C.
b. Diekstraksi contoh TKKS dengan alkohol-benzene dengan ratio 1:2 sebanyak
200 ml (SNI 1032:1989). Kemudian sampel hasil ekstraksi tersebut
dipindahkan kedalam gelas piala 50 ml dan ditambahkan asam sulfat 72%
sebanyak 15 ml. Penambahan di lakukan perlahan-lahan, sambil dilakukan
pengadukan atau maserasi dengan batang pengaduk selama 2 sampai 3 menit.
c. Setelah terdispersi sempurna, tutup gelas piala dengan kaca aroji dan biarkan
pada bak perendam selama dua jam dan dilakukan pengadukan sekali-kali
selama proses berlangsung.
d. Dipindahkan sampel dalam gelas piala secara kuantitatif kedalam erlenmeyer
500 ml dibilas dengan menambahkan air suling sebanyak 360 ml. sehingga
konsentrasi asam sulfat menjadi 3%.
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
27
Universitas Indonesia
e. Dipanaskan larutan dalam erlenmeyer tersebut dengan menambahkan batu
didih sebelumnya. Pemanasan dilakukan selama 4 jam dengan temperatur
yang tidak terlalu tinggi (sekitar 125
o
C) dan gunakan refluks sebagai
pendingin balik.
f. Kemudian didekantasi larutan dan dipindahkan endapan secara kuantitatif
kedalam corong dengan dilapisi kertas saring yang telah diketahui
sebelumnya.
g. Dicuci endapan lignin dengan air panas sampai bebas asam. (uji
dengan kertas lakmus).
h. Kemudian pindahkan endapan dalam kertas saring tersebut yang telah
bebas asam ke dalam cawan penguapan yang telah konstan beratnya.
Keringkan dalam oven pada suhu (105C 3 C) selama satu jam,
dinginkan dalam desikator sekitar 15 menit dan timbang sampai
berat konstan.
i. Pengujian dilakukan secara duplo.
Penentuan kadar lignin dapat dihitung dengan rumus berikut :
L = A/B x 100%. (3.1)
Dimana :
L adalah nilai kadar lignin dinyatakan dalam persen (%)
A adalah endapan lignin. dinyatakan dalam gram (g)
B adalah berat contoh kering oven dinyatakan dalam gram (g)
3.3.2.2 Pengujian Selulosa (selulosa alfa & selulosa beta, dan gamma SNI
0444:2009)
a. Penentuan Pengujian Selulosa Alfa
1. Disiapkan cawan penguapan yang telah didapat berat konstan dengan
mengeringkan pada suhu 105C 5C.
2. Ditimbang dua contoh TKKS sebanyak 1,5 g 0,1 g dengan ketelitian 0,1 mg.
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
28
Universitas Indonesia
3. Disiapkan NaOH 17.5% sebanyak 75 ml (suhu NaOH harus 25C + 0,2C
pada saat dimasukan dalam gelas piala 300 ml).
4. Diaduk sampel TKKS sampai terdispersi sempurna (hindari terjadinya
gelembung selama proses pengadukan).
5. Dicuci pengaduk, jika ada pulp yang menempel dengan 25 mL NaOH 17,5%.
Aduk suspensi dengan pengaduk selama 30 menit lalu tambahkan aquades
100 mL,
6. Diaduk suspensi kemudian disaring dan 10 mL - 20 mL filtrat pertama
dibuang.
7. Disiapkan labu 100 mL untuk menampung filtrat berikutnya. Endapan yang
didapat jangan dicuci dan dijaga pada saat penyaringan tidak terbentuknya
gelembung.
8. Dipipet filtrat sebanyak 25 mL dan 10 mL larutan kromat 0,5 N ke dalam labu
250 mL. lalu tambahkan secara perlahan-lahan 50 mL H
2
SO
4
sambil
digoyangkan.
9. Dipanaskan larutan pada suhu 125C - 135C tambahkan batu didih
kedalamnya. Kemudian tambahkan 50 mL aqudes dan didinginkan sampai
suhu ruang. Ditambahkan 2-4 tetes indikator ferroin dan titrasi dengan larutan
Ferro Ammonium Sulfat 0.1N sampai berwarna ungu (V
2
), dan sampel di uji
secara duplo.
10. Dilakukan juga titrasi terhadap blanko (V
1
) dengan 12,5 mL larutan NaOH
17,5% dan 12,5 mL aquades.
Kandungan selulosa alfa dihitung menurut rumus sebagai berikut :
X = 100 - 6,85 (V
2
-V
1
) x N x 20 ... ( 3.2)
A x W
Di mana :
X adalah selulosa alfa, dinyatakan dalam persen (%);
V
1
adalah volume titrasi blanko, dinyatakan dalam milliliter (mL);
V
2
adalah volume titrasi filtrat TKKS, dinyatakan dalam milliliter (mL)
N adalah normalitas larutan Ferro Ammonium Sulfat;
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
29
Universitas Indonesia
A adalah volume titrat TKKS yang dianalisa dinyatakan dalam milliliter
(ml);
W
adalah berat kering oven sampel TKKS pada pengujian alfa selulosa
dinyatakan dalam gram (g).
b. Penentuan Pengujian Selulosa Gamma
1. Dipipet filtrat sebanyak 50 mL kedalam labu takar 100 mL (filtrat pada
pengujian alfa selulosa pada langkah 7).
2. Ditambahkan H
2
SO
4
3N sebanyak 50 mL, sehingga labu sudah terisi penuh,
lalu dihomogenisasikan dengan membolak-balik lautan dalam labu takar
tersebut
3. Kemudian pindahkan dalam Erlenmeyer 250 mL lalu dipanaskan pada suhu
sekitar 70C sampai 90C selama beberapa menit untuk mengkoagulasi
selulosa beta. Endapan dibiarkan sampai mengendap sempurna (sekitar satu
malam), kemudian dekantasi dan saring untuk mendapatkan larutan jernih
tersebut (filrat).
4. Dipipet filtrat tersebut sebanyak 50 mL kedalam Erlenmeyer 250 mL lalu
ditambahkan 10 mL larutan kalium dikromat 0,5 N dan ditambahkan secara
perlahan-lahan 90 mL H
2
SO
4
pekat.
5. Kemudian tambahkan 50 mL aquades dan dinginkan sampai suhu ruang.
Ditambahkan 2- 4 tetes indikator ferroin dan titrasi dengan larutan Ferro
Ammonium Sulfat 0,1N sampai berwarna V
4
). sampel di uji secara duplo.
6. Dilakukan juga titrasi terhadap blanko (V
3
) dengan 12,5 mL larutan NaOH
17,5% , 12,5 mL aquades dan 25 mL H
2
SO
4
3N.
Pada pengujian kandungan selulosa beta, maka harus menghitung terlebih
dahulu kandungan selulosa gamma dan selulosa alfa, karena rumusan selulosa
beta terkait dengan rumusan kandungan selulosa gamma dan selulosa alfa.
Adapun rumusan yang dihitung sebagai berikut :
Y = 6,85 (V
4
V
3
) x N x 20 .. (3.3)
25 x W
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
30
Universitas Indonesia
Dimana :
Y adalah selulosa alfa, dinyatakan dalam persen (%);
V
3
adalah volume titrasi blanko pada pengujian beta selulosa, dinyatakan
dalam milliliter (mL);
V
4
adalah volume titrasi filtrat TKKS setelah pengendapan selulosa beta,
dinyatakan dalam mililiter (mL).
W, adalah berat kering oven sampel TKKS pada pengujian beta selulosa
dinyatakan dalam gram (g).
c. Penentuan Kandungan Selulosa Beta
Z = 100 - (X+Y) .. (3.4)
Dimana:
Z adalah selulosa beta dinyatakan dalam persen (%).
X dan Y berturut-turut adalah sebagai selulosa alfa dan gamma.
3.3.2.3 Pengujian Total Gula dengan Metode Antrone (AOAC, 1984)
a. Pembuatan Kurva Standar
1. Timbang 200 mg glukosa standar dan larutkan kedalam labu takar 100 mL
dengan, lalu dipipet dari larutan tersebut 10 mL dan diencerkan kembali
dengan aquades ke dalam labu takar 100 mL.
2. Dari larutan tersebut pipet sebanyak 0,0 (blanko); 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0
mL larutan glukosa standar, lalu ditambahkan aquades sampai volume
masing-masing tabung reaksi 1mL.
3. Ditambahkan dengan cepat 5 mL pereaksi antrone kedalam masing-masing
tabung reaksi.
4. Tutup tabung reaksi dan campur larutan tersebut hingga merata.
5. Dipanaskan dalam waterbath suhu 100
o
C selama 12 menit.
6. Didinginkan dengan cepat kedalam air mengalir.
7. Dipindahkan kedalam kuvet dan ukur absorbansinya pada panjang gelombang
630 nm.
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
31
Universitas Indonesia
8. Dibuat kurva hubungan antara absorbansi dengan mg glukosa, yang dijadikan
sebagai kurva standar.
b. Pembuatan Larutan Antrone
Ditimbang sebanyak 1 gram antrone dilarutkan dengan H
2
SO
4
97% dan
ditepatkan kedalam labu takar 1L.
c. Penetapan Sampel
Sampel hasil hidrolisis dipipet dan disaring sebanyak 1 mL lalu diencerkan
dengan aquades kedalam labu takar 100 mL. Selanjutnya dipipet 1 mL dan
dilakukan tahap 3 sampai tahap 7 seperti pengujian kurva standar. Lalu di
tentukan mg gula pereduksi (glukosa) didalam sampel dengan menggunakan
persamaan Y= bX+a.
Dimana Y = absorbansi
X = mg glukosa
Total gula (%) = mg gula dari kurva standar x FP x 100 (3.5)
mg sampel
3.3.3 Persiapan Hidrolisis
Pada Tahap ini dilakukan dua tahap. Adapun tahap-tahap yang dilakukan
sebagai berikut :
a. Tahap Hidrolisis TKKS dengan Enzim Selobiase
Pada tahap ini di timbang TKKS sebanyak 2,5 gr, lalu dimasukan ke dalam
Erlenmeyer. Selanjutnya disiapkan deret buffer sitrat, yaitu buffer pH 4, pH
4,5 dan buffer pH 5, untuk dimasukan kedalam Erlenmeyer yang telah disi
oleh TKKS. Masing-masing buffer dimasukan sebanyak 50 mL sesuai dengan
kode yang telah dibuat. Sebagai contoh 27/5/63, artinya dimasukan buffer pH
5 untuk ukuran 63M pada suhu 27
o
C. Beberapa kode sampel yang digunakan
yaitu 27/4/63; 27/4/125; 27/4/250; 27/4.5/63; 27/4.5/125; 27/4.5/250; 27/5/63;
27/5/125; 27/5 250; 37/4/63; 37/4/125; 37/4/250; 37/4.5/63; 37/4.5/125;
37/4.5/250; 50/4/63; 50/4/125; 50/4/250; 50/4.5/63; 50/4.5/125; 50/4.5/250;
50/5/63; 50/5/125; 50/5/250. Kemudian dipipet sejumlah enzim 0.5 mL dan
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
32
Universitas Indonesia
dimasukan kedalam Erlenmeyer tersebut. diambil sejumlah sampel hasil
hidrolisis pada masing periode waktu hidrolisis 3, 6, 9, 15, 21, 27, 33, 39, 45
dan 48 jam sebanyak 3 mL. Dipipet 1 mL sampel pada waktu hidrolisis
tersebut kedalam labu takar 100 mL dan diencerkan hingga tanda batas
dengan aquades. Sampel siap di uji kadar glukosa dengan metode antrone.
Pada tahap hidrolisis ini digunakan parameter suhu (27, 37 dan 50
o
C), ukuran
TKKS (63, 125, 250 M) , larutan buffer (pH 4, 4.5, dan 5) dan waktu
hidrolisis.
b. Tahap Hidrolisis TKKS dengan Enzim Selobiase dan enzim Selulase
Sama seperti tahap diatas, pada tahap ini kembali digunakan enzim selobiase
murni dengan penambahan variasi suhu, yaitu suhu 55, 60 dan 65
o
C, dan
penambahan variasi pH, yaitu pH 5,4, ; 5,8 dan 6,2. Pada saat yang sama,
dilakukan hidrolisis dengan enzim selulase murni pada kondisi optimumnya,
yaitu pada suhu 37
o
C pada pH 5 dengan ukuran TKKS 63 M. Di saat yang
sama juga dilakukan hidrolisis enzimatik dengan variasi suhu 37 dan 50
o
C
dan variasi kombinasi enzim, tetapi pada tahap ini hanya digunakan sampel
sebanyak 0,5 gram dan enzim yang digunakan sebanyak 0,05 gr dengan
berbagai komposisi (enzim selulase : selobiase; 1:1 ; 1:2 ; 2:1).
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
33
Universitas Indonesia
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengujian Komposisi Kimia Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)
Sebelum melakukan hidrolisis terhadap TKKS ini, ditentukan terlebih dahulu
komposisi dari TKKS. Komposisi uji yang dilakukan antara lain, uji kadar lignin, uji
kandungan selulosa dan hemiselulosa (, dan selulosa). Uji sebelum dilakukan
steaming adalah sebagai berikut kadar lignin sebesar 24,58%, kadar selulosa (-
selulosa) sebesar 37,53%, dan kadar hemiselulosa sebesar (-selulosa) 24,84%.
Sedangkan hasil penelitian diperoleh hasil uji setelah dilakukan steaming pada suhu
110
o
C selama 3 jam, yaitu sebagai berikut, kadar lignin sebesar 21,43%, kadar
selulosa (-selulosa) sebesar 44,54%, dan kadar hemiselulosa sebesar (-selulosa)
27,14%. Dengan komposisi kandungan selulosa yang cukup besar ini, maka
dimungkinkan untuk dapat menghasilkan glukosa dengan jumlah yang cukup besar.
Dalam menentukan kadar lignin digunakan metode klason yang telah ditulis ulang
dalam SNI (SNI 0492:2008). Prinsip metode ini adalah menghilangkan ekstraktif
dengan alkohol dan benzene, lalu menghilangkan karbohidrat dengan menambahkan
H
2
SO
4
72%, bagian yang tidak larut dalam H
2
SO
4
72% ini disaring, dikeringkan dan
ditimbang dan ditentukan sebagai kadar lignin. Lignin secara fisik membungkus
mikrofibril selulosa dalam suatu matriks hidrofobik dan terikat secara kovalen baik
pada selulosa maupun hemiselulosa (Said, 1994). Lignin ada di dalam dinding sel
maupun di daerah antar sel (lamela tengah) dan menyebabkan kayu menjadi keras
dan kaku sehingga mampu menahan tekanan mekanis yang besar. Konsentrasi lignin
tertinggi terdapat dalam dinding sel yaitu pada bagian lamela tengah dan akan
semakin mengecil pada lapisan di dinding sekunder (Sjostrom, 1995). Untuk
pengukuran kadar selulosa menggunakan metode SNI 0444, yang diukur sebagai -
selulosa dengan prinsip sebagai bahan yang tidak larut dan tahan terhadap natrium
hidroksida. Dan untuk hemiselulosa, yang diukur sebagai -selulosa, dengan prinsip
sebagai bagian pulp yang tertinggal didalam larutannya.
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
34
Universitas Indonesia
Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi TKKS
PARAMETER
UJI
METODE KADAR ( %)
SEBELUM
STEAMING
KADAR ( %)
SETELAH
STEAMING
Uji lignin Klason (SNI 0492;2008) 24,58% 21,43%
Uji selulosa Selulosa ( SNI 0444;2009) 37,53% 44,54%
Uji hemiselulase Selulosa ( SNI 0444;2009) 24,84% 27,14%
4.2 Pengujian Kadar Glukosa
Pada pengujian kadar glukosa digunakan metode Antrone. Prinsip pengujian
ini adalah antrone bereaksi secara spesifik dengan karbohidrat dalam asam sulfat
pekat menghasilkan warna biru yang khas. Dimana sebelumnya telah dilakukan
pretreatment TKKS dengan steaming selama 3 jam dan dihidrolisis selama 48 jam
dalam rentang waktu tertentu (setiap 3 atau 6 jam sekali) dilakukan pengambilan
sampel utuk selanjutnya dilakukan pengujian kadar glukosa. Hasil yang diperoleh
dari hidrolisis ini mewakili beberapa parameter, seperti waktu hidrolisis, ukuran
TKKS, pH larutan hidrolisis, suhu hidrolisis, dan komposisi enzim. Dan selanjutnya
di analisis hubungan antara parameter tersebut terhadap % glukosa yang dihasilkan.
4.2.1 Hubungan Antara Waktu Hidrolisis Terhadap Konsentrasi Glukosa (%)
Pada Hidrolisis Enzim Selobiase
Pengaruh waktu hidrolisis terhadap % glukosa yang dihasilkan dari proses hidrolisis,
yang diwakili ukuran TKKS 63M pada berbagai suhu (27,37 dan 50
o
C) dan
berbagai pH (4, 4.5, 5) dapat dilihat dari gambar 4.1a-4.1c.
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
35
Universitas Indonesia
Gambar 4.1.a Hubungan Waktu Hidrolisis Dengan % Yield Glukosa Pada Suhu 27
o
C
Dan Ukuran 63 M Pada Berbagai pH (4, 4.5, 5)
Dari gambar 4.1.a dapat dilihat bahwa waktu hidrolisis yang semakin lama akan
menghasilkan % yield glukosa yang semakin tinggi (Surhaini, 2010). Namun
demikaan, pada suhu tertentu dihasilkan nilai % yield glukosa yang tetap. Hal ini
dikarenakan enzim selobiase pada waktu lebih dari 45 jam telah menunjukan
penurunan aktivitasnya, sehingga hidrolisis TKKS menjadi glukosa juga terhenti.
Pada kondisi suhu 27
o
C, pH 5, ukuran 63M dan waktu hidrolisis ke-45 jam
diperoleh hasil % yield glukosa tertinggi yaitu sebesar 5.668 % dari berat kering
TKKS. Sedangkan pada waktu ke-48 jam hanya diperoleh % yield glukosa sebesar
5.587% dari berat kering TKKS tersebut. Namun demikan, untuk waktu hidrolisis
belum dapat diperoleh kepastian tentang waktu optimum dari hidrolisis, perlu
penambahan waktu hidrolisis yang lebih lama lagi untuk dapat memastikan waktu
optimum dari hidrolisis enzimatik ini.
Pada gambar 4.1.b, sama halnya pada suhu 27
o
C, pada 37
o
C dan 50
o
C juga
memberikan kesimpulan yang sama, yaitu semakin lama hidolisis secara enzimatik,
maka akan dihasilkan % yield glukosa yang semakin besar pula. Hasil hidrolisis
tertinggi pada kondisi 45 jam hidrolisis TKKS pada suhu 37
o
C dengan ukuran 63 M
dengan berbagai pH (pH 4, 4.5, 5) dihasilkan % yield glukosa yang sebesar 6.055%
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
36
Universitas Indonesia
dari berat kering TKKS. Dan pada 48 jam hidrolisis glukosa yang dihasilkan hanya
sebesar 6.035% dari berat kering TKKS.
Gambar 4.1.b Hubungan Waktu Hidrolisis Dengan % Yield Glukosa Pada Suhu
37
o
C Dan Ukuran 63 M Pada Berbagai pH (pH 4, 4.5, 5) Dengan Enzim Selobiase
Gambar 4.1.c Hubungan Waktu Hidrolisis Dengan % Yield Glukosa Pada Suhu 50
o
C
Dan Ukuran 63 M Pada Berbagai pH (4, 4.5, 5) Dengan Enzim Selobiase
Untuk suhu 50
o
C, diperoleh kesimpulan yang sama. Dan hasil % yield glukosa yang
diperoleh pada kondisi ini dan waktu 45 jam hidrolisis tersebut adalah 6.808%
glukosa dari basis berat kering. Sedangkan pada 48 jam waktu hidrolisis hanya
diperoleh glukosa sebesar 6,747% dalam basis berat kering TKKS.
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
37
Universitas Indonesia
4.2.2 Hubungan Antara Ukuran TKKS Terhadap Konsentrasi Glukosa (%)
Pada Hidrolisis Enzim Selobiase
Selain waktu hidrolisis, faktor lain yang mempengaruhi konversi % glukosa adalah
ukuran TKKS yang akan dihidrolisis. Untuk dapat melihat faktor ukuran TKKS
terhadap % glukosa yang dihasilkan, dapat dilihat pada gambar 4.2 a-4.2c.
Gambar 4.2.a Ukuran TKKS Vs % Yield Glukosa Pada pH 4 Dan Jam ke-45 Di
Berbagai Suhu (27,37,50
o
C) Dengan Enzim Selobiase
Pada kondisi pH 4 dan jam ke-45 untuk ukuran TKKS tertinggi terdapat pada
ukuran TKKS 63M dengan % yield glukosa sebesar 4,997% pada suhu 50
o
C dari
basis berat kering TKKS. % Yield glukosa tertinggi kedua yang diperoleh dari ukuran
TKKS 125 M sebesar 4,285% pada suhu 50
o
C dari basis kering TKKS. Pada
kondisi pH 4 terlihat bahwa ukuran TKKS yang semakin kecil akan memberikan %
yield glukosa yang semakin tinggi. Hal ini karena enzim selobiase yang akan
menghidrolisis TKKS akan lebih mudah.
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
38
Universitas Indonesia
Gambar 4.2.b Ukuran TKKS Vs % Yield Glukosa Pada pH 4.5 Dan Jam ke-45 Di
Berbagai Suhu (27,37,50
o
C) Dengan Enzim Selobiase
Gambar 4.2.c Ukuran TKKS Vs %Yield Glukosa Pada pH 5 Dan Jam ke-45 Di
Berbagai Suhu (27,37,50
o
C) Dengan Enzim Selobiase
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa ukuran TKKS sangat berpengaruh
terhadap besarnya % yield glukosa yang dihasilkan. Dimana semakin kecil ukuran
dari TKKS maka akan dihasilkan % yield glukosa yang semakin tinggi. Hal ini terjadi
karena ukuran partikel yang lebih kecil lebih mudah terhidrolisis. Dimana enzim
lebih mudah bertumbukan dengan selulase didalam TKKS untuk kemudian
dihidrolisis menjadi glukosa. Enzim yang digunakan pada pengukuran diatas adalah
hanya enzim selobiase. Adapun urutan % yield glukosa yang dihasilkan dari yang
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
39
Universitas Indonesia
tertingi ke terendah berdasarkan ukuran TKKS berturut-turut sebagai berikut 63M,
125 M, dan 250M.
4.2.3 Penentuan Suhu Optimum Hidrolisis Pada Enzim Selobiase
Pada penentuan suhu optimum hidrolisis ini dapat dilihat pada gambar
dibawah ini. Adapun variabel suhu hidrolisis yang digunakan pada penentuan suhu
optimum pada penelitian ini yaitu suhu ruang (27
o
C), 37
o
C, 50
o
C, 55
o
C dan 62
o
C .
Gambar 4.3 Penentuan Suhu Optimum Hidrolisis
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa variabel tetap adalah ukuran TKKS 63M
dan pH hidrolisis pada pH 5. Suhu hidrolisis yang semakin tinggi akan meningkatkan
konversi TKKS menjadi glukosa, namun pada suhu tertentu enzim akan kehilangan
aktivitasnya, sehingga memberikan % konversi yang stabil dan cenderung menurun.
Hal ini dapat dilihat dari kurva diatas bahwa pada suhu 65
o
C telah memberikan %
yield glukosa yang semakin turun, sehingga disimpulkan bahwa suhu optimum untuk
enzim selobiase adalah suhu 50
o
C. Sesuai Jadi jika hidolisis terjadi diluar suhu
optimumnya maka akan dihasilkan konversi glukosa yang lebih rendah (Dwira,
Rahima , 2010)
4.2.4 Penentuan Optimalisasi pH Pada Enzim Selobiase
Pada penentuan optimalisasi pH dilakukan pada ukuran TKKS 63 M, pada
suhu 50
o
C (sebagai ariable tetap). Dan variable pH yang digunakan pada penelitian
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
40
Universitas Indonesia
ini yaitu pH 4; 4,5;5; 5,4; 5,8 dan 6,2. Penentuan pH optimum ini dapat dilihat pada
gambar 4.4.
Gambar 4.4 Hubungan pH Terhadap % Glukosa
Pada gambar diatas penentuan pH optimum terdapat pada pH 5 yang memberikan
konversi gula sebesar 6,808%. pH ini artinya enzim selobiase menunjukan aktivitas
tertingginya pada kondisi pH 5. Jika dilambangkan hubungan antara pH dengan %
glukosa adalah seperti lonceng (Dwira, Rahima , 2010).
% yield
glukosa
pH
Gambar 4.5 ilustrasi hubungan antara pH dengan % yield glukosa
4.2.5 Penentuan Besarnya Hidrolisis Enzim Selulose Didalam TKKS
Pada penelitian ini digunakan ukuran 63 M, pH 5 dan suhu 37
o
C untuk
penentuan konversi TKKS menjadi Gula. Dan hasil % yield glukosa yang diperoleh
dapat dilihat pada gambar 4.6. Dari gambar 4.6 pada penggunaan enzim selulase
untuk menghidrolisis TKKS menjadi Glukosa memiliki konversi yang lebih tinggi
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
41
Universitas Indonesia
yaitu sebesar 13,693%, jika dibandingkan penggunaan enzim selobiase saja yang
hanya sebesar 6,808% pada kondisi optimum masing-masing enzim. Namun
diperlukan kombinasi keduanya agar dapat dihasilkan % yield glukosa yang semakin
tinggi.
Gambar 4.6 Konversi TKKS menjadi Glukosa Dengan Enzim Selulase
4.2.6 Penentuan Besarnya Hidrolisis Kombinasi Enzim Selulase Dan Enzim
Selobiase Didalam TKKS
Pada penentuan besarnya hidrolisis kombinasi dua enzim ini dilakukan
dengan dua varibel suhu dan tiga varibel kombinasi enzim. Suhu yang digunakan
adalah suhu 37
o
C & 50
o
C. Dan kombinasi yang digunakan yaitu kombinasi enzim
selulase:enzim selobiase ((1:1);(1:2);(2:1)). Dari kedua varibel suhu dan ketiga
kombinasi enzim ini, maka akan dapat ditentukan berapa kondisi dan komposisi yang
diperlukan untuk dapat menghasilkan % yield glukosa yang tertinggi pada kondisi
yang optimum. Berdasarkan gambar diatas diperoleh kondisi optimum yaitu pada
waktu hidrolisis jam ke-45 dengan % yield glukosa tertinggi terdapat pada kombinasi
enzim selulase:selobiase dengan ratio 2:1. Hal ini dikarenakan didalam TKKS enzim
yang digunakan untuk menghidrolisis memiliki kecukupan dengan substrat yang
tersedia, dan disimpulkan juga bahwa masing-masing enzim ini bekerja secara
spesifik ke substrat masing-masing dan tidak saling menghambat.
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
42
Universitas Indonesia
Gambar 4.7 Besarnya % Yield Glukosa Yang Dihasilkan Pada Kombinasi Enzim
Selulose Dan Selobiose (selulase:selobiase)
Keterangan gambar :
* a1:b1 = Suhu 37
o
C, ukuran 63M dan pH 5 (selulase : selobiase; 1:1)
* a2:b2 = Suhu 37
o
C, ukuran 63M dan pH 5 (selulase : selobiase; 1:2)
* a3:b3 = Suhu 37
o
C, ukuran 63M dan pH 5 (selulase : selobiase; 2:1)
* a4:b4 = Suhu 50
o
C, ukuran 63M dan pH 5 (selulase : selobiase; 1:1)
* a5:b5 = Suhu 50
o
C, ukuran 63M dan pH 5 (selulase : selobiase; 1:2)
* a6:b6 = Suhu 50
o
C, ukuran 63M dan pH 5 (selulase : selobiase; 2:1)
4.2.7 Aktivitas Enzim Selulase Dan Selobiase Didalam TKKS
Dari hasil penelitian ini diperoleh data bahwa, enzim selulase dan selobiase
yang menghidrolisis TKKS bekerja secara spesifik didalam substrat masing-masing,
seperti terlihat didalam gambar 4.8
Gambar 4.8 Aktivitas Enzim Selulase dan Selobiase Didalam TKKS
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
43
Universitas Indonesia
Sesuai dengan tinjauan pustaka sebelumnya mengenai mekanime enzim yang
didasarkan dua teori, yaitu teori kunci gembok (Lock and Key Fisher hypothesis) dan
teori kecocokan induksi (induce fit Koshland hypothesis) dimana disimpulkan bahwa
enzim tidak akan berebut substrat yang lain selama proses hidrolisis (M. Samsuri,
2008) Enzim bekerja dengan mengikat substratnya membentuk kompleks enzim-
substrat yang selanjutnya terpisah membentuk produk dan enzim.
Gambar 4.9 Mekanisme Kerja Enzim (http://2.bp.blogspot.com)
Gambar 4.10 Jenis Dan Aksi Enzim Selulase (M.Samsuri, 2008)
Dari gambar 4.9 dapat dilihat juga bagaimana enzim selulase menghidrolisis suatu
material lignoselulosa untuk menghasilkan glukosa. Dimana komponen utama dari
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
44
Universitas Indonesia
penyusun selulase adalah endoselulase dan eksoselulase. Endoselulase bekerja
memecah ikatan internal untuk memutuskan struktur kristalin pada selulosa dan
membuka rantai polisakarida. Sedangkan eksoselulase bekerja membelah 2-4 unit
dari akhir rantai yang diproduksi oleh endoselulase menghasilkan polisakarida dan
monosakarida yaitu glukosa.
Gambar 4.11 Aksi Enzim Selobiase (M.Samsuri, 2008)
Keberadaan enzim selobiase didalam selulase ternyata sangat sedikit, karena
didominsi oleh enzim endoselulase dan eksoselulase sehingga tidak optimal jika
hanya mengandalkan selobiase didalam selulase. Jadi sangat penting untuk
menambah selobiase murni didalam proses hidrolisis enzimatik (M.Samsuri, 2008)
Enzim selobiase adalah enzim yang memecah selobiosa menjadi glukosa. Aksi enzim
selobiase dapat dilihat dari gambar 4.10
4.2.8 Perbandingan Hasil Penelitian
Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Penelitian
BAHAN BAKU METODE
PENELITIAN
HASIL
PENELITIAN
NAMA
PENELITI
(tahun
publukasi)
Bonggol jagung Sakarifikasi dan
fermentasi
9,97% etanol dari berat
kering bonggol
Said Zul
Amraini
(2008)
Jerami padi Hidrolisis
enzimatik dan
fermentasi
24,8% etanol dari berat
kering jerami
Kuhad dan
Singh, (1993)
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
45
Universitas Indonesia
Pohon cemara Hidrolisis
enzimatik dan
fermentasi
31,0% etanol dari berat
kering batang cemara
Kuhad dan
Singh, (1993)
Buah Bintaro Hidrolisis
enzimatik dan
fermentasi
65,81% etanol dari
berat kering buah
Greg Iman,
Tony
Handoko
Bagas Hidrolisis
enzimatik
19,7% etanol dari berat
kering bagas
M. Samsuri
(2008)
TKKS Sakarifikasi dan
fermentasi
14,6% TKKS dari berat
kering TKKS
Purwinda,
Iriani (2009)
TKKS Hidrolisis
enzimatik
23,56% TKKS dari
berat kering TKKS
Sitorus
Rudy (2011)
Sumber : Dari Berbagai Peneliti
Dari hasil diatas jelas bahwa pengembangan bioetanol dengan basis bahan
lignoselulosa sedang banyak dilakukan penelitian, guna mendapatkan pilot plant yang
dapat diterapkan dikemudian hari di negeri ini. Pada tabel diatas, juga disimpulkan
bahwa penelitian TKKS yang dilakukan ini memiliki potensi yang cukup besar untuk
dapat dilakukan model pengembangan pada penelitian berikutnya, karena hasil dari
penelitian ini cukup menjanjikan, karena hasil konversi yang cukup tinggi dan
ketersediaan dari bahan baku yang sangat melimpah dinegeri ini.
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
46
Universitas Indonesia
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini dapat membuat
beberapa kesimpulan. Dan penelitian ini juga telah dapat menjawab berbagai
persoalan dari perumusan masalah yang dibuat. Secara umum kesimpulan dari
penelitian ini adalah hidrolisis yang dilakukan secara enzimatik dengan enzim
selulase dan enzim selobiase telah berhasil dilakukan, walaupun belum mendapatkan
konversi yang optimum dari hidrolisis TKKS menjadi glukosa jika dibandingkan
perhitungan secara teoritis.
Secara khusus penelitian ini menyimpulkan, antara lain :
a. Pengaruh ukuran terhadap % yield glukosa yang dihasilkan adalah ukuran yang
semakin kecil akan memberikan % yield glukosa yang semakin tinggi. Dalam
penelitian ini digunakan ukuran 63 M, 125 M dan 250 M. Maka, jika
diurutkan berdasarkan hasil % yield glukosa yang terbesar adalah berturut-turut
sebagai berikut 63 M, 125 M, 250 M.
b. Pengaruh suhu hidrolisis terhadap % yield glukosa yang dihasilkan adalah suhu
yang semakin tinggi akan memberikan % yield glukosa yang semakin tinggi,
namun pada suatu hidrolisis terdapat suhu optimum dari aktivitas masing -
masing enzim yang digunakan. Pada pengaruh suhu hidrolisis ini kondisi suhu
optimum untuk enzim selobiase adalah 50
o
C dan selulase 37
o
C.
c. Pengaruh pH buffer larutan hidrolisis terhadap % yield glukosa yang dihasilkan
adalah pH larutan buffer akan mempengaruhi kinerja dari aktivitas enzim itu
sendiri, dimana masing-masing enzim memiliki aktivitas yang berbeda pada
larutan buffer yang berbeda. Untuk pengaruh pH buffer terhadap % yield glukosa
yang dihasilkan pada penelitian ini digunakan beberapa deret buffer seperti
buffer pH 4; 4,5; 5; 5,4; 5,8, dan 6,2. dan diperoleh pH buffer yang optimum
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
47
Universitas Indonesia
untuk hidrolisis dengan enzim selobiase adalah pada pH 5. Karena pada pH
buffer ini memberikan % yield glukosa tertinggi.
d. Pengaruh waktu hidrolisis terhadap % yield glukosa yang dihasilkan adalah
waktu hidrolisis yang semakin lama dapat memberikan % yield glukosa yang
besar, namun seperti halnya pada pengaruh suhu dan pH buffer, pengaruh waktu
hidrolisis juga terdapat nilai optimum. Pada penelitian ini diperoleh nilai
optimum dari waktu hidrolisis yaitu selama 45 jam hidrolisis. Namun perlu
dilakukan penambahan waktu hidrolisis, agar dapat diperoleh waktu hidrolisis
optimum yang lebih jelas.
e. % Yield yang tertinggi yang dihasilkan pada kondisi optimum dari hidrolisis
enzim selobiase adalah sebesar 6,808% dari 2,5 gr berat kering TKKS.
f. % Yield yang dihasilkan pada hidrolisis enzim selulase pada kondisi
optimumnya adalah sebesar 13,693% dari 0,5 gr berat kering TKKS.
g. Kombinasi enzim selulase dan enzim selobiase yang memberikan % yield
tertinggi adalah pada kombinasi 2:1 (enzim selulase : selobiase) dengan % yield
sebesar 23,561% dari 0,5 gr berat kering TKKS.
5.2 Saran
Penelitian ini tentu masih terdapat kekurangannya dan juga diperlukan
penyempurnaan, seperti dalam penentuan metode penelitian atau parameter -
parameter yang lebih spesifik untuk dapat menjawab optimalisasi dari penggunaan
enzim agar dapat menghasilkan % yield glukosa yang optimum pada kondisi yang
optimum. Terutama perlu dilakukan penambahan waktu hidrolisis, agar dapat
diperoleh waktu optimum hidrolisis yang lebih jelas. Selanjutnya untuk dapat
digunakan bahan sebagai bahan bakar bioetanol, maka diperlukan proses penelitian
lebih lanjut, seperti melakukan fermentasi glukosa menjadi etanol.
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
48
Universitas Indonesia
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
DAFTAR REFERENSI
Arief Wrdlaia, Nadiem Anwar . (2.010).
Optimasi Hidrohsis Enzim Selulase untuk
Hidrolisis Jerami Padi. Surabaya : FTI ITS.
Assosiation of Oficial Analysis Chemis
[AOAC].
(1984).
Official Methods of
Analysis of the Aoac, Gaithersburg, United States: AOAC lnternatisnal.
Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2003). Pulp dan Kayu-Cara Uji Lignin
Metode Klokson Jakarta: Standarisasi Nasional Indonesia 0492.
Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2008). Pulp-Cara Uji Kadar Selulosa alfo,
beta dan gamma, Jakafta: Standarisasi Nasional Indonesia 0444.
Eka Putri, Lilly Surraya. (2008). Korwersi Pati Gonyong menjadi Bioetanol Melalui
Proses Hidrolisis Dan Fermemntasi. Tanggerang: UIN.
Euis Hermiati., et al. (2010). Pemanfaatan Biomassa Lignoselulosa Ampas Tebu
Untuk Produksi Bioetanol. Bogor: IPB.
Gerhauser & Abdullah. (2008). Pirolisis Tandan Kosong Sowit dengon Katalis ZSM-
5. Menjadi Bio-oil. Riau: Unri.
Gozan M. (2010) Pemanfuotan Tandan Kosong Kelapa Sowit Sebagai Bahan Bqku
Bioetqnol Dengan Metode Enzimatffr. Depok: FT UI.
Horga minyak 201 I.(201 1). http://www.tambangnews.com
Iriani, Purwinda. (2009). Kajian Awal Biokorwersi Tandsn Kosong Kelapa Sowit
QKKS)
Menjadi Etonol Melolui Sakrifikasi dan Fermentasi Alkoholik. Bandung:
STIH-ITB.
Jardoyo. (2011). Harga bioetanol 2011. http://www.komporbioetanol.blogspot.com
Keenan, Kleinfelter dan Wood. (1979). Kimia Untuk
(Jniversitas
Jilid L (A. Hadyana
Pudjaatmaka, Penerjemah). Jakarta: Erlangga.
Khairil. (2009). C ara P e mbuot sn Et anol. http :ilwww.i sroiworldpress.com.
Manurung, E. (2000). Pembangunan Perkebunan Kelapa Smryit di Intlonesia,
Ancaman' ferhadap IIutan Alum. Bogor: Direktorat Jenderal Perkebunan Rl.
Ntrr PLttri . Yeny. (2007) i l l ani pt:l uj uri Putcut' rth
' l ' upc
Kctun (Or_y' :u
.ytrti t' tt gl ti l i ns,sa1
T' t' rhtul ttp Duvu Teri mu Kon.sunwr. Bogor : IPB.
4B
Uni ver si t as I ndonesi a
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
49
Pusat Penelitian Kelapa Sawit. (2010). Luas ereq dan produksi kelapa sqwit di
Indonesia. Bogor : PPKS.
Samsuri M. (2008). Konversi Bagas Menjadi Etanol Dengon Kombinasi Perlakuan
Awal Dan Enzim Dalam Proses Sakarfiknsi Dan Fermentasi Serempak (SSF). Depok:
FT UI.
Samsuri M, Gozan M, Prasetya B, Nasikin M. (September 2007). Sakorifikasi dan
Fermenatasi Bagas lvlenjadi Etanol Menggunaksn Enzim Selulase dan Selobiase.
Depok : Jurnal Teknologi XXI, FT UI.
Simanjuntak Riswan. (2009). Studt Pembuatan Etanol Dari Limbqh Gula (molase).
Fakultas Pertanian. Medan: USU.
Surhaini . (2010). Pengaruh pH Dan Lama Fermentasi Oleh Enzim Selulase Dalam
Proses Hidrolisis Untuk Meningkotkqn Nilai Gizi Eceng Gondok. Jambi : Universitas
Jambi.
Suryani, Ani. (2007) Produksi Lignosulfunat Berbasis Tandan Kosong Kelapa Sawit
QKKS)
dan Lindi Hitom Pabrik PULP. Bogor : IPB
Trisanti Anindyawati. (2009). Prosepek Enzim dan Limbah Lignoselulosa Untuk
Produk*i Bioetqnol. Bandung: Pusat Penelitian Bioteknologi UPI,
Triana D. (2009). Pembuatqn Dsn Karalderistik Bqtako Menggunakan Abu TKKS.
Medan : FMIPA USU.
Widyaastuti, et al. (2007). Optimasi Pertumbuhan don Ahivitos Enzim Lignolitik
Omphalina sp Dan Pleurotus Pada Fermentasi Padat. Bogor: Balai Penelitian
Bioteknologi Perkebunan Indonesia.
Uni ver si t as l ndonesi a
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
LAMPIRAN 1
1. Uji Kompisisi TKKS
1.1 Uji Kadar Lignin
*Kadar lignin ditentukan oleh rumusan berikut:
L = A/B x 100 % (3.1)
*Untuk perlakuan sebelum steaming:
A
1
= endapan lignin sebelum steaming = 0.247 gram
B
1
= Berat sampel kering TKKS = 1,005 gram ; L = % Lignin
Sehingga: L
1
= A
1
/B
1
L
1
= 0,247/1,005 x 100% = 24,58%
Jadi kadar lignin sebelum steaming sebesar 24,58%
*Untuk perlakuan steaming:
A
2
= endapan lignin sesudah steaming = 0,196 gram
B
2
= Berat Sampel kering TKKS = 1,003 gram
Sehingga: L
2
= A
2
/B
2
L
2 =
0,215/1,003 x 100% = 21,43%
Jadi kadar lignin setelah steaming sebesar 21,43%
1.2 Uji Kadar Selulosa
Uji kadar - Selulosa dirumuskan sebagai berikut :
X = 100 - 6,85 (V
2
-V
1
) x N x 20 ................................. ( 3.2)
A x W
A = 25 ml = vol filtrat TKKS
W= 1,5 gram = berat kering TKKS
V
1
= 0 ml = vol.titrasi blanko
V
2
= 171 ml = vol titrasi TKKS sampai menjadi ungu
X
1
= kadar selulosa sebelum steaming ; X
2
= kadar selulosa setelah steaming
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
*Maka kadar -selulosa didalam TKKS sebelum steaming adalah:
X
1
= 100 - 6,85 (V
2
-V
1
) x N x 20
AXW
X
1
= 100- 6,85 (171-0) mL x 0,1 N x 20 = 37,53%
25 mL x 1,5 gram
Jadi kadar -selulosa didalam TKKS sebelum steaming adalah X
1
= 37,53%
*Untuk kadar -selulosa didalam TKKS setelah steaming adalah :
V
1
= 0 ml = vol.titrasi blanko
V
2
= 151,8 ml = vol titrasi TKKS sampai menjadi ungu
X
2
= 100 - 6,85 (151,8-0) mL x 0,1 N x 20 = 44,54%
25 mL x 1,5 gram
Jadi kadar -selulosa didalam TKKS sebelum steaming adalah X
1
= 44,54%
1.3 Uji Kadar HemiSelulosa
Uji kadar - Selulosa dirumuskan sebagai berikut :
Y= 6,85 (V
4
-V
3
) x N x 20 ................................. ( 3.3)
25 x W
* Kondisi sebelum steaming :
V
3
= 0 ml = vol.titrasi blanko
V
4
= 68 ml = vol titrasi TKKS sampai menjadi ungu
Y
1
= kadar selulosa sebelum steaming
Y
1
= 6,85 (68-0) mL x 0,1N x 20
25 mL X 1,5 gram
Y
1
= 24,84%
* Kondisi setelah steaming Y
2
= 6,85 (74,3-0)mL x 0,1N x 20
25 mL X 1,5 gram
Y
2
= 27,14
V
3
= 0 ml = vol.titrasi blanko
V
4
= 74,3ml = vol titrasi TKKS sampai menjadi ungu
Y
2
= kadar selulosa setelah steaming
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
LAMPIRAN 2
2.1. Pembuatan Kurva Standar Dan Contoh Perhitungan Total gula (%)
Gambar 2.1 Kurva Standar
2.2 Contoh perhitungan
Pada suhu 27
o
C, waktu hidrolisis jam ke-45 dan ukuran 63M sebanyak 2.5 gr.
Diperoleh data, U
1
= 0.79, dari kurva standar Y=0.0983X-0.0028. *Dari persamaan
nilai Y=absorbansi; X= mg glukosa, maka untuk A
1
, 0.79=0,0983X-0,0028, maka
X=3.343mg glukosa. Dengan faktor pengenceran (FP) 100 kali, maka:
Total gula (%) = mg gula dari kurva standar x FP x 100
mg glukosa
= 0.832 x 100 x 100%
2500
Total gula (%) = 3.328% berat kering TKKS
Konsentrasi
glukosa absorbansi
0 0
0.2 0.017
0.4 0.033
0.6 0.053
0.8 0.078
1 0.097
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
LAMPIRAN 3
3 Hidrolisis Enzim Selobiase
3.1 Pada suhu 27
o
C, pH 4 dan ukuran 63M
3.2 Pada suhu 27
o
C, pH 4 dan ukuran 125M
3.3 Pada suhu 27
o
C, pH 4 dan ukuran 250M
PARAMETER
(waktu, suhu, pH dan
ukuran)
ENZIM SELOBIASE (27/4/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula (%) waktu hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.032 0.03 0.354 0.334 1.416 1.335 1.375
6 0.037 0.034 0.405 0.374 1.620 1.497 1.558
9 0.039 0.04 0.425 0.435 1.701 1.742 1.721
15 0.043 0.046 0.466 0.496 1.864 1.986 1.925
21 0.048 0.05 0.517 0.537 2.067 2.149 2.108
27 0.056 0.053 0.598 0.568 2.393 2.271 2.332
33 0.064 0.066 0.680 0.700 2.718 2.800 2.759
39 0.071 0.073 0.751 0.771 3.003 3.084 3.044
45 0.079 0.08 0.832 0.842 3.329 3.369 3.349
48 0.078 0.08 0.822 0.842 3.288 3.369 3.329
PARAMETER (waktu,
suhu, pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (27/4/125)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%) Rata-rata
Kadar Gula (%) waktu hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.026 0.025 0.293 0.283 1.172 1.131 1.152
6 0.029 0.027 0.323 0.303 1.294 1.213 1.253
9 0.03 0.032 0.334 0.354 1.335 1.416 1.375
15 0.035 0.037 0.385 0.405 1.538 1.620 1.579
21 0.039 0.041 0.425 0.446 1.701 1.782 1.742
27 0.048 0.046 0.517 0.496 2.067 1.986 2.026
33 0.052 0.05 0.557 0.537 2.230 2.149 2.189
39 0.055 0.053 0.588 0.568 2.352 2.271 2.311
45 0.059 0.057 0.629 0.608 2.515 2.433 2.474
48 0.058 0.057 0.619 0.608 2.474 2.433 2.454
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (27/4/250)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula (%)
waktu hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.019 0.017 0.222 0.201 0.887 0.806 0.846
6 0.023 0.021 0.262 0.242 1.050 0.968 1.009
9 0.026 0.027 0.293 0.303 1.172 1.213 1.192
15 0.029 0.031 0.323 0.344 1.294 1.375 1.335
21 0.032 0.033 0.354 0.364 1.416 1.457 1.436
27 0.036 0.038 0.395 0.415 1.579 1.660 1.620
33 0.04 0.041 0.435 0.446 1.742 1.782 1.762
39 0.043 0.045 0.466 0.486 1.864 1.945 1.904
45 0.046 0.048 0.496 0.517 1.986 2.067 2.026
48 0.045 0.047 0.486 0.507 1.945 2.026 1.986
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
3.4 Suhu 27
o
C, pH 4.5 dan ukuran 63M
3.5 Suhu 27
o
C, pH 4.5 dan ukuran 125M
3.6 Suhu 27
o
C, pH 4.5 dan ukuran 250M
PARAMETER
(waktu, suhu, pH
dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (27/4.5/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.028 0.027 0.313 0.303 1.253 1.213 1.233
6 0.031 0.033 0.344 0.364 1.375 1.457 1.416
9 0.036 0.039 0.395 0.425 1.579 1.701 1.640
15 0.047 0.045 0.507 0.486 2.026 1.945 1.986
21 0.055 0.053 0.588 0.568 2.352 2.271 2.311
27 0.069 0.067 0.730 0.710 2.922 2.840 2.881
33 0.087 0.084 0.914 0.883 3.654 3.532 3.593
39 0.091 0.092 0.954 0.964 3.817 3.858 3.837
45 0.105 0.106 1.097 1.107 4.387 4.427 4.407
48 0.103 0.107 1.076 1.117 4.305 4.468 4.387
PARAMETER
(waktu, suhu, pH
dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (27/4.5/125)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.026 0.024 0.293 0.273 1.172 1.091 1.131
6 0.029 0.027 0.323 0.303 1.294 1.213 1.253
9 0.032 0.03 0.354 0.334 1.416 1.335 1.375
15 0.037 0.036 0.405 0.395 1.620 1.579 1.599
21 0.041 0.042 0.446 0.456 1.782 1.823 1.803
27 0.047 0.045 0.507 0.486 2.026 1.945 1.986
33 0.056 0.053 0.598 0.568 2.393 2.271 2.332
39 0.064 0.062 0.680 0.659 2.718 2.637 2.678
45 0.07 0.069 0.741 0.730 2.962 2.922 2.942
48 0.069 0.07 0.730 0.741 2.922 2.962 2.942
PARAMETER
(waktu, suhu, pH
dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (27/4.5/250)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-Rata
Kadar Gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.021 0.02 0.242 0.232 0.968 0.928 0.948
6 0.024 0.025 0.273 0.283 1.091 1.131 1.111
9 0.028 0.026 0.313 0.293 1.253 1.172 1.213
15 0.031 0.03 0.344 0.334 1.375 1.335 1.355
21 0.033 0.035 0.364 0.385 1.457 1.538 1.497
27 0.038 0.039 0.415 0.425 1.660 1.701 1.681
33 0.041 0.043 0.446 0.466 1.782 1.864 1.823
39 0.043 0.045 0.466 0.486 1.864 1.945 1.904
45 0.045 0.05 0.486 0.537 1.945 2.149 2.047
48 0.048 0.051 0.517 0.547 2.067 2.189 2.128
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
3.7 Suhu 27
o
C, pH 5 dan ukuran 63M
3.8 Suhu 27
o
C, pH 5 dan ukuran 125M
3.9 Suhu 27
o
C, pH 5 dan ukuran 250M
PARAMETER
(waktu, suhu, pH
dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (27/5/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.045 0.043 0.486 0.466 1.945 1.864 1.904
6 0.065 0.061 0.690 0.649 2.759 2.596 2.678
9 0.072 0.068 0.761 0.720 3.044 2.881 2.962
15 0.084 0.082 0.883 0.863 3.532 3.451 3.491
21 0.091 0.09 0.954 0.944 3.817 3.776 3.797
27 0.109 0.104 1.137 1.086 4.549 4.346 4.448
33 0.121 0.117 1.259 1.219 5.038 4.875 4.956
39 0.132 0.129 1.371 1.341 5.485 5.363 5.424
45 0.135 0.138 1.402 1.432 5.607 5.729 5.668
48 0.133 0.136 1.381 1.412 5.526 5.648 5.587
PARAMETER
(waktu, suhu, pH
dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE ( 27/5/125)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%) Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.036 0.033 0.395 0.364 1.579 1.457 1.518
6 0.041 0.039 0.446 0.425 1.782 1.701 1.742
9 0.044 0.042 0.476 0.456 1.904 1.823 1.864
15 0.058 0.054 0.619 0.578 2.474 2.311 2.393
21 0.065 0.061 0.690 0.649 2.759 2.596 2.678
27 0.084 0.082 0.883 0.863 3.532 3.451 3.491
33 0.098 0.094 1.025 0.985 4.102 3.939 4.020
39 0.109 0.105 1.137 1.097 4.549 4.387 4.468
45 0.121 0.117 1.259 1.219 5.038 4.875 4.956
48 0.118 0.116 1.229 1.209 4.916 4.834 4.875
PARAMETER
(waktu, suhu, pH
dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (27/5/250)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%) Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.028 0.026 0.313 0.293 1.253 1.172 1.213
6 0.034 0.031 0.374 0.344 1.497 1.375 1.436
9 0.037 0.039 0.405 0.425 1.620 1.701 1.660
15 0.044 0.042 0.476 0.456 1.904 1.823 1.864
21 0.059 0.057 0.629 0.608 2.515 2.433 2.474
27 0.086 0.084 0.903 0.883 3.613 3.532 3.573
33 0.099 0.098 1.036 1.025 4.142 4.102 4.122
39 0.108 0.11 1.127 1.148 4.509 4.590 4.549
45 0.114 0.112 1.188 1.168 4.753 4.671 4.712
48 0.112 0.113 1.168 1.178 4.671 4.712 4.692
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
3.10 Suhu 37
o
C, pH 4 dan ukuran 63M
3.11 Suhu 37
o
C, pH 4 dan ukuran 125M
3.12
Suhu 37
o
C, pH 4 dan ukuran 125M
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (37/4/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%) Rata-rata
kadar gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.059 0.057 0.629 0.608 2.515 2.433 2.474
6 0.062 0.059 0.659 0.629 2.637 2.515 2.576
9 0.068 0.066 0.720 0.700 2.881 2.800 2.840
15 0.071 0.069 0.751 0.730 3.003 2.922 2.962
21 0.076 0.074 0.802 0.781 3.207 3.125 3.166
27 0.081 0.083 0.852 0.873 3.410 3.491 3.451
33 0.095 0.098 0.995 1.025 3.980 4.102 4.041
39 0.11 0.112 1.148 1.168 4.590 4.671 4.631
45 0.114 0.116 1.188 1.209 4.753 4.834 4.793
48 0.115 0.113 1.198 1.178 4.793 4.712 4.753
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (37/4/125)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.063 0.061 0.669 0.649 2.678 2.596 2.637
6 0.069 0.069 0.730 0.730 2.922 2.922 2.922
9 0.072 0.074 0.761 0.781 3.044 3.125 3.084
15 0.075 0.076 0.791 0.802 3.166 3.207 3.186
21 0.079 0.08 0.832 0.842 3.329 3.369 3.349
27 0.084 0.083 0.883 0.873 3.532 3.491 3.512
33 0.087 0.088 0.914 0.924 3.654 3.695 3.674
39 0.091 0.088 0.954 0.924 3.817 3.695 3.756
45 0.097 0.099 1.015 1.036 4.061 4.142 4.102
48 0.096 0.096 1.005 1.005 4.020 4.020 4.020
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (37/4/250)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
kadar gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.041 0.043 0.446 0.466 1.782 1.864 1.823
6 0.046 0.045 0.496 0.486 1.986 1.945 1.965
9 0.053 0.052 0.568 0.557 2.271 2.230 2.250
15 0.059 0.062 0.629 0.659 2.515 2.637 2.576
21 0.064 0.066 0.680 0.700 2.718 2.800 2.759
27 0.074 0.076 0.781 0.802 3.125 3.207 3.166
33 0.075 0.076 0.791 0.802 3.166 3.207 3.186
39 0.076 0.077 0.802 0.812 3.207 3.247 3.227
45 0.081 0.084 0.852 0.883 3.410 3.532 3.471
48 0.08 0.083 0.842 0.873 3.369 3.491 3.430
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
3.13 Suhu 37
o
C, pH 4.5 dan ukuran 63M
3.14 Suhu 37
o
C, pH 4.5 dan ukuran 125M
3.15 Suhu 37
o
C, pH 4.5 dan ukuran 250M
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (37/4.5/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.084 0.086 0.883 0.903 3.532 3.613 3.573
6 0.087 0.089 0.914 0.934 3.654 3.736 3.695
9 0.092 0.092 0.964 0.964 3.858 3.858 3.858
15 0.095 0.094 0.995 0.985 3.980 3.939 3.959
21 0.098 0.099 1.025 1.036 4.102 4.142 4.122
27 0.103 0.104 1.076 1.086 4.305 4.346 4.326
33 0.109 0.107 1.137 1.117 4.549 4.468 4.509
39 0.115 0.113 1.198 1.178 4.793 4.712 4.753
45 0.129 0.121 1.341 1.259 5.363 5.038 5.200
48 0.128 0.121 1.331 1.259 5.322 5.038 5.180
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (37/4.5/125)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%) Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.083 0.081 0.873 0.852 3.491 3.410 3.451
6 0.087 0.088 0.914 0.924 3.654 3.695 3.674
9 0.09 0.089 0.944 0.934 3.776 3.736 3.756
15 0.094 0.096 0.985 1.005 3.939 4.020 3.980
21 0.098 0.099 1.025 1.036 4.102 4.142 4.122
27 0.102 0.104 1.066 1.086 4.264 4.346 4.305
33 0.105 0.107 1.097 1.117 4.387 4.468 4.427
39 0.109 0.108 1.168 1.127 4.671 4.509 4.590
45 0.112 0.11 1.148 1.148 4.590 4.590 4.590
48 0.11 0.111 1.148 1.158 4.590 4.631 4.610
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (37/4.5/250)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.062 0.061 0.659 0.649 2.637 2.596 2.678
6 0.065 0.064 0.690 0.680 2.759 2.718 2.820
9 0.067 0.068 0.710 0.720 2.840 2.881 2.901
15 0.069 0.07 0.730 0.741 2.922 2.962 2.942
21 0.071 0.07 0.751 0.741 3.003 2.962 3.125
27 0.074 0.077 0.781 0.812 3.125 3.247 3.471
33 0.089 0.091 0.934 0.954 3.736 3.817 3.837
39 0.092 0.094 0.964 0.985 3.858 3.939 3.878
45 0.094 0.093 0.985 0.975 3.939 3.898 3.980
48 0.095 0.096 0.995 1.005 3.980 4.020 4.000
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
3.16 Suhu 37
o
C, pH 5 dan ukuran 63M
3.17 Suhu 37
o
C, pH 5 dan ukuran 125M
3.18 Suhu 37
o
C, pH 5 dan ukuran 250M
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (37/5/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar
Gula(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.089 0.091 0.934 0.954 3.736 3.817 3.776
6 0.092 0.094 0.964 0.985 3.858 3.939 3.898
9 0.098 0.099 1.025 1.036 4.102 4.142 4.122
15 0.106 0.104 1.107 1.086 4.427 4.346 4.387
21 0.109 0.111 1.137 1.158 4.549 4.631 4.590
27 0.115 0.113 1.198 1.178 4.793 4.712 4.753
33 0.128 0.129 1.331 1.341 5.322 5.363 5.343
39 0.139 0.137 1.443 1.422 5.770 5.689 5.729
45 0.145 0.147 1.504 1.524 6.014 6.096 6.055
48 0.143 0.148 1.483 1.534 5.933 6.136 6.035
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (37/5/125)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.082 0.08 0.863 0.842 3.451 3.369 3.410
6 0.087 0.085 0.914 0.893 3.654 3.573 3.613
9 0.094 0.095 0.985 0.995 3.939 3.980 3.959
15 0.098 0.099 1.025 1.036 4.102 4.142 4.122
21 0.103 0.105 1.076 1.097 4.305 4.387 4.346
27 0.109 0.106 1.137 1.107 4.549 4.427 4.488
33 0.116 0.115 1.209 1.198 4.834 4.793 4.814
39 0.123 0.128 1.280 1.331 5.119 5.322 5.221
45 0.14 0.142 1.453 1.473 5.811 5.892 5.851
48 0.137 0.143 1.422 1.483 5.689 5.933 5.811
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (37/5/250)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%) Rata-rata
Kadar gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.068 0.069 0.720 0.730 2.881 2.922 2.901
6 0.085 0.09 0.893 0.944 3.573 3.776 3.674
9 0.089 0.092 0.934 0.964 3.736 3.858 3.797
15 0.092 0.097 0.964 1.015 3.858 4.061 3.959
21 0.095 0.098 0.995 1.025 3.980 4.102 4.041
27 0.099 0.104 1.036 1.086 4.142 4.346 4.244
33 0.107 0.117 1.117 1.219 4.468 4.875 4.671
39 0.11 0.109 1.148 1.137 4.590 4.549 4.570
45 0.119 0.118 1.239 1.229 4.956 4.916 4.936
48 0.117 0.116 1.219 1.209 4.875 4.834 4.855
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
3.19 Suhu 50
o
C, pH 4 dan ukuran 63M
3.20 Suhu 50
o
C, pH 4 dan ukuran 125M
3.21 Suhu 50
o
C, pH 4 dan ukuran 250M
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (50/4/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.075 0.073 0.791 0.771 3.166 3.084 3.125
6 0.085 0.084 0.893 0.883 3.573 3.532 3.552
9 0.089 0.092 0.934 0.964 3.736 3.858 3.797
15 0.092 0.094 0.964 0.985 3.858 3.939 3.898
21 0.097 0.099 1.015 1.036 4.061 4.142 4.102
27 0.104 0.104 1.086 1.086 4.346 4.346 4.346
33 0.109 0.107 1.137 1.117 4.549 4.468 4.509
39 0.115 0.113 1.198 1.178 4.793 4.712 4.753
45 0.119 0.121 1.239 1.259 4.956 5.038 4.997
48 0.118 0.121 1.229 1.259 4.916 5.038 4.977
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (50/4/125)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.052 0.05 0.557 0.537 2.230 2.149 2.189
6 0.059 0.058 0.629 0.619 2.515 2.474 2.494
9 0.063 0.061 0.669 0.649 2.678 2.596 2.637
15 0.068 0.067 0.720 0.710 2.881 2.840 2.861
21 0.074 0.075 0.781 0.791 3.125 3.166 3.145
27 0.08 0.086 0.842 0.903 3.369 3.613 3.491
33 0.092 0.09 0.964 0.944 3.858 3.776 3.817
39 0.101 0.098 1.056 1.025 4.224 4.102 4.163
45 0.103 0.102 1.076 1.066 4.305 4.264 4.285
48 0.102 0.102 1.066 1.066 4.264 4.264 4.264
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (50/4/250)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.061 0.06 0.649 0.639 2.596 2.555 2.576
6 0.069 0.068 0.730 0.720 2.922 2.881 2.901
9 0.073 0.072 0.771 0.761 3.084 3.044 3.064
15 0.075 0.078 0.791 0.822 3.166 3.288 3.227
21 0.08 0.082 0.842 0.863 3.369 3.451 3.410
27 0.084 0.085 0.883 0.893 3.532 3.573 3.552
33 0.089 0.088 0.934 0.924 3.736 3.695 3.715
39 0.091 0.088 0.954 0.924 3.817 3.695 3.756
45 0.094 0.095 0.985 0.995 3.939 3.980 3.959
48 0.093 0.093 0.975 0.975 3.898 3.898 3.898
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
3.22 Suhu 50
o
C, pH 4.5 dan ukuran 63M
3.23 Suhu 50
o
C, pH 4.5 dan ukuran 125M
3.24 Suhu 50
o
C, pH 4.5 dan ukuran 250M
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (50/4.5/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.076 0.074 0.802 0.781 3.207 3.125 3.166
6 0.081 0.078 0.852 0.822 3.410 3.288 3.349
9 0.087 0.085 0.914 0.893 3.654 3.573 3.613
15 0.094 0.092 0.985 0.964 3.939 3.858 3.898
21 0.11 0.099 1.148 1.036 4.590 4.142 4.366
27 0.114 0.11 1.188 1.148 4.753 4.590 4.671
33 0.117 0.117 1.219 1.219 4.875 4.875 4.875
39 0.121 0.129 1.259 1.341 5.038 5.363 5.200
45 0.126 0.129 1.310 1.341 5.241 5.363 5.302
48 0.127 0.128 1.320 1.331 5.282 5.322 5.302
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SLOBIASE (50/4.5/125)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.055 0.053 0.588 0.568 2.352 2.271 2.311
6 0.061 0.06 0.649 0.639 2.596 2.555 2.576
9 0.063 0.065 0.669 0.690 2.678 2.759 2.718
15 0.069 0.073 0.730 0.771 2.922 3.084 3.003
21 0.079 0.082 0.832 0.863 3.329 3.451 3.390
27 0.085 0.084 0.893 0.883 3.573 3.532 3.552
33 0.092 0.09 0.964 0.944 3.858 3.776 3.817
39 0.095 0.099 0.995 1.036 3.980 4.142 4.061
45 0.112 0.114 1.168 1.188 4.671 4.753 4.712
48 0.109 0.113 1.137 1.178 4.549 4.712 4.631
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (50/4.5/250)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.045 0.043 0.486 0.466 1.945 1.864 1.904
6 0.051 0.061 0.547 0.649 2.189 2.596 2.393
9 0.053 0.055 0.568 0.588 2.271 2.352 2.311
15 0.061 0.06 0.649 0.639 2.596 2.555 2.576
21 0.068 0.069 0.720 0.730 2.881 2.922 2.901
27 0.079 0.077 0.832 0.812 3.329 3.247 3.288
33 0.086 0.087 0.903 0.914 3.613 3.654 3.634
39 0.092 0.091 0.964 0.954 3.858 3.817 3.837
45 0.098 0.099 1.025 1.036 4.102 4.142 4.122
48 0.095 0.097 0.995 1.015 3.980 4.061 4.020
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
3.25 Suhu 50
o
C, pH 5 dan ukuran 63M
3.26 Suhu 50
o
C, pH 5 dan ukuran 125M
3.27 Suhu 50
o
C, pH 5 dan ukuran 250M
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (50/5/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.108 0.106 1.127 1.107 4.509 4.427 4.468
6 0.117 0.115 1.219 1.198 4.875 4.793 4.834
9 0.121 0.119 1.259 1.239 5.038 4.956 4.997
15 0.128 0.126 1.331 1.310 5.322 5.241 5.282
21 0.133 0.132 1.381 1.371 5.526 5.485 5.506
27 0.137 0.138 1.422 1.432 5.689 5.729 5.709
33 0.155 0.158 1.605 1.636 6.421 6.543 6.482
39 0.159 0.161 1.646 1.666 6.584 6.665 6.625
45 0.163 0.166 1.687 1.717 6.747 6.869 6.808
48 0.162 0.164 1.677 1.697 6.706 6.787 6.747
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (50/5/125)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.101 0.1 1.056 1.046 4.224 4.183 4.203
6 0.109 0.107 1.137 1.117 4.549 4.468 4.509
9 0.115 0.115 1.198 1.198 4.793 4.793 4.793
15 0.119 0.118 1.239 1.229 4.956 4.916 4.936
21 0.127 0.126 1.320 1.310 5.282 5.241 5.261
27 0.134 0.135 1.392 1.402 5.567 5.607 5.587
33 0.149 0.148 1.544 1.534 6.177 6.136 6.157
39 0.151 0.15 1.565 1.554 6.258 6.218 6.238
45 0.154 0.157 1.595 1.626 6.380 6.503 6.442
48 0.156 0.154 1.615 1.595 6.462 6.380 6.421
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (50/5/250)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.07 0.086 0.741 0.903 2.962 3.613 3.288
6 0.076 0.089 0.802 0.934 3.207 3.736 3.471
9 0.085 0.092 0.893 0.964 3.573 3.858 3.715
15 0.089 0.094 0.934 0.985 3.736 3.939 3.837
21 0.093 0.099 0.975 1.036 3.898 4.142 4.020
27 0.099 0.104 1.036 1.086 4.142 4.346 4.244
33 0.119 0.107 1.239 1.117 4.956 4.468 4.712
39 0.123 0.113 1.280 1.178 5.119 4.712 4.916
45 0.125 0.127 1.300 1.320 5.200 5.282 5.241
48 0.126 0.124 1.310 1.290 5.241 5.160 5.200
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
3.28 Suhu 50
o
C, pH 5.4 dan ukuran 63 M
3.29 Suhu 50
o
C, pH 5.8 dan ukuran 63 M
3.30 Suhu 50
o
C, pH 6.2 dan ukuran 63M
PARAMETER
(waktu, suhu,
Ph dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (50/5.4/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.108 0.106 1.127 1.107 4.509 4.427 4.468
6 0.114 0.115 1.188 1.198 4.753 4.793 4.773
9 0.118 0.119 1.229 1.239 4.916 4.956 4.936
15 0.125 0.126 1.300 1.310 5.200 5.241 5.221
21 0.13 0.132 1.351 1.371 5.404 5.485 5.445
27 0.132 0.135 1.371 1.402 5.485 5.607 5.546
33 0.147 0.149 1.524 1.544 6.096 6.177 6.136
39 0.149 0.148 1.544 1.534 6.177 6.136 6.157
45 0.158 0.166 1.636 1.717 6.543 6.869 6.706
48 0.158 0.164 1.636 1.697 6.543 6.787 6.665
PARAMETER
(waktu, suhu,
Ph dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (50/5.8/63 )
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.104 0.106 1.086 1.107 4.346 4.427 4.387
6 0.113 0.11 1.178 1.148 4.712 4.590 4.651
9 0.117 0.119 1.219 1.239 4.875 4.956 4.916
15 0.129 0.127 1.341 1.320 5.363 5.282 5.322
21 0.132 0.135 1.371 1.402 5.485 5.607 5.546
27 0.136 0.138 1.412 1.432 5.648 5.729 5.689
33 0.146 0.147 1.514 1.524 6.055 6.096 6.075
39 0.149 0.15 1.544 1.554 6.177 6.218 6.197
45 0.155 0.153 1.605 1.585 6.421 6.340 6.380
48 0.153 0.154 1.585 1.595 6.340 6.380 6.360
PARAMETER
(waktu, suhu,
Ph dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (50/6.2/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.103 0.106 1.076 1.107 4.305 4.427 4.366
6 0.11 0.11 1.148 1.148 4.590 4.590 4.590
9 0.114 0.116 1.188 1.209 4.753 4.834 4.793
15 0.117 0.119 1.219 1.239 4.875 4.956 4.916
21 0.121 0.124 1.259 1.290 5.038 5.160 5.099
27 0.127 0.125 1.320 1.300 5.282 5.200 5.241
33 0.138 0.139 1.432 1.443 5.729 5.770 5.750
39 0.143 0.146 1.483 1.514 5.933 6.055 5.994
45 0.15 0.152 1.554 1.575 6.218 6.299 6.258
48 0.15 0.151 1.554 1.565 6.218 6.258 6.238
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
3.31 Suhu 55
o
C, pH 5 dan ukuran 63M
3.32 Suhu 60
o
C, pH 5 dan ukuran 63M
3.33 Suhu 65
o
C, pH 5 dan ukuran 63M
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (55/5/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%) Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.11 0.113 1.148 1.178 4.590 4.712 4.651
6 0.12 0.122 1.249 1.270 4.997 5.078 5.038
9 0.128 0.129 1.331 1.341 5.322 5.363 5.343
15 0.139 0.14 1.443 1.453 5.770 5.811 5.790
21 0.143 0.145 1.483 1.504 5.933 6.014 5.974
27 0.148 0.15 1.534 1.554 6.136 6.218 6.177
33 0.157 0.158 1.626 1.636 6.503 6.543 6.523
39 0.159 0.161 1.646 1.666 6.584 6.665 6.625
45 0.163 0.164 1.687 1.697 6.747 6.787 6.767
48 0.161 0.164 1.666 1.697 6.665 6.787 6.726
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (60/5/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%) Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.113 0.115 1.178 1.198 4.712 4.793 4.753
6 0.119 0.118 1.239 1.229 4.956 4.916 4.936
9 0.128 0.126 1.331 1.310 5.322 5.241 5.282
15 0.135 0.134 1.402 1.392 5.607 5.567 5.587
21 0.143 0.145 1.483 1.504 5.933 6.014 5.974
27 0.149 0.147 1.544 1.524 6.177 6.096 6.136
33 0.158 0.156 1.636 1.615 6.543 6.462 6.503
39 0.159 0.161 1.646 1.666 6.584 6.665 6.625
45 0.163 0.165 1.687 1.707 6.747 6.828 6.787
48 0.163 0.165 1.687 1.707 6.747 6.828 6.787
PARAMETER
(waktu, suhu, pH
dan ukuran)
ENZIM SELOBIASE (65/5/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.112 0.11 1.168 1.148 4.671 4.590 4.631
6 0.118 0.116 1.229 1.209 4.916 4.834 4.875
9 0.126 0.124 1.310 1.290 5.241 5.160 5.200
15 0.129 0.127 1.341 1.320 5.363 5.282 5.322
21 0.135 0.138 1.402 1.432 5.607 5.729 5.668
27 0.139 0.14 1.443 1.453 5.770 5.811 5.790
33 0.152 0.153 1.575 1.585 6.299 6.340 6.319
39 0.159 0.161 1.646 1.666 6.584 6.665 6.625
45 0.16 0.161 1.656 1.666 6.625 6.665 6.645
48 0.159 0.158 1.646 1.636 6.584 6.543 6.564
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
LAMPIRAN 4
4. Hidrolisis Kombinasi Enzim
4.1 Enzim Selulase
Contoh perhitungan : Pada suhu 37
o
C, waktu hidrolisis jam ke-45, pada pH 5 dan
ukuran 63M sebanyak 2.5 gr. Diperoleh data, U
1
= 0.064, dari kurva standar
Y=0.0983X-0.0028. Dari persamaan nilai Y=absorbansi; X= mg glukosa ,maka untuk
U
1
, 0.79 =0,0983X-0,0028, maka X=0.680 mg glukosa. Dengan faktor pengenceran
(FP) =100, maka:
Total gula (%) = mg gula dari kurva standar x FP x 100
mg glukosa
% Total gula = 0.680 x 100 x 100% = 13.591%
500 mg
PARAMETER
(waktu, suhu, pH
dan ukuran)
ENZIM SELULASE (37/5/63)
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula (%)
waktu hidrolisis
(jam ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.048 0.049 0.517 0.527 10.336 10.539 10.437
6 0.05 0.05 0.537 0.537 10.743 10.743 10.743
9 0.053 0.054 0.568 0.578 11.353 11.556 11.455
15 0.054 0.053 0.578 0.568 11.556 11.353 11.455
21 0.056 0.057 0.598 0.608 11.963 12.167 12.065
27 0.057 0.058 0.608 0.619 12.167 12.370 12.269
33 0.059 0.058 0.629 0.619 12.574 12.370 12.472
39 0.061 0.06 0.649 0.639 12.981 12.777 12.879
45 0.064 0.065 0.680 0.690 13.591 13.795 13.693
48 0.063 0.064 0.669 0.680 13.388 13.591 13.489
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
4.2 Kombinasi Enzim selulase : Enzim selobiase (1:2), suhu 37
o
C dan pH 5
4.3 Kombinasi Enzim selulase :Enzim selobiase (1:1), suhu 37
o
C dan pH 5
4.4 Kombinasi Enzim selulase :Enzim selobiase (2:1), suhu 37
o
C dan pH 5
PARAMETER
(waktu, suhu, pH
dan ukuran)
ENZIM SELULOSE : ENZIM SELOBIOSE (1:2) SUHU 37
Absorbansi mg Gula Total Gula (%) Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.057 0.057 0.608 0.608 12.167 12.167 12.167
6 0.059 0.062 0.629 0.659 12.574 13.184 12.879
9 0.061 0.063 0.649 0.669 12.981 13.388 13.184
15 0.063 0.062 0.669 0.659 13.388 13.184 13.286
21 0.067 0.067 0.710 0.710 14.201 14.201 14.201
27 0.07 0.072 0.741 0.761 14.812 15.219 15.015
33 0.078 0.079 0.822 0.832 16.439 16.643 16.541
39 0.08 0.079 0.842 0.832 16.846 16.643 16.745
45 0.082 0.083 0.863 0.873 17.253 17.457 17.355
48 0.081 0.083 0.852 0.873 17.050 17.457 17.253
PARAMETER
(waktu, suhu, pH
dan ukuran)
ENZIM SELULOSE : ENZIM SELOBIOSE (1:1) SUHU 37
Absorbansi mg Gula Total Gula (%) Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu hidrolisis
(jam ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.053 0.054 0.568 0.578 11.353 11.556 11.455
6 0.056 0.058 0.598 0.619 11.963 12.370 12.167
9 0.059 0.059 0.629 0.629 12.574 12.574 12.574
15 0.061 0.062 0.649 0.659 12.981 13.184 13.082
21 0.065 0.064 0.690 0.680 13.795 13.591 13.693
27 0.07 0.072 0.741 0.761 14.812 15.219 15.015
33 0.074 0.073 0.781 0.771 15.626 15.422 15.524
39 0.077 0.079 0.812 0.832 16.236 16.643 16.439
45 0.081 0.082 0.852 0.863 17.050 17.253 17.152
48 0.081 0.08 0.852 0.842 17.050 16.846 16.948
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELULOSE : ENZIM SELOBIOSE (2:1) SUHU 37
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.06 0.062 0.639 0.659 12.777 13.184 12.981
6 0.062 0.063 0.659 0.669 13.184 13.388 13.286
9 0.068 0.069 0.720 0.730 14.405 14.608 14.507
15 0.07 0.072 0.741 0.761 14.812 15.219 15.015
21 0.072 0.074 0.761 0.781 15.219 15.626 15.422
27 0.077 0.077 0.812 0.812 16.236 16.236 16.236
33 0.085 0.084 0.893 0.883 17.864 17.660 17.762
39 0.088 0.089 0.924 0.934 18.474 18.678 18.576
45 0.091 0.092 0.954 0.964 19.084 19.288 19.186
48 0.092 0.091 0.964 0.954 19.288 19.084 19.186
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
Lanjutan
4.5 Kombinasi Enzim selulase : Enzim selobiase (1:1), suhu 50
o
C dan pH 5
4.6 Kombinasi Enzim selulase : Enzim selobiase (2:1), suhu 50
o
C dan pH 5
Kombinasi Enzim selulase : Enzim selobiase (1:2), suhu 50
o
C dan pH 5
4.7 Kombinasi Enzim selulase : Enzim selobiase (1:2), suhu 50
o
C dan pH 5
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELULOSE : ENZIM SELOBIOSE (1:1) SUHU 50
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.064 0.062 0.680 0.659 13.591 13.184 13.388
6 0.067 0.065 0.710 0.690 14.201 13.795 13.998
9 0.069 0.068 0.730 0.720 14.608 14.405 14.507
15 0.07 0.071 0.741 0.751 14.812 15.015 14.914
21 0.073 0.074 0.771 0.781 15.422 15.626 15.524
27 0.077 0.078 0.812 0.822 16.236 16.439 16.338
33 0.087 0.085 0.914 0.893 18.271 17.864 18.067
39 0.093 0.091 0.975 0.954 19.491 19.084 19.288
45 0.095 0.096 0.995 1.005 19.898 20.102 20.000
48 0.095 0.094 0.995 0.985 19.898 19.695 19.797
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELULOSE : ENZIM SELOBIOSE (2:1) SUHU 50
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.079 0.081 0.832 0.852 16.643 17.050 16.846
6 0.083 0.083 0.873 0.873 17.457 17.457 17.457
9 0.089 0.087 0.934 0.914 18.678 18.271 18.474
15 0.091 0.093 0.954 0.975 19.084 19.491 19.288
21 0.093 0.096 0.975 1.005 19.491 20.102 19.797
27 0.097 0.099 1.015 1.036 20.305 20.712 20.509
33 0.106 0.107 1.107 1.117 22.136 22.340 22.238
39 0.11 0.111 1.148 1.158 22.950 23.154 23.052
45 0.114 0.112 1.188 1.168 23.764 23.357 23.561
48 0.113 0.112 1.178 1.168 23.561 23.357 23.459
PARAMETER
(waktu, suhu,
pH dan ukuran)
ENZIM SELULOSE : ENZIM SELOBIOSE (1:2) SUHU 50
Absorbansi mg Gula Total Gula (%)
Rata-rata
Kadar Gula
(%)
waktu
hidrolisis (jam
ke-) u1 u2 u1 u2 u1 u2
3 0.063 0.062 0.669 0.659 13.388 13.184 13.286
6 0.066 0.065 0.700 0.690 13.998 13.795 13.896
9 0.069 0.068 0.730 0.720 14.608 14.405 14.507
15 0.071 0.071 0.751 0.751 15.015 15.015 15.015
21 0.074 0.074 0.781 0.781 15.626 15.626 15.626
27 0.076 0.078 0.802 0.822 16.033 16.439 16.236
33 0.086 0.085 0.903 0.893 18.067 17.864 17.965
39 0.092 0.091 0.964 0.954 19.288 19.084 19.186
45 0.094 0.095 0.985 0.995 19.695 19.898 19.797
48 0.093 0.094 0.975 0.985 19.491 19.695 19.593
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
LAMPIRAN 5
5.1 Perhitungan Secara Teoritis Hasil Hidrolisis TKKS Menjadi Glukosa
Dengan Bantuan Enzim
Perhitungan secara teoritis dilakukan dengan mengasumsikan 100% TKKS sebanyak
0.5 gram terhidrolisis sempurna untuk hidrolisis dengan enzim selulase. Dari hasil uji
komposisi pada penelitian ini diketahui bahwa TKKS mengandung 45% selulosa.
enzim
TKKS Glukosa
Gambar 1. Ilustrasi Sederhana, Reaktor Untuk Konversi TKKS menjadi Glukosa
Dari Ilustrasi diatas, maka hidrolisis TKKS menjadi Glukosa adalah sebagai berikut:
5.2 Selulosa
Jumlah Selulosa dalam TKKS = 45% x 0,5 gram = 0,225 gram
Reaksi yang terjadi secara sempurna
(C
6
H
10
O
5
)n + n/2 H
2
O
enzim selulase
n/2(C
12
H
22
O
11
)
Mr selulosa = (162)n gram/mol
Mr glukosa = 180 gram/mol
Mol selulosa = Berat selulosa = 0,225 gram = 0,00139/n mol
Mr selulosa (162)n gram/mol
Mol glukosa = n x mol selulosa = n x 0,00139/n mol = 0,00139 mol
gram glukosa = 0.00139 mol x 180 gram/mol = 0.2502 gram
Yield glukosa (basis berat kering TKKS) = gram glukosa = 0,2502 gram= 50,04%
gram sampel 0,5 gram
Jadi secara teoritis % yield yang dihasilkan dari hidrolisis dengan enzim selulase
adalah 50,04%.
REAKTOR
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
LAMPIRAN 6
GAMBAR TAHAP PROSES PENELITIAN
1. Uji Komposisi TKKS
1.1 Uji Kadar Lignin TKKS
Gambar 1.1a. Penentuan Kadar Lignin (refluks)
Gambar 1.1.b Penentuan Kadar Lignin (penyaringan)
Gambar 1.1c Lignin pada TKKS
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
1.2 Uji Kadar Selulosa
Gambar 1.2 a Penentuan Kadar -Selulosa (titrasi)
Gambar 1.2 b Penentuan Kadar -Selulosa (pengendapan 1 malam)
Gambar 1.2.c Penentuan Kadar -Selulosa (titrasi)
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011
2. Hidrolisis TKKS
Gambar 2.1 Hidrolisis TKKS secara Enzimatis Dengan Enzim Selobiase Pada Waktu
Hidrolisis jam ke-45
Gambar 2.2 Spektofotometer untuk Penentuan Kadar Glukosa Berdasarkan
Absorbansi yang diperoleh
Pretreatment dan..., Rudy Surya Sitorus, FT UI, 2011