Peran Manajemen dan Manajer Keberhasilan organisasi bergantung pada pengelolaan fungsi-fungsinya secara efektif Manajer: anggota organisasi yang mengawasi dan mengarahkan pekerjaan anggota lain. Manajer harus mampu menganalisis lingkungan persaingan dan menjalankan fungsi-fungsi manajemen Teori dan teknik manajemen perlu dipelajari untuk: Meningkatkan efisiensi Mengkristalkan sifat manajemen Mencapai tujuan sosial
Jenis Manajer [hal 1.14 1.18]
10 Faktor yang diinginkan Bawahan [hal 1.20 1.22]
Kegiatan 2 : Sejarah Manajemen
PERIODE ALIRAN MANAJEMEN KONTRIBUTOR 1771 - 1871 Awal Teori Manajemen Robert Owen, Charles Babage 1870 - 1930 Manajemen Ilmiah Frederick w. Taylor, Frank & Lilian Gilberth, Henry Gantt, Harington Emerson 1900 - 1930 Teori Organisasi Klasik Henry Fayol, James. D Money, Marry Porker Follet, Herbert Simon, Chester J. Benard 1930 - 1940 Hubungan Manusiawi Hawthorne Studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, Hugo Munsterberg 1940 - Now Manajemen modern Abraham Maslow, Chris Argyris, D. Mc. Gregor, Edgar Schein, D. MC. Cleland, R. Blake & J. Mouton, Ernest Dale, Peter Drucker, dsb
Teori Manajemen Klasik [hal 1.34 1.39] Watt and Boulton - Bidang kepersonaliaan: penggajian, kesejahteraan, penelitian kerja, pelatihan, pengembangan karyawan Owen - Bapak manajemen personalia modern Babbage - Bapak komputer Follet - Employee ownership, profit sharing, gain-sharing plans Fayol -Bapak manajemen operasional modern
Manajemen Ilmiah [hal 1.40 1.44] 1. Taylor Menggantikan cara secara teratur dengan ilmu pengetahuan yang tersusun Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok, dan bukan perpecahan Mencapai kerja sama manusia, bukan individualisme yang kacau Menghasilkan output yang maksimal, dan bukan output kerja yang terbatas Mengembangkan semua pekerja sampai taraf setinggi-tingginya untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka 2. Gantt Mirip Taylor, perbedaan pada sistem pengupahan diferensial. Mengembangkan Owen: metode pencatatan atas hasil pekerjaan 3. Gilbreth Mengamati gerakan yang sia-sia dalam bekerja. Dengan mengurangi gerakan yang tidak perlu, produktivitas dapat meningkat 4. Emerson Masalah yang menggangu sistem adalah inefisiensi atau pemborosan
Hubungan Manusia [hal 1.45 1.48]
Manajemen Modern [hal 1.48 1.52] Berdasarkan Hasil Berdasarkan Tanggung Jawab Sosial Berdasarkan Sasaran (MBS) Berdasarkan Pengecualian Terapan
Modul 2 Lingkungan Organisasi
Kegiatan 1 : Lingkungan Organisasi
Elemen Lingkungan [hal 2.6 2.20]
Kegiatan 2 : Hubungan Organisasi dengan Lingkungan
Lingkungan dan Stabilitas Lingkungan [hal 2.26 2.27]
Sederhana Kompleks Stabil I.Ketidakpastian Rendah 1.Elemen lingkungan sedikit 2.Elemen lingkungan berubah perlahan atau relatif tidak berubah II. Ketidakpastian Agak Rendah 1.Elemen lingkungan besar 2.Element lingkungan berubah perlahan atau relatif tidak berubah Tidak Stabil III. Ketidakpastian Agak Tinggi 1.Elemen lingkungan sedikit 2.Elemen lingkungan mengalami perubahan yang sangat dinamis IV. Ketidakpastian Tinggi 1.Elemen lingkungan besar 2.Elemen lingkungan mengalami perubahan yang sangat dinamis Kompleksitas Lingkungan S t a b i l i t a s
L i n g k u n g a n
Tekstur Lingkungan dan Tindakan Perusahaan [hal 2.27 2.30] Jenis Lingkungan Karakteristik Tindakan Perusahaan 1. Tenang Acak Lingkungan sangat sederhana dimana perubahan jarang terjadi (perlahan) Memusatkan perhatian pada pengelolaan rutin sehari-hari 2. Tenang Mengelompok Lingkungan cukup stabil (jarang terjadi), dan jika terjadi dalam bentuk kelompok yang saling berkaitan Membuat perencanaan dan mengantisipasi tuntutan kelompok 3. Diganggu- Bereaksi Lingkungan bereaksi terhadap tindakan organisasi dan kegiatan Membuat perencanaan dan keputusan strategis dan hati-hati untuk mengantisipasi reaksi 4. Kacau Lingkungan sering berubah dalam dinamika tinggi dan terjadi dalam bentuk kelompok Melakukan adaptasi dan proaktif terhadap perubahan
Kegiatan 3 : Lingkungan Global
Matriks Proses Globalisasi [hal 2.39 2.40] Orientasi Strategi Domestik Ekspor Multi- domestik Multi-nasional Global Tahap perkembangan Awal keterlibatan luar negeri Pemosisi persaingan Ledakan opersional internasional Global Sensitivitas budaya Tidak terlalu penting Sangat penting Cukup penting Penting Asumsi manajer Satu cara yang terbaik Banyak cara yang baik Cara yang paling murah Banyak cara yang baik
Faktor Utama Lingkungan Internasional [hal 2.40 2.47] Ekonomi Perkembangan ekonomi Pasar sumber daya dan produk Pendapatan per kapita Infrastruktur Kurs nilai tukar Kondisi ekonomi
Sosial Budaya Nilai-nilai sosial, keyakinan Bahasa Agama Pola hubungan kekerabatan Pendidikan formal (tingkat kemampuan membaca) Orientasi waktu
Hukum-Politik Resiko politik Hukum, pembatasan Pengambilan alih oleh pemerintah Tarif kuota, pajak, Terorisme Instabilitas Politik Modul 3 Perencanaan & Pengembalian Keputusan
Kegiatan 1 : Perenacanaan
Tahap Dasar Perencanaan [hal 3.8 3.9]
Hakikat Perencanaan [hal 3.10]
Manfaat Perencanaan [hal 3.12]
Peran Perencanaan [hal 3.12 3.13] [Amirullah dan Budiyono, 2004] Perencanaan memiliki peran: 1. Mengkoordinasikan Usaha-usaha 2. Mengatasi Perubahan 3. Mengembangkan Manajer 4. Mengembangkan Standard Kerja 5. Mengurangi Ketidakpastian
Proses Perencanaan [hal 3.14 3.17]
Jenis Perencanaan [hal 3.18 3.27] 1. Menurut fungsinya 2. Menurut ruang lingkup wilayahnya 3. Menurut jangka waktunya 4. Menurut objeknya 5. Perencanaan tetap 6. Perencanaan dengan maksud tertentu
Pendekatan dalam Perencanaan [hal 3.27 3.33] 1. Management by Objective (MBO) 2. Pendekatan Perencanaan Inside Out/OutsideIn 3. Pendekatan Perencanaan Top-Down & Bottom-Up 4. Pendekatan Perencanaan Contingency 5. Pendekatan Social Demand 6. Pendekatan Man Power 7. Pendekatan Rate of Return atau Cost Benefit Ratio
Kegiatan 2 : Pengambilan Keputusan
Proses Pembuatan Keputusan [hal 3.38 3.43]
Teknik Pembuatan Keputusan [hal 3.45]
TipeTipeKeputusan TeknikteknikPembuatKeputusan Tradisional Modern Diprogram: Keputusan keputusanrutindan berulangulang. Organisasi mengembangkan prosesproseskhusu bagipenangannya 1. Kebiasaan 2. KegiatanRutin: Prosedurprosedur Pengoperasian standard 3. Strukturorganisasi PengharapanUmum SistemTujuan Saluraninformasi yangdisusundengan baik 1. Teknikteknikriset operasiAnalisa matematik;model modelsimulasi komputer 2. Pengolahandata elektronik Tidakdiprogram: Keputusan Keputusansekali pakai,disusuntidak sehat, kebijaksanaan. Ditanganidengan prosespemecahan masalahumum 1. Kebijakanintuisi,dan kreativitas 2. Cobacoba 3. Seleksidanpelatihan parepelaksana Teknikpemecahan masalahyang diterapkanpada: . a.Latihanmembuat keputusan . b.Penyusunan programprogram komputerheuristic Gaya Pengambilan Keputusan [hal 3.47 3.48]
Teknik Pengambilan Keputusan [hal 3.55 3.61] 1. Teknik Curah Pendapat Temu Muka (Face-to-face Brainstorming) 2. Teknik Kelompok Nominal 3. Teknik Delphi 4. Curah Pendapat Elektronik (Electronic Brainstorming)
RENDAH Rasional T o l e r a n s i
T e r h a d a p
a m b i g u i t a s
Cara Berpikir Intuitif Modul 4 Pengorganisasian
Kegiatan 1 : Struktur Organisasi
Dasar-dasar Pengorganisasian [hal 4.7 4.14] Asas Kejelasan Tujuan Dasar Pembagian Kerja Dasar Kesatuan Perintah Asas Fleksibilitas Organisasi: Asas Fungsionalitas
Jenis-Jenis Organisasi [hal 4.15 -4.17] Proses Pembentukannya Keterkaitan dengan Pemerintah Berdasarkan ukuran organisasi Berdasarkan Tujuan Berdasarkan Bagan Organisasi
Langkah-Langkah Pengorganisasian [hal 4.17 4.18]
Faktor yang menentukan Rancangan Struktur Organisasi [hal 4.21] Strategi Organisasi Penggunaan Teknologi Kualitas Karyawan yang terlibat didalamnya Ukuran organisasi
Unsur-Unsur Struktur Organisasi [hal 4.222 Spesialisasi Aktivitas Standardisasi Kegiatan Koordinasi kegiatan Sentralisasi dan desentralisasi Ukuran kesatuan Kerja
Rencanakan Organisasi berdasarkan Tujuan Pembagian Tugas Alokasi Sumber Daya Evaluasi Hasil & Strategi pembentukan organisasi
Cara untuk melihat/memperjelas aktivitas organisasi Jenis Kelebihan Kelemahan BAGAN Dapat dgn jelas melihat pekerjaan dan tanggung jawab Dapat dicari ketika saat kritis Menghilangkan / mengurangi masalah Sebagai preventif terhadap sumber konflik Kurang mampu menjelaskan wewenang dan tanggung jawab Kurang mampu menunjukan hubungan informal dan saluran komunikasi Departementalisasi Memanfaatkan spesialisasi dari masing- masing manajer Efisien karena bekerja sesuai dengan kemampuan Ssulit untuk mengukur prestasi Pontensi konflik terhadap pimpinan puncak
Tipe Struktur Oranisasi [hal 4.31 4.33] 1. Organisasi Lini KELEBIHAN KELEMAHAN Adanya kejelasan masalah pendelegasian kewenangan dan tanggung jawan untuk setiap bidang Bentuknya Sederhana dan mudah dipahami Beban yang berat dipikul eksekutif puncak karena harus menjalankan urusan administratif Tidak ada spesialisasi
2. Organisasi Lini dan Staf KELEBIHAN KELEMAHAN Para spesialis memberikan ide dan saran kepada manajer puncak Seluruh Karyawan melaporkan pekerjaan kepada seorang penyelia (supervisor) Karena ketidakjelasan hubungan maka sering terjadi konflik antara departemen lini dan staf Rekomendasi para manajer staf terbatas hanya pada manajer lini
3. Organisasi Fungsional KELEBIHAN KELEMAHAN Menciptakan effisiensi melalui spesialisasi Memusatkan keahlian organisasi Pengawasan yang lebih ketat terhadap fungsi-fungsi Menciptakan konflik antar fungsi Lamban bereaksi bila terjadi perubahan Hanya memikirkan tugas, dan menjadikan individu kurang inovatif
4. Organisasi Lini, Staf, dan Fungsional 5. Organisasi Komite 6. Organisasi Proyek dan Matriks
Organisasi Formal vs Informal [hal 4.44 4.45] FORMAL Tujuan, Struktur, dan Pola hubungan kerja yang teratur
Bertujuan: mencapai hubungan yang teratur diantar fungsi namun hal itu juga memiliki nilai tambahan dengan memberikan perasaan aman kepada mereka INFORMAL Interaksi dan hubungan antar karyawan, serta membentuk suatu pola yang tidak secara khusus dan resmi diciptakan/diatur oleh pihak manajemen
Flexibel/leuwesan dari oranisasi ini menjadi nilai tambah tersendiri
Penyesuaian Kebutuhan Koordinasi Porsi Dasar Koordinasi Meningkatkan Daya Potensi Koordinasi Mengurangi Kebutuhan Organisasi
Penyebab Konflik dalam koordinasi [hal 4.63 4.64]
Gaya Penanganan Konflik [hal 4.64 4.65] Otoriter Kooperatif Kolaborasi Modul 5 Pendelegasian & Pemberdayaan
Kegiatan 1 : Pendelegasian
Manfaat Pendelegasian [hal 5.5 5.9]
Cara Efektif Pendelagasian Tugas [hal 5.10 = 5.11]
Alasan Atasan Tidak Melakukan Pendelegasian [hal 5.11 5.16] - Sisi Atasan - Sisi Karyawan
Langkah-Langkah Mendelegasikan Tugas dan Wewenang [hal 5.18]
Proses Pelaksanaan Delegasi [hal 5.18 5.19] 1. Identifikasi semua pekerjaan dan mengukur durasi setiap pekerjaa tersebut 2. Mengidentifikasi kemampuan karyawan 3. Pembinaan dan pelatihan 4. Monitoring dan evaluasi
Peranan Pendelegasiaan [hal 5.20 5.22] 1. Pendukung Karier Atasan 2. Sebagai metode Pelatihan yang Efektif
Profil Karakteristik Pendelegasi [hal 5.23 5.24] Otoriter Tipe Penguji Bebas
Pedoman Efektif Melakukan Pendelegasian [hal 5.24- 5.25]
Kegiatan 2 : Pemberdayaan Karyawan
Dasar-dasar Pemberdayaan Karyawan [hal 5.29 5.30] Prinsip Subsidarity Karyawan pada hakikatnya baik Trust-based relationship
Manfaat Pemberdayaan terhadap Karyawan [hal 5.30]
Kiat mewujudkan Pemberdayaan [hal 5.32 5.33]
Dampak Positif Pemberdayaan terhadap Struktur Organisasi [hal 5.33 5.34]
Proses Pemberdayaan[hal 5.35 5.36]
Peningkatan pemberdayaan [hal 5.36 5.41] Modul 6 Pengawasan
Kegiatan 1 : Dasar - Dasar Pengawasan
Definisi [hal 6.4 6.6]
Manfaat Pengawasan [hal 6.6 6.7]
Jenis dan Tipe Pengawasan [hal 6.8 6.11] 1. Pengawasan Pendahuluan (Feedforward control) 2. Pengawasan Concurrent (Yes/No) 3. Pengawasan Umpan Balik 4. Pengawasan Multiple
Proses Pengawasan [hal 6.12 6.14]
Fokus Pengawasan [hal 6.15] FOKUS PENGAWASAN DESKRIPSI CONTOH 1. Kuantitas (Quantity) Jumlah produk yang dihasilkan Memproduksi lima belas unit dalam satu hari kerja 2. Kualitas (Quality) Jumlah produk yang dapat diterima oleh konsumen atau lolos uji kualitas Menghasilkan 99.5% produk yang memenuhi standard 3. Ketepatan waktu (Timeliness) Kecepatan atau ketepatan dalam memberikan layanan atau jasa Semua sales representatives (tenaga penjualan) menyerahkan laporan penjualan tepat waktu Menetapkan standard prestasi & Metode pengukuran prestasi Mengukur Prestasi Apakah prestasi sesuai dengan standar Tidak ada Perubahan Melakukan perbaikan- perbaikan atau mengevaluasi kembali standard prestasi dan pengukurannya TIDAK YA Sumber: Hanafi, Mamduh (2003). Manajemen 4. Anggaran (Budget) Jumlah deviasi atau penyimpangan anggaran Menggunakan anggaran tidak melebihi jumlah yang ditetapkan
Faktor yang mempengaruhi efektivitas pengawasan [hal 6.16] Faktor Kondisi Rekomendasi Pengawasan Kecil Informal, Pribadi, Manajer keliling untuk mengawasi Lingkungan Organisasi Besar Formal, impersonal, sistem pengendalian berdasarkan laporan dan peraturan Tinggi Banyak Kriteria Posisi dan Tingkat Rendah Sedikit Kriteria Tinggi Peningkatan jumlah dan luas Kendali Tingkat Desentralisasi Rendah Pengurangan jumlah kendali Terbuka dan mendukung Informal, pengendalian mandiri Budaya Organisasi Mengancam Pengendalian formal yang dipaksakan Tinggi Pengendalian dengan kerjasama yang luas Pentingnya suatu kegiatan Rendah Pengendalian yang longgar dan informal
Merancang Sistem Pengawasan [hal 6.17] 1. Prestasi bidang kunci (key performance area) 2. Mengidentifikasi Titik-titik pengawasan Strategik
Kegiatan 2 : Jenis dan Metode Pengawasan
Metode Pengawasan Non-Kuantitatif [hal 6.22- 6.25] 1. Management by Objective (MBO) 2. Management by Exception (MBE) 3. Management Information System (MIS) 4. Audit Kualitas (Audit Mutu)
Metode Pengawasan Kuantitaif [hal 6.26 6.31] Anggaran Audit Keuangan Analisa Break Even Analisa Rasio Balance Score Card Modul 7 Strategi Bersaing, Organisasi Belajar, dan Budaya Organisasi
Kegiatan 1 : Strategi Bersaing, Inovasi, dan Organisasi Belajar
Jenis Arena Persaingan [hal 7.5 7.7] 1. Harga dan Kualitas 2. Waktu dan Pengetahuan 3. Wilayah Kekuasaan 4. Saku Tebal (Deep-Pocket)
Proses terciptanya inovasi [hal 7.8]
Peran SDM dalam Mewujudkan Organisasi Belajar [hal 7.9]
Definisi Organisasi Belajar [hal 7.10] Menurut Peter Senge Menurut Gravin(1993)
Ciri-ciri Organisasi Belajar [hal 7.10 7.11]
Faktor yang mewujudkan Organisasi Belajar [hal 7.11 7.12]
Knowledge Creation (Menguasai Pengetahuan Baru) Continuous Innovation (inovasi secara berkelanjutan) Competitive Advantage (Keunggulan Bersaing) Keunggulan bersaing dimulai dari penguasaan terhadap ilmu pengetahuan
Melalui knowldege creation yang berkelanjutan, perusahhan akan melahirkan suatu inovasi-inovasi
Persaingan di masa depan merupakan persaingan memperebutkan opportunity Kegiatan 2 : Budaya Perusahaan
Tingkatan Budaya Perusahaan [hal 7.20 7.21]
Karakteristik Budaya Perusahaan [hal 7.21 7.22]
Budaya dan Kinerja Perusahaan [hal 7.23 7.24] Teori 1: Suatu Budaya perusahaan dianggap kuat apabila nilai-nilainya sudah terinternalisasi secara mendalam dan dipegang teguh oleh para organisasi tersebut Teori 2: Kinerja akan meningkat jika budaya perusahan sesuai dengan Konteks industrynya Teori 3: Budaya yang adaptif mampu meningkatkan kinerja dalam jangk waktu panjang
Manfaat Budaya Perusahaan [hal 7.24]
Merubah Budaya Perusahaan [hal 7.25 7.27]
Menata Unsur-Unsur Budaya Perusahaan [hal 7.27 7.30]
Kegiatan 3 : Multibudaya Perusahaan
Latar Belakang konsep multibudaya, menurut Tradis (1995) [hal 7.35]
Manajer berwawasan multibudaya [hal 7.37] ARTIFAK Struktur organisasi Nilai-nilai yang didukung Strategi sasaran, filosofi (alasan yang didukung) Asumsi Dasar (Bahawa sadar, keyakinan yang dianggap sudah ada Artifak hal-hal yang dapat dilihat dan dirasakan jika seseorang berhubungan dengan sebuah kelompok baru dengan budaya yang tdk dikenalnya ctn. Produk, Jasa, Struktur organisasi
2. Nilai-Nilai yang didukung Nilai-nilai utama dari perusahaan yang merupakan alasan pegawai untuk berkorban memberikan yang terbaik untuk perusahaan
3. Asumsi Dasar Keyakinan yang dianggap sudah mengakar Modul 8 Globalisasi
Kegiatan 1 : Pengertian dan Sejarah Globalisasi
Pengertian Globalisasi [hal 8.4 8.5] 5 kategori pengertian Globalisasi (J.A Scholte , 2002): 1. Globalisasi sebagai internationalisasi 2. Globalisasi sebagai liberalisasi 3. Globalisasi sebagai universalisasi 4. Globalisasi sebagai westernisasi atau modernisasi 5. Globalisasi sebagai penghapusan batas-batas territorial
Dalam Kontek Politik International [hal 8.6] Realisme Liberalisme Neo-Marxisme
Faktor Pendukung Globalisasi [hal 8.9 8-12]
Proses Globalisasi [hal 8.12]
Pro-kontra Globalisasi [hal 8.13 8.14] PRO-GLOBALISASI KONTRA-GLOBALISASI Sebagai Lompatan Kualitas Perluasan ekonomi-Politik Tidak ada lagi Negara imprialis Usaha status quo negara maju sebagai pemimpin dunia atas negar- negara miskin dan berkembang Kekayaan yang ada dimanapun di dunia adalah milik bersama dan dikelola oleh pare pemilik modal dan teknologi Membuat peran negara melemah dan meruntuhkan batas-batas nasional Peranan Perusahaan Multinational dalam Globalisasi [hal 8.16 8.20]
Kegiatan 2 : Arti Penting Pasar Global dan Cara Menjadi Mitranya
Strategi Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal [hal 8.32 8.60]
Cara Memasuki Pasar International [hal 8.60 8.84]
Kegiatan 3 : Kesepakatan Kesepakatan Perdagangan Internasional
GATT WTO ASEAN CINA ASEAN JEPANG NAFTA AFTA APEC
Dampak Business Global [hal 8.103 8.112]
Pengaruh / Efek Globalisasi [hal 8.112 8.116] Modul 9 Manajemen Perubahan
Kegiatan 1 : Perubahan dan Manajemen Perubahan
Sifat dasar Perubahan[hal 9.4 9.5] Michael Hammer & james Champy (1994) Stewart (1997) Lace A. Berger (1994)
Tahap-Tahap perubahan [Marti Smye & Lace A. Berger (1994)hal 9.12] Tahap 1: mengupayakan perubahan dalam konteks organisasi Tahap 2: mengupayakan perubahan melalui interaksi dalam kelompok. Tahap 3: mengupayakan perubahan melalui perilaku anggota organisasi
Model Perubahan [Nadler (1995), hal 9.13]
Hambatan dalam melakukan perubahan [hal 9.15 9.18] Resistensi Individual
TUNNING Bersifat antisipatori dan incremental Redirecting Bersifat antisipatori dan radikal Adapting Bersifat reaktif dan incremental Overhauling Bersifat reaktif degan skala yang sangat radikal. Cth. revolusioner Incremental Radical Anticipatory Reactive RESISTENSI INDIVIDUAL RASA AMAN PERSEPSI FAKTOR EKONOMI KEBIASAAN KETIDAKPASTIAN Resistensi Kelompok Kerja dan Organisational
Pendekatan Dalam Manjemen Perubahan Organisasi [hal 9.21 9.22]
Cara Mencegah dan Mengatasi Hambatan yang Muncul [Coch & French Jr] hal 9.22 9.23 1. Pendidikan dan Komunikasi 2. Partisipasi 3. Memberikan kemudahan dan dukungan 4. Negosiasi 5. Manipulasi dan Kooptasi 6. Paksaan RESISTENSI ORGANISASIONAL DAMPAK LUAS PERUBAHAN INERSIA KELOMPOK ANCAMAN ALOKASI ANCAMAN KEKUASAAN SUMBER DAYA ANCAMAN KEAHLIAN INERSIA STRUKTURAL UNFREEZING REFREEZING TIME DESIRE STATE Keberhasilan dalam perubahan Keberanian harus memiliki keberanian, imajinasi, dan komitmen jika ingin terjadinya perubahan Transformasi mindset untuk melakukan perubahan diperlukan perubahan dalam cara berpikir; pimpinan perusahaan dianjurkan untuk memprioritaskan perubahan mindset para karyawan mereka Sense of Urgency visi yang jelas maka sense of urgency dapat digunakan sebagai tuntunan arah perubahan yang dilakukan
Kegiatan 2 : Mempersiapkan Perubahan
Strategi mempersiapkan Perubahan [hal 9.34]
Pengelolaan Manajemen SDM yang Berorientasi pada Masa Depan [hal 9.36]
Menuju SDM Berkualitas Unggul [hal 9.37]
Memiliki Pemimpin yang Unggul [hal 9.39 9.40]
Memiliki Pimpinan dan Manajer Bervisi ke Depan [hal 9.40 9.41]
Pemahaman Bebagai Faktor Keungulan Perusahaan [hal 9.42]
Melakukan Perubahan Internal Organisasi [hal 9.42]
Penerapan Manajemen Kompetensi [hal 9.43]
Kegiatan 3 : Peranan Organisasi dan Pengelolaan Pengetahuan
Perubahan Organisasi Belajar dalam Manajemen Perubahan [hal 9.50]
3 tingkat kesuksesan [hal 9.51 9.53]: 1. Sukses survivatif 2. Sukses inovatif 3. Sukses Kualitatif
Disiplin untuk melakukan perubahan [Peter Senge; hal 9.54 9.57] 1. Mengembangkan penguasaan pribadi seluruh karyawan organisasi 2. Membangun model mental, yakni membangun citra, asumsi atau keyakinan yang telah tertanam kuat dalam pikiran setiap orang dilatarbelakangi oleh pengalaman setiap individu. 3. Membangun visi bersama (shared vision) 4. Membangun pembelajaran tim (team learning) 5. Membangun cara berpikir secara sistem atau berpikir sistemik (system thinking) 2 displin pertama dibangun dalam rangka mengubah cara berpikir orang- orang dalam organisasi 3 disiplin sisanya dibangun untuk mengubah hubungan interaksi orang- orangnya Tipe Pembelajaran [hal 9.59] 1. Mempelajari fakta-fakta, pengetahuan, proses, dan prosedur 2. Mempelajari keterampilan kerja baru yang bisa ditransfer ke situasi lain. 3. Belajar beradaptasi 4. Belajar mempelajari sesuatu
Ciri-Ciri Organisasi belajar (hal 9.60-9.61)
Knowledge Management (KM)
Tujuan penerapan KM [hal 9.65] 1. Efisiensi waktu dan biaya 2. Peningkatkan aset pengetahuan 3. Kemampuan beradaptasi 4. Peningkatkan produktivitas
Michael Zack (1999) 3 pilar knowledge dalam organisasi untuk menghasilkan daya saing 1. Knowledge inti yang diperlukan sebuah bisnis (core knowledge) 2. Knowledge yang membuat keungulan bersaing sehingga sekaligus perusahaan dapat mampu berhadapan langsung dengan pesaingnya (Advance Knowledge) 3. Knowledge yang membuat perusahaan dapat merubah aturan main dunia bisnis yang digeluti dan membuat perusahaan menjadi pemimpin di bidang bisnisnya (innovative knowledge) Modul 10 Pemahaman Dasar dasar Etika Manajemen
Kegiatan 1 : Etika Manajemen
Profesi dan Etika
Etika Bisnis dan Etika Manajemen [Zimmerer (1996) 3 tingkatan norma etika hal 10.6]
Kerangka Kerja Etika [Zimmerer (1996)] [hal 10.9]
Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis [hal 10.10 10.11]
Kiat mempertahankan standar etika perusahaan [hal 10.11 10.12]
Kegiatan 2 : Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan[Zimmerer (1996) hal 10.17 10.19] 1. Lingkungan 2. Karyawan 3. Pelanggan - menghasilkan harga yang adil dan layak - menghasilkan barang dan jasa bermutu tinggi 4. Investor 5. Masyarakat
Spiritualisme Manajemen dan bisnis [hal 10.19]
Faktor penyebab kecurangan dalam bisnis [Sonny Kerraf (1997)]
Cara pencegahan kecurangan bisnis
Pentingan pedoman Perilaku dan Kebijakan perusahaan [hal 10.30 10.32] Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
Kegiatan 1 : Komunikasi dalam Organisasi
Proses Komunikasi [Coutland L. Bovee dan John V. Thill (1993)] hal 11.7 1. Pengirim memiliki ide/gagasan 2. Ide tersebut dibentuk menjadi sebuah pesan, dengan mempertimbangkan subjek apa yang ingin disampaikan; maksud penyampaian pesan; karakteristik pendengar/penerima 3. Pesan tersebut dipindahkan/ditransfer mengunakan sebuah saluran/media 4. Pesan dikirimkan kepada penerima dianggap sukses apabila pesan tersebut dipahami penerima 5. Penerima memberikan umpan balik/feedback kepada pengirim
Unsur Komunikasi [hal 11.8 11.11]
Fungsi Komunikasi [ Robins (1996)] hal 11.11 11.12 1. Pengendalian 2. Pengembangan Komunikasi. 3. Sarana ungkapan emosional 4. Pemberian Informasi
Pola jaringan Komunikasi [hal 11.12 11.15] Komunikasi Formal: 1. Komuniaksi dari atas ke bawah (downward communication) 2. Komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up communication) 3. Komunikasi horizontal (horizontal communication 4. Komunikasi diagonal Komunikasi Informal Komunikasi Internal Komunikasi Eksternal
Manfaat Komunikasi [hal 11.15- 11.16] 1. Mengurangi Ketidakpastian 2. Mendapatkan Informasi 3. Menguatkan keyakinan 4. Menggunakan wewenang fungsional
Penghalang & Kendala dalam Komunikasi [hal 11.18 11.19] 1. Perlindungan (protectiveness) 2. Pertahanan (defensiveness) 3. Kecenderungan menghakimi (tendency to judge) 4. Perspektif yang sempit (Narrow Perspectives) 5. Ekspektasi yang tidak sesuai (Mismatched expectation) 6. Kurang waktu (insufficient time)
Peranan Komunikasi dalam fungsi organisasi [hal 11.20 11.22]
Keberhasilan Komunikasi dalam organisasi [hal 11.23 11.25] Kegiatan 2 : Motivasi dalam Organisasi
Motivasi dalam Organisasi (definisi) hal 11.30 11.32 W.J stanton (1981 Handoko (1989) Gibson (1996)
Jenis Motivasi [hal 11.32] Fear motivation motivasi yang didasarkan atas ketakutan contoh: patuh pada pimpinan Achievement motivation Motivasi ingin mencapai sesuatu contoh: seseorang melakukan sesuati karena ingin berprestasi Inner motivation motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam, karena adanya misi atau tujuan hidupnya
Teori Motivasi [hal 11.34 11.45] 1. Teori Pemuas Kebutuhan Content Theory) seseorang memiliki semangat bekerja agar dapat memenuhi kebutuhannya (inner needs)
Abraham Maslow
Teori X & Y [Douglas Mc. Gregor] Teori Contingency [Morse & Lorsch] Teori Kebutuhan [David Mc. Cleeland (1961)] Teori Dua faktor Motivasi [Higiene & Frederick Herzberg] Teori kebutuhan ERG (Exixtence, Relatedness, and Growth) [Clyton Alderfer (1997)]
2. Teori Motivasi Proses (Process Theory) Teori Pengharapan (Expectation Theory)[Victor Vroom] Teori keadilan atau Kesetaraan (Equity Theory) Teori Pengukuhan (Reinforcement)
Prinsip Memotivasi Kerja Karyawan [hal 11.45 11.47]
Syarat manajer untuk menjadi motivator yang baik [hal 11.48 11.50]
Faktor yang mempengaruhi motivasi
Teori Motivasi dalam Aplikasi [ hal 11.52 11.55] Modul 12 Good Governance dan Good Corporate Governance
Kegiatan 1 : Good Governance
4 Asas good governance: transparansi (transparency), pertanggungjawaban (accountability), kewajaran atau kesetaraan (fairness), dan kesinambungan (sustainibility)
Kriteria untuk membentuk good governance [hal 12.6]
Element Governance Elemen penyelenggara negara Element Masyarakat Elemen Pelaku bisnis
Ciri-Ciri Good Governance [hal 12.11 12.12]
Peranan Good Governance [hal. 12.13]
Pemerintah daerah dan Good Governance [hal. 12.15]
Kegiatan 2: Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate Governance [hal 12-23 12.24]
Tujuan Penerapan Good Corporate Governance [hal 12.25 12.26]
Landasan Hukum Good Corporate Governance di Indonesia [hal 12.27- 12.28]
Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance [hal 12.28 12.29]
Elemen Good Corporate Governance [hal 12-29 12.31]
Pendekatan dan Ruang Lingkup Good Corporate Governance [hal 12.31 12.32]
Hambatan penerapan Good Corporate Governance [hal 12-32]
Akibat mengabaikan Good Corporate Governance [hal 12.33 12.34]
Tindak lanjut Implementasi Good Corporate Governance [hal 12.34 12.35]
Pengukuran dan Penilaian Pelaksanaan Good Corporate Governance [hal 12.40]