Anda di halaman 1dari 27

Modul 1 Konsep Dasar & Sejarah Manajemen

Kegiatan 1 : Konsep Dasar Manajemen



Peran Manajemen dan Manajer
Keberhasilan organisasi bergantung pada pengelolaan fungsi-fungsinya
secara efektif
Manajer: anggota organisasi yang mengawasi dan mengarahkan
pekerjaan anggota lain.
Manajer harus mampu menganalisis lingkungan persaingan dan
menjalankan fungsi-fungsi manajemen
Teori dan teknik manajemen perlu dipelajari untuk:
Meningkatkan efisiensi
Mengkristalkan sifat manajemen
Mencapai tujuan sosial

Jenis Manajer [hal 1.14 1.18]




10 Faktor yang diinginkan Bawahan [hal 1.20 1.22]

Kegiatan 2 : Sejarah Manajemen

PERIODE ALIRAN MANAJEMEN KONTRIBUTOR
1771 - 1871 Awal Teori Manajemen Robert Owen, Charles Babage
1870 - 1930 Manajemen Ilmiah Frederick w. Taylor, Frank & Lilian Gilberth,
Henry Gantt, Harington Emerson
1900 - 1930 Teori Organisasi Klasik Henry Fayol, James. D Money, Marry
Porker Follet, Herbert Simon, Chester J.
Benard
1930 - 1940 Hubungan Manusiawi Hawthorne Studies, Elton Mayo, Fritz
Roethlisberger, Hugo Munsterberg
1940 - Now Manajemen modern Abraham Maslow, Chris Argyris, D. Mc.
Gregor, Edgar Schein, D. MC. Cleland, R.
Blake & J. Mouton, Ernest Dale, Peter
Drucker, dsb

Teori Manajemen Klasik [hal 1.34 1.39]
Watt and Boulton - Bidang kepersonaliaan: penggajian, kesejahteraan,
penelitian kerja, pelatihan, pengembangan karyawan
Owen - Bapak manajemen personalia modern
Babbage - Bapak komputer
Follet - Employee ownership, profit sharing, gain-sharing plans
Fayol -Bapak manajemen operasional modern


Manajemen Ilmiah [hal 1.40 1.44]
1. Taylor
Menggantikan cara secara teratur dengan ilmu pengetahuan yang
tersusun
Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok, dan bukan
perpecahan
Mencapai kerja sama manusia, bukan individualisme yang kacau
Menghasilkan output yang maksimal, dan bukan output kerja yang
terbatas
Mengembangkan semua pekerja sampai taraf setinggi-tingginya untuk
kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka
2. Gantt
Mirip Taylor, perbedaan pada sistem pengupahan diferensial.
Mengembangkan Owen: metode pencatatan atas hasil pekerjaan
3. Gilbreth
Mengamati gerakan yang sia-sia dalam bekerja.
Dengan mengurangi gerakan yang tidak perlu, produktivitas dapat
meningkat
4. Emerson
Masalah yang menggangu sistem adalah inefisiensi atau pemborosan

Hubungan Manusia [hal 1.45 1.48]


Manajemen Modern [hal 1.48 1.52]
Berdasarkan Hasil
Berdasarkan Tanggung Jawab Sosial
Berdasarkan Sasaran (MBS)
Berdasarkan Pengecualian
Terapan


Modul 2 Lingkungan Organisasi

Kegiatan 1 : Lingkungan Organisasi

Elemen Lingkungan [hal 2.6 2.20]


Kegiatan 2 : Hubungan Organisasi dengan Lingkungan

Lingkungan dan Stabilitas Lingkungan [hal 2.26 2.27]

Sederhana Kompleks
Stabil I.Ketidakpastian Rendah
1.Elemen lingkungan sedikit
2.Elemen lingkungan
berubah perlahan atau relatif
tidak berubah
II. Ketidakpastian Agak
Rendah
1.Elemen lingkungan besar
2.Element lingkungan
berubah perlahan atau relatif
tidak berubah
Tidak
Stabil
III. Ketidakpastian Agak
Tinggi
1.Elemen lingkungan sedikit
2.Elemen lingkungan
mengalami perubahan yang
sangat dinamis
IV. Ketidakpastian Tinggi
1.Elemen lingkungan besar
2.Elemen lingkungan
mengalami perubahan yang
sangat dinamis
Kompleksitas Lingkungan
S
t
a
b
i
l
i
t
a
s

L
i
n
g
k
u
n
g
a
n

Tekstur Lingkungan dan Tindakan Perusahaan [hal 2.27 2.30]
Jenis
Lingkungan
Karakteristik Tindakan Perusahaan
1. Tenang
Acak
Lingkungan sangat sederhana
dimana perubahan jarang terjadi
(perlahan)
Memusatkan perhatian pada
pengelolaan rutin sehari-hari
2. Tenang
Mengelompok
Lingkungan cukup stabil (jarang
terjadi), dan jika terjadi dalam
bentuk kelompok yang saling
berkaitan
Membuat perencanaan dan
mengantisipasi tuntutan kelompok
3. Diganggu-
Bereaksi
Lingkungan bereaksi terhadap
tindakan organisasi dan kegiatan
Membuat perencanaan dan
keputusan strategis dan hati-hati
untuk mengantisipasi reaksi
4. Kacau Lingkungan sering berubah
dalam dinamika tinggi dan terjadi
dalam bentuk kelompok
Melakukan adaptasi dan proaktif
terhadap perubahan

Kegiatan 3 : Lingkungan Global

Matriks Proses Globalisasi [hal 2.39 2.40]
Orientasi Strategi Domestik Ekspor Multi-
domestik
Multi-nasional Global
Tahap
perkembangan
Awal keterlibatan
luar negeri
Pemosisi
persaingan
Ledakan
opersional
internasional
Global
Sensitivitas budaya Tidak terlalu
penting
Sangat penting Cukup penting Penting
Asumsi manajer Satu cara yang
terbaik
Banyak cara
yang baik
Cara yang
paling murah
Banyak cara
yang baik

Faktor Utama Lingkungan Internasional [hal 2.40 2.47]
Ekonomi
Perkembangan ekonomi
Pasar sumber daya dan produk
Pendapatan per kapita
Infrastruktur
Kurs nilai tukar
Kondisi ekonomi

Sosial Budaya
Nilai-nilai sosial, keyakinan
Bahasa
Agama
Pola hubungan kekerabatan
Pendidikan formal (tingkat
kemampuan membaca)
Orientasi waktu

Hukum-Politik
Resiko politik
Hukum, pembatasan
Pengambilan alih oleh
pemerintah
Tarif kuota, pajak,
Terorisme
Instabilitas Politik
Modul 3 Perencanaan & Pengembalian Keputusan

Kegiatan 1 : Perenacanaan

Tahap Dasar Perencanaan [hal 3.8 3.9]


Hakikat Perencanaan [hal 3.10]

Manfaat Perencanaan [hal 3.12]

Peran Perencanaan [hal 3.12 3.13]
[Amirullah dan Budiyono, 2004] Perencanaan memiliki peran:
1. Mengkoordinasikan Usaha-usaha
2. Mengatasi Perubahan
3. Mengembangkan Manajer
4. Mengembangkan Standard Kerja
5. Mengurangi Ketidakpastian

Proses Perencanaan [hal 3.14 3.17]


Jenis Perencanaan [hal 3.18 3.27]
1. Menurut fungsinya
2. Menurut ruang lingkup wilayahnya
3. Menurut jangka waktunya
4. Menurut objeknya
5. Perencanaan tetap
6. Perencanaan dengan maksud tertentu

Pendekatan dalam Perencanaan [hal 3.27 3.33]
1. Management by Objective (MBO)
2. Pendekatan Perencanaan Inside Out/OutsideIn
3. Pendekatan Perencanaan Top-Down & Bottom-Up
4. Pendekatan Perencanaan Contingency
5. Pendekatan Social Demand
6. Pendekatan Man Power
7. Pendekatan Rate of Return atau Cost Benefit Ratio

Kegiatan 2 : Pengambilan Keputusan

Proses Pembuatan Keputusan [hal 3.38 3.43]


Teknik Pembuatan Keputusan [hal 3.45]

TipeTipeKeputusan
TeknikteknikPembuatKeputusan
Tradisional Modern
Diprogram:
Keputusan
keputusanrutindan
berulangulang.
Organisasi
mengembangkan
prosesproseskhusu
bagipenangannya
1. Kebiasaan
2. KegiatanRutin:
Prosedurprosedur
Pengoperasian
standard
3. Strukturorganisasi
PengharapanUmum
SistemTujuan
Saluraninformasi
yangdisusundengan
baik
1. Teknikteknikriset
operasiAnalisa
matematik;model
modelsimulasi
komputer
2. Pengolahandata
elektronik
Tidakdiprogram:
Keputusan
Keputusansekali
pakai,disusuntidak
sehat,
kebijaksanaan.
Ditanganidengan
prosespemecahan
masalahumum
1. Kebijakanintuisi,dan
kreativitas
2. Cobacoba
3. Seleksidanpelatihan
parepelaksana
Teknikpemecahan
masalahyang
diterapkanpada:
. a.Latihanmembuat
keputusan
. b.Penyusunan
programprogram
komputerheuristic
Gaya Pengambilan Keputusan [hal 3.47 3.48]




Teknik Pengambilan Keputusan [hal 3.55 3.61]
1. Teknik Curah Pendapat Temu Muka (Face-to-face Brainstorming)
2. Teknik Kelompok Nominal
3. Teknik Delphi
4. Curah Pendapat Elektronik (Electronic Brainstorming)

RENDAH
Rasional
T
o
l
e
r
a
n
s
i

T
e
r
h
a
d
a
p

a
m
b
i
g
u
i
t
a
s

Cara Berpikir
Intuitif
Modul 4 Pengorganisasian

Kegiatan 1 : Struktur Organisasi

Dasar-dasar Pengorganisasian [hal 4.7 4.14]
Asas Kejelasan Tujuan
Dasar Pembagian Kerja
Dasar Kesatuan Perintah
Asas Fleksibilitas Organisasi:
Asas Fungsionalitas

Jenis-Jenis Organisasi [hal 4.15 -4.17]
Proses Pembentukannya
Keterkaitan dengan Pemerintah
Berdasarkan ukuran organisasi
Berdasarkan Tujuan
Berdasarkan Bagan Organisasi

Langkah-Langkah Pengorganisasian [hal 4.17 4.18]


Faktor yang menentukan Rancangan Struktur Organisasi [hal 4.21]
Strategi Organisasi
Penggunaan Teknologi
Kualitas Karyawan yang terlibat didalamnya
Ukuran organisasi

Unsur-Unsur Struktur Organisasi [hal 4.222
Spesialisasi Aktivitas
Standardisasi Kegiatan
Koordinasi kegiatan
Sentralisasi dan desentralisasi
Ukuran kesatuan Kerja

Rencanakan Organisasi
berdasarkan Tujuan
Pembagian Tugas
Alokasi Sumber Daya
Evaluasi Hasil &
Strategi pembentukan
organisasi


Cara untuk melihat/memperjelas aktivitas organisasi
Jenis Kelebihan Kelemahan
BAGAN Dapat dgn jelas melihat
pekerjaan dan tanggung
jawab
Dapat dicari ketika saat
kritis
Menghilangkan /
mengurangi masalah
Sebagai preventif
terhadap sumber konflik
Kurang mampu
menjelaskan wewenang
dan tanggung jawab
Kurang mampu
menunjukan hubungan
informal dan saluran
komunikasi
Departementalisasi Memanfaatkan
spesialisasi dari masing-
masing manajer
Efisien karena bekerja
sesuai dengan
kemampuan
Ssulit untuk mengukur
prestasi
Pontensi konflik terhadap
pimpinan puncak

Tipe Struktur Oranisasi [hal 4.31 4.33]
1. Organisasi Lini
KELEBIHAN KELEMAHAN
Adanya kejelasan masalah
pendelegasian kewenangan dan
tanggung jawan untuk setiap bidang
Bentuknya Sederhana dan mudah
dipahami
Beban yang berat dipikul
eksekutif puncak karena
harus menjalankan urusan
administratif
Tidak ada spesialisasi

2. Organisasi Lini dan Staf
KELEBIHAN KELEMAHAN
Para spesialis memberikan ide dan
saran kepada manajer puncak
Seluruh Karyawan melaporkan
pekerjaan kepada seorang penyelia
(supervisor)
Karena ketidakjelasan
hubungan maka sering terjadi
konflik antara departemen lini
dan staf
Rekomendasi para manajer
staf terbatas hanya pada
manajer lini

3. Organisasi Fungsional
KELEBIHAN KELEMAHAN
Menciptakan effisiensi melalui
spesialisasi
Memusatkan keahlian organisasi
Pengawasan yang lebih ketat
terhadap fungsi-fungsi
Menciptakan konflik antar
fungsi
Lamban bereaksi bila terjadi
perubahan
Hanya memikirkan tugas, dan
menjadikan individu kurang
inovatif

4. Organisasi Lini, Staf, dan Fungsional
5. Organisasi Komite
6. Organisasi Proyek dan Matriks

Organisasi Formal vs Informal [hal 4.44 4.45]
FORMAL Tujuan, Struktur, dan Pola hubungan kerja yang
teratur

Bertujuan: mencapai hubungan yang teratur diantar
fungsi namun hal itu juga memiliki nilai tambahan
dengan memberikan perasaan aman kepada mereka
INFORMAL Interaksi dan hubungan antar karyawan, serta
membentuk suatu pola yang tidak secara khusus dan
resmi diciptakan/diatur oleh pihak manajemen

Flexibel/leuwesan dari oranisasi ini menjadi nilai
tambah tersendiri

Kegiatan 2 : Pengkoordinasian

Tujuan Koordinasi [hal 4.54]

Asas & Sifat Koordinasi [hal 4.56]

Syarat-syarat Koordinasi [hal 4.57]

Tipe-tipe Koordinasi [hal 4.57]
Koordinasi Vertikal
Koordinasi Horizontal
Interdisciplinary
Interrelated

Pedoman Koordinasi yang baik [hal 4.58]

Penyesuaian Kebutuhan Koordinasi
Porsi Dasar Koordinasi
Meningkatkan Daya Potensi Koordinasi
Mengurangi Kebutuhan Organisasi

Penyebab Konflik dalam koordinasi [hal 4.63 4.64]

Gaya Penanganan Konflik [hal 4.64 4.65]
Otoriter
Kooperatif
Kolaborasi
Modul 5 Pendelegasian & Pemberdayaan

Kegiatan 1 : Pendelegasian

Manfaat Pendelegasian [hal 5.5 5.9]

Cara Efektif Pendelagasian Tugas [hal 5.10 = 5.11]

Alasan Atasan Tidak Melakukan Pendelegasian [hal 5.11 5.16]
- Sisi Atasan
- Sisi Karyawan

Langkah-Langkah Mendelegasikan Tugas dan Wewenang [hal 5.18]

Proses Pelaksanaan Delegasi [hal 5.18 5.19]
1. Identifikasi semua pekerjaan dan mengukur durasi setiap pekerjaa
tersebut
2. Mengidentifikasi kemampuan karyawan
3. Pembinaan dan pelatihan
4. Monitoring dan evaluasi

Peranan Pendelegasiaan [hal 5.20 5.22]
1. Pendukung Karier Atasan
2. Sebagai metode Pelatihan yang Efektif

Profil Karakteristik Pendelegasi [hal 5.23 5.24]
Otoriter
Tipe Penguji
Bebas

Pedoman Efektif Melakukan Pendelegasian [hal 5.24- 5.25]

Kegiatan 2 : Pemberdayaan Karyawan

Dasar-dasar Pemberdayaan Karyawan [hal 5.29 5.30]
Prinsip Subsidarity
Karyawan pada hakikatnya baik
Trust-based relationship

Manfaat Pemberdayaan terhadap Karyawan [hal 5.30]

Kiat mewujudkan Pemberdayaan [hal 5.32 5.33]

Dampak Positif Pemberdayaan terhadap Struktur Organisasi [hal 5.33
5.34]

Proses Pemberdayaan[hal 5.35 5.36]

Peningkatan pemberdayaan [hal 5.36 5.41]
Modul 6 Pengawasan

Kegiatan 1 : Dasar - Dasar Pengawasan

Definisi [hal 6.4 6.6]

Manfaat Pengawasan [hal 6.6 6.7]

Jenis dan Tipe Pengawasan [hal 6.8 6.11]
1. Pengawasan Pendahuluan (Feedforward control)
2. Pengawasan Concurrent (Yes/No)
3. Pengawasan Umpan Balik
4. Pengawasan Multiple

Proses Pengawasan [hal 6.12 6.14]


Fokus Pengawasan [hal 6.15]
FOKUS
PENGAWASAN
DESKRIPSI CONTOH
1. Kuantitas (Quantity) Jumlah produk yang
dihasilkan
Memproduksi lima belas unit
dalam satu hari kerja
2. Kualitas (Quality) Jumlah produk yang dapat
diterima oleh konsumen atau
lolos uji kualitas
Menghasilkan 99.5% produk
yang memenuhi standard
3. Ketepatan waktu
(Timeliness)
Kecepatan atau ketepatan
dalam memberikan layanan
atau jasa
Semua sales representatives
(tenaga penjualan)
menyerahkan laporan
penjualan tepat waktu
Menetapkan standard prestasi
& Metode pengukuran prestasi
Mengukur Prestasi
Apakah prestasi
sesuai dengan standar
Tidak ada Perubahan
Melakukan perbaikan-
perbaikan atau
mengevaluasi kembali
standard prestasi dan
pengukurannya
TIDAK
YA
Sumber: Hanafi, Mamduh (2003). Manajemen
4. Anggaran (Budget) Jumlah deviasi atau
penyimpangan anggaran
Menggunakan anggaran tidak
melebihi jumlah yang
ditetapkan

Faktor yang mempengaruhi efektivitas pengawasan [hal 6.16]
Faktor Kondisi Rekomendasi Pengawasan
Kecil Informal, Pribadi, Manajer keliling untuk mengawasi
Lingkungan
Organisasi
Besar Formal, impersonal, sistem pengendalian
berdasarkan laporan dan peraturan
Tinggi Banyak Kriteria
Posisi dan
Tingkat
Rendah Sedikit Kriteria
Tinggi Peningkatan jumlah dan luas Kendali
Tingkat
Desentralisasi
Rendah Pengurangan jumlah kendali
Terbuka dan
mendukung
Informal, pengendalian mandiri
Budaya
Organisasi
Mengancam Pengendalian formal yang dipaksakan
Tinggi Pengendalian dengan kerjasama yang luas
Pentingnya
suatu kegiatan
Rendah Pengendalian yang longgar dan informal

Merancang Sistem Pengawasan [hal 6.17]
1. Prestasi bidang kunci (key performance area)
2. Mengidentifikasi Titik-titik pengawasan Strategik

Kegiatan 2 : Jenis dan Metode Pengawasan

Metode Pengawasan Non-Kuantitatif [hal 6.22- 6.25]
1. Management by Objective (MBO)
2. Management by Exception (MBE)
3. Management Information System (MIS)
4. Audit Kualitas (Audit Mutu)

Metode Pengawasan Kuantitaif [hal 6.26 6.31]
Anggaran
Audit Keuangan
Analisa Break Even
Analisa Rasio
Balance Score Card
Modul 7 Strategi Bersaing, Organisasi Belajar,
dan Budaya Organisasi

Kegiatan 1 : Strategi Bersaing, Inovasi, dan Organisasi Belajar

Jenis Arena Persaingan [hal 7.5 7.7]
1. Harga dan Kualitas
2. Waktu dan Pengetahuan
3. Wilayah Kekuasaan
4. Saku Tebal (Deep-Pocket)

Proses terciptanya inovasi [hal 7.8]


Peran SDM dalam Mewujudkan Organisasi Belajar [hal 7.9]

Definisi Organisasi Belajar [hal 7.10]
Menurut Peter Senge
Menurut Gravin(1993)

Ciri-ciri Organisasi Belajar [hal 7.10 7.11]

Faktor yang mewujudkan Organisasi Belajar [hal 7.11 7.12]

Knowledge Creation
(Menguasai Pengetahuan Baru)
Continuous Innovation
(inovasi secara berkelanjutan)
Competitive Advantage
(Keunggulan Bersaing)
Keunggulan bersaing dimulai
dari penguasaan terhadap
ilmu pengetahuan

Melalui knowldege creation
yang berkelanjutan,
perusahhan akan melahirkan
suatu inovasi-inovasi

Persaingan di masa depan
merupakan persaingan
memperebutkan opportunity
Kegiatan 2 : Budaya Perusahaan

Tingkatan Budaya Perusahaan [hal 7.20 7.21]


Karakteristik Budaya Perusahaan [hal 7.21 7.22]

Budaya dan Kinerja Perusahaan [hal 7.23 7.24]
Teori 1: Suatu Budaya perusahaan dianggap kuat apabila nilai-nilainya
sudah terinternalisasi secara mendalam dan dipegang teguh oleh para
organisasi tersebut
Teori 2: Kinerja akan meningkat jika budaya perusahan sesuai dengan
Konteks industrynya
Teori 3: Budaya yang adaptif mampu meningkatkan kinerja dalam jangk
waktu panjang

Manfaat Budaya Perusahaan [hal 7.24]

Merubah Budaya Perusahaan [hal 7.25 7.27]

Menata Unsur-Unsur Budaya Perusahaan [hal 7.27 7.30]

Kegiatan 3 : Multibudaya Perusahaan

Latar Belakang konsep multibudaya, menurut Tradis (1995) [hal 7.35]

Manajer berwawasan multibudaya [hal 7.37]
ARTIFAK
Struktur organisasi
Nilai-nilai yang didukung
Strategi sasaran, filosofi (alasan yang
didukung)
Asumsi Dasar
(Bahawa sadar, keyakinan yang dianggap
sudah ada
Artifak
hal-hal yang dapat dilihat dan dirasakan jika
seseorang berhubungan dengan sebuah
kelompok baru dengan budaya yang tdk
dikenalnya ctn. Produk, Jasa, Struktur
organisasi

2. Nilai-Nilai yang didukung
Nilai-nilai utama dari perusahaan yang
merupakan alasan pegawai untuk
berkorban memberikan yang terbaik untuk
perusahaan

3. Asumsi Dasar
Keyakinan yang dianggap sudah mengakar
Modul 8 Globalisasi

Kegiatan 1 : Pengertian dan Sejarah Globalisasi

Pengertian Globalisasi [hal 8.4 8.5]
5 kategori pengertian Globalisasi (J.A Scholte , 2002):
1. Globalisasi sebagai internationalisasi
2. Globalisasi sebagai liberalisasi
3. Globalisasi sebagai universalisasi
4. Globalisasi sebagai westernisasi atau modernisasi
5. Globalisasi sebagai penghapusan batas-batas territorial

Dalam Kontek Politik International [hal 8.6]
Realisme
Liberalisme
Neo-Marxisme

Faktor Pendukung Globalisasi [hal 8.9 8-12]

Proses Globalisasi [hal 8.12]


Pro-kontra Globalisasi [hal 8.13 8.14]
PRO-GLOBALISASI KONTRA-GLOBALISASI
Sebagai Lompatan Kualitas Perluasan ekonomi-Politik
Tidak ada lagi Negara imprialis Usaha status quo negara maju
sebagai pemimpin dunia atas negar-
negara miskin dan berkembang
Kekayaan yang ada dimanapun
di dunia adalah milik bersama
dan dikelola oleh pare pemilik
modal dan teknologi
Membuat peran negara melemah
dan meruntuhkan batas-batas
nasional
Peranan Perusahaan Multinational dalam Globalisasi [hal 8.16 8.20]

Kegiatan 2 : Arti Penting Pasar Global dan Cara Menjadi Mitranya

Strategi Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal [hal 8.32 8.60]

Cara Memasuki Pasar International [hal 8.60 8.84]

Kegiatan 3 : Kesepakatan Kesepakatan Perdagangan Internasional

GATT WTO
ASEAN CINA
ASEAN JEPANG
NAFTA
AFTA
APEC

Dampak Business Global [hal 8.103 8.112]

Pengaruh / Efek Globalisasi [hal 8.112 8.116]
Modul 9 Manajemen Perubahan

Kegiatan 1 : Perubahan dan Manajemen Perubahan

Sifat dasar Perubahan[hal 9.4 9.5]
Michael Hammer & james Champy (1994)
Stewart (1997)
Lace A. Berger (1994)

Tahap-Tahap perubahan [Marti Smye & Lace A. Berger (1994)hal 9.12]
Tahap 1: mengupayakan perubahan dalam konteks organisasi
Tahap 2: mengupayakan perubahan melalui interaksi dalam kelompok.
Tahap 3: mengupayakan perubahan melalui perilaku anggota organisasi

Model Perubahan [Nadler (1995), hal 9.13]


Hambatan dalam melakukan perubahan [hal 9.15 9.18]
Resistensi Individual

TUNNING
Bersifat antisipatori dan
incremental
Redirecting
Bersifat antisipatori
dan radikal
Adapting
Bersifat reaktif dan
incremental
Overhauling
Bersifat reaktif degan
skala yang sangat radikal.
Cth. revolusioner
Incremental
Radical
Anticipatory
Reactive
RESISTENSI
INDIVIDUAL
RASA AMAN
PERSEPSI
FAKTOR EKONOMI
KEBIASAAN
KETIDAKPASTIAN
Resistensi Kelompok Kerja dan Organisational

Pendekatan Dalam Manjemen Perubahan Organisasi [hal 9.21 9.22]


Cara Mencegah dan Mengatasi Hambatan yang Muncul [Coch & French
Jr] hal 9.22 9.23
1. Pendidikan dan Komunikasi
2. Partisipasi
3. Memberikan kemudahan dan dukungan
4. Negosiasi
5. Manipulasi dan Kooptasi
6. Paksaan
RESISTENSI
ORGANISASIONAL
DAMPAK LUAS
PERUBAHAN
INERSIA
KELOMPOK
ANCAMAN
ALOKASI
ANCAMAN KEKUASAAN
SUMBER DAYA
ANCAMAN
KEAHLIAN
INERSIA
STRUKTURAL
UNFREEZING
REFREEZING
TIME
DESIRE
STATE
Keberhasilan dalam perubahan
Keberanian harus memiliki keberanian, imajinasi, dan komitmen jika ingin
terjadinya perubahan
Transformasi mindset untuk melakukan perubahan diperlukan perubahan
dalam cara berpikir; pimpinan perusahaan dianjurkan untuk
memprioritaskan perubahan mindset para karyawan mereka
Sense of Urgency visi yang jelas maka sense of urgency dapat
digunakan sebagai tuntunan arah perubahan yang dilakukan

Kegiatan 2 : Mempersiapkan Perubahan

Strategi mempersiapkan Perubahan [hal 9.34]

Pengelolaan Manajemen SDM yang Berorientasi pada Masa Depan [hal
9.36]

Menuju SDM Berkualitas Unggul [hal 9.37]

Memiliki Pemimpin yang Unggul [hal 9.39 9.40]

Memiliki Pimpinan dan Manajer Bervisi ke Depan [hal 9.40 9.41]

Pemahaman Bebagai Faktor Keungulan Perusahaan [hal 9.42]

Melakukan Perubahan Internal Organisasi [hal 9.42]

Penerapan Manajemen Kompetensi [hal 9.43]

Kegiatan 3 : Peranan Organisasi dan Pengelolaan Pengetahuan

Perubahan Organisasi Belajar dalam Manajemen Perubahan [hal 9.50]

3 tingkat kesuksesan [hal 9.51 9.53]:
1. Sukses survivatif
2. Sukses inovatif
3. Sukses Kualitatif

Disiplin untuk melakukan perubahan [Peter Senge; hal 9.54 9.57]
1. Mengembangkan penguasaan pribadi seluruh karyawan organisasi
2. Membangun model mental, yakni membangun citra, asumsi atau
keyakinan yang telah tertanam kuat dalam pikiran setiap orang
dilatarbelakangi oleh pengalaman setiap individu.
3. Membangun visi bersama (shared vision)
4. Membangun pembelajaran tim (team learning)
5. Membangun cara berpikir secara sistem atau berpikir sistemik (system
thinking)
2 displin pertama dibangun dalam rangka mengubah cara berpikir orang-
orang dalam organisasi
3 disiplin sisanya dibangun untuk mengubah hubungan interaksi orang-
orangnya
Tipe Pembelajaran [hal 9.59]
1. Mempelajari fakta-fakta, pengetahuan, proses, dan prosedur
2. Mempelajari keterampilan kerja baru yang bisa ditransfer ke situasi lain.
3. Belajar beradaptasi
4. Belajar mempelajari sesuatu

Ciri-Ciri Organisasi belajar (hal 9.60-9.61)

Knowledge Management (KM)

Tujuan penerapan KM [hal 9.65]
1. Efisiensi waktu dan biaya
2. Peningkatkan aset pengetahuan
3. Kemampuan beradaptasi
4. Peningkatkan produktivitas

Michael Zack (1999) 3 pilar knowledge dalam organisasi untuk
menghasilkan daya saing
1. Knowledge inti yang diperlukan sebuah bisnis (core knowledge)
2. Knowledge yang membuat keungulan bersaing sehingga sekaligus
perusahaan dapat mampu berhadapan langsung dengan pesaingnya
(Advance Knowledge)
3. Knowledge yang membuat perusahaan dapat merubah aturan main dunia
bisnis yang digeluti dan membuat perusahaan menjadi pemimpin di
bidang bisnisnya (innovative knowledge)
Modul 10 Pemahaman Dasar dasar Etika Manajemen

Kegiatan 1 : Etika Manajemen

Profesi dan Etika

Etika Bisnis dan Etika Manajemen [Zimmerer (1996) 3 tingkatan norma
etika hal 10.6]

Kerangka Kerja Etika [Zimmerer (1996)] [hal 10.9]

Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis [hal 10.10 10.11]

Kiat mempertahankan standar etika perusahaan [hal 10.11 10.12]

Kegiatan 2 : Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan[Zimmerer (1996) hal 10.17 10.19]
1. Lingkungan
2. Karyawan
3. Pelanggan
- menghasilkan harga yang adil dan layak
- menghasilkan barang dan jasa bermutu tinggi
4. Investor
5. Masyarakat

Spiritualisme Manajemen dan bisnis [hal 10.19]

Faktor penyebab kecurangan dalam bisnis [Sonny Kerraf (1997)]

Cara pencegahan kecurangan bisnis

Pentingan pedoman Perilaku dan Kebijakan perusahaan [hal 10.30
10.32]
Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi

Kegiatan 1 : Komunikasi dalam Organisasi

Proses Komunikasi [Coutland L. Bovee dan John V. Thill (1993)] hal
11.7
1. Pengirim memiliki ide/gagasan
2. Ide tersebut dibentuk menjadi sebuah pesan, dengan mempertimbangkan
subjek apa yang ingin disampaikan; maksud penyampaian pesan;
karakteristik pendengar/penerima
3. Pesan tersebut dipindahkan/ditransfer mengunakan sebuah saluran/media
4. Pesan dikirimkan kepada penerima dianggap sukses apabila pesan
tersebut dipahami penerima
5. Penerima memberikan umpan balik/feedback kepada pengirim

Unsur Komunikasi [hal 11.8 11.11]

Fungsi Komunikasi [ Robins (1996)] hal 11.11 11.12
1. Pengendalian
2. Pengembangan Komunikasi.
3. Sarana ungkapan emosional
4. Pemberian Informasi

Pola jaringan Komunikasi [hal 11.12 11.15]
Komunikasi Formal:
1. Komuniaksi dari atas ke bawah (downward communication)
2. Komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up communication)
3. Komunikasi horizontal (horizontal communication
4. Komunikasi diagonal
Komunikasi Informal
Komunikasi Internal
Komunikasi Eksternal

Manfaat Komunikasi [hal 11.15- 11.16]
1. Mengurangi Ketidakpastian
2. Mendapatkan Informasi
3. Menguatkan keyakinan
4. Menggunakan wewenang fungsional

Penghalang & Kendala dalam Komunikasi [hal 11.18 11.19]
1. Perlindungan (protectiveness)
2. Pertahanan (defensiveness)
3. Kecenderungan menghakimi (tendency to judge)
4. Perspektif yang sempit (Narrow Perspectives)
5. Ekspektasi yang tidak sesuai (Mismatched expectation)
6. Kurang waktu (insufficient time)

Peranan Komunikasi dalam fungsi organisasi [hal 11.20 11.22]

Keberhasilan Komunikasi dalam organisasi [hal 11.23 11.25]
Kegiatan 2 : Motivasi dalam Organisasi

Motivasi dalam Organisasi (definisi) hal 11.30 11.32
W.J stanton (1981
Handoko (1989)
Gibson (1996)

Jenis Motivasi [hal 11.32]
Fear motivation motivasi yang didasarkan atas ketakutan contoh: patuh
pada pimpinan
Achievement motivation Motivasi ingin mencapai sesuatu contoh:
seseorang melakukan sesuati karena ingin berprestasi
Inner motivation motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam,
karena adanya misi atau tujuan hidupnya

Teori Motivasi [hal 11.34 11.45]
1. Teori Pemuas Kebutuhan
Content Theory) seseorang memiliki semangat bekerja agar dapat
memenuhi kebutuhannya (inner needs)

Abraham Maslow

Teori X & Y [Douglas Mc. Gregor]
Teori Contingency [Morse & Lorsch]
Teori Kebutuhan [David Mc. Cleeland (1961)]
Teori Dua faktor Motivasi [Higiene & Frederick Herzberg]
Teori kebutuhan ERG (Exixtence, Relatedness, and Growth) [Clyton
Alderfer (1997)]


2. Teori Motivasi Proses (Process Theory)
Teori Pengharapan (Expectation Theory)[Victor Vroom]
Teori keadilan atau Kesetaraan (Equity Theory)
Teori Pengukuhan (Reinforcement)


Prinsip Memotivasi Kerja Karyawan [hal 11.45 11.47]

Syarat manajer untuk menjadi motivator yang baik [hal 11.48 11.50]

Faktor yang mempengaruhi motivasi

Teori Motivasi dalam Aplikasi [ hal 11.52 11.55]
Modul 12 Good Governance dan
Good Corporate Governance

Kegiatan 1 : Good Governance

4 Asas good governance: transparansi (transparency), pertanggungjawaban
(accountability), kewajaran atau kesetaraan (fairness), dan kesinambungan
(sustainibility)

Kriteria untuk membentuk good governance [hal 12.6]

Element Governance
Elemen penyelenggara negara
Element Masyarakat
Elemen Pelaku bisnis

Ciri-Ciri Good Governance [hal 12.11 12.12]

Peranan Good Governance [hal. 12.13]

Pemerintah daerah dan Good Governance [hal. 12.15]

Kegiatan 2: Good Corporate Governance

Definisi Good Corporate Governance [hal 12-23 12.24]

Tujuan Penerapan Good Corporate Governance [hal 12.25 12.26]

Landasan Hukum Good Corporate Governance di Indonesia [hal 12.27-
12.28]

Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance [hal 12.28 12.29]

Elemen Good Corporate Governance [hal 12-29 12.31]

Pendekatan dan Ruang Lingkup Good Corporate Governance [hal 12.31
12.32]

Hambatan penerapan Good Corporate Governance [hal 12-32]

Akibat mengabaikan Good Corporate Governance [hal 12.33 12.34]

Tindak lanjut Implementasi Good Corporate Governance [hal 12.34
12.35]

Pengukuran dan Penilaian Pelaksanaan Good Corporate Governance
[hal 12.40]

Anda mungkin juga menyukai