Anda di halaman 1dari 1

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kromatografi Cair

Kinerja Tinggi. Keuntungan menggunakan metode KCKT antara lain : waktu


analisis cepat, daya pisah baik, memiliki kepekaan yang tinggi, detektor unik,
kolom dapat dipakai kembali, ideal untuk molekul besar dan kecil, mudah
untuk memperoleh kembali cuplikan. Sampel yang dianalisis yaitu Kafein dari
biji Kopi Robusta dan Arabika. Kopi Robusta memiliki kadar kafein lebih tinggi
dari kopi Arabika. Pembuatan larutan uji yaitu dengan cara biji kopi yang
telah disangrai diblender sampai menjadi serbuk. Setelah itu serbuk sampel
direbus dengan akuades sampai mendidih selama 5 menit. Didinginkan
kemudian disaring secara kuantitatif. Setelah itu cairan penyari dimasukkan
ke dalam labu takar secara kuantitatif. Kafein disari dari sampel biji kopio
menggunakan akuades dan dipanaskan kemudian diekstraksi dengan
kloroform. Kloroform hasil ekstraksi dicuci dengan akuades kemudian
diuapkan. Kristal hasil penguapan dilarutkan dengan campuran methanol dan
akuades kemudian disuntikkan kea lat KCKT merk SHIMADZU model LC-
10AS menggunakan kolom C18RP panjang 30 cm dan detector UV-Vis
dengan panjang gelombang 275 nm. FAse gerak yang digunakan yaitu
methanol : air (20:80) dengan kecepatan alir 0,8 ml/menit. Dari hasil
penelitian diperoleh kadar kafein dalam biji kopi Robusta sebesar
2,4730%0,0063% dan kopi Arabika sebesar 1,9940%0,0088%.

Anda mungkin juga menyukai