbeda. Beberapa manfaat dari pertukaran adalah:
- Peningkatan variasi barang atau jasa: Melalui pertukaran, individu atau negara dapat memiliki akses
ke berbagai barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi sendiri.
- Peningkatan kesejahteraan: Dengan memiliki akses ke berbagai barang atau jasa, kesejahteraan
masyarakat dapat meningkat.
- Peningkatan efisiensi: Pertukaran memungkinkan individu atau negara untuk memperoleh barang
atau jasa dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan jika mereka memproduksinya sendiri.

 Dampak pada Perekonomian


Penerapan spesialisasi dan pertukaran dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
masyarakat. Dalam perekonomian yang terbuka, spesialisasi dan pertukaran dapat memperluas pasar
dan meningkatkan efisiensi produksi. Namun, spesialisasi dan pertukaran juga dapat menyebabkan
ketimpangan perdagangan dan ketidakseimbangan ekonomi jika dilakukan secara tidak seimbang.

Dalam kesimpulannya, spesialisasi dan pertukaran memiliki manfaat yang signifikan dalam
meningkatkan kesejahteraan dan efisiensi produksi dalam perekonomian. Namun, penerapannya harus
dilakukan secara seimbang dan bijaksana untuk menghindari dampak negatif pada perekonomian.

3). Terjadi konflik antara kesempatan kerja penuh dan stabilitas harga karena adanya trade-off antara
keduanya. Kebijakan moneter yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dengan menurunkan
tingkat inflasi cenderung akan mengurangi kesempatan kerja penuh di masyarakat. Sebaliknya,
kebijakan fiskal yang bertujuan untuk menciptakan kesempatan kerja penuh dengan meningkatkan
pengeluaran pemerintah cenderung akan meningkatkan tingkat inflasi.
Konflik ini dapat digambarkan dengan kurva Phillips yang menunjukkan hubungan antara tingkat
pengangguran dan tingkat inflasi. Kurva Phillips menunjukkan bahwa ketika tingkat pengangguran
rendah, tingkat inflasi cenderung tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, kebijakan yang bertujuan
untuk menurunkan tingkat pengangguran untuk menciptakan kesempatan kerja penuh cenderung akan
meningkatkan tingkat inflasi.
Namun, terdapat juga pandangan yang berargumen bahwa trade-off antara kesempatan kerja penuh
dan stabilitas harga tidak selalu ada. Kebijakan yang memperbaiki efisiensi pasar tenaga kerja dan
meningkatkan produktivitas dapat mengurangi tingkat pengangguran dan inflasi secara bersamaan.
Dalam kesimpulannya, terdapat konflik antara kesempatan kerja penuh dan stabilitas harga karena
adanya trade-off antara keduanya yang dapat digambarkan dengan kurva Phillips. Namun, terdapat
juga pandangan yang berargumen bahwa trade-off antara keduanya tidak selalu ada.
Gambar kurva menunjukkan konflik antara kesempatan kerja penuh dan stabilitas harga, di mana
sumbu x adalah tingkat pengangguran dan sumbu y adalah tingkat inflasi. Kurva Phillips
menunjukkan bahwa ketika tingkat pengangguran rendah, tingkat inflasi cenderung tinggi, dan
sebaliknya. Namun, ketika pemerintah mencoba untuk mencapai tingkat pengangguran yang rendah
dengan meningkatkan permintaan agregat, hal ini dapat menyebabkan tingkat inflasi yang lebih
tinggi. Sebaliknya, menurunkan permintaan agregat untuk menstabilkan harga dapat menyebabkan
tingkat pengangguran yang lebih tinggi. Penyeimbangan antara kesempatan kerja penuh dan stabilitas
harga selalu menjadi tantangan bagi kebijakan ekonomi pemerintah.

4). Teori pertumbuhan ekonomi telah mengalami perkembangan yang signifikan dari masa ke masa.
Berikut adalah tersistematis perkembangan teori pertumbuhan ekonomi yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Teori Klasik
Teori klasik menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi karena adanya peningkatan produksi
hasil alam dan manufaktur. Teori ini diusung oleh Adam Smith dan David Ricardo pada abad ke-18
dan ke-19.
2. Teori Neoklasik
Teori neoklasik menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi karena adanya peningkatan
produktivitas faktor produksi seperti modal, tenaga kerja, dan teknologi. Teori ini populer pada tahun
1950-an dan 1960-an.
3. Teori Pertumbuhan Endogen
Teori pertumbuhan endogen menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi karena adanya inovasi
dan penemuan baru yang muncul dari dalam sistem ekonomi. Teori ini dikembangkan pada tahun
1980-an oleh Paul Romer dan Robert Lucas Jr.
4. Teori Pertumbuhan Baru
Teori pertumbuhan baru menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi karena adanya investasi
dalam penelitian dan pengembangan serta pembangunan sumber daya manusia. Teori ini
dikembangkan pada tahun 1990-an oleh Paul Krugman dan Philippe Aghion.
5. Teori Pertumbuhan Berkelanjutan
Teori pertumbuhan berkelanjutan menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi harus seimbang dengan
lingkungan dan keberlanjutan. Teori ini dikembangkan pada tahun 1990-an oleh Herman Daly dan
Robert Goodland.
Demikianlah tersistematis perkembangan teori pertumbuhan ekonomi dari masa ke masa.

Anda mungkin juga menyukai