Anda di halaman 1dari 22

1

PENDAHULUAN

Pengendalian merupakan salah satu fungsi dari manajemen proyek yang bertujuan agar
pekerjaan-pekerjaan dapat berjalan mencapai sasaran tanpa banyak penyimpangan.
Pengendalian proyek adalah suatu usaha sistematis untuk menentukan standar yang sesuai
dengan sasaran perencanaan, merancang system informasi, membandingkan pelaksanaan
dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan
dengan standar, dan mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya yang
digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran

1.1 Latar Belakang
Kota Pekanbaru memiliki letak geografis yang strategis, yang dapat mendukung
pertumbuhan ekonomi, karena berdekatan dengan negara-negara yang lebih maju khususnya
di bidang industri. Selain memiliki potensi di atas, Kota Pekanbaru juga merupakan ibukota
dari Provinsi Riau. Sebagai pusat administrasi provinsi tentunya memerlukan adanya
pembangunan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung perkembangan di
bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan sarana fisik seperti gedung,
kantor, jalan, persekolahan, jembatan dan lainnya merupakan prioritas utama bagi provinsi ini
guna menunjang dan menyukseskan program Visi dan Misi Riau 2020 yang telah
dicanangkan oleh pemerintah.

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan ini adalah :
a) Sebagai tugas kuliah wajib yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi Teknik Sipil
S-1 STT-PLN dalam menyelesaikan tugasnya.
b) Mahasiswa dapat mengenal dan mengerti tentang pelaksanaan proyek konstruksi.
c) Memperluas pola/wawasan berpikir mahasiswa dengan pelaksanaan manajemen
proyek konstruksi
d) Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan langsung teori-teori yang didapat di bangku
kuliah dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
2


BAB I Pengumpulan Data
TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 Pengertian Umum Proyek
Sebuah proyek dapat didefinisikan sebagai satu usaha dalam jangka waktu yang
ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu mencapai hasil yang telah dirumuskan pada waktu
awal pembangunan proyek akan dimulai. Bertitik tolak dari pemikiran ini, maka maksud dan
tujuan manajemen proyek adalah usaha kegiatan untuk meraih sasaran yang telah
didefinisikan dan ditentukan dengan jelas seefesien dan seefektif mungkin. Manajemen
proyek meliputi Perencanaan (planning), Pengaturan dan Penyediaan staf (Organizing and
Staffing), Pengarahan (Directing), Pengkoordinasian (Coordinating), dan Pengontrolan
(Controlling).
Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK RI di Pekanbaru
merupakan Pembangunan Gedung Negara yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran.
Pekerjaan yang dilakukan di jalan Sudirman Pekanbaru, tahun anggaran 2008 merupakan
pekerjaan tahap II (dua) dari bangunan gedung tersebut yang pembangunannya dilaksanakan
secara bertahap, dimulai tahun 2007 tahap I (satu), meliputi pekerjaan :
Pelaksanaan pekerjaan pondasi tiang pancang
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Lantai 1 dan 2
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bangunan Penunjang.

2.2 Lokasi dan Situasi Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK RI berlokasi di Jalan
Sudirman Pekanbaru dengan luas lahan 2978.74 m2 dengan keadaan topografi tanah datar.
Lokasi pekerjaannya terletak di Tengah Kota Pekanbaru dan dapat ditempuh dengan
menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Lokasi lahan untuk proyek dapat dilihat pada gambar berikut yang masing-masing sisi
berbatasan dengan:
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Jl. Sudirman
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Rumah Penduduk.
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Kantor DPRD Pekanbaru.
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan SPBU.
3




















Gambar 2. 1 Lokasi proyek pada peta riau dan site plan


2.3 Data Umum Proyek
a. Nama Proyek : Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK RI Tahap
II
b. Sumber dana : APBN 2008
c. Pemberi Tugas : Badan Pemeriksa Keuangan RI Jl. Gatot Subroto
JAKARTA
4

d. Kontraktor Pelaksana : PT PP (Persero) Cabang IX Jl. Siberut No. 3 Pekanbaru
e. Konsultan Perencana : PT. Yodya Karya (Persero) Jl. Bintan No. 14 - Pekanbaru
f. Konsultan Pengawas : PT. Bina Karya (Persero)
g. Kualifikasi Kontraktor : Gred 7
h. Kualifikasi Konsultan : Gred 6
i. Nilai Kontrak : Rp.9.500.000.000 (Sembilam Milyar Lima Ratus Juta
Rupiah)
j. Sistem Pelelangan : Pelelangan Umum Pasca kualifikasi
k. Sistem Kontrak : Lump-Sum
l. Waktu Pelaksanaan : 135 hari kalender
1. Mulai : 28 Juli 2008
2. Selesai : 16 Desember 2008
m. Waktu Pemeliharaan : 128 hari kalender
1. Mulai : 17 Desember 2008
2. Selesai : 23 April 2009
n. Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2008
o. Jenis Pekerjaan : Struktur, Arsitektur, Mekanikal, dan Electrical
p. Lokasi Pekerjaan
1. Propinsi : Riau
2. Kota : Pekanbaru
3. Alamat : Jl.Sudirman
q. Kuantitas Pekerjaan
1. Deskripsi Proyek : Gedung 3 lantai
2. Luas Bangunan : 2 978.74 m2
3. Fungsi : Perkantoran
r. Jenis Struktur : Struktur Beton Bertulang
s. Material Struktur
1. Beton : 1. Beton Bertulang K 300
2. Balok Presstres Dimensi 60 X 100, K 300
2. Baja : Baja mutu U-24 untuk baja polos dan U-34 untuk
Baja ulir

5

2.4 Manfaat Proyek
Manfaat proyek yang diharapkan pihak pengelola Proyek Pembangunan Gedung
Kantor Perwakilan BPK RI adalah Membuat sendiri kantor Perwakilan BPK RI di
Pekanbaru, untuk meningkatkan kinerja Pemerintahan, terutama yang berkaitan dengan
fungsi kantor BPK-RI di Propinsi Riau. Hal ini sesuai dengan kantor sebelumnya yang masih
bergabung dengan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).

2.5 Lingkup Pekerjaan Proyek Tahap II
Tahap II (tahuna anggaran 2008) merupakan kegiatan yang secara teknis memerlukan
kesinambungan serta kesatuan tanggung jawab pelaksanaan dengan tahap I (satu)
sebelumnya, adapun kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2008
tahap II (dua) meliputi pelaksanaan pekerjaan :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Perubahan Struktur
1. Pekerjaan Perkuatan Struktur
2. Pekerjaan Pondasi
c. Pekerjaan Struktur (Kolom, Balok, dan Plat lantai)
1. Pekerjaan Struktur Elevasi + 9,50
2. Pekerjaan Struktur Elevasi + 13,25
3. Pekerjaan Struktur Elevasi + 13,50
4. Pekerjaan Struktur Elevasi + 14,60
5. Pekerjaan Struktur Elevasi + 15,45
6. Pekerjaan Struktur Elevasi + 16,60
d. Penambahan Kolom, Balok Dan Plat
1. Pekerjaaan Penyambungan
2. Elevasi - 1.65
3. Elevasi +2.65
4. Elevasi + 5.50
e. Pekerjaan Arsitektur
Lantai I
1. Pekerjaan Dinding
2. Pekerjaan Kusen,Pintu,Jendela Dan Partisi
3. Pekerjaan Plafond
4. Pekerjaan Pengecatan
6

5. Pekerjaan Sanitair
Lantai II
1. Pekerjaan Dinding
2. Pekerjaan Kusen,Pintu,Jendela Dan Partisi
Lantai III
1. Pekerjaan Dinding
2. Pekerjaan Kusen,Pintu,Jendela Dan Partisi
f. Pekerjaan Atap
1. Pekerjaan Arsitektur Standar
2. Pekerjaan Atap Dan Kulit Luar
3. Pekerjaan Arsitektur Non Standar
4. Peningkatan Mutu
g. Pekerjaan M/E





















7

BAB II Pembahasan
Proses Pelelangan Proyek di Lapangan

2.6.1 Pelelangan
Pelelangan proyek Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK-RI pada tahap I
(satu) dimenangkan PT Pembangunan Perumahan (Persero). Kemudian, untuk tahap II (dua)
merupakan penunjukan langsung dari pemilik proyek, yang ditunjukan kepada PT
Pembangunan Perumahan (Persero).
Sistem pelalangan menggunakan sistim pelelangan umum dengan metode paska
kualifikasi atau penyedia jasa yang telah lulus prakualifikasi dan masuk kedalam peserta
lelang yang diundang.

I. Proses Pelelangan tahap I (satu)
a. Persiapan Tender (pelelangan)
Langkah-langkah persiapan yang harus dilalui sebelum pelaksanaan proses tender yaitu
sebagai berikut:
1. Mempersiapkan dokumen tender.
2. Mempersiapkan pelaksanaan tender.
Anggaran biaya beserta perinciannya tercantum dalam dokumen tender yang menentukan
besarnya harga yang diajukan pemborong/kontraktor peserta lelang.
Dokumen tender terdiri dari:
1. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
2. Gambar dan data-data keterangan lain.
Adapun sebelum pelaksanaan tender dimulai maka dilakukan tahap-tahap sebagai
berikut:
1. Pengumuman Tender
Pengumuman pelelangan umum No : PENG-PAN/BPK-FSK-KTR/IX/2007/02 tanggal
01 oktober 2007 di Media Cetak Harian Media Riau dan Harian Nasional Media Indonesia.
Isi pengumumnya menyatakan bahwa Panitia Pelelangan dan Pemilihan Langsung /
Penunjukan Langsung Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK-RI di
Pekanbaru Tahun Anggaran 2007 akan Mengadakan Pelelang Umum dengan Methode
Pascakualifikasi Pengadaan Jasa Pemborongan sebagai berikut :
Kegiatan / Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Fisik Gedung Kantor Perwakilan
Bpk-Ri Di Pekanbaru
8

Segmen Pasar/Kualifikasi : Gol.Non Kecil (M1/B2) Gred 5,6, dan 7
Bidang / SubBidang : Arsitektur/Perumahan dan Pemukiman (AP001)
Arsitektural/Bangunan-Bangunan Non Perumahan
Lainnya (21005)
Nilai Perkiraan Dana Perpaket : Rp 5.130.085.000
Jenis Pengadaan : Pelelangan Umum
Lokasi : Pekanbaru
Methode Pascakualifikasi Untuk pelelangan umum, dimana dokumen kualifikasi
disampaikan bersamaan dengan dokumen penawaran. Penilaian kualifikasi dilakukan
terhadap 3 (tiga) penawaran terendah dan wajar serta memenuhi syarat evaluasi penawaran.
2. Pengambilan Dokumen Pelelangan Umum
Dokumen pelelangan meliputi dokumen sebagai berikut :
a) Surat keputusan pemberian pekerjaan.
b) Surat perjanjian pemborongan.
c) Uraian dan syarat-syarat pelaksanaan.
d) Gambar-gambar / brosur yang secara teknis ada kaitannya.
e) Berita acara pelelangan.
f) Petunjuk-petunjuk dan perintah teknis tertulis serta penjelasan-penjelasan
perencanaan atau pengawasan selama pekerjaan berlangsung.
g) Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya.
h) Dokumen-dokumen tambahan lainnya yang dikeluarkan sebelumnya adanya kontrak
kerja dan atas persetujuan pihak pemilik dan kontraktor.
Pengambilan Dokumen Pascakualifikasi ini diadakan pada tanggal 2 s.d. 11 Oktober
2007 pukul 09.00 s.d. 15.00 WIB bertempat di Sekretariat Panitia Lelang Kantor BPK RI
Jl.Gajah Mada No.200 Pekanbaru, dengan syarat menyerahkan foto copy Sertifikat Badan
Usaha (SBU) yang masih berlaku dan dilegalisir tahun 2007 dan menunjukan yang aslinya.
3. Rapat Penjelasan (Aanwijzing)
Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para kontraktor dengan pihak pemilik.
Penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) pada hari jumat 5 0ktober 2007 pukul 09.00 wib
bertempat diruang rapat kantor perwakilan BPK RI di Pekanbaru, yang dihadiri seluruh
anggota panitia lelang dan rekanan yang ada. Rapat dipimpin oleh Johny Indra Kencana,SE
sebagai Ketua Panitia / Anggota.
Dengan pokok-pokok penjelasan, perubahan dan penambahan yang telah dilaksanakan
serta disepakati pada rapat Aanwijzing tersebut sebagai berikut :
9

a) Cara penyampaian penawaran,
b) Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran,
c) Acara pembukaan dokumen penawaran,
d) Metode evaluasi,
e) Hal-hal yang menggugurkan penawaran,
f) Jenis kontrak yang akan digunakan,
g) Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan
produksi dalam negeri,
h) Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada usaha kecil termasuk
koperasi kecil,
i) Besaran, masa berlaku dan pinjaman yang dapat mengeluarkan jaminan penawaran.
Pada bidang administrasi dijelaskan akan persyaratan-persyaratan yang tercantum
dalam dokumen tender. Seandainya terdapat hal-hal yang masih meragukan misalnya tentang
syarat-syarat peserta lelang, bentuk surat penawaran, referensi bank, NPWP dan lain-lain.
Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain tentang modifikasi baru atau ukuran-ukuran
gambar yang tidak cocok, gambar konstruksi yang sulit dimengerti atau dibaca, serta
kesalahan-kesalahan tulis yang terjadi.
Hasil temu wicara ini dibuatkan berita acara penjelasan (aanwijzing) dan ditandatangani oleh
tiga wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari peraturan pelelangan setempat. Pada
proyek ini yang ditunjuk sebagai wakil dari calon peserta lelang adalah semua wakil dari
perusahaan yang ikut mengajukan penawaran. Dokumen berita acara ini kemudian menjadi
bagian pengikat sebagai dokumen tender tambahan.

4. Jaminan Penawaran
Rekan yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborong ini diharuskan untuk
memberikan jaminan tender (tender bond) pemilik. Besar jaminan tender diatur dalam
dokumen tender, umumnya berkisar antara 1% sampai 3% dari nilai harga perkiraan sendiri
(HPS). Nilai dan masa berlakunya sesuai ketentuan dalam data lelang, yakni 90 (sembilan
puluh) hari kalender.
Jaminan penawaran pada proyek Pembangunan Gedung Perwakilan BPK RI ditetapkan sbb :
Nilai Pagu : Rp 5.130.085.000
Nilai Jaminan Penawaran : Rp 150.000.000 ( 3% dari nilai pagu )
Jangka Waktu jaminan penawaran : 90 (sembilan puluh) hari kalender
10

Ditujukan Kepada : Pejabat Pembuat Komitmen Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Negara
Perwakilan BPK-RI di Pekanbaru
b. Penyampaian Penawaran
Pemasukkan penawaran paling lambat hari rabu tanggal 17 Oktober 2007 pukul 09.00
s/d 13.00 wib di alamat panitia lelang. Sampul pembungkus disyaratkan tidak tembus
pandang, perekat dimintak yang kuat. Peserta yang menyobek segel dianggap melanggar.
Dokumen Penawaran terdiri dari 2 (dua) sampul yaitu sampul pertama berisi dokumen
administrasi dan teknis, sampul kedua berisi dokumen harga.
c. Pembukaan Penawaran Dan Evaluasi Administrasi
Panitia pengadaan akan mengevaluasi dan menilai atas dokumen penawaran sampul 1
(satu). Panitia berwenang melakukan proses klarifikasi dan ferifikasi atas data-data dokumen
penawaran dalam sampul kesatu. Dokumen kualifikasi sampul kedua tidak akan dibuka
hingga proses evaluasi dan penilaian sampul kesatu dinyatakan selesai. Kemudian panitia
pengadaan akan mengundang peserta yang telah memenuhi persyaratan dan mempunyai
skoring penilaian sampul kesatu diatas nilai ambang batas yang diterapkan untuk pembukaan
sampul kedua.
Pembukaan Penawaran (sampul I) pada hari Rabu 17 Oktober 2007 pukul 14.00 wib
di Ruang Rapat Kantor Perwakilan BPK-RI Pekanbaru.
Hal-hal yang di evaluasikan sebagai berikut :
a. Manajer Proyek (CV, copy ijazah legalisir)
b. Ijin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK)
c. Sertifikat Manajemen Mutu (ISO)
d. Sertifikat Manajemen K3 (OSHAS)
e. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Legalisir 2007
f. Nama ada dalam Akte Jabatan Direktur/Kacab
g. Bukti Pelunasan Pajak (3 Bulan Terakhir)
h. Pengalaman Pekerjaan
i. Kemampuan Dasar (KD). Pengalaman perusahaan 7 tahun terakhir
j. Formulir Isian Kualifikasi (Matrai, Tanda Tangan, Cap Perusahaan)
k. Laporan Keuangan Diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
l. Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank Umum/Pemerintah
11

Berdasarkan penilaian tersebut dinyatakan 3 perusahaan yang lengkap dari 11 rekanan yang
memasukkan dokumen penawaran, yaitu: PT. ADHI KARYA (Persero), PT. WASKITA
KARYA (Persero), PT. PENGEMBANGAN PERUMAHAN (Persero).
d. Penetapan dan Penunjukan Pemenang
Berdasarkan keputusan Panitia Pelelangan tanggal 22 Oktober 2007 setelah melalui
tahap evaluasi administrasi dan teknis maka dinyatakan perusahaan PT.PEMBANGUNGAN
PERUMAHAN (persero) sebagai pemenang tender dengan skor akhir teknis 89,97 dan
memenuhi syarat administrasi. kemudian pimpinan proyek mengeluarkan SPMK (Surat
Perintah Mulai Kerja), dengan harga kontrak Rp 4.563.000.000.

II. Penunjukan langsung tahap II (dua)
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2000 tentang Penyelengaraan Jasa
Kontruksi, Pasal 12 butir 1.a (5) menyatakan bahwa pekerjaan lanjutan yang secara teknis
merupakan satu kesatuan kontruksi yang sifat pertanggungannya terhadap kegagalan
bangunan tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang dilaksanakan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
No.339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan
Jasa Kontruksi oleh Instansi Pemerintah dalam Bab.III.B point 4 tentang Penunjukan
Langsung dapat dilakukan untuk pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan
kontruksi yang sifat pertanggungannya terhadap kegagalan bangunan tidak dapat dipecah-
pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya, dengan persetujuan Menteri /
Gubernur / Bupati / Walikota.
Sehubungan dengan pertimbangan diatas maka pekerjaan tahap II (dua) merupakan
pekerjaan lanjutan dari tahap I (satu) yang secara teknis merupakan kesatuan kontruksi yang
tidak dapat dipisahkan. Adapun mekanisme penunjukan langsung tersebut antara lain :
Rekomendasi teknis dari pihak BPK-RI (Owner) kepada dinas KIMPRASWIL
tanggal 21 januari 2008.
Kajian Teknis Pekerjaan Lanjutan Pembangunan. Dalam hal ini dinas Kimpraswil
dalam isi surat tanggal 25 januari 2008 menyampaikan, kepada PT Bina Karya dan
Yodya Karya untuk mempelajari secara teknis / kajian teknis terhadap Pekerjaan
Lanjutan Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK-RI di Pekanbaru Tahun
Anggaran 2008 (tahap II).
12

Pada tanggal 30 Januari dan 04 Febuari, PT.Yodya Karya (Persero) dan PT. Bina
Karya (Persero) menyampaikan Surat Pernyataan Teknis / Kajian Teknis kepada
Dinas Kimpraswil Propinsi Riau.
Berdasarkan surat tersebut dan telaah Staff Dinas Kimpraswil Propinsi Riau,
Pekerjaan Lanjutan (tahap II) Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK-RI di
Pekanbaru Tahun Anggaran 2008 adalah Pekerjaan Lanjutan secara teknis merupakan
kesatuan kontruksi, kesatuan fungsi dan tanggung jawab terhadap pekerjaan
selanjutnya. Sesuai Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2000 tentang Penyelengaraan
Jasa Kontruksi dan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
No.339/KPTS/M/2003. Ini merupakan surat balasan Rekomendasi Teknis Penunjukan
Langsung (PL) kepada pihak owner yaitu Perwakilan BPK-RI di Pekanbaru.
Pada tanggal 14 juni 2008, BPK-RI mengeluarkan Surat Penetapan Pelaksanaan
Pekerjaan kepada Panitia Pelelangan dan Pemilihan Langsung / Penunjukan Langsung
Kegiatan Lanjutan Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK-RI di Pekanbaru
Tahun Anggaran 2008, dengan menetapkan pelaksanaan pekerjaan untuk pekerjaan
lanjutan sebagai berikut :
Tabel 2. 1 Rekanan pemenang Proyek
No Pekerjaan Pelaksana
1 Konsultan Perencana PT. Yodya Karya (Persero)
Cabang IV Pekanbaru, Riau
2 Manajemen konstruksi PT. Bina Karya (Persero)
Cabang Pekanbaru, Riau
3 Konstruksi PT. Pembangunan Perumahan (Persero)
Cabang IX Pekanbaru, Riau












13

2.6.2 Sistem Kontrak
Dalam proyek Pembangunan Gedung Perwakilan BPK-RI ini memakai sistem
pembayaran Lump-sum yaitu owner membayar kepada kontraktor untuk menyelesaikan suatu
proyek yang sesuai dengan rencana-rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan dan dibuat
oleh perencana. Pembayaran dibayar sebagian pada selang waktu atau menurut bobot
pekerjaan.

Tahap I (satu)
Harga kontrak awal Rp 4.563.000.000 dihitung berdasarkan beban untuk 4 (empat)
lantai. Setelah terjadi penandatanganan kontrak pada 2 November 2007, ternyata biaya yang
tersedia untuk keseluruhan tidak tersedia untuk 4 (empat) lantai. Maka hasil konsultasi
dengan Sekjen dan Biro Keuangan BPK-RI di Jakarta tanggal 3 November 2007, karena
keterbatasan anggaran tersebut pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK-RI di
Pekanbaru diubah menjadi 3 (tiga) lantai. Selain itu pada desai awal belum ada bangunan
untuk rumah pompa, rumah jenset, ground water reservoir serta septic tank dan sumur
resapan. Sehingga terjadi perjanjian pekerjaan tambah kurang yang tercantum dalam
addendum I. pekerjaan tambah kurang yang termasuk pada addendum I adalah :
a. Pekerjaan kurang
Pekerjaan pondasi
Pekerjaan struktur Lantai 1 dan Lantai 2
b. Pekerjaan tambah
Pekerjaan struktur Lantai 1 dan Lantai 2
Pekerjaan bangunan Penunjang ( GWR, Ruang Pompa, Ruang Genset, Septitank,
dan Sumur Resapan )
Pekerjaan Mekanikal Elektrikal ( Plumbing, Instalasi Air Hujan, dan Sparing
Kabel Listrik ).
Harga kontrak pada addendum I disepaki sebesar Rp 4.979.174.000, dengan demikian terjadi
penambahan biaya sebesar Rp 415.788.000 (9,11 %) dari harga kontrak awal. Harga ini
tidak melebihi 10% dari nilai kontrak awal dan tidak merubah jadwal serah terima pertama
sesuai kontrak.
Tahap II (dua)
Nilai kontrak Rp 9.500.000.000. Pada tahap II (dua) terjadi addendum II. Ini
dikarenakan adanya perubahan desain yang mengakibatkan perubahan kuantitas pekerjaan
14

yang diinginkan oleh pihak BPK-RI sehingga beberapa pekerjaan proyek tidak dapat
dilaksanakan tepat waktu. Untuk menghindari penambahan nilai kontrak maka dilakukan
Contract Change Order (CCO), dimana nilai pekerjaan proyek tersebut dialihkan atau diganti
pada pekerjaan yang lain yang nilai pekerjaannya sama dengan nilai pekerjaan yang belum
jadi dikerjakan. Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan ditambah 7 (tujuh) hari.
Pekerjaan yang mengalami CCO yaitu pekerjaan pembuatan anjungan Melayu diganti
dengan pekerjaan penambahan kolom (K5) pada entrance, penambahan pile pada dua kolom
lain dan beberapa perubahan model alumunium eksterior. Untuk lebih jelasnya lihat
Lampiran gambar.

2.6 Pelaksanaan Proyek di Lapangan
2.7.1 Organisasi dan Personil
Adapun pihak-pihak yang memainkan peranan penting di dalam proses pembangunan
adalah :
1. Pemilik Proyek
Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki proyek. Pada proyek Pembangunan
Gedung Kantor Perwakilan BPK RI ini pemilik proyek adalah Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK RI) yang juga sekaligus bertindak sebagai pemberi tugas.
Adapun tugas dan wewenang dari pemilik proyek antara lain :
a. Memberikan informasi, bantuan dan kerjasama yang diperlukan kontraktor
sepanjang batas kewenangan dan kewajiban pemilik.
b. Memberikan semua instruksi kepada kontraktor melalui konsultan pengawas.
c. Dapat memberhentikan sebagian atau seluruh pekerjaan apabila kontraktor tidak
dapat memberikan hasil pekerjaan yang sempurna dan melanggar ketentuan yang
terdapat pada kontrak tanpa persetujuan owner.
d. Menentukan keputusan akhir yang mengikat mengenai proyek.
e. Menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK) dan surat perjanjian dengan kontraktor.
f. Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada pihak kontraktor.


2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang dipilih oleh pemberi tugas melalui pelelangan
untuk bertindak selaku perencana pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, interior
15

dan landscape dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif,
yaitu PT. Yodya Karya (Persero)
Konsultan perencana berfungsi melaksanakan pengadaan dokumen perencanaan,
dokumen lelang, dokumen untuk pelaksanaan kontruksi, memberikan penjelasan pekerjaan
pada waktu pelelangan, dan memberikan penjelasan serta saran penyelesaian terhadap
persoalan perencanaan yang timbul selama tahap kontruksi. Konsultan perencana mulai
bertugas sejak tahap perencanaan sampai dengan waktu serah terima pertama pekerjaan oleh
kontraktor.
Adapun tugas dan tanggung jawab konsultan perencana antara lain :
a. Melakukan perencanaan struktural atas permintaan pemilik proyek secara
keseluruhan sesuai dengan ide, batas-batas teknis dan administrasi.
b. Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan perencanaan sebagai
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan serta menentukan spesifikasi teknis (persyaratan
material dan peralatan, serta metode kerja yang digunakan).
c. Memberikan penjelasan secara detail, baik kepada pemilik proyek maupun kepada
kontraktor atas segala sesuatu yang dianggap kurang jelas, meragukan atau yang
dapat menimbulkan masalah tertentu, khususnya yang menyangkut perencanaan
demi kelancaran dan kelangsungan proyek.
d. Bertanggung jawab atas seluruh perencanaan struktural yang dibuat, perhitungan
konstruksi maupun Rencana Anggaran Biaya (RAB).

3. Konsultan Manajemen Proyek
Merupakan pihak konsultan pengawas pembangunan gedung yang dipilih oleh pemilik
proyek melalui pelelangan untuk bertindak sepenuhnya mewakili pemilik proyek dalam
memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan pada batas-
batas yang telah ditentukan baik secara teknis maupun administratif. Konsultan pengawas
yang ditunjuk pada proyek ini adalah PT. BINA KARYA (Persero).
Tugas dan wewenang konsultan pengawas antara lain :
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
16

c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik.
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi.
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan
dan bulanan pekerjaan pengawas, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan,
laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstuksi yang dibuat oleh
kontraktor.
f. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran,
pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang diajukan oleh
kontraktor.
h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
i. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan dan menyusun laporan akhir pekerjaan
pengawasan.
j. Bersama Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan
bangunan gedung.
k. Membantu pengelola proyek dalam menyusun Dokumen Pendaftaran.
l. Membantu pengelola proyek mengurus sampai mendapatkan IPB (Ijin Penggunaan
Bangunan) dari Pemerintah Daerah Tingkat II setempat.
4. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana adalah pihak yang ditunjuk berdasarkan pelelangan untuk
melakukan pembangunan proyek sesuai rencana, perhitungan dan persyaratan yang telah
dibuat oleh konsultan perencana. Kontraktor pelaksana melaksanakan semua pekerjaan yang
telah diberikan kepadanya sesuai dengan kesepakatan dengan pemilik proyek. Tugas dari
kontraktor pelaksana, adalah PT.PENGEMBANG PERUMAHAN (Persero), yaitu
melaksanakan pekerjaan kontruksi di lapangan. Adapun susunan organisasinya adalah
sebagai berikut :
a. Manajer Proyek
Tugas dan wewenangnya adalah:
17

1. Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan untuk perencanaan dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan.
2. Memberi pengarahan dalam tahap pembuatan RPAPP (Rencana Pelaksanaan
Anggaran Pelaksanaan Proyek).
3. Menguasai seluruh isi dokumen kontrak.
4. Menjamin tersedianya seluruh sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan
proyek.
5. Memberikan pengarahan dan memantau serta mengevaluasi pelaksanaan
proyek.
6. Melakukan negosiasi dengan sub kontraktor/suplier bersama UPP (Unit
Penentuan Pembelian) dan Kepala Divisi.
b. Pelaksana Lapangan
Tugas dan wewenangnya adalah:
1. Mengumpulkan data untuk proses pembuatan rencana pelaksanaan proyek.
2. Membuat studi perbandingan untuk menentukan metode yang tepat.
3. Membuat laporan intern dan ekstern serta melakukan monitoring proyek.
4. Melakukan studi untuk menjamin mutu pelaksanaan.
5. Evaluasi schedule secara rutin.
6. Memproses berita acara tepat waktu.
7. Mengembangkan motivasi kerja bawahan.
8. Mewakili kepala proyek jika berhalangan di tempat.
c. Supervisor
Tugas dan wewenangnya adalah:
1. Mengumpulkan data-data untuk proses pembuatan rencana pelaksanaan proyek.
2. Bersama-sama kepala proyek menyusun RPAPP (Rencana Pelaksanaan
Anggaran Pelaksanaan Proyek).
3. Mengkoordinir pengadaan mandor dan tenaga kerja lainnya.
4. Menguasai dokumen kontrak, gambar dan spesifikasi teknis.
5. Meningkatkan efisiensi proyek.
6. Menjaga kualitas pekerjaan sesuai dengan kontrak.
7. Menjaga safety sesuai dengan persyaratan.
18

8. Mengembangkan dan memotifasi bawahan yang berada di bawah
koordinasinya.
d. General Affair
Tugas dan wewenangnya adalah:
1. Mengumpulkan data-data untuk proses membuat rencana pelaksanaan proyek
bagian administrasi dan keuangan.
2. Menguasai isi dokumen kontrak yang berkaitan dengan bidangnya.
3. Meningkatkan efisiensi proyek.
4. Melaksanakan administrasi bagian kepegawaian dan keuangan.
5. Menjamin keamanan dan keselamatan sesuai persyaratan.
6. Mengembangkan dan memotifasi bawahan yang ada di bawahnya.



e. Surveyor
Tugas dan wewenangnya adalah:
1. Membuat analisa harga satuan pekerjaan.
2. Melakukan perhitungan pekerjaan tambah kurang.
3. Bersama kepala teknik melaksanakan klaim tagihan.
4. Bersama dengan team proyek melaksanakan negosiasi pekerjaan lapangan.
5. Menyiapkan data-data perusahaan dengan baik.
f. Administrasi
Tugas dan wewenangnya :
1. Mempersiapkan data seluruh karyawan yang ada di proyek.
2. Menangani seluruh surat-surat intern dan ekstern perusahaan.
3. Mengarsipkan seluruh data tersebut diatas dengan baik.
4. Melaksanakan tertib administrasi tugasnya dengan baik.
g. Tenaga Bagian Mekanikal
Tugasnya adalah:
1. Memasang instalasi listrik dan menerangkan lapangan.
19

2. Membuat sarana dan prasarana serta mengontrol dan memperbaiki sarana kerja
yang ada.
3. Membuat rencana kerja sesuai pekerjaan yang dilaksanakan.
h. Tenaga Bagian Drawing
Tugasnya adalah:
1. Membuat shop drawing secara benar dan jelas.
2. Membuat gambar detail yang rumit.
3. Membuat as build drawing berdasarkan shop drawing dan kondisi lapangan.
4. Membuat tertib administrasi gambar.

i. Tenaga Bagian Logistik
Tugasnya adalah:
1. Memahami daftar sub kontraktor yang dikeluarkan oleh UPP (Unit Penentuan
Pembelian) pusat.
2. Mencari bahan atau peralatan serta melapor ke kepala proyek.
3. Mencari penawaran harga atas intruksi kepala operasi minimum tiga
subkontraktor.
j. Tenaga Bagian Pengukuran
Tugasnya adalah:
1. Melaksanakan kalibrasi alat ukur secara periodik sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
2. Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan dalam pengukuran.
3. Melaksanakan marking untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan.
k. Tenaga Bagian Gudang
Tugasnya adalah:
1. Membuat surat jalan penolakan bahan jika diperlukan.
2. Membuat bon penerimaan barang berdasar surat jalan yang diterima setelah
dicek dan mengisikan pada stock card serta membukukan dalam buku harian
gudang.
3. Menyerahkan surat jalan kepada supplier.
4. Mencatat pengeluaran bahan di dalam stock secara tertib.
l. Tenaga Keamanan (Security)
20

Tugasnya adalah:
1. Mengamankan areal proyek.
2. Mengamankan material dan peralatan yang ada di dalam proyek.
3. Mengontrol surat jalan material keluar masuk proyek.

5. Sub Kontraktor Pelaksana
Selain proyek Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPK RI ini ditangani oleh
pihak kontraktor, dalam hal ini adalah PT. PENGEMBANGAN PERUMAHAN (Persero),
dalam proyek ini juga menggunakan jasa sub kontraktor yaitu CV. INDI GRIYA KENCANA
menangani pekerjaan kusen almunium, dan PT. RADO UTAMA yang menangani pekerjaan
atap Smarttrus dan pekerjaan genteng keramik.



































21

KESIMPULAN

Dalam makalah ini dijelaskan tentang sistem pelelangan dan penunujukan kontrak suatu
proyek. Perusahaan yang bisa mengikuti pelelangan harus mengikuti kriteria yang sudah
ditetapkan oleh owner semisal memiliki badan hukum, jaminan keselamatan kerja dan
NPWP.

Hal-hal yang dapat disarankan adalah:

1. Metode pengendalian Konsep Nilai dalam implementasinya yang menggunakan
pengendalian dan pelelangan perlu dikaji.

2. Perlu dirancang alternatif-alternatif sistem penanganan bila terjadi penyimpangan biaya
dan waktu secara terpadu.




































22

DAFTAR PUSTAKA

www.Google.co.id

Ervianto,Wulfram I. 2002. Manajemen Proyek Konstruks., Yogyakarta: Andi
Kh. Ir Sunggono. 2000. Buku Teknik Sipil. Bandung: Nova

Anda mungkin juga menyukai